Anda di halaman 1dari 52

PT Pertamina (Persero)

Jln. Medan Merdeka Timur No.1A Jakarta 10110


Telp (62-21) 381 5111 Fax (62-21) 384 6865
http://www.pertamina.com
Modul Materi Pelatihan
M07. Teknik Kendali Mutu
Quality Management

Page 2
Teknik Kendali Mutu
Teknik pengendalian mutu merupakan Metoda dalam
memperbaiki dan meningkatkan mutu menggunakan
teknik SEVEN TOOLS
SEVEN TOOLS dalam Teknik Pengendalian Mutu meliputi :
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)
2. Histogram
3. Diagram Pareto
4. Diagram Sebab Akibat
5. Diagram Pencar
6. Stratifikasi
7. Peta Kendali
Page 3
Teknik Kendali Mutu
Merupakan Cara untuk menemukan penyebab
kerusakan dari sejumlah faktor-faktor, yang biasanya
disebut : diagnosa proses

Cara membuat diagnosa yang tepat, yaitu:
1. Intuisi
2. Pengalaman
3. Analisa Statistik terhadap data
4. Penelitian percobaan

Page 4
Merupakan Cara mengorganisir dan menganalisa data
dengan menggunakan STATISTIK
Statistik yang dipergunakan berfungsi untuk membuat
hal-hal yang tidak jelas menjadi jelas melalui
pengumpulan dan pemrosesan data. Dengan metode
statistik proses pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu menjadi lebih tepat dan efektif.

Teknik Kendali Mutu
Page 5
7. Standardisasi 7. Standardisasi 7. Standardisasi
8. Rencana Berikut
ACTION
6. Memeriksa Hasil &
manfaat QCDSM
6. Memeriksa Hasil 6. Memeriksa Hasil
CHECK
5. Melaksanakan
Perbaikan
5. Melaksanakan
Perbaikan
5. Melaksanakan
Perbaikan
DO
1. Menetapkan Tema
& Masalah
2. Mencari Penyebab
3. Mencari Penyebab
Dominan
4. Merencanakan
Perbaikan
1. Menetapkan Tema &
Masalah
2. Mencari Penyebab
3. Mencari Penyebab
Dominan
4. Merencanakan
Perbaikan
1. Menetapkan Tema &
Masalah
2. Mencari Penyebab
3. Mencari Penyebab
Dominan
4. Merencanakan
Perbaikan
PLAN
SS PKM GKM / TPM
PDCA
Pola Penulisan
Page 6
Dasar-dasar Statistik
Median

= Nilai tengah dari suatu penyebaran yang tersebar dari
nilai terendah sampai tertinggi
Mean X
(rata-rata)
=

=


Nilai rata-rata dari suatu penyebaran
Range =

=
X5 X1 = Xmaximum X minimum (in general)

Jarak terendah sampai tertinggi dari suatu
penyebaran
Standard
Deviation
=


=



Penyimpangan yang tetap jaraknya dari nilai rata-rata
penyebaran


Page 7
POPULASI CONTOH DATA
KEPUTUSAN INFORMASI
PROSES
ANALISA
TINDAKAN
PENGAMBILAN
CONTOH
OBSERVASI
MEMBUAT HAL-HAL YANG TIDAK
JELAS MENJADI JELAS MELALUI
PENGAMBILAN CONTOH DAN
PEMROSESAN DATA
Page 8
JENIS DATA
DATA KUALITATIF / VERBAL
(Berupa Kategori, Atribut,
Language)
DATA KUANTITATIF
(Berupa Bilangan)
DATA DISKRIT
(Hasil Penjumlahan)
DATA KONTINYU
(Hasil Pengukuran)
Data Statistik
( Sumber )

