Anda di halaman 1dari 72

- 1 -

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA


NOMOR TAHUN
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2010 - 2030
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR SUMATERA UTARA,
Menimbang :
a. bahwa pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang memanfaatkan ruang
wilayah secara serasi selaras seimbang berdaya guna berhasil guna berbudaya
dan berkelan!utan dalam rangka meningkatkan kese!ahteraan masyarakat yang
berkeadilan dan memelihara ketahanan nasional perlu disusun "encana #ata
"uang $ilayah Provinsi%
b. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah &omor '( #ahun '))* tentang
"encana #ata "uang $ilayah &asional maka strategi dan arahan kebi!akan
pemanfaatan ruang wilayah nasional perlu di!abarkan ke dalam rencana tata ruang
wilayah Provinsi Sumatera Utara%
c. bahwa Peraturan +aerah Propinsi Sumatera Utara &omor , #ahun '))- tentang
"encana #ata "uang $ilayah Propinsi Sumatera Utara #ahun '))- . ')1* sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ter!adi sehingga perlu dilakukan
penyempurnaan%
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a huruf b
dan huruf c perlu membentuk Peraturan +aerah tentang "encana #ata "uang
$ilayah Provinsi Sumatera Utara #ahun ')1) . ')-)%
Mengingat : 1. Undang-Undang &omor '/ #ahun 101( tentang Pembentukan +aerah 2tonom
Propinsi 3ceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 101( &omor (/ #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor 11)-7%
'. Undang-Undang &omor 1 #ahun 10() tentang Peraturan +asar Pokok-Pokok
3graria 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 10() &omor 1)/
#ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor ')/-7%
-. Undang-Undang &omor 1 #ahun 10*- tentang 8ona 9konomi 9ksklusif 6ndonesia
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 10*- &omor // #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -'()7%
/. Undang-Undang &omor 1 #ahun 100) tentang :onservasi Sumber +aya 3lam
;ayati dan 9kosistemnya 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 100)
&omor /0 #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -/107%
1. Undang-Undang &omor / #ahun 100' tentang Perumahan dan Permukiman
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 100' &omor '- #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -/(07%
(. Undang-Undang &omor 1 #ahun 100' tentang <enda =agar <udaya 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun 100' &omor ', #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor -/,)7%
- ' -
,. Undang-Undang &omor ( #ahun 100( tentang Perairan 6ndonesia 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun 100( &omor ,- #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor -(/,7%
*. Undang-Undang &omor /1 #ahun 1000 tentang :ehutanan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun 1000 &omor 1(, #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor -***7 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang &omor 10 #ahun '))/ tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang &omor 1 #ahun '))/ tentang Perubahan 3tas
Undang-Undang &omor /1 #ahun 1000 tentang :ehutanan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor *( #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor //1'7%
0. Undang-Undang &omor '* #ahun '))' tentang <angunan >edung 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))' &omor 1-/ #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /'/,7%
1). Undang-Undang &omor , #ahun '))/ tentang Sumber +aya 3ir 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor -' #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /-,,7%
11. Undang-Undang &omor 1* #ahun '))/ tentang Perkebunan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor *1 #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor //117%
1'. Undang-Undang &omor '1 #ahun '))/ tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan &asional 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))/
&omor 1)/ #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor //'17%
1-. Undang-Undang &omor -1 #ahun '))/ tentang Perikanan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor 11* #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor //--7% =9: P9"U<3;3&&?3
1/. Undang-Undang &omor -' #ahun '))/ tentang Pemerintahan +aerah 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor 1'1 #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor //-,7 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang &omor 1' tahun '))* tentang Perubahan :edua 3tas
Undang-Undang &omor -' #ahun '))/ tentang Pemerintahan +aerah 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))* &omor 10 #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /*//7%
11. Undang-Undang &omor -* #ahun '))/ tentang @alan 45embaran &egara "epublik
6ndonesia #ahun '))/ &omor 1-' #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor ////7%
1(. UU 1, tahun ')), tentang "P@P &as
1,. Undang-Undang &omor '- #ahun ')), #entang Perkeretaapian 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun ')), &omor (1 #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /,''7%
1*. Undang-Undang &omor '/ #ahun ')), #entang Penanggulangan <encana
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun ')), &omor (( #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor /,'-7%
10. Undang-Undang &omor '( #ahun ')), tentang Penataan "uang 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun ')), &omor (* #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /,'17%
'). Undang-Undang &omor ', #ahun ')), #entang Pengelolaan $ilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau :ecil 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun ')), &omor */
#ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor /,-07%
- - -
'1. Undang-Undang &omor -) #ahun ')), #entang 9nergi 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun ')), &omor 0( #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /,/( 7%
''. Undang-Undang &omor 1, #ahun '))* #entang Pelayaran 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))* &omor (/ #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /*/07%
'-. Undang-Undang &omor 1* #ahun '))* tentang Pengelolaan Sampah 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))* &omor (0 #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /*117%
'/. Undang-Undang &omor 1 #ahun '))0 tentang Penerbangan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))0 &omor 1 #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /01(7%
'1. Undang-Undang &omor / #ahun '))0 tentang Pertambangan Mineral dan
<atubara 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))0 &omor / #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor /0107%
'(. Undang-Undang &omor 1) #ahun '))0 tentang :epariwisataan 45embaran
&egara "epublik 6ndonesia #ahun '))0 &omor 11 #ambahan 5embaran &egara
"epublik 6ndonesia &omor /0((7%
',. Undang-Undang &omor '' #ahun '))0 tentang 5alu 5intas dan 3ngkutan @alan
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))0 &omor 0( #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor 1)'17%
'*. Undang-Undang &omor -' #ahun '))0 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
5ingkungan ;idup 45embaran &egara #ahun '))0 &omor 1/) #ambahan
5embaran &egara &omor 1)107%
'0. UU -0 #ahun '))0 ttg :9:
-). UU /1 #ahun '))0 ttg Perlindungan 5ahan <erkelan!utan
-1. Peraturan Pemerintah &omor '1 #ahun 101) tentang Pembentukan +aerah
Propinsi 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 101) &omor 107%
-'. Peraturan Pemerintah &omor (0 #ahun 100( tentang Pelaksanaan ;ak dan
:ewa!iban serta <entuk dan #ata =ara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan
"uang 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 100( &omor 1)/ #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -(()7% =9: ?3&> <3"U
--. Peraturan Pemerintah &omor (* #ahun 100* tentang :awasan Suaka 3lam dan
:awasan Pelestarian 3lam 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun 100*
&omor 1-' #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -,,(7%
-/. Peraturan Pemerintah &omor 1) #ahun '))) tentang :etelitian Peta Untuk
Penataan "uang $ilayah 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun ')))
&omor ') #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor -0-/7%
-1. Peraturan Pemerintah &omor // #ahun '))/ tentang Perencanaan :ehutanan
45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))/ &omor 1/( #ambahan
5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor //1'7%
-(. Peraturan Pemerintah &omor 1( #ahun '))1 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan 3ir Minum 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))1
&omor -- #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor //0)7%
-,. Peraturan Pemerintah &omor ,0 #ahun '))1 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan +aerah 45embaran &egara "epublik
6ndonesia #ahun '))1 &omor 1(1 #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /10-7%
- / -
-*. Peraturan Pemerintah &omor ') #ahun '))( tentang 6rigasi 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))( &omor /( #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /('/7%
-0. Peraturan Pemerintah &omor -/ #ahun '))( tentang @alan 45embaran &egara
"epublik 6ndonesia #ahun '))( &omor *( #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /(117%
/). Peraturan Pemerintah &omor ( #ahun ')), tentang #ata ;utan dan Penyusunan
"encana Pengelolaan ;utan serta Pemanfaatan ;utan 45embaran &egara "epublik
6ndonesia #ahun ')), &omor '' #ambahan 5embaran &egara "epublik
6ndonesia &omor /(0(7%
/1. Peraturan Pemerintah &omor -* #ahun ')), tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan 3ntara Pemerintah Pemerintahan +aerah Provinsi dan
Pemerintahan +aerah :abupatenA:ota 45embaran &egara "epublik 6ndonesia
#ahun ')), &omor *' #ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor
/,-,7%
/'. PP * tahun '))* tentang tata cara evaluasi...
/-. Peraturan Pemerintah &omor '( #ahun '))* tentang "encana #ata "uang
$ilayah &asional 45embaran &egara "epublik 6ndonesia #ahun '))* &omor /*
#ambahan 5embaran &egara "epublik 6ndonesia &omor /*--7%
//. PP 1) tahun ')1) ttg #ata =ara Perubahan Peruntukan dan Bungsi :aws. ;utan
45&...7
/1. PP 11 #ahun ')1) ttg Penyelenggaraan Penataan "uang
/(. Perpres &o. 1 tahun ')1) ttg "P@M &as ')1) . ')1/
/,. Perpres (1 tahun '))( ttg pembebasan lahan untuk kepentingan umumCCCCC 4=9:
53>67
/*. :eputusan Presiden &omor -' #ahun 100) tentang Pengelolaan :awasan
5indung%
/0. Peraturan Menteri +alam &egeri &omor * #ahun 100* tentang Penyelenggaraan
Penataan "uang di +aerah%
1). Peraturan Menteri +alam &egeri &omor 1 #ahun '))* tentang Pedoman
Perencanaan :awasan Perkotaan%
11. Peraturan Menteri +alam &egeri &omor '* #ahun '))* tentang #ata =ara
9valuasi "ancangan Peraturan +aerah tentang "encana #ata "uang +aerah%
1'. :eputusan Menteri +alam &egeri &omor 1/, #ahun '))/ tentang Pedoman
:oordinasi Penataan "uang +aerah%
1-. Peraturan +aerah &omor 1 #ahun '))* tentang Pengelolaan $ilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau :ecil 45embaran +aerah Provinsi Sumatera Utara #ahun '))*
&omor 1 #ambahan 5embaran +aerah Provinsi Sumatera Utara &omor 17%
1/. Perda no. ( tahun '))*
11. Perda no. * tahun '))*
1(. Perda no. 0 tahun '))*
1,. Perda no. 11 tahun '))*
1*. Peraturan +aerah &omor 1' #ahun '))* tentang "encana Pembangunan @angka
Pan!ang +aerah Provinsi Sumatera Utara #ahun '))1-')'1 45embaran +aerah
Provinsi Sumatera Utara #ahun '))* &omor 1' #ambahan 5embaran +aerah
Provinsi Sumatera Utara &omor 1'7%
- 1 -
10. Peraturan +aerah &omor * #ahun '))0 tentang "encana Pembangunan @angka
Menengah +aerah Provinsi Sumatera Utara #ahun '))0-')1- 45embaran +aerah
Provinsi Sumatera Utara #ahun '))0 &omor * #ambahan 5embaran +aerah
Provinsi Sumatera Utara &omor 107%
+engan Persetu!uan <ersama
+9$3& P9"$3:653& "3:?3# +39"3; P"2D6&S6 SUM3#9"3 U#3"3
dan
>U<9"&U" SUM3#9"3 U#3"3
M9MU#US:3& :
Menetapkan : P9"3#U"3& +39"3; #9&#3&> "9&=3&3 #3#3 "U3&> $653?3;
P"2D6&S6 SUM3#9"3 U#3"3 #3;U& ')1) . ')-).
<3< 6
:9#9&#U3& UMUM
Pasal 1
+alam Peraturan +aerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat selan!utnya disebut Pemerintah adalah Presiden "epublik 6ndonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara "epublik 6ndonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang +asar &egara "epublik 6ndonesia #ahun 10/1.
'. +aerah adalah $ilayah Provinsi Sumatera Utara.
-. Pemerintah +aerah adalah >ubernur Sumatera Utara dan Perangkat +aerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah. =9: 53>6
/. :epala +aerah adalah >ubernur Sumatera Utara.
1. +ewan Perwakilan "akyat +aerah adalah +ewan Perwakilan "akyat +aerah Provinsi Sumatera
Utara.
(. :abupatenA:ota adalah :abupatenA:ota dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.
,. Pemerintah :abupatenA:ota adalah <upatiA$alikota yang berada di wilayah Provinsi Sumatera
Utara.
*. "encana #ata "uang $ilayah &asional yang selan!utnya disebut "#"$& adalah arahan
kebi!akan dan strategi pemanfaatan wilayah negara.
0. "encana #ata "uang $ilayah Provinsi yang selan!utnya disebut "#"$P adalah "encana
Struktur #ata "uang Provinsi yang mengatur struktur dan pola tata ruang wilayah provinsi.
1). "uang adalah wadah yang meliputi ruang darat ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lain hidup melakukan
kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
11. #ata ruang adalah wu!ud struktur ruang dan pola ruang.
1'. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem !aringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional.
1-. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
1/. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
- ( -
11. "encana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
1(. $ilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif danAatau aspek fungsional.
1,. :awasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
1*. :awasan 5indung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam sumberdaya buatan dan nilai se!arah serta
budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelan!utan.
10. :awasan <udidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan
atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
'). :awasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
'1. :awasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan pelayanan !asa pemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
''. :awasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi
pelayanan !asa pemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
'-. :awasan 3gropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada
wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu
yang ditun!ukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem
permukiman dan sistem agrobisnis. 4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3& 3#3U P3S357
'/. :awasan 3gromarinepolitan adalah kawasan yang berada di wilayah kawasan pesisir pulau
pulau kecil dan pulau terluar yang diarahkan pada potensi agro pertanian perikanan dan
pariwisata. 4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3& 3#3U P3S357
'1. :awasan Metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan
yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang
saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem !aringan prasarana
wilayah yang terintegrasi dengan !umlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya
1.))).))) 4satu !uta7 !iwa.
'(. :awasan Megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari ' 4dua7 atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem. ;3PUS
',. :awasan Strategis &asional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara pertahanan dan
keamanan negara ekonomi sosial budaya danAatau lingkungan termasuk wilayah yang
ditetapkan sebagai warisan dunia.
'*. :awasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi sosial budaya
danAatau lingkungan.
'0. :awasan Pesisir adalah wilayah pesisir tertentu yang ditun!ukan dan atau ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan kriteria tertentu seperti karakter fisik biologi sosial dan ekonomi untuk
dipertahankan keberadaannya. 4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3& 3#3U P3S357
-). :awasan 3ndalan adalah bagian dari kawasan budi daya baik di ruang darat maupun ruang laut
yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan
tersebut dan kawasan di sekitarnya. 4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3& 3#3U P3S357
-1. :awasan 3lur Pelayaran adalah wilayah perairan yang dialokasikan untuk alur pelayaran bagi
kapal.
-'. :awasan Pertahanan :eamanan adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
kepentingan kegiatan pertahanan dan keamanan yang terdiri dari kawasan latihan militer
- , -
kawasan pangkalan #&6 3ngkatan Udara kawasan pangkalan #&6 3ngkatan 5aut dan kawasan
militer lainnya.
--. :awasan ;utan adalah wilayah tertentu yang ditun!uk danAatau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
-/. :awasan ;utan 5indung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur tata
air pencegahan ban!ir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
-1. :awasan "esapan 3ir adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air
hu!an sehingga merupakan tempat pengisian air bumi 4akifer7 yang berguna sebagai sumber air.
-(. :ebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggara an bandar udara
dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan keamanan kelancaran dan
ketertiban arus lalu lintas pesawat udara penumpang kargo danAatau pos tempat perpindahan
intra danAatau antarmoda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
-,. #atanan :ebandarudaraan &asional adalah sistem kebandarudaraan secara nasional yang
menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang pertumbuhan
ekonomi keunggulan komparatif wilayah kondisi alam dan geografi keterpaduan intra dan
antarmoda transportasi kelestarian lingkungan keselamatan dan keamanan penerbangan serta
keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.
-*. <andar Udara adalah kawasan di daratan danAatau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas naik turun penumpang
bongkar muat barang dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas
penun!ang lainnya.
-0. <andar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum.
/). <andar Udara :husus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan
sendiri untuk menun!ang kegiatan usaha pokoknya.
/1. <andar Udara +omestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang
melayani rute penerbangan dalam negeri. 4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3&7
/'. <andar Udara 6nternasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang
melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri.
4M3SU::3& :9 <3< P9&@953S3&7
/-. <andar Udara Pengumpul 4hub7 adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang
luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang danAatau kargo dalam !umlah besar
dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.
//. <andar Udara Pengumpan 4spoke7 adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan
mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.
/1. Pangkalan Udara adalah kawasan di daratan danAatau di perairan dengan batas batas tertentu
dalam wilayah "epublik 6ndonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan
pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh #entara &asional 6ndonesia. 4;3PUS7
/(. :awasan :eselamatan 2perasi Penerbangan adalah wilayah daratan danAatau perairan serta ruang
udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka
men!amin keselamatan penerbangan.
/,. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara pesawat
udara bandar udara angkutan udara navigasi penerbangan keselamatan dan keamanan
lingkungan hidup serta fasilitas penun!ang dan fasilitas umum lainnya.
/*. 3ngkutan Udara &iaga adalah angkutan udara untuk umum dengan memungut pembayaran.
4;3PUS7
/0. 3ngkutan Udara <ukan &iaga adalah angkutan udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan sendiri yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang usaha pokoknya selain di
- * -
bidang angkutan udara. 4;3PUS7
1). 3ngkutan Udara +alam &egeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani angkutan
udara dari satu bandar udara ke bandar udara lain di dalam wilayah &egara :esatuan "epublik
6ndonesia. 4;3PUS7
11. 3ngkutan Udara 5uar &egeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani angkutan
udara dari satu bandar udara di dalam negeri ke bandar udara lain di luar wilayah &egara
:esatuan "epublik 6ndonesia dan sebaliknya. 4;3PUS7
1'. 3ngkutan Udara Perintis adalah kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri yang melayani
!aringan dan rute penerbangan untuk menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau daerah
yang belum terlayani oleh moda transportasi lain dan secara komersial belum menguntungkan.
4;3PUS7
1-. "ute Penerbangan adalah lintasan pesawat udara dari bandar udara asal ke <andar udara tu!uan
melalui !alur penerbangan yang telah ditetapkan. 4;3PUS7
1/. @aringan penerbangan adalah beberapa rute penerbangan yang merupakan satu kesatuan
pelayanan angkutan udara. 4;3PUS7
11. #atanan :epelabuhanan &asional suatu sistem kepelabuhanan yang memuat peran fungsi !enis
hirarki pelabuhan rencana induk pelabuhan nasional dan lokasi pelabuhan serta keterpaduan intra
dan antar moda serta keterpaduan dengan sektor lain.
1(. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan danAatau perairan dengan batas batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar naik turun penumpang danAatau bongkar muat barang berupa terminan
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran
dan kegiatan penun!ang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi.
1,. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana sarana dan sumber daya
manusia serta norma kriteria persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi
kereta api.
1*. Prasarana Perkeretaapian adalah !alur kereta api stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api
agar kereta api dapat dioperasikan.
10. @aringan !alur kereta api adalah seluruh !alur kereta api yang terkait satu dengan yang lain yang
menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistem.
(). Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum
eksplorasi studi kelayakan konstruksi penambangan pengolahan dan pemurnian pengangkutan
dan pen!ualan serta kegiatan pascatambang.
(1. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam yang memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan baik dalam
bentuk lepas atau padu. 4;3PUS7
('. <atubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa
tumbuh tumbuhan. 4;3PUS7
(-. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bi!ih atau batuan di
luar panas bumi minyak dan gas bumi serta air tanah. 4;3PUS7
(/. Pertambangan <atubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi
termasuk bitumen padat gambut dan batuan aspal.
(1. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum eksplorasi studi kelayakan konstruksi
penambangan pengolahan dan pemurnian pengangkutan dan pen!ualan serta pascatambang.
((. 6Ein Usaha Pertambangan yang selan!utnya disebut 6UP adalah iEin untuk melaksanakan usaha
pertambangan.
- 0 -
(,. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral danAatau
batubara dan mineral ikutannya.
(*. :egiatan Pascatambang yang selan!utnya disebut pascatambang adalah kegiatan terencana
sistematis dan berlan!ut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
penambangan.
(0. $ilayah Pertambangan yang selan!utnya disebut $P adalah wilayah yang memiliki potensi
mineral danAatau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang
merupakan bagian dari tata ruang nasional.
,). $ilayah Usaha Pertambangan yang selan!utnya disebut $UP adalah bagian dari $P yang telah
memiliki ketersediaan data potensi danAatau informasi geologi.
,1. $ilayah 6Ein Usaha Pertambangan yang selan!utnya disebut $6UP adalah wilayah yang
diberikan kepada pemegang 6UP.
,'. $ilayah Pertambangan "akyat yang selan!utnya disebut $P" adalah bagian dari $P tempat
dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat.
,-. $ilayah Pencadangan &egara yang selan!utnya disebut $P& adalah bagian dari $P yang
dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional.
,/. $ilayah Usaha Pertambangan :husus yang selan!utnya disebut $UP: adalah bagian dari $P&
yang dapat diusahakan.
,1. $ilayah 6Ein Usaha Pertambangan :husus dalam $UP: yang selan!utnya disebut $6UP:
adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang 6UP:. 4;3PUS7
,(. $isata adalah kegiatan per!alanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengun!ungi tempat tertentu untuk tu!uan rekreasi pengembangan pribadi atau mempela!ari
keunikan daya tarik wisata yang dikun!ungi dalam !angka waktu sementara. 4;3PUS7
,,. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah dan Pemerintah +aerah.
,*. :epariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wu!ud kebutuhan setiap orang dan negara
serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat sesama wisatawan Pemerintah
Pemerintah +aerah dan pengusaha.
,0. +aya #arik $isata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan keindahan dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam budaya dan hasil buatan manusia yang men!adi sasaran
atau tu!uan kun!ungan wisatawan.
*). +aerah tu!uan pariwisata yang selan!utnya disebut +estinasi Pariwisata adalah kawasan geografis
yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata fasilitas umum fasilitas pariwisata aksesibilitas serta masyarakat yang saling terkait dan
melengkapi terwu!udnya kepariwisataan.
*1. :awasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau
memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu
atau lebih aspek seperti pertumbuhan ekonomi sosial dan budaya pemberdayaan sumber daya
alam daya dukung lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan.
*'. Sempadan Pantai adalah kawasan perlindungan setempat sepan!ang pantai yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian dan kesucian pantai keselamatan bangunan
dan tersedianya ruang untuk lain lintas umum.
*-. Sempadan Sungai adalah kawasan sepan!ang kiri-kanan sungai termasuk sungai
buatanAkanalAsaluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai.
*/. :awasan sekitar +anauA$aduk adalah kawasan sekeliling danau atau waduk yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danauAwaduk.
- 1) -
*1. :awasan Sekitar Mata 3ir adalah kawasan sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting
untuk kelestarian fungsi mata air.
*(. :awasan Pantai <erhutan <akau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan
bakau yang berfungsi memberi perlindungan kepada kehidupan pantai dan laut.
*,. :awasan Suaka 3lam adalah kawasan yang mewakili ekosistem khas yang merupakan habitat
alami yang memberikan perlindungan bagi perkembangan flora dan fauna yang khas dan
beraneka ragam.
**. :awasan #aman &asional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem Eonasi
yang dimanfaatkan untuk tu!uan pengembangan ilmu pengetahuan pariwisata rekreasi dan
pendidikan.
*0. :awasan #aman ;utan "aya adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk
tu!uan koleksi tumbuh-tumbuhan dan satwa alami atau buatan !enis asli atau bukan asli
pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan kebudayaan pariwisata dan rekreasi.
