Anda di halaman 1dari 8

Analisa Galat Metoda Numerik

MASALAH ANGKA PENTING Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik ipil, Teknik Mesin, !lektro,dan sebagainya" eringkali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias rumit" Model matematika yang rumit ini adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusi sejatinya (exact solution)" #ang dimaksud dengan metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan rumus$rumus al%abar yang sudah baku (la&im)" praktis adalah %elas" 'ari kacamata rekayasa(an, masih tampak banyak cara penyelesaian persoalan matematik yang dirasa terlalu sulit atau dalam bentuk yang kurang kongkrit" Penyelesaian analitik yang sering diberikan oleh kaum matematika kurang berguna bagi rekayasa(an, karena ia harus dapat mentransformasikan solusi matematika yang se%ati ke dalam bentuk ber(u%ud yang biasanya meninggalkan kaidah kese%atiannya" olusi hampiran biasanya sudah memenuhi persyaratan rekayasa dan dapat diterima sebagai solusi" )agipula, banyak persoalan matematika dalam bidang rekayasa yang hanya dapat dipecahkan secara hampiran" *adang$kadang dapat pula ter%adi bah(a metode analitik hanya men%amin keberadaan (atau hanya mengkarakteristikkan beberapa properti umum) solusi, tetapi tidak memberikan cara menemukan solusi tersebut" +agi rekayasa(an, solusi yang diperoleh secara analitik kurang berguna untuk tu%uan numerik" Persoalan rekayasa dalam prakteknya tidak selalu membutuhkan solusi dalam bentuk fungsi matematika menerus (continuous)" ,ekayasa(an seringkali menginginkan solusi dalam bentuk numerik, misalnya persoalan integral tentu dan persamaan diferensial" +agi rekayasa(an, solusi persamaan diferensial yang berbentuk fungsi menerus ini tidak terlalu penting (bahkan beberapa persamaan diferensial tidak dapat dicari solusi khususnya karena memang tidak ada teknik yang baku untuk menyelesaikannya)" 'alam praktek di lapangan, seringkali para rekayasa(an hanya ingin mengetahui berapa suhu bola logam setelah t tertentu misalnya setelah -. menit tanpa perlu mencari solusi khususnya dalam bentuk fungsi terlebih

Harjanto Sutedjo

Hal /

Analisa Galat Metoda Numerik


dahulu" ,ekayasa(an cukup memodelkan sistem ke dalam persamaan diferensial, lalu solusi untuk t tertentu dicari secara numerik" *omputer berperan besar dalam perkembangan bidang metode numerik" 0al ini mudah dimengerti karena perhitungan dengan metode numerik adalah berupa operasi aritmetika seperti pen%umlahan, perkalian, pembagian, plus membuat perbandingan" ayangnya, %umlah operasi aritmetika ini umumnya sangat banyak dan berulang, sehingga perhitungan secara manual sering men%emukan" Manusia (yang melakukan perhitungan manual ini) dapat membuat kesalahan dalam melakukannya" 'alam hal ini, komputer berperanan mempercepat proses perhitungan tanpa membuat kesalahan" Penggunaan komputer dalam metode numerik antara lain untuk memprogram" )angkah$langkah metode numerik diformulasikan men%adi program komputer" Program ditulis dengan bahasa pemrograman tertentu, seperti 12,T,AN,PA 3A), 3, 344, +A 53, dan sebagainya" ebenarnya, menulis program numerik tidak selalu diperlukan" 'i pasaran terdapat banyak program aplikasi komersil yang langsung dapat digunakan" +eberapa contoh aplikasi yang ada saat ini adalah MathLab, MathCad, Maple, Mathematica, Eureka, dan sebagainya" elain itu, terdapat %uga library yang berisi rutin$rutin yang siap digabung dengan program utama yang ditulis pengguna, misalnya IMSL (International Mathematical and Statistical Library) Math/Library yang berisi ratusan rutin$rutin metode numerik" yang ter%adi akibat perubahan beberapa parameter" elain mempercepat perhitungan numerik, dengan komputer kita dapat mencoba berbagai kemungkinan solusi olusi yang diperoleh %uga dapat ditingkatkan ketelitiannya dengan mengubahubah nilai parameter" *ema%uan komputer digital telah membuat bidang metode numerik berkembang secara dramatis" Tidak ada bidang matematika lain yang mengalami kema%uan penting secepat metode numerik" Tentu sa%a alasan utama penyebab kema%uan ini adalah perkembangan komputer itu sendiri, dari komputer mikro sampai komputer Cray, dan kita melihat perkembangan teknologi komputer tidak pernah berakhir" Tiap generasi baru komputer menghadirkan keunggulan seperti (aktu, memori, ketelitian, dan kestabilan perhitungan" 0al ini membuat ruang penelitian semakin terbuka luas" Tu%uan utama penelitian itu adalah pengembangan algoritma numerik yang lebih baik dengan memanfaatkan

