Anda di halaman 1dari 40

PROFIL BALAI BESAR WIL.

SUNGAI POMPENGAN JENEBERANG


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DaftarIsi
A. Informasi Umum 1
B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air
1. Sungai 5
2. Danau 14
3. Bendungan 17
4. Embung 18
5. Konservasi 19
6. Irigasi 20
7. Rawa 23
8. Air Tanah 24
C. Pengembangan Sumber Daya Air
1. Pembangunan Waduk Ponre-Ponre 26
2. Pembangunan Waduk Karaloe 33
3. Revitalisasi Pantai Losari 34
4. Pekerjaan 2008 40
5. Pekerjaan yang siap diresmikan 48
1
InformasiUmumA
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang membawahi 3 (tiga) Propinsi yaitu :
1. Propinsi Sulawesi Selatan
2. Propinsi Sulawesi Barat
3. Propinsi Sulawesi Tenggara
Lingkup Kerja Balai Besar Wilayah Sungai
Pompengan Jeneberang terdiri dari 5 (lima)
Satuan Wilayah Sungai sebagai berikut :
1. Wilayah Sungai Jeneberang
2. Wilayah Sungai Saddang
3. Wilayah Sungai Walanae-Cenranae
4. Wilayah Sungai Pompengan-Larona (Lintas
Propinsi Sulawesi Tenggara)
5. Wilayah Sungai Kaluku-Karama (Lintas
Propinsi Sulawesi barat)
Kab. Bulukumba
Kab. Bantaeng
Kab. Jeneponto
Kab. Takalar
Kota Makassar
Kab.
Gowa
Kab. Sinjai
Kab.
Maros
Kab.
Pangkajene
Kepulauan
Kab. Bone
Kab.
Soppeng
Kab. Barru
Kota Parepare
Kab.
Wajo
Kab.
Sidenreng Rappang
Kab. Pinrang
Kab. Enrekang
Kab.
Luwu
Kab. Tanatoraja
Kota Palopo
Kab. Luwu Utara
2
InformasiUmumA
Provinsi Sulawesi Selatan,
meliputi 19 Kabupaten dan 3 Kotamadya, yaitu:
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Barru
Kabupaten Bone
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Gowa
Kabupaten Jeneponto
Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Maros
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Sinjai
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Soppeng
Kabupaten Takalar
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Wajo
Kota Makassar
Kota Palopo
Kota Pare-pare
Luas wilayah 62.482 KM. Jumlah Populasi 7.520.204
jiwa (data Juni 2006, www.sulsel.go.id)
Terdapat 224 sungai besar dan kecil.
Potensi air bersih sampai saat ini masih dalam tahap
pengembangan utamanya di sektor perkotaan dan ka-
wasan wisata Bira. Jumlah pelanggan air bersih pada
tahun 2005 tercatat sebanyak 5.745 pelanggan dengan
volume air yang disalurkan sebesar 623.221 m.
3
InformasiUmumA
PROVINSI Sulawesi Barat
2
1
4
3
5
INFORMASI UMUM
Sulawesi Barat adalah provinsi pengembangan provinsi Su-
lawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober
2004 ini berdasarkan UU No 26 Tahun 2004. Ibukotanya
ialah Mamuju. Luas wilayah provinsi ini sekitar 16,796.19
km
1. Kabupaten Mamuju Utara
2. Kabupaten Mamuju
3. Kabupaten Majene
4. Kabupaten Mamasa
5. Kabupaten Polewali Mandar
Prov. Sulawesi Barat
terdiri dari 5 Kabupaten:
4
InformasiUmumA
2
1
5
6
3
PROVINSI Sulawesi tenggara
9
4
7
8
12
10
11
INFORMASI UMUM
Ibukota provinsi : Kendari
Luas wilayah : 37.127,87 Km
2
Perbatasan
Utara : Sulawesi Tengah & Sulawesi Selatan
Timur : Teluk Tolo
Barat : Teluk Bone
Selatan : Laut Flores
1. Kabupaten Konawe Utara
2. Kabupaten Konawe
3. Kabupaten Kolaka Utara
4. Kabupaten Kolaka
5. Kota Kendari
6. Kabupaten Konawe Selatan
7. Kabupaten Bombana
8. Kabupaten Muna
9. Kabupaten Buton Utara
10. Kabupaten Buton
11. Kota Bau-Bau
12. Kabupaten Wakatobi
Prov. Sulawesi Tenggara terdiri dari
12 Kabupaten dan Kota:
5
1. SUNGAI
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
6
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
7
Prasarana Sungai dengan luas DPS diatas 100 km
2
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
8
HULU Sungai Jeneberang
Sarana dan Prasarana Sungai
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
9
HILIR Sungai Jeneberang
Sarana dan Prasarana Sungai
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
10
Perkiraan kebutuhan Air untuk pemeliharaan Sungai
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
11
Perkiraan Kebutuhan Air untuk Irigasi
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
12
Perkiraan kebutuhan Air untuk Domestik, Munisipal dan Industri
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
13
Daerah rawan banjir di Provinsi Sulawesi Selatan
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
14
No
Danau
No
Danau
No
Danau
Nama
Volume
Tampung
Nama
Volume
Tampung
Nama
Volume
Tampung
1 Bira-bira 12,480 20 Gunung Silanu 108,000 39 Palaguna 1,300,000
2 Birengere 223,000 21 Laikang 1 33,000 40 Pattiro 130,000
3 Bonto Baji 10,680 22 Laikang 2 - 41 Penrangria -
4 Bonto Kadatto 1 19,000 23 Laikang 3 72,000 42 Salojampu 14,680
5 Bonto Kadatto 2 18,000 24 Laingang 2 20,500 43 Sidenreng -
6 Bonto Tangnga 11,475 25 Lampoko/Ma - 44 Sido -
7 Bontomanai 8,175 26 Lampopaka - 45 Sindenreng -
8 Bulu Jaya 285,000 27 Lapapolo - 46 Situ Pakal -
9 Buludoang 13,000 28 Lassang 6,275 47 Situ Punca -
10 Buta Didia - 29 Lopi 319,730 48 Tapara Mas -
11 Butadidi - 30 Lossong Dua 110,785 49 Tempe -
12 Cenrawa - 31 Maero 212,710 50 Tocule 42,000
13 Cikoang 16,000 32 Mahalona - 51 Tonjong 730,000
14 Dorie - 33 Malelaya 302,000 52 Towuti -
15 Ereng-ereng 105,000 34 Matajang 11,685 53 Tubuakang 21,000
16 Garasikang 50,000 35 Matama - 54 Ujung -
17 Garing 1,800 36 Matano - 55 Waringin T -
18 Genrana - 37 Mawang 2,520,000 56 Wawontoa
19 Gunturu 118,000 38 Pabentengan 10,560 57 Wuringtasi -
POTENSI DANAU
2. DANAU
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
15
Salah satu danau terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu Danau
Tempe yang terletak di Kabupaten Wajo yang merupakan tempat
penampungan air dari sungai Tanrutedong dan pada elevasi
tertentu dari sungai Walanae.
Kondisi Danau Tempe pada musim kemarau elevasi +3,00 m dan
musim hujan terjadi banjir dengan elevasi +7,00 m9,00 m (bulan
Mei-Agustus), terdapat banyak lahan sawah sekitar danau tempe
yang terkena bencana banjir.
