Anda di halaman 1dari 3

Data Nominal

Data nominal adalah data yang diberikan pada obyek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan obyek tersebut, tetapi hanya sekedar label/kode. Data ini
mempunyai ciri bersifat saling lepas atau tidak berhubungan satu sama lain.

Contoh:

1. Data jenis kelamin siswa dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan
’perempuan’ yang diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak
mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini
hanya sebagai kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.
2. Mengelompokan pertandingan menjadi “basket” yang diwakili dengan huruf A,
kemudian “footsal” diwakili dengan huruf B dan “bolavoli” diwakili oleh huruf C.

Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang penomoran obyek atau kategorinya disusun menurut
besarnya yatu dari tingkat terendah ke tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang tidak harus
sama. Data ini memiliki ciri yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan
sesuai dengan besarnya karateristik yang dimiliki.

Contoh:

1. Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi ’SD’ yang diwakili angka 1,
’SMP’ yang diwakili angka 2, ’SMA’ yang diwakili angka 3, ’Diploma’ yang diwakili
angka 4, dan ’Sarjana’ yang diwakili angka 5. Sama halnya dengan data nominal,
meskipun tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan operasi
matematika. Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam contoh tadi
tingkat pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan terendah adalah ’SD’ (Sarjana >
Diploma > SMA > SMP > SD).
2. Suatu peringkat ranking disuatu kelas misalkan Ihsan ranking 1 dan udin ranking 2
berarti ihsan lebih pintar dari pada udin.
3. Penghitungan suara dalam pemilu, misalkan total suara Demokrat 60%, PDI 30%, Golkar
20% berarti suara tertinggi di pegang oleh demokrat sebagai peringkat 1, sehinnga
menjadi pemenang dalam pemilu tersebut.
4. Pada tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk
putih,kuning, hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam.

Data Interval

Data interval adalah data dimana obyek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu
atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Data ini
dicirikan dengan urutan kategori tidak mempunyai jarak yang sama tetapi tidak memiliki nilai
nol mutlak/absolut.

Contoh:

1. Rata – rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak – anak yang berusia 6 – 12
memiliki rata – rata tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang berusia 13 – 18
memilikirata – rata tinggi badan 146 – 160 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19 – 26
cm memiliki rata – rata tinggi badan 161 – 199 cm.
2. Pengiriman barang ke berbagai tempat, seperti contoh diatas Sintamengirimkan barang
dari Bandung ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000,- /kg, dan Santi mengirimkan dari
bandung ke Yogyakarta dengan harga Rp. 20.000,- /kg sedangkan Santamengirimkan
barang dari Bandung ke Surabaya dengan harga Rp. 30.000,- /kg.

Data Rasio

Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Jadi kalau
data nol berarti tidak memiliki arti apapun.

Contoh:

1. Nilai raport siswa SMA dimana masing – masing siswa memiliki nilaiyang berbeda yaitu
Muiz mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan Putri 60 (C) jika dilihat dariskala
rasio nilai Muiz memiliki nilai lebih 20 dari pada nilai Cinta, Cinta memiliki nilai lebih
20dari pada nilai Putri, dan nilai putri kurang 40 untuk sama dengan Muiz.
2. Berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3, B adalah 2, dan C adalah 1, jika dilihat
menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C, berat
badan bayi B dua kalilipat dari C.
3. Pekerjaan dan penghasilan bulanan, dimana gajihnya bermacam – macam, jika dilihat
berdasarkan skala rasio gajih Ichsan lebih besar dari pada gajihKosim sebagai karyawan,
dan gajih Udin lebih lebih kecil dari pada gajih Kosim.

Anda mungkin juga menyukai