MATEMATIKA
TEKNIK KESEHATAN
Panduan Materi Matematika SMK (Teknik Kesehatan)
KATA PENGANTAR
Berkaitan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan menyiapkan buku panduan
materi untuk mata pelajaran-mata pelajaran yang naskah soalnya disiapkan oleh pusat. Buku ini
memuat uraian tentang hal-hal sebagai berikut.
1. Gambaran umum.
2. Standar kompetensi lulusan.
3. Ruang lingkup, ringkasan materi, beserta latihan dan pembahasannya.
Buku panduan materi ujian ini dimaksudkan untuk memberi arah kepada guru dan siswa
tentang materi yang akan diujikan berkaitan dengan berbagai kompetensi lulusan dalam mata
pelajaran-mata pelajaran tersebut. Dengan adanya buku panduan materi ujian ini, diharapkan
para guru dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang lebih terarah, dan para siswa dapat
belajar lebih terarah pula. Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat mencapai hasil ujian
yang sebaik mungkin.
Semoga buku ini bermanfaat bagi berbagai pihak dalam rangka meningkatkan mutu
proses dan hasil belajar siswa.
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Gambaran Umum....................................................................................................... 1
Standar Kompetensi Lulusan ..................................................................................... 2
Ruang Lingkup dan Ringkasan Materi ...................................................................... 3
• Kompetensi 1 ................................................................................................. 3
• Kompetensi 2 ................................................................................................. 24
• Kompetensi 3 ................................................................................................. 29
• Kompetensi 4 ................................................................................................. 34
• Kompetensi 5 ................................................................................................. 42
• Kompetensi 6 ................................................................................................. 52
GAMBARAN UMUM
1. Siswa mampu memahami konsep dan operasi hitung pada bilangan dan bentuk
aljabar, barisan dan deret, persamaan, pertidaksamaan, fungsi, sistem persamaan
linear dan program linear, matriks, dan logaritma, serta mampu menerapkannya
sesuai dengan bidang keahlian.
3. Siswa mampu memahami konsep bangun datar, bangun ruang, pengukuran, dan
skala, serta mampu menerapkannya sesuai dengan bidang keahlian.
4. Siswa mampu memahami konsep perbandingan dan fungsi trigonometri dan mampu
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
6. Siswa mampu memahami konsep limit, diferensial, dan integral, serta mampu
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
KOMPETENSI 1
Siswa mampu memahami konsep dan operasi hitung pada bilangan dan bentuk aljabar,
barisan dan deret, persamaan, pertidaksamaan, fungsi, sistem persamaan linear dan program
linear, matriks, dan logaritma, serta mampu menerapkannya sesuai dengan bidang keahlian.
Ringkasan Materi
A. Bilangan irasional.
a
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk dengan a
b
dan b = 0.
Jika suatu desimal mempunyai angka berulang dan beraturan bukan termasuk bilangan
irasional
Contoh a. 0,111111 …
b. 0,3333 …
c. 0,12121212 …
d. 0,6666 … dsb.
a
Karena bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk .
b
Contoh:
Ubahlah bentuk desimal 0,121212 … menjadi pecahan biasa!
Jawab:
Misal P = 0,121212 …
100 P = 12,12121212 …
100P – P = 12,121212 … – 0,121212 …
99 P = 12
12
P =
99
4
P =
33
4
Jadi bentuk desimal dari 0,121212 … =
33
Contoh:
a. 2 5 + 4 5 = (2 + 4) 5
=6 5
b. 7 3 + 5 3 − 4 5 = (7 + 5) 3 − 4 5
= 12 3 − 4 5
= 4 (3 3 − 5 )
c. 3 72 + 4 50 − 2 200 = 3. 36 × 2 + 4 25 × 2 − 2 100 × 2
= 3 × 6 2 + 4 × 5 2 − 2 ×10 2
= 16 2 + 20 2 − 20 2
= (18 + 20 – 20) 2
= 18 2
2. Merasionalkan penyebut
Jika suatu pecahan penyebutnya bilangan irasional maka untuk merasionalkan
penyebutnya dengan jalan di kalikan dengan akar sesamanya.
Contoh.
Rasionalkan penyebutnya!
2 4 6
a. b. c.
7 7− 5 2+ 3
Jawab:
2 7 2 7
a. × =
7 7 7
b.
4
×
7+ 5 4 7 + 5
=
(
=2 7 + 5
) ( )
7− 5 7+ 5 7−5
c.
6
×
2− 3 62 − 3
=
(
= 62− 3
) ( )
2+ 3 2− 3 4−3
b
5. c a b = a c
6. a0 = 1
−1
a b
7. =
b a
8. a × b = (a × b)c
c c
1
9. a-b =
ab
Contoh :
2 1
3
c. 64 × 512-1 ×8
Jawab:
(2 ) ( )
2 1
5 5
× 34 4 22 × 3
a. = = 2
(6 )
1
3 3 6
1
( )
2
3 3 3 1
b. 5 × ×
2 9
9 1
=5× ×
4 9
5
=
4
c. 2 × 2-9 × 23 = 26+(-9)+3 = 20 = 1
6
Exponen dalam bentuk ax, a bilangan Real dan x merupakan variabel dari persamaan.
Contoh:
Carilah nilai x pada persamaan eksponen berikut ini!
1 1 2 1
a. 23x = b. 3x+6 = c. 5 x − 4 x =
64 27 x − 2 125
Jawab:
a. 23x = 2−6
3x = −6
−6
x =
3
x = −2
( )
1
b. 3x+6 = 27 x − 2 2
3x+6 = 3(3x − 6 )
−
2
−3 x + 6
x+6
3 =3 2
− 3x + 6
x+6=
2
2x + 12 = −3x + 6
5x = −6
−6
x= = −1,2
5
2
c. 5 x − 4 x = 5 −3
x2 − 4x = −3
x2 −4x + 3 = 0
(x − 3)(x − 1) = 0
x1 = 3 x2 = 1
C. Logaritma
Bentuk umum alog b = c artinya ac = b dengan bilangan pokok a dan b > 0
Sifat-sifat 1. alog b + alog c = alog b × c.
b
2. alog b − alog c = alog
c
3. alog a = 1
4. alog ac = c
5. alog b × blog c × c log d = alog d
a
log b
6. a = b. dan sebagainya
Contoh:
Carilah nilai logaritma berikut ini!
a). 2log 12 + 2log 20 − 2log 15
1
3
log 27 − 3 log
b). 9
6 1
log
6
Jawab:
12 × 20 2 240 2
a). 2 log = log = log 16
15 15
= 2log 24 = 4 2log 2
=4×1
=4
3 27
log 1 3 3
log 243 log 35 5
b). 6 9
−1
= = = = −5
log 6 − 1 log 6
6
− 1 log 6
6
−1
Skala 1 : 1.000.000 artinya setiap satu 1 cm pada peta mewakili 1.000.000 cm pada
sesungguhnya.
Contoh:
1). Jika pada peta jarak Jakarta – Bukit Tinggi 15 cm jika skala tertulis 1 : 20.000.000,
berapa jarak sebenarnya antara Jakarta – Bukit Tinggi?
2). Jarak antara kota Wonogiri – Gorontalo 5.000 km. Jika skala 12.500.000. Berapa jarak
ke dua kota tersebut pada peta?
Jawab:
1). Pada skala tertulis 1 : 20.000.000 artinya setiap 1 cm pada peta mewakili 20.000.000 cm
atau 200 km pada sesungguhnya.
