OLEH KELOMPOK B4
Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala pengukuran
yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan
yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori,
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk
memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan
mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya,
Contoh :
1. jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini
hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak
memiliki arti apa pun. Kita tidak bisa mengatakan perempuan dua kali dari laki-laki.
Kita bisa saja mengkode laki-laki menjadi 2 dan perempuan dengan kode 1, atau
bilangan apapun asal kodenya berbeda antara laki-laki dan perempuan. (Amri A.,
Junaidi, Yulmardi. (2009)
2. Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-
masing anggota set di atas kita berikan angka, misalnya:tenis (1), basket (2), dan
renang (3).
Angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga basket
lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis,Angka tersebut
tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan,Angka yang diberikan hanya
berfungsi sebagai label saja. (
3. Misalnya untuk agama, kita bisa mengkode 1=Islam, 2=Kristen, 3=Hindu, 4=Budha
dstnya. Kita bisa menukar angka-angka tersebut, selama suatu karakteristik memiliki
angka yang berbeda dengan karakteristik lainnya
4. Ada sebuah sekumpulan toko disuatu lokasi, untuk memudahkan para pengunjung
maka tokotersebut di beri nomor 1A, 1B, 1C dan seterusnya tanpa untuk
membandingkan satu denganyang lainnya
5. Misal Nama kota lahir, Ada yang Palembang, Lampung, Surabaya, Bandung, dan
lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu.
Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor
atau yang lainnya.
6. Pengelompokan Data eskul di jurusan Gizi politeknik kesehatan tanjung karang yaitu
sebagai berikut
1.Seni tari
2.Bola Futsal
3.Volyball
Dalam contoh tersebut angka hanyalah pembeda tidak menunjukan tingkatan tertentu
7. Data mengenai barang barang yang dihasilkan oleh sebuah mesin dapat di golongkan
dalam kategori cacat atau tidak cacat,barang yang cacat biasa diberi angka 0 dan
yang tidak cacat diberi angka 1
8. Status pernikahan yang terdiri dari 3 kategori yaitu : belum menikah (1),menikah
(2),janda/duda,data tersebut memiliki sifat sifat yang sama dengan data tentang jenis
kelamin
9. pada pemberian nomor pada pemain sepak bola. Nomor 1 atau nomor 10 tidak
menunjukkan pandai tidaknya atau penting tidaknya pemain tersebut dalam tim sepak
bola.
10. Jenis Pekerjaan dibedakan :
1.pegawai negeri (diberi tanda 1)
2.pegawai swasta (diberi tanda 2)
3.wiraswasta (diberi tanda 3)
Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih rendah dari
pegawai swasta
Referency
Amri A., Junaidi, Yulmardi. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Penerapannya. Bogor. IPB Press
https://www.scribd.com/doc/170527326/Contoh-Skala-Nominal-Ordinal-Interval-an-Rasio
https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/
https://www.slideshare.net/firmanafriansyah/contoh-nominalordinalintervaldan-rasio
10 Contoh Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal merupakan
skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar
tingkatan juga tidak harus sama.
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
kategori data saling memisah.
kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
(https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/ diakses pada tanggal 4 Agustus 2019 sekitar
pukul 21.10)
Intinya skala ordinal ialah skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan.
[2]
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Skala_(statistik))
Contoh :
1. Peringkat pemenang suatu Lomba/ suatu hal
Dalam suatu lomba biasanya terdapat urutan Mulai dari juara 1,2, 3 bahkan sampai harapan 1
dan seterusnya. Dalam hal ini urutan pemenang dapat dikategorikan sebagai skala ordinal ,
dikarenakan terdapatnya perbedaan antar tingkat atau level tertentu .(dalam hal ini sudah
dapat jelas terdapat perbedaan pada ( perbedaan jenis juara dan tingkatan nya)
3. Tingkat pendidikan
Semua orang di Indonesia umumnya Sebelum menempuh perguruan tinggi atau memasuki
dunia perkuliahan harus melewati beberapa tahap jenjang pendidikan seperti SD(sekolah
Dasar),SMP,lalu SMA. .(dalam contoh ini sudah dapat jelas terdapat perbedaan pada {nama
jenjangnya dan tingkatan nya})
Contoh di atas termasuk skala ordinal karena ada perbedaan pada jenis pilihan jawaban dan
tingkat "penilaian")
10.Ukuran Baju
Dalam hal ini ukuran baju dapat di kategorikan sebagai skala ordinal karena ada perbedaan
pada jenis ukuran baju dan tingkat "besar atau kecilnya")
*** Catatan:
1. Untuk point'nomor 1 bermasalah jika diberi contoh
Bisa masuk ke skala ratio
contohnya saja juara 1 lomba futsal untuk PORSENI mendapatkan uang pembinaan sebesar
10 juta rupiah tentunya jumlah uang pembinaan yang diberikan ke juara 2 , juara 3 dan
seterusnya pasti berbeda dalam jumlah "uang nya"( tidak termasuk skala ordinal tapi skala
ratio karena ada jarak dan kelipatan)
6
Daftar pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Skala_(statistik) diakses pada tanggal 5 Agustus 2019 sekitar
pukul 09.18 WIB)
Sumber :
http://galihbrawijaya.blogspot.com/2015/11/pengertian-dan-contoh-data-nominal.html
10 Contoh Pernyataan Skala Pengukuran Ratio
Skala Ratio adalah merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio
memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi. Akan tetapi, jarak antar
kategorinya tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval (wikipedia).
1. Berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan
bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A dan mempunyai jarak 30
kg (jurnal memahami skala-skala pengukuran).
2. Pak Budi dan Ibu Budi sedang membeli bensi di SPBU. Pak budi mengisi bensin 1
liter sedangkan bu budi mengisi bensin 2 liter. Maka dapat dikatakan bahwa bensin
ibu budi 2 kali bensin pak budi dan mempunyai jarak 1 liter.
3. Suhu dikamar 15°c sedangkan suhu diluar rumah 30°c. Maka dapat dikatakan bahwa
suhu luar ruangan dua kali suhu kamar, dan mempunyai jarak 15°c.
4. Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm.
Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung
adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan
Vatinson dan mempunyai jarak 95 cm (https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/)
diakses 3 agustus 2019 jam 21:30 wib.
5. Nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran
rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono dan mempunyai
jarak 50 (https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/) diakses 3 agustus 2019 jam
21:30 wib.
6. A dan B adalah dua mahasiswa Universitas “X” yang nilai mata kuliah statistik 1
masing-masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah
nilai 1,5 kali nilai A dan mempunyai jarak 30
(http://riekapost22.blogspot.com/2015/02/contoh-data-nominal-ordinalinterval.html?
m=1) diakses 3 agustus 3019 jam 21.36.
7. Jika ada 4 pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari
Rp10.000 , Rp30.000 , Rp40.000 dan Rp50.000. bila dilihat dengan ukran rasio maka
pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan
pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Dengan kata lain, rasio antara
pengemudi C dan A adalah 4:1, rasio antara pengemudi D dan A adalah 5:1
(http://riekapost22.blogspot.com/2015/02/contoh-data-nominal-ordinalinterval.html?
m=1) diakses 3 agustus 3019 jam 21.36).
8. Kecepatan motor A adalah 50 km/jam sedangkan kecepatan motor B 100 km/jam.
Maka dapat dikatakan bahwa kecepatan motor B dua kali lebih cepat dari motor A
dan mempunyai jarak 50 km/jam.
9. Diramayana diadakan nya diskon besar-besaran. Diskon sepatu 40% sedangkan
diskon tas 80%. Dapat dikatakan bahwa diskon tas dua kali lipat dari diskon sepatu
dan mempunyai jarak 40%.
10. Volume minyak tanah drum A 30 liter sedangkan drum B 90 liter. Dapat dikatakan
bahwa drum minyak tanah B tiga kali dari druk A dan mempunyai jarak 60 liter.
Observasi Posyandu
Oleh kelompok A4
Pernyataan :
1. 51,1% kader posyandu memiliki pengetahuan cukup tentang posyandu.
2. Alasan ketidakaktifan kader dalam mengikuti kegiatan posyandu yaitu dikarenakan
pekerjaan.
3. Kader posyandu banyak yang bekerja sebagai buruh.
4. Masih banyak kader posyandu yang tidak mengetahui tentang tugas kader dalam
pemindahan catatanKMS ke buku register dan kegiatanpada meja ke 5 (lima) yang
berupapemberian PMT.
5. 56,2% kader posyandu memiliki partisipasi yang baik dengan hadir dalam
pelaksanaan kegiatan posyandu.
6. Posyandu diselenggarakan sebulan sekali.
7. Sembilan orang kader posyandu di wilayah Kerja Puskesmas Ringinarum Kabupaten
Kendalyang memiliki pengetahuan yang kurang tentang posyandu.
8. 36% kader posyandu bekerja sebagai petani.
9. 20,2% kader posyandu bekerja sebagai pegawai swasta.
10. 3,4% kader posyandu bekerja sebagai PNS.
11. 49,4% kader posyandu di wilayah Puskesmas Ringinarum Kabupaten Kendalkurang
mengetahui tujuan posyandu secara tepat.
12. Hampir semua kader posyandu di wilayah Puskesmas Ringinarum Kabupaten
Kendalkurang memiliki jiwa sosial.