Intern
Ekstern
Primer : dikeluarkan dan dikumpulkan
oleh badan yang sama
Sekunder : yang lain
Jenis Data
Page 9
Pemecahan Masalah dan Teknik/Alat yang
Digunakan
Untuk jenis masalah yang terstruktur (data kuantitatif),
pemahaman tentang teknik dasar statistik merupakan hal
yang sangat diperlukan
Page 10
Mengapa perlu mengumpulkan data?
1. Untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang suatu
masalah atau kesempatan yang dapat dikuantifikasi
2. Untuk menyampaikan fakta-fakta ini dalam bahasa yang
sama
3. Untuk menetapkan informasi mendasar tentang sebuah
proses
4. Untuk mengukur jumlah dan arah perubahan-perubahan
yang terjadi
Teknik / Alat Dasar
1. Lembar Pengumpulan Data
Page 11
Hal hal yang perlu diperhatikan saat mengumpulkan
data dalam pengendalian mutu :
1. Maksud harus jelas, apa yang ingin diketahui dan data
apa yang ingin diperoleh.
2. Pengelompokan data harus baik : mudah dipahami
3. Dapat diisi dengan mudah dan cepat
7. Untuk mengkualifikasi dampak dari sebuah solusi
5. Untuk membandingkan gambaran proses sebelum dan
sesudahnya
6. Untuk memfasilitasi analisa keuntungan (Cost Benefit
Analysis) dari solusi yang diusulkan
Mengapa perlu mengumpulkan data?
Page 12
Teknik / Alat Dasar
Jenis Alat
1. Check Sheet / Lembar
Pengumpulan Data
2. Stratifikasi

3. Diagram Pareto

4. Diagram Sebab Akibat
5. Diagram Pencar

6. Histogram

7. Bagan Kendali Dan Grafik
Mempermudah Pengumpulan Data

Mengelompokan Data Sehingga Persoalan
Menjadi Lebih Jelas/Sederhana
Menunjukan Urutan Persoalan/Penyebab Utama
(Mempersempit Persoalan/Penyebab)
Menemukan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Masalah
Mengetahui Apakah Antara Dua Variabel
Mempunyai Hubungan (Korelasi) Yang Saling
Mempengaruhi Atau Tidak
Mengambarkan Bentuk Distribusi/Penyebaran
Data
Menunjukan Batas Maksimum Dan Batas
Minimum Daerah Pengendalian Serta
Memperlihatkan Perkembangan Yang Dinamis
Suatu Proses
Kegunaan
Page 13
1. Check Sheet / Lembar Pengumpulan Data
1. Check Sheet biasanya berbentuk formulir yang digunakan
untuk mengumpulkan data hasil pemeriksaan (pengecekan),
karena itu ada pula yang menyebutnya dengan Lembar
Pengumpul Data.
2. Fungsi Lembar Pengumpulan Data :
Untuk memeriksa distribusi proses produksi
Untuk memeriksa kerusaksan / kecacatan barang-barang
Untuk memeriksa lokasi kerusakan / kecacatan
Untuk memeriksa penyebab-penyebab kerusakan /
kecacatan
Untuk memeriksa final dari akhir suatu rangkaian proses
produksi
Untuk memeriksa kebutuhan-kebutuhan yang lain

Page 14
1. Check Sheet (Lanjutan)
Tujuan penggunaan Check Sheet adalah sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan untuk proses analisa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Check
Sheet, antara lain :
- Sasarannya harus jelas
- Keterangan yang diperlukan memenuhi sasaran
- Dapat diisi dengan mudah dan cepat
- Dapat disimpulkan dengan cepat
Page 15
Lembar Pengumpulan Data
Jenis Lembar Pengumpulan Data:
Lembar Periksa (Check Sheet)
Daftar Periksa (Check List)
Gambar Periksa (Drawing Sheet)


Page 16
Lembar Periksa (Check Sheet)