Harjanto Sutedjo

Hal 6

Analisa Galat Metoda Numerik


keunggulan komputer semaksimal 10 Metode Numerik mungkin" +anyak algoritma baru lahir atau perbaikan algoritma yang lama didukung oleh komputer" +agian mendasar dari perhitungan rekayasa yang dilakukan saat ini adalah perhitungan 7(aktu nyata7 ( real time computing), yaitu perhitungan keluaran (hasil) dari data yang diberikan dilakukan secara simultan dengan event pembangkitan data tersebut, sebagaimana yang dibutuhkan dalam mengendalikan proses kimia atau reaksi nuklir, memandu pesa(at udara atau roket dan sebagainya8" *arena itu, kecepatan perhitungan dan kebutuhan memori komputer adalah pertimbangan yang sangat penting" 9elaslah bah(a kecepatan tinggi, keandalan, dan fleksibilitas computer memberikan akses untuk penyelesaian masalah praktek" ebagai contoh, solusi sistem persamaan lan%ar yang besar men%adi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan dengan komputer" Perkembangan yang cepat dalam metode numeric antara lain ialah penemuan metode baru, modifikasi metode yang sudah ada agar lebih mangkus, analisis teoritis dan praktis algoritma untuk proses perhitungan baku, pengka%ian galat, dan penghilangan %ebakan yang ada pada metode" Analisa galat Menganalisis galat sangat penting di dalam perhitungan yang menggunakan metode numerik" Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi se%atinya" emakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik yang didapatkan" *ita harus memahami dua hal: (a) bagaimana menghitung galat, dan (b) bagaimana galat timbul" Misalkan a; adalah nilai hampiran terhadap nilai se%ati a, maka selisih a a ; = (P"6"<) disebut galat" ebagai contoh, %ika a; = /."> adalah nilai hampiran dari a = /."?>, maka galatnya adalah = $."./" 9ika tanda galat (positif atai negatif) tidak dipertimbangkan, maka galat mutlak dapat didefenisikan sebagai a a ; = (P"6"@) ayangnya, ukuran galat kurang bermakna sebab ia tidak menceritakan seberapa besar galat itu dibandingkan dengan nilai se%atinya" ebagai contoh, seorang anak melaporkan pan%ang sebatang ka(at @@ cm, padahal pan%ang sebenarnya /.. cm" Galatnya adalah /.. $ @@ = / cm" Anak yang lain melaporkan pan%ang sebatang pensil @ cm, padahal pan%ang sebenarnya /. cm, sehingga galatnya %uga / cm" *edua galat pengukuran sama$sama bernilai / cm, namun galat

Harjanto Sutedjo

Hal -

Analisa Galat Metoda Numerik


/ cm pada pengukuran pan%ang pensil lebih berarti daripada galat / cm pada pengukuran pan%ang ka(at" 9ika tidak ada informasi mengenai pan%ang sesungguhnya, kita mungkin menganggap kedua galat tersebut sama sa%a" Antuk mengatasi interpretasi nilai galat ini, maka galat harus dinormalkan terhadap nilai se%atinya" Gagasan ini melahirkan apa yang dinamakan galat relatif *arena galat dinormalkan terhadap nilai se%ati, maka galat relatif tersebut dinamakan %uga galat relatif sejati" 'engan demikian, pengukuran pan%ang ka(at mempunyai galat relatif se%ati = /B/.. = ."./, sedangkan pengukuran pan%ang pensil mempunyai galat relatif se%ati = /B/. = ."/" 'alam praktek kita tidak mengetahui nilai se%ati a, karena itu galat seringkali dinormalkan terhadap solusi hampirannya, sehingga galat relatifnya dinamakan galat relatif !am"iran: a RA ;

= (P"6"/6)
#onto! $ % Misalkan nilai se%ati = /.B- dan nilai hampiran = -"---" 0itunglah galat, galat mutlak, galat relatif, dan galat relatif hampiran" Penyelesaian& galat = /.B- -"--- = /.B- ----B/... = /B-... = ."...---C galat mutlak = D ."...---CD = ."...---C galat relatif = (/B-...)B(/.B-) = /B/... = .".../ galat relatif hampiran = (/B-...)B-"--- = /B@@@@ Galat relatif hampiran yang dihitung dengan persamaan (P"6"/6) masih mengandung kelemahan sebab nilai tetap membutuhkan pengetahuan nilai a (dalam praktek kita %arang sekali mengetahui nilai se%ati a)" 2leh karena itu, perhitungan galat relatif hampiran menggunakan pendekatan lain" Pada perhitungan numerik yang menggunakan pendekatan lelaran (iteration), RA dihitung dengan cara yang dalam hal ini ar+ adalah nila i hampiran lelaran sekarang dan ar adalah nilai hampiran lelaran sebelumnya" Proses lelaran dihentikan bila

Harjanto Sutedjo

Hal ?

Analisa Galat Metoda Numerik


RA E S yang dalam hal ini S adalah toleransi galat yang dispesifikasikan" Nilai S menentukan ketelitian solusi numerik" emakin kecil nilai S, semakin teliti solusinya, namun semakin banyak proses lelarannya" 3ontoh 6"> mengilustrasikan hal ini" Sumber Utama Galat Numerik ecara umum terdapat dua sumber utama penyebab galat dalam perhitungan numerik: /" Galat "emotongan (truncation error) 6" Galat "em'ulatan (round!o"" error) elain kedua galat ini, masih ada sumber galat lain, antara lain F*,!<<8: a" Galat eks"erimental, yaitu galat yang timbul dari data yang diberikan, misalnya karena kesalahan pengukuran, ketidaktelitian alat ukur, dan sebagainya b" Galat "emrograman" Galat yang terdapat di dalam program sering dinamakan dengan kutu (bug), dan proses penghilangan galat ini dinamakan penirkutuan (debugging)" Galat Pembulatan Perhitungan dengan metode numerik hampir selalu menggunakan bilangan riil"Masalah timbul bila komputasi numerik diker%akan oleh mesin (dalam hal inikomputer) karena semua bilangan riil tidak dapat disa%ikan secara tepat di dalamkomputer" *eterbatasan komputer dalam menya%ikan bilangan riil menghasilkangalat yang disebut galat "em'ulatan" ebagai contoh /BG = ."/GGGGGGGGC tidak dapat dinyatakan secara tepat oleh komputer karena digit G pan%angnya tidak terbatas" *omputer hanya mampu merepresentasikan se%umlah digit (atau bit dalam sistem biner) sa%a" +ilangan riil yang pan%angnya melebihi %umlah digit (bit) yang dapat direpresentasikan oleh komputer dibulatkan ke bilangan terdekat" Misalnya sebuah komputer hanya dapat merepresentasikan bilangan riil dalam G digit angka berarti, maka representasi bilangan /BG = ."/GGGGGGGGGC di dalam komputer G$digit tersebut adalah ."/GGGGH" Galat pembulatannya adalah /BG ."/GGGGH = $."......---" 3ontoh dalam sistem biner misalnya /B/. = ."...//..//..//..//..// ..//..//C6 direpresentasikan di dalam komputer dalam %umlah bit yang terbatas" *ebanyakan komputer digital mempunyai dua buah cara penya%ian bilangan riil, yaitu 'ilangan titik(teta" ("i#ed point) dan bilangan titik(kam'ang