Jadi jarak sesungguhnya adalah 200 km × 15 = 3.000 km
500.000.000
2). Jarak sesungguhnya = 5.000 km = 500.000.000 cm. Jarak pada peta = 40 cm.
12.500.000
Jawab:
1
1. a. × 100% = 25%
4
1
b. × 100% = 12,5%
8
1
c. × 100% = 5%
20
d. 0,4× 100% = 40%
e. 0,125× 100% = 12,5%
b. Murid laki-laki = 7
Murid wanita = 35
7
Persentase = × 100 % = 20%
35
E. Aproksimasi
Contoh
Diketahui berat benda 8,15 gram
Carilah salah mutlak pengukuran tersebut
Jawab:
Pengukuran 8,15
Pengukuran terkecil 0,01
1
Salah mutlak = × 0,01 = 0,005 gr.
2
3. Salah Relatif
Salah relatif adalah salah mutlak di bagi dengan hasil pengukuran
Contoh :
Tentukan salah relatif dari sebuah benda yang bermassa 2,5 kg.
Jawab:
Pengukuran terkecil 0,1 kg
1
Salah mutlak × 0,1 = 0,05
2
0,05
Salah relatif = = 0,02
2,5
4. Persentasi kesalahan
Persentasi kesalahan adalah salah relatif × 100%
Contoh :
Diketahui hasil pengukuran panjang suatu benda 10,0 cm
Carilah prosentase kesalahannya!
Jawab:
Hasil pengukuran 10,0 cm
Pengukuran terkecil = 0,1
Salah mutlak = 0,05
0,05
Salah relatif = = 0,005
10,0
Persentasi kesalahan 0,005 × 100% = 0,5%
Pembahasan:
a. Hasil pengukuran 12,5 cm
pengukuran terkecil = 0,1 cm
1
b. Salah mutlak = × 0,1 = 0,05
2
salah mutlak 0,05
c. Salah relatif = =
hasil pengukuran 12,5
= 0,004
persentase kesalahan = salah relatif × 100%
= 0,004 × 100%
= 0,4%
Contoh:
Diketahui sebuah bidang dengan ukuran panjang 15,2 m dan lebar 12,5 m
Carilah luas maksimum dan minimumnya
Selisih maksimum adalah selisih antara panjang maksimum pada pengukuran pertama
di kurang panjang minimum pengukuran ke dua.
Contoh dari dua buah pengukuran panjang suatu benda di ketahui sebagai berikut:
Panjang benda I 45,4 cm
Panjang benda II 40,8 cm
Carilah selisih maksimum dan minimumnya
Jawab :
Pengukuran I Panjang = 45,4 cm
Panjang mak = 45,45
Panjang min = 45,35
Jawab:
1). 5x + 6 = 2x – 9
5x – 2x = −9 – 6
3x = −15
− 15
x=
3
x = −5
2x
2). = −4
3
2x = −12
− 12
x= = −6
2
Jawab:
1). 2x – y = 11 1 2x – y = 11
x + 2y = 3 2 2x + 4y = 6
−5y = 5
y = −1
2x – (−1) = 11
2x + 1 = 11
2x = 10
10
x = = 5 Hp = {5, −1}
2
4x + 3(700) = 10.100
4x + 2.100 =10.100
4x = 10.100 – 2.100
4x = 8.000
8.000
x= = 2.000
4
Harga 1 buku Rp2.000,00 dan harga 1 pensil 700
Harga 6 buku + 2 pensil = 6(2.000) +2(700)
= 12.000 + 1.400
= 13.400.
Jika Burhan membayar dengan uang Rp20.000,00 maka kembaliannya
Rp20.000,00 – Rp13.400,00 = Rp6.600,00
Jawab :
1). 3x2 + 5x – 2 = 0
(3x – 1)(x + 2) = 0
3x – 1 = 0 x+2=0
3x = 1 x2 = − 2
1
x1 =
3
2). x2 − 7x – 18 = 0
(x – 9)(x + 2) = 0
x–9=0 x+2=0
x1 = 9 x2 = −2
Jawab:
1 1
a. x2 − (2 + ( − )x + 2 × − = 0
3 3
5 2
x2 − x− =0
3 3
3x2 − 5x – 2 = 0
1 1
b. x2 – ( + (−5)x + × – 5 = 0
3 3
14 5
x2 − (− )x − = 0
3 3
14 5
x2 + x− =0
3 3
2
3x + 14x – 5 = 0
c. x2 – (4 + − 1)x + 4 × – 1 = 0
x2 – 3x – 4 = 0
2
− 5 − 3
= − 2
2 2
25
= +3
4
1
=9
4
1 1 x + x2 −5
5
d. + = 1 = 2
−3
=
x1 x2 x1 . x 2 2 3
G. Pertidaksamaan
G.1. Pertidaksamaan linier
Pertidaksamaan linear adalah suatu pertidaksamaan yang variabelnya berderajat
satu.
Contoh
i : 2x + 5 > 2
ii : 6x – 3 < 2x + 4
Contoh soal:
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan ini.
a). 6x – 2 < 2x + 10
2(6x + 5)
b). < 5x + 10
3
c). −6 < 2x +4 < 12
Jawab
a). 6x – 2 < 2x + 10
6x – 2x < 10 + 2
4x < 12
12
x<
3
x<4
Hp = {x|x < 4, x ∈ R}
}
Bentuk umum
ii ax2 + bx + c ≥ 0
iii ax2 + bx + c < 0 A≠0
iv ax2 + bx + c ≤ 0
Jawab:
3x2 + 5x – 2 ≤ 0
3x2 + 5x – 2 = 0
(3x – 1)(x + 2) = 0
3x – 1 = 0
3x = 1 x+2=0
1
x1 = x2 = −2
3
1
−2
3
Kita ambil salah satu titik pada interval garis tersebut misal 0 kita substitusikan
pertidaksamaan awal (soal).
3x2 + 5x – 2 ≤ 0
3(0)2 + 5(0) – 2 ≤ 0
−2 ≤ 0 memenuhi.
1
Jadi nilai x yang memenuhi antara −2 dan .
3
1
Hp = {x| −2 ≤ x ≤ , x ∈R)
3
1
Untuk x = 0 tidak memenuhi jadi yang memenuhi x < − dan x > 3.
2
1
Hp = {x| x < − atau x > 3, x ∈ R}.
2
3). −x2 – 2x + 3 ≥ 0
−x2 – 2x + 3 = 0
(−x + 1)(x + 3) = 0
−x + 1 = 0 x+3=0
−x = −1 x2 = −3 −−− + + + + Hp −−−
x1 = 1
−3 1
Untuk x = 0 kita substitusikan soal ternyata memenuhi
jadi Hpnya (x | −3 ≤ x ≤ 1, x ∈ R}
H. Matriks
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang tersusun dalam bentuk baris dan kolom.
Operasi matrik
1). Penjumlahan dan pengurangan 2 matriks atau lebih dapat di jumlah maupun di kurangi
jika matrik tersebut mempunyai ukuran yang sama.