Check Sheet adalah suatu format formulir untuk
mengumpulkan data secara sistematis yang
menggambarkan frekuensi berbagai efek.
Page 17
Daftar Periksa (Check List)
Check List adalah suatu format formulir untuk
mengumpulkan data secara sistematis yang
menggambarkan kelengkapan /kondisi.
V
V
V
Page 18
2. Stratifikasi
Definisi :
Pengelompokan data yang belum teratur menjadi
kelompok data sejenis yang lebih kecil.
Manfaat stratifikasi :
1. Untuk mengetahui / melihat persoalan secara lebih
terperinci
2. Memperjelas pilihan dalam pemecahan masalah
3. Mengurangi salah Interpretasi
Jenis Stratifikasi :
1. Kelompok Nominal
2. Kelompok Ordinal
3. Kelompok Interval
Page 19
Stratifikasi
Page 20
Diagram Pareto merupakan suatu alat untuk melihat
permasalahan yang paling tinggi prioritasnya,
digambarkan dalam sebuah diagram yang tersusun
mulai data terbesar/terbanyak.
Kegunaan dari diagram Pareto sebagai berikut :
- Menunjukkan masalah utama/ pokok masalah
- Menyatakan perbandingan masing-masing masalah
terhadap keseluruhan
- Menunjukkan perbandingan masalah sebelum dan
sesudah perbaikan

3. Pareto
Page 21
3. Pareto
Page 22
3. Pareto
Tipe diagram Pareto :
1. Pareto yang menunjukkan urutan masalah disebut
pareto masalah
2. Pareto yang menunjukkan urutan penyebab disebut
pareto penyebab

a. Identifikasi kategori masalah atau sebab yang akan
dibandingkan
b. Pilih satuan pengukuran standar dan periode waktu
c. Mengumpulkan dan meringkas data
hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
Diagram Pareto :
Page 23
1. Tentukan terlebih dahulu hal-hal yang akan diteliti dan buat
rancangan Lembar Perhitungan Data






Cara membuat Diagram Pareto
No Jenis Absen Perhitungan Sub Jumlah
1 Mangkir IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I 26
2 Ijin IIIII II 7
3 Cuti Hamil IIIII IIIII IIIII IIIII III 23
4 Sakit IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII IIII
49
5 Lain-lain III 3
Jumlah 108
Lembar Perhitungan Data
Page 24
Cara membuat Diagram Pareto
2. Masukkan data pada
tabel ke dalam tabel
pareto dengan
menyusun item-item
tersebut secara
berurutan dari
jumlah paling besar
sampai jumlah yang
paling kecil. Item-
item yang sangat
kecil dikelompokkan
menjadi item lain-
lain dan
ditempatkan pada
lokasi Perhitungan
Data paling akhir



No Jenis Absen Jumlah Jumlah
Kumulatif
% %
kumulatif
1 Sakit 49 49 45.3 45.3
2 Mangkir 26 75 24.1 69.4
3 Cuti Hamil 23 98 21.3 90.7
4 Ijin 7 105 6.5 97.2
5 Lain-lain 3 108 2.8 100
Total 108 100
Page 25
Case Study Pembuatan Diagram Pareto
1. Buat Diagram pareto dari Data reject produk nugget
berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Patah 200 252 325 125 100 128 250 212 298 275 256 241 2,662
2 Retak 45 78 52 65 21 24 75 23 95 65 24 52 619
3 Kulit mengelupas 356 384 369 356 357 385 315 325 396 354 325 354 4,276
4 Bercak hitam 10 12 23 21 24 25 26 30 15 16 14 17 233
5 Warna Tidak seragam 12 21 20 22 28 15 16 14 10 11 13 17 199
6 Kelebihan berat 32 35 36 34 13 13 21 33 37 21 22 26 323
7 Lembek 5 6 8 2 6 5 4 2 8 6 7 5 64
8 Bentuk tidak seragam 8 3 6 8 2 5 6 4 7 9 6 5 69
Jumlah 669 793 842 637 556 606 720 651 875 767 678 729 8445
No Jenis Cacat
Minggu
Jumlah
Page 26
2. Case Study Pembuatan Diagram Pareto
GKM ABC memiliki masalah dengan semakin meningkatnya jumlah kasus-kasus
karyawan dalam bidang ketertiban dan keselamatan kerja dilingkungan perusahaan.
Diperoleh data selama 3 bulan terakhir terjadi kasus-kasus yang disebabkan oleh :
1. Perkelahian pekerja sebanyak 20 kasus yang melibatkan 15 pekerja
2. Pencurian aset perusahaan 50 kasus dengan 173 unit barang hilang
3. Kecerobohan yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran sebanyak 7 kasus
4. Pemalsuan tanda tangan absensi 42 kasus yang melibatkan 17 karyawan
5. kasus-kasus lainnya 5 kasus
Setelah melalui gerakan penyuluhan dan kampanye "Kerja Tertib & Selamat"
selama 3 bulan kemudian diperoleh data sbb:
1. Perkelahian pekerja sebanyak 5 kasus yang melibatkan 7 pekerja
2. Pencurian aset perusahaan menurun 50%, tetapi jumlah unit barang yang
hilang turun hanya 10%
3. Kecerobohan yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran 10 kasus
4. Pemalsuan tanda tangan absensi 20 kasus yang melibatkan 25 pekerja
5. Kasus-kasus lainnya 5 kasus
Evaluasilah Kinerja GKM ABC menggunakan Diagram Pareto, kasus apa yang belum
tertanggulangi, seberapa hasil penanggulangan tunjukan pada gambar
Page 27
4. Diagram Sebab Akibat
Diagram ini menunjukkan hubungan antara sebab (faktor-faktor
yang mengakibatkan sesuatu pada kualitas) dengan akibat
(kualitas, karakteristik kualitas). Terdapat faktor utama yang
perlu diperhatikan untuk mengenali faktor-faktor yang
berpengaruh/berakibat pada kualitas, yaitu : Bahan, Orang,
Cara, Alat & Lingkungan
Untuk Membantu Gunakan:

