Anda di halaman 1dari 7

Jenis-Jenis Data

Penelitian Kuantitatif

Annisa Ramadhani Abdullah


(210701502215)

Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar
2022
Data Nominal
Data berskala nominal merupakan data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi (klasifikasi), yakni pengelompokan berdasar ciri-ciri yang
sama. Masing-masing kelompok (klasifikasi) diberi simbol berupa angka
sebagai pembeda supaya dapat digunakan (diolah) dalam statistik. Data
yang sudah dikelompokkan pada masing-masing kelompok yang dibuat
peneliti tidak dapat dibedakan berdasar tingkatannya; jadi di antara
kelompok tersebut tidak memiliki tingkatan (tidak berjenjang).

Pada umumnya data berskala nominal merupakan data kualitatif, sebagai


ciri yang menempel pada diri subjek penelitian. Data tersebut dapat
dikumpulkan dengan memberi satu atau banyak pertanyaan, atau dapat
diketahui melalui data sekunder. Menurut para ahli statistik, data berskala
nominal dianggap paling rendah tingkatannya.

Contoh data berskala nominal antara lain jenis kelamin, asal daerah,
agama, lapangan kerja, status nikah, tipe kepribadian, pola asuh orang
tua, gaya belajar.
Data Ordinal
Data berskala ordinal juga diperoleh dengan cara menyusun
kategorisasi (klasifikasi). Namun, keseluruhan kelompok kategori
(klasifikasi) tersebut bersifat berjenjang atau dapat dibedakan
tingkatannya. Pada umumnya data berskala ordinal dikumpulkan
dengan menggunakan cara konstruk atau disusun terlebih dahulu
dengan berbagai item yang mencirikan (sebagai indikator) data;
disebut pula sebagai variabel counstruct.

contoh
Suatu peringkat ranking disuatu kelas misalkan Ihsan ranking 1
dan udin ranking 2 berarti ihsan lebih pintar dari pada udin.
Penghitungan suara dalam pemilu, misalkan total suara
Demokrat 60%, PDI 30%, Golkar 20% berarti suara tertinggi di
pegang oleh demokrat sebagai peringkat 1, sehinnga menjadi
pemenang dalam pemilu tersebut.
Pada tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk
misalkan dari awal sabuk putih,kuning, hijau, biru, merah dan
yang terakhir hitam.
Data Interval
Data berskala interval pada umumnya berwujud angka atau skore, yang dapat diperoleh dengan
memberi satu pertanyaan pada diri subjek atau dapat dicari dari data dokumenter. Data berskala
interval dapat dibedakan menurut kategori atau dapat berjenjang seperti ordinal. Jarak dua titik
pada skala data interval sudah diketahui (diukur dengan pasti), dan memiliki unit pengukuran
yang sama sehingga jarak antar jenjang sama.

Contoh
Rata – rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak – anak yang berusia 6 – 12 memiliki
rata – rata tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang berusia 13 – 18 memilikirata – rata
tinggi badan 146 – 160 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19 – 26 cm memiliki rata – rata
tinggi badan 161 – 199 cm.
Pengiriman barang ke berbagai tempat, seperti contoh diatas Sintamengirimkan barang dari
Bandung ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000,- /kg, dan Santi mengirimkan dari bandung ke
Yogyakarta dengan harga Rp. 20.000,- /kg sedangkan Santamengirimkan barang dari
Bandung ke Surabaya dengan harga Rp. 30.000,- /kg.

Data Rasio
Data berskala rasio merupakan data kuantitatif yang diperoleh
dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah
diketahui. Hasil pengumpulan data dari masing-masing subjek
penelitian dapat disusun dalam kategorisasi. Data berskala rasio juga
dapat dilakukan operasi matematika (misal, 2 motor + 3 motor = 5
motor). Bedanya dengan data interval, bahwa data berskala rasio
mempunyai titik nol mutlak.
Contoh
1. Nilai raport siswa SMA dimana masing – masing siswa memiliki nilaiyang
berbeda yaitu Muiz mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan Putri 60 (C)
jika dilihat dariskala rasio nilai Muiz memiliki nilai lebih 20 dari pada nilai
Cinta, Cinta memiliki nilai lebih 20dari pada nilai Putri, dan nilai putri kurang
40 untuk sama dengan Muiz.
2. Berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3, B adalah 2, dan C adalah 1, jika
dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat
badan bayi C, berat badan bayi B dua kalilipat dari C.
3. Pekerjaan dan penghasilan bulanan, dimana gajihnya bermacam – macam, jika
dilihat berdasarkan skala rasio gajih Ichsan lebih besar dari pada gajihKosim
sebagai karyawan, dan gajih Udin lebih lebih kecil dari pada gajih Kosim.

Perbedaan
Referensi
Soesilo, T. D. (2019). Data dan skala data. In Ragam dan Prosedur
Penelitian Tindakan. https://repository.uksw.edu/handle/123456789/19730

Azwar, S. (2015). Dasar-dasar psikometrika (edisi ke-2). Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai