Anda di halaman 1dari 125

PERENCANAAN ELEMEN MESIN III

SISTEM TRANSMISI GEAR BOX


Disusun oleh :
Nama : Panji Prasetya
No. Mhs : 2!!!"!#$
%enjan& St'(i : Strata Sat' ) S*I +
Pro&ram St'(i : Te,ni, Mesin
%-R-SAN TE.NI. MESIN
SE.OLA/ TINGGI TE.NOLOGI NASIONAL
0OG0A.ARTA
2!!1
/ALAMAN PERSET-%-AN
Makalah Elemen Mesin ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi kurikulum dalam studi jurusan Teknik Mesin S-1 Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama : Panji Prasetya
No Mhs : !1"""#"$%
&enjang Studi : Strata Satu ' S-( )
Program Studi : Teknik Mesin
Yogyakarta* "+ &uli !""+
Mengetahui Disetujui dan disahkan
,etua &urusan Teknik Mesin Dosen Pembimbing
S'trisna. ST2 MT Ir. Sri 0atno
SE.OLA/ TINGGI TE.NOLOGI NASIONAL
0OG0A.ARTA
%-R-SAN TE.NI. MESIN
T-GAS ELEMEN MESIN III
No. Soal : 13-KS/STTNAS/TM/EM3/III/2007
Nama : P-N&( P.-SETY-
No Mahasis/a : !1"""#"$%
Soal : .en0anakan ,otak .oda 1igi 2ntuk Mentrans3erkan
Daya 4" Pk Dengan Putaran (n5ut 16"" .5m dan
Putaran Out5ut 16 .5m
Yogyakarta* "+ &uli !""+
Dosen Pembimbing
) Ir. Sriyatno +
MOTTO
Mulailah dari diri kita sendiri Mulailah dari yang terke0il dan mulailah dari
yang sekarang
Tidak ada usaha yang gagal* kegagalan adalah usaha untuk men0a5ai
kemenangan
&ika kamu gagal yang ketujuh kali 0obalah untuk yang ke dela5an kali
&angan ke0e/a bila dunia tidak mengenal anda teta5ai ke0e/alah bila
anda tidak mengenal dunia
7erkerjalah untuk duniamu dan beramallah untuk akhiratmu
Persia5an yang baik untuk masa de5an ialah tugas yang terakhir
dikerjakan dengan sebaik-baiknya
,ejujuran dan kesabaran adalah harta orang yang bijak
.ATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
banyak rahmat serta hidayah-Nya* sehingga 5enulis da5at menyelesaikan
8a5oran Seminar Peran0angan Elemen mesin ((( dengan judul 9Sistem
Transmisi 1ear 7o:9 da5at terselesaikan dengan baik dan sesuai /aktu yang
ditentukan
Seminar Peran0angan Elemen mesin ((( ini meru5akan salah syarat yang
harus di5enuhi oleh mahasis/a jurusan Teknik Mesin Strata Satu Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Tersusunnya la5oran ini tidak le5as dari 5artisi5asi dan bantuan dari
semua 5ihak* 5ada kesem5atan ini 5enyusun mengu0a5kan terima kasih
ke5ada:
1 7a5ak dan (bu* serta keluarga ter0inta yang telah memberikan
dukungan dan dorongan baik beru5a material mau5un s5iritual
! 7a5ak (r ; . Soekrisno* MSME* PhD selaku ketua Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
# 7a5ak Sutrisna* ST MT* selaku ketua jurusan Teknik Mesin
4. 7a5ak (rSri Yatno* Selaku dosen 5embimbing yang telah
memberikan 5engarahan* moti<asi dan bimbingan
6 Semua 5ihak yang telah banyak membantu se0ara langsung
mau5un tidak langsung sehingga terselesaikannya la5oran Tugas
-khir ini
-khir kata* 5enulis berhara5 semoga la5oran ini da5at berman3aat bagi
kita semua dan da5at digunakan sebagaimana mestinya
Yogyakarta* * "+ &uli !""+

Penulis
3A4TAR ISI
;alaman
/ALAMAN %-3-Li
/ALAMAN PERSET-%-ANii
/ALAMAN SOALiii
MOTTO i<
.ATA PENGANTAR<
3A4TAR ISI<i
3A4TAR TABEL<iii
BAB I PEN3A/-L-AN
1.1 8atar 7elakang Masalah1
1.2 Tujuan dan Man3aat Peren0anaan1
1.3 7atasan Masalah!
BAB II LAN3ASAN TEORI
2.1 Pendahuluan#
2.2 .oda 1igi$
2.2.1 .oda 1igi lurus=
2.2.2 .oda 1igi >a0ing=
2.3 Poros1"
2.3.1 ,lasi3ikasi Poros1"
2.4 Pasak11
2.4.1 ,lasi3ikasi Pasak11
2.5 7antalan1#
2.5.1 ,lasi3ikasi 7antalan1#
2.5.2 ,elakuan Pada 7antalan16
2.5.3 Sistem Pelumasan Pada 7antalan 14
BAB III PER/IT-NGAN PERENCANAAN
3.1 Perhitungan .oda 1igi 8urus1+
3.2 Perhitungan .oda 1igi >a0ing#"
3.3 Perhitungan Poros$1
3.4 Perhitungan Pasak4!
3.5 Perhitungan 7antalan .ol ,eru0ut4%
BAB I5 SISTEM PERA6ATAN 3AN PEL-MASAN
4.1 Pera/atan Mesin%"
4.1.1 Pengertian Pera/atan%"
4.1.2 Pera/atan Transmisi .oda gigi 0a0ing %1
4.1.3 Pelumasan%!
BAB 5 PEN-T-P
5.1 ,esim5ulan%6
5.2 Saran+!
3A4TAR P-STA.A
LAMPIRAN
3A4TAR TABEL
8am5iran
Tabel 1 ,asi3ikasi .oda 1igi(
Tabel ! ;arga Modul Standar((
Tabel # Tegangan 8entur yang Diijinkan Pada 7ahan .oda 1igi((((
Tabel $ Sudut Tekanan Normal(?
Tabel 6 @aktor ,etahanan Terhada5 ,eausan?
Tabel 4 Sudut ,isar?(
Tabel = 7aja ,arbon >or?((
Tabel % 2kuran dan Standart Pasak?(((
Tabel + 7antalan .ol ,eru0ut(A
Tabel 1" ,on<ersi SatuanA
BAB I
PEN3A/-L-AN
Dalam kehidu5an sehari-hari tidak ada suatu masalah atau
5ekerjaan yang dilakukan tan5a melalui sebuah 5eren0anaan Sebenarnya
a5akah arti dari meren0ana atau 5eren0anaan itu sendiri Meren0ana
berarti merumuskan suatu ren0ana sebelum menyelesaikan masalah atau
5ekerjan dalam memenuhi kebutuhan manusia
..Latar Be7a,an& Masa7ah
Sejalan dengan 5erkembangan teknologi de/asa ini* banyak
dijum5ai berbagai 5eralatan rumah tangga* 5ermesinan dan suku 0adang
yang sudah modern dan sangat 0anggih Tujuan dari 5erkembangan yang
demikian maju ini adalah untuk membantu manusia dalam menjalankan
kehidu5an sehari-hari* meningkatkan mutu 5roduksi serta kemam5uan
untuk menghasilkan 5roduk dengan biaya ekonomis dan bermutu tinggi
Melihat keadan ini 5enulis men0oba ikut serta meren0anakan
sebuah 5eren0anaan sistem reduksi roda gigi berdaya 4" ;P dengan
5utaran in5ut 'n
in
) sebesar 16"" rpm hingga 5utaran out5ut 'n
out
) sebesar
16 rpm -da5un dalam 5eren0anan ini 5erbandingan reduksi yang
digunakan adalah dengan transnmisi roda gigi
.2. T'j'an (an Man8aat Peren9anaan
-da5un man3aat dari 5eren0anaan ini adalah:
1 Sebagai salah satu 5ersyaratan tugas seminar elemen
mesin
! Meningkatkan 5engetahuan tenteng system transmisi roda
gigi
# -danya modi3ikasi atau 5eren0anaan ulang 5ada transmisi roda gigi
dihara5kan da5at ter0i5ta sebuah system transmisi yang lebih baik*
lebih kuat* dan tahan lama namun dngan harga yang ekonomis
$ Mam5u menganalisa serta memahami dari 0ara kerja sistem
transmisi roda gigi
..Batasan Masa7ah
7atasan masalah yang akan dibahas dalam 5eren0anaan ini adalah
bagaimana meren0anakan sistem reduksi menggunakan transmisi roda
gigi Dimana dari transmisi tersebut dida5at daya maksimum dan 5utaran
yang diinginkan
Dalam 5eren0anaan ini 5enulis hanya meren0anakan susunan
transmisi roda gigi yang akan dibagi menjadi tiga tingkat ada5un jenis roda
gigi yang digunakan adalah roda gigi lurus dan roda gigi 0a0ing 2ntuk
menda5atkan hasil yang baik dalam 5eren0anaan ini* maka 5erlu
dilakukan sur<ei atau 5enelitian langsung yang berhubungan dengan
5eren0anaan tersebut
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pendahuluan
Reduksi adalah perbandingan transmisi dari suatu alat
yang digunakan untuk meneruskan putaran atau daya dari
elemen mesin ke elemen mesin lainnya. Karena pentingnya
elemen ini maka cara yang dipakai disesuaikan dengan
fungsinya. Ada beberapa cara dalam mentransmisikan putaran
yaitu dengan sabuk, rantai, roda gesek, dan roda gigi, kabel, atau
tali. Akan tetapi kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud
khusus.
Jika dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang
saling bersinggungan pada kelilingya salah satu diputar maka
yang lain akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara
kerja semacam ini untuk mentrasmisikan daya disebut roda gigi.
Cara ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran
yang tidak perlu tepat.
Guna mentransmisikan daya besar dan putaran yang
tepat tidak dapat dilakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua
roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga
penerusan daya dilakukan oleh gigigigi kedua roda yang saling
terkait. Roda bergigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder
atu kerucut, disebut roda gigi.
!i luar cara transmisi diatas, ada pula cara lain untuk
meneruskan daya, yaitu dengan sabuk atau rantai. "amun
demikian, transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibanding
sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan
tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu
menyebabkan dipilihnya roda gigi disamping cara yang lain,
karena memerlukan ketelitian lebih besar dalam pembuatan,
pemasangan, maupun pemeliharaannya. #emakaian roda gigi
sebagai alat transmisi menduduki tempat yang terpenting
disegala bidang selama $%% tahun terakhir ini. #enggunaanya
dimulai dari alat pengukur yang kecil dan teliti seperti jam
tangan, sampai roda gigi reduksi pada turbin besar yang berdaya
puluhan mega&att.
!alam bab ini akan, dibahas terlebih dahulu penggolongan roda
gigi, dan kemudian akan diuraikan nama setiap bagian roda gigi,
cara menyatakan ukuran roda gigi, dan peristilahan, untuk roda
lurus yang merupakan roda gigi yang paling dasar diantara
lainnya. !alam hal profil gigi, di sini hanya akan dibicarakan profil
gigi in'olut atau e'ol'en saja, karena hal ini hanya satusatunya
yang dipakai secara umum. !alam hal (roda gigi dengan
perubahan kepala) *atau modifikasi kepala+ dan perhitungan
kekuatan roda gigi, akan diperkenalkan metode perencanaan
terbaru secara terperinci, dengan bantuan diagram aliran.
2.2. Roda Gigi
Roda gigi dengan poros sejajar adalah roda gigi di mana
giginya berjajar pada dua bidang silinder *disebut (bidang jarak
bagi)+, kedua bidang silinder tersebut bersinggungan dan yang
satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu sejajar. Roda
gigi lurus *a+ merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi
yang sejajar poros. Roda gigi miring *b+ mempunyai roda gigi
yang berbentuk ulir pada silinder jarak bagi. #ada roda gigi
miring ini, jumlah pasangan gigi yang saling membuat kontak
serentak *disebut)perbandingan kontak)+ adalah lebih besar dari
pada roda gigi lurus sehingg perpindahan momen atau putaran
melalui gigi tersebut dapat berlangsung dengan halus. -ifat ini
sangat baik untuk mentransmisikan putaran tinggi dan beban
besar. "amun roda gigi miring memerlukan bantalan aksial dan
kontak roda gigi yang lebih kokoh, karena jalur roda gigi yang
terbentuk ulir tersebut menimbulkan gaya reaksi yang sejajar
dengan poros. !alam hal roda gigi miring ganda *c+ gaya aksial
yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk .
tersebut akan saling meniadakan. !engan roda gigi
ini,perbandingan reduksi, kecepatan keliling, dan daya yang
terus diinginkan alat transmisi dengan ukuran kecil dengan
perbandingan reduksi besar,karena pinion terletak pada roda
gigi. /atang gigi *e+ merupakan dasar profil pahat pembuat gigi.
#asangan antara batang gigi dan pinion di pergunakan untuk
merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.
!alam hal roda gigi kerucut, bidang jarak bagi merupakan
bidang kerucut yang puncaknya terletak di titik potong sumbu
poros. Roda gigi kerucut *f+ dengan gigi lurus, adalah yang paling
mudah di buat dan paling sering di pakai. 0etapi roda gigi ini
sangat berisik karena perbandingan kontaknya yang kecil. Juga
kontruksinya tidak memungkinkan pemasangan bantalan pada
kedua ujung porosporosnya. Roda gigi kerucut spiral *g+, karena
mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dapat
meneruskan putaran tinggi dan beban besar. -udut poros kedua
roda gigi kerucut ini biasanya di buat 1%.
!alam golongan roda gigi poros bersilang,terdapat roda
gigi miring silang *i+, roda gigi cacing *j and k+, roda gigi hipoid
*i+, dll. Roda gigi cacing meneruskan putaran dengan
perbandingan reduksi besar. Roda gigi macam *j+ mempunyai
cacing dalam bentuk silinder dan lebih umum di pakai. 0etapi
untuk beban besar, cacing globoid atau cacing selubung ganda
*k+ dengan perbandingan kontak yang lebih besar dapat di
gunakan. Roda gigi hipoid adalah seperti yang di pakai pada roda
gigi diferensial otomobil, Roda gigi ini mempunyai jalur gigi
berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbunya bersilang,
dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara
meluncur dan menggelinding.
Rodaroda gigi yang telah di sebut di atas semuanya
mempunyai perbandingan kecepatan sudut cepat antara kedua
poros. 0etapi disamping itu terdapat pula roda gigi yang
perbandingan kecepatan sudutnya ber'ariasi, seperti misalnya
roda gigi eksentris, roda gigi bukan lingkaran, roda gigi lonjong
seperti seperti pada meteran air, dll. Ada pula putaran roda gigi
yang putusputus dan roda gigi gene'a, yang dipakai misalnya
untuk menggerakan film pada proyektor bioskop.
!alam teori roda gigi pada umumnya di anut anggapan
bah&a roda gigi merupakan benda kaku yang hampir tidak
mengalami perubahan bentuk untuk jangka &aktu lama. "amun
pada apa yang disebut transmisi harmonis di pergunakan
gabungan roda gigi yang bekerja dengan deformasi elastis dan
tanpa deformasi.
2enurut -ularso dalam bukunya ( !asar #erencanaan !an
#emilihan 3lemen mesin) ,$%%4, bah&a roda gigi diklasifikasikan
menurut letak poros, arah putaran dan bentuk jalur gigi seperti
pada *Gambar $.5+ yaitu 6
Gambar $.5 2acammacam roda gigi
*-ularso, $%%4+
2.2.1.Roda Gigi Lurus
Gambar $.$ "amanama bagian roda gigi.
*-ularso, $%%4+
Roda gigi lurus merupakan salah satu komponen mesin
yang dapat digunakan untuk mentransmisikan daya. Roda
gigi lurus pada kelilingnya dibuat bergerigi, sehingga
penerusan daya dilakukan oleh gigigigi kedua roda yang
saling terkait. Gigigigi ini memiliki bentuk silinder atau
kerucut. 0ransmisi roda gigi lurus dibandingkan transmisi
sabuk atau rantai memiliki beberapa keunggulan, antara lain6
bentuk lebih ringkas, daya lebih besar, putaran lebih tinggi
dan tepat.
2.2.2.Roda Gigi Cacing
#asangan roda gigi cacing terdiri dari sebuah poros
yang mempunyai ulir luar dan sebuah roda cacing yang
berkait dengan poros cacing tersebut. #erbandingan
transmisi roda gigi cacing dapat dibuat hingga perbandingan
reduksi 5 6 5%% dan cara kerjanya halus atau hampir tanpa
bunyi. "amun, pada umumnya transmisi tidak dapat dibalik
untuk menaikkan putaran, yakni pada roda cacing ke cacing.
Adapun kekurangan dari transmisi roda gigi cacing adalah
memiliki efisiensi mekanis
( )
yang rendah, terutama jika
sudut kisarya
( )
kecil. !alam kerjanya, cacing dan roda
cacing terjadi gesekan yang cukup besar sehingga dapat
menimbulkan banyak panas, oleh sebab itu kapasitas
transmisi roda gigi sering dibatasi jumlah panas yang timbul.
Gambar $.7. "amanama bagian roda gigi
*-ularso, $%%4+
Keterangan 6
!
1 C
8 diameter inti cacing
!
2 C
8 diameter jarak bagi cacing
!
C
8 diameter luar cacing
!
1 RC
8 diameter lingkaran kaki roda cacing
!
2 RC
8 diameter jarak bagi roda cacing
!
3 RC
8 diameter tenggorok roda cacing
!
RC
8 diameter luar roda cacing
9
C
8 jumlah kisar cacing efektif
C
P
8 jarak kisar cacing

RC
8 sudut lengkung roda cacing

C
8 sudut kisar cacing
h
k
8 tinggi kepala cacing
h
f
8 tinggi kaki cacing
a 8 jarak sumbu roda cacing dan sumbu cacing
2.. Poros
#oros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari
setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama
sama dengan putaran utama dalam transmisi yang dipegang oleh
poros.
2..1 !lasi"i#asi Poros
2enurut pembebanannya poros untuk meneruskan daya
dapat diklasifikasikan sebagai berikut6
5+. #oros transmisi *line shaft+
#oros ini mendapat beban putir dan lentur. !aya
ditransmisikan pada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli
sabuk, rantai, dll.
$+. -pindel *Spindle+
#oros yang pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran. -yarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan
bentuk serta ukurannya harus teliti.
7+. Gandar *axle+
#oros ini biasanya dipasang diantara rodaroda kereta api,
dimana poros tidak mendapat beban puntir dan tidak
berputar. #oros ini hanya mendapat beban lentur, kecuali
bila digerakkan oleh penggerak mula dimana akan
mengalami beban puntir juga.
4+. #oros *shaft+
#oros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari
mesin ke mekanisme yang digerakkan. #oros ini mendapat
beban puntir murni dan lentur.
#oros yang digunakan pada dongkrak elektrik ini yaitu
poros cacing, poros ini meneruskan daya dari roda gigi lurus
yang terhubung dengan motor listrik ke roda gigi cacing.
2.$. Pasa#
#asak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk
menetapkan bagianbagian seperti roda gigi, sprocket, puli,
kopling, dan yang lainnya. /ahan pasak yang digunakan lebih
lemah dari bahan poros, sehingga pasak akan lebih dulu rusak dari
pada poros atau nafnya. :ebar pasak sebaiknya antara $;<7%<
dari diameter poros, dan panjang pasak jangan terlalu panjang
dibandingkan dengan diameter poros antara %,=;5,; diameter
poros.
#asak menurut letak pada porosnya dapat dibedakan
antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam, dan pasak
singgung, yang umumnya berpenampang segiempat. !isamping
beberapa macam pasak diatas ada pula pasak tembereng dan
pasak jarum.
Gambar $.> 2acam2acam #asak
*-ularso, $%%4+
2.$.1 !lasi"i#asi Pasa# %
5. #asak tembereng
#asak tembereng memiliki bentuk setengah lingkaran,
pada penerapannya pasak ini menghasilkan sambungan
pasak yang paling murah dan paling sedikit membutuhkan
pengerjaan akhir. Khususnya digunakan pada mesin perkakas
dan juga pada kendaraan yang mempunyai momen putar
tidak terlalu besar.
$. #asak rata
#asak ini mempunyai bentuk bujur sangkar, dan pada
semua sisinya rata. #ada sambungan pasak ini, perlemahan
poros karena perataan tidak sebesar perlemahan karena alur.
7. #asak benam
#asak benam mempunyai bentuk penampang segi empat
dimana terdapat bentuk prismatis dan tirus yang kadang
kadang diberi kepala untuk memudahkan pencabutannya.
4. #asak singgung
#ada pasak ini, poros dan naf ditegangkan pada arah
kelilingnya sehingga dalam pemasangan pasak ini bebas
kelonggaran.
#asak yang digunakan pada dongkrak elektrik ini adalah
pasak benam yang dipasang pada kerangka. #asak ini
berfungsi untuk menahan poros ulir tidak ikut berputar saat
mesin dioperasikan, sehingga gerakan poros ulir hanya naik
turun.
2.&. Ban'alan
/antalan adalah suatu elemen mesin yang menumpu poros
beban, sehingga putaran atau gerakan bolakbalik dapat
berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. /antalan
harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen
mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi
dengan baik maka sistem kerja seluruh unit mesin akan menurun
atau tidak dapat bekerja dengan semestinya.?
2.&.1 !lasi"i#asi Ban'alan
/antalan gelinding mempunyai keuntungan dari gesekan
gelinding yang sangat kecil dibandingkan dengan bantalan
luncur. *Gambar $.5%+ 3lemen gelinding seperti bola atau rol
dipasang antara cicin luar dan dalam. !engan memutar salah
satu cicin tersebut, bola atau rol akan melakukan gerakan
gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. #ada
bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding
seperti bola *peluru+, rol atau rol jarum, dan rol bulat.
Untuk bola atau rol, ketelitian tinggi dengan bentuk dan
ukurannya merupakan suatu keharusan. Karena luas bidang
kontak antara bola dan rol dengan cincin sangat kecil, maka
besarnya beban yang dipakai harus memiliki ketahanan dan
kekerasan yang sangat tinggi.
Gambar $.5% 2acam2acam /antalan Gelinding
*-ularso, $%%4+
2enurut bentuk elemen gelindingnya, dapat pula dibagi
atas bantalan bola dan bantalan rol. !emikian pula dapat
dibedakan menurut banyaknya baris dan konstruksi dalamnya.
/antalan yang cincin dalam dan cincin luarnya dapat saling
dipisahkan disebut macam pisah.
2enurut diameter luar atau diameter dalamnya, bantalan
gelinding dapat dibagi atas6
!iameter luar lebih dari >%% *mm+ Ultra besar
!iameter luar 5>%>%% *mm+ /esar
!iameter luar >%5>% *mm+ -edang
!iameter dalam 5% *mm+ atau lebih, dan Kecil
diameter luar sampai >% *mm+
!iameter dalam kurang dari 5% *mm+,dan !iameter kecil
diameter luar 1 *mm+ atau lebih
!iameter luar kurang dari 1 *mm+ 2iniatur
2enurut pemakaianya, dapat digolongkan atas bantalan
otomobil, bantalan instrumen, bantalan mesin. /antalan
gelinding biasa terdapat dalam ukuran metris dan inch, dan
distandarkan menurut @-A dengan nomor kode international
menurut ukurannya. "amun demikian perlu diketahui bah&a
bantalan otomobil dapat mempunyai ukuran khusus dengan
pemakainya.
2.&.2 !ela#uan Pada Ban'alan
5. 2emba&a beban aksial
/antalan radial mempunyai sudut kontak yang besar
antara elemen dan cincinnya, dapat menerima sedikit beban
aksial. /antalan bola macam alur dalam, bantalan bola
kontak sudut, dan bantalan rol kerucut merupakan bantalan
yang dibebani gaya aksial kecil.
$. Kelakuan terhadap putaran
!iameter *d+ *mm+ dikalikan dengan putaran permenit
*n+ *rpm+ disebut harga d atau n. Barga ini untuk suatu
bantalan yang mempunyai bantalan empiris, yang besarnya
tergantung pada macamnya dan cara pelumasannya.
7. Kelakuan gesekan
/antalan bola dan bantalan rol silinder mempunyai
gesekan yang relatif kecil dibandingkan dengan bantalan
yang lainnya. Untuk alatalat ukur, gesekan bantalan
merupakan penentuan ketelitiannya.
4. Kelakuan dalam bunyi dan getaran.
Bal ini dipengaruhi oleh kebulatan bola dan rol,
kebulatan cincin, kekerasan elemenelemen tersebut,
keadaan sangkarnya, dan kelas mutunya. Caktor lain yang
mempengaruhi adalah ketelitian pemasangan, konstruksi
mesin *yang memakai bantalan tersebut+, dan kelonggaran
dalam bantalan.
2.5.3 Sistem Pelumasan Pada Bantalan
!alam penggunaan bantalan pada suatu mesin, haruslah
memperhatikan sistem pelumasan yang akan digunakan.
#emilihan cara pelumasan sangat perlu diperhatikan bentuk,
kondisi kerja, dan letak bantalan menjadi pertimbangan dalam
pemilihan. -ehingga tempat pelumasan, bentuk serta
kekerasan alur minyak juga merupakan faktorfaktor penting.
!alam pelumasan bantalan, dikenal bermacammacam cara,
antara lain 6
5. #elumasan tangan
Cara ini sesuai pada beban ringan, kecepatan rendah,
atau kerja yang tidak terusmenerus. Kekurangannya adalah
bah&a aliran pelumasan tidak selalu tetap, atau pelumasan
menjadi tidak teratur.
$. #elumasan tetes
!ari sebuah &adah, minyak diteteskan dalam jumlah
yang banyak dan teratur melalui sebuah katup jarum.
7. #elumasan sumbu
Cara ini menggunakan sebuah sumbu yang dicelupkan
dalam mangkok minyak sehingga minyak terisap oleh sumbu
tersebut. #elumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan
tetes.
4. #elumasan percik
!ari suatu bak penampung, minyak dipercikkan. Cara ini
digunakan untuk melumasi torak dan silinder motor bakar
torak yang berputar tinggi.
;. #elumasan cincin
#elumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan
pada poros sehingga akan berputar bersama poros sambil
mengangkat minyak dari ba&ah. Cara ini dipakai untuk
beban sedang.
D. #elumasan pompa
#elumasan pompa dipergunakan untuk mengalirkan
minyak ke dalam bantalan. Cara ini dipakai untuk melumasi
bantalan yang sulit letaknya, seperti pada bantalan utama
motor putaran tinggi dan beban besar.
=. #elumasan grafitasi
#ada bantalan diletakkan sebuah tangki, minyak dialirkan
oleh gaya beratnya. Cara ini dipakai untuk kecepatan sedang
dan tinggi pada kecepatan keliling sebesar 5%5; mEs.
>. #elumasan celup
-ebagian dari bantalan dicelupan dalam minyak. Cara ini
cocok untuk bantalan dengan poros tegak, seperti pada
turbin air. !isini perlu diberikan perhatian pada besarnya
gaya gesekan, karena tahanan minyak, kenaikan temperatur
dan kemungkinan masuknya kotoran atau benda asing.
/antalan adalah elemen mesin yang menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolakbaliknya
dapat berlangsung dengan halus, aman dan berumur
panjang *-ularso, $%%4+. /antalan dalam permesinan seperti
halnya dalam pondasi bangunan. Artinya apabila bantalan
tidak berfungsi dengan baik, maka system tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya.
!alam memilih bantalan yang akan digunakan, perlu
diperhatikan halhal sebagai berikut 6
5. 0inggi rendahnya putaran poros
$. Jenis bahan yang dikenakan
7. /esarkecilnya beban yang dikenakan
4. Ketelitian elemen mesin
;. Kemudahan pera&atannya.
BAB III
PER(IT)NGAN PERENCANAAN
.1. Perhi'ungan Roda Gigi Lurus
.1.1. Perhi'ungan Roda Gigi Lurus I dan II
!irencanakan6
!aya motor *#
m
+ 8 D% B# 8 44,=D
kF
#utaran motor yang ditransmisikan *n
5
+ 8 5;%%
rpm
#erbandingan Reduksi *i+ 8 $
Jarak sumbu poros *a+ 8 5>% mm
2odul *m+ 8 4 mm
1) Dia*e'er ling#ar +ara# ,agi roda gigi dengan +ara#
su*,u -oros .d
g
/ %
d
g
8
( ) i
a
+

1
2
...........................................................
1
maka 6
d
g5
8
( ) 2 1
. 2
+
a
d
g5
8
a
3
2
d
g5
8
180
3
2

d
g5
8 5$% mm
dan 6
1 Ibid, hal. 214
d
g$
8
( ) i
i a
+

1
2
..........................................................
2
maka 6
d
g$
8
( ) 2 1
2 2
+
a
d
g$
8
( ) 2 1
. 4
+
a
d
g$
8
180
3
4

d
g$
8 $4% mm
2) 0encari +u*lah gigi .1
g
/ %
G
g
8
m
d
g
1
..............................................................
3
maka6
G
g5
8
m
d
g
1
G
g5
8
4
120
G
g5
8 7% gigi
2 Ibid, hal. 214
3 Ibid, hal. 214
dan 6
G
g$
8
m
d
g
2
G
g$
8
4
240
G
g$
8 D% gigi
3) 0encari dia*e'er luar roda gigi .d
#g
/ %
d
kg
8 * G
g
H $ + I m...............................................
4
maka 6
d
kg5
8 * G
g5
H $ + I m
d
kg5
8 * 7% H $ + I 4
d
kg5
8 5$> mm
dan 6
d
kg$
8 * G
g$
H $ + I m
d
kg$
8 * D% H $ + I 4
d
kg$
8 $4> mm
4) 0encari 'inggi #e-ala gigi -ada roda gigi .h
#g
/ %
h
kg
8 m...............................................................
5
maka 6
4 Ibid, hal. 219
5 Ibid, hal. 219
h
kg
8 4 mm
5) 0encari 'inggi #a#i gigi .h
"g
/ %
h
fg
8 k.m H c
k
.m................................................
6
maka 6
h
fg
8 *5 I 4+ H *%,5D I 4+
h
fg
8 4,D4 mm
keterangan6
k 6 Caktor kepala yang besarnya adalah 5
c
k
6 Kelonggaran puncak yang besarnya adalah
%,5D . m
6) 0encari 'inggi gigi .h
g
/ %
h
g
8 $ I m H c
k
I m..............................................
7
maka 6
h
g
8 *$ I 4+ H *%,5D I 4+
h
g
8 >,D4 mm
7) 0encari +ara# ,agi ling#ar .'
g
/ %
t
g
8 J I m............................................................
8
maka 6
t
g
8 7,54 I 4 mm
t
g
8 5$,;D mm
6 Ibid, hal. 220
7 Ibid, hal. 220
8 Ibid, hal. 220
8) 0encari dia*e'er dala* .Dd
g
/ -ada roda gigi %
!d
g
8 dk
g
K $ I h
g
..................................................
9
maka 6
!d
g5
8 dk
g5
K $ I h
g
!d
g5
8 5$> K $ I >,D4
!d
g5
8 55%,=$ mm
dan 6
!d
g$
8 dk
g$
K $ I h
g
!d
g$
8 $4% K $ I >,D4
!d
g$
8 $7%,=$ mm
9) 2adi -er,andingan redu#si .i
g
/ un'u# roda gigi
adalah %
i
g
8
1
2
Zg
Zg
............................................................
10
diketahui 6
9g
5
jumlah gigi 8 7%
9g
$
jumlah gigi 8 D%
!aya motor *#
in
+ 8 44,=D K&
#utaran motor*n
5
+ 8 5;%% rpm
i
g
8
1
2
Zg
Zg
maka 6
9 Ibid, hal. 220
10 Ibid, hal. 238
i
g
8
2
30
60

10) Pu'aran redu#si .n/ %


n
$
................................................................8
i
n
1
11
maka 6
n
$
8

2
1500
=;% rpm
11) Ga3a 'angensial -ada roda gigi lurus .4
'g
/ %
C
tg
8
v
Pm 102
........................................................
12
keterangan 6
#
m
8 !aya motor 8 44,=D kF
' 8 Kecepatan roda gigi lurus *mEdetik+
maka 6
' 8
1000 . 60
. dg .
2 2
n
..................................................
13
8
1000 . 60
750 240
8 1,4$mEdet
jadi gaya tangensial roda gigi 6
11 Ibid, hal. 238
12 Ibid, hal. 238
13 Ibid, hal 238
C
tg
8
det / 42 , 9
76 , 44 102
m

8 4>4,DD kg
.1.2. Perhi'ungan Roda Gigi Lurus III
!irencanakan6
!aya motor *#
m
+ 8 D% B# 8 44,=D
kF
#utaran motor yang ditransmisikan *n
5
+ 8 =;% rpm
#erbandingan Reduksi *i+ 8 $,;
Jarak sumbu poros *a+ 8 4$% mm
2odul *m+ 8 4 mm
1) Dia*e'er ling#ar +ara# ,agi roda gigi dengan +ara#
su*,u -oros .d
g
/ %
d
g
8
( ) i
a
+ 1
. 2
diketahui 6
d
g$
8 $4% mm
maka 6
d
g7
8
( ) i
i a
+

1
2
d
g7
8
( ) 5 , 2 1
5 , 2 2
+
a
d
g7
8
( ) 5 , 2 1
. 5
+
a
d
g7
8
420
5 , 3
5

d
g7
8 D%% mm
2) 0encari +u*lah gigi .1
g
/

%
G
g
8
m
d
g
1
diketahui 6
d
g7
8 D%% mm
d
g$
8 $4% mm
G
g$
8 D% mm
maka 6
d
g7
8 G
g7
I m
G
g7
8
m
d
g
3
G
g7
8
4
600
G
g7
8 5;% gigi
3) 0encari dia*e'er luar roda gigi .d
#g
/ %
d
kg
8 * G
g
H $ + I m
diketahui 6
d
kg$
8 $4> mm
maka 6
d
kg7
8 * G
g7
H $ + I m
d
kg7
8 * 5;% H $ + I 4
d
kg7
8 D%> mm
4) 0encari 'inggi #e-ala gigi -ada roda gigi .h
#g
/ %
h
kg
8 m
maka 6
h
kg
8 4 mm
5) 0encari 'inggi #a#i gigi .h
"g
/ %
h
fg
8 k.m H c
k
.m
maka 6
h
fg
8 *5 I 4+ H *%,5D I 4+
h
fg
8 4,D4 mm
keterangan6
k 6 Caktor kepala yang besarnya adalah 5
c
k
6 Kelonggaran puncak yang besarnya adalah
%,5D . m
6) 0encari 'inggi gigi .h
g
/ %
h
g
8 $ I m H c
k
I m
maka 6
h
g
8 *$ I 4+ H *%,5D I 4+
h
g
8 >,D4 mm
7) 0encari +ara# ,agi ling#ar .'
g
/ %
t
g
8 J I m
maka 6
t
g
8 7,54 I 4 mm
t
g
8 5$,;D mm
8) 0encari dia*e'er dala* .Dd
g
/ -ada roda gigi %
!d
g
8 dk
g
K $ I h
g
diketahui 6
!d
g$
8 $7%,=$ mm
d
kg7
8 D%> mm
maka 6
!d
g7
8 dk
g7
K $ I h
g
!d
g7
8 D%> K $ I >,D4
!d
g7
8 ;1$,=$ mm
9) 2adi -er,andingan redu#si .i
g
/ un'u# roda gigi
adalah %
i
g
8
2
3
Zg
Zg
diketahui 6
9g
$
jumlah gigi 8 D%
9g
7
jumlah gigi 8 5;%
!aya motor *#
in
+ 8 44,=D K&
#utaran motor*n
$
+ 8 =;% rpm
maka 6
i
g
8
2
3
Zg
Zg
i
g
8
5 , 2
60
150

10) Pu'aran redu#si .n/


n
7
8
i
n
2
maka 6
n
7
8

5 , 2
750
7%% rpm
11) Ga3a 'angensial -ada roda gigi lurus .4
'g
/ %
C
tg
8
v
Pm 102

keterangan 6
#
m
8 !aya motor 8 44,=D kF
' 8 Kecepatan roda gigi lurus *mEdetik+
' 8
1000 . 60
. dg .
3 3
n

8
1000 . 60
300 600
8 1,4$mEdet
jadi gaya tangensial roda gigi 6
C
tg
8
det / 42 , 9
76 , 44 102
m

8 4>4,DD kg
.2. Perhi'ungan Roda Gigi Cacing
!alam perencanaan roda gigi cacing ini diketahui datadata
sebagai berikut 6
!aya yang ditransmisi *#
m
+ 8 44,=D kF
#utaran input *n
7
+ 8 7%% rpm
#erbandingan transmisi *i+ 8 $%
1) 0encari -u'aran outpu' .n
$
/ %
i 8
4
3
n
n
...............................................................
14
maka 6
n
4
8
i
n
1
14 G. Neiman. Mahine !lement, hal. 180
8
20
300
8 5; rpm
2) 0odul a#sial .m/ %
m 8
28 , 6
7 , 12 . 2
2
+

Z
a
....................................................
15
dimana 6
a 8 jarak sumbu poros 8 ;%% mm
G
$
8 jumlah gigi roda cacing
8 i L G
5
..........................................................
16
8 $% L 5
8 $%
maka 6
m 8
28 , 6 20
7 , 12 500 . 2
+

8 7=,;= mm
3) Dia*e'er in'i cacing .Dc
1
/ %
!c
5
8 %,D L a
%,>;
..................................................
17
dimana 6
a 8 jarak sumbu poros 8 7%% mm
maka 6
!c
5
8 %,D L ;%%
%,>;
8 55> mm
15 "#la$%&, !lemen Me%in, hal 277
16 Ibid, h 276
17 Ibid, hal 185
4) Dia*e'er +ara# ,agi gigi cacing .!c
$
/ %
!c
$
8 !c
5
H $,4 I m..............................................
18
8 55> H *$,4 L 7=,;=+
8 $%> mm

5) 4a#'or -ro"il gigi .1
"
/ %
G
f
8
m
Dc
2
..........................................................
19
8
57 , 37
208
8 ;,; mm
6) Sudu' #isar cacing adalah .
*
/ %
8 arc tg
F
z
z
1
.....................................................
20
8 arc tg
5 , 5
1
8 5%,7M


7) 0odul nor*al .*
n
/ %
m
n
8 m cos
m
....................................................
21
8 7=,;= L cos 5%,7M
8 7= mm
5/ !elonggaran -unca# .c/ %
18 G. Neimen, Mahine !lement, hal 180
19 Ibid, hal 180
20 Ibid, hal 180
21 "#la$%&, !lemeen Me%in, hal 277
c 8 %,5;= m
n
..................................................
22
8 %,5;= L 7=
8 ;,> mm
6/ Tinggi #e-ala .h#/ %
hk .......................................................................8
m
n

23
8 7= mm
17/Tinggi #a#i .h"/ %
hf 8 5,5;= L m
n
................................................
24
8 5,5;= L 7=
8 4$,> mm
11/Tinggi gigi .h/ %
h 8 $,5;= L m
n
................................................
25
8 $,5;= L 7=
8 =1,> mm
12) Dia*e'er luar cacing .!c/ %
!c 8 !c
$
H $ hk.................................................
26
8 $%> H *$ L 7=+
8 $>$ mm
13) Dia*e'er +ara# ,agi roda cacing .d*
2
/ %
!
RC$
8 $Ia !c
$
.......................................................
27
8 *$ L ;%%+ K $%>
8 =1$ mm
14) Dia*e'er in'i roda cacing .!
RC5
/ %
22 Ibid, hal 277
23 Ibid, hal 277
24 Ibid, hal 277
25 Ibid, hal 277
26 G. Nieman, Mahine !lement, hal.186
27 Ibid, hal 180
!
RC5
8 !
RC$
K $,4 I m .............................................
28
8 =1$ K *$,4 L 7=,;=+
8 =%5,> mm
15) Dia*e'er 'enggoro# roda cacing .d#
2
/ %
!
RC7
8 !
RC$
H $ h
f
...................................................
29
8 =1$ H *$ L 4$,>+
8 >==,D mm
16) Dia*e'er luar roda cacing .!
RC
/ %
!
RC
8 !
RC$
H 7 I m..................................................
30
8 =1$ H *7 L 7=,;=+
8 1%4,= mm
17) No*or gigi cacing .8*
2
/ %
9m
$
8
m
'(2
)
.........................................................
31
8
57 , 37
792
8 $5,%> mm
18) Le,ar gigi cacing .,
1
/ %
b
5
8 $,; I m
2
2
+ zm
.......................................
32
28 G. Nieman, Mahine !lement, hal 180
29 Ibid, hal 186
30 Ibid, hal 186
31 Ibid, hal 186
32 Ibid, hal 186
8 $,; L 7=,;=
2 08 , 21 +
8 4;5 mm
19) Le,ar roda cacing .,
2
/ %
b
$
8
35 , 6 )
&%
* 38 , 2 +

mn
.........................................
33
8 $,7>I
35 , 6
3 , 10 &%
37 14 , 3
+

,
_


o
8 $>=,4 mm
27/Le,ar sisi gigi e"e#'i" .,e/ %
be ....................................................................8 !c
I sin
)
2
*


34
dimana 6
.......................................... 8 sudut yang
dibentuk lengkungan gigi rata cacing 8 D%
o
8 $>$ I sin
)
2
60
*
8 545 mm
21/2ari9+ari #eleng#ungan -unca# roda cacing .r'/ %
33 "#la$%&, !lemen Me%in, hal 277
34 Ibid, hal 277
rt 8
hk
2
)2
....................................................
35
8
37
2
208

8 D= mm
22/2ara# ,agi .(/ %
B 8 I m I G
5
................................................
36
8 7,54 L 7=,;= L 5
8 55=,1= mm
23) !isar .L/ 6
: 8 $ L B ......................................................
37
8 $ L 55=,1=
8 $7;,14 mm
24) Sudu' #on'a# .'g / %
tg....................................................................8

&%
n tg

38
dimana6
n adalah sudut kontak normal 8 $%M
maka
6
35 Ibid, hal 277
36 G. Nieman, Mahine !lement, hal 180
37 "#la$%&, !lemen Me%in, hal 276
38 G. Mieman, Mahine !lement, hal 180
8 arctg
3 , 10 &%
20 tg
8 $%,7
o
2&/!oe"isien "is#osi'as .4n/ %
Cn 8
85 , 0
2
2
Vf +
.....................................................
39
dimana 6
.f 8 kecepatan sleding gigi
.f 8
&% 19100
)
2 2

n
.................................................
40
8
3 , 10 &% 19100
300 208

8 7,$ mEs
maka 6
Cn 8
85 , 0
2 , 3 2
2
+
Cn 8 %,7=
2:/!oe"isien u*ur dari roda cacing adalah ."h/ %
39 Ibid, hal 196
40 Ibid, hal 196
fh 8
3
+h
12000
........................................................
41
dimana 6
:h 8 Kondisi operasi tersebut adalah > jam perhari
dan bekerja selama 7D; hari pertahun serta
direncanakan umur roda gigi adalah 5% tahun,
maka harga :h didapat6
:h 8 > L 7D; L 5%
8 $4%%% jam
maka 6
fh 8
3
24000
12000
8 %,=1
,&e-i%ien beban -. diambil / 1 #nt#0 beban diangga1 0&n%tan, ma0a
g$ent2 / ,& 3 -n 3 -h 3 -.........................................
42
dimana 4
,& / 0,8 *5abel 24/5 b#0# Mahine !lement, G. Neiman)
-n / 0&e-i%ien -i%0&%ita% / 0,37
-h / 0&e-i%ien #m#$ $&da gigi aing / 0,79
-. / 0&e-i%ien beban / 1
ma0a 4
g$ent2 / 0,8 3 0,37 3 0,79 3 1
/ 0,23 0g/mm
2
41 Ibid, hal 196
42 Ibid, hal 196
27) Tegangan izin permukaan gigi adalah ( zul) :
6ila %- adalah ang0a 0eamanan %i%i gigi diambil 1,25
2#l /
%-
g$ent2
.............................................................
43
/
25 , 1
23 , 0
/ 0,184 0g/mm
2
25/Be,an len'ur 3ang dii1in#an .4a,/ %
Cab 8 ba L be L m
n
L N ...............................
44
dimana 6
ab 8 tegangan lentur diiGinkan untuk bahan perunnggu 8 55
kgEmm
$
be 8 lebar sisi gigi efektif 8 545 mm
m
n
8 modul normal 8 7= mm
N 8 faktor bentuk gigi 8 %,4$5 *0abel D.; -ularso+
maka 6
Cab 8 55 L 545 L 7= L %,4$5
8 $45;1,17 kg.
26/Be,an -er*u#aan 3ang dii1in#an .4ac/ %
Cac ....................................................................8 K
c
L !
RC$
L be L K
O

45
43 Ibid, hal 196
44 "#la$%&, !lemen Me%in, hal 279
45 Ibid, hal 279
dimana 6
K
c
8 faktor tahan aus 8 %,%;D
!
RC$
8 diameter jarak bagi roda cacing 8 =1$ mm
be ....................................................................8
lebar sisi gigi efektif 8 545 mm
K ....................................................................
8 faktor sudut kisar untuk P 5%
o
8 5,$;
maka 6
Cac 8 %,%>; L =1$ L 545 L 5,$;
8 55>D;,5; kg
Barga terkecil diantara Cab dan Cac diambil sebagai Cmin
Cmin 8 55>D;,5; kg
7/Be,an 'angensial .4'/ %
Ct
RC
8
v
Pm 102
dimana 6
#m 8 daya yang ditransmisikan
8 44,=D k&
' 8 kecepatan keliling
' 8
1000 . 60
. ) .
3 2 '(
n

8
1000 . 60
15 792
8 %,D$ mEdet
jadi 6
Ct
RC
8
62 , 0
76 , 44 102
8 =7D7,=4 kg
Cmin

Ct
RC
55>D;,5; kg

=7D7,=4 kg, sangat baik


1/Ga3a -ada -er*u#aan cacing
Koefisien fiskositas cacing
( ) Fn
8 %,7=
0angensial sudut maju cacing
( ) Tg
,
0g

8
C
D
H

8
282
97 , 117

8 %,57 mm
7$+Sudu' *a+u cacing
( )
;
( )
8 Arc tg %,57
8 =,4

.
/Ga3a -ada -er*u#aan cacing .4c/;
Cc 8
( )


%in . &%
&% %in .