Berdasarkan hasil studi Master Plan Pengembangan SDA di wilayah
Sungai Walanae-Cenranae, konsep dasar untuk pengembangan
pertanian, perikanan dan pelesatrian danau tempe sebagai berikut :
Mengurangi daerah genangan musiman di sekitar danau tempe
untuk perluasan areal tanam, terhindarnya penduduk dari
akibat banjir dan penurunan kerusakan tanaman
Untuk memelihara muka air Danau Tempe apda titik optimal
selama musim kemarau dalam upaya melesatrikan sumber
daya perikanan dan lingkungan danau
Mengembalikan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
sekitar danau tempe dengan meningkatkan produksi perikanan
dan pertanian
DANAU TEMPE
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
16
DAFTAR DANAU DI PROPINSI SULSEL
DAFTAR SITU DI PROPINSI SULSEL
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
17
Wilayah BBWS Pompengan Jeneberang terdapat 5 (lima)
buah bendungan, yaitu :
Bendungan Bakaru di Kabupaten Pinrang
Bendungan Balambano di Kabupaten Soroako
Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa
Bendungan Kalola di Kabupaten Enkerang
Bendungan Salomekko di Kabupaten Bone
Bednungan Larona di Kabupaten Luwu
Bendungan Bakaru
3. BENDUNGAN
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
18
4. EMBUNG
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
19
Tujuan pengembangan dan konservasi sumber
daya air adalah :
Meningkatkan kemampuan SDA untuk
meningkatkan persediaan air guna
memenuhi kebutuhan penduduk,
pariwisata, kelistrikan & kebutuhan air
lainnya
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
pemanfaatan SDA
Perlindungan dan pelestarian sumber air
5. KONSERVASI
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
20
6. IRIGASI
Berikut adalah daerah irigasi Wilayah BBWS Pompengan Jeneberang menurut Kepmen PU 390/KPTS/M/2007
tentang Penetapan status daerah irigasi yang pengelolaannya menjadi Wewenang dan tanggung jawab
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
21
PRASARANA DAERAH IRIGASI
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
22
PEMENUHAN AIR IRIGASI
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
23
7. RAWA
Gambaran secara menyeluruh mengenai potensi dan pengembangan
daerah rawa yang dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yaitu rawa pasang
surut,lebak,dan rawa tambak. Pengembangan daerah rawa meliputi
pembangunan/rehabilitasi saluran dan bangunan pengairan untuk tambak.
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
24
8. AIR TANAH
Prioritas pemanfaatan air tanah adalah :
1. Sawah tadah hujan/belum beririgasi & mempunyai potensi air tanah
2. Daerah kritis air irigasi dan air baku
3. Daerah berpenduduk padat yang tanggap terhadap usaha peningkatan pertanian
4. Petani yang sudah terbiasa melakukan usaha pertanian secara efektif dan efisien
5. Masyarakat & pemerintah setempat mempunyai kemauan untuk mengoperasikan
dan memelihara sarana air tanah
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
25
PRASARANA AIR TANAH PROVINSI SULSEL
Potensi & PrasaranaSumber Daya AirB
26
Nama : Ponre-ponre Dam
Jenis : Pembangunan Bendungan
Kontraktor : Hazama Brantas Abipraya (JO)
Status : Tanggal kontrak 9 Desember 2005
Tanggal Persetujuan Peminjaman 16 Desember 2005
Periode kontrak 1126 hari
Tanggal akhir kontrak 18 November 2008
Lokasi : Kabupaten Bone, +70 km dari Kota Makassar ke arah
Timur Laut
Nama : Ponre-ponre Irrigation
Jenis : Pembangunan Jaringan Irigasi
Kontraktor : PT AdhikaryaPT PP (JO)
Status : Tanggal kontrak 26 Juni 2006
Tanggal Persetujuan Peminjaman 10 Agustus 2006
Periode kontrak 910 hari
Tanggal akhir kontrak 10 Februari 2009
Lokasi : Kabupaten Bone, +70 km dari Kota Makassar ke arah
Timur Laut
PROGRESS
Ponre-Ponre Dam
Amandemen IV
Tanggal 15 Januari 2008
Nilai Rp. 90.864.825.126 (exl. PPN 10%)
500.613.139 (exl. PPN 10%)
Progres Maret 2008 = 75,10%
Ponre-Ponre Irrigation
Amandemen II
Tanggal 20 Maret 2007
Nilai Rp. 78.959.264.037,21 (exl. PPN 10%)
Progres Maret 2008 = 50,90%
Pembangunan Tubuh Bendungan
Kontrak awal sebesar Rp.