Contoh:
5 − 2 7 4 10 3
Diket matriks A = B= dan C =
4 6 − 5 2 9 1
Carilah a). A + B
b). A + B – C
c). 2A + 3B + 4C
Jawab:
12 2
a). A + B =
− 1 8
2 − 1
b). A + B – C =
− 10 7
10 − 4 21 12 40 12
c). 2A = 3B = 4C =
8 12 − 15
6 36 4
71 20
2A + 3B + 4C =
29 22
a b
3). Invers matriks jika A = maka invers dari matriks A di lambangkan A-1
c d
1 d − b
A-1 =
ad − bc − c a
Contoh:
12 7 -1
Diket matriks A = Carilah A
5 3
Jawab:
1 3 − 7
A-1 = = 3 − 7
36 − 35 − 5 12 − 5 12
4). Kesamaan matriks 2 matrik dikatakan sama jika ukurannya sama dan unsur-unsur yang
bersesuaian sama.
2a − 6 10 −6
Contoh diket matrik A = B=
5 3 5 a + b
Jika A = B, carilah a dan b!
Jawab:
2a = 10 a+b=3
a=5 5 + b = 3 , b = −2
I. Baris Aritmatik
Baris aritmatik adalah barisan yang suku-suku berurutannya mempunyai beda yang tetap
Rumus Un = a + (N – 1) b
Pembahasan:
a) U6 = a + 5b
U11 = a + 10b
a + 5b = 28
a + 10b = 53
− 5b = − 25
− 25
b =
−5
b =5
a + 5b = 28
a + 5 x 5 = 28
a + 25 = 28
a=3
b) Rumus suku ke n
Un = a + (n − 1) b
Un = 3 + (n − 1) 5
Un = 3 + 5n – 5
Un = 5n – 2
c) Besar suku ke 80
U80 = 5 (80) – 2
= 400 – 2
= 398
d) Un = 5n – 2
498 = 5n – 2
5n = 498 + 2
5n = 500
500
n = = 100
5
Jadi 498 adalah suku yang ke 100
J. Barisan Geometri
Suatu barisan yang suku-suku berurutan mempunyai rasio yang tetap
Rumus Un = arn – 1
Diketahui barisan geometri suku ke 3 nya = 12 dan suku ke 6 nya = 96. Carilah
a. Suku pertama dan rasionya
b. Rumus suku ke n
c. Besar suku ke 11 nya
Jawab
a) Diket U6 = 96
U3 = 12
U6 ar 5 96
= =
U3 2 12
ar
3
r =8
r =2
ar2 = 12
a(2)2 = 12
4a = 12
a= 3
Suku pertama 3 rasio 2
b) Un = arn – 1
= 3 (2)n – 1
3
Un = (2)n
2
3 11
c) U11 = (2)
2
= 3072
K. Deret Aritmatik
Deret aritmatik adalah jumlah dari barisan aritmatik
1
Rumus Sn = n (2a + (n – 1 ))b, atau
2
1
Sn = n (a + Un)
2
Pembahasan:
A = 4, b = 7, n = 100
1
Sn = n (2a + (n – 1) b)
2
1
S100 = (100) (2 x 4 + (100 – 1) 7)
2
= 50 (8 + (99) 7)
= 50 (8 + 693)
= 50 (701)
S100 = 35050
L. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari barisan geometri
a ( r n − 1)
Rumus Sn = untuk | r | > 0
r −1
a (1 − r n )
Rumus Sn = untuk | r | < 0
1− r
a
Rumus Sn = untuk | r | < 0 dan n → ∼
1− r
Diketahui deret geometri suku pertama = 5 dan rasio = 3. Carilah jumlah dari 6 suku
pertama
Diket a = 5 r = 3 n = 6
a ( r n − 1)
Sn =
r −1
5(36 − 1)
S6 =
3−1
5 (728)
S6 =
2
S6 = 1820
Pembahasan:
a = 20 r = 2 n = 12
a ( r n − 1)
Sn =
r −1
20( 212 − 1)
=
2 −1
20( 4096 − 1)
=
1
= 20 (4095)
= 81900
Pembahasan:
H = 30 m
2 2 2
a = h = x 30 = 20 m, r =
3 3 3
Panjang lintasan = h + 2 Sn
20
= 30 + 2
2
(1 − )
3
= 30 + 2 (60)
= 30 + 120
= 150 m.
KOMPETENSI 2
A. Pengertian
Logika matematika adalah pola berpikir berdasarkan penalaran dan dapat di uji kebenarannya
secara matematika
A2. Pernyataan: Jika variabel pada kalimat terbuka di ganti maka akan menjadi pernyataan.
Dan pernyataan tersebut dapat bernilai salah atau benar.
Contoh pernyataan
a. 2 x 5 = 10
b. 20 : 2 = 6
c. Toni lebih muda dari Susi
Pernyataan a bernilai benar
Pernyataan b bernilai salah
Pernyataan c bisa benar atau salah
Baris ke 2
2 + 3 = 5 danWonogiri tidak ada di propinsi Jawa Tengah.
Pernyataan majemuk tersebut bernilai salah.
Baris ke 3
2 + 3 ≠ 5 dan Wonogiri berada di propinsi Jawa Tengah.
Pernyataan majemuk tersebut bernilai salah
Baris ke 4
2 + 3 ≠ 5 dan Wonogiri tidak berada di propinsi Jawa Tengah.
Pernyataan majemuk tersebut bernilai salah.
Baris pertama : Jika hari hujan maka halaman rumah basah, bernilai benar
Baris ke dua : Jika hari hujan maka halaman rumah tidak basah.
implikasi bernilai salah.
Baris ke tiga : Jika hari tidak hujan maka halaman rumah basah.
Implikasi ada kemungkinan benar jadi di anggap benar.
Baris keempat : Jika hari tidak hujan maka halaman tidak basah.
Implikasi bernilai benar.
E. Biimplikasi (implikasi dua arah) dilambangkan (p ⇔ q) di baca “p jika dan hanya jika q”.
F. Negasi (Ingkaran)
Jika p suatu pernyataan maka negasi p di lambangkan ∼p dibaca bukan p
Tabel negasi
p ∼P
B S
S B
Contoh:
Carilah kontraposisi dari implikasi berikut ini;
Jika hari hujan maka pejalan kaki memakai payung.
Dengan melihat rumus yang ada maka kontraposisinya adalah
Jika pejalan kaki tidak memakai payung maka hari tidak hujan.
Contoh:
Carilah nilai kebenaran dari pernyataan ((p ∪ q) → (p ∩ q))
Jawab
p q (p ∪ q) (p ∩ q) ((p ∪ q) → (p ∩ q))
B B B B B
B S B S S
S B B S S
S S S S B
Pembahasan:
Negasi dari p → q adalah p ∩ ∼q.
Jadi negasi dari pernyataan tersebut adalah
Rina rajin belajar dan ia tidak menjadi juara kelas.
Penarikan kesimpulan
1. Modus Ponen
2. Modus Tallen
3. Silogisma
Modus Ponen
Rumus
p1 = p → q Benar
p2 = p Benar
K ∴= q Benar
Modus Tollen
Rumus
P1 = p → q benar
P2 = ∼q
∴K = ∼p
Silogisma
Rumus
p1 = p → q
p2 = q → r
K∴p→r
Contoh
p1 = Jika Rudi sakit maka ia pergi ke Dokter
p2 = Jika Rudi pergi ke Dokter maka ia mengeluarkan uang
K = Jika Rudi sakit maka ia mengeluarkan uang
Pembahasan:
Berdasarkan silogisma adalah
Jika pembangunan berhasil maka negara kuat
KOMPETENSI 3
Siswa mampu memahami konsep bangun datar, bangun ruang, pengukuran, dan skala, serta
mampu menerapkannya sesuai dengan bidang keahlian.