0). :awasan #aman $isata 3lam adalah kawasan pelestarian alam darat maupun perairan yang
terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
01. :awasan =agar <udaya dan 6lmu Pengetahuan adalah tempat serta ruang di sekitar bangunan
bernilai budaya tinggi dan sebagai tempat serta ruang di sekitar situs purbakala dan kawasan yang
memiliki bentukan geologi alami yang khas.
0'. :awasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
0-. 2b!ek dan +aya #arik $isata :husus selan!utnya disebut 2+#$: adalah segala sesuatu yang
men!adi sasaran wisata dengan kekhususan pengembangan sarana dan prasarana.
0/. $ilayah Prioritas adalah wilayah yang dianggap perlu diprioritaskan penanganannya serta
memerlukan dukungan penataan ruang segera dalam kurun waktu perencanaan.
01. Pusat :egiatan &asional yang selan!utnya disebut P:& adalah kawasan perkotaan yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala internasional nasional atau beberapa provinsi.
0(. Pusat :egiatan $ilayah yang ditetapkan secara nasional selan!utnya disebut P:$ adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
kabupatenAkota.
0,. Pusat :egiatan $ilayah yang di promosikan oleh provinsi selan!utnya disebut P:$p adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
kabupatenAkota.
0*. Pusat :egiatan 5okal yang selan!utnya disebut P:5 adalah adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupatenAkota atau beberapa kecamatan.
00. $ilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih
daerah aliran sungai danAatau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan '.)))
kmF.
1)). +aerah 3liran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hu!an ke danau atau ke laut secara alami yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.
1)1. ;utan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya
tidak dapat dipisahkan.
1)'. "uang #erbuka ;i!au adalah area meman!angA!alur danAatau mengelompok yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka tempat tumbuh tanaman baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
senga!a ditanam.
1)-. 5ingkungan adalah sumberdaya fisik dan biologis yang men!adi kebutuhan dasar agar kehidupan
- 11 -
masyarakat 4manusia7 dapat bertahan.
1)/. 5ingkungan ;idup adalah kesatuan ruang dengan semua benda daya keadaan dan makhluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri kelangsungan
perikehidupan dan kese!ahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
1)1. +aya +ukung 5ingkungan ;idup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia makhluk hidup lain dan keseimbangan antar keduanya.
1)(. +aya #ampung 5ingkungan ;idup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap Eat
energi danAatau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
1)'. 9kosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan stabilitas dan produktifitas
lingkungan hidup.
1)-. ;abitat adalah lingkungan fisik kimia dan biologis dengan ciri-ciri khusus yang mendukung
spesies atau komunitas biologis tertentu.
1)/. :onservasi adalah pengelolaan pemanfaatan oleh manusia terhadap biosfer sehingga dapat
menghasilkan manfaat berkelan!utan yang terbesar kepada generasi sekarang sementara
mempertahankan potensinya untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi akan datang 4suatu
variasi defenisi pembangunan berkelan!utan7.
1)1. Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang tumbuh dan berkembang pada daerah air
payau atau daerah pasang surut dengan substrat berlumpur dicampur dengan pasir. <iasanya
berada di mulut sungai.
1)(. Pulau :ecil adalah pulau dengan ukuran luas kurang atau sama dengan 1).))) kmF !umlah
penduduk kurang dari ')).))) !iwa terpisah dari pulau induk bersifat insuler memiliki biota
indemik memiliki daerah tangkapan air yang relatif kecil dan sempit kondisi sosial budaya dan
ekonomi masyarakatnya bersifat khas dan berbeda dengan pulau induk.
1),. 8ona 9konomi 9ksklusif 6ndonesia yang selan!utnya disebut 899 6ndonesia adalah !alur di luar
dan berbatasan dengan laut wilayah 6ndonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-
undang yang berlaku tentang perairan 6ndonesia yang meliputi dasar laut tanah di bawahnya dan
air di atasnya dengan batas terluar ')) 4dua ratus7 mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah
6ndonesia.
1)*. Peraturan Eonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan
ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blokAEona peruntukan yang penetapan
Eonanya dalam rencana rinci tata ruang.
1)0. 6Ein pemanfaatan ruang adalah iEin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan
11). 2rang adalah orang perseorangan danAatau korporasi.
111. Masyarakat adalah orang seorang kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat lembaga
danAatau badan hukum non pemerintahan yang mewakili kepentingan individu sektor profesi
kawasan atau wilayah tertentu dalam penyelenggaraan penataan ruang.
11'. Peran Serta Masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat yang timbul atas kehendak dan
keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan bergerak dalam penyelenggaran
penataan ruang.
11-. Pembangunan berkelan!utan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup sosial dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk men!amin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan kemampuan
kese!ahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
11/. :5;S
BAB II
RUANG LINGKUP DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
Pasa 2
- 1' -
417 "uang lingkup rencana tata ruang wilayah provinsi mencakup struktur dan pola ruang serta
strategi pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan wilayah kabupatenAkota sampai batas ruang
darat ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
4'7 "encana #ata "uang $ilayah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat 417 memuat :
a. tu!uan kebi!akan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi%
b. rencana struktur tata ruang wilayah provinsi%
c. rencana pola ruang wilayah provinsi%
d. penetapan kawasan strategis provinsi%
e. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi%
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang provinsi%
g. pengawasan penataan ruang% dan
h. hak kewa!iban dan peran masyarakat.
BAB III
TU!UAN, KEBI!AKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI
Ba"#a$ K%sa&'
T'('a$
Pasa 3
#u!uan Penataan ruang wilayah adalah untuk mewu!udkan wilayah Provinsi Sumatera Utara yang
se!ahtera merata berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
4pindahkan sebagai pen!elasan pasal - . a s.d. i7
a. untuk mewu!udkan ruang wilayah provinsi yang aman nyaman produktif dan berkelan!utan%
b. keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan%
c. keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional provinsi dan kabupatenAkota%
d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi
dalam kerangka &egara :esatuan "epublik 6ndonesia%
e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional provinsi dan kabupatenAkota
dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang%
f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelan!utan bagi peningkatan kese!ahteraan masyarakat%
g. keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah%
h. keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor% dan
i. pertahanan dan keamanan provinsi yang dinamis serta integrasi nasional.
)*asa + ,#-a*'s.
Pasa +
417 "#"$P men!adi pedoman untuk :
a. penyusunan rencana pembangunan !angka pan!ang provinsi%
b. penyusunan rencana pembangunan !angka menengah provinsi%
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah provinsi%
d. pewu!udan keterpaduan keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antarwilayah
kabupatenAkota serta keserasian antarsektor%
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi%
f. penataan ruang kawasan strategis provinsi% dan
g. penataan ruang wilayah kabupatenAkota.
4'7 Se!alan dengan penetapan "#"$ maka harus diturunkan Rencana Rinci Kawasan Strategis
sebagai operasional pelaksanaan penataan ruang.
- 1- -
Ba"#a$ K%,'a
K%/#(a0a$ ,a$ S&1a&%"#
Pasa 2
:ebi!akan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi meliputi kebi!akan dan strategi pengembangan
struktur ruang dan pola ruang yakni :
417 mengurangi kesen!angan pengembangan wilayah timur dan barat dengan strategi:
a. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah barat sesuai dengan potensi dan
daya dukung%
b. membangun dan meningkatkan !aringan !alan poros timur dan barat.
4'7 mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya saing dan diversifikasi
produk, melalui strategi:
a. mendorong kegiatan pengolahan komoditi unggulan di pusat produksi komoditi unggulan%
b. meningkatkan prasarana perhubungan dari pusat produksi komoditi unggulan menu!u pusat
pemasaran%
c. menyediakan sarana dan prasarana pendukung produksi untuk men!amin kestabilan produksi
komoditi unggulan%
d. mengembangkan pusat-pusat agropolitan untuk meningkatkan daya saing% dan
e. meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi yang
tersedia dan terbaharukan serta memperluas !aringan transmisi dan distribusi tenaga listrik
guna mendukung produksi komoditas unggulan. 4sebagai pen!elasan =7
f. mengembangkan kawasan yang berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan
wilayah di sekitarnya serta mendorong pemerataan perkembangan wilayah 4pen!elasan: :9:
:SP dll7
4-7 mewu!udkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada dan ekstensifikasi kegiatan
pertanian pada lahan non-produktif melalui strategi:
a. mempertahankan luasan pertanian lahan basah%
b. meningkatkan produktivitas pertanian lahan basah% dan
c. mencetak kawasan pertanian lahan basah baru untuk memenuhi swasembada pangan.
d. melindungi lahan pertanian pangan berkelan!utan
4/7 men!aga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem melalui strategi:
a. mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas kawasan lindung % dan
b. mengembalikan ekosistem kawasan lindung.
417 mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi perkembangan wilayah melalui
strategi:
a. mengendalikan perkembangan fisik permukiman perkotaan% dan
b. mendorong intensifikasi pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan.
4(7 meningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi ke seluruh wilayah
provinsi, melalui strategi:
a. membangun dan meningkatkan kualitas !aringan transportasi keseluruh bagian wilayah
provinsi% dan
b. menyediakan dan memeratakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi 4kesehatan pendidikan air
bersih pemerintahan dan lain-lain7.
BAB IV
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI
Ba"#a$ K%sa&'
- 1/ -
U3'3
Pasa 4
417 "encana struktur ruang wilayah provinsi meliputi:
a. sistem perkotaan provinsi%
b. sistem !aringan transportasi provinsi%
c. sistem !aringan energi provinsi%
d. sistem !aringan telekomunikasi provinsi%
e. sistem !aringan sumber daya air provinsi% dan
f. sistem !aringan prasarana lingkungan
4'7 "encana struktur ruang wilayah provinsi digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian
1:'1).))) sebagaimana tercantum dalam 5ampiran 6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan +aerah ini.
Pasa 5
:ebi!akan pengembangan tata ruang yang ditetapkan pada tingkat nasional dalam "#"$&
dipertimbangkan dalam "#"$P yang meliputi :
417 Menetapkan kawasan Perkotaan Medan - <in!ai - +eli Serdang - :aro 4Mebidangro7 sebagai Pusat
:egiatan &asional 4P:&7.
4'7 Menetapkan #ebingtinggi Sidikalang Pematang Siantar <alige "antau Prapat :isaran >unung
Sitoli Padang Sidempuan Sibolga sebagai Pusat :egiatan $ilayah 4P:$7.
4-7 Menetapkan !alan bebas hambatan 4!alan tol7 meliputi :
a. ruas Medan . 5ubuk Pakam . :uala &amu . #ebing #inggi %
b. ruas :isaran . #ebing #inggi %
c. ruas "antau Prapat . :isaran %
d. ruas <in!ai . 5angsa %
e. ruas #ebing #inggi . Pematang Siantar . Parapat . #arutung - Sibolga %
f. ruas <elmera 4<elawan - Medan - #an!ung Morawa7 %
g. ruas <in!ai . Medan %
h. ruas Medan . <rastagi . :aban!ahe.
4/7 Menetapkan Pelabuhan <elawan dan pelabuhan Sibolga sebagai Pelabuhan 6nternasional serta
#an!ung <alai 3sahan sebagai Pelabuhan &asional.
417 Menetapkan bandar udara :uala &amu diarahkan sebagai pusat penyebaran primer dan Silangit
sebagai pusat penyebaran tersier.
4(7 Menetapkan wilayah sungai strategis nasional meliputi : <elawan . Ular . Padang #oba .
3sahan <atang 3ngkola . <atang >adis serta wilayah sungai strategis lintas provinsi adalah
<atang &atal . <atang 3sahan.
4,7 Menetapkan kawasan lindung nasional cagar alam meliputi : +olok Sibual-buali +olok Sipirok dan
Sei 5edong suaka marga satwa meliputi : :arang >ading . 5angkat #imur 5aut <arumun
Siranggas +olok Surungan taman nasional meliputi : <atang >adis >unung 5euser #aman
;utan "aya adalah <ukit <arisan
4*7 Menetapkan kawasan strategis nasional meliputi : :awasan Perkotaan Medan . <in!ai . +eli
Serdang . :aro 4Mebidangro7 :awasan +anau #oba dan sekitarnya :awasan #aman &asional
9kosistem 5euser yang berbatasan dengan Provinsi 3ceh serta :awasan Perbatasan Pulau :ecil
#erluar Pulau <erhala.
Ba"#a$ K%,'a
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a S#s&%3 P%107&aa$ P178#$s#
Pa1a"1a9 1
- 11 -
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 P%107&aa$ P178#$s#
Pasa :
Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara diarahkan men!adi - 4tiga7 hierarki pusat pelayanan yaitu :
417 Pusat :egiatan &asional 4P:&7 yaitu pusat pelayanan primer yang melayani wilayah Provinsi
Sumatera Utara dan wilayah nasionalAinternasional yang lebih luas.
4'7 Pusat :egiatan $ilayah 4P:$7 yaitu pusat pelayanan sekunder yang melayani satu atau lebih
daerah :abupatenA:ota dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan
perekonomian di wilayah sekitarnya.
4-7 Pusat :egiatan 5okal 4P:57 yaitu pusat pelayanan tersier melayani satu atau lebih kecamatan.
Pusat pelayanan tersier ini terutama dikembangkan untuk menciptakan satuan ruang wilayah yang
lebih efisien sebagai sentra pelayanan kegiatan.
4/7 Pusat :egiatan $ilayah Promosi 4P:$p7 yaitu P:5 yang dipromosikan oleh provinsi untuk
men!adi P:$.4tambah di ketentuan umum7
Pasa ;
Sistem Perkotaan Provinsi adalah sebagai berikut :
417 P:& meliputi kawasan perkotaan : Medan . <in!ai . +eli Serdang . :aro 4Mebidangro7.
4'7 P:$ meliputi kawasan perkotaan : #ebingtinggi Sidikalang Pematangsiantar <alige "antau
Prapat :isaran >unung Sitoli Padangsidimpuan Sibolga.
4-7 P:5 meliputi kawasan perkotaan : Pangkalan <randan Stabat Perbaungan Sei "ampah
5imapuluh 6ndrapura Perdagangan #an!ungbalai Simpang 9mpat 3ek :anopan 5abuhan
<ilik :ota Pinang 3ek &abara >unung #ua Sipirok <atang #oru Siabu :otanopan &atal
Panyabungan Sibuhuan Pandan <arus Pangururan Porsea +olok Sanggul #arutung
Siborong-borong :aban!ahe <rastagi Merek #iga <inanga :utabuluh Salak Saribudolok
Pematang "aya Parapat 5otu #eluk +alam 5ahomi.
4/7 P:$p meliputi #an!ungbalai dan #arutung
417 +alam menetapkan pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat 417 ditetapkan P:5
yang meliputi Pancur <atu 5ubuk Pakam #an!ung Morawa <atang :uis Percut Sei #uan
;amparan Perak.
Pa1a"1a9 2
K1#&%1#a S#s&%3 P%107&aa$ P178#$s#
Pasa 10
417 P:& P:$ dan P:5 dapat berupa:
a. kawasan megapolitan%
b. kawasan metropolitan%
c. kawasan perkotaan besar%
d. kawasan perkotaan sedang% atau
e. kawasan perkotaan kecil.
4'7 P:& sebagaimana dimaksud dalam Pasal * ayat 417 ditetapkan dengan kriteria:
a.kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor
atau pintu gerbang menu!u kawasan internasional%
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan !asa
skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi% danAatau
c.kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala
nasional atau melayani beberapa provinsi.
4-7 P:$ dan P:$p sebagaimana dimaksud dalam Pasal * ayat 4'7 ditetapkan dengan kriteria:
- 1( -
a.kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor
yang mendukung P:&%
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan !asa
yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten% danAatau
c.kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani
skala provinsi atau beberapa kabupaten.
4/7 P:5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal * ayat 4-7 ditetapkan dengan kriteria:
a.kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan !asa yang
melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan% danAatau
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani
skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
Pasa 11
417 :awasan megapolitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf a merupakan
kawasan yang ditetapkan dengan kriteria memiliki ' 4dua7 atau lebih kawasan metropolitan yang
mempunyai hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
4'7 :awasan metropolitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf b merupakan
kawasan perkotaan yang ditetapkan dengan kriteria:
a.memiliki !umlah penduduk paling sedikit 1.))).))) 4satu !uta7 !iwa%
b. terdiri atas satu kawasan perkotaan inti dan beberapa kawasan perkotaan di sekitarnya yang
membentuk satu kesatuan pusat perkotaan% dan
c.terdapat keterkaitan fungsi antarkawasan perkotaan dalam satu sistem metropolitan.
4-7 :awasan perkotaan besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf c merupakan
kawasan perkotaan yang ditetapkan dengan kriteria !umlah penduduk lebih dari 1)).))) 4lima
ratus ribu7 !iwa.
4/7 :awasan perkotaan sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf d merupakan
kawasan perkotaan yang ditetapkan dengan kriteria !umlah penduduk lebih dari 1)).))) 4seratus
ribu7 sampai dengan 1)).))) 4lima ratus ribu7 !iwa.
417 :awasan perkotaan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf e merupakan
kawasan perkotaan yang ditetapkan dengan kriteria !umlah penduduk lebih dari 1).))) 4lima
puluh ribu7 sampai dengan 1)).))) 4seratus ribu7 !iwa.
Ba"#a$ K%&#"a
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ T1a$s*71&as# P178#$s#
Pasa 12
"encana Pengembangan Sistem @aringan #ransportasi Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal (
ayat 417 huruf b terdiri atas:
417 Sistem !aringan transportasi darat yang terdiri atas !aringan !alan !aringan !alur kereta api dan
!aringan transportasi angkutan sungai danau dan penyeberangan sistem angkutan barang dan
penumpang.
4'7 Sistem !aringan transportasi laut terdiri atas tatanan kepelabuhanan dan alur pelayaran.
4-7 Sistem !aringan transportasi udara terdiri atas tatanan kebandarudaraan dan ruang udara untuk
penerbangan.
Pasa 13
- 1, -
"encana Sistem #ransportasi di Provinsi Sumatera Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( ayat 417
huruf b diarahkan untuk memperkuat interaksi internal untuk mendukung pola perkembangan ruang
yang bersifat horiEontal 4decentralized territorial approach7.
Ba"#a$ K%%3*a&
R%$6a$a ,a$ P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ T1a$s*71&as# Da1a&
Pa1a"1a9 1
S#s&%3 !a1#$"a$ !aa$
Pasa 1+
417 @aringan !alan dikelompokkan menurut sistem fungsi status dan kelas 4tambah pen!elasan
definisinya berdasarkan UU -*A'))/ ttg !alan7
4'7 Sistem !aringan !alan berdasarkan sistem dan fungsi
4-7 @aringan !alan arteri primer dikembangkan secara menerus dan berhierarki berdasarkan kesatuan
sistem orientasi untuk menghubungkan:
a.antar-P:&%
b. antara P:& dan P:$% danAatau
c.P:& danAatau P:$ dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan
primerAsekunderAtersier dan pelabuhan internasionalAnasional.
4/7 @aringan !alan kolektor primer dikembangkan untuk menghubungkan antar-P:$ dan antara
P:$ dan P:5.
417 @alan bebas hambatan dikembangkan untuk mempercepat perwu!udan !aringan !alan bebas
hambatan sebagai bagian dari !aringan !alan nasional yang terdiri dari !alan bebas hambatan antar
kota dan !alan bebas hambatan dalam kota.
Pa1a"1a9 2
R%$6a$a S#s&%3 !a1#$"a$ !aa$
Pasa 12
Pengembangan sistem !aringan !alan di Provinsi Sumatera Utara diarahkan untuk :
417 Pengembangan !aringan !alan berdasarkan kewenangan ditetapkan oleh peraturan perundangan-
undangan.
4'7 Pengembangan @aringan !alan berdasarkan fungsi
a. @alan 3rteri Primer :
1. <atas 3ceh . Sp. Pangkalan Susu . #an!ung Pura . <in!ai . Medan . #g. Morawa .
5ubuk Pakam . Perbaungan . Sei "ampah . #ebing #inggi . 6ndrapura . 5imapuluh .
Sei <e!angkar . :isaran . Sp. :awat . Pulau "akyat . 3ek :anopan . "antau Prapat .
Sp. :otapinang . batas "iau%
'. #ebing #inggi . Pematang Siantar . Parapat . <alige . Siborongborong . #arutung .
Sibolga%
-. #arutung . Sipirok - Padangsidimpuan . Siabu . @embatan Merah . "an!aubatu . <atas
Sumatera <arat 4ke 5ubuk Sikaping7%
/. Medan . <elawan%
1. Medan . :ualanamu%
(. Sp. :awat . #an!ung <alai . <agan 3sahan.
b. @alan :olektor Primer 4:-1 dan :-'7 :
1. Medan . :aban!ahe . :utabuluh . 5au Pakam . batas 3ceh%
- 1* -
'. :utabuluh . Sidikalang . ke arah #apaktuan 4batas 3ceh7%
-. :aban!ahe . Merek . Sumbul . Sidikalang%
/. Pan!i 4antara Sumbul . Sidikalang7 . #ele . +olok Sanggul .Siborong-borong%
1. Merek . Seribudolok . #iga "unggu . Parapat%
(. <atas 3ceh . <arus . Sibolga . Pandan . <atang #oru . Padang Sidimpuan%
,. <atang #oru . <atumondom . Singkuang . &atal . Sp. >ambir . <atas Sumatera
<arat 4ke 3irbalam7.
4-7 Pengembangan @aringan !alan berdasarkan <erdasarkan Peran Strategis :
a. @alan 5intas #imur :
<atas 3ceh . Sp. Pangkalan Susu . #an!ung Pura . <in!ai . Medan . #g. Morawa . 5ubuk
Pakam Perbaungan . Sei "ampah . #ebing #inggi . 6ndrapura . 5imapuluh . Sei <e!angkar
. :isaran . Sp. :awat . Pulau "akyat . 3ek :anopan . "antau Parapat . Sp. :otapinang .
<atas "iau%
b. @alan 5intas #engah :
<atas 3ceh . 5au Pakam . Sidikalang . Pan!i . #ele . +olok Sanggul . Siborong-borong .
#arutung . Sipirok . Padangsidimpuan . Siabu . @embatan Merah . "an!aubatu . batas
Sumatera <arat 4ke arah 5ubuk Sikaping7%
c. @alan 5intas <arat :
<atas 3ceh . <arus . Sibolga . Pandan . <atang #oru . <atumondom . Singkuang . &atal .
Sp. >ambir . <atas Sumatera <arat%
d. @alan PorosAPenghubungABeederAStrategis Provinsi :
1. Medan . :aban!ahe . Merek . Sumbul . Sisikalang . <atas 3ceh 4ke arah #apaktuan7%
'. #ebing #inggi . Pematang Siantar . Parapat . <alige . #arutung . Sibolga%
-. Sp. :otapinang . >unung #ua . Padangsidimpuan . <atang #oru%
/. 5ubuk Pakam . Saribudolok . #ongging 4"awasaring7%
1. @alan Susur Pantai #imur mulai dari :abupaten 5angkat hingga 5abuhan <atu yang
diintegrasikan dengan waterbus%
(. @alan yang terpisah dengan !aringan !alan nasional yaitu 5ingkar Pulau &ias dan 5ingkar
Pulau Samosir.
