Anda di halaman 1dari 2

Oogenesis dan Siklus Menstruasi

Oogenesis
Perkembangan gamet pada wanita berkembang dari fase oogonium sampai fase oosit primer (folikel
primordial), berlangsung jauh sebelum lahir. Oogenesis terjadi jauh lebih cepat dari spermatogenesis.
Fase fetal pada oogenesis menjadi sempurna ada minggu pertama gestasi, oosit-oosit ini tetap menjadi
laten sampai pubertas. Pada wanita yang sudah matur, ovum yang dapat difertilisasi berkembang pada
folikel graafian yang terjadi setiap 28 hari.
1
Siklus Menstruasi
Setelah terjadi maturasi seksual, seorang wanita akan mensekresikan beberapa hormon dalam siklus 28
hari ini. Gonadoliberin (=Gn-RH) dan dopamine (PIH) disekresikan oleh hipotalamus. FSH, LH dan
Prolactin dihasilan oleh hipofisis anterior. Progesteron, estrogen dan inhibin disekresikan oleh ovarium.
Gn-RH mengatur gradian sekresi dari FSH dan LH, yang dimana hormon-hormon tersebut akan regulasi
sekresi estradiol dan progesterone. Fungsi seks wanita dikendalikan oleh pelepasan periodik hormon-
hormon, yang mana tujuannya adalah untuk menghasilkan telur yang dapat difertilisasi pada setiap
ovarium setiap bulannya dan menciptakan suasana yang cocok untuk penerimaan sperma (fertilisasi)
dan implantasi telur yang telah difertilisasi. Aktivitas siklus ditunjukkan dengan adanya menstruasi
bulanan.
1
Siklus menstruasi bertahan sekitar 21-35 hari. Setengah siklus adalah fase luteal/fase sekresi yang
biasanya sekitar 14 hari dan setengah siklus lainnya adalah fase folikular/fase proliferative yang
bertahan sekitar 7-21 hari. Ovulasi memisahkan kedua fase tersebut.
1
Hari 1: Permulaan menstruasi (bertahan sekitar 2-6 hari)
1
Hari 1-14: Fase Folikular yang dimulai sejak hari pertama menstruasi. Endometrium menebal untuk
persiapan implantasi ovum yang telah dibuahi saat fase luteal, dan sekitar 20 folikel ovarian yang
matang dibawah pengaruh FSH. Salah satu dari folikel tersebut akan menjadi folikel yang dominan, yang
akan menghasilkan peningkatan kuantitas estrogen.
1
Hari 14: Ovulasi, jumlah estrogen yang dihasilkan oleh folikel yang meningkat secara cepat diantara hari
ke 12 dan 13. Peningkatan sekresi LH merupakan respon meningginya level estrogen yang mengarah
untuk terjadinya ovulasi. Temperatur basal tubuh akan meningkat 0,5
o
C sekitar 1-2 hari kemudian dan
akan tetap meningkat hingga akhir siklus. Peningkatan temperatur ini secara umum menandakan telah
terjadinya ovulasi. Selama ovulasi, mukus serviks kurang kental dan ostium serviks sedikit membuka
agar sperma dapat masuk.
1
Hari 14-28. Fase luteal dicirikan oleh adanya perkembangan corpus luteum yang mensekresikan
progesterone; Peningkatan sekresi mukoid dari kelenjar uterine juga terjadi. Endometrium paling
responsif terhadap progesterone sekitar hari ke 22 dari siklus, dimana terjadinya dapat terjadi
implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Jika tidak terjadi implantasi, estrogen dan progesterone akan
menginhibisi sekresi Gn-RH, sehingga terjadi degenerasi dari corpus luteum. Penurunan konsentrasi
estrogen dan progesterone di plasma darah akan membuat vasokkonstriksi pembuluh darah
endometrial dan iskemik. Hal ini membuat terjadi deskuamasi dinding uterus dan terjadi perdarahan
(menstruasi).
1

Anda mungkin juga menyukai