+
Fn
Fn F
TRC
8
( )


4 , 7 %in 37 , 0 4 , 7 &%
4 , 7 &% 37 , 0 4 , 7 %in 7363,74

+ kg
8 7>DD,=> kg.
..Perhi'ungan Poros
..1. Perencanaan Pada Poros Gigi I
1/ Analisa ,e,an #er+a
Pada roda gigi I
/eban 'ertikal *C.+,
. 8 Gaya tangensial roda gigi *Ctg+ 8 4>4,DD kg
/eban horiGontal *CB+,
B 8 Gaya tangensial roda gigi *Ctg+ 8 4>4,DD kg
jadi 6
/eban Gabungan *C+,
C <
2 2
FH FV +
C

8
2 2
0g 484,66 0g 484,66 +
8 D>;,4 kg
/erat sendiri poros relatif kecil, sehingga diabaikan.
2/ S'a'i#a
a. Pe*,e,anan -ada -oros gigi I


Q2/ 8 %
R
A.
. $>1,$ K D>;,4 I 544,D 8 %
R
A.
8
2 , 289
6 , 144 685,4
R
A.
8 74$,= kg *R+
Q2A 8 %
R
/.
. $>1,$ K D>;,4 I 544,D 8 %
R
/.
8
2 , 289
6 , 144 685,4

R
/.
8 74$,= kg *R+
R
A.
H R
/.
8 C
74$,= kg H 74$,= kg 8 D>;,4 kg
D>;,4 kg 8 D>;,4 kg
2omen yang terjadi adalah 6
2A 8 %
2/ 8 %
2C 8 %
+3 / 237,75 mm +1 / 144,6 mm
D
C
A B
+/ 526,95 mm
+2 / 144,6 mm
7 / D>;,4 0g
2! 8 74$,= kg I 544,D mm
8 41;;4,4$ kgImm

'89 /
74$,= 0g
+3 / 237,75 mm
+1 / 144,6 mm
'69 /
74$,= 0g
* : )
+/526,95 mm
+2 / 144,6 mm
D C A B
"7)
*;)
74$,= 0g
685,4 0g *<)
* = )
71 / 685,4 0g
*;)
74$,= 0g

Ga*,ar .1 Diagra* Ga3a Geser dan Diagra*
0o*en Len'ur
/ Torsi -ada -oros gigi I %
0 8 1,=4 L 5%
;

1
n
Pd
...............................................
46
8 1,=4 L 5%
;

1500
76 , 44
8 $1%D4,5D kg.mm
4) Tegangan geser i+in ,ahan . a/ %
/ahan poros yang diambil adalah -C D% J@- G 7$5%, dari
0abel 7.= *lampiran+ diketahui 6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
Caktor Keamanan -f
5
8 D
46 "#la$%&, !lemen Me%in, hal. 7
M) /
41;;4,4$ 0g.mm
* = )
6M)
M( / 0 M8 / 0 M6 / 0
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!aya motor transmisi *P
in
+ 8 44,=D kF
2omen lentur maksimum *2+ 8 41;;4,4$ kg.mm
0orsi pada poros gigi @ 8 $1%D4,5D kg
mm
Caktor koreksi karena pembebanan momen lentur
tetap dengan tumbukan ringan *K
m
+, dipakai $
Caktor koreksi karena pembebanan momen puntir
dengan beban sedikit kejutan *K
t
+, dipakai 5,;
maka 6
a 8
2 1 sf sf
b

..........................................................
47
a 8
2 . 6
70
8 ;,>7 kgEmm
$
&/ Dia*e'er -oros gigi I .ds/ %
ds 8
3
1
2
t
2
a
) 5 3 , * ) M 3 ,m *
1 , 5
1
1
]
1

,
_

........................
48
dimana 6
Km 8 faktor koreksi
untuk momen lentur 8 $
Kt 8 faktor koreksi untuk momen puntir 8 5,;
47 "#la$%&, !lemen Me%in, hal. 7
48 "#la$%&, elemen Me%in, hal. 18
2 8 2omen lentur maksimum 8 41;;4,4$
kg.mm
0 8 0orsi pada poros gigi @ 8 $1%D4,5D
kg.mm
ds
3
1
2 2
) 29064,16 5 , 1 * ) 49554,42 2 *
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_


3
1
1900632142 9822562166 *
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_

3
1
08 1172319431
83 , 5
1 , 5
1
]
1

,
_

D4,5; mm
maka diameter poros *ds+ yang dipakai 8 D; mm
:/ Perhi'ungan de"le#si -un'iran %
8 ;>4
4
ds G
L T

49
8 ;>4
4 3
) 65 * 10 3 , 8
2 , 289 29064,16

8 %,%77
o
*baik+
dimana batas defleksi putaran 8 %,$;
o

49 Ibid, hal 18
..2. Perencanaan Poros Pada Gigi II
1/ Analisa ,e,an #er+a
Pada roda gigi II
/eban 'ertikal *C.+,
. 8 Gaya tangensial roda gigi *Ctg+ 8 4>4,DD kg
/eban horiGontal *CB+,
B 8 Gaya tangensial roda gigi *Ctg+ 8 4>4,DD kg
jadi 6
/eban Gabungan *C+,
C <
2 2
FH FV +
C

8
2 2
0g 484,66 0g 484,66 +
8 D>;,4 kg
2/ S'a'i#a
Pe*,e,anan -ada -oros gigi II


+1 / 130 mm
C A B
+/ 260 mm
+2 / 130 mm
7 / D>;,4 kg
Q2/ 8 %
R
A.
. $D% K D>;,4 I 57%
R
A.
8
260
130 685,4
R
A.
8 74$,= kg *R+
Q2A 8 %
R
/.
. $D% K D>;,4 I 57%
R
/.
8
260
130 685,4
R
/.
8 74$,= kg *R+
R
A.
H R
/.
8 C
74$,= kg H 74$,= kg 8 D>;,4 kg
D>;,4 kg 8 D>;,4 kg
2omen yang terjadi adalah 6
2A 8 %
2/ 8 %
2C 8 74$,= kg I 57% mm
8 44;;5 kgImm

6M)
'89 /
74$,=0g
+1 / 130 mm
C
A
M( / 0
'69 /
74$,= kg
M8 / 0
B
"7)
*;)
74$,=0g
D>;,40g *<)
M( /
44;;5 0g.mm
* = )
* : )
+/260mm
+2 / 130 mm
71 / D>;,40g
*;)
74$,=0g
* = )


Ga*,ar .2 Diagra* Ga3a Geser dan Diagra*
0o*en Len'ur
/ Torsi -ada -oros gigi II %
0 8 1,=4 L 5%
;

n
Pd

8 1,=4 L 5%
;

750
76 , 44
8 ;>5$>,7$ kg.mm
4) Tegangan geser i+in ,ahan . a/ %
/ahan poros yang diambil adalah -C D% J@- G 7$5%, dari
0abel 7.= *lampiran+ diketahui 6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!aya motor transmisi *P
in
+ 8 44,=D kF
2omen lentur maksimum *2+ 8 44;;5 kg.mm
0orsi pada poros gigi @@ 8 ;>5$>,7$ kg
mm
Caktor koreksi karena pembebanan momen lentur
tetap dengan tumbukan ringan *K
m
+, dipakai $
Caktor koreksi karena pembebanan momen puntir
dengan beban sedikit kejutan *K
t
+, dipakai 5,;
maka 6
a 8
2 1 sf sf
b


a 8
2 . 6
70
8 ;,>7 kgEmm
$
&/ Dia*e'er -oros gigi II .ds/ %
ds 8
3
1
2
t
2
a
) 5 3 , * ) M 3 ,m *
1 , 5
1
1
]
1

,
_

dimana 6
Km 8 faktor koreksi
untuk momen lentur 8 $
Kt 8 faktor koreksi untuk momen puntir 8
5,;
2 8 2omen lentur maksimum 8 44;;5 kg.mm
0 8 0orsi pada poros gigi @@ 8 ;>5$>,7$
kg.mm
ds
3
1
2 2
) 58128,32 5 , 1 * ) 44551 2 *
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_


3
1
7602528569 7939166404
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_

3
1
3 1554169497
83 , 5
1 , 5
1
]
1

,
_

3
1
47 , 122240
83 , 5
1 , 5
1
]
1


,
_

4;,1D mm
maka diameter poros *ds+ yang dipakai 8 D% mm
:/ Perhi'ungan de"le#si -un'iran %
8 ;>4
4
ds G
L T

8 ;>4
4 3
) 60 * 10 3 , 8
260 58128,32

8 %,%>$M *baik+
dimana batas defleksi putaran 8 %,$;M
... Perencanaan Poros Gigi Cacing
1/ Analisa Be,an !er+a
a. Pada lo#asi cacing
/eban 'ertikal5 *.
1
+,
.
1
8 Gaya permukaan cacing *Cc+ 8 7>DD,=> kg
/eban horiGontal5 *B
1
+,
B
1
8 Gaya permukaan cacing *Cc+ 8 7>DD,=> kg
jadi 6
/eban Gabungan5 *C
5
+,
C
5
8
2
1
2
1
H V +
C
5
8
2 2
3866,78 3866,78 +
8 ;4D>,4D kg
/eban aksial *C
A
+,
C
A
8 Gaya tangensial pada roda cacing *C
TRC
+ 8
=7D7,=4 kg
,. Pada lo#asi -ada roda gigi
/eban 'ertikal$ *.
2
+,
.
$
= Gaya tangensial pada roda gigi *Ct+ = DD%,=5
kg
/eban horiGontal$ *B
2
+,
B
$
= Gaya tangensial pada roda gigi *Ct+ = DD%,=5
kg
jadi 6
/eban Gabungan$ *C
1
+,
C
$
=
2
2
2
2
V H +
C
$
8
2 2
660,71 660,71 +
8 174,7> kg
c. Be,an -oros
/erat poros sendiri relatif kecil, sehingga diabaikan.
2/ S'a'i#a
Pe*,e,anan -ada -oros cacing


Q2/ 8 %
R
A.
. 5%%% K ;4D>,4D I 4=; H 174,7> I 51=,; 8 %
R
A.
8
950
5 , 197 934,38 475 5468,46
+3 / 197,5 mm +1 / 475 mm
D
C
A B
+/ 1147,5 mm
+2 / 475 mm
72 / 174,7> 0g 7 1/ ;4D>,4D 0g
R
A.
8
950
05 , 184540 5 , 2597518
R
A.
8 $;71,1=> kg *R+
Q2A 8 %
R
/.
. 5%%% K 174,7> I 554=,; K ;4D>,4D I 4=; 8 %
R
/.
8
950
475 > 5468,46 1147,5 > 934,38 +
R
/.
8
950
5 , 2597518 05 , 1072201 +
R
/.
8 7>D$,>D kg *R+
R
A.
H R
/.
8 C
5
H C
$
$;71,1=> kg H 7>D$,>D kg 8 ;4D>,4D kg H
174,7> kg
D4%$,>4 kg 8
D4%$,>4 kg
2omen yang terjadi adalah 6
2A 8 %
2/ 8 174,7> kg I 51=,; mm
8 5>4;4%,%; kg.mm
2C 8 %
2! 8 $;71,1=> kg I 4=; mm
8 5$%D4>1,;; kg.mm

* = )
6M)
'89 /
$;71,1=> 0g
+3 / 197,5 mm
+1 / 475 mm
D C A
'69 /
7>=4,5= 0g
B
"7)
*;)
$;71,1=> 0g
934,38 *;)
5468,56 0g *<)
* = )
* : )
+/1147,5 mm
+2 / 475 mm
72 / 934,38 0g 71 / 5468,56 0g
*;)
7>D$,>D 0g


Ga*,ar . Diagra* Ga3a Geser dan Diagra*
0o*en Len'ur
/ Torsi -ada -oros cacing %
0 8 1,=4 L 5%
;

3
n
Pd

8 1,=4 L 5%
;

300
76 , 44
8 54;7$%,> kg.mm
4) Tegangan geser i+in ,ahan . a/ %
M6 /
5>4;4%,%; kgImm
M( / 0 M8 / 0
* : )
M) /
5$%D4>1,;; 0g.mm
* = )
/ahan poros yang diambil adalah -C D% J@- G 7$5%, dari
0abel 7.= *lampiran+ diketahui 6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!aya motor transmisi *P
in
+ 8 44,=D kF
2omen lentur maksimum *2+ 8 5$%D4>1,;; kg.mm
0orsi pada poros cacing 8 54;7$%,> kg
mm
Caktor koreksi karena pembebanan momen lentur
tetap dengan tumbukan ringan *K
m
+, dipakai $
Caktor koreksi karena pembebanan momen puntir
dengan beban sedikit kejutan *K
t
+, dipakai 5,;
maka 6
a .......................................... 8
2 1 sf sf
b

?a ..........................................8
2 . 6
70
8 ;,>7 kgEmm
$
&/ Dia*e'er -oros cacing .ds/ %
ds 8
3
1
2
t
2
a
) 5 3 , * ) M 3 ,m *
1 , 5
1
1
]
1

,
_

dimana 6
Km 8 faktor koreksi untuk momen lentur 8 $
Kt 8 faktor koreksi untuk momen puntir 8 5,;
2 8 2omen lentur maksimum 8 5$%D4>1,;;
kg.mm
0 8 0orsi pada poros cacing 8 54;7$%,> kg.mm
ds
3
1
2 2
) 145320,8 5 , 1 * ) 1206489,55 2 *
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_