4#ambahkan @alan lingkar ibukota kabupatenAkota7
4/7 Pengembangan !aringan !alan menghubungkan antar P:5 yang memacu pertumbuhan
ekonomi lokal dan membangun akses yang kontinyu antara P:5 dengan !aringan arteri dan
kolektor primer.
4(7 Pengembangan pada wilayah sungai yang potensial sebagai waterways dilakukan pengintegrasian
!aringan !alan dengan !alur sungai dengan mengembangkan dermaga sungai pada simpul-simpul
pertemuan antara kedua moda angkutan tersebut. Sistem terpadu antara !aringan !alan dengan
!alur sungai dikembangkan untuk mengakomodasi pergerakan penumpang dan komoditi yang
dihasilkan wilayah belakang yang berorientasi ke pusat-pusat kegiatan industri dan yang menu!u
pelabuhan pengumpan lokal yang dikembangkan di sepan!ang pantai #imur dan <arat Sumatera
Utara.
4,7 Pengembangan titik simpul pemadu moda.
Pa1a"1a9 3
R%$6a$a S#s&%3 !a1#$"a$ !aa$ B%/as Ha3/a&a$
Pasa 14
- 10 -
"encana Pengembangan !aringan !alan bebas hambatan adalah :
417 Pemantapan !aringan !alan bebas hambatan yaitu <elawan-Medan-#an!ung Morawa
4'7 Pengembangan !aringan !alan bebas hambatan baru yaitu Medan . 5ubuk Pakam . :ualanamu
. #ebing #inggi <in!ai . Medan :isaran . #ebing #inggi "antau Prapat . :isaran #ebing
#inggi . Pematang Siantar . Parapat . #arutung . Sibolga <in!ai . 5angsa Medan . <rastagi .
:aban!ahe.

Pa1a"1a9 +
R%$6a$a ,a$ P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ K%1%&a A*#
Pasa 15
417 @aringan !alur kereta api di Provinsi Sumatera Utara terdiri atas:
a.!aringan !alur kereta api antarkota% dan
b. !aringan !alur kereta api perkotaan.
4'7 @aringan !alur kereta api antarkota dikembangkan untuk menghubungkan:
a.antar-P:&%
b. P: dengan P:&% atau
c.antar-P:$p.
4-7 @aringan !alur kereta api perkotaan dikembangkan untuk:
a.menghubungkan kawasan perkotaan dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan
primerAsekunderAtersier dan pelabuhan internasionalAnasional% dan
b. mendukung aksesibilitas di kawasan perkotaan.
Pasa 1:
Pengembangan sistem !aringan kereta api di Provinsi Sumatera Utara diarahkan untuk :
417 Pengembangan !aringan yang merupakan bagian Trans Sumatra Railway yang meliputi <atas
3ceh . Pangkalan susu . Medan . "antau Prapat . +umai.
4'7 Pemantapan !alur kereta api antar kota di pantai timur yang menghubungkan batas 3ceh . Medan
. 5ubuk Pakam . #ebing tinggi . kisaran - "antau Prapat - batas "iau dan pemantapan !alur
kereta api antar kota di bagian tengah utara yang meenghubungkan batas "iau . >unung #ua .
"antau Prapat.
4-7 Pengembangan !alur "antau Prapat . Pematang Siantar . #ebing #inggi - :isaran - #an!ungbalai.
4/7 Pengembangan !alur kereta api antar kota di pantai barat bagian utara yang menghubungkan :ota
Sibolga ke #apak #uan dan :ota Sibolga . Padang Sidempuan.
417 Pengembangan !alur kereta api menu!u pelabuhan yaitu <elawan . >abion 4Pelabuhan Peti
:emas7 <andar #inggi . Pelabuhan :uala #an!ung :isaran . Pelabuhan #an!ung. #iram
"antau Prapat . 3ek &abara - &egeri 5ama-5abuhan <ilik.
4(7 Pengembangan !alur kereta api menu!u bandar udara :uala &amu.
4,7 Pembangunan dan pengembangan !alur transportasi kereta api antar kota antar kota Sibolga-
Padangsidempuan "antau Prapat #ebing #inggi - Pematang Siantar :isaran . #an!ungbalai.
4*7 Pengembangan simpul kereta api di stasiun kereta api antar kota Medan Sibolga Pematang
Siantar dan stasiun kereta api kelas < di #ebing #inggi :isaran "antau Prapat.
407 Pengoperasian kembali !alur Medan - Pancur <atu dan Medan - +eli #ua untuk antisipasi rencana
relokasi perguruan tinggi pembangunan sarana olah raga dan taman botani di sekitar Pancur
<atu.
41)7 Pembangunan !alan tidak sebidang pada beberapa titik pertemuan rel kereta api dengan !alan raya.
- ') -
Pa1a"1a9 2
S#s&%3 !a1#$"a$ A$"0'&a$ S'$"a#, Da$a', ,a$ P%$<%/%1a$"a$
Pasa 1;
417 @aringan transportasi angkutan sungai dan danau dan penyeberangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1' ayat 417 terdiri atas:
a.pelabuhan sungai dan pelabuhan danau% dan
b. alur pelayaran untuk kegiatan angkutan sungai dan alur pelayaran untuk kegiatan angkutan
danau.
4'7 @aringan transportasi penyeberangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 417 terdiri atas
pelabuhan penyeberangan dan lintas penyeberangan.
4-7 Pelabuhan penyeberangan terdiri atas:
a.pelabuhan penyeberangan lintas antar provinsi dan antar negara%
b. pelabuhan penyeberangan lintas antar kabupatenAkota% dan
c.pelabuhan penyeberangan lintas dalam kabupatenAkota.
4/7 5intas penyeberangan terdiri atas:
a.lintas penyeberangan antarprovinsi yang menghubungkan antar !aringan !alan nasional dan
antar!aringan !alur kereta api antarprovinsi%
b. lintas penyeberangan antar negara yang menghubungkan antar !aringan !alan pada kawasan
perbatasan%
c.lintas penyeberangan lintas kabupatenAkota yang menghubungkan antar !aringan !alan provinsi
dan !aringan !alur kereta api dalam provinsi% dan
d. lintas pelabuhan penyeberangan dalam kabupatenAkota yang menghubungkan antar !aringan
!alan kabupatenAkota dan !aringan !alur kereta api dalam kabupatenAkota.
Pasa 20
Pengembangan sistem angkutan sungai danau dan penyeberangan diarahkan untuk :
417 Penyeberangan lintas negara yaitu <elawan . Malaysia dan #an!ung <alai . Malaysia.
4'7 Penyeberangan lintas provinsi yaitu Singkil . >unung Sitoli #eluk <ayur . Pulau #elo.
4-7 Penyeberangan lintas kabupatenAkota yaitu Sibolga - >unung Sitoli 3!ibata . #omok Simanindo
. #igaras <elawan 5ama - <atang Sere <elawan 5ama - :arang >ading Sibolga - #eluk
+alam #eluk +alam . Pulau-pulau <atu <alige . 2nan "unggu serta &ainggolan . Muara.
Pa1a"1a9 4
S#s&%3 A$"0'&a$ Ba1a$" ,a$ P%$'3*a$"
Pasa 21
Pengembangan sistem angkutan barang 4peti kemas7 dan penumpang diarahkan pada :
417 Penetapan lokasi terminal angkutan barang dengan fasilitasnya dan pangkalan truk yang
diarahkan pada kawasan pelabuhan dan industriApergudangan serta lokasi yang ditetapkan pada
!aringan !alan arteri primer.
4'7 Pengembangan terminal barang diarahkan pada terminal barang terpadu pelabuhan <elawan
terminal barang terpadu Perbaungan dan Pancur <atu :abupaten +eli Serdang serta terminal
barang terpadu #ebing #inggi. Untuk pengembangan terminal barang 5abuhan 3ngin terpadu
dengan pengembangan kawasan pengembangan ekonomi 4lihat ketentuan umum7 di 5abuhan
3ngin.
- '1 -
4-7 Pengembangan sistem angkutan penumpang diarahkan pada :
a. penataan pelayanan angkutan umum yang disesuaikan dengan hierarki !alan%
b. penetapan terminal penumpang 3 antara lain #erminal 3mplas dan Pinang <aris di :ota
Medan Sitin!o di :ab. +airi Sarantama di :ota Pematang Siantar <andar :a!un di :ota
#ebing #inggi #arutung di :ab. #apanuli Utara :isaran di :ab. 3sahan Panyabungan di
:abupaten Mandailing &atal. #erminal Penumpang < di :ota Pinang "antau Prapat
Sibolga 5ubuk Pakam :aban!ahe Sosorsaba Perdagangan 6kan Paus <ahorok Pasar G
#an!ung Pura Selesai #an!ung <eringin <atu &adua 3ek :anopan dan :ota Pinang%
c. pengembangan angkutan komuter Mebidangro dengan kereta api dan bus massal%
d. pengembangan angkutan massal untuk melayani <andara :uala &amu berupa !aringan !alan
darat maupun angkutan lautAsungai%
e. pengembangan angkutan menyusuri !alur Susur 5intas Pantai #imur untuk pengembangan
potensi ekonomi masyarakat pesisir pantai dan pariwisata.
Pa1a"1a9 5
R%$6a$a ,a$ P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ T1a$s*71&as# La'&
Pasa 22
417 #atanan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 4'7 terdiri atas:
a. pelabuhan umum% dan
b. pelabuhan khusus.
4'7 Pelabuhan umum terdiri atas pelabuhan internasional hub pelabuhan internasional pelabuhan
nasional pelabuhan regional dan pelabuhan lokal.
4-7 Pelabuhan internasional hub dan pelabuhan internasional dikembangkan untuk:
a.melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan internasional
dalam !umlah besar%
b.men!angkau wilayah pelayanan sangat luas% dan
c.men!adi simpul !aringan transportasi laut internasional.
4/7 Pelabuhan nasional dikembangkan untuk:
a.melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan internasional
dalam !umlah menengah%
b.men!angkau wilayah pelayanan menengah% dan
c.memiliki fungsi sebagai simpul !aringan transportasi laut nasional.
417 Pelabuhan regional dikembangkan untuk:
a.melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut nasional dan regional pelayaran
rakyat angkutan sungai dan angkutan perintis dalam !umlah menengah% dan
b.men!angkau wilayah pelayanan menengah.
4(7 Pelabuhan lokal dikembangkan untuk:
a.melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut lokal dan regional pelayaran rakyat
angkutan sungai dan angkutan perintis dalam !umlah kecil% dan
b.men!angkau wilayah pelayanan terbatas.
Pasa 23
- '' -
Pengembangan sistem transportasi laut di Provinsi Sumatera Utara diarahkan untuk :
417 Pelabuhan utamaAinternasional direncanakan di <elawan dan Sibolga pelabuhan
pengumpulAnasional direncanakan di Pelabuhan #an!ung <alai 3sahan.
4'7 Pelabuhan :uala #an!ung direncanakan menu!u pelabuhan internasional.
4-7 Pelabuhan skala regional dan lokal yang dikembangkan untuk menun!ang perkembangan aktifitas
ekonomi wilayah pelayanannya adalah :
a. Pangkalan Susu >unung Sitoli Pangkalanberandan #an!ung 5eidong Sei <erombang
#an!ung Sarang 9lang 5abuhan 3ngin 5ahewa Pulau #elo #eluk +alam &atal sebagai
pelabuhan pengumpulAnasional %
b. pelabuhan Pangkalan +odek #an!ung <eringin #an!ung Pura #an!ung #iram #eluk &ibung
Pantai =ermin "antau Pan!ang 3fulu Sirombu <arus dikembangkan sebagai pelabuhan
regional atau pelabuhan pengumpan% dan
c. pelabuhan Perupuk Sialang buah Pulau :ampai #apak :uda :uala Serapuh Pantai 5abu
Percut 3!amu >a!ah mati 5abuhan <ilis Sei :ubung Simandulang Pantai Pukat Sikara-
kara #abutung Singkuwang ;inako 5agundri 5ahusa 5ehelewau Pulau <ais P.#anamasa
Sigolo - golo Solonako #uhemberua 5abuhan ;iu Moale Manduamas Muara #apus
<atahan dikembangkan sebagai pelabuhan lokal
4/7 3lur pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 4'7 terdiri atas alur pelayaran
internasional dan alur pelayaran nasional.
Pa1a"1a9 :
R%$6a$a ,a$ P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ T1a$s*71&as# U,a1a
Pasa 2+
417 #atanan kebandarudaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 4-7 terdiri atas:
a. bandar udara umum% dan
b. bandar udara khusus.
4'7 <andar udara umum terdiri atas:
a. bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer%
b. bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan sekunder%
c. bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan tersier% dan
d. bandar udara bukan pusat penyebaran.
Pasa 22
"encana pengembangan sistem !aringan transportasi udara diarahkan untuk :
417 <andar udara :uala &amu di +eli Serdang sebagai pusat penyebaran primer berskala internasional.
4'7 <andar udara +r. Berdinand 5umban #obing #apanuli #engah ditingkatkan men!adi pusat
penyebaran sekunder .
4-7 <andar udara Silangit di #apanuli Utara 3ek >odang di Padang 5awas Utara Sibisa di #oba
Samosir <inaka di >unung Sitoli 5asondre Pulau <atu sebagai pusat penyebaran tersier.
Pasa 24
- '- -
"encana pembangunan <andar udara di 3ek &abara 5abuhan <atu <ukit Malintang di Mandailing
&atal #eluk +alam di &ias Selatan.
Pasa 24 )6%0 a"#.
:riteria Sistem @aringan #ransportasi yakni :
417 @alan arteri primer diarahkan untuk melayani pergerakan antar kota antar provinsi dengan kriteria
sebagai berikut :
a. menghubungkan antar-P:&%
b. menghubungkan antara P:& dan P:$ %
c. menghubungkan P:& danAatau P:$ dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan
primerAsekunderAtersier dan pelabuhan internasionalAnasional%
d. berupa !alan umum yang melayani angkutan utama%
e. melayani per!alanan !arak !auh%
f. memungkinkan untuk lalu-lintas dengan kecepatan rata-rata tinggi% dan
g. !umlah !alan masuk dibatasi secara berdaya guna.
4'7 @alan kolektor primer dikembangkan untuk menghubungkan antar kota dalam provinsi dengan
kriteria sebagai berikut :
a. menghubungkan antar-P:$%
b. menghubungkan antara P:$ dengan P:5%
c. berupa !alan umum yang melayani angkutan pengumpul atau pembagi%
d. melayani per!alanan !arak sedang%
e. memungkinkan untuk lalu-lintas dengan kecepatan rata-rata sedang% dan
f. membatasi !umlah !alan masuk.
4-7 @alan strategis nasional dikembangkan berdasarkan kriteria menghubungkan P:& danAatau P:$
dengan kawasan strategis nasional.
4/7 @alan tol dibangun untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang dan
meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan !asa guna menun!ang
peningkatan pertumbuhan ekonomi.
417 Pengembangan !aringan !alan kereta api ditetapkan dengan kriteria menghubungkan antar P:&
P:$ dengan P:& antar P:$ dan menghubungkan pusat-pusat Sentra produksi dan distribusi.
4(7 Pengembangan terminal regional tipe 3 dengan kriteria sebagai berikut :
a. lokasi terletak di P:& danAatau di P:$ dalam !aringan trayek antar kota antar provinsi
43:3P7%
b. terletak di !alan arteri primer dengan kelas !alan minimum 6663%
c. !arak antara terminal regional tipe 3 sekurang-kurangnya ') 4dua puluh7 km%
d. luas minimum 1 4lima7 ha%
e. mempunyai akses masuk atau keluar !alan dari terminal minimum 1)) 4seratus7m% dan
f. berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan 3:3P 3:+P 3ngkutan Perkotaan
serta 3ngkutan Pedesaan
4,7 Pengembangan terminal regional tipe < dengan kriteria sebagai berikut :
a. lokasi terletak di P:$ danA atau di P:5 dalam !aringan trayek antar kota antar provinsi
43:3P7%
b. terletak di !alan arteri atau kolektor primer dengan kelas !alan minimum 666<%
- '/ -
c. !arak antara terminal regional tipe < danAatau antara terminal regional tipe < dengan terminal
regional tipe 3 sekurang-kurangnya 11 4lima belas7 km%
d. luas minimum - 4tiga7 ha%
e. mempunyai akses masuk atau keluar !alan dari terminal minimum 1) 4lima puluh7 m% dan
f. berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan 3:+P 3ngkutan Perkotaan serta
3ngkutan Pedesaan.
4*7 "encana pengembangan pelabuhan internasional dengan fungsi pelabuhan utama ditetapkan
dengan kriteria :
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut internasional dalam
!umlah besar%
b. men!angkau wilayah pelayanan sangat luas%
c. men!adi simpul utama pendukung pengembangan produksi kawasan andalan ke pasar
internasional%
d. berhadapan langsung dengan alur laut kepulauan 6ndonesia danAatau !alur pelayaran
internasional%
e. ber!arak paling !auh 1)) 4lima ratus7 mil dari alur laut kepulauan 6ndonesia atau !alur
pelayaran internasional%
f. bagian dari prasarana penun!ang fungsi pelayanan P:& dalam sistem transportasi antar
negara%
g. berada di luar kawasan lindung% dan
h. berada pada perairan yang memiliki kedalaman paling sedikit 1' 4dua belas7 meter untuk
pelabuhan internasional hub dan 0 4sembilan7 meter untuk pelabuhan internasional.
407 "encana pengembangan pelabuhan nasional dengan fungsi pelabuhan pengumpul ditetapkan
dengan kriteria :
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan
internasional dalam !umlah menengah%
b. men!angkau wilayah pelayanan menengah%
c. memiliki fungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasn andalan ke pasar
nasional%
d. merupakan bagian dari prasarana penun!ang fungsi pelayanan P:& dalam sistem transportasi
antar provinsi%
e. memberikan akses bagi pengembangan pulau-pulau kecil dan kawasan andalan laut termasuk
pengembangan kawasan tertinggal%
f. berada di luar kawasan lindung% dan
g. berada pada perairan yang memiliki kedalaman paling sedikit 0 4sembilan7 meter.
41)7 "encana pengembangan pelabuhan regional dengan fungsi pelabuhan pengumpul ditetapkan
dengan kriteria :
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut nasional dan regional pelayaran
rakyat angkutan sungai dan angkutan perintis dalam !umlah menengah%
b. merupakan bagian dari prasarana penun!ang fungsi pelayanan P:& dan P:$ dalam sistem
transportasi antar provinsi%
c. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan andalan ke pasar regional%
d. memberi akses bagi pengembangan kawasan andalan laut kawasan pedalaman sungai dan
pulau-pulau kecil termasuk pengembangan kawasan tertinggal%
e. berada di luar kawasan lindung% dan
- '1 -
f. berada pada perairan yang memiliki kedalaman paling sedikit / 4empat7 meter.
4117 "encana pengembangan pelabuhan lokal dengan fungsi pelabuhan pengumpan ditetapkan dengan
kriteria :
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut lokal dan regional pelayaran rakyat
angkutan sungai dan angkutan perintis dalam !umlah kecil%
b. merupakan bagian dari prasarana penun!ang fungsi pelayanan P:$AP:$p atau P:5 dalam
sistem transportasi antar kabupatenAkota dalam satu provinsi%
c. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan budidaya di sekitarnya ke
pasar lokal%
d. berada di luar kawasan lindung%
e. berada pada perairan yang memiliki kedalaman paling sedikit 11 4satu setengah7 meter% dan
f. dapat melayani pelayaran rakyat.
Ba"#a$ K%#3a
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a !a1#$"a$ E$%1"# ,# P178#$s#
Pa1a"1a9 1
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ !a1#$"a$ E$%1"# ,# P178#$s#
Pasa 25
417 Sistem !aringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( ayat 417 huruf c terdiri atas:
a.penyediaan minyak dan gas bumi%
b. pembangkit tenaga listrik% dan
c.!aringan transmisi tenaga listrik.
4'7 Pengembangan !aringan energi bertu!uan untuk mewu!udkan ketersediaan daya energi yang
men!angkau seluruh wilayah dalam kapasitas dan pelayanannya guna untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat mendukung aspek politik dan pertahanan negara.
Pasa 2:
Pengembangan sistem !aringan energi di Provinsi Sumatera Utara adalah :
417 Pengembangan pengelolaan sistem penyediaan minyak dan gas bumi yang berasal dari
Pangkalan Susu :abupaten 5angkat 5abuhan <atu dan "iau 4Pertamina Sumbagut7.
4'7 Pembangunan terminal gas terapung terutama pada kawasan pesisir timur Sumatera Utara.
4-7 Pengembangan pembangkit tenaga listrik dengan peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik
yang telah ada antara lain P5#>AU <elawan P5#> Paya Pasir P5#> >lugur P5#+ #iti
:uning P5#3 Sipansihaporas P5#3 "enun P5#U 5abuhan 3ngin P5#3 6nalum P5#P
Sibayak P5#M :ombih 6 dan D66 P5#M <oho P5#M Silang P5#M Sibundong P5#+ >.
Sitali P5#+ #. +alam P5#M; <atang >adis 6 dan 66 P5#M; 3ek "aisan 6 dan 66.
4/7 Pengembangan dan penyediaan pembangkit listrik baru yang berbasiskan pertambangan batu
bara panas bumi hidro dan biomassa serta biogas yaitu P5#U 5abuhan 3ngin #apanuli #engah
P5#3 3sahan 666 3sahan . #obasa P5#U &ew Sumut Sumbagut P5#U Pangkalan Susu
5angkat P5#U &ew Sumut Pangkalan <randan 5angkat P5#U Sumut 6nfrastructure P5#P
Sibayak :aro P5#P Sorik Merapi Mandailing &atal P5#P Sarulla P5#P Pusu <uhit P5#P
Simbolon P5#P Sipaholon #apanuli Utara P5#U "ancong P5#U :uala #an!ung P5#3
3Sahan 6 P5#M Parlilitan P5#M Parluasan P5#M Pakat P5#M 3ek ;utara!a P5#U Sumut-
6 P5#U Sumut-' P5#3 3sahan 6D dan D
- '( -
417 Pengembangan sistem !aringan terisolasi pada pulau <erhala pulau-pulau kecil atau gugus pulau
serta kawasan terpencil dan pedalaman dilaksanakan dengan sistem pembangkit mikrohidro
tenaga surya tenaga angin dan tenaga diesel.
4(7 Pengembangan sistem !aringan transmisi interkoneksi se Sumatera dan sistim energi 3sean
4,7 Pengembangan sistem !aringan transmisi SU#9# dan SU#U# dengan mempertimbangkan pola
pemanfaatan ruang yang ada
Pa1a"1a9 2
K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ E$%1"# ,# P178#$s# S'3a&%1a U&a1a
Pasa 2;
417 Pengembangan prasarana energi ditu!ukan untuk peningkatan kapasitas pembangkit listrik dengan
kriteria :
a. mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan di kawasan perkotaan
perdesaan dan pulau-pulau kecil%
b. mendukung pemanfaatan teknologi tinggi yang mampu menghasilkan energi untuk
mengurangi ketergantungan sumber energi tak terbarukan%
c. berada pada lokasi aman dari bahaya bencana alam dan aman terhadap kegiatan lain%
d. tidak berada pada kawasan lindung.