4 M 1 E
- Machine ( mesin / alat )
- Material ( bahan )
- Method ( metode )
- Man ( orang )
- Environment ( lingkungan )

BRAINSTORMING / SUMBANG SARAN
Page 28
Diagram Sebab Akibat / Fish Bone Diagram
Fish Bone adalah diagram yang berfungsi untuk
mengidentifikasi penyebab suatu masalah, sering juga
disebut Cause & Effect Diagram .
Penggunaan Analisis Sebab Akibat :
- Untuk mengenal penyebab yang penting
- Untuk memahami semua akibat dan penyebab
- Untuk membandingkan prosedur kerja
- Untuk menemukan pemecahan yang tepat
- Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan
- Untuk mengembangkan proses
Page 29
BENAR
SALAH
Page 30

Fish Bone Diagram
Page 31
Operator lambat
Skill
Belum
training
Baru
Retraining
malas
Pengawasan
Absen
Izin
SPV
Skill
Environment
Methode
Material
Machine
Man
Bar Tebal
Mechanic
Skill
Kerjasama
Leadership
Tidak
diikuti
SOP
Tdk ada
Belum
dibuat
Tidak ada
sangsi
Knowledge
Banyak
Debu kapas
Vacum
Tdk berfungsi
Cleaner
Manual
Lusi
Pinggiran
kendor
Putus pakan
Benang
gembos
Acc.
macet
Kotor
Krg Kanji
Tension
Tdk rata
Let off
berubah
Jelek
Rubber stop
rusak
Cutter tdk
berfungsi
Lama
Kanvas
aus
Setting Per lepas
Tumpul
Lama
Contoh Pembuatan Fish Bone Diagram
Page 32
5. Diagram Pencar
tujuan : untuk melihat hubungan atau korelasi antara dua
variable, yang dapat digunakan untuk:
a. Menguji seberapa kuat hubungan antara dua variabel
(biaya iklan-penjualan)
b. Memastikan dugaan hubungan sebab-akibat langsung
antara jenis-jenis variabel
c. Menentukan jenis hubungan (positif,negatif)
4 langkah menyusun Diagram Pencar :
a. Mengumpulkan data
b. Menggambarkan sumbu horizontal dan vertikal
c. Menggambarkan data pada diagram
d. Menginterpretasikan Diagram Pencar
Page 33
Diagram Pencar
Page 34
6. Histogram
Histogram merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok
dan menggambarkan penyebaran/distribusi data-data yang
ada. Dengan menggunakan histogram, dapat diketahui nilai rat-
rata dan derajat penyebaran data.