A. Bangun Datar
A.1. Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu,
titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan jarak yang di maksud adalah jari-jari
lingkaran.
Unsur-unsur lingkaran.
a. Busur lingkaran
b. Tali busur
c. Juring
d. Tembereng
e. Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran dan sebagainya
A B
2). Diketahui lingkaran dengan, Jika sudut AOB = 50o
dan BCD 80o maka besar sudut ACD adalah … O
D C
Pembahasan:
1). 2πr = 88 cm
44
r = 88 cm
7
7
r = 88 ×
44
r = 14 cm
120 22
Luas Juring AOB = × × 14 cm × 14 cm
360 7
1
= × 616 cm 2
3
= 205,3 cm3
1
2). Sudut ACB = 25o karena AOB.
2
Sudut ACD = 80o – 25o = 55o
A.3. Trapesium
Luas dan keliling trapesium
jumlah sisi sejajar
Luas trapesium = × tinggi
2
Keliling trapesium = jumlah panjang semua sisinya
A 8 cm 20 cm
B
E F
Carilah luas trapesium tersebut
Pembahasan:
jumlah sisi sejajar
Luas = ×t
2
38 + 10
= cm × 15cm
2
= 360 cm2
B. Bangun Ruang
B.1. Balok
Luas dan volume balok
Luas = 2 (p × l + p × t + l × t)
Volume balok = p × l × t
Pembahasan:
Luas = p × l + 2 × p × t + 2 × l × t
= 20 cm × 12 cm + 2 × 20 cm × 8 cm + 2 × 12 cm × 8 cm
= 240 cm2 + 320 cm2 + 192 cm2
= 752 cm2
Volume = 20 cm × 12 cm × 8 cm
= 1.920 cm3
B.2. Prisma
Nama prisma di ambil dari nama alasnya misal prisma segitiga, prisma segilima dsb.
Diketahui prisma dengan alas berupa segitiga sama sisi yang panjang sisi 8 cm. Dan
tinggi prisma sama dengan keliling alas. Carilah luas permukannya!
Pembahasan:
a×t 8 × 8 ⋅ 12 3
Alas = = cm2
2 2
= 16 2 cm2
Karena luas alas dan tutupnya sama maka luas alas dan tutup
= 2 × 16 2 = 32 2
Pembahasan:
Tinggi limas dapat ditentukan dengan phitagoras.
T2 = 132 – 52
= 169 – 25
= 144
t = 144 = 12 cm
luas alas × tinggi
volume limas =
3
48 cm × 12 cm
2
=
3
3
= 192 cm
Diketahui kerucut dengan jari-jari alas 7 cm dan tinggi kerucut 24 cm. Carilah luas
permukaan kerucut!
Pembahasan:
Panjang garis pelukis dapat ditentukan dengan phitagoras.
Misal garis pelukis itu S
S2 = 72 + 242
= 49 + 576
= 625
S = 25.
KOMPETENSI 4
Siswa mampu memahami konsep perbandingan dan fungsi trigonometri dan mampu
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
y
Sinus α =
r P (x, y)
x r
Cosinus α = α y
x
r x
y
Tan α =
x
y = r sin α r2 = x2 + y2
x = r cos α r2 = (r cos α)2 + (r sin α)2
r2 = r2 cos2 α + r2 sin2 α
r2 = r2 cos2 α + sin2 α)
2 2 r2
cos α + sin α = 2
r
cos2 α + sin2 α = 1
cos2 α = 1 – sin2 α
sin2 α = 1 – cos2 α
1 1 r
cosec α = = y =
sin α r
y
1 1 r
sec α = = x =
cos α r x
x
cotg α =
y
8
1.) Diketahui sin α = , α pada kuadran I
17
Carilah a.) cos α
b.) tan α
c.) cosec α
d.) sec α
e.) cotg α
1
2.) Diketahui tan α = , α pada kuadran I.
2
Carilah sin α, cos α, ctan α, cosec α, dan sec α
Pembahasan:
8 y = 8
I) Sin α = ,
17 r = 17
x2 = r2 – y2
x2 = 172 – 82
x2 = 289 – 64
x2 = 225
x = 225 = 15
x 15
a.) cos α = =
r 17
y 8
b.) tan α = =
x 15
r 17
c.) cosec α = =
y 8
r 17
d.) sec α = =
x 5
x 15
e.) cotg α = =
y 8
1
2) Tan α = berarti y = 1, x = 2
2
R= x 2 + y2
= 2 2 + 12
= 5
y 1
a.) sin α = =
r 5
x 2
b.) cos α = =
r 5
x
c.) cotg α = = 2
y
r
d.) cosec α = = 5
y
r 5
e.) sec α = =
x 2
Pembahasan:
Sin 820 = sin (900 – 820) = cos 80 (B)
Pada kuadran II
cos (180 – α) = – cos α
sin (180 – α) = sin α
tan (180 – α) = – tan α
cotg (180 – α) = – cot α
Pada kuadran II
cos (1800 + α) = – cos α
sin (1800 + α) = – sin α
tan (1800 + α) = tan α
cotg (1800 + α) = cotg α
Pembahasan:
tan 2400 = tan (180 + 60)
= tan 600
= 3
Pada kuadran IV
cos (3600 – α) = cos α
sin (3600 – α) = – sin α
tan (3600 – α) = – tan α
cotg (3600 – α) = – cotg α
Pembahasan:
sin 300 = sin (360 – 60) = − sin 600
1
= − 3
2
Rumus-rumus sudut rangkap
Pembahasan:
a.) cos 1050 = cos (600 + 450)
= cos 600 cos 450 – sin 600 sin 450
1 1 1 1
= . 2 − 3 . 2
2 2 2 2
1 1
= 2 − 6
4 4
1
= 2 (1 + 3 )
4
1 3
Soal diketahui tan α = sin β = , α pada kuadran I dan β pada kuadran II
2 5
Carilah a.) sin (α + β)
b.) cos (α - β)
jawab
1 1 2
tan α = sin α = , cos α =
2 5 5
3 4
sin β = , cos β = − karena pada kuadran II
5 5
cos 2 x = 1 – 2 sin2 α
5
Diketahui sin α =
13
Carilah a.) sin 2 α
b.) cos 2 α
c.) tan 2 α
Pembahasan:
cos2 α = 1 – sin2 α
2
5
=1–
13
25
=1–
169
144
=
169
144 12
cos α = =
169 13
sin 2 α = 2 sin α cos α
5 12
= 2. x
13 13
120
=
169
cos 2 α = 2 cos2 α - 1
2
12
= 2 −1
13
144
= 2 −1
169
119
=
169
sin 2α 120 120 169
tan 2 α = = = x
cos 2α 169 169 119
119
169
120
tan 2 α =
199
Persamaan Trigonometri
Bentuk sin ax = P
Contoh
Carilah Hp dari persamaan trigonometri untuk 0 ≤ x ≤ 360
1
sin 2x = 3
2
sin 2x = sin 60
2x = 60 + k . 360 atau sin 2x = sin 120
x = 30 + k .180 2x = 120 + k . 360
untuk k = 0 x = 30 x = 60 + k . 180
k=1 x = 210
k = 0 x = 60
k = 1 x = 240
Contoh
Carilah Hp dari persamaan trigonometri 3 cos 2x – 2 cos x – 5 = 0
Jawab
3 ( 2 cos2 x –1) – 2 cos x – 5 = 0
6 cos2 x – 3 – 2 cos x – 5 = 0
6 cos2 x – 2 cos x – 8 = 0
3 cos2 x – cos x – 4 = 0
(3 cos x – 4) (cos x + 1) = 0
3 cos x = 4 cos x + 1 = 0
4
cos x = cos x = –1
3
x = 1800 = π
Hp {π}
KOMPETENSI 5
Siswa mampu mengolah, menyajikan, menafsirkan data, dan mampu memahami konsep
kejadian dan peluang, serta mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mencari, mengolah, dan menyajikan suatu
data sedang data yang sudah di olah disebut data statistik.