4'7 Pengembangan prasarana !aringan energi listrik ditetapkan dengan kriteria :
a. mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan di kawasan perkotaan
perdesaan dan pulau-pulau kecil%
b. melintasi kawasan permukiman wilayah sungai laut hutan pertanian dan !alur transportasi%
c. mendukung pemanfaatan teknologi tinggi yang mampu menghasilkan energi untuk
mengurangi ketergantungan sumber energi tak terbarukan%
Ba"#a$ K%%$a3
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ T%%073'$#0as#
Pa1a"1a9 1
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ T%%073'$#0as#
Pasa 30
417 Sistem !aringan telekomunikasi Provinsi Sumatera Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal (
ayat 417 huruf d terdiri atas :
a. !aringan terestrial% dan
b. !aringan satelit termasuk yang menggunakan spektrum frekuensi radio sebagai sarana
transmisi.
4'7 Pengembangan !aringan telekomunikasi bertu!uan untuk mewu!udkan sarana komunikasi dan
informasi yang men!angkau seluruh wilayah dalam kapasitas dan pelayanannya guna untuk
peningkatan kualitas hidup masyarakat mendukung aspek politik dan pertahanan negara.
Pasa 31
"encana Pengembangan Sistem !aringan telekomunikasi meliputi:
417 Pengembangan sistem !aringan kabel serat optik di perkotaan P:& Mebidangro.
4'7 Pengembangan sistem !aringan telekomunikasi teresterial mikro digital di !aringan pusat
pertumbuhan di wilayah pantai timur.
4-7 Pengembangan sistem !aringan telekomunikasi teresterial !aringan mikro digital di !aringan
pelayanan di P:& Mebidangro di wilayah pantai barat.
- ', -
4/7 Pengembangan !aringan telekomunikasi satelit pada kota kota P:$ kawasan tertinggal dan
kawasan perbatasan yaitu Pulau <erhala serta pembangunan Stasiun <umi di :abupaten :aro.
417 Pengembangan Menara <ersama #elekomunikasi untuk menghindari ter!adinya hutan menara di
kawasan perkotaan dan daerah komersil dan blankspot !aringan di wilayah perdesaan.
4(7 Peningkatan sinergi dan integrasi prasarana !aringan telekomunikasi menu!u next generation
network yang efektif dan efisien.
Pa1a"1a9 2
K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ T%%073'$#0as# P178#$s#
Pasa 32
417 Pengembangan !aringan telekomunikasi dengan sistem terestrial ditetapkan dengan keriteria :
a. !aringan dikembangkan secara berkesinambungan dan terhubung dengan !aringan
nasional%
b. menghubungkan antar pusat kegiatan% dan
c. mendukung kawasan pengembangan ekonomi.
4'7 Pengembangan !aringan sistem satelit ditetapkan dengan kriteria :
a. mendukung dan melengkapi pengembangan !aringan terestrial% dan
b. mendukung pengembangan telekomunikasi seluler.
Ba"#a$ K%&'('-
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ S'3/%1 Da<a A#1 ,a$ !a1#$"a$ Sa1a$a
,a$ P1asa1a$a S'3/%1 Da<a A#1
Pa1a"1a9 1
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ S'3/%1 Da<a A#1 ,a$ !a1#$"a$ Sa1a$a ,a$ P1asa1a$a
S'3/%1 Da<a A#1
Pasa 33
417 Sistem !aringan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( ayat 417 huruf e
merupakan sistem sumber daya air pada setiap wilayah sungai terhadap +3S dan cekungan air
tanah.
4'7 Sistem !aringan sarana dan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 417
merupakan sistem sarana dan prasarana sumber daya air pada setiap wilayah sungai.
4-7 $ilayah sungai 4$S7 meliputi wilayah sungai lintas provinsi wilayah sungai strategis nasional
dan wilayah sungai strategis provinsi.
Pa1a"1a9 2
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ S#s&%3 !a1#$"a$ S'3/%1 Da<a A#1
Pasa 3+
"encana Pengembangan Sistem @aringan Sumber +aya 3ir meliputi :
417 Pengelolaan sumber daya air meliputi konservasi S+3 pendayagunaan S+3 dan pengendalian
daya rusak air pada sumber daya air meliputi:
a. air permukaan sungai dengan induk sungai anak sungai baik yang bermuara ke pantai timur
maupun pantai barat serta menu!u danau besar maupun danau kecil lainnya%
b. badan air berupa +anau #oba +anau Siais dan +anau Pandan +anau <alimbing +anau 5au
:awar +anau Sidihoni dan +anau 3ek &atonang% 4cek lagi7
c. kawasan rawa tersebar di kawasan Pantai #imur dan Pantai <arat% dan
- '* -
d. sumber mata air lainnya.
4'7 Pengembangan dan pengelolaan sumber daya air melalui pengembangan sistem Pola Pengelolaan
$ilayah Sungai terhadap +3S meliputi :
a. pengembangan dan pengelolaan $ilayah Sungai Strategis nasional $S <elawan . Ular .
Padang $S #oba . 3sahan dan <atang 3ngkola -<atang >adis%
b. $S 5intas Provinsi yaitu $S 3las Singkil 5intas Provinsi dengan Provinsi 3ceh $S
<atang &atal-<atang <atahan lintas Provinsi dengan Sumatera <arat dan $S "okan 5intas
Provinsi dengan "iau%
c. $S $ampu - <esitang 5intas :abupatenA:ota $S <ah <olon 5intas :abupatenA:ota $S
<arumun . :ualuh 5intas :abupatenA:ota $S Pulau &ias 5intas :abupatenA:ota $S
Sibundong - <atang #oru 5intas :abupatenA:ota.
Pa1a"1a9 3
R%$6a$a S#s&%3 !a1#$"a$ Sa1a$a ,a$ P1asa1a$a S'3/%1 Da<a A#1
Pasa 32
417 Pengembangan dan pengelolaan !aringan sarana dan prasarana sumber daya air !aringan irigasi
rawa dan !aringan pengairan lainnya untuk kebutuhan air baku mendukung penyediaan air
minum industri dan ketahanan pangan melalui :
a. Pemeliharaan peningkatan dan perluasan !aringan irigasi rawa dan !aringan pengairan
lainnya berdasarkan kewenangan pusat provinsi dan daerah kabupaten terutama pada
$ilayah Sungai Strategis &asional :awasan baku lahan rawa letaknya tersebar di Pantai
#imur dan Pantai <arat dengan potensi yang dapat dikembangkan.
b. Pemeliharaan kawasan sekitar embungAbendunganAwaduk yang telah ada antara lain
bendungan <ahbolon <atang 3ngkola <atang >adis Sigura .gura <atang 3nai <atang
<atahan dan <atang #ongar.
c. Pembangunan $aduk 5au Simeme di :abupaten +eli Serdang.
4'7 Pengelolaan terhadap pengendalian daya rusak air melalui pengembangan !aringan sarana dan
prasarana sumber daya air berupa waduk kanal sarana pengamanan pantai pemecah ombak
bantaran dan tanggul sungai kolam retensi normalisasi alur sungai bagi pengendalian ban!ir dan
pengamanan pantai pada kawasan permukiman maupun pusat kegiatan.
Pa1a"1a9 +
K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ P1asa1a$a S'3/%1 Da<a A#1
Pasa 34
$ilayah sungai dan cekungan air tanah lintas provinsi dan lintas kabupatenAkota ditetapkan dengan
kriteria melintasi dua atau lebih provinsi dan kabupatenAkota berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Ba"#a$ 0%,%a*a$
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ ,a$ K1#&%1#a S#s&%3 !a1#$"a$ P1asa1a$a L#$"0'$"a$
Pasa 35
Sistem !aringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( ayat 417 huruf f meliputi :
417 sistem !aringan persampahan%
4'7 sistem !aringan penyediaan air minum% dan
4-7 sistem !aringan drainase dan air limbah.
Pasa 3:
- '0 -
"encana pengembangan sistem !aringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud pasal -, adalah
upaya bersama dalam menghadapi dampak lingkungan maka perlu dikembangkan lokasi yang
digunakan bersama antara kabupatenAkota dengan sistem pengelolaan yang berwawasan lingkungan.
Pa1a"1a9 1
S#s&%3 !a1#$"a$ P%1sa3*a-a$
Pasa 3;
417 3rahan pengembangan pengelolaan !aringan persampahan dimaksudkan untuk:
a. meningkatkan pengembangan pengelolaan lingkungan di permukiman baik di perkotaan
maupun pedesaan yang dapat berpengaruh langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan
kesehatan individu%
b. meningkatkan dan mempertahankan kualitas lingkungan dan sumber daya alam terutama air
dari kerusakan dan penurunan kualitasnya yang disebagkan oleh pencemaran.
4'7 Sistem @aringan Persampahan terdiri dari :
a.revitalisasi #P3 yang telah ada dari sistim open dumping men!adi sanitary landfill pada #P3
#er!un :ota Medan #P3 &amo <intang #P3 Pancur <atu #P3 #an!ung Mowawa
:abupaten +eliserdang #P3 Mencirim di :ota <in!ai%
b. penyediaan #P3 "egional dan pengolahan sampahAlimbah regional untuk melayani kawasan
perkotaan antara lain :awasan Mebidangro 3ek &abobar di Sibolga.Pandan #apanuli
#engah :ota #ebing #inggi - "ampah Serdang <edagei :ota #an!ung <alai-:isaran
3sahan :ota Pematang Siantar - :abupaten Simalungun dan di Pulau &ias.
Pa1a"1a9 2
S#s&%3 P%$<%,#aa$ A#1 M#$'3
Pasa +0
3rahan pengembangan sistem penyediaan air minum 4SP3M7 di Provinsi Sumatera Utara adalah
sebagai berikut :
417 konservasi terhadap kualitas dan kontinuitas air baku melalui keterpaduan pengaturan
pengembangan SP3M dan prasarana sarana sumber daya air dan sanitasi.
4'7 pengembangn SP3M dengan sistem !aringan perpipaan pada P:& P:$ pusat-pusat kegiatan.
SP3M bukan !aringan dikembangkan pada kawasan terpencil pulau kecil terluar.
4-7 peningkatan kapasitas pada SP3M dengan !aringan perpipaan meliputi unit pengolahan air baku
unit produksi unit distribusi unit pelayanan dan unit pengelolaan untuk memenuhi kapasitas
produksi di P:& P:$ dan pusat kegiatan lainnya.
4/7 pengelolaan SP3M harus memperhatikan sarana dan prasarana sumber daya air yang sudah ada
dan dilakukan berdasarkan kriteria teknis sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-
undangan.
417 pengelolaan dan pengolahan SP3M dilakukan melalui ker!a sama antar daerah partisipasi
masyarakat dan dunia usaha.
Pa1a"1a9 3
S#s&%3 !a1#$"a$ D1a#$as% ,a$ A#1 L#3/a-
Pasa +1
- -) -
417 3rahan pengembangan sistem !aringan drainase meliputi:
a. sistem !aringan drainase makro diarahkan untuk melayani suatu kawasan perkotaan 4dengan
batas administratif kota7 dan terintegrasi dengan sistem badan air regional antara lain sungai
danau dan laut sementara !aringan drainase mikro diarahkan dalam rangka melayani kawasan
permukiman yang merupakan bagian dari kawasan perkotaan%
b. sistem !aringan drainase dikembangkan dengan prinsip menahan dan sebanyak mungkin
meresapkan air hu!an ke dalam tanahAonsite stormwater detention 42S+7 melalui bangunan
alam danAatau buatan seperti sumur-sumur resapan kolam tendonAretensi polder penataan
lansekap dan lain-lain%
c. penyediaan sumur-sumur resapan dan kolam retensi ditetapkan pada kawasan perkotaan
dengan ruang terbuka hi!au kurang dari -)H.
4'7 3rahan pengembangan sistem !aringan air limbah meliputi:
a. kegiatan industri yang berada di dalam kawasan industri sistem pembuangan air limbah
dilakukan dengan sistem terpusat pengumpulannya dilakukan secara kolektif melalui !aringan
pengumpul dan diolah secara terpusat. Sedangkan untuk industri yang berada di luar :awasan
6ndustri maka pengolahan limbah dapat dilakukan dengan sistem setempat%
b. lokasi instalasi pengolahan air limbah harus memperhatikan aspek teknis lingkungan sosial
budaya masyarakat setempat serta dilengkapi dengan Eona penyangga%
c. pengelolaan dan pengolahan limbah domestik dan industria serta limbah <- harus
memperhatikan sarana dan prasarana air limbah yang sudah ada dan dilakukan berdasarkan
kriteria teknis sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan%
d. pengelolaan dan pengolahan air limbah dan limbah <- dilakukan melalui ker!a sama antar
daerah partisipasi masyarakat dan dunia usaha.
Pasa +2
Sistem !aringan prasarana lingkungan ditetapkan dengan kriteria mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB V
RENCANA POLA RUANG WILAYAH PROVINSI
Ba"#a$ K%sa&'
U3'3
Pasa +3
417 "encana pola ruang wilayah Provinsi meliputi:
a.kawasan lindung% dan
b. kawasan budi daya.
4'7 Penetapan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat 417 huruf a dilakukan dengan
mengacu pada kawasan lindung yang telah ditetapkan secara nasional.
4-7 Penetapan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat 417 huruf b dilakukan dengan
mengacu pada kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional serta memperhatikan
kawasan budidaya Provinsi dan :abupatenA:ota.
4/7 :awasan lindung provinsi terdiri atas:
a. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya%
b. kawasan perlindungan setempat%
c. kawasan suaka alam pelestarian alam dan cagar budaya%
- -1 -
d. kawasan rawan bencana alam geologi %
e. kawasan lindung geologi % dan
f. kawasan lindung lainnya.
417 :awasan budi daya terdiri atas:
a. kawasan peruntukan hutan produksi%
b. kawasan peruntukan pertanian%
c. kawasan peruntukan perkebunan%
d. kawasan peruntukan peternakan%
e. kawasan peruntukan perikanan%
f. kawasan peruntukan pertambangan%
g. kawasan peruntukan industri%
h. kawasan peruntukan pariwisata% danAatau
i. kawasan peruntukan permukiman.
4(7 :etentuan yang mengatur pola ruang kawasan hutan diberlakukan setelah ditetapkannya
perubahan kawasan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
kehutanan.
4,7 Perubahan peruntukan kawasan hutan diintegrasikan dalam rencana tata ruang wilayah provinsi
yang telah diusulkan oleh gubernur kepada Menteri yang menangani :ehutanan
4*7 Perubahan peruntukan kawasan hutan berdasarkan :eputusan Menteri yang menangani
:ehutanan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4,7 di atas akan diintegrasikan dalam rencana tata
ruang wilayah provinsi untuk ditetapkan dalam peraturan daerah
407 "encana pola ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digambarkan dalam peta dengan tingkat
ketelitian 1:'1).))) sebagaimana tercantum pada 5ampiran 66 merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan +aerah ini.
Ba"#a$ K%,'a
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ Ka=asa$ L#$,'$"
Pa1a"1a9 1
Ka=asa$ <a$" M%3/%1#0a$ P%1#$,'$"a$ T%1-a,a* Ka=asa$ Ba=a-a$$<a
Pasa ++
:awasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal /- ayat 4/7 huruf a terdiri atas:
417 :awasan hutan lindung yang menyebar di wilayah kabupatenAkota.
4'7 kawasan lahan gambut yang menyebar di wilayah kabupatenAkota.
4-7 :awasan resapan air terletak menyebar di wilayah kabupaten dan kota yang secara rinci kawasan
tersebut akan ditetapkan oleh masing.masing kabupaten dan kota.
Pasa +2
417 :awasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal // ayat 417 ditetapkan dengan
kriteria:
a. kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng !enis tanah dan intensitas hu!an yang !umlah
hasil perkalian bobotnya sama dengan 1,1 4seratus tu!uh puluh lima7 atau lebih%
- -' -
b. kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng paling sedikit /)H 4empat puluh persen7%
atau
c. kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling sedikit '.))) 4dua ribu7 meter di atas
permukaan laut.
d. :awasan hutan yang memiliki !enis tanah yang sangat peka 4regosol litosol organosol dan
renEina7 yang terletak pada lahan dengan kelas lereng lebih besar dari 11H.
4'7 :awasan lahan gambut sebagaimana dimaksud dalam Pasal // ayat 417 ditetapkan dengan kriteria
ketebalan gambut - 4tiga7 meter atau lebih yang terdapat di hulu sungai atau rawa.
4-7 :awasan resapan air sebagaimana dimaksud dalam Pasal // ayat 4'7 ditetapkan dengan kriteria
kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hu!an dan sebagai pengontrol
tata air permukaan.
Pa1a"1a9 2
Ka=asa$ P%1#$,'$"a$ S%&%3*a&
Pasa +4
:awasan perlindungan setempat meliputi:
417 :awasan sempadan pantai meliputi dataran sepan!ang tepian pantai yang lebarnya proporsional
dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 1)) meter dihitung dari titik pasang tertinggi ke
arah daratan.
4'7 :awasan sempadan sungai meliputi daratan sepan!ang kiri dan kanan sungai-sungai besar dan
kecil.
4-7 :awasan sekitar danauAwaduk meliputi daratan sekeliling tepian yang lebarnya proporsional
dengan bentuk kondisi fisik danauAwaduk yaitu antara 1) . 1)) meter dari titik pasang tertinggi
ke arah daratan.
4/7 :awasan sekitar mata air meliputi kawasan sekurang-kurangnya dengan radius ')) meter di
sekililing mata air kecuali untuk kepentingan umum.
417 "uang terbuka hi!au kota ditetapkan -)H dari luas wilayah dengan dominasi komunitas
tumbuhan yang dapat berbentuk satu hamparan berbentuk !alur dan atau kombinasi keduanya.
4(7 ;utan raya kota di :ota Medan direncanakan di lokasi eks <andar Udara Polonia seluas minimal
'1 hektar.
)s%s'a#0a$ ,%$"a$ *asa ++.
Pasa +5
417 Sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal /( ayat 417 ditetapkan dengan kriteria:
a. daratan sepan!ang tepian laut dengan !arak paling sedikit 1)) 4seratus7 meter dari titik pasang
air laut tertinggi ke arah darat% atau
b. daratan sepan!ang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau ter!al
dengan !arak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.
4'7 Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal /( ayat 4'7 ditetapkan dengan kriteria:
a. daratan sepan!ang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit 1 4lima7 meter dari
kaki tanggul sebelah luar%
b. daratan sepan!ang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 1)) 4seratus7 meter dari tepi sungai% dan
c. daratan sepan!ang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 1) 4lima puluh7 meter dari tepi sungai.
- -- -
4-7 :awasan sekitar danau atau waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal /( ayat 4-7 ditetapkan
dengan kriteria:
a. daratan dengan !arak 1) 4lima puluh7 meter sampai dengan 1)) 4seratus7 meter dari titik
pasang air danau atau waduk tertinggi% atau
b. sepan!ang tepian danau atau waduk yang lebarnya proporsional terhadap bentuk dan kondisi
fisik danau atau waduk.
4/7 "uang terbuka hi!au kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal /( ayat 4/7 ditetapkan dengan
kriteria:
a. lahan dengan luas paling sedikit '.1)) 4dua ribu lima ratus7 meter persegi%
b. berbentuk satu hamparan berbentuk !alur atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan
!alur% dan
c. didominasi komunitas tumbuhan.
Pa1a"1a9 3
Ka=asa$ S'a0a Aa3, P%%s&a1#a$ Aa3, ,a$ Ca"a1 B',a<a
Pasa +:
:awasan suaka alam pelestarian alam dan cagar budaya di Provinsi Sumatera Utara terdiri atas:
417 :awasan suaka alam meliputi Sibolangit 4+eli Serdang7% 5iang <alik dan <atu >inurit 45abuhan
<atu7% +olok Sibual . buali 4#apanuli Selatan7 +olok Sipirok 4#apanuli Selatan7 Sei 5edong
45abuhan <atu7 5ubuk "aya #apanuli Selatan
4'7 :awasan suaka margasatwa meliputi :arang >ading 4+eli Serdang dan 5angkat7% Siranggas
4Pakpak <harat7% +olok Surungan 4#oba Samosir7% +olok Saut 4#apanuli Utara7 <arumun
4Padang 5awas dan Padang 5awas Utara7 dan Pulau &ias serta kawasan pantai hutan bakau atau
hutan mangrove.
4-7 :awasan pelestarian alam meliputi #aman &asional >unung 5euser di 5angkat% #aman &asional
<atang >adis di Mandailing &atal #aman ;utan "aya <ukit <arisan 4+eli Serdang Simalungun
:aro dan 5angkat7 #aman $isata 3lam di Sibolangit 4+eli Serdang7 ;oliday "esort 45abuhan
<atu7 5au +ebuk-+ebuk 4:aro7 +eleng 5ancuk 4:aro7 Si =ikeh-=ikeh 4+airi7 Si!aba ;uta
>in!ang 4#apanuli Utara7 dan Muara 4#apanuli Utara7.
4/7 :awasan cagar budaya meliputi :ompeks 6stana Maimoon rumah adat 5ingga di Simalungun
makam batu dan permukiman tradisionil di #omok Pulau Samosir tusu batu di Pulau &ias.
417 Pulau-pulau kecil dengan luasan maksimal 1) km' yang terletak di perairan pantai <arat dan di
perairan Pantai #imur.
4(7 :awasan Pantai <erhutan <akau atau hutan mangrove terletak membentang di wilayah Pantai
#imur dari pantai utara :abupaten 5angkat ke daerah selatan pantai :abupaten 5abuhan <atu. +i
wilayah Pantai <arat membu!ur dari pantai selatan :abupaten #apanuli #engah serta di daerah
ke :epulauan &ias.
Pasa +;
:riteria kawasan suaka alam pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada Pasal /*
yakni :
417 :awasan suaka alam ditetapkan dengan kriteria:
a. kawasan yang memiliki keanekaragaman biota ekosistem serta ge!ala dan keunikan alam
yang khas baik di darat maupun di perairan% danAatau
b. mempunyai fungsi utama sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman !enis biota
ekosistem serta ge!ala dan keunikan alam yang terdapat di dalamnya.
- -/ -
4'7 :awasan suaka alam laut dan perairan lainnya ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki ekosistem khas baik di lautan maupun di perairan lainnya% dan
b. merupakan habitat alami yang memberikan tempat atau perlindungan bagi perkembangan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa.
4-7 Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut ditetapkan dengan kriteria:
a. merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari suatu !enis satwa yang perlu dilakukan
upaya konservasinya%
b. memiliki keanekaragaman satwa yang tinggi%
c. merupakan tempat dan kehidupan bagi !enis satwa migran tertentu% atau
d. memiliki luas yang cukup sebagai habitat !enis satwa yang bersangkutan.
4/7 =agar alam dan cagar alam laut ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki keanekaragaman !enis tumbuhan satwa dan tipe ekosistemnya%
b. memiliki formasi biota tertentu danAatau unit-unit penyusunnya%
c. memiliki kondisi alam baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau belum diganggu
manusia%
d. memiliki luas dan bentuk tertentu% atau
e. memiliki ciri khas yang merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya
memerlukan konservasi.
417 :awasan pantai berhutan bakau ditetapkan dengan kriteria koridor di sepan!ang pantai dengan
lebar paling sedikit 1-) 4seratus tiga puluh7 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan
terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.
4(7 #aman nasional dan taman nasional laut ditetapkan dengan kriteria:
a. berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa yang beragam%
b. memiliki luas yang cukup untuk men!amin kelangsungan proses ekologi secara alami%
c. memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa !enis tumbuhan maupun !enis
satwa dan ekosistemnya serta ge!ala alam yang masih utuh%
d. memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya yang secara materi atau
fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi maupun pendudukan manusia% dan
e. memiliki keadaan alam yang asli untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam.