130.480.000.000,- (tanpa PPN)
dibiayai Loan JBIC IP-509
(DISIMP)
Waktu pekerjaan bendungan
34 bulan dari tahun 2006-
2008, jaringan irigasi 30 bulan
dari tahun 2006-2008
Tujuan Proyek adalah untuk
meningkatkan lahan yang ada
menjadi lahan baru yang ber-
irigasi teknis dengan total luas
areal 4.411 hektar.
Sasaran proyek adalah untuk
meningkatkan standar hidup
para petani dengan mening-
katkan produksi pertanian me-
lalui pengembangan sumber
daya air dan irigasi, bimbingan
pertanian untuk para petani
dan pembentukan organisasi O
& P yang baik
Pengembangan
Sumber Daya AirC
PEMBANGUNAN WADUK PONRE-PONRE
27
Data Teknis Waduk
Terowongan Pengelak : Diameter 4 m
Panjang 235 m
Jenis : Urugan batu dengan lapis permukaan beton
CFRD (Concrete Faced Rockfill Dam)
Dimensi : Tinggi 55 m volume 480.000 m
Bangunan Pelimpah : Pelimpah tanpa pintu dengan lebar mercu 30,5 m
Lebar Saluran 15 m, panjang saluran 146 m
Peredam enersi tipe flip bucket dan plunge pool
Debit puncak (PMF) 1590 m/s
Debit outflow 563 m/s
Pengeluaran irigasi : Terowongan diameter 2,5 m
Panjang 108 m, diameter 5,5 m,
tinggi pintu shaft 30 m
Irigasi Siphon : Panjang 220 m
Terowongan Irigasi : Diameter 2,7 m,
Panjang 135 m
Jalan : Panjang 13,1 km
Jembatan panjang 110 m
Kapasitas waduk : Kotor : 48,7 juta m,
Bersih : 40,4 juta m
Luas genangan : 295 ha
Catchment area : 78 km
Ann. sediment vol. : 1.5 mm

PengembanganSumber Daya AirC
28
Data Teknis Irigasi
Sistem Irigasi Sisi Kanan
Saluran Induk : 11,9 km
Saluran sekunder : 21,3 km
Bangunan bagi : 6 nos
Bangunan sadap : 26 nos
Boks Tersier : 60 unit
Data Teknis Irigasi
Sistem Irigasi Sisi Kiri
Saluran Induk : 6,7 km
Saluran sekunder : 31,23 km
Bangunan bagi : 6 nos
Bangunan sadap : 35 nos
Boks Tersier : 74 unit
Data Teknis Irigasi
PengembanganSumber Daya AirC
29
Main Dam
Bangunan Spillway
Saluran Intake
Right Side
Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
PengembanganSumber Daya AirC
30
Mortar Pad untuk Parimetic Joint
Grouting di Plinth Dam
Gate Shaft Connection
Chute Way of Emergency Release Channel
PengembanganSumber Daya AirC
Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
31
Siphon Pipe-1
Outlet Tunnel
Right Bank
Road works
PengembanganSumber Daya AirC
Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
32
Banguna bagi
Saluran irigasi
Timbunan untuk jaringan irigasi
Clearing untuk saluran irigasi
Dokumentasi Irigasi Ponre Ponre
PengembanganSumber Daya AirC
33
190
180
180
190
200
210
230
240
250
260
200 210 220 230
270
260
240
230
220
210
200
1 9 02 0 02 1 02 2 0
2 3 0 24 0 2 50
26 0
242.69
270
280
194.67
250
177.00
C O N C R E T E F A C E
220
270
190
+ 192 .00
Intake Tower
1 : 0.5
1(H) : 0 7 ( V)
Karalloe River
+ 2 4 2 .6 9
To Malakaji
242.69
Control House
Cofferdam
Side Channel Spillway
EL.+239.65
1(H) : 0 7 ( V)
D.21
D.20
D.19
D.2
240 250
Main Dam
Chuteway
Diversion Tunnel
Inlet
Diversion Tunnel / Intake W
aterway
0 200 m
Scale
100 50
Karalloe River N
General Layout of Karalloe Dam
General
plan
Waduk