3
1
44 , 3 4751580355 81 , 036 5822468137
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_

3
1
25 , 590 5869983940
83 , 5
1 , 5
1
]
1

,
_

3
1
974 , 2422804
83 , 5
1 , 5
1
]
1


,
_

5$$,7D mm
maka diameter poros *ds+ yang dipakai 8 57% mm
:/ Perhi'ungan de"le#si -un'iran %
8 ;>4
4
ds G
L T

8 ;>4
4 3
) 130 * 10 3 , 8
5 , 1147 145320,8

8 %,%45M

*baik+
dimana batas defleksi putaran 8 %,$;M
..$. Perencanaan Poros Pada Roda Cacing
1/ Analisa ,e,an #er+a
Pada roda cacing
/eban 'ertikal *C.+,
. 8 Gaya tangensial roda gigi *Ct
RC
+ 8 =7D7,=4 kg
/eban horiGontal *CB+,
B 8 Gaya tangensial roda gigi *Ct
RC
+ 8 =7D7,=4 kg
jadi 6
/eban Gabungan *C+,
C <
2 2
FH FV +
C

8
2 2
0g 7363,74 0g 7363,74 +
8 5%454 kg
2/ S'a'i#a
Pe*,e,anan -ada roda -oros cacing


C B
+1 / 512,9 mm +2 / 361,075 mm
A
7 / 5%454 kg
+3 / 361,075 mm
D
Q2/ 8 %
R
A.
I =$$,5; K 5%454 I 7D5,%=;
R
A.
8
15 , 722
075 , 361 10414
R
A.
8 ;$%= kg *R+
Q2A 8 %
R
/.
I =$$,5; K 5%454 I 7D5,%=;
R
/.
8
15 , 722
075 , 361 10414
R
/.
8 ;$%=kg *R+
R
A.
H R
/.
8 C
;$%= kg H ;$%=kg 8 D>;,4 kg
5%454 kg 8 5%454 kg
2omen yang terjadi adalah 6
2A 8 %
2/ 8 %
2C 8 %
2! 8 ;$%= kg I 7D5,%=; mm
8 5>>%55=,;$; kgImm
+/ 1235,05 mm

6M)
'89 /
;$%= 0g
+2 / 361,075 mm
D
A
M6 / 0
'69 /
;$%= kg
M( / 0
B
"7)
*;)
;$%= 0g
5%454 0g *<)
* = )
* : )
+/1235,05 mm
+3 / 361,075 mm
71 / 5%454 kg
* = )
C
+1 / 512,9 mm
M8 / 0
*;)
;$%= 0g


Ga*,ar .$ Diagra* Ga3a Geser dan Diagra* 0o*en
Len'ur
/ Torsi -ada -oros roda cacing %
0 8 1,=4 L 5%
;

n
Pd

8 1,=4 L 5%
;

15
76 , 44
8 $1%D45D kg.mm
4) Tegangan geser i+in ,ahan .a/ %
/ahan poros yang diambil adalah -C D% J@- G 7$5%, dari
0abel 7.= *lampiran+ diketahui 6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!aya motor transmisi *P
in
+ 8 44,=D kF
2omen lentur maksimum *2+ 8 5>>%55=,;$; kg.mm
0orsi pada poros roda cacing 8 $1%D45D kg mm
Caktor koreksi karena pembebanan momen lentur
tetap dengan tumbukan ringan *K
m
+, dipakai $
M) /
5>>%55=,;$;.mm
Caktor koreksi karena pembebanan momen puntir
dengan beban sedikit kejutan *K
t
+, dipakai 5,;
maka 6
a 8
2 1 sf sf
b


a 8
2 . 6
70
8 ;,>7 kgEmm
$
&/ Dia*e'er -oros roda cacing .ds/ %
ds 8
3
1
2
t
2
a
) 5 3 , * ) M 3 ,m *
1 , 5
1
1
]
1

,
_

dimana 6
Km 8 faktor koreksi
untuk momen lentur 8 $
Kt 8 faktor koreksi
untuk momen puntir 8 5,;
2 8 2omen lentur maksimum 8 5>>%55=,;$;
kg.mm
0 8 0orsi pada poros gigi @@ 8 $1%D45D kg.mm
ds
3
1
2 2
) 2906416 5 , 1 * ) 5 1880117,52 2 *
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_


3
1
1376 1900632142 5025 , 1248 1413936763
83 , 5
1 , 5
1
]
1

+
,
_

3
1
5025 , 2624 3314568905
83 , 5
1 , 5
1
]
1

,
_

3
1
28 , 5757229
83 , 5
1 , 5
1
]
1


,
_

5D$,> mm
maka diameter poros *ds+ yang dipakai 8 5=% mm
:/ Perhi'ungan de"le#si -un'iran %
? 8 ;>4
4
ds G
L T

8 ;>4
4 3
) 170 * 10 3 , 8
15 , 722 2906416

8 %,5=M *baik+
dimana batas defleksi putaran 8 %,$;M
.$. Perhi'ungan Pasa#
.$.1. Pasa# Pada Roda Gigi III
!irencanakan 6
!aya motor transmisi *#
m
+ 8 44,=D
kF
/ahan poros -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
/ahan pasak adalah -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
!iameter poros cacing 8 57%
mm
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!iketahui 6
0orsi pada poros cacing 8 54;7$%,> kg
mm
Gaya tangensial *C
t
+ 8 4>4,DD kg
!ari diameter pada poros 8 57% mm maka dari 0abel 7.>
*lampiran+ diperoleh ukuran pasak sebagai berikut 6
b T h 8 7$ T 5> mm
Kedalaman alur pasak pada poros t
5
8 55 mm
Kedalaman alur pasak pada poros t
$
8 = mm
0ekanan permukaan yang diijinkan *p
a
+ 8 7$
kgEmm
$
Caktor keamanan -fk
5
8 D,%
Caktor keamanan -fk
$
8 $,%
1/. Tegangan geser =
#
.#g>**
2
/ 3ang di'i*,ul#an adalah
U
k
8
l b
F
t
.
.................................................................
50
dimana 6
l ` = #anjang pasak *antara 1% K 7D% mm+
8 diambil 8 5%; mm
b 8 lebar pasak 8 7$ mm
jadi
U
k
8
90 32
484,66

U
k
8 %,5D>

kgEmm
$
2/. Tegangan geser 3ang dii+in#an =
#a
.#g>**
2
/
U
ka
8
( )
2 1
.Sf Sf
b

........................................................
51
U
ka
8
( ) 2 . 6
/ 70
2
mm kg
U
ka
8 ;,>7 kgEmm
$
jadi U
k

V
U
ka,
maka pasak aman
/. Te#anan -er*u#aan p .#g>**
2
/ adalah %
50 Ibid, hal. 25
51 Ibid, hal. 8
p 8
( )
2 1
ataut t l
F
t
........................................................
52
p 8
11 90
484,66

p 8 %,41 kgEmm
$
jadi p V p
a ,
maka pasak aman
.$.2. Pasa# Pada Poros Cacing
!irencanakan 6
!aya motor transmisi *#
m
+ 8 44,=D
kF
/ahan poros -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
/ahan pasak adalah -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
!iameter poros cacing 8 57%
mm
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!iketahui 6
0orsi pada poros cacing 8 54;7$%,> kg
mm
Gaya tangensial *C
tRC
+ 8 =7D7,=4 kg
!ari diameter pada poros 8 57% mm maka dari 0abel 7.>
*lampiran+ diperoleh ukuran pasak sebagai berikut 6
b T h 8 7$ T 5> mm
Kedalaman alur pasak pada poros t
5
8 55 mm
52 Ibid, hal. 24
Kedalaman alur pasak pada poros t
$
8 = mm
0ekanan permukaan yang diijinkan *p
a
+ 8 7$
kgEmm
$
Caktor keamanan -fk
5
8 D,%
Caktor keamanan -fk
$
8 $,%
1/. Tegangan geser =
#
.#g>**
2
/ 3ang di'i*,ul#an adalah
U
k
8
l b
F
tRC
.
dimana 6
l ` = #anjang pasak *antara 1% K 7D% mm+
8 diambil 8 5%; mm
b 8 lebar pasak 8 7$ mm
jadi
U
k
8
105 32
7363,74

U
k
8 $,51

kgEmm
$
2/. Tegangan geser 3ang dii+in#an =
#a
.#g>**
2
/
U
ka
8
( )
2 1
.Sf Sf
b

U
ka
8
( ) 2 . 6
/ 70
2
mm kg
U
ka
8 ;,>7 kgEmm
$
jadi U
k

V
U
ka,
maka pasak aman
/. Te#anan -er*u#aan p .#g>**
2
/ adalah %
p 8
( )
2 1
ataut t l
F
tRC
........................................................
p 8
11 105
7363,74

p 8 D,7= kgEmm
$
jadi p V p
a ,
maka pasak aman
.$.. Pasa# Pada Poros Roda Cacing
!irencanakan 6
!aya motor transmisi *#
m
+ 8 44,=D
kF
/ahan poros -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
/ahan pasak adalah -C D% J@- G 7$5% dengan6
Kekuatan 0arik *S
b
+ 8 =% kgEmm
$
!iameter poros cacing 8 5=%
mm
Caktor Keamanan -f
5
8 D
Caktor Keamanan -f
$
8 $
!iketahui 6
0orsi pada poros roda cacing 8 $1%D45D kg
mm
Gaya tangensial *C
tRC
+ 8 =7D7,=4 kg
!ari diameter pada poros 8 5D% mm maka dari 0abel 7.>
*lampiran+ diperoleh ukuran pasak sebagai berikut 6
b T h 8 7$ T 5> mm
Kedalaman alur pasak pada poros t
5
8 55 mm
Kedalaman alur pasak pada poros t
$
8 = mm
0ekanan permukaan yang diijinkan *p
a
+ 8 7$
kgEmm
$
Caktor keamanan -fk
5
8 D,%
Caktor keamanan -fk
$
8 $,%
1/. Tegangan geser =
#
.#g>**
2
/ 3ang di'i*,ul#an adalah
U
k
8
l b
F
tRC
.
dimana 6
l = #anjang pasak *antara 1% K 7D% mm+
8 diambil 8 $>=,4; mm
b 8 lebar pasak 8 7$ mm
jadi
U
k
8
45 , 287 32
7363,74

U
k
8 %,>

kgEmm
$
2/. Tegangan geser 3ang dii+in#an =
#a
.#g>**
2
/
U
ka
8
( )
2 1
.Sf Sf
b

U
ka
8
( ) 2 . 6
/ 70
2
mm kg
U
ka
8 ;,>7 kgEmm
$
jadi U
k

V
U
ka,
maka pasak aman
/. Te#anan -er*u#aan p .#g>**
2
/ adalah %
p 8
( )
2 1
ataut t l
F
tRC
p 8
18 45 , 287
7363,74

p 8 5,4 kgEmm
$
jadi p V p
a ,
maka pasak aman
.&. Perhi'ungan Ban'alan
.&.1. Ban'alan Pada Poros Gigi I
!iketahui perhitungan gaya *F+ pada poros gigi @ adalah 8
D>;,4 kg
1/. Be,an a#sial 3ang 'er+adi .4
a
/
C
a
8 %,D T beban keseluruhan................................
53
C
a
8 %,D T D>;,4 kg
C
a
8 455,$4 kg
2/. Be,an radial 3ang 'er+adi .4
r
/
C
r
8 C
a
T jarijari efektif E l......................................
54
C
r
8 C
a
T *d
g5
E $+ E l
C
r
8 455,$4 T *5$%E$+ E;$D,1;
C
r
8 4D,>$ kg
Karena poros pada bantalan yang digunakan adalah
diameter D; mm, maka dari 0abel 7.1 *lampiran+
bantalan yang digunakan adalah 6
"omor bantalan 8 7%757
!iameter dalam *d+ 8 D; mm
!iameter luar *!+ 8 54%
mm
:ebar bantalan */+ 8 7;,; mm
Jarijari fillet *r+ 8 7,;
Kapasitas nominal dinamis spesifik *C+ 8 5$;%% kg
Caktor beban diambil *W&+ 8 5,55,7
53 Ibid, hal. 135
54 Ibid, hal. 135
Konstanta *e+ 8 %,7;
Caktor beban radial bekerja pada cincin dalam *V+
8 5
78 , 8
46,82 1
411,24

!
a
F V
F
2aka6

"
F V
F
!
a
>

, atau >,=> P %,7;


!igunakan 6
Caktor X 8 %,4
Caktor N 8 5,1
/. Ga3a radial 3ang 'er+adi -ada ,an'alan .P/ 3ai'u %
#
r
8 X I . I C
r
H N I C
a
..................................................
55
#
r
8 %,4 I 5 I 4D,>$ H 5,= I 455,$4
#
r
8 =5=,>= kg
$/. 4a#'or #ece-a'an .?
n
/
W
n
8
10 / 3
1
3 , 33
1
]
1

n
............................................................................................................
56
Keterangan 6
55 Ibid, hal. 136
56 Ibid, hal. 136
n
1
= #utaran pada poros cacing 6 5;%% rpm
W
n
8
10 / 3
1500
3 , 33
1
]
1

............................................................................................................
57
W
n
8 %,7$
&/. 4a#'or u*ur ,an'alan ."h/
f
h
8 f
n
I CE#
r
...........................................................
58
!imana 6
f
n
8 faktor kecepatan
C 8 kapasitas dinamik spesifik *kg+
# 8 beban ekui'alen dinamis *kg+
f
h
8 f
n
I CE#
r
f
h
8 %,7$ T 5$;%% E =5=,>=
f
h
8 ;,;=
:/. )*ur no*inal ,an'alan
Untuk bekerja dan pemakaian jarang, jam kerja
disyaratkan minimal $%%% jam
:
h
8 ;%% I W
h
7,77
............................................................
59
8 ;%% I *;,;=+
7,77
8 ;%% I 7%4,;>
57 Ibid, hal. 136
58 Ibid, hal. 136
59 Ibid, hal. 136
8 5;$$1% jam
Jadi :
5;$$1% jam P $%%% jam
........................................
/aik
.&.2. Ban'alan Pada Poros Gigi II
!iketahui perhitungan gaya *F+ pada poros gigi @@ adalah 8
D>;,4 kg
1/. Be,an a#sial 3ang 'er+adi .4
a
/
C
a
8 %,D T beban keseluruhan
C
a
8 %,D T D>;,4 kg
C
a
8 455,$4 kg
2/. Be,an radial 3ang 'er+adi .4
r
/
C
r
8 C
a
T jarijari efektif E l
C
r
8 C
a
T *d
g$
E $+ E l
C
r
8 455,$4 T *$4%E$+ E $D%
C
r
8 5>1,> kg
Karena poros pada bantalan yang digunakan adalah
diameter D% mm, maka dari 0abel 7.1 *lampiran+
bantalan yang digunakan adalah 6
"omor bantalan 8 7%75$
!iameter dalam *d+ 8 D% mm
!iameter luar *!+ 8 57%
mm
:ebar bantalan */+ 8 77 mm
Jarijari fillet *r+ 8 7,;
Kapasitas nominal dinamis spesifik *C+ 8 5%>%% kg
Caktor beban diambil *W&+ 8 5,55,7
Konstanta *e+ 8 %,7;
Caktor beban radial bekerja pada cincin dalam *V+
8 5
17 , 2
189,8 1
411,24