4,7 #aman hutan raya ditetapkan dengan kriteria:
a. berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan danAatau satwa yang beragam%
b. memiliki arsitektur bentang alam yang baik%
c. memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata%
d. merupakan kawasan dengan ciri khas baik asli maupun buatan baik pada kawasan yang
ekosistemnya masih utuh maupun kawasan yang sudah berubah%
e. memiliki keindahan alam danAatau ge!ala alam% dan
f. memiliki luas yang memungkinkan untuk pengembangan koleksi tumbuhan danAatau satwa
!enis asli danAatau bukan asli.
4*7 #aman wisata alam dan taman wisata alam laut ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki daya tarik alam berupa tumbuhan satwa dan ekosistemnya yang masih asli serta
formasi geologi yang indah unik dan langka%
b. memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata%
- -1 -
c. memiliki luas yang cukup untuk men!amin pelestarian sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan wisata alam% dan
d. kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan kegiatan wisata alam.
407 :awasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan ditetapkan dengan kriteria sebagai hasil budaya
manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Pa1a"1a9 +
Ka=asa$ Ra=a$ B%$6a$a Aa3 G%77"#
Pasa 20
417 :awasan rawan bencana alam geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal /- ayat 4/7 huruf d
terdiri atas:
a. kawasan rawan letusan gunung berapi%
b. kawasan rawan gempa bumi%
c. kawasan rawan gerakan tanah%
d. kawasan yang terletak di Eona patahan aktif%
e. kawasan rawan tsunami%
f. kawasan rawan abrasi% dan
g. kawasan rawan bahaya gas beracun.
4'7 :awasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah terdiri atas:
a. kawasan imbuhan air tanah% dan
b. sempadan mata air.
Pasa 21
:awasan bencana alam geologi meliputi :
417 :awasan rawan tanah longsor terletak pada sebagian besar wilayah Sumatera Utara di sekitar
<ukit <arisan membu!ur arah Utara - Selatan meliputi :abupaten #apanuli Utara pada :ecamatan
Muara Sipoholon +olok Sanggul 5intong &ihuta <aki "a!a Siborong-borong Pagaran 2nan
>an!ang #arutung 3dian :oting Pahae @ulu Pahae @ae% :abupaten #oba Samosir pada
:ecamatan Simanindo Pangururan Sian!ur Mula-Mula ;arian <oho Palipi 2nan "unggu
5aguboti Porsea ;abinsaran% :abupaten #apanuli #engah pada :ecamatan <arus :olang #apian
&auli 5umut Sibabangun% :abupaten Mandailing &atal pada :ecamatan Siabu Panyabungan
<atang &atal :otanopan% :abupaten Pakpak <harat pada :ecamatan Sitelu #aliurang @ahe Sitelu
#aliutang @ulu #aliutang Salak #aliutang P>>S :era!aan% :abupaten +airi pada :ecamatan
#igalingga Siempat &empu Silima Pungga-Pungga Pegagan Sumbul Sidikalang Parbuluan%
:abupaten Simalungun pada :ecamatan +olok Silau Silimakuta +olok Pardamean Sidamanik
+olok Panribuan >irsang Sipangan <olon% :abupaten +eli Serdang pada :ecamatan &amorambe
S#M ;ilir <iriu-biru Sibolangit S#M ;ulu <angun Purba :abupaten :aro pada :ecamatan
Mardinding :utabuluh 5au <aleng #iga <inanga Simpang 9mpat :aban!ahe <arus!ahe
Merek% :abupaten 5angkat pada :ecamatan Padangtualang <ahorok Salapian :wala Sei <ingai%
Pulau &ias bagian Selatan dan bagian #engah yaitu :abupaten &ias pada :ecamatan ;iliduho%
:abupaten &ias <arat pada :ecamatan Mandrehe serta :ota >unung Sitoli pada :ecamatan
>unung Sitoli.4P6&+3; :9 <U:U "9&=3&37
4'7 :awasan rawan gelombang pasang meliputi $ilayah Pantai #imur dan Pantai <arat Provinsi
Sumatera Utara serta wilayah pantai Pulau &ias
4-7 :awasan rawan ban!ir meliputi sepan!ang pantai #imur yang dilalui oleh !alur lintas timur
Sumatera yaitu :abupaten Simalungun pada :ecamatan Silau :ahean "aya :ahean <andar
Pematang <andar +olok <atunanggar #apian +olok Siantar <osar Maligas U!ung Padang
;utabayu "a!a #anah @awa% :abupaten #apanuli #engah pada :ecamatan Manduamas <arus
Sorkam :olang #apian &auli Sibolga 5umut Sibabangun% :abupaten Mandailing &atal pada
- -( -
:ecamatan &atal Muara <atang >adis <atahan% :abupaten 5angkat pada :ecamatan Pangkalan
Susu <randan <arat <abalan <esitang #an!ungpura >ebang Secanggang ;inai Stabat
Padangtualang <ahorok.% :abupaten 5abuhan <atu pada :ecamatan Panai ;ilir Panai #engah
Pangkatan <ilah ;ilir% :abupaten 5abuhan <atu Utara pada :ecamatan :ualuh ;ilir% :abupaten
5abuhan <atu Selatan pada :ecamatan :p. "akyat dan :ota Pinang% :abupaten +eli Serdang pada
:ecamatan Percut Sei #uan +eli #ua Pancur <atu &amorambe :utalimbaru <iru-biru Pantai
5abu <atang :uis <eringin 5ubuk Pakam% :abupaten Serdang <edagai pada :ecamatan Pantai
=ermin Perbaungan #eluk Mengkudu #an!ung <eringin Sei "ampah :abupaten &ias pada
:ecamatan 6dano >awo >ido% :abupaten &ias Utara pada :ecamatan #uhemberua 5ahewa
3lasa% :abupaten &ias <arat pada :ecamatan Mandrehe Sirombu :abupaten &ias Selatan pada
:ecamatan 5olowau 3mandraya #eluk +alam 5ahusa% :ota >unugsitoli pada :ecamatan
>unungsitoli.
4/7 :awasan angin puting beliung di :abupaten 5angkat dan +eli Serdang.
Pasa 22
:awasan yang memberikan perlindungan terhadap cekungan air tanah 4=3#7 tersebar di pantai barat
pantai timur dan dataran tinggi Sumatera Utara
417 =3# 5angsa :ab. 5angkat.
4'7 =3# Medan :ota Medan :ota <in!ai :ota #ebing #inggi :ota Pematang Siantar :ab.
5angkat.
4-7 =3# :ab. +eli Serdang :ab. Serdang <edagai :ab. :aro :ab. 3sahan :ab. <atubara :ab.
Simalungun :ab. 5abuhan <atu dan :ab. 5abuhan <atu Utara.
4/7 =3# :utacane :ab. :aro.
417 =3# Sibulus Salam :ab. #apanuli #engah.
4(7 =3# Sidikalang :ab. +airi :ab. #apanuli Utara :ab. Samosir :ab. ;umbang Samosir dan
:ab. Pakpak <harat.
4,7 =3# Porsea-Prapat :ab. :ab. Samosir% #oba Samosir.
4*7 =3# #arutung :ab. #apanuli Utara.
407 =3# 2nolimbu :ota >unungsitoli :ab. &ias dan :ab. &ias Selatan.
41)7 =3# 5ahewa :ab. &ias Utara.
4117 =3# Sirombu :ab. &ias Utara dan :ab. &ias <arat.
41'7 =3# :uala <atangtoru :ab. #apanuli #engah dan :ab. #apanuli Selatan.
41-7 =3# #eluk +urianA Pekanbaru :ab. 5abuhanbatu :ab. 5abuhanbatu Selatan :ab. Padang
5awas dan :ab. Padang 5awas Utara.
41/7 =3# <an!arampa :ab. Mandailing &atal dan :ab. #apanuli Selatan.
4117 =3# Panyabungan :ab. Mandailing &atal.
41(7 =3# Pasaribuhuan :ab. Padang 5awas.
41,7 =3# 5ubuk Sikaping :ab. Mandailing &atal .
41*7 =3# &atal-U!unggading :ab. Mandailing &atal.
4107 =3# Padangsidempuan :ota Padangsidimpuan dan :ab. #apanuli Selatan.
4M3SU: :9 <U:U "9&=3&37

Pasa 23
- -, -
417 :awasan rawan letusan gunung berapi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf a
ditetapkan dengan kriteria:
a. wilayah di sekitar kawah atau kaldera% danAatau
b. wilayah yang sering terlanda awan panas aliran lava aliran lahar lontaran atau guguran batu
pi!ar danAatau aliran gas beracun.
4'7 :awasan rawan gempa bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf b ditetapkan
dengan kriteria kawasan yang berpotensi danAatau pernah mengalami gempa bumi dengan skala
D66 sampai dengan G66 Modified Mercally 6ntensity 4MM67.
4-7 :awasan rawan gerakan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf c ditetapkan
dengan kriteria memiliki tingkat kerentanan gerakan tanah tinggi.
4/7 :awasan yang terletak di Eona patahan aktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417
huruf d ditetapkan dengan kriteria sempadan dengan lebar paling sedikit '1) 4dua ratus lima
puluh7 meter dari tepi !alur patahan aktif.
417 :awasan rawan tsunami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf e ditetapkan
dengan kriteria pantai dengan elevasi rendah danAatau berpotensi atau pernah mengalami tsunami.
4(7 :awasan rawan abrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf f ditetapkan dengan
kriteria pantai yang berpotensi danAatau pernah mengalami abrasi.
4,7 :awasan rawan bahaya gas beracun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 417 huruf g
ditetapkan dengan kriteria wilayah yang berpotensi danAatau pernah mengalami bahaya gas
beracun.
Pasa 2+
417 :awasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 417 ditetapkan dengan
kriteria kawasan berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan bahan rombakan tanah atau material campuran.
4'7 :awasan rawan gelombang pasang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 4'7 ditetapkan
dengan kriteria kawasan sekitar pantai yang rawan terhadap gelombang pasang dengan kecepatan
antara 1) sampai dengan 1)) kilometer per !am yang timbul akibat angin kencang atau gravitasi
bulan atau matahari.
4-7 :awasan rawan ban!ir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 4-7 ditetapkan dengan kriteria
kawasan yang diidentifikasikan sering danAatau berpotensi tinggi mengalami bencana alam ban!ir.
Pasa 22
417 :awasan imbuhan air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 4'7 huruf a ditetapkan
dengan kriteria:
a. memiliki !enis fisik batuan dengan kemampuan meluluskan air dengan !umlah yang berarti%
b. memiliki lapisan penutup tanah berupa pasir sampai lanau%
c. memiliki hubungan hidrogeologis yang menerus dengan daerah lepasan% danAatau
d. memiliki muka air tanah tidak tertekan yang letaknya lebih tinggi daripada muka air tanah
yang tertekan.
4'7 :awasan sempadan mata air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) ayat 4'7 huruf b ditetapkan
dengan kriteria:
a. daratan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan fungsi mata
air% dan
b. wilayah dengan !arak paling sedikit ')) 4dua ratus7 meter dari mata air.
Pa1a"1a9 2
Ka=asa$ L#$,'$" G%77"#
- -* -
Pasa 24
:awasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam pasal /- ayat 4/7 huruf e terdiri atas :
417 :awasan cagar alam geologi kawasan keunikan batuan dan fosil yaitu <atu gamping
Sibaganding terdapat di daerah Parapat-#oba dan <atumilmil daerah :aban!ahe
4'7 :awasan rawan bencana alam geologi
4-7 :awasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah
Pasa 25
417 :awasan cagar alam geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1( ayat 417 terdiri atas:
a.kawasan keunikan batuan dan fosil%
b. kawasan keunikan bentang alam% dan
c.kawasan keunikan proses geologi.
4'7 :awasan keunikan batuan dan fosil:
a.batu gamping Sibaganding terdapat di daerah Parapat #oba mengandung fosil Halobia yang
melimpah dan lokasi tipe Halobia tobensis =9: 53>6
b. batumilmil terdapat di daerah :aban!ahe berupa batu gamping gloukonit. =9: 53>6
Pasa 2:
:riteria kawasan keunikan batuan dan fosil adalah :
a. memiliki keragaman batuan dan dapat berfungsi sebagai laboratorium alam%
b. memiliki batuan yang mengandung !e!ak atau sisa kehidupan di masa lampau 4fosil7%
c. memiliki nilai paleo-antropologi dan arkeologi%
d. memiliki tipe geologi unik% atau
e. memiliki satu-satunya batuan danAatau !e!ak struktur geologi.
Pa1a"1a9 4
Ka=asa$ #$,'$" a#$$<a
Pasa 2;
:awasan lindung lainnya terdiri atas %
417 =agar biosfer.
4'7 "amsar.
4-7 :awasan lindung #aman <uru Pulau Pini di kepulauan &ias.
4/7 :awasan perlindungan plasma nutfah.
417 :awasan pengungsian satwa.
4(7 :awasan terumbu karang terletak di pesisir pantai :abupaten #apanuli Selatan perairan
:abupaten #apanuli #engah yaitu perairan pulau Poncan >odang Poncan :ecil Pulau Unggas
Pulau <akal Pulau #unggul &asi Pulau <ansalar dan Pulau #alam di kepulauan &ias sekitar
perairan Pulau &ias Pulau Masin Pulau Pasakek Pulau Sumbawa dan Pulau :asik di Pantai
#imur perairan sekitar pulau <erhala :abupaten Serdang <edagai. 4;3PUS7
4,7 :awasan koridor bagi !enis satwa atau biota laut yang dilindungi.
Pasa 40
417 =agar biosfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 417 ditetapkan dengan kriteria:
- -0 -
a. memiliki keterwakilan ekosistem yang masih alami kawasan yang sudah mengalami
degradasi mengalami modifikasi atau kawasan binaan%
b. memiliki komunitas alam yang unik langka dan indah%
c. merupakan bentang alam yang cukup luas yang mencerminkan interaksi antara komunitas
alam dengan manusia beserta kegiatannya secara harmonis% atau
d. berupa tempat bagi pemantauan perubahan ekologi melalui penelitian dan pendidikan.
4'7 "amsar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 4'7 ditetapkan dengan kriteria:
a. berupa lahan basah baik yang bersifat alami atau mendekati alami yang mewakili langka atau
unit yang sesuai dengan biogeografisnya%
b. mendukung spesies rentan langka hampir langka atau ekologi komunitas yang terancam%
c. mendukung keanekaragaman populasi satwa danAatau flora di wilayah biogeografisnya% atau
d. merupakan tempat perlindungan bagi satwa danAatau flora saat melewati masa kritis dalam
hidupnya.
4-7 #aman buru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 4-7 ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki luas yang cukup dan tidak membahayakan untuk kegiatan berburu% dan
b. terdapat satwa buru yang dikembangbiakkan yang memungkinkan perburuan secara teratur
dan berkesinambungan dengan mengutamakan segi aspek rekreasi olahraga dan kelestarian
satwa.
4/7 :awasan perlindungan plasma nutfah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 4/7 ditetapkan
dengan kriteria:
a. memiliki !enis plasma nutfah tertentu yang memungkinkan kelangsungan proses
pertumbuhannya% dan
b. memiliki luas tertentu yang memungkinkan kelangsungan proses pertumbuhan !enis plasma
nutfah.
417 :awasan pengungsian satwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 417 ditetapkan dengan
kriteria:
a. merupakan tempat kehidupan satwa yang se!ak semula menghuni areal tersebut%
b. merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa% dan
c. memiliki luas tertentu yang memungkinkan berlangsungnya proses hidup dan kehidupan serta
berkembangbiaknya satwa.
4(7 #erumbu karang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 4(7 ditetapkan dengan kriteria:
a. berupa kawasan yang terbentuk dari koloni masif dari hewan kecil yang secara bertahap
membentuk terumbu karang%
b. terdapat di sepan!ang pantai dengan kedalaman paling dalam /) 4empat puluh7 meter% dan
c. dipisahkan oleh laguna dengan kedalaman antara /) 4empat puluh7 sampai dengan ,1 4tu!uh
puluh lima7 meter.
4,7 :awasan koridor bagi !enis satwa atau biota laut yang dilindungi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat 4,7 ditetapkan dengan kriteria:
a. berupa kawasan memiliki ekosistem unik biota endemik atau proses-proses penun!ang
kehidupan%
b. mendukung alur migrasi biota laut.
Pasa 41
- /) -
417 Sebaran kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 4-74/7 serta Pasal 1- ayat
417 dengan luas paling sedikit 1.))) 4seribu7 hektar.
4'7 Sebaran kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 4-7 dan ayat 4(7 serta Pasal
1- ayat 417 dengan luas kurang dari 1.))) 4seribu7 hektar dan sebaran kawasan lindung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1' ayat 417 ayat 4'7 dan ayat 4/7 serta Pasal 1- ayat 4'7 dan
ayat 4-7 ditetapkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 4=9: 53>67
Ba"#a$ K%&#"a
R%$6a$a P%$"%3/a$"a$ Ka=asa$ B',# Da<a
Pa1a"1a9 1
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ H'&a$ P17,'0s#
Pasa 42
:awasan peruntukan hutan produksi terdiri atas:
417 :awasan peruntukan hutan produksi terbatas berlokasi di :abupaten 5angkat :aro +airi
Pakpak <harat #apanuli #engah bagian Utara #apanuli Utara bagian Selatan Simalungun
bagian Selatan 3sahan 5abuhan <atu bagian <arat #apanuli Selatan Mandailing &atal 4di
sekitar kawasan lindung7 #oba Samosir Pulau &ias bagian Utara dan #imur Pulau #anahmasa
bagian Selatan dan Pulau #anahbala bagian #engah.
4'7 :awasan peruntukan hutan produksi tetap berlokasi di :abupaten 5angkat sebelah <arat +eli
Serdang bagian Selatan Simalungun bagian Utara dan <arat 3sahan bagian Selatan 5abuhan
<atu bagian Utara dan #imur kawasan sekitar +anau #oba 4#oba Samosir7 Mandailing &atal
bagian Selatan dan Utara #apanuli Selatan bagian #imur hutan Siosar 4:aro7 serta di Pulau
&ias Pulau #anahmasa dan #anahbala.
4-7 :awasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi berlokasi di :abupaten 3sahan
5abuhan <atu dan Pulau &ias dan sekitarnya +eli Serdang +airi dan #apanuli Selatan.
Pasa 43
:riteria kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas :
417 :awasan peruntukan hutan produksi terbatas ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor
kemiringan lereng !enis tanah dan intensitas hu!an dengan !umlah skor 1'1 4seratus dua puluh
lima7 sampai dengan 1,/ 4seratus tu!uh puluh empat7.
4'7 :awasan peruntukan hutan produksi tetap ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor kemiringan
lereng !enis tanah dan intensitas hu!an dengan !umlah skor paling besar 1'/ 4seratus dua puluh
empat7.
4-7 :awasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki faktor kemiringan lereng !enis tanah dan intensitas hu!an dengan !umlah skor
paling besar 1'/ 4seratus dua puluh empat7% danAatau
b. merupakan kawasan yang apabila dikonversi mampu mempertahankan daya dukung dan daya
tampung lingkungan.
4/7 :riteria teknis kawasan peruntukan hutan produksi terbatas kawasan peruntukan hutan produksi
tetap dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi mempedomani ketentuan
yang ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang kehutanan.
Pa1a"1a9 2
- /1 -
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%1&a$#a$
Pasa 4+
417 "encana pengembangan kawasan budidaya pertanian tanaman pangan adalah :
a. kawasan budidaya pertanian tanaman pangan terdiri dari tanaman pangan lahan basah dan
pertanian tanaman pangan lahan kering dengan !enis tanaman padi sawah dan padi ladang
palawi!a dan hortikultura%
b. lokasi pertanian lahan basah yang tersebar di seluruh kabupaten tetap dipertahankan dan untuk
beberapa lokasi dilakukan pengembangan pada lahan yang sesuai dan belum dimanfaatkan
untuk kegiatan lain yaitu di 5angkat +eli Serdang Serdang <edagai 3sahan 5abuhan <atu
:aro Pakpak <harat #apanuli Utara #oba Samosir Mandailing &atal #apanuli Selatan
#apanuli #engah dan &ias.
c. lokasi lahan kering yang merupakan lahan pertanian tanaman pangan yang ada tetap
dipertahankan dan dilakukan pengembangan pada lahan yang sesuai antara lain di kabupaten
#apanuli Selatan 5abuhan <atu #apanuli Utara Simalungun +airi #oba Samosir dan
5angkat Pak-pak <harat dan Serdang <edagai%
4'7 5okasi lahan pertanian tanaman pangan berkelan!utan untuk ditetapkan oleh masing-masing
kabupaten bersangkutan.
4-7 5okasi sentra produksi 3gropolitan sebagai basis pemasaran dan hasil produksi pertanian tanaman
pangan yang tersebar pada dataran tinggi <ukit <arisan yaitu kota Merek :aro Siborong borong
#apanuli Utara +olok Sanggul ;umbang ;asundutan 5umban @ulu #oba Samosir ;arian
Samosir Silimakuta Simalungun Sitin!o dan #anah Pinem +airi Siempat "ube Pakpak <harat
Siantar Martoba di :ota Pematang Siantar.
4/7 5okasi sentra produksi 3gromarinepolitan yang berada di wilayah kawasan pesisir pulau pulau
kecil dan pulau terluar yang diarahkan pada potensi agro pertanian perikanan dan pariwisata.
417 :awasan #aman #eknologi Pertanian 4Agrotechno Park yang berlokasi pada sekitar kawasan
<andara :uala &amu dan kawasan lainnya yang diperuntukkan.
4(7 :awasan peruntukan pertanian lahan basah ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian%
b. ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan yang berkelan!utan%
c. mendukung ketahanan pangan nasional% danAatau
d. dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat ketersediaan air.
4,7 :riteria teknis kawasan peruntukan pertanian lahan basah mempedomani ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang pertanian.
Pa1a"1a9 3
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%10%/'$a$
Pasa 42
"encana pengembangan kawasan peruntukan perkebunan adalah:
417 kawasan budidaya tanaman perkebunanAkegiatan perkebunan merupakan sektor hulu dari
kegiatan industri pengolahan hasil perkebunan khususnya industri pengolahan minyak kelapa
sawit dan berbagai kegiatan hilir lainnya%
4'7 pengembangan perkebunan diarahkan ke beberapa lokasi yang sesuai diantaranya : di :abupaten
5angkat :aro +airi #apanuli Utara 5abuhan <atu #apanuli Selatan dan &ias sedangkan
untuk perkebunan besar di :abupaten 5angkat +eli Serdang Serdang <edagei Pak-pak <harat
#oba Samosir #apanuli Utara 5abuhan <atu dan #apanuli Selatan.
4-7 :awasan peruntukan perkebunan ditetapkan dengan kriteria:
- /' -
a. memiliki kesesuaian lahan untuk perkebunan%
b. memiliki lahan yang cukup untuk pengembangan kegiatan perkebunan%
c. didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai untuk pengembangannya.
4/7 :riteria teknis kawasan peruntukan perkebunan mempedomani ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang perkebunan.
Pa1a"1a9 +
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%&%1$a0a$
Pasa 44
"encana pengembangan kawasan peternakan adalah:
417 kawasan budidaya peternakan diarahkan sesuai dengan lokasi kegiatan pertanian baik lahan basah
lahan kering maupun kebun campuran.