Karaloe
PEKERJAAN YANG TELAH DILAKUKAN
Pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2003, melalui program SSIMP-
III (JBIC) dilakukan pekerjaan:
Rehabilitasi menyeluruh untuk sistem irigasi, dan pembangunan
sumber daya air baru di bendung Karalloe
Pemberdayaan Petani (P3A) untuk partisipasi di semua sistem
Peningkatan kemampuan petani melalui penyuluhan dan pelatihan
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
A. Pre-Construction
1. Bank FF Mission
2. Bank Appraisal for the Project
3. Bank Finance Approval
4. DD and Tender Documents
5. PQ
6. Tender and Award of Contract
7. DD of Tertiary System
8. Land Acquisition
B. Construction
1. Construction of Dam
2. Construction of Irrigation
2013 Work Item 2010 2011 2012
2007 2008 2009
Jadwal Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan
PERKEMBANGAN S.D. 28- 01-
2007
Tipe bendungan Concrete
Faced Rockfill Dam (CFRD)
TA 2008 dengan pagu Rp 10
Milyar untuk Acces Road
FS dan D/D telah diselesaikan
Tahun 2007 oleh DISIMP con-
sultans
Perkiraan waktu pelaksanaan
60 bulan, direncanakan mulai
tahun 2009
Pembiayaan JBIC loan dengan
perkiraan total biaya Rp. 720
Milyar
Belum tercapai kesepakatan
mengenai masalah penentuan
lokasi bendungan
Pemindahan penduduk : satu
desa dan 20 rumah
TUJUAN, SASARAN DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN;
1. Tujuan : mengairi daerah irigasi seluas 10.000 ha, air
baku kota Jeneponto, serta hidro power
2. Sasaran
Menaikan cadangan air
Peningkatan luas tanam dari 3.500 Ha menjadi 7.004
Ha
Efisiensi pengguna air
Peningkatan intensitas tanam dari 150% menjadi 200%
Meningkatkan taraf hidup masyarakat
3. Kegiatan Pembangunan (teknik)
Tinggi 73 m dan kapasitas tampung 32 juta m3.
Peningkatan kapasitas bendung Kerala dan Karalloe
Pembangunan saluran penghubung (tunnels), panjang:
150 m, diameter 3 m di Karalloe dan 3 saluran
penghubung, dengan panjang total: 1.050 m, diameter
3 m di Kelara.
Pembangunan terowongan di sungai Kelara sepanjang
60 m, 3 bentang, lebar 2 m dan tinggi 2 m.
Peningkatan jalan menuju bendungan sepanjang 5 km.
PengembanganSumber Daya AirC
34
LATAR BELAKANG
Pantai Losari yang
berada di pesisir
barat Kota Makassar,
selama ini dijadikan
penduduk sebagai
tempat rekreasi.
Selain itu juga
sebagai tempat
aktivitas ekonomi
yang dapat membuka
lapangan pekerjaan
bagi penduduk
sekitarnya.
Potensi Pantai Losari dapat dikembangkan sebagai tempat
perekonomian yg menghasilkan produk seni khas Sulawesi Selatan
dan tempat rekreasi yang bertaraf internasional.
Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, Pemkot Makassar melihat
bahwa kawasan Pantai Losari perlu segera
ditata, agar kebutuhan masyarakat akan
adanya ruang publik dapat dipenuhi.
Reklamasi Pantai Losari Makasar berlokasi di
Pantai Losari sepanjang 950 m, yaitu penambahan
luas Pantai Losari ke arah barat.
Luas areal yang akan diratakan dan dipadatkan
mencapai 106.821 m yang seluruhnya
diperuntukkan bagi kepentingan publik khususnya
untuk rekreasi.