Page 35
Histogram
Adalah bagan batang jenis khusus yang dapat
digunakan untuk :
a. Menyampaikan informasi mengenai variasi
dalam suatu proses
b. Mengambil keputusan dengan memusatkan
perhatian pada upaya perbaikan
Petunjuk yang diberikan Histogram terletak pada
bentuknya, khususnya ketinggian batang dan pola
batang relatif terhadap batang yang lain
Page 36
6 langkah menyusun Histogram :
a. Mengumpulkan dan mentabulasi data
b. Menghitung kisaran dan lebar interval
c. Menggambarkan sumbu horizontal dan vertikal
d. Mentabulasi data menurut interval
e. Memetakan data
f. Menganalisis Histogram
Page 37
Mengkaji Histogram :
Page 38
CASE STUDY HISTOGRAM
2.75 3.5 4.25 8 8.25 4
2.5 5.75 2 3 3.25 4.75
3.5 4.5 3.75 7.25 5.25 4.25
2.25 1.5 7.25 3.75 4.25 5.5
6 4.5 8 4.75 5 2
6.25 4 8.5 4.25 2.5 4.75
3.25 4.5 1.75 6.5 3.25 4.25
Ada komplain lamanya penyelesaian proses pembayaran cek pengeluaran dalam
satu bulan yang lalu dengan rata-rata 4.5 hari (sesuai dengan standard)
Page 39
Langkah 1 : Mengumpulkan dan mentabulasi data
2.75 3.5 4.25 8 8.25 4
2.5 5.75 2 3 3.25 4.75
3.5 4.5 3.75 7.25 5.25 4.25
2.25 1.5 7.25 3.75 4.25 5.5
6 4.5 8 4.75 5 2
6.25 4 8.5 4.25 2.5 4.75
3.25 4.5 1.75 6.5 3.25 4.25
Ada komplain lamanya penyelesaian proses pembayaran cek pengeluaran
data satu bulan yang lalu
(hari) :

rata-rata 4.5 hari (sesuai
standar)
Page 40
Langkah 2 : Menghitung kisaran & lebar interval
Kisaran =
2.75 3.5 4.25 8 8.25 4
2.5 5.75 2 3 3.25 4.75
3.5 4.5 3.75 7.25 5.25 4.25
2.25 1.5 7.25 3.75 4.25 5.5
6 4.5 8 4.75 5 2
6.25 4 8.5 4.25 2.5 4.75
3.25 4.5 1.75 6.5 3.25 4.25
8.5 1.5 = 7 hari
Lebar interval =
7 : 10 = 0.7 hari
10 : jumlah batang
(6-10 batang)
Page 41
Langkah 3 : Menggambar sumbu horizontal & vertikal







1.5 2.2 2.9 3.6
4.3
5.0 5.7 6.4 7.1 7.8 8.5
2
6
10
14
X = interval
Y = jumlah data
dibagi 3

Y = 42/3 = 14
Page 42
Langkah 4 : Mentabulasikan data menurut interval
Interval Jumlah
1.2 - 2.2
2.2 - 2.9
2.9 - 3.6
3.6 - 4.3
4.3 - 5.0
5.0 - 5.7
5.7 - 6.4
6.4 - 7.1
7.1 - 7.8
7.8 - 8.5
2.75 3.5 4.25 8 8.25 4
2.5 5.75 2 3 3.25 4.75
3.5 4.5 3.75 7.25 5.25 4.25
2.25 1.5 7.25 3.75 4.25 5.5
6 4.5 8 4.75 5 2
6.25 4 8.5 4.25 2.5 4.75
3.25 4.5 1.75 6.5 3.25 4.25
4
4
Page 43
Langkah 5 : Memetakan data
Interval Jumlah
1.2 - 2.2
2.2 - 2.9
2.9 - 3.6
3.6 - 4.3
4.3 - 5.0
5.0 - 5.7
5.7 - 6.4
6.4 - 7.1
7.1 - 7.8
7.8 - 8.5
4
4
6
9
6
3
3
1
2
4







