Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ferdiansyah Azhari Nugraha

Kelas : 2B
NIM : P17331115059

Resume Materi Jenis Data dan Skala Pengukuran.


Jenis Data
Data adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal, bias berbentuk atribut atau
bilangan.
Penggolongan data terbagi jadi 2.

Data

Data Kuantitatif Data Kualitatif

(ANGKA)pengumpulan
Jenis Data berdasarka metode (NON ANGKA)
Data Diskrit
Data diskrit adalah data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil
perhitungan serta biasanya berbentu bilangan bulat. Data diskrit contohnya adalah jumlah
penumpang bus pariwisata 5 orang, 10 orang atau 40 orang.

Data Kontinyu
Data kontinu adalah data kuantitatif yang nilainya menempati semua interval pengukuran
dan merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa bilangan pecahan dan bulat. Contoh :
Jarak rumah ke sekolah bisa 1.25 Km, panjang tali 10.8 meter, dsb.

Jenis Data berdasarkan tipe


Numerikal
Data Diskrit
Data diskrit adalah data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil
perhitungan serta biasanya berbentu bilangan bulat. Data diskrit contohnya adalah jumlah
penumpang bus pariwisata 5 orang, 10 orang atau 40 orang.

Data Kontinyu
Data kontinu adalah data kuantitatif yang nilainya menempati semua interval pengukuran
dan merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa bilangan pecahan dan bulat. Contoh :
Jarak rumah ke sekolah bisa 1.25 Km, panjang tali 10.8 meter, dsb.
Categorical
Data berjenis nominal membedakan data dalam kelompok yang bersifat kualitatif. Dalam
ilmu statistika, data nominal merupakan data dengan level pengukuran yang paling
rendah.
Contohnya, data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data
siswa dikategorikan menjadi laki-laki yang diwaliki angka 1 dan perempuan yang
diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak mungkin seseorang
memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya sebagai
kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.

Ordinal
Dalam ilmu statistika, data berjenis ordinal mempunyai level pengukuran yang lebih
tinggi daripada data nominal dan termasuk data kualitatif. Pada data nominal semua data
dianggap bersifat kualitatif dan setara, sedangkan pada data ordinal terdapat klasifikasi
data berdasarkan tingkatannya.
Contohnya, mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi SD yang diwakili
angka 1, SMP yang diwakili angka 2, SMA yang diwakili angka 3, Diploma yang
diwakili angka 4, dan Sarjana yang diwakili angka 5. Sama halnya dengan data
nominal, meskipun tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan
operasi matematika. Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam
contoh tadi tingkat pendidikan tertinggi adalah Sarjana dan terendah adalah SD
(Sarjana > Diploma > SMA > SMP > SD).

Skala Pengukuran
Skala Kategorikal
Merupakan skala yang hanya membedakan kategori
berdasarkan jenis atau macamnya. Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan
urutan atau tingkatan. Misalnya adalah jenis kelamin terbagi menjadi laki-
laki dan perempuan.

Skala Ordinal
Merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan. Misalnya,
membagi tinggi badan sampelke dalam 3 kategori: tinggi, sedang, dan pendek.

Skala Numerik

Skala Interval
Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan
jarak antar kategorinya sama.[2]Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 4 interval yaitu: 140-149, 150-159,
160-169, dan 170-179.[2]
Skala Rasio
Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai
nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi.Akan tetapi, jarak antar kategorinya
tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval.[2]Misalnya, tinggi badan sampel
terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 152

Anda mungkin juga menyukai