Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI 5 JARI TANGAN

Cari-Ciri.com - Falsafah / Filosofi 5 Jari Manusia Dalam Kehidupan - Halo teman, pada postingan ini saya ingin berbagi informasi nih. Info ini berkatian dengan anggota badan kita. Yaitu, jari tangan kita. Pernah tidak anda sempat berfikir kenapa jumlah jari baik tangan ataupun kaki berjumlah masing - masing 5? Dan kenapa jenis / bentuknya berbeda - beda? Nah, agar kedua pertanyaan itu dapat terjawab, baca terus ya artikel ini sampai tuntas. Yaaa meskipun jawabannya mungkin sedikit dan kurang maksimal tapi saya harap anda bisa memahami isinya. :) Baik teman, berikut ini saya punya falsafah 5 jari manusia, terutama buat jari tangan. Seperti pada judulnya, falsafah 5 jari dalam kehidupan Manusia. 1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung. 2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah. 3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk. 4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin. 5. Ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?). Dari kelima point di atas (sesuai dengan jumlah jarinya), kita bisa lihat bahwa terdapat perbedaan yang positif dan negatif, tapi meskipun kelima jari tersebut memiliki perbedaan, mereka bisa bersatu dan bekerja sama untuk mengaplikasikan apa yang hendak kita lakukan. Misalnya : menulis, memegang sesuatu, melakukan pekerjaan, dll. Pastinya untuk menolong anggota badan lainnya.

Mungkin dari sini kita bisa belajar memahami apa yang sebenarnya falsafah kelima jari kita, yang jelas kita jangan sampai merendahkan yang lain karena suatu hal, tapi kita bisa mengajak mereka untuk bekerja sama sehingga bisa menghasilkan apa yang dituju. Ada sebuah cerita, dimana dalam cerita ini dikatakan bahwa ada 2 anak yang sedang bersama, kita sebut saja si A dan si B. Kemudian si A marah dan menunjuk si B dengan jari telunjuknya sambil mengatakan "Kamu Monyet", kemudian si A ditegur sama orang tuanya dan berkata yang

seperti itu jangan dilakukan. Kemudian orang tuanya itu berkata lagi "Tidakkah kamu ketahui 1 jari telunjuk di hadapkan kepada si B dan 1 jari itu mengatakan si B monyet, tapi lihat kemana 4 jari lainnya mengarah?, anda sendiri tau kan jawabannya 4 jari itu mengarah kemana?! Kesimpulannya 1 jari ke si B dan 4 jari ke si A. Maka saat kita menunjuk kepada orang lain sambil memaki, sebenarnya secara tidak langsung kita sedang memaki diri kita sendiri, bahkan yang menunjuk kepada diri sendiri itu lebih banyak daripada yang ditunjukkan kepada orang lain. Nah, dari falsafah 5 jari diatas maka alangkah baiknya bila kita memahami bahwa setiap manusia itu diciptakan dengan berbeda - beda. Tapi, sebenarnya kita sebagai ciptaannya jangan sampai membeda - bedakan, justru kita harus bisa mempererat dan mempersatukan perbedaan tersebut menjadikan suatu kesatuan yang tidak bisa terlepaskan. Ibarat sapu lidi, jika jumlah yang banyak maka akan sulit untuk dipatahkan, tapi jika hanya ada satu lidi kita bisa mematahkannya dengan sangat mudah. Kita haruslah memiliki rasa saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, dan saling melengkapi / mengisi. Bukan untuk saling menuduh satu sama lain, menunjuk dengan seenaknya, merusak bahkan membunuh orang lain. Seperti itulah teman, falsafah 5 jari yang saya ketahui. Semoga apa yang sudah saya tulis bisa bermanfaat ya. :)

Anda mungkin juga menyukai