4'7 pengembangan !enis ternak besar potensial di :epulauan &ias :abupaten #apanuli Selatan
#apanuli #engah #apanuli Utara +airi Simalungun :aro 5angkat +eli Serdang 5abuhan <atu
3sahan #oba Samosir Padang 5awas Utara dan Mandailing &atal dan kawasan lain yang
diperuntukkan.
4-7 :awasan peruntukan peternakan ditetapkan dengan kriteria:
a. terdapat pada wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan%
b. tidak mengganggu lingkungan sosial kemasyarakatan serta lingkungan disekitarnya.
4/7 :riteria teknis kawasan peruntukan peternakan ditetapkan mempedomani ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang peternakan.
Pa1a"1a9 2
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%1#0a$a$
Pasa 45
417 "encana pengembangan kawasan budidaya perikanan adalah:
a. pemanfaatan lahan perikanan budidaya tersebar di seluruh kabupatenAkota
sedangkan pengembangan pemanfaatan ruang bagi perikanan danau di kabupaten yang
memiliki kawasan danau terutama di #oba Samosir% Simalungun #apanuli Utara :aro +airi
Serdang <edagei #apanuli #engah dan #apanuli Selatan%
b. perikanan laut dikembangkan di seluruh daerah kabupatenAkota yang memiliki
potensi perikanan laut terutama di kabupaten 3sahan 5angkat +eli Serdang Sibolga #an!ung
<alai #apanuli #engah Mandailing &atal :epulauan &ias 5abuhan <atu dan :ota Medan.
4'7 :awasan peruntukan perikanan ditetapkan dengan kriteria:
a. wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan budi daya dan industri
pengolahan hasil perikanan% danAatau
b. tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
4-7 :riteria teknis kawasan peruntukan perikanan ditetapkan mempedomani ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang perikanan.
Pa1a"1a9 4
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%1&a3/a$"a$
Pasa 4:
417 :awasan peruntukan pertambangan yang memiliki nilai strategis nasional terdiri atas
pertambangan mineral dan batubara pertambangan minyak dan gasbumi pertambangan
panasbumi serta air tanah.
- /- -
4'7 "encana pengembangan kawasan peruntukan pertambangan adalah :
a. <atubara arahan lokasi kegiatan pertambangan batubara berada di :abupaten
Mandailing &atal :abupaten #apanuli #engah :abupaten #apanuli Selatan :abupaten
5angkat :abupaten Padang 5awas :abupaten 5abuhan <atu Utara :abupaten &ias
:abupaten &ias <arat :abupaten &ias Selatan%
b. Panasbumi arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten :aro :abupaten
+eli Serdang :abupaten Simalungun :abupaten 5angkat :abupaten Samosir :abupaten
#apanuli Utara :abupaten #apanuli Selatan :abupaten Mandailing &atal%
c. Minyak dan >asbumi arahan lokasi kegiatan pertambangan di :abupaten
5angkat :ota <in!ai :ota Medan :abupaten +eli Serdang :abupaten 5abuhan <atu
:abupaten Padang 5awas Pulau &ias%
d. >ambut arahan lokasi kegiatan pertambangan di :abupaten ;umbang ;asundutan
:abupaten 5abuhan <atu Selatan :abupaten Mandailing &atal :abupaten 5angkat%
e. "adio 3ktif arahan lokasi kegiatan pertambangan di :abupaten #apanuli
#engah :abupaten #apanuli Utara%
f. <elerang arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten :aro
:abupaten Samosir :abupaten #apanuli Utara :abupaten #apanuli Selatan :abupaten
Mandailing &atal%
g. #imah arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten 5abuhan <atu dan
:abupaten 5abuhan <atu Selatan%
h. #imah ;itam atau #imbal arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten
Mandailing &atal :abupaten #apanuli Selatan :abupaten +airi :abupaten Pakpak <harat
:abupaten #apanuli #engah :abupaten ;umbang ;asundutan%
i. 9mas arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing
&atal :abupaten #apanuli Selatan :abupaten Padang 5awas :abupaten ;umbang
;asundutan%
!. <esi arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing
&atal :abupaten #apanuli Selatan :abupaten ;umbang ;asundutan :abupaten #apanuli
#engah%
k. #embaga arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing &atal
:abupaten #apanuli Selatan :abupaten ;umbang ;asundutan :abupaten #apanuli #engah%
l. Seng arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten +airi
:abupaten Pakpak <harat :abupaten Mandailing &atal :abupaten #apanuli #engah
:abupaten #apanuli Utara :abupaten #apanuli Selatan%
m. <auksit arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten 5abuhan <atu
Selatan :abupaten Mandailing &atal%
n. <ismut arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing &atal%
o. 3rsen arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing &atal
:abupaten 5abuhan <atu :abupaten #apanuli Selatan%
p. $olfromit arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten 5abuhan <atu
Utara :abupaten #apanuli #engah%
I. Bluorit dan #ungsten arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten
5abuhan <atu Utara%
r. Mangan #ellurium Platina Molibdenum 3ntimoni dan =hromium arahan
lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten Mandailing &atal%
s. &iobium arahan lokasi kegiatan pertambangan berada di :abupaten #apanuli
#engah%
t. <ahan #ambang Mineral <ukan 5ogam dan <atuan yaitu <entonit <atu
>ampingA<atu :apur 8eolit +olomit Marmer #ravertin +iatomea #rass 3ndesit >ranit
Belspar :aolin <atu Mulia <atu 3pung Perlit :alsit :uarsa Phospat Pasir :uarsa
:uarsit >rafit Mika 2ker #alk Serpentinit 5empung Pasir dan <atu 4Sirtu7 Pasir 5aut
arahan lokasi kegiatan pertambangan tersebar di Provinsi Sumatera Utara%
- // -
u. 3ir #anah arahan lokasi kegiatan pertambangan tersebar di 10 4sembilan belas7
cekungan air tanah di Provinsi Sumatera Utara.
4-7 :awasan peruntukan pertambangan ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki sumber daya bahan tambang yang berwu!ud padat cair atau gas berdasarkan
petaAdata geologi%
b. merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan pertambangan secara
berkelan!utan%
c. merupakan bagian proses upaya merubah kekuatan ekonomi potensial men!adi kekuatan
ekonomi riil% danAatau
d. kriteria teknis 4deliniasi7 kawasan peruntukan pertambangan memiliki formasi batuan
pembawa batubaraAmineral atau cekungan migasApanasbumi dan air tanah $UPA$:
MigasA$:P Panasbumi 6UP 6P" dan 6UP: dan seluruh !aringan infrastruktur tambang
4!aringan !alan pipa kolam pengendapan tempat pengolahanApencucian pemurnian dan
stock file7.
Pa1a"1a9 5
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ I$,'s&1#
Pasa 4;
417 Pengembangan kawasan peruntukan industri diarahkan pada :
a. :awasan 6ndustri #ertentu di :abupaten &ias Selatan%
b. Sentra 6ndustri :ecil di :abupaten ;umbang ;asundutan%
c. 5ingkungan 6ndustri :ecil di :ota #ebing #inggi%
d. :awasan 6ndustri #ebing #inggi di :ota #ebing #inggi%
e. :awasan 6ndustri UM:M di :ota #ebing #inggi%
f. :awasan 6ndustri di :abupaten 5abuhan <atu%
g. :awasan 6ndustri <agan 3sahan di :abupaten 3sahan%
h. :awasan 6ndustri 5amhotma di :ota Medan%
i. :awasan 6ndustri Medan 66 4:6M-667 di :abupaten +eli Serdang%
!. :awasan 6ndustri Medan 6 66 dan Medan Star di :ota Medan%
k. :awasan 6ndustri +eli Serdang di :abupaten +eli Serdang%
l. :awasan 6ndustri Paluh Merbau di :abupaten +eli Serdang%
m. :awasan 6ndustri Pematang Siantar 4:6P7 di :ota Pematang Siantar%
n. Pusat +istribusi "egional 4P+"7 Pematang Siantar di :ota Pematang Siantar%
o. :awasan 6ndustri <$: 6 di :abupaten Padang Sidempuan%
p. :awasan 6ndustri <$: 66 di :abupaten Padang Sidempuan%
I. :awasan 6ndustri <erbasis :ompetensi 6nti 6ndustri +aerah :ota #an!ung <alai%
r. :awasan 6ndustri <erbasis 3gro di :abupaten +airi%
s. :awasan Peruntukan 6ndustri di :abupaten +airi%
t. :awasan 6ndustri <engkel di :abupaten Serdang <edagei% 4=9: 53>67
u. :awasan 6ndustri Pangkalan Susu di :abupaten 5angkat%
v. :awasan 6ndustri Sei Semangke di :abupaten Simalungun.
4'7 :awasan peruntukan industri ditetapkan dengan kriteria:
a. berupa wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan industri%
b. tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup% danAatau
c. tidak mengubah lahan produktif.
4-7 :riteria teknis kawasan peruntukan industri ditetapkan mempedomani ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang industri.
- /1 -
Pa1a"1a9 :
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ Pa1#=#sa&a
Pasa 50
417 :awasan pariwisata diarahkan untuk dikembangkan di kawasan yang memiliki obyek wisata
yang potensial. Pengembangan kawasan wisata utama diarahkan di +anau #oba dan sekitarnya
untuk wisata alam dan budaya% :epulauan &ias dan sekitarnya untuk wisata alam budaya dan
minat khusus% <rastagi dan #anah :aro untuk wisata alam dan budaya% serta <ahorok untuk
wisata alam minat khusus dan budaya. :awasan Pantai #imur sekitar kabupaten +eli Serdang
dan Serdang <edagei sedangkan kawasan Pantai <arat :abupaten #apanuli #engah dan Sibolga
dan Mandailing &atal untuk wisata bahari dan minat khusus.
4'7 :awasan peruntukan pariwisata ditetapkan dengan kriteria:
a.memiliki ob!ek dengan daya tarik wisata% danAatau
b. mendukung upaya pelestarian budaya keindahan alam dan lingkungan.
4-7 :riteria teknis kawasan peruntukan pariwisata ditetapkan mempedomani ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang pariwisata.
Pa1a"1a9 ;
Ka=asa$ P%1'$&'0a$ P%13'0#3a$
Pasa 51
417 :awasan permukiman terdiri dari permukiman perkotaan dan non perkotaan atau pedesaan di
dataran rendah dan dataran tinggi kawasan pesisir pantai dan pulau kecil diarahkan mengikuti
hirarki fungsional rencana struktur ruang dan pusat pelayanan wilayah Provinsi Sumatera Utara.
4'7 :awasan peruntukan permukiman ditetapkan dengan kriteria:
a. berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana%
b. memiliki akses menu!u pusat kegiatan masyarakat di luar kawasan% danAatau
c. memiliki kelengkapan prasarana sarana dan utilitas pendukung.
4-7 :riteria teknis kawasan peruntukan permukiman ditetapkan mempedomani ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung !awabnya di bidang perumahan dan
permukiman.
BAB VI
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
Ba"#a$ K%sa&'
K1#&%1#a Ka=asa$ S&1a&%"#s P178#$s#
Pasa 52
Penetapan kawasan strategis Provinsi Sumatera Utara dilakukan berdasarkan kepentingan:
a. pertahanan dan keamanan%
b. pertumbuhan ekonomi%
c. sosial dan budaya%
d. pendayagunaan sumber daya alam danAatau teknologi tinggi% danAatau
e. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Pasa 53
- /( -
:awasan strategis provinsi dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan ditetapkan dengan
kriteria:
a. diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan
geostrategi provinsi%
b. diperuntukkan bagi basis militer daerah latihan militer daerah pembuangan amunisi dan peralatan
pertahanan lainnya gudang amunisi daerah u!i coba sistem persen!ataan danAatau kawasan industri
sistem pertahanan% atau
c. merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga danAatau laut lepas.
Pasa 5+
:awasan strategis provinsi dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh%
b. memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi provinsi%
c. memiliki potensi ekspor%
d. didukung !aringan prasarana dan fasilitas penun!ang kegiatan ekonomi%
e. memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi%
f. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan provinsi dalam rangka mewu!udkan
ketahanan pangan provinsi%
g. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewu!udkan
ketahanan energi provinsi% atau
h. ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
Pasa 52
:awasan strategis provinsi dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan dengan kriteria:
a. merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya provinsi%
b. merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta !ati diri bangsa%
c. merupakan aset provinsi atau nasional yang harus dilindungi dan dilestarikan%
d. merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya provinsi%
e. memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya% atau
f. memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala provinsi.
Pasa 54
:awasan strategis provinsi dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam danAatau
teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria:
a. diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi
sumber daya alam strategis provinsi%
b. memiliki sumber daya alam strategis provinsi%
c. berfungsi sebagai tempat pengendalian dan pengembangan antariksa%
d. berfungsi sebagai tempat pengendalian tenaga atom dan nuklir% atau
e. berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Pasa 55
:awasan strategis provinsi dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
ditetapkan dengan kriteria:
a. merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati%
- /, -
b. merupakan aset provinsi berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem
flora danAatau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
danAatau dilestarikan%
c. memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan
kerugian negara%
d. memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro%
e. menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup%
f. rawan bencana alam provinsi% atau
g. sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap
kelangsungan kehidupan.
Pasa 5:
#u!uan kawasan strategis Provinsi:
417 Mendukung terciptanya struktur ruang Provinsi Sumatera Utara yang ditu!u.
4'7 Meningkatkan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya yang terpadu dan serasi.
4-7 Menciptakan kawasan unggulan yang potensial dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sumatera Utara dan wilayah Sumatera <agian Utara.
4/7 Membangun pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan wilayah di
sekitarnya.
417 Meningkatkan kese!ahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang mantap terutama
bagi masyarakat berpenghasilan rendah sesuai prinsip ekonomi kerakyatan.
Ba"#a$ K%,'a
P%$%&a*a$ Ka=asa$ S&1a&%"#s P178#$s#
Pasa 5;
417 Penetapan :awasan Strategis meliputi:
a. kawasan Perkotaan Mebidangro%
b. kawasan +anau #oba dan sekitarnya%
c. kawasan 9kosistem 5euser%
d. kawasan 5indung #apanuli 4;utan <atang #oru7 dan Mandailing &atal 4#aman &asional <atang
>adis7%
e. kawasan :epulauan &ias%
f. kawasan 5abuhan 3ngin . Sibolga%
g. kawasan #an!ung <alai . 3sahan%
h. kawasan 3gropolitan +ataran #inggi yang terdiri dari kota Merek :aro Siborong borong
#apanuli Utara +olok Sanggul ;umbang ;asundutan5umban @ulu #oba Samosir ;arian
Samosir Simalikuta Simalungun Sitin!o dan #anah Pinem +airi Siempat "ube Pakpak <harat
Siantar Martoba di :ota Pematang Siantar dan pengembangannya di :abupaten Mandailing &atal
#apanuli Selatan serta :awasan 3gromarinepolitan di kawasan pesisir Pantai <arat dan pesisir
Pantai #imur%
i. kawasan #ebingtinggi . Pematangsiantar%
!. kawasan 5abuhan <atu dan sekitarnya.
4'7 "encana :awasan Strategis $ilayah Provinsi digambarkan dalam peta sebagaimana tercantum
pada 5ampiran 666 4cek lagi7 merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan +aerah ini.
BAB VII
- /* -
ARAHAN PEMAN>AATAN RUANG WILAYAH PROVINSI
Pasa :0
417 Pemanfaatan ruang wilayah provinsi berpedoman pada rencana struktur ruang dan pola ruang.
4'7 Pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilaksanakan melalui penyusunan dan pelaksanaan program
pemanfaatan ruang beserta perkiraan pendanaannya.
4-7 Perkiraan pendanaan program pemanfaatan ruang disusun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4/7 Program pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal *) ayat 4'7 disusun berdasarkan
indikasi program utama lima tahunan seperti terlampir pada 5ampiran 6DCCC 4=9: 53>67 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan +aerah ini.
Pasa :1
417 Pendanaan program pemanfaatan ruang bersumber dari 3nggaran Pendapatan dan <elan!a &egara
3nggaran Pendapatan dan <elan!a +aerah investasi swasta atau sumber lain yang tidak mengikat
danAatau ker!a sama pendanaan.
4'7 :er!a sama pendanaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasa :2
A1a-a$ I$8%s&as#
417 Penyelenggaraan penanaman modal diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah +aerah
menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4'7 Pemberian iEin penanaman modal yang akan diberikan kepada investor agar mengacu kepada
rencana tata ruang wilayah berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah +aerah.
BAB VIII
ARAHAN PENGENDALIAN PEMAN>AATAN RUANG WILAYAH PROVINSI
Ba"#a$ K%sa&'
U3'3
Pasa :3
417 3rahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
4'7 3rahan pengendalian pemanfaatan ruang terdiri atas:
a. indikasi arahan peraturan Eonasi sistem provinsi%
b. arahan periEinan%
c. arahan pemberian insentif dan disinsentif % dan
d. arahan sanksi.
Ba"#a$ K%,'a
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# S#s&%3 P178#$s#
Pasa :+
417 6ndikasi arahan peraturan Eonasi sistem provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal *- ayat 4'7
huruf a digunakan sebagai pedoman bagi pemerintah daerah kabupatenAkota dalam menyusun
peraturan Eonasi.
4'7 6ndikasi arahan peraturan Eonasi sistem provinsi meliputi indikasi arahan peraturan Eonasi untuk
struktur ruang dan pola ruang yang terdiri atas:
a.sistem perkotaan provinsi%
- /0 -
b. sistem !aringan transportasi provinsi%
c.sistem !aringan energi provinsi%
d. sistem !aringan telekomunikasi provinsi%
e.sistem !aringan sumber daya air provinsi%
f. sistem !aringan sarana dan prasarana lingkungan%
g. kawasan lindung%
h. kawasan budidaya%
i. :awasan strategis.
4-7 6ndikasi 3rahan Peraturan 8onasi Sistem Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat 4'7 adalah
seperti terlampir pada 5ampiran 6DCCC 4=9: 53>67 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan +aerah ini.
Pa1a"1a9 1
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S&1'0&'1 R'a$"
Pasa :2
6ndikasi arahan peraturan Eonasi untuk sistem struktur ruang provinsi dan !aringan prasarana provinsi
disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang di sekitar !aringan prasarana provinsi untuk mendukung berfungsinya sistem
perkotaan provinsi dan !aringan prasarana provinsi%
b. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang yang menyebabkan gangguan terhadap berfungsinya
sistem perkotaan provinsi dan !aringan prasarana provinsi% dan
c. pembatasan intensitas pemanfaatan ruang agar tidak mengganggu fungsi sistem perkotaan provinsi
dan !aringan prasarana provinsi.
Pa1a"1a9 2
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S#s&%3 P%107&aa$ P178#$s#
Pasa :4
417 Peraturan Eonasi untuk P:& disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi perkotaan berskala internasional dan nasional
yang didukung dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan
ekonomi yang dilayaninya% dan
b. pengembangan fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat permukiman dengan tingkat
intensitas pemanfaatan ruang menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan
ruangnya ke arah vertikal%
c. pengembangan fasilitas pendukung kegiatan pelayanan sosial ekonomi berskala
internasional nasional dan antar-provinsi 4!asa perbankan pusat perbelan!aan bursa saham
asuransi ruang perkantoran convention center eJhibition center pendidikan rumah sakit7%
d. penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang berstandar internasional maupun
nasional yang mampu melayani kegiatan ekspor-impor dan pergerakan antar-provinsi 4!aringan
!alan terminal regional tipe 3 stasiun kereta api pelabuhan int hub internasional danAatau
nasional bandara pusat penyebaran primer dan sekunder !aringan !alur :ereta 3pi7%
e. mengembangkan !aringan telekomunikasi berbasis teknologi tinggi !aringan prasarana
sumber daya air dan !aringan transmisi tenaga listrik untuk mendukung fungsi pelayanan
kawasan perkotaan yang berskala internasional nasional dan antar-provinsi%
f. mengembangkan pusat !asa pemerintahan berskala internasional dan nasional beserta
fasilitas pendukungnya.
4'7 Peraturan Eonasi untuk P:$ disusun dengan memperhatikan:
- 1) -
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi perkotaan berskala kabupaten yang didukung
dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang
dilayaninya%
b. pengembangan fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat permukiman dengan tingkat intensitas
pemanfaatan ruang menengah yang kecenderungan pengembangan ruangnya ke arah horiEontal
dikendalikan%
c. pengembangan fasilitas pelayanan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi berskala provinsi%
d. penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang melayani provinsi dan mendukung kegiatan
ekspor-impor% 4!aringan !alan terminal reg tipe < stasiun :ereta 3pi dermaga penyeberangan
bandara pusat penyebaran tersier !aringan !alur :ereta 3pi7%
e. pengembangan !aringan telekomunikasi !aringan prasarana sumber daya air dan !aringan
transmisi tenaga listrik yang mendukung fungsi pelayanan kawasan perkotaan yang berskala
provinsi%
f. pengembangan pusat !asa pemerintahan berskala provinsi beserta fasilitas pendukungnya dan
untuk satu kabupaten atau meliputi beberapa kecamatan%
g. pengembangan pusat !asa-!asa publik yang lain untuk satu kabupaten atau meliputi beberapa
kecamatan.
4-7 Peraturan Eonasi untuk P:5 disusun dengan memperhatikan
a. pengembangan pusat !asa pemerintahan untuk satu kabupaten atau meliputi beberapa
kecamatan% dan
b. pengembangan pusat !asa-!asa publik yang lain untuk satu kabupaten atau meliputi beberapa
kecamatan.
Pa1a"1a9 3
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S#s&%3 !a1#$"a$ T1a$s*71&as# P178#$s#
Pasa :5
Peraturan Eonasi untuk !aringan !alan provinsi disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang di sepan!ang sisi !alan provinsi dengan tingkat intensitas menengah hingga
tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi%
b. ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepan!ang sisi !alan provinsi% dan
c. penetapan garis sempadan bangunan di sisi !alan provinsi yang memenuhi ketentuan ruang
pengawasan !alan.
Pasa ::
Peraturan Eonasi untuk !aringan !alur kereta api disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang di sepan!ang sisi !aringan !alur kereta api dilakukan dengan tingkat intensitas
menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi%
b. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang pengawasan !alur kereta api yang dapat mengganggu
kepentingan operasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian%
c. pembatasan pemanfaatan ruang yang peka terhadap dampak lingkungan akibat lalu lintas kereta api
di sepan!ang !alur kereta api%
d. pembatasan !umlah perlintasan sebidang antara !aringan !alur kereta api dan !alan% dan
e. penetapan garis sempadan bangunan di sisi !aringan !alur kereta api dengan memperhatikan dampak
lingkungan dan kebutuhan pengembangan !aringan !alur kereta api.
Pasa :;
- 11 -
417 Peraturan Eonasi untuk !aringan transportasi sungai danau dan penyeberangan disusun dengan
memperhatikan:
a. keselamatan dan keamanan pelayaran%
b. ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas perairan yang berdampak pada
keberadaan alur pelayaran sungai danau dan penyeberangan%
c. ketentuan pelarangan kegiatan di bawah perairan yang berdampak pada keberadaan alur
pelayaran sungai danau dan penyeberangan% dan
d. pembatasan pemanfaatan perairan yang berdampak pada keberadaan alur pelayaran sungai
danau dan penyeberangan.
4'7 Pemanfaatan ruang di dalam dan di sekitar pelabuhan sungai danau dan penyeberangan harus
memperhatikan kebutuhan ruang untuk operasional dan pengembangan kawasan pelabuhan.