Harjanto Sutedjo

Hal >

Analisa Galat Metoda Numerik


("loatingpoint) 'alam format bilangan titik $tetap setiap bilangan disa%ikan dengan %umlah tempat desimal yang tetap, misalnya G6"-><, ."./-, /"..." edangkan dalam format bilangan titik$kambang setiap bilangan disa%ikan dengan %umlah digit berarti yang sudah tetap, misalnya ."G6-< /.- ."/H/? /.$/- atau ditulis %uga ."G6-<!4.- ."/H/?!$/- 'igit$digit berarti di dalam format bilangan titik$kambang disebut %uga angka 'ena (signi"icant "igure)" *onsep angka bena di%elaskan berikut ini" Angka Bena *onsep angka bena (signi"icant "igure) atau angka berarti telah dikembangkan secara formal untuk menandakan keandalan suatu nilai numerik" Angka bena adalah angka bermakna, angka penting, atau angka yang dapat digunakan dengan pasti 3ontohnya, ?-"/6- memiliki > angka bena (yaitu ?, -, /, 6, -) ."/HG? memiliki ? angka bena (yaitu /, H, G, ?) ."...../6 memiliki 6 angka bena (yaitu /, 6) 6H<"-.. memiliki G angka bena (yaitu 6, H, <, -, ., .) 6H."..@. memiliki H angka bena (yaitu 6, H, ., ., ., @, .) ."..@. memiliki 6 angka bena (yaitu @, .) /-G., /"-G., ."../-G. semuanya memiliki ? angka bena

Perhatikanlah bah(a angka . bisa men%adi angka bena atau bukan" Pada contoh ."../-G., tiga buah angka nol pertama tidak berarti, sedangkan . yang terakhir angka berarti karena pengukuran dilakukan sampai ketelitian ? digit" 9umlah angka bena akan terlihat dengan pasti bila bilangan riil itu ditulis dalam penulisan ilmiah ( scienti"ic notation), misalnya tetapan dalam kimia dan fisika atau ukuran %arak dalam astronomi" 9umlah angka bena terletak pada %umlah digit mantis$nya (tentang mantis ini akan dibahas belakangan): ?"-/6- /./ memiliki > angka bena /"HG? /.$/ memiliki ? angka bena /"6 /.$G memiliki 6 angka bena

Harjanto Sutedjo

Hal G

Analisa Galat Metoda Numerik


6"H<-.. /.6 memiliki G angka bena ."6H...@. /.- memiliki H angka bena @". /.$- memiliki 6 angka bena /-"G. /.6 , ."/-G. /./ , /"-G. /.$- memiliki ? angka bena G".6 /.6- memiliki 6? angka bena (bilangan Avogadro) /"> /.H memiliki < angka bena (%arak bumi$matahari)