!
a
F V
F
2aka6

"
F V
F
!
a
>

, atau $,5= P %,7;


!igunakan 6
Caktor X 8 %,4
Caktor N 8 5,1
/. Ga3a radial 3ang 'er+adi -ada ,an'alan .P/ 3ai'u %
#
r
8 X I . I C
r
H N I C
a
#
r
8 %,4 I 5 I 5>1,> H 5,= I 455,$4
#
r
8 ==;,%$> kg
$/. 4a#'or #ece-a'an .?
n
/
W
n
8
10 / 3
2
3 , 33
1
]
1

n

Keterangan 6
n

= #utaran pada poros cacing 6 =;% rpm


W
n
8
10 / 3
750
3 , 33
1
]
1


W
n
8 %,71
&/. 4a#'or u*ur ,an'alan ."h/
f
h
8 f
n
I CE#
r
!imana 6
f
n
8 faktor kecepatan
C 8 kapasitas dinamik spesifik *kg+
# 8 beban ekui'alen dinamis *kg+
f
h
8 f
n
I CE#
r
f
h
8 %,71 T 5%>%% E ==;,%$>
f
h
8 ;,47
:/. )*ur no*inal ,an'alan
Untuk bekerja dan pemakaian jarang, jam kerja
disyaratkan minimal $%%% jam
:
h
8 ;%% I W
h
7,77
8 ;%% I *;,47+
7,77
8 ;%% I $=1,>$
8 57115% jam
Jadi :
57115% jam P $%%% jam
........................................
/aik
.&.. Ban'alan Pada Poros Cacing
!iketahui perhitungan gaya *F+ pada poros cacing adalah 8
D4%$,>4 kg
1/. Be,an a#sial 3ang 'er+adi .4
a
/
C
a
8 %,D T beban keseluruhan
C
a
8 %,D T D4%$,>4 kg
C
a
8 7>45,= kg
2/. Be,an radial 3ang 'er+adi .4
r
/
C
r
8 C
a
T jarijari efektif E l
C
r
8 C
a
T *!c
5
E $+ E l
C
r
8 7>45,= T *$%>E$+ E 554=,;
C
r
8 74>,5> kg
Karena poros pada bantalan yang digunakan adalah
diameter 57% mm, maka dari 0abel 7.5% *lampiran+
bantalan yang digunakan adalah 6
"omor bantalan 8 7%$$D
!iameter dalam *d+ 8 57%
mm
!iameter luar *!+ 8 $7%
mm
:ebar bantalan */+ 8 47 mm
Jarijari fillet *r+ 8 4
Kapasitas nominal dinamis spesifik *C+ 8 $4;%% kg
Caktor beban diambil *W&+ 8 5,55,7
Konstanta *e+ 8 %,7;
Caktor karena radial bekerja pada cincin dalam *V+ 8
5
03 , 11
348,18 1
3841,7

!
a
F V
F
2aka6

"
F V
F
!
a
>

, atau 55,%7 P %,7;


!igunakan 6
Caktor X 8 %,4
Caktor N 8 5,1
/. Ga3a radial 3ang 'er+adi -ada ,an'alan .P/ 3ai'u %
#
r
8 X I . I C
r
H N I C
a
#
r
8 %,4 I 5 I 74>,5> H 5,= I 7>45,=
#
r
8 DD=%,5D kg
$/. 4a#'or #ece-a'an .?
n
/
W
n
8
10 / 3
2
3 , 33
1
]
1

n

Keterangan 6
n

= #utaran pada poros cacing 6 7%% rpm


W
n
8
10 / 3
300
3 , 33
1
]
1


W
n
8 %,;5=
&/. 4a#'or u*ur ,an'alan ."h/
f
h
8 f
n
I CE#
r
!imana 6
f
n
8 faktor kecepatan
C 8 kapasitas dinamik spesifik *kg+
# 8 beban ekui'alen dinamis *kg+
f
h
8 f
n
I CE#
r
f
h
8 %,;5= T $4;%% E DD=%,5D
f
h
8 5,1
:/. )*ur no*inal ,an'alan
Untuk bekerja dan pemakaian jarang, jam kerja
disyaratkan minimal $%%% jam
:
h
8 ;%% I W
h
7,77
8 ;%% I *5,1+
7,77
8 ;%% I >,;
8 =$=5$,= jam
Jadi :
=$=5$,= jam P $%%% jam
........................................
/aik
.&.. Ban'alan Pada Roda Cacing
!iketahui perhitungan gaya *F+ pada poros roda cacing adalah 8
5%454 kg
1/. Be,an a#sial 3ang 'er+adi .4
a
/
C
a
8 %,D T beban keseluruhan
C
a
8 %,D T 5%454 kg
C
a
8 D$4>,4 kg
2/. Be,an radial 3ang 'er+adi .4
r
/
C
r
8 C
a
T jarijari efektif E l
C
r
8 C
a
T *!c
5
E $+ E l
C
r
8 D$4>,4 T *$%>E$+ E 5$%;,=;
C
r
8 ;7>,; kg
Karena poros pada bantalan yang digunakan adalah
diameter 5=% mm, maka dari 0abel 7.5% *lampiran+
bantalan yang digunakan adalah 6
"omor bantalan 8 7%$74
!iameter dalam *d+ 8 5=% mm
!iameter luar *!+ 8 75% mm
:ebar bantalan */+ 8 ;7 mm
Jarijari fillet *r+ 8 4
Kapasitas nominal dinamis spesifik *C+ 8 4%;%% kg
Caktor beban diambil *W&+ 8 5,55,7
Konstanta *e+ 8 %,7;
Caktor karena radial bekerja pada cincin dalam *V+ 8
5
6 , 11
538,5 1
6248,4

!
a
F V
F
2aka6

"
F V
F
!
a
>

, atau 55,D P %,7;


!igunakan 6
Caktor X 8 %,4
Caktor N 8 5,1
/. Ga3a radial 3ang 'er+adi -ada ,an'alan .P/ 3ai'u %
#
r
8 X I . I C
r
H N I C
a
#
r
8 %,4 I 5 I ;7>,; H 5,= I D$4>,4
#
r
8 5%>7=,D> kg
$/. 4a#'or #ece-a'an .?
n
/
W
n
8
10 / 3
2
3 , 33
1
]
1

n

Keterangan 6
n

= #utaran pada poros cacing 6 5; rpm


W
n
8
10 / 3
15
3 , 33
1
]
1


W
n
8 5,$=
&/. 4a#'or u*ur ,an'alan ."h/
f
h
8 f
n
I CE#
r
!imana 6
f
n
8 faktor kecepatan
C 8 kapasitas dinamik spesifik *kg+
# 8 beban ekui'alen dinamis *kg+
f
h
8 f
n
I CE#
r
f
h
8 5,$= T 4%;%% E 5%>7=,D>
f
h
8 4,=4
:/. )*ur no*inal ,an'alan
Untuk bekerja dan pemakaian jarang, jam kerja
disyaratkan minimal $%%% jam
:
h
8 ;%% I W
h
7,77
8 ;%% I *4,=4+
7,77
8 ;%% I 5=>
8 >1%%% jam
Jadi :
>1%%% jam P $%%% jam
........................................
/aik
BAB I@
PERAAATAN DAN PEL)0ASAN
4.1 . PeraBa'an 0esin
$.1.1. Penger'ian PeraBa'an
#era&atan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk
menjaga atau memelihara fasilitas peralatan dan untuk
menjaga kondisi kerja mesinmesin yang dilakukan secara
kontinyu sesuai petunjuk yang ada, hal ini dimaksudkan agar
mesinmesin dalam kondisi siap pakai dan dapat digunakan
sesuai dengan umur pemakaianya, sehingga proses produksi
dapat berjalan dengan lancer dan memuaskan sesuai dengan
rencana.
#era&atan atau perbaikan yang dilakukan membutuhkan
pemahaman dari komponenkomponen yang dira&at, terutama
mengenai cara kerja dan sifatnya.
!alam pera&atan transmisi ele!ator misalnya, diperlukan
penjad&alan pera&atan yang terencana dengan baik sehingga
operator dapat bekerja dengan baik dan dengan demikian
diharapkan dapat berdaya guna semaksimal mungkin. Ada dua
istilah atau pengertian dalam pera&atan yaitu 6
1. Preventive Maintenance.
Adalah pemeliharaan berkala yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk menghindari terjadinya kerusakan dan
menjaga kondisi mesin agar tetap dalam kondisi baik.
#era&atan ini dilakukan secara kontinyu yaitu harian,
mingguan, bulanan dan tahunan, dengan demikian kerusakan
yang akan terjadi dapat diantisipasi sejak dini, sehingga
dapat memperlancar akti'itas.
2. Break Down Maintenance.
Adalah pera&atan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan pada peralatan atau mesin. Kegiatan ini sebagai
konsekuensi dari kegiatan pre!enti!e maintenance yang
kurang berhasil selain karena faktor umur mesin atau
komponen mesin yang bersangkutan.
/eberapa hal yang menjadi tujuan pera&atan antara lain 6
2enciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
2emperpanjang umur
2emelihara kontinyunitas operasi dari transmisi
2enghemat biaya perbaikan
2engurangi terjadinya kerusakan
4.1.2. PeraBa'an Trans*isi Roda Gigi Cacing
-etiap mesin maupun peralatan yang bekerja mutlak
adanya pera&atan. Bal ini dilakukan untuk menjaga
kelangsungan dari mesin itu sendiri maupun terhadap akti'itas
pemakaian.
#emeliharaan dan perbaikan transmisi roga gigi cacing
meliputi halhal sebagai berikut 6
a. Cleaning
Adalah membersihkan bagianbagian luar transmisi dan
mengeluarkan kotorankotoran yang ada. #ekerjaan ini
dilakukan bersamaan dengan oiling.
b.iling
Naitu jenis pekerjaan pelumasan, sedangkan bahannya
berupa oil dan grease. #enggunaan bahan pelumas yang
sesuai untuk masingmasing peralatan adalah sangat
penting. Karena bahan pelumas sangat menentukan umur
dari peralatan atau mesin tersebut.
0ransmisi roda gigi cacing ini menggunakan system
pelumasan minyak dengan cara dicelup seperempat atau
sebagian roda gigi cacing terjadi panas yang tinggi.
#elumasan menggunakan kekentalan oli -A3 1% G: $.
c. Scouring
Naitu cleaning seperti pada point a, tetapi lebih
menyeluruh dan teliti. !alam scouring elememelemen mesin
dapat dibuka dan dikeluarkan untuk dapat dibersihkan.
#enelitian ringan juga dilakukan dalam scouring ini seperti,
keadaan poros, bantalan dan komponenkomponen yang lain.
!alam hal ini bila menemukan komponen yang rusak dann
perlu diganti maka harus diganti.
d.ver!oul
Naitu pembongkaran secara menyeluruh dari suatu mesin
atau peralatan karena umur atau &aktu bekerja dari mesin
tersebut. #emeriksaan yang direncanakan harus dilakukan
untuk pera&atan transmisi dengan didasarkan pada frekuensi
penggunaannya.
$.1.2.Pelu*asan
a.Pelu*asan -ada ,an'alan
#elumasan bantalan dimaksudkan untuk mengurangi
gesekan dan keausan antara elemen gelinding dengan cara
membuat lapisan film antara kedua permukaan benda yang
bergesekan. 2emba&a keluar panas yang terjadi, mencegah
korosi serta mencegah masuknya debu. Cara pelumasan ada
dua cara yaitu pelumasan gemuk *grease+ dan pelumasan
minyak *oil+
Untuk mencegah terjadinya kebocoran pelumas dan
masuknya debu atau benda asing kedalam bantalan maka
ndigunakan sekat pelumas, dalam perencanaan ini sekat
pelumas yang digunakan adalah jenis seal minyak. -eal
minyak merupakan satu kesatuan yang terdiri atas karet
sintetis dengan bentuk penampang tertentu, cincin logam
dan cincin pegas. Keuntungan penggunaan seal minyak ini
adalah dapat digunakan untuk bantalan dengan kecepatan
keliling tinggi, tekan dari dalam tinggi serta tahan terhadap
lingkungan berdebu.
,.Pelu*asan -ada roda gigi
#elumasan pada transmisi roda gigi yang digunakan
adalah system pelumasan celup yaitu dengan cara
memasukan 5E$ atau 5E7 bagian dari penampang gigi cacing
kedalam pelumas, sehingga saat gigi cacing berputar minyak
tersebut dapat terangkat oleh gigi cacing dan membasahi
serta melumasi tiap bagian roda gigi cacing dan elemen
pendukungnya.
#anas yang terjadi karena adanya gesekan lambat laun
akan mempeagaruhi minyak pelumas. Jumlah minyak
pelumas yang ada di penampang akan berkurang atau kotor,
oleh karena itupada jangka &aktu tertentu minyak pelumas
harus ditambah.
/esarya beban permukaan roda gigi, permukaan yang
kasar dan kecepatan yang meluncur menghasilkan gesekan
yang besar dan pertambahan panas yang ditimbulkan, untuk
alas an tersebut maka oli roda gigi harus memenuhi syarat
syarat sebagai berikut.
5. Kekentalannya sesuai
!alam pemilihan oli roda gigi harus diperlihatkan tingkat
kekentalannya yaitu dengan cara melihat kondisi kerja
yang dialami roda gigi serta temperaturnya. Untuk kondisi
berat separti pada roda gigi cacing ini kekentalan yang
digunakan adalah -A3 1% G:. $ kode YG:Z untuk klasifikasi
kualitas adalah kependekan daei Gear "ubrication yang
mempunyai arti oli untuk roda gigi, adapun angka Y$Z
adalah penunjukan dari kualitas oli yang dikhususkan
untuk roda gigi cacing.
$. 2eredam getaran
-aat berhubungan antara satu dengan yang lainnya,
tekanan dan beban goncangan yang terjadi besar, untuk
itu oli roda gigi harusmampu memikul atau meredam
getaran yang dialami roda gigi tersebut.
7. 0ahan terhadap panas dan oksidasi
-aat oli roda gigi memburuk akibat panas, kotoran dan
oksidasi kemampuan pelumasan akan menurun, bahkan
akibat oksidasi dapat menimbulkan kadar asam dalam oli
yang dapat menyebabkan karat yang berpengaruh pada
kea&etan komponen. Untuk mengatasi hal itu maka
diperlukan oli roda gigi yang baik dan stabil terhadap
panas dan oksidasi.
BAB 5
PEN-T-P
:. .esim;'7an
-lat 5endukung yang digunakan dalam 5roses 5eren0anaan
transmisi gear box meli5uti roda gigi lurus* roda gigi dan 5oros 0a0ing*
5oros* 5asak* serta bantalan rol keru0ut* Transmisi utamanya adalah
roda gigi 0a0ing sehingga tidak diragukan lagi kekuatannya untuk
meno5ang beban yang berat serta mereduksi 5utararan yang besar*
selain sudah dilakukan 5eren0anaan* 5eran0angan* dan 5erhitungan
melalui rumus-rumus dengan teliti
-5abila terjadi 5embebanan berlebih akan terjadi sli5 5ada
transmisinya* Dari uraian 5erhitungan dan 5embahasan da5at
dism5ulkan sebagai berikut:
:... Ro(a Gi&i L'r's
- Daya motor 'P
m
) B 4" ;P B $$*=4
kC
- Putaran ditransmisikan antara gigi ( dan (( 'n
1
) B 16"" rpm
- Putaran ditransmisikan antara gigi (( dan ((( 'n
2
) B =6" rpm
- Perbandingan reduksi gigi ( dan (( 'i) B 1 : !
- Perbandingan reduksi gigi (( dan ((( 'i) B 1 : !*6
- &arak sumbu gigi ( dan (( 'a) B 1%" mm
- &arak sumbu gigi (( dan ((( 'a) B $!" mm
- Modul 'm) B $ mm
- Diameter jarak bagi roda gigi 'd
g
)
- Pada roda gigi ( 'd
g1
) B 1!" mm
- Pada roda gigi (( 'd
g2
) B !$" mm
- Pada roda gigi ((( 'd
g3
) B 4"" mm
- &umlah gigi 'z
g
)
- Pada roda gigi ( 'z
g1
) B #" mm
- Pada roda gigi (( 'z
g2
) B 4" mm
- Pada roda gigi ((( 'z
g3
) B 16" mm
- Men0ari diameter luar roda gigi 'd
kg
)*
- Pada roda gigi ( 'd
kg1
) B 1!% mm
- Pada roda gigi (( 'd
kg2
) B !$% mm
- Pada roda gigi ((( 'd
kg2
) B 4"% mm
- Tinggi ke5ala gigi 5ada roda gigi (h
kg
) B $ mm
- Tinggi kaki gigi 'h
fg
) B $*4$ mm
- Men0ari tinggi gigi 'h
g
) B %*4$ mm
- Men0ari diameter dalam 'Dd
g
)
- Pada roda gigi ( 'D
kd1
) B 11"*=! mm
- Pada roda gigi (( 'D
kd2
) B !#"*=! mm
- Pada roda gigi (( 'D
kd3
) B 6+!*=! mm
- 1aya tangensial 5ada roda gigi ( dan (( 'F
t
) B $%$*44 kg
- 1aya tangensial 5ada roda gigi (( dan ((( 'F
t
) B $%$*44 kg
:..2. Ro(a Gi&i Ca9in& (an Poros Ca9in&
- Putaran 5oros yang ditransmisikan'n
2
) B #"" rpm
- &umlah ulir 0a0ing 'z
1
) B 1
- &umlah gigi roda 0a0ing 'z
2
) B !"
- Sudut kisar ') B 1"*#D
- &arak sumbu 5oros B 6"" mm
- 7ahan untuk 0a0ing B S@4"
- 7ahan untuk roda gigi 0a0ing B @>!"
- Perbandingan .eduksi 'i) B 1 : !"
- Modul normal 'm
n
) B #=
- Pro5orsi bagian 0a0ing adalah:
- Diameter lingkaran jarak bagi 'D
C2
) B !"% mm
- Tinggi ke5ala gigi 0a0ing 'h
k
) B #= mm
- Tinggi kaki gigi 0a0ing 'h
f
) B $!*% mm
- ,elonggaran 5un0ak 'c) B 6*% mm
- Tinggi gigi ') B =+*% mm
- Diameter inti 0a0ing 'D
C1
) B 11% mm
- Diameter luar 0a0ing 'D
C
) B !%! mm
- &arak bagi 0a0ing '
a
t
) B 11=*+= mm
- Pro5orsi roda gigi 0a0ing untuk 0a0ing adalah :
- Diameter jarak bagi roda 0a0ing 'D
!C2
) B =+! mm
- Diameter inti roda 0a0ing 'D
!C1
) B ="1*% mm
- Diameter tenggorok roda 0a0ing 'D
!C3
) B %==*4 mm
- Diameter luar roda 0a0ing 'D
!C
) B +"$*= mm
- 8ebar sisi gigi roda gigi 0a0ing 'b) B $61 mm
- 8ebar sisi gigi e3ekti3 'b
e
) B 1$1 mm
- &ari-jari lengkungan 5un0ak roda 0a0ing 'r
t
) B 4= mm
- &arak antar sumbu 5oros 'a) B 6"" mm
- 7eban lentur yang diijinkan 'F
ab
) B !$16+*+# kg
- 7eban 5ermukaan gigi yang diijinkan 'F
ac
) B 11%46*16 kg
:..". Poros
. Be<an Poros Gi&i I
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- 1aya yang terjadi 'F)
- 1aya 5ada titik - '!
"#
) B #$!*= kg
- 1aya 5ada titik 7 '!
B#
) B #$!*= kg
- 1aya 5ada titik > B " kg
- 1aya 5ada titik D B 4%$*$ kg
- Momen yang terjadi 'M)
- Momen dititik - 'M-) B " kg$mm
- Momen dititik 7 'M7) B " kg$mm
- Momen dititik > 'M>) B " kg mm
- Momen dititik D 'MD) B $+66$*$! kgmm
- Torsi yang terjadi '%) B !+"4$*14 kg mm
- Tegangan geser yang diijinkan '&
a
) B 6*%# kgEmm
2
- Diameter minimal 5oros 'ds) B 46 mm
- De3leksi 5ada 5oros ''
ds
) B "*"##D
2. Be<an Poros Gi&i II
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- 1aya yang terjadi 'F)
- 1aya 5ada titik - '!
"#
) B #$!*= kg
- 1aya 5ada titik 7 '!
B#
) B #$!*= kg
- 1aya 5ada titik > B 4%6*$ kg
- Momen yang terjadi 'M)
- Momen dititik - 'M-) B " kg$mm
- Momen dititik 7 'M7) B " kg$mm
- Momen dititik > 'M>) B $$661 kg mm
- Torsi yang terjadi '%) B 6%1!%*#! kg mm
- Tegangan geser yang diijinkan '&
a
) B 6*%# kgEmm
2
- Diameter minimal 5oros 'ds) B 4" mm
- De3leksi 5ada 5oros ''
ds
) B "*"%!D
". Be<an Poros Ca9in&
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- 1aya yang terjadi 'F)
- 1aya 5ada titik - '!
"#
) B !6#+*+=% kg
- 1aya 5ada titik 7 '!
B#
) B #%4!*%4 kg
- 1aya 5ada titik > B +#$*#% kg
- 1aya 5ada titik D B 6$4%*$4 kg
- Momen yang terjadi 'M)
- Momen dititik - 'M-) B " kg$mm
- Momen dititik 7 'M7) B - 1%$6$"*"6
kg$mm
- Momen dititik > 'M>) B " kg mm
- Momen dititik D 'MD) B 1!"4$%+*66 kgmm
- Torsi yang terjadi '%) B 1$6#!"*% kg mm
- Tegangan geser yang diijinkan '&
a
) B 6*%# kgEmm
2
- Diameter minimal 5oros 'ds) B 1#" mm
- De3leksi 5ada 5oros ''
ds
) B "*"$1D
#. Be<an Ro(a Gi&i Ca9in&
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- 1aya yang terjadi 'F)
- 1aya 5ada titik - '!
"#
) B 6!"= kg
- 1aya 5ada titik 7 '!
B#
) B 6!"= kg
- 1aya 5ada titik > B " kg
- 1aya 5ada titik D B 1"$1$ kg
- Momen yang terjadi 'M)
- Momen dititik - 'M-) B " kg$mm
- Momen dititik 7 'M7) B " kg$mm
- Momen dititik > 'M>) B " kg mm
- Momen dititik D 'MD) B 1%%"11=*6!6 kgmm
- Torsi yang terjadi '%) B !+"4$14 kg mm
- Tegangan geser yang diijinkan '&
a
) B 6*%# kgEmm
2
- Diameter minimal 5oros 'ds) B 1=" mm
- De3leksi 5ada 5oros ''
ds
) B "*1=D
:..=. Pasa,
. Pa(a Ro(a Gi&i III
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- Torsi yang terjadi '%) B 1$6#!"*% mm
- 1aya tangensial 'Ft) B $%$*44 kg
- Tegangan geser '&
k
) B "*14%