A1. Data
Data dibagi menjadi 2 yaitu data kuantitatip dan data kualitatip. Data kuantitatip dibagi 2
yaitu diskrit dan kontinu, sedang data kualitatip dibagi dua yaitu intern dan ekstern
Penyajian data
Setelah di olah data di sajikan dalam bentuk diagram-diagram di antaranya adalah
1. Diagram batang
2. Diagram lingkaran (pastel)
3. Diagram garis dll.
Contoh
Diketahui data penerimaan siswa baru di SMK “X” Tahun pembelajaran.
1998/1999 – 2002/2003
1998/1999 Sebanyak 120 anak
1999/2000 Sebanyak 200 anak
2000/2001 Sebanyak 300 anak
2001/2002 Sebanyak 400 anak
2002/2003 Sebanyak 180 anak
Dari data tersebut buatlah diagram lingkarannya
Jawab
Jumlah penerimaan siswa selama 5 tahun adalah 1200 anak dan satu lingkaran penuh =
3600, maka bagian-bagian sudutnya adalah
120
Tahun 1998/1999 = x 3600 = 360
1200
200
Tahun 1999/2000 = x 3600 = 600
1200
300
Tahun 2000/2001 = x 3600 = 900
1200
400
Tahun 2001/2002 = x 3600 = 1200
1200
180
Tahun 2002/2003 = x 3600 = 540
1200
2 /03 98/99
200
540 360 99/00
600
1200 0
90
20
01
/02
1
2000/0
Soal
Diketahui data banyak pasien di rumah sakit ‘H’ dalam lima bulan berturut-turut sebagai
berikut
Bulan pertama 120 orang
Bulan ke dua 150 orang
Bulan ke tiga 200 orang
Bulan ke empat 90 orang
Bulan ke lima 160 orang
Dari data tersebut
a. buatlah diagram batangnya
b. berapa persen banyaknya pasien pada 3 bulan pertama
Jawab
a. Banyaknya pasien
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
1 2 3 4 5 Bulan ke
Pembahasan:
Σxi 5 + 3 + 2 + 7 + 11 + 8 + 4 + 6 + 7 + 6 + 3
a) Mean = =
n 11
62
Mean = = 5,63
11
b) Nilai tengah
Untuk mencari nilai tengah data harus diurutkan terlebih dahulu mulai yang kecil ke yang
besar
2, 3, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 11
Letak median adalah : nilai tengah = 6
Mediannya adalah data ke 6 dari kiri yaitu 6.
c) Modus adalah data yang sering muncul yaitu 3, 6 dan 7.
C. Ukuran Penyebaran
1. Jika data dibagi empat maka pembagiannya di sebut kuartil
a. kuartil bawah Q1
b. kuartil tengah Q2 (median)
c. kuartil atas Q3
d. simpangan Rata
e. variansi
f. simpangan baku
Contoh
Diketahui data dari 10 berat benda dalam gram sebagai berikut:
6, 2, 4, 5, 7, 5, 8, 11, 3, 9
Dari data tersebut carilah
a. Q1, Q2, Q3, dan Qd nya
b. Simpangan rata-ratanya
c. Variansinya
d. Simpangan bakunya
Jawab
Untuk mencari Q1, Q2, Q3 dan Qd data harus di urutkan terlebih dahulu mulai yang terkecil
yaitu 2, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 11
Q2 adalah nilai tengah data tersebut yaitu antara data ke 5 dan data ke 6
data ke 5 + data ke 6 5+6
Q2 = = = 5,5
2 2
Q1 = 4 (data tengah bagian pertama)
Q3 = 8 (data tengah bagian ke dua)
1
Qd = (Q3 − Q1)
2
1
= (8 − 4)
2
= 2
b. Rata simpangan (RS)
Σ xi − x
RS =
n
Xi = data ke I
x = rata-ratanya
n = banyak data
x =6
RS =
2 − 6 + 3 − 6 + 4 − 6 + 5 − 6 + 5 − 6 + 6 − 6 + 7 − 6 + 8 − 6 + 9 − 6 + 11 − 6
10
4 + 3+ 2+1+1+ 0+1+ 2 + 3+5 22
= = 2,2
10 10
c. Variansi (S)
2
Σ xi − x
S=
n
S=
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2−6 + 3−6 + 4−6 + 5−6 + 5−6 + 6−6 + 7−6 8−6 + 9−6 + 11 − 6
n
4 2 + 32 + 2 2 + 12 + 12 + 02 + 12 + 2 2 + 32 + 52
=
10
16 + 9 + 4 + 1 + 1 + 0 + 1 + 4 + 9 + 25 70
= = =7
10 10
Simpangan baku (Sb)
Sb = S = 7
Mean (Rata-rata)
Σ f xi
1. Rata-rata biasa x =
Σf
Σ fd
2. Rata-rata sementara x = x s +
Σf
Σ fU
3. Cara Code x = x s + C
Σf
Keterangan x = rata-rata
x s = rata-rata sementara
d = simpang = xi − x s
U = Code
C = panjang kelas interval
xi = nilai tengah interval
1
n − Σf
Kuartil bawah Q1 = λ1 + 4 C
f
2
n − Σf
Kuartil tengah Q2 = λ2 + 4 C
f
3
n − Σf
Kuartil atas Q = λ3 + 4 C
f
Keterangan
λ1 = tepi bawah dimana Q1 terletak
λ2 = tepi bawah dimana Q2 terletak
λ3 = tepi bawah dimana Q3 terletak
n = banyak data
Σ f = frekwensi komulatif sebelum Qi → I =1, 2, 3
C = panjang kelas interval
F = frekwensi dimana Q terletak
Pembahasan:
Σf .xi 2920
1 a. x = = = 36,5
Σf 80
Σfd
1 b. x = Rs +
Σf
− 40
= 37 +
80
= 37 + (−0,5)
= 36,5
ΣfU
1 c. x = Rs + C
Σf
− 8
= 37 + 5
80
= 37 – 0,5
= 36,5
d1
2. Mo = λ + C
d1 + d 2
5
= 34,5 + 5
5 + 7
25
= 34,5 +
12
= 34,5 + 2,08
= 36,58
1 1
3. Letak Q1 = n = x 80 = 20 data ke 20 masuk pada kelas yang ke 3.
4 4
λ1 = 29,5, Σ f = 16, C = 5, f = 15
1 n − Σf
Q1 = λ1 + 4 C
f
20 − 16
= 29,5 + 5
15
4
= 29,5 + 5
15
= 29,5 + 1,33
Q1 = 30,83
2 2
Q2 letak n = x 80 = 40 data ke ke 40 masuk pada kelas ke 4
4 4
1
n − Σf
Q3 = λ3 + 4 C
f
60 − 51
= 39,5 + 5
17
45
= 39,5 +
17
= 39,5 + 2,64
= 42,14
Permutasi
Banyaknya cara untuk menyusun k buah unsur dari n buah unsur yang tersedia dengan
memperhatikan urutannya disebut permutasi
n!