*omputer hanya menyimpan se%umlah tertentu angka bena" +ilangan riil yang %umlah angka benanya melebihi %umlah angka bena komputer akan disimpan dalam se%umlah angka bena komputer itu" Pengabaian angka bena sisanya itulah yang menimbulkan galat pembulatan Bilangan Titik-Kambang Antuk memahami galat pembulatan lebih rinci, kita perlu mengerti cara penyimpanan bilangan riil di dalam komputer" 1ormat bilangan riil di dalam komputer berbeda$beda bergantung pada piranti keras dan compiler bahasa pemrogramannya" +ilangan riil di dalam komputer umumnya disa%ikan dalam format bilangan titik!kambang" +ilangan titik $kambang a ditulis sebagai a = m $ p = ."d/d6d-d?d>dG """dn $p (P"6"/H) yang dalam hal ini, m = mantisa (riil), d/d6d-d?d>dG """dn adalah digit atau bit mantisa yang nilainya dari . sampai $ /, n adalah pan%ang digit (bit) mantisa" $ = basis sistem bilangan yang dipakai (6, <, /., /G, dan sebagainya) p = pangkat (berupa bilangan bulat), nilainya dari %min sampai 4%maks 32 Metode Numerik ebagai contoh, bilangan riil 6?>"HG>? dinyatakan sebagai ."6?>HG>? /.- dalam format bilangan titik kambang dengan basis /." 3ara penya%ian seperti itu serupa dengan cara penulisan ilmiah" Penulisan ilmiah termasuk ke dalam system bilangan titik$kambang" istem bilangan yang kita gunakan setiap hari menggunakan basis sepuluh (disebut %uga sistem desimal), $ = /." Amumnya komputer menggunakan system biner ( $ = 6), tapi beberapa komputer menggunakan basis < dan /G" Antuk memudahkan pemahaman %uga karena kita

Harjanto Sutedjo

Hal H

Analisa Galat Metoda Numerik


lebih terbiasa sehari$hari dengan bilangan desimal kebanyakan contoh$contoh bilangan titik$ kambang di dalam bab ini disa%ikan dalam sistem desimal" +ilangan titik$kambang di dalam sistem biner biner direpresentasikan oleh komputer dalam bentuk &ord seperti ditun%ukkan pada Gambar 6"6" +it pertama menyatakan tanda (4B$), deretan bit berikutnya menyatakan pangkat bertanda, dan deretan bit terakhir untuk mantisa" etiap komputer memiliki pan%ang &ord yang berbeda$beda" Pada komputer 5+M P3, bilangan titik$kambang berketelitian tunggal (single precission) disa%ikan dalam -6 bit yang terdiri atas / bit sebagai tanda, < bit untuk pangkat dan 6- bit untuk mantisa" 9ika dalam bentuk ternormalisasi (akan di%elaskan kemudian), maka bit pertama pada mantisa harus /, sehingga %umlah bit mantisa efektif adalah 6?: a = ."/b/b6b-b?b>bG """b'( $p yang dalam hal ini b menyatakan bit biner (. atau /)" edangkan pada komputer 5+M -H., bilangan titik$kambang berketelitian tunggal disa%ikan dalam -6 bit yang terdiri dari / bit tanda, H bit pangkat (basis /G), dan 6? bit mantis (setara dengan G sampai H digit desimal)" *! 5MPA)AN : 'ari pen%elasan diatas dapat ditarik kesimpulan : Nilai suatu bilangan ditentukan oleh banyaknya angka penting yang terkandung dalam bilangan tersebut" 'alam komputasi computer banyaknya besarnya bit dari operasi computer akan berpengaruh pada kecepatan komputasi computer tersebut, tetapi harus ada kesesuaian antara arsitektur computer , prosesor yang digunakan, disain system operasi dan aplikasi yang ber%alan diatas system operasinya" ebesar apapun nilai bit yang dipunyai sebuah prosesor apabila tidak sesuai dengan system operasi yang dibangun tak akan mengangkat kiner%a dari computer tersebut" Menurut saya nilai optimal untuk kiner%a sebuah prosesor adalah berkisar antara -6 G? bit, dengan asumsi bah(a, untuk nilai lebih besar dari itu maka diperlukan arsitektur yang lebih rumit, kanal bus yang lebih besar lagi"

Harjanto Sutedjo

Hal <

Anda mungkin juga menyukai