Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN KE 6

SUMBER DAN TEKNIK


PENGUMPULAN DATA
1. Kemampuan yang diharapkan:
Mahasiswa memahami sumber dan teknik pengumpulan data
2. Bahan Kajian/ Materi Pembelajaran
Sumber dan teknik pengumpulan data
3. Metode Pembelajaran
Brainstorming
4.Alokasi Waktu
TM; 3x50 = 150 menit
BT; 3x60 = 180 menit
BM; 3x60 = 180 menit
5. Pengalaman Belajar
Menggali informasi tentang sumber dan teknik pengumpulan data dari berbagai sumber
belajar
5. Assesment
a. Indikator:
1). Mahasiswa dapat mendeskripsikan sumber data
2). Mahasiswa dapat mendeskripsikan teknik pengumpulan data
3). Mahasiswa dapat menerpkan sumber data dalam penelitian
4). Mahasiswa dapat menerapkan teknik pengumpulan data dalam penelitian.
b. Bentuk :
Tes lisan dan praktek
6. Bobot : 5
A. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
- Definisi konseptual adalah abstraksi yang diungkapkan dalam kata-kata yang dapat
membantu pemahaman.
- Definisi operasional terdiri dari sekumpulan instruksi mengenai cara
mengukur variabel yang telah didefinisikan secara konseptual.

Perbedaan definisi konseptual dan definisi operasional


No Definisi Konseptual Definisi Operasional
1 Menjadi bagian abstraksi yang Menjadi instruksi mengenai cara mengukur
diungkapkan dalam kata-kata variabel dengan instruksi penelitian yang
sehingga membantu pemahaman telah didefinisikan konseptual.
pada judul penelitian yang diambil.
2 Tidak memerlukan teori namun lebih Menyandarkan dengan landasan teori yang
pada uraian terkait dengan subjek ada
penelitian
3 Sumber pengambilannya Memberikan sandaran pada konsep yang
disandarkan pada judul penelitian diambil
B. PENGERTIAN DATA
• Data berasal dari bahasa latin datum artinya sesuatu yang diberikan
• Menurut Kuswadi dan E. Mutiara, data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari
suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang, atau sifat.
• Menurut Arikunto (2002), data adalah merupakan segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.
• Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
• Menurut Bernard (2012 : p130), data adalah fakta kasar mengenai orang, tempat, kejadian
dan sesuatu yang penting diorganisasikan. sekumpulan fakta ataupun angka dan dapat
diolah menjadi informasi yang berguna.
• Menurut Supardi U.S, data adalah merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau masalah baik yang berbentuk angka-angka maupun
yang berbentuk kategori atau keterangan
C. Sumber Data
• Menurut Sugiyono (2014:3) , sumber data adalah: “Sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data”
• Pembagian data
1. Menurut sumber pengambilannya, data dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik
kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik
pengumpulan data.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian dari pihak
lain.
SUMBER DATA
2. Pembagian Data
a. Pembagian data menurut sifatnya
1). Data Kualitatif.
- Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
- Data kualitatif berbentuk pernyataan verbal, simbol atau gambar.
- Contoh: warna, jenis kelamin, status perkawinan, dll.
2). Data Kuantitatif.
- Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, atau data
kualitatif yang diangkakan.
- Contoh: tinggi, umur, jumlah, skor hasil belajar, temperatur, dll.
MACAM (JENIS) DATA
b. Pembagian Data menurut waktu pengumpulannya
1). Data Berkala (Time series).
- Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan
gambaran perkembangan suatu kegiatan/fenomena.
- Contoh: data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir

yang dikumpulkan setiap bulan.

2). Data Cross Section.


- Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk
memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
- Contoh: Data sensus penduduk tahun 2000, data hasil UN siswa SMA tahun 2012, dsb
c. Pembagian data menurut susunannya
1). Data acak atau data tunggal.
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau belum dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas interval.
2). Data berkelompok.
- Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas
interval.
- Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Data berkelompok ini terbagi menjadi:
a). Data Kelompok Diskrit.
Data yang diperoleh dari hasil menghitung termasuk dalam data diskrit (jumlah anak, dll).
b). Data kelompok kontinu.
- Sebuah data dinyatakan berkontribusi kontinu apabila data tersebut diukur dalam skala kontinu
atau data yang didapat dari hasil mengukur.
- Contoh data kontinu, yaitu: tinggi badan, berat badan, hasil belajar, motivasi belajar dll.
d. Pembagian data menurut skala pengukurannya
• Skala adalah ukuran-ukuran berjenjang .
• Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu:
data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
1). Data nominal.
• Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau
kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja.
• Data nominal memiliki ciri hanya dapat dibedakan antara satu dengan
lainnya dan tidak bisa diurutkan/dibandingkan.
• Data nominal mempunyai ciri :
a). Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu
kelompok saja).
b). Kategori data tidak disusun secara logis.
Contoh data berskala nominal: Warna rambut, jenis kelamin, etnis/suku,
agama dll
2).Data Ordinal
• Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut
besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang
yang tidak harus sama (variabel mempunyai perbedaan nilai data dan tingkatan data seperti
lebih tinggi, lebih rendah dst).
• Data ordinal dapat disusun/diurutkan berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan
besarnya karakteristik yang dimiliki, tetapi belum diketahui besar perbedaan nilai antar
keduanya.
• Contoh data berskala ordinal yaitu:
a). tingkat pendidikan, golongan pegawai, kasta, dan lain-lain.
b). Apakah anda menyukai kue ini ? (Jawabannya: sangat suka, lumayan suka, kurang suka,
tidak suka)
3). Data Interval.
• Data interval adalah data dengan objek/kategori yang dapat dibedakan antara data satu
dengan lainnya, dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut dan memiliki jarak yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama.
• Variabel interval dapat membedakan atau mempunyai tingkatan dan besar perbedaan
tingkatan/ jarak nilai variabel sudah diketahui sedangkan kelipatan suatu nilai terhadap nilai
lainnya tidak dapat diketahui.
• Contoh: ˂ 500.000, 1000 – 3000, ˃ 300.000.
4). Data rasio.
• Data rasio adalah data yang memiliki perbedaan, tingkatan, ada jarak dan juga kelipatan
serta nilai nol mutlak..
• Skala rasio mempunyai siafat membedakan, mempunyai tingkatan dan jarak, serta setiap
nilai variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama (titik npl mutlak)
• Contoh data berskala rasio: Umur manusia, tinggi badan, berat, dll.
Fungsi Data
a. untuk membuat keputusan;
b. sebagai dasar suatu perencanaan;
c. sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi suatu aktivitas;
d. sebagai dasar evaluasi terhadap suatu kegiatan.
Syarat Data yang Baik
a. Obyektif;
b. Relevan;
c. Up to date;
d. Representatif.
STATISTIK DAN UJI STATISTIK UNTUK SETIAP SKALA DATA

Nominal Ordinal Interval Rasioa


Statistik • Frekuensi • Median • Mean • Mean
• Koefisien • Kwartil • Standar Deviasi Geometric
Kontingensi • Desil • Korelasi • Koefisien
• Modus • Persentil • Producmoment • variansi
• Kendal, Rulon • Korelasi Pearson
• Spearman

Uji statistik Uji Statistik Uji Statistik Uji Statistik Uji Statistik
Nonparametrik Nonparametrik parametrik parametrik
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Definisi Teknik Pengumpulan Data


a. Menurut Sugiyono (2016 : 193), teknik pengumpulan data adalah suatu langkah yang dinilai
strategis dalam penelitian karena mempunyai tujuan yang utama dalam memperoleh data.
b. Menurut Riduwan (2010:51), teknik pengumpulan data merupakan salah satu metode yang
ada di dalam pengumpulan data dengan menggunakan teknik atau cara yang digunakan
oleh para peneliti untuk mengumpulkan data.
c. Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:103), teknik pengumpulan data adalah
suatu prosedur yang secara sistematis untuk memperoleh data.
d. pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan pihak peneliti untuk dapat
mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan penelitian yang mereka ambil
E. JENIS METODE DAN ALAT (INSTRUMEN)
PENGUMPULAN DATA

No Metode Instrumen Sumber Data


1 Tes Soal Siswa

2 Interview / Wawancara Pedoman Wawancara Responden (mhs, petani,


pejabat, dsb)

3 Observasi Panduan Observasi Benda, kondisi, situasi,


proses, perilaki
4 Kuesioner/Angket Kuesioner/Angket Responden (mhs, petani,
pejabat, dsb)

5. Studi Dokumen Form Pencatat Catatan resmi, dokumen,


Dokumen UU, Putusan hakim, buku,
jurnal, dsb
F. Definisi Alat Pengumpulan Data (Sutrisno Hadi, 1998: 67)

1. Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan


2. Interview adalah pengumpulan data yang bercakap-cakap dengan sumber data baik
langsung maupun tidak langsung
3. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati kegiatan tertentu
4. Test adalah pengumpulan data yang bersifat potensial
5. Eksperimen adalah pengumpulan data yang memakai cara dengan mengadakan
suatu percobaan terhadap sesuatu hal
6. Dokumenter adalah pengumpulan data dengan mengambil data yang sudah tercatat
dalam dokumen
7. Penulisan instrumen sebagai alat pengumpul data didasarkan pada definisi
operasinal tiap variabel dalam penelitian.
G. KAIDAH PENULISAN SOAL
1. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda
a. Materi
1). Soal sesuai dengan indikator
2). Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
3). Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar
b. Konstruksi
1). Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas.
2). Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
3).Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4). Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
5). Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
6). Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah”
atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
7). Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
8). Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal jelas, berfungsi,
tidak memunculkan kebingungan, dan mempunyai tingkat keterbacaan tinggi.
9). Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
c. Bahasa
1). Setiap soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2). Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk
daerah lain atau nasional
3). Setiap soal menggunakan bahasa yang komunikatif
4). Setiap pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian
2. Kaidah Penulisan Soal Uraian
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3) Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika harus
menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa atau yang
lainnya.
4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau
tingkat kelas.
b. Konstruksi
1) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya
atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan,
jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Buatlah
petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
2) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan
komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap komponen,
atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan.
3) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna
c. Bahasa
1) Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata- kata) yang sederhana dan
komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
2) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik
atau kelompok tertentu.
3) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
4) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5) Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.
6) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
H. Cara Membuat Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
• High order thinking skills mengasah keterampilan abad 21
• Soal-soal yang HOTS merupakan salah satu cara untuk melatih siswa untuk berpikir tingkat
tinggi
• Keterampilan abad 21 dibagi menjadi 3 kategori yaitu learning skills, literacy skills, dan life
skills.
• Learning skills terdiricritical thinking, creativity, collaboration, dan communication (The Four
C's)
• Literacy skills meliputi information literacy, media literacy, dan technology literacy
• Life skills yang mencakup 5 kemampuan, yaitu: flexibility, leadership, initiative, productivity,
dan social.
• Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson and Krathwohl menyatakan
bahwa high order thinking skills adalah kemampuan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi
yang melibatkan kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
• Soal-soal HOTS disusun untuk mengukur kemampuan: mentransfer satu konsep ke
konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
menelaah ide dan informasi secara kritis.
1. Karakteristik dan Indikator Soal HOTS
• Sebuah Soal dikategorikan sebagai soal HOTS harus memiliki 3 karakteristik berikut ini:
a. Dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
b. Memiliki basis permasalahan kontekstual.
c. Menggunakan bentuk soal beragam.
• Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu:
a. menganalisis (C4);
b. mengevaluasi (C5);
c. mengkreasi(C6).
Keterangan
a. Level Menganalisis (C4)
• Pada level menganalisis, siswa akan lebih ditekankan pada bagaimana berpikir kritis
secara operasional. menganalisis terdiri dari kemampuan atau keterampilan
membedakan (differentiating), mengorganisasikan(organizing), dan
menghubungkan(attributing).
• Kata Kerja Operasional yang biasa digunakan adalah membandingkan,mengkritisi
mengurutkan, membedakan, dan menentukan.
b. Level Mengevaluasi (C5)
• Mengevaluasi berarti membuat keputusan berdasarkan kriteria yang standar, seperti
mengecek dan mengkritik.
• Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah mengevaluasi, memilih/menyeleksi,
menilai,menyanggah, dan memberikan pendapat.
c. Level Mengkreasi (C6)
• Soal pada level C6 menuntut kemampuan siswa untuk merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui,menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, menggubah.
•Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah memperjelas, menafsirkan,
memprediksi.
2. Cara Membuat Soal HOTS
a. Menganalisis Kompetensi Dasar yang dapat dibuat soal-soal HOTS
• Pertama-tama, Guru harus memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
• Guru dapat melakukan langkah ini secara mandiri atau melalui forum MGMP.
b. Menyusun kisi-kisi soal
• Kisi-kisi soal-soal HOTS memiliki tujuan untuk membantu Guru dalam menulis butir soal.
• Kisi-kisi soal HOTS penting untuk mengarahkan guru memilih KD yang dapat dibuat soal-
soal HOTS, memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, merumuskan
indikator soal, dan menentukan level kognitif.
c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
• Stimulus yang digunakan dalam penyusunan soal HOTS harus menarik dan kontekstual.
• Stimulus yang menarik akan membuat siswa mau membaca stimulus dengan seksama.
• Kontekstual berarti sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari
d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
• Penulisan butir-butir pertanyaan harus sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.
• Kaidah penulisan butir soal HOTS sedikit berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada
umumnya.
• Perbedaannya hanya terletak pada aspek materi saja. Sedangkan pada aspek konstruksi dan
bahasanya relatif sama.
e. Membuat rubrik
• Dalam setiap butir pertanyaan HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan rubrik atau
pedoman penskoran.
• Rubrik dibuat untuk soal HOTS dalam bentuk uraian.
• Soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak),
dan isian singkat, Guru harus menuliskan kunci jawaban.
I. Langkah - Langkah Konstruksi Instrumen
1. Analisis Teori (Konsep Variabel)
2. Menyusun Konstruk (Definisi Konseptual dan Definisi Operasional)
3. Pemilihan domain (ranah)
4. Membuat kisi-kisi
5. Penulisan butir
6. Validasi Konsep (Telaah butir)
7. Revisi atau perbaikan
8. Reproduksi Instrumen terbatas
9. Uji coba Instrumen
10. Analisis hasil uji coba (uji validitas dan reliabilitas)
11. Seleksi Butir
12. Penyajian Instrumen yang valid dan reliabel untuk pengumpulan data.
J. TUGAS INDIVIDU

1. Jelaskan perbedaan definisi konseptual dan definisi operasional variabel


2. Jelaskan:
a. deskripsi sumber data;
b. Bagaimana cara menerapkan untuk memperoleh sumber data.
3. Bagaimanakah cara teknik pengumpulan data:
a. Tes dan 2 contohnya
b. Nontes dan 2 contohnya.
THANK YOU
Good Luck

Anda mungkin juga menyukai