1.5 2.2 2.9 3.6
4.3
5.0 5.7 6.4 7.1 7.8 8.5
2
6
10
14
Page 44
Langkah 6 : Menganalisa Histogram







2
6
10
14
1.5 2.2 2.9 3.6
4.3
5.0 5.7 6.4 7.1 7.8 8.5
Condong ke kanan
rata-rata = 4.5
lebih cepat
lebih lambat
Page 45
7. Bagan Kendali
Grafik Garis yang menunjukkan perubahan data dari
waktu ke waktu sehingga dengan pencantuman batas
maksimum dan minimum yang merupakan batas
pengendalian, dapat diketahui apakah data yang ada
masih dalam batas pengendalian atau tidak.
Bagan Kendali X R untuk melihat perubahan pada
harga rata-rata (X) dan perubahan pada jarak
pengukuran (R) melalui pengukuran sampel yang dibagi
dalam beberapa subgrup.
Page 46

Control Chart
Page 47
Jenis Bagan Kendali :





BAGAN KENDALI JENIS DATA
Bagan X - R Data Diukur Contoh:
Panjang, Lebar (mm)
Isi / Volume (cc)
Berat (gram)
Energi (Kwh)
Bagan pn dan p Data di Hitung Contoh :
Jumlah Kerusakan
Jenis Kerusakan
Bagan U Data di Hitung Contoh :
Jumlah cacat lubang pada lembaran logan dari ukuran
yang berbeda-beda (bila besaran tempat terjadinya
kerusakan seperti panjang, berat, volume dll, tidak
tetap/bisa berubah)
Bagan C Data di Hitung Contoh :
Jumlah cacat lubang pada lembaran logan dari ukuran
tertentu (bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti
panjang, lebar, volume dll, selalu tetap/tidak berubah)
Page 48
Bagan Kendali X-R
Terdapat titik di luar batas pengendalian, baik batas
pengendalian atas amupun batas pengendalian bawah
Terdapat 7 titik berturut-turut naik/turun
Terdapat 7 titik berturut-turut yang selalu ada di atas/bawah
garis tengah
Terdapat siklus yang selalu terulang Kasus-kasus yang perlu
mendapat perhatian




Page 49
4 langkah menyusun Bagan Kendali :
a. Menentukan apa yang diukur
b. Mengumpulkan data
c. Memetakan data
d. Menghitung batas-batas kendali :
BKA = R + 3
R x (100 - R)
n
-
R = rata-rata
n = jumlah sampel
Page 50
Kaitan antara siklus PDCA, DELTA dan Teknik Kendali Mutu

Langkah PDCA Uraian Kegiatan Tujuh Alat SS GKM PKM
1. Menentukan Tema
dan Sasaran
Check Sheet
Stratifikasi
Diagram Pareto
Bagan Kendali
Histogram
Ya Ya Ya
2.
PLAN
Mencari faktor faktor
Penyebab
Stratifikasi
Diagram Sebab Akibat
Diagram Pencar
Ya Ya Ya
3. Menentukan
Penyebab Utama
Check Sheet
Stratifikasi
Diagram Pareto
Diagram Pencar
Ya Ya Ya
4. Membuat Rencana
Perbaikan dan Target
5W+2H Ya Ya Ya
Page 51
Kaitan antara siklus PDCA, DELTA dan Teknik Kendali Mutu
Lan
gkah
PDCA Uraian Kegiatan Tujuh Alat SS GKM PKM
5. DO
Melaksanakan
Perbaikan
5W+2H Ya Ya Ya
6. CHECK
Mengevaluasi Hasil
Perbaikan
Check Sheet
Stratifikasi
Diagram Pareto
Bagan Kendali
Histogram
Ya Ya Ya
7. Standarisasi Solusi - Ya Ya Ya
8.
ACTION
Menentukan Tema
berikutnya
Check Sheet
Stratifikasi
Diagram Pareto
Bagan Kendali
Histogram
- Ya -
Page 52

ADA PERTANYAAN ATAU SARAN ?

SAMPAI BERTEMU DALAM KEGIATAN
MUTU

Anda mungkin juga menyukai