Dilambangkan P(n,k) =
( n − k )!
Contoh Berapa banyak cara untuk menyusun 2 huruf yang terdiri dari A, B, C, D yang
urutannya diperhatikan
Jawab
4! 4 x 3x 2 x1
P(4,2) = = = 12 cara
( 4 − 2)! 2 x1
Huruf itu adalah
AB, BA, AC, CA, AD, DA, BC, CB, BD, DB, CD, DC.
Kombinasi
Banyaknya cara untuk menyusun k huruf dari n huruf yang tersedia tanpa memperhatikan
urutannya disebut kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia di lambangkan
n!
C (n, k) =
( n − k )! k!
Contoh
Berapa banyak cara untuk menyusun 2 huruf yang terdiri dari huruf ABCD yang urutannya
tidak di perhatikan
Jawab
Karena urutannya tidak di perhatikan maka banyak cara
4! 4 x 3x 2 x1
C(4,2) = = = 6 yaitu AB, AC, AD, BC, BD, CD
( 4 − 2)! 2! 2 x1x 2 x1
Contoh
Berapa banyak cara untuk membuat formasi tim bola volly yang terdiri dari 8 orang.
Jawab
1 regu bola volly ada 6 orang
8! 8x 7 x 6 x 5x 4 x 3x 2 x1
Banyak formasi tim C(8,6) = = = 28 cara
(8 − 6)! 6! 6 x 5x 4 x 3x 2 x1x 2 x1
Jika peluang suatu kejadian kita lambangkan P maka nilai P antara 0 dan 1 atau dapat ditulis
0≤P≤1
Jika P = 0 adalah kejadian yang mustahil dan jika P = 1 maka kejadian pasti terjadi
Contoh: Kejadian yang pasti terjadi
a. manusia akan mati
b. ayam bertelor
c. kuda beranak, dst
Contoh: Kejadian yang mustahil
a. manusia tidak akan mati
b. bulan bisa ngomong
c. daun sirih berbuah semangka, dst
Peluang suatu kejadian berlaku rumus P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Pembahasan:
P(A) = kartu merah P(B) = kartu AS
a) P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
26 4 2
= + −
52 52 52
28
=
52
b) P(A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
4 4
= + −0
52 52
8
=
52
Jika P(A ∪ B) = P(A) + P(B) maka kejadian tersebut saling lepas
Sebuah Dadu dan mata uang dilempar sekali, tentukan peluang munculnya sisi dadu genap
dan uang muncul angka.
Pembahasan:
3 1
P(A) = Dadu muncul sisi genap = =
6 2
1
P(B) = Uang muncul sisi angka =
2
KOMPETENSI 6
Siswa mampu memahami konsep limit, diferensial, dan integral, serta mampu menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah.
A. Limit
Limit artinya batas
Contoh:
Tentukan nilai dari
Limit f(x) = 5x + 2
x→2
Jawab:
Limit f(x) = 5x + 2
x→2
= limit f(2) = 5(2) + 2
= 12
Jadi limit f(x) = 5x + 2 = 12.
x→2
lim 5x 3 + 6 x 2 + 8x + 2
2).
x → ∞ 10 − x + 3x 2 − 2 x 3
lim 3 − 4x + 1
3).
x → 2 (x − 2)
Pembahasan:
lim 2x 3 − 54 2 (3) 3 − 54 0
1). = limit =
x → 3 x −3 3−3 0
0
Karena merupakan bilangan tak tentu maka untuk menentukan limitnya dengan
0
cara difaktorkan.
lim 2x 3 − 54 lim 2(x 3 − 27)
=
x → 3 x −3 x → 3 x −3
lim 2(x 2 + 3x + 9)( x − 3)
=
x → 3 x −3
= lim 2 (x2 + 3x + 9)
x→3
= 2 (32 + 3(3) + 9)
= 54
lim 2x 3 + 6x 2 + 8x − 2
2).
x → ∞ 10 − x + 3x 2 − 2 x 3
5x 3 6x 2 8x 2
lim 3
+ 3
+ 3 + 3
x x x x
x → ∞ 10 x 3x 2
2x 3
+ + −
x3 x3 x3 x3
6 8
lim 5+ + 2 +0
x x
x → ∞ 1 3
0− 2 + −2
x x
5+0+0+0 5 1
limit = = 2
0−0+0−2 −2 2
lim 3 − 4x + 1
3).
x → 2 ( x − 2)
lim 3 − 4x + 1 3 + 4x + 1
×
x → 2 ( x − 2) 3 + 4x + 1
lim 9 − ( 4x + 1)
x → 2 ( x − 2) (3 + 4x + 1)
lim 8 − 4x
x → 2 ( x − 2) (3 + 4x + 1)
lim − 4( x − 2 )
x → 2 ( x − 2) (3 + 4x + 1)
lim −4 −4
=
x → 2 3 − 4x + 1 3+3
−4
=
6
−2
=
3
Pembahasan:
lim 5x 5
a). =
x → 0 2x 2
lim tan 6 x
b). = 2
x → 0 3x
lim 3(2x + 1)
c).
x → 0 (2x + 1)
Misal (2x + 1) = y
lim 3y = 3
x→0 y
B. Deferensial
Deferensial (turunan)
Jika fungsi y = f(x) diturunkan maka turunannya dilambangkan y′ atau f′ (x). Deferensial di
ambil dari teory limit
lim f (x + h ) − f ( x )
Yaitu
h → 0 h
Pembahasan:
lim 4 (x + h ) 2 − 4 x 2
y′ =
h → 0 h
lim 4 (x 2 + 2 xh + h 2 ) − 4 x 2
y′ =
h → 0 h
lim 4 x + 8xh + 4h 2 ) − 4 x 2
2
y′ =
h → 0 h
lim 8xh + 4h 2
y′ =
h → 0 h
y′ = lim 8x + 4h
h→0
y′ = 8x + 4(0)
y′ = 8x
Jadi y′ = 8x.
Rumus-rumus deferensial.
Pembahasan:
1). f′(x) = 12 ×3x12-1
Jawab:
Syarat mempunyai titik stasioner y′ = 0
4x3 – 4x = 0
4x (x2 – 1) = 0
4x = 0 x2 – 1 = 0
x=0 (x + 1)(x – 1) = 0
x+1=0 x–1=0
x = −1 x=1
Untuk x = −1
y = 14 – 2 (1)2
= −1 (−1, −1)
Untuk x=0
y = 04 – 2 (0)2
=0 (0, 0)
Untuk x = 1
y = 14 – 2 (1)2
=1 (1, −1)
Jadi titik stasionernya = (−1, −1), (0, 0), dan (1, −1)
C. Integral
Integral disebut juga anti deferensial atau anti turunan.
f(x) = ∫ f ' ( x ) dx
Pembahasan:
3
∫ 3x x 7 +1 + c
7
1). dx =
7 +1
3
= x8 + c
8
2 2
∫ ∫ 2x
−3
2). dx = dx = x − 3 +1 + c
x3 −3+1
= −x−2 + c
−1
= 2 +c
x
Integral tertentu
b
∫ f ( x ) dx = F( b) − F(a )
a
Contoh:
3
∫ (− x + 16) dx
2
Carilah nilai dari
−2
Jawab:
3 3
1 3
∫
−2
(− x 2 + 16) dx = −
3
x + 16 x
−2
1 1
= − (3) 3 + 16(3) − − (−2) 3 + 16(−2)
3 3
8
= (− 9 + 48) − − 32
3
1
= 39 + 29
3
1
= 68
3
Integral untuk menentukan luas daerah yang dibatasi oleh dua kurva.
Misal daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) selang antara garis x = a dan x = b,
b
maka luasnya adalah ∫ (f (x) − g(x )) dx
a
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2x dan y = x antara garis x = 1 dan x = 4!
Pembahasan:
4
L= ∫ (2x − x ) dx
1
4
= ∫x
1
dx
=
1 2
2
x ]14 =
2
( )
1 2 1 2
2
1
4 − (1) = 7 satuan luas.
2
Carilah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 – 6x, sumbu x dan garis x = 1 sampai x = 4!
Pembahasan:
Sumbu x sama dengan y = 0
4
∫ 0 − (x − 6x ) dx
2
L=
1
4
∫0−x + 6 x dx
2
=
1
1 3 4
= − x + 3x 2
3 1
1 1 2 2
= − (4) 3 + 3(4) 2 − − 3 1 + 3(1)
3
1 1
= −21 + 48 + −3
3 3
= 24 satuan luas
Tentukan volume benda putar kurva y = 2x pada interval x = 1 sampai x = 4 di putar pada
sumbu x sejauh 360o.
Pembahasan:
4
V = π . ∫ (2x ) 2 dx
1
4
= π . ∫ 4 x 2 dx
1
4 4
V = π . x3
3 1
4 4
= π . (4 3 ) − (1) 3
3 3
= π . (84)
= 84π
1. Tempat sampah industri berbentuk kubus mempunyai rusuk 12 m, dibuat model dengan skala
1 : 300. Maka volume kubus pada model adalah ....
a. 64 cm3
b. 72 cm3
c. 72 cm3
d. 124 cm3
e. 360 cm3
2x + y = 4
3. Dari sistem persamaan linier
3x − 2y = −1
Nilai x – y = ....
a. −1
b. 0
c. 1
d. 2
e. 3
b. 109o
c. 107o
d. 105o 40o
e. 100o
C
1 3 3 1 −1
9. Jika P = dan q = maka p x q = ....
2 −1 2 − 2 4
9 5 11
a.
4 4 − 6
9 − 5 11
b.
4 − 4 − 6
− 9 − 5 − 11
c. 4 − 4 − 6
9 − 5 11
d.
4 4 − 6
9 − 4 11
e.
4
5 6
4 − 8
10. Invers matriks A = adalah ....
1 − 3
3
− 2
a. 4
1 − 1
4 4
3 1
b. 4 4
1 − 1
2
3
− 2
c. 4
1 − 1
4
3 − 2
d.
1 − 1
− 1 2
e. 1 3
4 4
d. 360 dm2
e. 380 dm2 A 10 dm B
12. Panjang kawat 24 m hendak dibuat 8 buah kubus dengan ukuran tertentu. Panjang kawat
untuk setiap rusuk kubus mempunyai persentase kesalahan sebesar ....
a. 0,002%
b. 0,02 %
c. 0,2 %
d. 2 %
e. 20 %
1 1
13. Nilai dari 2log 8 – 2 log 0,25 + 3log + 2log 1 = ....
27
a. –2
b. –1
c. 0
d. 1
e. 2
b. 7 D (5, 1)
c. 10 B (1, 1)
x
d. 15 C (3, 0)
e. 29
17. Suatu perusahaan memerlukan 3 staf pengurus yaitu Direktur Utama, Sekretaris dan
Bendahara, sedangkan calon yang tersedia ada 7 orang, maka banyaknya susunan yang
mungkin adalah ....
a. 21
b. 24
c. 35
d. 175
e. 210
18. Seorang siswa harus menjawab 7 soal dari 10 soal yang di sediakan. Banyaknya cara
memilih 7 soal dari 10 soal tersebut adalah ....
a. 17 cara
b. 70 cara
c. 120 cara
d. 540 cara
e. 720 cara
19. Suatu pernyataan yang sesuai dengan pernyataan: “Jika anda datang, maka saya tidak
pergi” adalah ....
a. Jika saya pergi, maka anda tidak datang.
b. Jika saya tidak pergi, maka anda datang.
c. Jika anda datang, maka saya pergi.
d. Jika anda tidak datang, maka saya tidak pergi.
e. Jika saya pergi, maka anda datang.
3x − 2
21. Jika f(x) = dan f –1 (x) merupakan invers dari fungsi f(x), maka f –1 (x) = ....
4x + 1
− 3x − 2
a.
− 4x − 1
3x − 4
b.
2x + 3
2−x
c.
4x + 3
−x−2
d.
4x − 3
x−2
e.
4x − 3
lim 2x 2 − 5x − 3
27. Nilai dari = ....
x→3 x−3
a. 0
b. 4
c. 6
d. 7
e. 12
7
28. Diketahui cotg A = dengan A sudut lancip.
24
sin A + cos A = ....
25
a.
7
24
b.
7
25
c.
24
24
d.
25
31
e.
25
3
2
30. ∫ (2x + x − 2) dx = ....
−2
1
a. 5
6
1
b. 5
2
5
c. 15
6
1
d. 16
2
1
e. 17
6
31. Seorang peternak mempunyai persediaan makanan selama 25 hari untuk 2000 ekor ayam.
Jika ada penambahan 500 ekor ayam, maka makanan akan habis setelah ….
a. 10 hari
b. 20 hari
c. 33 hari
d. 100 hari
e. 200 hari
x+4
1
32. Nilai x yang memenuhi persamaan 32x – 2 = 27 adalah ....
a. −2
b. 1
c. 0
d. 2
e. 5
Jika tiap tablet 100 mg, maka berat zat lain yang tidak tercantum adalah ….
a. 10 mg
b. 100 mg
c. 400 mg
d. 500 mg
e. 1000 mg
7
34. Sebuah botol berbentuk tabung dengan garis tengah 14 cm dan tinggi 24 cm. Jika
8
bagian botol itu diisi dengan zat cair, mka volume zat cair itu adalah ….
a. 3.200 cm3
b. 2.500 cm3
c. 2.400 cm3
d. 2.332 cm3
e. 3.234 cm3
2
35. Diketahui deret geometri kovergen dengan suku pertama 8 dan rasio . Jumlah suku tak
3
hingga dari deret tersebut adalah ....
16
a.
3
b. 24
c. 26
d. 30
e. 40
36. Setiap penduduk kelurahan “A” berpeluang untuk terkena wabah “Demam berdarah”
sebesar 0,02. Jika jumlah penduduk kelurahan tersebut adalah 6000 orang, maka yang
tidak terjangkit wabah tersebut adalah ….
a. 120 orang
b. 1.200 orang
c. 4.800 orang
d. 5.880 orang
e. 30.000 orang
37. Kontraposisi dari pernyataan “Jika saya sakit maka saya pergi ke dokter” adalah ....
a. Jika saya tidak sakit maka saya tidak pergi ke dokter
b. Jika saya tidak sakit maka saya pergi ke dokter
c. Jika saya sakit maka saya pergi ke dokter
d. Jika saya tidak pergi ke dokter maka saya tidak sakit
e. Jika saya pergi ke dokter maka saya sakit
2
38. Nilai dari lim ( x − 2 x − 15) = ….
x→5 ( x − 5)
a. 8
b. 5
c. 3
d. −3
e. −8
1 1
39. Diketahui fungsi f(x) = (2x + ) (2x − ). Jika f′ (x) turunan f(x), maka adalah f′ (x)
2 2
adalah ....