4-7 Pemanfaatan ruang di dalam +aerah 5ingkungan :er!a Pelabuhan dan +aerah 5ingkungan
:epentingan Pelabuhan harus mendapatkan iEin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasa ;0
417 Peraturan Eonasi untuk pelabuhan umum disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan pelabuhan%
b. ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada
keberadaan !alur transportasi laut% dan
c. pembatasan pemanfaatan ruang di dalam +aerah 5ingkungan :er!a Pelabuhan dan +aerah
5ingkungan :epentingan Pelabuhan harus mendapatkan iEin sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4'7 Peraturan Eonasi untuk alur pelayaran disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang pada badan air di sepan!ang alur pelayaran dibatasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan% dan
b. pemanfaatan ruang pada kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di sekitar badan air di
sepan!ang alur pelayaran dilakukan dengan tidak mengganggu aktivitas pelayaran.
Pasa ;1
417 Peraturan Eonasi untuk bandar udara umum disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional bandar udara%
b. pemanfaatan ruang di sekitar bandar udara sesuai dengan kebutuhan pengembangan bandar
udara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan% dan
c. batas-batas kawasan keselamatan operasi penerbangan dan batas-batas kawasan kebisingan.
4'7 Peraturan Eonasi untuk ruang udara untuk penerbangan disusun dengan memperhatikan
pembatasan pemanfaatan ruang udara yang digunakan untuk penerbangan agar tidak mengganggu
sistem operasional penerbangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pa1a"1a9 +
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S#s&%3 !a1#$"a$ E$%1"# P178#$s#
Pasa ;2
6ndikasi 3rahan Peraturan 8onasi untuk Sistem @aringan 9nergi Provinsi disusun dengan
memperhatikan:
- 1' -
4*7 Peraturan Eonasi untuk !aringan pipa minyak dan gas bumi disusun dengan
memperhatikan pemanfaatan ruang di sekitar !aringan pipa minyak dan gas bumi harus
memperhitungkan aspek keamanan dan keselamatan kawasan di sekitarnya.
407 Peraturan Eonasi untuk pembangkit tenaga listrik disusun dengan memperhatikan
pemanfaatan ruang di sekitar pembangkit listrik harus memperhatikan !arak aman dari kegiatan
lain.
41)7 Peraturan Eonasi untuk !aringan transmisi tenaga listrik disusun dengan memperhatikan
ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepan!ang !alur transmisi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasa ;3
Peraturan Eonasi untuk !aringan energi disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang yang memanfaatkan energi baik energi non terbarukan maupun energi
terbarukan harus memperhatikan !arak aman dari kegiatan lain%
b. pelarangan pemanfaatan ruang bebas disepan!ang !alur transmisi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan%
c. pemanfaatan ruang disepan!ang !aringan terinterkoneksi dibatasi hanya untuk fungsi budidaya non
hunian% dan
d. pemanfaatan ruang di sekitar !aringan terisolasi harus memperhatikan keamanan !aringan terisolasi.
Pa1a"1a9 2
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S#s&%3 !a1#$"a$ T%%073'$#0as# P178#$s#
Pasa ;+
417 Peraturan Eonasi untuk sistem !aringan telekomunikasi disusun dengan memperhatikan
pemanfaatan ruang untuk penempatan stasiun bumi dan menara pemancar telekomunikasi yang
memperhitungkan aspek keamanan dan keselamatan aktivitas kawasan disekitarnya.
4'7 Peraturan Eonasi untuk !aringan telekomunikasi disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang disepan!ang !aringan telekomunikasi harus memperhatikan aspek
keamanan terhadap fungsi !aringan mikro digital dan kabel serat optik% dan
b. pelarangan pemanfaatan ruang bebas disepan!ang !alur telekomunikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pa1a"1a9 4
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 S#s&%3 !a1#$"a$ S'3/%1 Da<a A#1
Pasa ;2
Peraturan Eonasi untuk sistem !aringan sumber daya air pada wilayah sungai disusun dengan
memperhatikan :
417 Pemanfaatan ruang pada kawasan di sekitar wilayah sungai dengan tetap men!aga kelestarian
lingkungan dan fungsi lindung kawasan.
4'7 6ndikasi arahan untuk pemanfaatan ruang pada kawasan disekitar !aringan Sumber +aya 3ir
disusun dengan memperhatikan:
a.pemanfaatan ruang disekitar !aringan wilayah sungai lintas provinsi secara selaras dengan
pemanfaatan ruang pada !aringan wilayah sungai di provinsi yang berbatasan%
- 1- -
b. pembatasan pemanfaatan ruang disekitar kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan
rawan bencana alam% dan
c.pembatasan pemanfaatan ruang yang menurunkan kualitas fungsi lingkungan.
Pasa ;4
Peraturan Eonasi untuk kawasan lindung dan kawasan budi daya disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan pendidikan dan penelitian tanpa mengubah bentang alam%
b. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang yang membahayakan keselamatan umum%
c. pembatasan pemanfaatan ruang di sekitar kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan rawan
bencana alam% dan
d. pembatasan pemanfaatan ruang yang menurunkan kualitas fungsi lingkungan.
Pa1a"1a9 5
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# Ka=asa$ L#$,'$" P178#$s#
Pasa ;5
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan hutan lindung disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa merubah bentang alam%
b. ketentuan pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan hutan dan
tutupan vegetasi% dan
c. pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan budi daya hanya diiEinkan bagi penduduk asli
dengan luasan tetap tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di bawah pengawasan
ketat.
4'7 Peraturan Eonasi untuk kawasan bergambut disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa merubah bentang alam%
b. ketentuan pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi merubah tata air dan ekosistem unik%
dan
c. pengendalian material sedimen yang masuk ke kawasan bergambut melalui badan air.
4-7 Peraturan Eonasi untuk kawasan resapan air disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang secara terbatas untuk kegiatan budi daya tidak terbangun yang memiliki
kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hu!an%
b. penyediaan sumur resapan danAatau waduk pada lahan terbangun yang sudah ada% dan
c. penerapan prinsip zero delta ! policy terhadap setiap kegiatan budi daya terbangun yang
dia!ukan iEinnya.
Pasa ;:
417 Peraturan Eonasi untuk sempadan pantai disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hi!au%
b. pengembangan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah abrasi%
c. pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk menun!ang kegiatan rekreasi pantai%
d. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain dimaksud pada huruf c% dan
e. ketentuan pelarangan semua !enis kegiatan yang dapat menurunkan luas nilai ekologis dan
estetika kawasan.
4'7 Peraturan Eonasi untuk sempadan sungai dan kawasan sekitar danauAwaduk disusun dengan
memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hi!au%
- 1/ -
b. ketentuan pelarangan pendirian bangunan kecuali bangunan yang dimaksudkan untuk
pengelolaan badan air danAatau pemanfaatan air%
b. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menun!ang fungsi taman rekreasi% dan
a. penetapan lebar sempadan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4-7 Peraturan Eonasi untuk kawasan sekitar mata air disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hi!au% dan
b. pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap mata air.
4/7 Peraturan Eonasi untuk ruang terbuka hi!au kota disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan rekreasi%
b. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk bangunan penun!ang kegiatan rekreasi dan fasilitas
umum lainnya% dan
c. ketentuan pelarangan pendirian bangunan permanen selain yang dimaksud pada huruf b.
Pasa ;;
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan suaka alam suaka alam laut dan perairan lainnya disusun dengan
memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan wisata alam%
b. pembatasan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam%
c. ketentuan pelarangan pemanfaatan biota yang dilindungi peraturan perundang- undangan%
d. ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat mengurangi daya dukung dan daya tampung
lingkungan% dan
e. ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat merubah bentang alam dan ekositem.
4'7 Peraturan Eonasi untuk suaka margasatwa suaka margasatwa laut cagar alam dan cagar alam
laut disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk penelitian pendidikan dan wisata alam%
b. ketentuan pelarangan kegiatan selain yang dimaksud pada huruf a%
c. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menun!ang kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a%
d. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c% dan
e. ketentuan pelarangan terhadap penanaman flora dan pelepasan satwa yang bukan merupakan
flora dan satwa endemik kawasan.
4-7 Peraturan Eonasi untuk kawasan pantai berhutan bakau disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan pendidikan penelitian dan wisata alam%
b. ketentuan pelarangan pemanfaatan kayu bakau% dan
c. ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat mengubah mengurangi luas danAatau mencemari
ekosistem bakau.
4/7 Peraturan Eonasi untuk taman provinsi dan taman provinsi laut disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa merubah bentang alam%
b. pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan budi daya hanya diiEinkan bagi penduduk asli di
Eona penyangga dengan luasan tetap tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di bawah
pengawasan ketat%
c. ketentuan pelarangan kegiatan budi daya di Eona inti% dan
d. ketentuan pelarangan kegiatan budi daya yang berpotensi mengurangi tutupan vegetasi atau
terumbu karang di Eona penyangga.
417 Peraturan Eonasi untuk taman hutan raya disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk penelitian pendidikan dan wisata alam%
b. ketentuan pelarangan kegiatan selain yang dimaksud pada huruf a%
- 11 -
c. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menun!ang kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a% dan
d. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c.
4(7 Peraturan Eonasi untuk taman wisata alam dan taman wisata alam laut disusun dengan
memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa merubah bentang alam%
b. ketentuan pelarangan kegiatan selain yang dimaksud pada huruf a%
c. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menun!ang kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a% dan
d. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c.
4,7 Peraturan Eonasi untuk kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan disusun dengan
memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk penelitian pendidikan dan pariwisata% dan
b. ketentuan pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi
kawasan.
Pasa 100
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan rawan tanah longsor dan kawasan rawan gelombang pasang
4bencana alam7 disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik !enis dan ancaman bencana%
b. penentuan lokasi dan !alur evakuasi dari permukiman penduduk% dan
c. pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan
kepentingan umum.
4'7 Untuk kawasan rawan bencana ban!ir selain sebagaimana dimaksud pada ayat 417 peraturan
Eonasi disusun dengan memperhatikan:
a. penetapan batas dataran ban!ir%
b. pemanfaatan dataran ban!ir bagi ruang terbuka hi!au dan pembangunan fasilitas umum dengan
kepadatan rendah% dan
c. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang bagi kegiatan permukiman dan fasilitas umum
penting lainnya.
Pasa 101
417 Peraturan Eonasi untuk cagar biosfer disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk pariwisata tanpa mengubah bentang alam%
b. pembatasan pemanfaatan sumber daya alam% dan
c. pengendalian kegiatan budi daya yang dapat merubah bentang alam dan ekosistem.
4'7 Peraturan Eonasi untuk ramsar disusun dengan memperhatikan peraturan Eonasi untuk kawasan
lindung.
4-7 Peraturan Eonasi untuk taman buru disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk kegiatan perburuan secara terkendali%
b. penangkaran dan pengembangbiakan satwa untuk perburuan%
c. ketentuan pelarangan perburuan satwa yang tidak ditetapkan sebagai buruan% dan
d. penerapan standar keselamatan bagi pemburu dan masyarakat di sekitarnya.
4/7 Peraturan Eonasi untuk kawasan perlindungan plasma nutfah disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk wisata alam tanpa mengubah bentang alam%
b. pelestarian flora fauna dan ekosistem unik kawasan% dan
c. pembatasan pemanfaatan sumber daya alam.
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan pengungsian satwa disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk wisata alam tanpa mengubah bentang alam%
- 1( -
b. pelestarian flora dan fauna endemik kawasan% dan
c. pembatasan pemanfaatan sumber daya alam.
4(7 Peraturan Eonasi untuk terumbu karang disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk pariwisata bahari%
b. ketentuan pelarangan kegiatan penangkapan ikan dan pengambilan terumbu karang% dan
c. ketentuan pelarangan kegiatan selain yang dimaksud pada huruf b yang dapat menimbulkan
pencemaran air.
4,7 Peraturan Eonasi untuk kawasan koridor bagi !enis satwa atau biota laut yang dilindungi disusun
dengan memperhatikan:
a. ketentuan pelarangan penangkapan biota laut yang dilindungi peraturan perundang-undangan%
dan
b. pembatasan kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk mempertahankan makanan
bagi biota yang bermigrasi.
Pasa 102
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan keunikan batuan dan fosil disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan untuk pariwisata tanpa mengubah bentang alam%
b. ketentuan pelarangan kegiatan pemanfaatan batuan% dan
c. kegiatan penggalian dibatasi hanya untuk penelitian arkeologi dan geologi.
4'7 Peraturan Eonasi untuk kawasan keunikan bentang alam disusun dengan memperhatikan
pemanfaatannya bagi pelindungan bentang alam yang memiliki ciri langka danAatau bersifat indah
untuk pengembangan ilmu pengetahuan budaya danAatau pariwisata.
4-7 Peraturan Eonasi untuk kawasan keunikan proses geologi disusun dengan memperhatikan
pemanfaatannya bagi pelindungan kawasan yang memiliki ciri langka berupa proses geologi
tertentu untuk pengembangan ilmu pengetahuan danAatau pariwisata.
Pasa 103
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan rawan bencana alam geologi disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik !enis dan ancaman bencana%
b. penentuan lokasi dan !alur evakuasi dari permukiman penduduk% dan
c. pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan
kepentingan umum.
4'7 Untuk kawasan rawan bencana ban!ir selain sebagaimana dimaksud pada ayat 417 peraturan
Eonasi disusun dengan memperhatikan:
a. penetapan batas dataran ban!ir%
b. pemanfaatan dataran ban!ir bagi ruang terbuka hi!au dan pembangunan fasilitas umum dengan
kepadatan rendah% dan
c. pelarangan pemanfaatan ruang bagi kegiatan permukiman dan fasilitas umum dengan
kepadatan rendah dan fasiitas umum penting lainnya.
Pasa 10+
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan rawan letusan >unung <erapi
diklasifikasikan berdasarkan - 4tiga7 tipologi yaitu #ipe 3 #ipe < dan #ipe =.
4'7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe 3 adalah:
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan beton bertulang maupun tidak bertulang%
- 1, -
'. kepadatan bangunan tinggi 4K() unitA;a7 sedang 4-)-() unitA;a7 dan rendah
4L-) unitA;a7%
-. pola permukiman dapat mengelompok maupun menyebar.
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat kepadatan bangunan
diperbolehkan tinggi 4:+< K ,)% :5< K '))7 hingga rendah 4:+< L 1)%
:5< L 1))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri besar sedang maupun kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata sosio-kultural dan wisata agro-kultural%
g. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat antara lain pertambangan batu dan pasir.
4-7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe < adalah:
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan beton bertulang: kepadatan bangunan sedang dan rendah dengan
pola permukiman menyebar%
'. konstruksi bangunan semi permanen: kepadatan bangunan tinggi sedang dan rendah
dengan pola permukiman mengelompok dan menyebar%
-. konstruksi bangunan tradisional: kepadatan bangunan tinggi sedang dan rendah
dengan pola permukiman mengelompok dan menyebar.
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat kepadatan bangunan
sedang 4:+< 1)-,)% :5< 1))-'))7 hingga rendah 4:+< L 1)% :5< L 1))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri sedang maupun kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata biotis dan abiotis%
g. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat antara lain pertambangan batu dan pasir%
h. untuk kawasan yang tidak konsisten dalam pemanfaatan akan dikembalikan pada kondisi dan
fungsi semula secara bertahap.
4/7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe = adalah:
a. ditentukan sebagi kawasan lindung
b. masih dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budi daya terbatas antara lain kehutanan dan
pariwisata dengan !enis wisata geofisik 4kawasan puncak gunug berapi7.
Pasa 102
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan rawan >empa <umi diklasifikasikan berdasarkan ( 4enam7
tipologi yaitu #ipe 3 #ipe < #ipe = #ipe + #ipe 9 dan #ipe B.
4'7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe 3 adalah%
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan beton bertulang maupun tidak bertulang%
'. kepadatan bangunan tinggi 4K() unitA;a7 sedang 4-)-() unitA;a7 dan rendah
4L-) unitA;a7%
-. pola permukiman dapat mengelompok maupun menyebar.
- 1* -
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat konstruksi bangunan
tahan gempa dan kepadatan bangunan diperbolehkan tinggi 4:+< K ,)% :5< K '))7
hingga rendah 4:+< L 1)% :5< L 1))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri besar sedang maupun kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata sosio-kultural dan wisata agro-kultural%
g. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat antara lain pertambangan batu dan pasir.
4-7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe < adalah:
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan beton bertulang: kepadatan bangunan sedang dan rendah dengan
pola permukiman menyebar%
'. konstruksi bangunan semi permanen: kepadatan bangunan tinggi sedang dan rendah
dengan pola permukiman mengelompok dan menyebar%
-. konstruksi bangunan tradisional: kepadatan bangunan tinggi sedang dan rendah
dengan pola permukiman mengelompok dan menyebar.
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat konstruksi bangunan
tahan gempa dan kepadatan bangunan diperbolehkan tinggi 4:+< K ,)% :5< K
'))7 hingga rendah 4:+< L 1)% :5< L 1))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri besar sedang maupun kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata sosio-kultural dan wisata agro-kultural%
g. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat antara lain pertambangan batu dan pasir.
4/7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe = adalah:
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan semi permanen: kepadatan bangunan sedang dan rendah dengan
pola permukiman mengelompok dan menyebar%
'. konstruksi bangunan tradisional: kepadatan bangunan sedang dan rendah dengan pola
permukiman mengelompok dan menyebar.
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat konstruksi bangunan
tahan gempa dan kepadatan bangunan diperbolehkan tinggi 4:+< K ,)% :5< K '))7
hingga rendah 4:+< L 1)% :5< L 1))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri sedang maupun kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata sosio-kultural dan wisata agro-kultural.
417 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe + adalah:
a. dapat dikembangkan men!adi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur penun!angannya%
b. diiEinkan untuk kegiatan pemukiman dengan syarat:
1. konstruksi bangunan semi permanen: kepadatan bangunan rendah dengan pola
permukiman mengelompok dan menyebar%
- 10 -
'. konstruksi bangunan tradisional: kepadatan bangunan rendah dengan pola
permukiman mengelompok dan menyebar.
c. diiEinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat konstruksi bangunan
tahan gempa dan kepadatan bangunan sedang 4:+< 1)-,)% :5< 1))-'))7%
d. diiEinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan pengawasan dan pengendalian yang
ketat yaitu konstruksi bangunan tanah gempa dan skala industri kecil%
e. dii!inkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah pertanian lahan kering perikanan
perkebunan dengan syarat pemilihan !enis vegetasi yang sesuai serta mendukung konsep
kelestarian lingkungan%
f. diiEinkan untuk pariwisata dengan !enis wisata sosio-kultural dan wisata agro-kultural.
4(7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe 9 ditetapkan sebagai kawasan lindung.
4,7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe B ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Pasa 104
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan rawan 5ongsor
diklasifikasikan berdasarkan - 4tiga7 tipologi yaitu #ipe 3 #ipe < #ipe =.
4'7 :lasifikasi Eona berpotensi longsor berdasarkan
tingkat kerawanan :
a. kawasan longsor dengan tingkat kerawanan tinggi: merupakan kawasan dengan total nilai
bobot tertimbang dalam aspek fisik dan aspek aktifitas manusiaAtingkat resiko berada pada
kisaran '/) . -)).%
b. kawasan dengan tingkat kerawanan sedang: merupakan kawasan dengan nilai bobot
tertimbang dalam aspek fisik dan aspek aktifitas manusiaAtingkat resiko berada pada kisaran
1,) . '-0%
c. kawasan dengan tingkat kerawanan rendah: merupakan kawasan dengan nilai bobot
tertimbang dalam aspek fisik dan aspek aktifitas manusiaAtingkat resiko berada pada kisaran
1.)) . 1(0.
4-7 3cuan Peraturan 8onasi untuk kawasan #ipe 3 adalah%
a. acuan peratuan Eonasi kawasan #ipe 3 #ingkat :erawanan #inggi:
1. tidak diiEinkan untuk dibangun dan mutlak untuk dilindungi.
'. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata terbatas dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 !enis wisata alam%
c7 !enis usaha wisata pondokan pendaki gunung dan camping ground.
-. diiEinkan untuk kegiatan hutan kota dengan persyaratan:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan !enis vegetasi yang mendukung fungsi daerah resapan dan kelestarian
lingkungan%
c7 untuk !enis kegiatan penelitian.
/. fungsi tidak berubahAdiubah sebagai kawasan dengan dominasi fungsi lindung.
b. acuan peraturan Eonasi kawasan #ipe 3 #ingkat :erawanan Sedang :
1. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata terbatas dengan syarat:
a7 analisis geologi daya dukung lingkungan kestabilan lereng dan amdal%
b7 rekayasa teknis memperkecil lereng !aringan transportasi yang mengikuti kontur
sistem drainase%
c7 !enis wisata alam pemilihan tanaman yang tepat%
d7 !enis usaha wisata pondokan camping ground dan pendaki gunung.
'. diiEinkan untuk kegiatan hutan kota dengan persyaratan pembangunan serta pengawasan
dan pengendalian ketat:
- () -
a7 rekayasa teknis
b7 pemilihan !enis vegetasi yang mendukung fungsi resapan dan kelestarian
lingkungan terasering dan sistem drainase yang tepat%
c7 untuk !enis kegiatan penelitian.
-. tidak diiEinkan untuk kegiatan-kegiatan: hunianApermukiman industri pertambangan
hutan produksi perkebunan pertanian pangan perikanan dan peternakan.
/. fungsi tidak berubahAdiubah sebagi kawasan dengan dominasi fungsi lindung.
c. acuan peraturan Eonasi kawasan #ipe 3 #ingkat :erawanan "endah:
1. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata terbatas dan hutan kotaAruang terbuka hi!au kota%
'. layak utuk kegiatan pertambangan dengan syarat: aspek kestabilan lereng daya dukung
lingkungan reklamasi lereng revitalisasi kawasan%
-. tidak layak untuk kegiatan industri dapat untuk semua !enis kegiatan dengan persyaratan
tertentu%
/. diperlukan pengawasan dan pengendalian tetap memelihara fungsi lindung.
4/7 3cuan 8onasi Untuk :awasan #ipe < adalah :
a. acuan Eonasi untuk :awasan #ipe < #ingkat :erawanan #inggi :
1. tidak diiEinkan untuk kegiatan budidaya%
'. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata terbatas dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 !enis wisata alam%
c7 !enis usaha wisata pondokan camping ground.
-. diiEinkan untuk kegiatan hutan kota hutan dan hutan produksi dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan !enis vegetasi yang mendukung fungsi daerah resapan dan kelestarian
lingkungan%
c7 untuk !enis kegiatan penelitian.
b. acuan Eonasi untuk kawasan #ipe < #ingkat :erawanan Sedang :
1. diiEinkan untuk kegiatan Pertanian dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan !enis vegetasi%
c7 untuk kawasan yang tidak konsisten dalam pemanfaatan dikembalikan pada
kondisi dan fungsi semula secara bertahap.
'. diiEinkan untuk kawasan budidaya terbatas dapat dikembangkan bersyarat.
c. acuan Eonasi untuk kawasan #ipe < #ingkat :erawanan "endah :
1. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata dengan syarat :
a7 rekayasa teknis%
b7 !enis wisata alam%
c7 @enis usaha wisata pondokan camping ground.
'. diiEinkan untuk kegiatan hutan kota dan hutan produksi dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan vegetasi%
c7 untuk !enis kegiatan penelitian.
-. diiEinkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan vegetasi seperti karet dan kayu !ati.
417 3cuan 8onasi Untuk :awasan #ipe = adalah :
a. acuan Eonasi untuk kawasan #ipe = #ingkat :erawanan #inggi :
- (1 -
1. diperuntukan sebagai kawasan lindung
'. diiEinkan untuk kegiatan hutan kota dan hutan produksi dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan !enis vegetasi yang mendukung fungsi daerah resapan dan kelestarian
lingkungan%
c7 untuk !enis kegiatan penelitian.
-. diiEinkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan !enis vegetasi dan teknis pengelolaan.
/. diiEinkan untuk kegiatan pariwisata dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 !enis wisata air%
c7 untuk kawasan yang tidak konsisten dalam pemanfaatan dikembalikan pada
kondisi dan fungsi semula secara bertahap.
b. acuan Eonasi untuk kawasan #ipe = #ingkat :erawanan Sedang :
1. diiEinkan untuk kegiatan peternakan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 men!aga kelestarian lingkungan.
'. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 men!aga kelestarian lingkungan%
c7 pengendalian kegiatan tambang sesuai peraturan yang ada.
-. diiEinkan untuk kegiatan permukiman dengan syarat:
a7 rekayasa teknisArumah panggung%
b7 pemilihan tipe bangunan rendah hingga sedang%
c7 men!aga kelestarian lingkungan.
/. diiEinkan untuk transportasi dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 mengikuti pola kontur%
c7 fungsi tidak diubahAberubah sebagai hutan lindung%
d7 diperlukan pengawasan tinggi terhadap pemanfaatan ruang.
c. acuan Eonasi untuk kawasan #ipe = #ingkat :erawanan "endah:
1. diiEinkan untuk kegiatan peternakan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 men!aga kelestarian lingkungan.
'. diiEinkan untuk kegiatan pertambangan dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 men!aga kelestarian lingkungan%
c7 pengendalian kegiatan pertambangan sesuai peraturan yang ada.
-. diiEinkan untuk permukiman dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 pemilihan tipe bangunan rendah hingga sedang%
c7 men!aga kelestarian lingkungan.
/. diiEinkan untuk transportasi dengan syarat:
a7 rekayasa teknis%
b7 mengikuti pola kontur%
- (' -
c7 fungsi tidak diubahAberubah sebagai hutan lindung%
d7 diperlukan pengawasan tinggi terhadap pemanfaatan ruang.
Pasa 105
417 Peraturan Eonasi untuk kawasan imbuhan air tanah disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang secara terbatas untuk kegiatan budi daya tidak terbangun yang memiliki
kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hu!an%
b. penyediaan sumur resapan danAatau waduk pada lahan terbangun yang sudah ada% dan
c. penerapan prinsip zero delta ! policy terhadap setiap kegiatan budi daya terbangun yang
dia!ukan iEinnya.
4'7 Peraturan Eonasi untuk kawasan sempadan mata air disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hi!au% dan
b. pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap mata air.
Pa1a"1a9 :
I$,#0as# A1a-a$ P%1a&'1a$ ?7$as# '$&'0 Ka=asa$ B',#,a<a P178#$s#
Pasa 10:
Peraturan Eonasi untuk kawasan hutan produksi dan hutan rakyat disusun dengan memperhatikan:
a. pembatasan pemanfaatan hasil hutan untuk men!aga kestabilan neraca sumber daya kehutanan%
b. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menun!ang kegiatan pemanfaatan hasil hutan% dan
c. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf b.
Pasa 10;
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan pertanian disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk permukiman petani dengan kepadatan rendah%
b. ketentuan pelarangan alih fungsi lahan men!adi lahan budi daya non pertanian kecuali untuk
pembangunan sistem !aringan prasarana utama%
c. penerapan pola tanam yang se!alan dengan upaya pengendalian hama% dan
d. pembatasan penggunaan input produksi yang dapat mengurangi produktivitas lahan.
Pasa 110
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan perikanan disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk permukiman petani danAatau nelayan dengan kepadatan rendah%
b. pembatasan pemanfaatan sumber daya perikanan agar tidak melebihi potensi lestari%
c. pelarangan penangkapan biota yang dilindungi peraturan perundang-undangan% dan
d. pelarangan penggunaan peralatan tangkap yang mengancam kelestarian sumber daya
perikanan%
Pasa 111
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan pertambangan disusun dengan memperhatikan:
a. pengaturan pendirian bangunan agar tidak mengganggu fungsi alur pelayaran yang
ditetapkan peraturan perundang-undangan% dan
b. pengaturan kawasan tambang dengan memperhatikan keseimbangan antara biaya dan
manfaat serta keseimbangan antara risiko dan manfaat%
c. pengaturan bangunan lain disekitar instalasi dan peralatan kegiatan pertambangan yang
berpotensi menimbulkan bahaya dengan memperhatikan kepentingan daerah.
:etentuan teknis pemanfaatan peruntukkan pertambangan yakni :
a. kegiatan penambangan terbuka tidak boleh dilakukan di kawasan lindung%
b. kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan%
c. lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman.
- (- -
;al ini untuk menghindari bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta
kebisingan akibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dan
sebagainya.
@arak dari permukiman 1 . ' km bila digunakan bahan peledak dan minimal 1)) m bila tanpa
peledakan%
d. lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah 4daerah imbuhan7 air tanah untuk
men!aga kelestarian sumber air 4mata air air tanah7%
e. lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam 4K /) H7 yang kemantapan
lerengnya kurang stabil hal ini untuk menghindari ter!adinya erosi dan longsor.
Pasa 112
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan industri disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri baik yang sesuai dengan kemampuan penggunaan
teknologi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah sekitarnya% dan
b. pembatasan pembangunan perumahan baru sekitar kawasan peruntukan industri.
Pasa 113
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan pariwisata disusun dengan memperhatikan:
a. pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan%
b. perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau%
c. pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menun!ang kegiatan pariwisata% dan
d. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c.
Pasa 11+
Peraturan Eonasi untuk kawasan peruntukan permukiman disusun dengan memperhatikan:
a. penetapan amplop bangunan%
b. penetapan tema arsitektur bangunan%
c. penetapan kelengkapan bangunan dan lingkungan% dan
d. penetapan !enis dan syarat penggunaan bangunan yang diiEinkan.
4P6&+3;:3& :9 53MP6"3&7
Ba"#a$ K%&#"a
A1a-a$ P%1#@#$a$
Pasa 112
417 3rahan perizinan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2) huruf b merupakan
acuan bagi pejabat yang berwenang dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sesuai rencana
struktur ruang dan pola ruang yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini
4'7 !zin pemanfaatan ruang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan kewenangannya
dan ketentuan peraturan perundang"undangan
(3) Pemberian izin pemanfaatan ruang dilakukan menurut prosedur atau mekanisme sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang"undangan
(#) !zin pemanfaatan ruang yang memiliki dampak skala pro$insi diberikan atau mendapat
rekomendasi dari %ubernur
(&) 'etentuan lebih lanjut mengenai ketentuan perizinan wilayah pro$insi diatur dengan peraturan
%ubernur(
- (/ -
4(7 3rahan periEinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal *- ayat 4'7 huruf b merupakan acuan bagi
pe!abat yang berwenang dalam pemberian iEin pemanfaatan ruang berdasarkan rencana struktur
dan pola ruang yang ditetapkan dalam Peraturan +aerah ini.
4,7 6Ein pemanfaatan ruang diberikan oleh pe!abat yang berwenang sesuai dengan kewenangannya.
4*7 Pemberian iEin pemanfaatan ruang dilakukan menurut prosedur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
)HAPUS.
Pasa 114
417 :etentuan periEinan diatur oleh Pemerintah Provinsi menurut kewenangan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4'7 6Ein pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dibatalkan oleh
Pemerintah Provinsi menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4-7 6Ein pemanfaatan ruang yang dikeluarkan danAatau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang
benar batal demi hukum.
4/7 6Ein pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti
tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi sesuai
dengan kewenangannya.
417 #erhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan iEin sebagaimana dimaksud pada ayat
4/7 dapat dimintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi iEin.
4(7 6Ein pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang
wilayah dapat dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi dengan memberikan ganti kerugian yang
layak.
4,7 Setiap pe!abat Pemerintah Provinsi yang berwenang menerbitkan iEin pemanfaatan ruang dilarang
menerbitkan iEin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
4*7 :etentuan lebih lan!ut mengenai prosedur perolehan iEin dan tata cara penggantian yang layak
sebagaimana dimaksud pada ayat 4/7 diatur dengan Peraturan >ubernur.
)HAPUS.
Ba"#a$ K%%3*a&
A1a-a$ I$s%$&#9 ,a$ D#s#$s%$&#9
Pasa 115
417 3rahan pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal *- ayat 4'7 huruf c
merupakan acuan bagi Pemerintah Provinsi dalam pemberian insentif dan pengenaan disinsentif.
4'7 6nsentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang rencana pola
ruang dan indikasi arahan peraturan Eonasi yang diatur dalam Peraturan +aerah ini.
4-7 +isinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah dibatasi atau dikurangi
keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan +aerah ini.
4/7 :etentuan lebih lan!ut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif oleh
Pemerintah +aerah diatur dengan Peraturan >ubernur.
Pasa 11:
417 Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dalam pemanfaatan ruang wilayah provinsi
dilakukan oleh :
a. Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah :abupatenA:ota%
b. Pemerintah Provinsi Pemerintah :abupatenA:ota kepada masyarakat.
- (1 -
4'7 Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi berwenang sesuai dengan
kewenangannya.
4-7 6nsentif dan pengenaan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat.
4/7 Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan menurut prosedur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
)HAPUS.
Pasa 11;
417 6nsentif kepada pemerintah kabupatenAkota diberikan antara lain dalam bentuk :
a. pemberian kompensasi%
b. urun saham%
c. pembangunan serta pengadaan infrastruktur% atau
d. penghargaan.
4'7 6nsentif kepada masyarakat diberikan antara lain dalam bentuk:
a. keringanan pa!ak%
b. pemberian kompensasi%
c. imbalan%
d. sewa ruang%
e. urun saham%
f. penyediaan infrastruktur%
g. kemudahan prosedur periEinan% danAatau
h. penghargaan.
Pasa 120
417 +isinsentif kepada pemerintah kabupatenAkota diberikan antara lain dalam bentuk:
a. pembatasan penyediaan infrastruktur%
b. pengenaan kompensasi% danAatau
c. penalti.
4'7 +isinsentif dari pemerintah provinsi kepada masyarakat dikenakan antara lain dalam bentuk:
a. pengenaan pa!ak yang tinggi%
b. pembatasan penyediaan infrastruktur%
c. pengenaan kompensasi% danAatau
d. penalti.
Pasa 121
417 +alam pelaksanaan penataan ruang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan +aerah ini
Pemerintah Provinsi melakukan :
a. pengawasan atas pelaksanaan penataan ruang wilayah Provinsi oleh :abupatenA:ota%
b. koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang di :abupatenA:ota%
c. koordinasi perencanaan pemanfaatan ruang oleh :abupatenA:ota dalam upaya menciptakan
keselarasanAketerpaduan pembangunan dalam wilayah Provinsi%
d. pembinaan dan monitoring pelaksanaan kebi!akan penataan ruang wilayah Provinsi Sumatera
Utara oleh :abupatenA:ota.
4'7 Pemerintah :abupatenA:ota secara operasional melakukan kegiatan pengendalian pemanfaatan
ruang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
)HAPUS.
Ba"#a$ K%#3a
- (( -
A1a-a$ Sa$0s#
Pasa 122
3rahan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal *- ayat 4'7 huruf d merupakan acuan dalam
pengenaan sanksi terhadap:
a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah
provinsi%
b. pelanggaran ketentuan arahan peraturan Eonasi sistem provinsi%
c. pemanfaatan ruang tanpa iEin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan "#"$P%
d. pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan iEin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan
"#"$P% 4;3PUS7
e. pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan iEin pemanfaatan ruang yang diterbitkan
berdasarkan "#"$P%
f. pemanfataan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-
undangan dinyatakan sebagai milik umum% danAatau
g. pemanfaatan ruang dengan iEin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar.
Pasa 123
#erhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1'' huruf a huruf b huruf d huruf e huruf
f dan huruf g dikenakan sanksi administratif yang ketentuan lebih lan!ut diatur dalam Peraturan
>ubernur.
417
a. peringatan tertulis%
b. penghentian sementara kegiatan%
c. penghentian sementara pelayanan umum%
d. penutupan lokasi%
e. pencabutan iEin%
f. pembatalan iEin%
g. pembongkaran bangunan%
h. pemulihan fungsi ruang% danAatau
i. denda administratif.
4'7 #erhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1'' huruf c dikenakan sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis%
b. penghentian sementara kegiatan%
c. penghentian sementara pelayanan umum%
d. penutupan lokasi%
e. pembongkaran bangunan%
f. pemulihan fungsi ruang% danAatau
g. denda administratif.
;3PUS
Pasa 12+
:etentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalam Peraturan >ubernur.
4;3PUS7
BAB IA
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Pasa 122 )C%0 La"#.
- (, -
417 Untuk men!amin tercapainya tu!uan penyelenggaraan penataan ruang daerah dilakukan
pengawasan terhadap kiner!a pengaturan pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang.
4'7 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 417 terdiri atas tindakan pemantauan evaluasi dan
pelaporan.
4-7 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 4'7 dilaksanakan oleh Pemerintah +aerah sesuai
dengan kewenangannya.
4/7 Pengawasan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4-7 dilakukan dengan
melibatkan peran masyarakat.
417 Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 4/7 dapat dilakukan dengan menyampaikan
laporan danAatau pengaduan kepada Pemerintah +aerah.
Pasa 124
417 Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian
antara penyelenggaraan penataan ruang daerah dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4'7 3pabila hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 417 terbukti
ter!adi penyimpangan administratif dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah >ubernur dan
<upatiA$alikota mengambil langkah penyelesaian sesuai dengan kewenangannya.
4-7 +alam hal <upatiA$alikota tidak melaksanakan langkah penyelesaian sebagaimana
dimaksud pada ayat 4'7 >ubernur mengambil langkah penyelesaian yang tidak dilaksanakan
<upatiA$alikota.
4;3PUS7
BAB A )6%0 a"#.
HAK, KEWA!IBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Ba"#a$ K%sa&'
Ha0 Mas<a1a0a&
Pasa 125
417 +alam proses penataan ruang setiap orang berhak untuk :
a.mengetahui secara terbuka rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang%
b. menikmati manfaat ruang danAatau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari penataan
ruang%
c.memperoleh penggantian yang layak atas kondisi kerugian yang dialaminya sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang%
d. menga!ukan keberatan kepada pe!abat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang di wilayahnya%
e.menga!ukan tuntutan pembatalan iEin dan tuntutan penghentian pembangunan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang kepada pe!abat berwenang%
f. menga!ukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah danAatau pemegang iEin apabila
kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.
4'7 3gar masyarakat mengetahui "#"$P Sumatera Utara dan rencana rinci sebagaimana dimaksud
pada ayat 417 huruf a yang telah ditetapkan maka S:P+ yang berwenang wa!ib menyebarluaskan
melalui media massa audio visual papan pengumuman dan selebaran serta sosialisasi secara
langsung kepada seluruh aparat daerah dan komunitas masyarakat di +aerah.
4-7 Pelaksanaan hak masyarakat untuk menikmati manfaat ruang danAatau pertambahan nilai ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat 417 huruf b dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- (* -
4/7 ;ak memperoleh penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat 417 huruf c diselenggarakan
dengan cara musyawarah diantara pihak yang berkepentingan atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Ba"#a$ K%,'a
K%=a(#/a$ Mas<a1a0a&
Pasa 12:
+alam kegiatan penataan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara setiap orang wa!ib :
a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan%
b. memanfaatkan ruang sesuai dengan iEin pemanfaatan ruang dari pe!abat yang berwenang%
c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan iEin pemanfaatan ruang% dan
d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan
dinyatakan sebagai milik umum.
Ba"#a$ K%&#"a
P%1a$ Mas<a1a0a&
Pasa 12;
417 Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan peran
masyarakat.
4'7 :eterlibatan peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 417 dilakukan antara lain
melalui :
a. partisipasi dalam memberi informasi bagi proses penyusunan rencana tata ruang%
b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang % dan
c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
4-7 Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dapat berbentuk :
a. pemanfaatan ruang daratan ruang lautan dan ruang udara berdasarkan peraturan perundang-
undangan%
b. bantuan pemikiran dan pertimbangan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan
yang mencakup lebih dari satu wilayah kabupatenAkota%
c. penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan "#"$P Sumatera Utara dan rencana
tata ruang kawasan yang meliputi lebih dari satu kabupatenAkota%
d. perubahan atau konversi pemanfaatan sesuai dengan "#"$P Sumatera Utara yang telah
ditetapkan%
e. bantuan teknik dan pengelolaan dalam pemanfaatan ruang danAatau kegiatan men!aga
memelihara serta meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
4/7 #ata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 417
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dikoordinasikan oleh Pemerintah +aerah.
417 Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang disampaikan secara lisan atau tertulis
kepada >ubernur atau pe!abat yang ditun!uk.
BAB AI
KELEMBAGAAN
Pasa 130
- (0 -
417 Penyelenggaraan penataan ruang daerah dikoordinasikan oleh <adan :oordinasi Penataan "uang
+aerah yang selan!utnya disebut <:P"+ yang bersifat ad hoc.
4'7 Pembentukan <:P"+ ditetapkan lebih lan!ut oleh >ubernur.
BAB AII
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasa 131
417 Penyelesaian sengketa penataan ruang pada tahap pertama diupayakan berdasarkan
prinsip musyawarah untuk mufakat.
4'7 +alam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 417 tidak diperoleh
kesepakatan para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
BAB AIII
PENYIDIKAN
Pasa 132
417 Selain pe!abat penyidik kepolisian negara "epublik 6ndonesia pegawai negeri sipil tertentu di
lingkungan instansi pemerintah provinsi yang lingkup tugas dan tanggung !awabnya di bidang
penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk membantu pe!abat penyidik
kepolisian negara "epublik 6ndonesia sebagaimana dimaksud dalam :itab Undang-Undang
;ukum 3cara Pidana.
4'7 Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 417 berwenang :
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan
tindak pidana dalam bidang penataan ruang%
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana dalam bidang
penataan ruang%
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidana
dalam bidang penataan ruang%
d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana
dalam bidang penataan ruang%
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan dokumen
lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran
yang dapat di!adikan bukti dalam perkara tindak pidana dalam bidang penataan ruang% dan
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana
dalam bidang penataan ruang.
4-7 Penyidik Pegawai &egeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 417 memberitahukan dimulainya
penyidikan kepada pe!abat penyidik kepolisian negara "epublik 6ndonesia.
4/7 3pabila pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 4'7 memerlukan tindakan
penangkapan dan penahanan penyidik pegawai negeri sipil melakukan koordinasi dengan pe!abat
penyidik kepolisian negara "epublik 6ndonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
417 Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 417 menyampaikan hasil
penyidikan kepada penuntut umum melalui pe!abat penyidik kepolisian negara "epublik
6ndonesia.
4(7 Pengangkatan pe!abat penyidik pegawai negeri sipil dan tata cara serta proses penyidikan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- ,) -
4;3PUS7
BAB AIV
KETENTUAN PIDANA
Pasa 133
417 Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 1'* huruf a b c d Pasal 111 ayat 4'7 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama ( 4enam7 bulan danAatau denda paling banyak "p.
1).))).))))) 4lima puluh !uta rupiah7
4'7 #indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 417 adalah pelanggaran.
4-7 +alam hal penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang pihak yang melakukan
penyimpangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4;3PUS7
BAB AV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasa 13+
Pada saat Peraturan +aerah ini mulai berlaku semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan penataan ruang daerah yang telah ada tetap berlaku sepan!ang tidak bertentangan dan
belum diganti berdasarkan Peraturan +aerah ini.
Pasa 132
Penataan "uang $ilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai matra ruang dari "encana
Pembangunan +aerah Provinsi Sumatera Utara @angka Menengah dan @angka Pan!ang.
Pasa 134
Peraturan +aerah tentang "#"$ Provinsi Sumatera Utara #ahun ')1) . ')-) dilengkapi dengan <uku
"encana #ata "uang $ilayah Prvinsi Sumatera Utara ')1) - ')-) dan 3lbum Peta dengan skala
minimal 1 : '1).))) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perda "#"$ Provinsi
Sumatera Utara.
4;3PUS7
Pasa 135
417 "#"$ Provinsi Sumatera Utara dapat ditin!au atau disempurnakan kembali sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan penataan ruang.
4'7 Penin!auan atau penyempurnaan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat 417 pasal ini dapat
dilakukan paling tidak 1 4lima7 tahun sekali dan ditetapkan dengan Peraturan +aerah.
Pasa 13:
Pada saat mulai berlakunya Peraturan +aerah ini maka:
a. semua ketentuan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan penyelenggaraan
penataan ruang provinsi dinyatakan tetap berlaku sepan!ang tidak bertentangan dengan Peraturan
+aerah ini% dan
b. semua "encana #ata "uang $ilayah :abupatenA:ota yang tidak sesuai dengan
Peraturan +aerah ini harus disesuaikan paling lambat dalam waktu ' 4dua7 tahun se!ak berlakunya
Peraturan +aerah ini.
BAB AVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasa 13;
- ,1 -
@angka waktu Penataan "uang $ilayah Provinsi Sumatera Utara adalah ') 4dua puluh7 tahun se!ak
Peraturan +aerah ini diundangkan.
Pasa 1+0
Pada saat Peraturan +aerah ini mulai berlaku maka Peraturan +aerah Provinsi Sumatera Utara nomor
, tahun '))- tentang "encana #ata "uang $ilayah Propinsi Sumatera Utara #ahun '))-
. ')1* dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasa 1+1
;al-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan +aerah ini sepan!ang mengenai pelaksanaannya
akan diatur lebih lan!ut oleh Peraturan >ubernur.
Pasa 1+2
Peraturan +aerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Pasa 1+3
3gar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan +aerah ini dengan
penempatannya dalam 5embaran +aerah Provinsi Sumatera Utara.
+itetapkan diM
pada tanggalM
GUBERNUR SUMATERA UTARA
SYAMSUL ARI>IN
+iundangkan diM
pada tanggalM
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
RBEB NAINGGOLAN
59M<3"3& +39"3; P"2D6&S6 SUM3#9"3 U#3"3 #3;U& M &2M2" M
- ,' -
5ampiran Peta #ematik :
1. Peta <atas 3dministrasi Skala 1 % 1)).)))
'. Peta "encana Struktur "uang Skala 1: '1).))) 4 / lbr7
-. Peta "encana Pola "uang Skala 1: '1).))) 4 / lbr7
/. Peta "encana Struktur Perkotaan Skala 1 % 1)).)))
1. Peta "encana Struktur @aringan #ransportasi Skala 1 % 1)).)))
(. Peta "encana Struktur @aringan 9nergi Skala 1 % 1)).)))
,. Peta "encana Struktur @aringan #elekomunikasi Skala 1 % 1)).)))
*. Peta "encana Struktur @aringan Prasarana S+3 Skala 1 % 1)).)))
0. Peta "encana :awasan Strategis Provinsi Skala 1 % 1)).)))
1). Peta "encana :awasan 3ndalan Provinsi Skala 1 % 1)).)))

Anda mungkin juga menyukai