kg(mm
2
- Tegangan geser yang diijinkan '&
ka
) B 6*%# kgEmm
2
- Tekanan 5ermukaan 'p) B "*$+ kgEmm
!
2. Pa(a Poros Ca9in&
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- Torsi yang terjadi '%) B 1$6#!"*% mm
- 1aya tangensial 'Ft) B =#4#*=$ kg
- Tegangan geser '&
k
) B !*1+

kg(mm
2
- Tegangan geser yang diijinkan '&
ka
) B 6*%# kgEmm
2
- Tekanan 5ermukaan 'p) B 4*#= kgEmm
!
". Pa(a Poros Ro(a Ca9in&
- 7ahan B S@ 4" &(S 1 #!1"
- Torsi yang terjadi '%) B !+"4$14 mm
- 1aya tangensial 'Ft) B =#4#*=$ kg
- Tegangan geser '&
k
) B "*%

kg(mm
2
- Tegangan geser yang diijinkan '&
ka
) B 6*%# kgEmm
2
- Tekanan 5ermukaan 'p) B 1*$ kgEmm
!
:..>. Banta7an
. Pa(a Poros Gi&i I
- &enis bantalan B 7antalan rol keru0ut
#"#1#
- 7eban aksial yang terjadi 'Fa) B $11*!$ kg
- 7eban radial yang terjadi 'Fr) B $4*%! kg
- 1aya radial yang terjadi ')r) B =1=*%= kg
- @aktor ke0e5atan 'f
n
) B "*#!
- @aktor unur bantalan 'f
h
) B 6*6=
- 2mur nominal bantalan '*
h
) B 16!!+"+am
2. Pa(a Ro(a Gi&i II
- &enis bantalan B 7antalan rol keru0ut
#"#1!
- 7eban aksial yang terjadi 'Fa) B !%4*== kg
- 7eban radial yang terjadi 'Fr) B 1%+*% kg
- 1aya radial yang terjadi ')r) B ==6*"!% kg
- @aktor ke0e5atan 'f
n
) B "*#+
- @aktor unur bantalan 'f
h
) B 6*$#
- 2mur nominal bantalan '*
h
) B 1#++1" +am
". Pa(a Poros Ca9in&
- &enis bantalan B 7antalan rol keru0ut
#"!!4
- 7eban aksial yang terjadi 'Fa) B #%$1*= kg
- 7eban radial yang terjadi 'Fr) B #$%*1% kg
- 1aya radial yang terjadi ')r) B 44="*14 kg
- @aktor ke0e5atan 'f
n
) B "*61=
- @aktor unur bantalan 'f
h
) B 1*+
- 2mur nominal bantalan '*
h
) B =!=1!*= +am
#. Pa(a Ro(a Gi&i Ca9in&
- &enis bantalan B 7antalan rol keru0ut
#"!#$
- 7eban aksial yang terjadi 'Fa) B 4!$%*$ kg
- 7eban radial yang terjadi 'Fr) B 6#%*6 kg
- 1aya radial yang terjadi ')r) B 1"%#=*4% kg
- @aktor ke0e5atan 'f
n
) B 1*!=
- @aktor unur bantalan 'f
h
) B $*=$
- 2mur nominal bantalan '*
h
) B %+""" +am
:.2 Saran
1 Penggunaan alat hendaknya sesuai dengan ukuran dan daya yang
disarankan sehingga akan da5at bekerja dengan baik dan tidak mudah
rusak
! Penggunaan literatur buku sebaiknya digunakan yang terbaru
# Memungkinkan 5eren0anaan alat ini da5at lebih dikembangkan dan
disem5urnakan untuk menda5atkan hasil yang lebih baik
3A4TAR P-STA.A
Sularso dan Suga* , !""$ Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin PT Pradnya Paramita &akarta
Niemen 1* !"""* &ilid ((* Elemen Mesin* PT Erlangga* &akarta
Takeshi Sato* 1 dan Sugiarto ;artanto* N 1+%# Menam!ar Mesin
Men"r"# S#an$ar# IS% PT Pradnya Paramita &akarta
LA0PIRAN
Ta,el
LAMPIRAN I
Tabel 1 la!i"ika!i R#da $igi
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e 12,
@a0a$ta.
LAMPIRAN II
Tabel % &arga m#dul !'andar
"e$i 0e:1 "e$i 0e:2 "e$i 0e:3 "e$i 0e:1 "e$i 0e:2 "e$i 0e:3
0,1
0,15
3,5
3,75
+eta0 1&$&% '&da gigi ,ete$angan
'&da gigi dengan
1&$&% %eAaAa$
'&da gigi Mi$ing, *a)
'&da gigi +#$#% *b)
'&da gigi Mi$ing ganda *)
*,la%i-i0a%i ata% da%a$ bent#0 al#$ gigi)
'&da gigi +#a$
'&da gigi dalam dan 1inB&n *d)
'&da gigi dan 1inB&n *e)
8$ah 1#ta$an be$la.anan
8$ah 1#ta$an %ama
Ge$a0an l#$#% dan be$1#ta$
'&da gigi dengan
1&$&% be$1&t&ngan
'&da gigi 0e$##t l#$#%, *-)
'&da gigi 0e$##t %1i$al, *g)
'&da gigi 0e$##t C!'D+
'&da gigi 0e$##t mi$ing
'&da gigi 0e$##t mi$ing ganda
*,la%i-i0a%i ata% da%a$ bent#0 Aal#$
gigi)
'&da gigi 1e$m#0aan dengan 1&$&%
be$1&t&ngan *h)
*'&da gigi dengan 1&$&% be$1&t&ngan
be$bent#0 i%tine.a)
'&da gigi dengan
1&$&% %ilang
'&da gigi mi$ing %ilang, *i)
6atang gigi mi$ing %ilang
,&nta0 titi0
Ge$a0an l#$#% dan be$1#ta$
'&da gigi aing %ilind$i%, *A)
'&da gigi aing %el#b#ng ganda
*gl&b&id), *0)
'&da gigi aing %am1ing
'&da gigi hi1e$b&l&id
'&da gigi hi1&id, *l)
'&da gigi 1e$m#0aan %ilang
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,8
1
1,25
1,5
2
2,5
3
0,25
0,35
0,45
0,55
0,7
0,75
0,9
1,75
2,25
2,75
0,65
3,25
4
5
6
8
10
12
16
20
25
32
40
50
4,5
5,5
7
9
11
14
18
22
28
36
45
6,5
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN III
Tabel ( Tegangan len'ur )ang dii*inkan pada bahan r#da gigi
Bahan r#da gigi +a+ing Pembebanan !a'u arah Pembebanan dua arah
Be!i +#r ,-. .-.
Perunggu un'uk r#da gigi
Perunggu an'im#n
Damar !in'e'i!
1/
10-.
(
11
/
%
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN I1
Tabel 2 3udu' Tekanan N#rmal
3udu' 'ekanan n#rmal 4ak'#r ben'uk

12-.5
%05
%.5
(05
0-100
0-1%.
0-1.0
0-1/.
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN 1
Tabel . 4ak'#r e'ahanan Terhadap eau!an K
C
Ca+ing R#da gigi +a+ing + (kg6mm
%
)
Ba*a (ekera!an &B %.0)
Ba*a +elup dingin
Ba*a +elup dingin
Ba*a +elup dingin
Ba*a +elup dingin
Perunggu "#!"#r
Be!i +#r
Perunggu "#!"#r
Perunggu "#!"#r )ang di+il
Perunggu an'im#n
0-02%
0-0(.
0-0.7
0-0,.
0-0,.
Be!i +#r Damer !in'e'i!
Perunggu "#!"#r
0-0,/
0-107
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN 1I
Tabel 7 3udu' i!ar K
y
3udu' ki!ar K
y
K
y
< 105
K
y
8 105 9 %.5
K
y
: %.5
1
1-%.
1-.0
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN 1II
Tabel / Ba*a arb#n C#r ( ;I3 $ .101)
+ambang
6ata% m#l#$ *0g/mm
2
) ,e0#atan ta$i0
*0g/mm
2
)
,ete$angan
"( 37
"( 42
"( 46
"( 49
18
21
23
25
37
42
46
49
Ent#0 bagian m&t&$
Ent#00&n%t$#0%i
#m#m
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e12
@a0a$ta.
LAMPIRAN 1III
Tabel , <kuran dan !'andar' pa!ak
F/ ha$#% di1ilih da$i ang0a:ang0a be$i0#t %e%#ai dengan dae$ah Bang be$%ang0#tan dalam tabel
6,8,10,12,14,16,20,22,25,28,32,36,40,45,50,56,63,70,80,90,100,110,125,140,160,180,200,220,250,280,320,360,400
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e 12, @a0a$ta.
LAMPIRAN I=
*7 G 7)
8 G 7
10G 8
12G 8
14 G 9
7
8
10
12
14
7 7,2
0,25:
0,40

0,40:
0,60
0,69:
0,80
16:80
18:90
22:110
28:140
36:160
4,0
4,0
5,0
5,0
5,5
3,0 3,5 3.0
2,4
2,4
2,4
2,9
0,16:
0,25
0,25:
0,40
0,40:
0,60
+ebih da$i 20:25
+ebih da$i 25:30
+ebih da$i 30:38
+ebih da$i 38:44
+ebih da$i 44:50
7
8
8
9
3,3
3,3
3,3
3,8
*15G10)
16G10
18G11
20G12
22G14
15
16
18
20
22
10 10,2 40:180
45:185
50:200
56:220
63:250
5,0
6,0
7,0
7,5
9,0
5,0 5,5 5,0
3,4
3,4
3,9
4,4
+ebih da$i 50:55
+ebih da$i 50:58
+ebih da$i 58:65
+ebih da$i 65:75
+ebih da$i 75:85
+ebih da$i 80:90
+ebih da$i 85:95
+ebih da$i 95:110
+ebih da$i 110:135
10
11
12
14
4,3
4,4
4,9
5,4
*24G16)
23G14
28G16
32G18
24
25
28
32
16 16,2 70:280
70:280
80:320
90:360
8,0
9,0
10,0
11,0
8,0 8,5 8,0
4,4
5,4
6,4H
14
16
18
5,4
6,4
7,4
E0#$an
n&minal
Ia%a0
b%l
E0#$an
"tanda$t
E0#$an %tanda$ h ( l
&
E0#$an
"tanda$t
t'
E0#$an %tanda$t t( $1
da
n
$2
'e-e$an%i
Ia%a0
1$i%mati%
Ia%a0
l#n#$
Ia%a0
ti$#%
Ia%a0
1$i%mati%
Ia%a0
l#n#$
Ia%a0
ti$#%
)iamete$ 1&$&% Bang
da1at di1a0ai d
FF
2 G 2
3 G 3
4 G 4
5 G 5
6 G 6
2
3
4
5
6
2
3
4
5
6
0,16:
0,25
6:20
6:36
8:45
10:56
14:70
1,2
1,8
2,5
3,0
3,5
1,0
1,4
1,8
2,3
2,8
0,5
0,9
1,2
1,7
2,2
0,08:
0,16
+ebih da$i 6:8
+ebih da$i 8:10
+ebih da$i 10:12
+ebih da$i 12:17
+ebih da$i 17:22
Tabel > Ban'alan R#l eru+u'
F
a
6 VF
r
? e F
a
6 VF
r
: e
X Y X Y
1 0 0-2 Y1
Ja$ga ", )' dan K0 dalam h#b#ngannBa dengan tabel diba.ah
N#m#r
Ban'alan
<kuran Luar (mm)
4ak'#r
beban
ak!ial
#n!'an'a
apa!i'a!
n#minal
dinami!
!pe!i"ik
(kg)
apa!i'a
!
n#minal
!'a'i!
!pe!i"ik
(kg)
d D T B b R r1 p @1 @0 e C C#
(0(0%
(0(0(
(0(02
(0(0.
(0(07
(0(0/
(0(0,
(0(0>
(0(10
(0(1%
1
.
1
/
%
0
%
.
(
0
(
.
2
0
2
.
.
0
7
0
2%
2/
.%
7%
/%
,0
>0
100
110
1(0
12-%.
1.-%.
17-%.
1,-%.
%0-/.
%%-/.
%.-%.
%/-%.
%>-%.
((-.0
1(
12
1.
1/
1>
%1
%(
%.
%/
(1
11
1%
1(
1.
17
1,
%0
%%
%(
%7
1-.
1-.
%
%
%
%-.
%-.
%-.
(
(-.
0-.
0-.
0-,
0-,
0-,
0-,
0-,
0-,
1
1-%
(-(
2-7
2-2
.-0
.-%
7-0
.-0
.->
7-1
/-1
%-1
%-1
%-0
%-0
1->
1->
1-/
1-/
1-/
1-/
1-%
1-%
1-1
1-1
1-0
1-0
0->.
0->.
0->.
0->.
0-%,
0-%,
0-(0
0-(0
0-(%
0-(%
0-(.
0-(.
0-(.
0-(.
1720
%0(0
%2>0
((00
2%00
.(.0
7100
/700
,>00
11>00
1000
1%,0
17/0
%%.0
%>/0
(>.0
2/.0
70.0
/1.0
>>.0
(%(02
(%(0.
(%(0.
(%(0.
(%(0.
(%(0.
(%(0.
%
0
%
.
(
0
(
.
2
0
2
.
.
0
.%
7%
/%
,0
>0
100
110
%%-%.
%.-%.
%,-/.
(0-/.
(.-%.
(,-%.
2%-%.
%1
%2
%/
(1
((
(7
20
1,
%0
%(
%.
%/
(0
((
%
%
%
%-.
%-.
%-.
(
0-,
0-,
0-,
0-,
0-,
0-,
1
,-%
>-.
>-/
1%-1
1%-(
1%-.
1(-/
%-0
%-0
1->
1->
1-/
1-/
1-/
1-1
1-1
1-0
1-0
0->.
0->.
0->.
0-(0
0-(0
0-(%
0-(%
0-(.
0-(.
0-(.
(%00
2200
.7.0
/000
,1.0
>,.0
1%000
%(.0
((00
2.00
./00
/000
,700
10,00
"#la$%&,"#ga ,, 2004, Dasa! $"!"ncanaan dan $"milihan "l"m"n m"sin,edi%i 0e 12, @a0a$ta.
LAMPIRAN =
Tabel 10 #nAer!i !a'uan
Be!aran Dari !a'uan e!a'uan me'rik alikan dengan
1B IanAang mil
-t
in
mi0$&n
0m
m
mm
Lm
1,609 344
0,304 8
25,4
1
%B ,ee1atan mil/h
0n&t
*inte$na%i&nal)
-t/%
in/%
0m/h
0m/h
m/%
mm/%
1,609 344
1,851 999 8
0,304 8
25,4
(. Ie$e1atan *mil/h)/%
-t/%
2
*0m/h)/%
m/%
2
1,609 344
0,304 8
2B +#a% in
2
-t
2
mil
2
m
2
m
2
0m
2
0,000 645 16
0,092 903 04
2,589 998
.B 9&l#me Bd
-t
-t
in
in
m
m
3
l
m
3
l
l
0,764 554 9
0,028 316 35
28, 316 85
16,387 06
0,016 387 06
3, 785 412
gal
7B Ma%a t&n *l&ng)
t&n *%h&$t)
lb
%l#g
Mg,t
Mg,t
0g
0g
1,016 047
0,907 184 7
0,453 592 4
14,593 90
/B Ma%a 1e$ %at#an
1anAang
lb/-t
lb/Bd
0g/m
0g/m
1,488 164
0,496 054 7
,B Ma%a 1e$ %at#an
+#a%
lb/-t
2
0g/m
2
4,882 428
>B 6e$at %1e%i-i0 lb/-t
2
lb/-t
2
lb/gal
,g/m
3
,g/m
3
,g/l
16,018 46
27676,90
0119 826 4
10B 9&l#me ali$an -t
3
/%
gal/m
m
3
/%
l/men
0,028 316 85
3,785 412
11B +aA# ali$an
ma%a
lb/men
lb/%
0g/men
0g/%
0,453 592 4
0,453 592 4
Be!aran Dari !a'uan e!a'uan me'rik alikan dengan
1%B GaBa lb-
0g-
dBne
N
N
N
4,448 222
9,806 650
0,000 01
1(B 5e0anan lb/in
2
lb/-t
2
in Jg *60
0
7)
in J
2
D *60 7)
mm Jg *0 ()
0g-/m
2
ba$
atm *%tanda$ /760
t&$$)
lb-/in
,1a
,1a
,1a
,1a
,1a
,1a
,1a
,1a
Ia
6,894 757
0,047 880 26
3.376 85
0.248 84
0,133 322
98,066 5
100
101,325
6894,757
12B !ne$gi,0e$Aa, -t.lb- @ 1,355 818
ental1B, 0al&$ 6t#
00al
0M.h
h1.h
0@
0@
M@
M@
1,055 056
4.186 8
3,6
2.684 520
1.B !ne$gi
"1e%i-i0
6t#/lb m&l
6t#/lb m&l
0al/g
6t#/lb
0al/gm&l
@/gm&l
@/g
0@/0g
1/1,8
2,326
4,186 8
2,326
17B )aBa 00al/%
6t#/men
I" *75 m0g-/%)
J1 *550 -t lb-/%
M
M
0M
0M
4148
17,572 504
0,735 499
0,745 699 9
1/B )aBa 1e$
%at#an l#a%
6t#/*-t
2
h) M/m
2
3,154 591
1,B M&ment#m lb.-t/% 0gm/% 0,042 14011
1>B M&ment#m
%#d#t, M&men
m&ment#m
lb.-t
2
/% ,gm
2
/% 0,042 140 11
%0B ,&n%tanta
1ega% linea$
lb-/in N/mm 0,175 126 8
%1B ,&n%tanta
1ega% 1#nti$
lb-.-t/de$ N.m/de$ 1.355 818
%%B M&men gaBa lb-.in
lb-.-t
0g-.m
&2-.in
N.m
N.m
N.m
mN.m
0,112 984 8
1,355 818
0,098 066 5
7,061 552
%(B M&d#l#%
!la%ti%ita%
lb-/in
2
M1a 0,006 894 757
%2B M&d#l#%
Ienam1#ng
In
3
Mm
3
16387,06
Be!aran Dari !a'uan e!a'uan me'rik alikan dengan
%.B M&men ine$%ia lb.-t
2
0gm
2
0,042 140 11
%7B M&men ma%a &2.in 0g.mm 0,720 077 8
%/B 5em1e$at#$
0
7
0
'
0
(
,
t0
( /
8 , 1
) 32 *
0
F
t
8 , 1
0
R
*
T

%,B "eli%ih
tem1e$at#$e
0
7 , 1, / 1
0
( / 1,8
0
7
%>B ,al&$ %1e%i-i0 6t#/*lb.
0
7) 0@/*0g.,) 4,186 8
(0B ,&e-i%ien
1e$1indahan
0al&$
6t#/*h.-t
2
.
0
7) M/*m
2
.,) 5,678 263
(1B ,&nd#0tiNita%
te$mal
6t#.-t/*h-t
2
.
0
7) M/*m.,) 1,730 735
(%B Iema0aian
bahan ba0a$
Mil/gal 0m/l 0,425 143 7
((B Iema0aian
bahan ba0e$
"1e%i-i0
g/*1%.h)
lb/*h1.h)
lb/*h1.h)
lb/*h1-.h)
g/*0M.h)
g/*0M.h)
g/M@
0g/*0N.h)
1,359 6
608,277 4
168,965 9
101,971 6
(2B 9i%0&%ita%
dinami0
I mIa.% 1
(.B 9i%0&%ita%
0inemati0
"t Mm
2
/% 1
(7B 7$e0#en%i M/%
,O%
Mh2
0J2
1
1
Ca'a'an :
Ie$e1atan g$a-ita%i %tanda$ g / 9,806650 m/%
2
/ 32, 1740 -t/%
2
1Ia / 1N/m
2
1@ / 1N.m
1M / N.m/% / 1 @/%
1 atm&%-i$ %tanda$ inte$na%i&nal 1 atm&%-i$ te0ni0
/ 0,101 325 MIa / 1 atm
/ 1,013 25 ba$ / 0,980 67 ba$
/ 1,013 25 N/m
2
/ 10g-/m
2
/ 1,033 2 0g7/m
2
/ 1 01 /m
2
/ 14,697 lb-/in
2
/ 144,223 lb-/in
2
/ 735,6 mm.Jg
N#B 3imb#l Nama !a'uan N#B 3imb#l Nama !a'uan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
6t#

0
(
/%
de$
-t
0
7
g
gal
h
h1
J2
in
in.Jg
6$iti%h the$mal #nit
%i0l#%
)e$aAat (eli#%
%i0l#% 1e$ deti0
de$aAat
*1de$/*

/180)$ad )
0a0i
de$aAat 7ah$enheit
g$am
gall&n
Aam
J&$%e 1&.e$
Je$t2
19. 0g- 0il&g$am:gaBa
20. , de$aAat ,el-in
21. l lite$*11/10
:3
m
3
22. lb 1&#nd
23. lb- 1&#nd:gaBa
24. m mete$
25. men menit
26. mil mil
*1mil / 1,609 344 0m)
27. N Ne.t&n
28. &2- &n2:gaBa
29. I I&i%e
30. Ia Ia%0al
31. I" )aBa 0#da met$i
*1I" / 75 m 0g-/%)
15.
16.
17.
18.
19.
in J
2
D
@
0al
0
M
ini
ini ai$ $a0%a
ini ai$
@&#le
0al&$i
0il&%i0l#%
Matt
32.
0
' de$aAat 'an0ine
33. % deti0
34. "t "t&0e%
35. Bd Ka$d
36. MIa Mega:Ia%al
*I$&-. )'. 8$i% M#nanda$, G#$# be%a$ "55N8")

Anda mungkin juga menyukai