Tujuan dilaksanakannya pembangunan ini antara
lain :
Sebagai tempat masyarakat untuk menikmati
panorama pantai dan keindahan sunset.
Meningkatkan daya tampung jalan.
Menyediakan ruang publik untuk kepentingan
masyarakat.
ISSUE YANG
MENONJOL
Keberhasilan
Walikota Makassar
Membangkitkan Hati
Nurani Masyarakat Kota
Makassar dgn
Semboyan
Selamatkan Losari
Ta.
Akhir 2004,
pelaksanaan
pemancangan &
pembangunan
pelataran bahari
dimulai yg peletakan
batu pertama oleh wakil Presiden RI.
Pemkot Makassar telah membentuk Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab thd semua kegiatan yg
berlangsung dlm Kawasan Pantai Losari termasuk kebersihan,
keamanan dan keindahan.
Pemkot Makassar telah mengeluarkan beberapa
peraturan yg dibutuhkan.
PengembanganSumber Daya AirC
35
PengembanganSumber Daya AirC
37
PengembanganSumber Daya AirC
PROVINSI SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju Utara
Pening. Jar. Irigasi D.I. Bantakala (1.200 Ha) Kab. Mamuju Utara
Pening. Jar. Irigasi D.I. Martajaya (250 Ha) Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mandar
Pemb. Lanj. Jar. Irigasi D.I. Paku III (660 Ha) Kab. Polman
Pemb. Jar. Irigasi Areal Pengembangan D.I. Maloso Kiri(300 Ha) Kab. Polman
Peningkatan Jar. Irigasi D.I. Maloso Kanan Kab. Polman
Peningkatan Jar. Irigasi D.I. Maloso Kiri Kab. Polman
Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Maloso Kiri (3 Km) Kab. Polman
Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Maloso Kanan (2,5 Km) Kab. Polman
Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Paku (3 Km) Kab. Polman
Kab. Mamuju
Pening. Jar. Irigasi D.I. Kalukku/Beru-Beru (488 Ha) Kab. Mamuju
Pemb. Jar. Tambak Budong - Budong Kab. Mamuju (1.500 Ha)
Kab. Mamasa
Pening. Jar. Irigasi D.I. Litaksakka (150 Ha) Kab. Mamasa
Rehab. Jar. Irigasi D.I. Tondok Bakaru (300 Ha) Kab. Mamasa
38
Pengembangan
Sumber Daya AirC
Lokasi Pekerjaan TA 2008Sulawesi TenggaraG
Kab. Kolaka
Pembangunan Pengamanan Pantai Kolaka (Lanjutan) Kab.
Kolaka
Kab. Buton
Pembangunan Pengamanan Pantai Pasar Wajo (Lanjutan) Kab. Buton
Rehab. Jar. Irigasi Air Tanah Rarowatu (Buton Ground Water Irrigation
Improvement)
Kab. Konawe
Pembangunan Pengamanan Pantai Tinobu (Lanjutan) Kab. Konawe
Pembangunan Pengamanan Pantai Lemobajo Kab. Konawe
Normalisasi S. & Perkuatan Tebing (Psg. Bronjong) S. Baeni Kab.
Konawe
Rehab. Jar. Irigasi Air Tanah Amonggedo (380 Ha) Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan
Normalisasi & Pengerukan Alur S. Aopa Kab. Konsel
Pemb. Jar. Irigasi Air Tanah di Kab. Konawe Selatan
Rehab. PID Tersebar Kab. Konsel
(Konawe Selatan Groundwater Irrigation) Sultra-3.1
Kab. Muna
Normalisasi S. & Perkuatan Tebing (Psg. Bronjong) S. Lebo Kab. Muna
Rehab. PID Tersebar Kab. Muna
Pemboran Sumur Eksplorasi/Produksi di Kab. Muna dan Kota Kendari
Kab. Bau-Bau
Rehab. Jar. Irigasi D.I. Wonco (834 Ha) Kota Bau - Bau

Anda mungkin juga menyukai