1
a. 4x2 −
x
1
b. 4x2 −
x2
1
c. 8x2 −
x3
1
d. 8x2 −
x3
2
e. 8x2 −
x
40. Dengan kendaraan yang berkecepatan rata-rata 60 km/jam, seseorang menempuh jarak
120 km dan kembali lagi dengan kecepatan 40 km/jam. kecepatan rata-rata pergi dan
pulang adalah ....
a. 20 km/jam
b. 24 km/jam
c. 25 km/jam
d. 48 km/jam
e. 50 km/jam
Pembahasan Soal :
6x + 3y = 12
3. Persamaan linier 32xx ++ 2yy==4−1 3
2 6x − 4 y = −12 −
7y = 14
y = 2
2x + 2 = 4
2x =4–2
2x =2
x =1
x–y=1–2
= −1 (Kunci : A)
3x2 + x – 2 = 0
(3x – 2)(x + 1) = 0
3x = 2
2
x1 =
3
x+1=0
x2 = −1 −1 2
3
2
HP = {xx ≤ −1 atau x ≥ } (Kunci : A)
3
14 cm
21 cm
Keliling lingkaran r = 7 cm = 44 cm
Keliling lingkaran r = 3,5 cm = 22 cm (Kunci : E)
Keliling 7 x 4 cm 28 cm
= +
94 cm
9. P = 1 3 Q = 3 1 − 1
2 − 1 2 − 2 4
1 x 3 + 3 x 2, 1 x 1 x 3 x − 2, 1 x − 1 + 3 x 4
PxQ=
2 x 3 + −1 x 2, 2 x 1 + −1x − 2,2x − 1 + −1x4
= 9 − 5 11 (Kunci : D)
4 4 − 6
− 1 − 3 8
10. Matrik A = 4 8 A−1 =
1 − 3 − 12 + 8 − 1 4
1 − 3 8
=
− 4 − 1 4
3
4 − 2
=
1
− 1
4
(Kunci : C)
1 1 3 1
13. 2log 8 − 2 log + log + 2log 1 = 3 – 2 – 3 + 0
4 27
= −2 (Kunci : A)
14. z = 2x + 5y (2,5)
(5,1) z = 2 (5) + 5 (5)
= 10 + 5
= 15 (0,2)
(2,5) = 2 (2) + 5 (5) (5,1)
(1,1)
= 4 + 25
= 29 (3,0)
z maksimum = 29 (Kunci : E)
Un = a + (n − 1) b
= 15 + ( n – 1) − 5
= 15 − 5 n + 5
Un = 20 – 5n (Kunci : B)
3 3
16. Jumlah tak hingga dari deret 6 + 3 + + +...
2 4
a
S∞ =
1− r
6 6
= = = 12,00 (Kunci : C)
1 1
1−
2 2
17. Cara memilih 3 staf yang terdiri dari 7 calon. Karena setiap calon berhak menduduki jabatan,
maka banyaknya cara untuk memilih
7!
7P3 = 7 x 6 x 5 = 210 (Kunci : E)
(7 − 3)!
20. Diketahui
A B
1 16
9
2
1
3
4
4 8
Relasi dari himpunan A ke B adalah B = A2
Jawaban (Kunci : C)
1
21. f(x) = dan g(x) = x2 + 1
x
2
1
(g o f) (x) = + 1
x
1
= +1 (Kunci : B)
x2
24. Tabel
x 4 5 6 7 8 9 10
f 3 6 10 13 5 2 1
fox 12 30 60 91 40 18 10
Σfx 261
Σf .x = 261, Σf = 40, x = = = 6,525 (Kunci : E)
Σf 40
5=3=9=7=6 30
25. Simpangan baku dari data 5, 3, 9, 7, 6 adalah x = = =6
5 5
2
Σx − x
Sb =
n
12 + 32 + 32 + 12 + 0
=
5
20
=
5
= 4 =2 (Kunci : B)
26. Tabel
Nilai Frekwensi 1
47 – 49 2 n − Σf
50 – 52 4 Me = L2 + 2 C
f
53 – 55 6
56 – 58 5
59 – 61 3 10 − 6
= 52,5 + 3
6
12
= 52,5 +
6
= 52,5 + 2 = 54,5 (Kunci : A)
2x 2 − 5x − 3
27. Limit
x →3 x−3
Limit ( 2 x + 1)( x − 2)
x →3 x−3
Limit (2x + 1) = 2 x 3 + 1
x→3 =7 (Kunci : D)
7
28. Diketahui Cotg A = , A Sudut lancip
24
Sin A + Cos A = …
7
Cotg A = , x = 7, y = 24, r = 25
24
24 7 31
Sin A + Cos A = + = (Kunci : E)
25 25 25
1
29. ∫ (sin x + Cos 3x ) dx = −Cos x + 3
Sin 3x + C (Kunci : B)
3
2 3 1 2 3
30. ∫ (2x2 + x − 2) dx =
3
x + x − 2x ∫
2 − 2
−2
2 1 2 1
= (3) 3 + (3) 2 − 2(3) − ( −2) 3 + ( −2) 2 − 2( −2)
3 2 3 2
54 9 16
= + − 6 − − + 2 + 4
3 2 3
5
= 15 (Kunci : C)
6
25 × 2.000
= 20 hari (Kunci : B)
2.500
32x-2 = 3−3x − 12
2x – 2 = −3x – 12
2x + 3x = −12 + 2
5x = −10
x = −2 (Kunci : A)
33. Zat yang tidak tercantum = 100% − (40 + 50)% dari 1.000 mg zat yang tidak tercantum =
10
× 1.000 mg = 100 mg.
100
7
34. Sebuah botol dengan garis tengah 14 cm tinggi 24 cm jika di isi bagian maka
8
volumenya = λ a × t
22 7
= × 7 × 7 × 24 ×
7 8
= 3.234 cm3
2
35. Deret konvergen tak hingga a = 8 r =
3
a
S∞ =
1− r
8
=
1 − 23
= 24 (Kunci : B)
37. Kontra posisi dari pernyataan jika saya sakit maka saya pergi ke dokter adalah ….
Kontra posisi dari p → q adalah −g → −p.
Jika saya tidak pergi ke dokter maka saya tidak sakit
(Kunci : D)
38. Nilai
lim (x 2 − 2x − 15 )
x → 5 1x − 5
lim (x − 5)(x + 3)
x → 5 x −5
lim
x + 3 = 5+3
x → 5
= 8 (Kunci : A)
1 1
39. Turunan dari f(x) = (2x + )(2a − ) adalah ….
x x
Jawab:
1
f(x) = 4x2 −
x2
f(x) = 4x2 − x−2
f(x) = 8x + 2x−3
2
f(x) = 8x + 3 (Kunci : C)
x
25 240
40. V = = = 48 km/jam. (Kunci : D)
t1 + t 2 5
2 2 2 2 × 120
atau = 3 = 5 =
60 + 40 120 + 120 5
1 1 3
120
= 48 km/jam. (Kunci : D)