Anda di halaman 1dari 19

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

JENIS DATA DAN


PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS
DATA

Pertemuan ke – 11
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Indraprasta PGRI

Cindy Marisa
Tujuan Perkuliahan
1. Mahasiswa mampu mengambil keputusan strategis di bidang BK berdasarkan informasi dan data yang
relevan.
2. Mahasiswa menguasai metodologi penelitian secara umum dan BK secara khusus.
3. Mahasiswa mampu menentukan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian yang direncanakan.
4. Mahasiswa mampu menentukan teknik analisis data yang sesuai dengan metode penelitian yang telah
ditetapkan.
5. Mahasiswa mampu menentukan pengujian persyaratan analisis data sesuai dengan metode penelitian yang
telah ditetapkan.
DEFINISI DAN JENIS DATA

Data yaitu
sekumpulan fakta Jenis Data
yang berupa
simbol atau
angka-angka Data menurut
Data menurut Data menurut
yang berisi Skala Cara
Sifatnya
Pengukuran Memperolehmya
informasi.
DATA MENURUT SIFATNYA
Data Kualitatif Data Kuantitatif
(Non Numerik) (Numerik)
• Nama, Kelas, Agama • IPK, Nilai Ujian, IQ
DATA BERDASARKAN SUMBER
Data Primer Data Sekunder

Diperoleh langsung dari Diperoleh secara tidak


responden/ objek yang langsung dari responden
diteliti. atau dari pihak ketiga.
DATA MENURUT SKALA PENGUKURAN

Data Nominal Data Interval


01. Kategorisasi Metrik 03.

Data Ordinal Data Rasio


02. Kategorisasi Metrik 04.
“Untuk dapat menentukan analisis data
yang akan digunakan, pemilihan jenis data
perlu menjadi pertimbangan”
01. DATA
NOMINAL
DATA NOMINAL
❖ Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi yang bertujuan untuk
MEMBEDAKAN (kode). Tidak bisa dilakukan operasi matematika
dan dibandingkan (nilainya setara).
❖ Contohnya: Data Demografi
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
1: Laki-laki
2: Perempuan
Nilai angka 1 pada “laki-laki” dan angka “2” pada perempuan
hanya bertujuan MEMBEDAKAN. Tidak berarti perempuan
memiliki nilai yang lebih tingg dari laki-laki.

❖ Contoh lain:
Agama: Islam, kristen, katolik, budha, hindu
1: Islam; 2: Kristen; 3: Katolik; 4: Hindu; 5: Budha.
02. DATA
ORDINAL
DATA ORDINAL
❖ Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi yang bertujuan
untuk MEMBEDAKAN dan memiliki NILAI BERJENJANG.
❖ Contohnya: Jenjang pendidikan
1: Pendidikan min. SD
2: Pendidikan SMP
3: Pendidikan SMA
4: Pendidikan S1
Nilai 1 pada “pendidikan min SD” memiliki nilai 1, dan nilai 3
pada “pendidikan SMA” bernilai lebih tinggi dari pada
“pendidikan min. SD dan SMP”.
❖ Contoh lain: kategori nilai SS, S, TS, STS
Nilai SS dapat bernilai 4, S bernilai 3, TS bernilai 2, dan STS
bernilai 1.
03. INTERVAL
DATA
DATA INTERVAL
❖ Data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antara dua titik skala
sudah diketahui, tidak memiliki titik nol absolut, dan tidak bermakna kelipatan.
❖ Contoh: IPK, Nilai ujian, Suhu, IQ
o Mahasiswa yang memiliki IPK 3.00 memiliki jarak 0.5 dengan mahasiswa yang
memiliki IPK 3.50. Begitu juga dengan mahasiswa yang memiliki IPK 3.50
memiliki jarak 0.5 dengan mahasiswa IPK 4.00. (jarak sudah diketahui).
o Mahasiswa dengan IPK 4.00 tidak bermakna 2 kali lebih pintar dari mahasiswa
dengan IPK 2.00.
o Mahasiswa dengan nilai ujian 80 tidak bermakna 2 kali lebih pintar dari yang
memiliki nilai ujian 40.
o Siswa dengan nilai 0 tidak berarti siswa tersebut tidak memiliki kecerdasan.
o Suhu 0 derajat tidak berarti tidak ada suhu yang dirasakan, melainkan terasa
dingin.
04. DATA
RASIO
DATA RASIO
❖ Data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antara dua
titik skala sudah diketahui, memiliki titik nol absolut, dan bermakna
kelipatan.
❖ Contoh: Gaji, Umur, Berat badan, Tinggi Badan

o Orang yang berumur 15 tahun memiliki jarak 5 tahun dengan yang berumur 20 tahun.

o Orang yang berumur 16 tahun berarti 4 kali lebih tua dari orang yang berumur 4 tahun.

o Orang yang tidak memiliki gaji yaitu orang dengan gaji 0.

o Berat dan tinggi bada seseorang diukur mulai dari titik nol.
TAHAP PENGOLAHAN DATA
1. Penyuntingan (editing) yaitu kegiatan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang
dikembalikan responden.
2. Pengkodean (coding) yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan cara memberikan
simbol atau tanda yang berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima.
Pengkodean dapat dijelaskan sebagai kategorisasi data. Ada tiga jenis pengkodean:
3. Pengodean terbuka (open coding) yaitu bagian analisis yang secara khusus berkaitan dengan
pemberian nama dan kategorisasi pada suatu fenomena melalui pengujian data.
4. Pengodean berporos (axial coding) yaitu seperangkat prosedur penempatan data kembali
dengan cara-cara baru dengan membuat kaitan antar kategori yang diawali dari penentuan
jenis kategori kemudian dilanjutkan dengan penemuan hubungan antar kategori atau antar
subkategori.
5. Pengodean selektif (selective coding) yaitu pada tahapan ini kemungkinan peneliti menemukan
sejumlah besar data dengan kategori dan hubungan antar kategori/subkategori yang banyak
serta bervariasi sangat besar.
6. Tabulasi (tabulating) yaitu kegiatan menyusun dan juga menghitung data dari hasil
pengkodean, kemudian akan ditampilkan dalam wujud tabel.
ANALISIS DATA KUANTIATIF

Analisis • frekuensi mutlak, frekuensi relatif


(mencari persentase), dan mencari
Kuantitatif ukuran tendensi sentralnya yaitu mode,
Deskriptif median dan mean.

Analisis • Dalam hal ini, seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan
hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk diuji
Kuantitatif secara empirik dengan statistik inferensial.
• Secara garis besar, teknik analisis ini dibagi menjadi dua
Inferensial bagian, yaitu untuk penelitian korelasional dan untuk
komparasi dan/atau eksperimen.
UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

Korelasional Komparasi/
eksperimen

Uji Normalitas Uji Normalitas

Uji
Uji Linieritas
Homogenitas
THANKS!

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai