Anda di halaman 1dari 65

ERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 8 TAHUN 2008

TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2008 2027 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan kemudahan dalam melaksanakan pembangunan yang bertujuan untuk memanfaatkan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, maupun sebagai sumber daya, perlu ditingkatkan pengelolaan dan pemanfaatannya secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang di wilayah Kabupaten Bombana dapat terjaga keberlanjutannya demi tercapainya masyarakat adil dan makmur serta berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila dan Undang Undang !asar "egara #epublik $ndonesia %ahun &'()* bahwa sesuai dengan Undang Undang "omor +, %ahun +--. tentang Penataan #uang, maka strategi dan arahan kebijaksanaan Pemanfaatan #uang wilayah "asional perlu dijabarkan ke dalam strategi dan struktur Pemanfaatan #uang /ilayah Kabupaten Bombana* bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan !aerah tentang #encana %ata #uang /ilayah Kabupaten Bombana %ahun +--0 1 +-+.* Undang Undang "omor ) %ahun &',- tentang Peraturan !asar Pokok Pokok 2graria 34embaran "egara %ahun &',- "omor &-(, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor +-5(6* Undang Undang "omor &5 %ahun &',( tentang Penetapan Perpu "omor + %ahun &',( Pembentukan !aerah %ingkat $ 7ulawesi %engah dan 7ulawesi %enggara dengan mengubah Undang Undang "omor (. Prp %ahun &',- tentang Pembentukan !aerah %ingkat $ 7ulawesi Utara 1 %engah dan !aerah %ingkat $ 7ulawesi 7elatan %enggara 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &',( "omor '(, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor +,0.6* Undang Undang "omor && %ahun &',. tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Pertambangan 34embaran "egara %ahun &',. "omor ++, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor +05&6* Undang Undang "omor ( %ahun &'0+ tentang Pokok Pokok 4ingkungan 8idup 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &'0+ "omor &+, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5+&)6*

b.

c.

Mengingat

: &.

+.

5.

(.

).

,.

..

0. '. &-.

&&. &+.

&5. &(.

&).

&,. &.. &0.

Undang Undang "omor +- %ahun &'0+ tentang Pokok Pokok Pertahanan dan Keamanan "egara #epublik $ndonesia 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &'0+ "omor )&, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5+5(6, 7ebagaimana telah diubah dengan Undang Undang "omor & %ahun 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &'00 "omor 5, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 55,06* Undang Undang "omor ) %ahun &'0( tentang Perindustrian 34embaran "egara #epublik. $ndonesia %ahun &'0( "omor ++, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5+.(6* Undang Undang "omor ) %ahun &''- tentang Konser9asi 7umber !aya 2lam, 8ayati dan :kosistemnya 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &''- "omor 0, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5(&'6* Undang Undang "omor +5 %ahun &''. tentang Pengelolaan 4ingkungan 8idup %ahun &'0+ "omor ++, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5+&)6* Undang undang "omor +0 %ahun +--+ tentang Bangunan ;edung 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--+ "omor &5(,%ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (+(.6* Undang Undang "omor +' %ahun +--5 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten /akatobi, dan Kabupaten Kolaka Utara di Propinsi 7ulawesi %enggara 34embaran "egara #epublik "egara %ahun +--5 "omor &((, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (55'6* Undang undang "omor . %ahun +--( tentang 7umberdaya 2ir 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor 5., %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (5..6* Undang undang "omor &- %ahun +--( tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor )5 ,%ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (50'6* Undang Undang "omor &0 %ahun +--( tentang Perkebunan 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor 0(, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia ((&&6* Undang Undang "omor +) %ahun +--( tentang 7istem Perencanaan Pembangunan "asional 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor &-(, %ambahan 4embaran "egara $ndonesia "omor ((+&6* Undang1Undang "omor 5+ %ahun +--( tentang Pemerintahan !aerah 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor &+), %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor ((5.6, sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang1 Undang "omor &+ %ahun +--0 tentang Perubahan Kedua 2tas Undang Undang "omor 5+ %ahun +--( tentang Pemerintahan !aerah 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--0 "omor )', %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (0((6* Undang Undang "omor +) %ahun +--. tentang Penanaman Modal 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--. "omor ,., %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (.+(6* Undang Undang "omor +, %ahun +--. tentang Penataan #uang 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--. "omor ,0, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (.+)6* Peraturan Pemerintah "omor +5 %ahun &'0+, tentang $rigasi 34embaran "egara republik $ndonesia %ahun &'0+ "omor 5-, tambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 5++,6* Peraturan Pemerintah "omor , %ahun &'00 tentang Koordinasi Kegiatan $nstansi <ertikal di !aerah 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun &'00 "omor &-, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor 55.56* Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Udang "omor & %ahun
2

&'.

+-.

+&.

++.

+5.

+(.

+).

+,. +.. +0.

+'. 5-.

+--( tentang Perubahan atas Undang Undang "omor (& %ahun %ahun &''' tentang Kehutanan 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--( "omor +', %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (5.(6* Peraturan Pemerintah "omor .+ %ahun +--) tentang !esa 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--) "omor &)0, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor ()0.6* Peraturan Pemerintah "omor .5 %ahun +--) tentang Kelurahan 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--) "omor &)'6 %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor ()006* Peraturan Pemerintah "omor .' %ahun +--) tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan !aerah 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--) "omor &)0, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor ()0.6* Peraturan Pemerintah "omor 5( %ahun +--,, tentang =alan 34embaran "egara republik $ndonesia %ahun +--, "omor 0,, tambahan 4embaran "egara republik $ndonesia "omor (,))6* Peraturan Pemerintah "omor 50 %ahun +--. tentang Pembagian Urusan Pemerintahan 2ntara Pemerintah, Pemerintahan !aerah Pro9insi !an Pemerintahan !aerah Kabupaten> Kota 34embaran "egara #epublik $ndonesia %ahun +--. "omor 0+, %ambahan 4embaran "egara #epublik $ndonesia "omor (.5. Keputusan Presiden #epublik $ndonesia "omor )5 %ahun &'0' tentang Kewasan $ndustri* Keputusan Presiden #epublik $ndonesia "omor 5+ %ahun &''tentang Pengeloaan Kawasan 4indung* Keputusan Presiden #epublik $ndonesia "omor (( %ahun &''' tentang %eknik Penyusunan Peraturan Perundang Undangan dan Bentuk #ancangan Undang Undang #ancangan Peraturan Pemerintah dan #ancangan Keputusan Presiden* Peraturan Menteri !alam "egeri "omor &) %ahun +--, tentang =enis dan Bentuk Produk 8ukum !aerah* Peraturan Menteri !aam "egeri "omor &, %ahun +--, tentang Prosedur Penyusunan Produk 8ukum !aerah*

Dengan Pe !e"#$#an Be !a%a DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOMBANA &an BUPATI BOMBANA MEMUTUSKAN ' Mene"a()an : P:#2%U#2" !2:#28 %:"%2"; #:"?2"2 %2%2 #U2"; /$42@28 K2BUP2%:" BAMB2"2 %28U" +--0 1 +-+..

BAB I KETENTUAN UMUM Pa!a* + !alam Peraturan !aerah ini, yang dimaksud dengan : &. Kabupaten adalah Kabupaten Bombana. +. Pro9insi adalah Pro9insi 7ulawesi %enggara. 5. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Bombana yang terdiri dari Bupati beserta perangkat daerah kabupaten lainnya sebagai badan eksekutif kabupaten.
3

(. Pemerintah propinsi adalah Pemerintah Pro9insi 7ulawesi %enggara yang terdiri dari ;ubernur beserta perangkat daerah pro9insi lainnya sebagai badan eksekutif pro9insi. ). Bupati adalah Bupati Bombana. ,. ;ubernur adalah ;ubernur Pro9insi 7ulawesi %enggara. .. !ewan adalah !ewan Perwakilan #akyat !aerah Kabupaten Bombana. 0. Kecamatan adalah wilayah yang merupakan bagian dari Kabupaten Bombana yang dikepalai oleh seorang ?amat. '. !esa adalah kesatuan masyarakat masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan "egara Kesatuan #epublik $ndonesia. &-. #uang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. &&. %ata #uang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. &+. 7truktur #uang adalah susunan pusat pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendudkung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. &5. Pola #uang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. &(. Penataan #uang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. &). Pengaturan Penataan #uang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah daerah kabupaten dan masyarakat dalam penataan ruang. &,. Pembinaan Penataan #uang adalah upaya untuk meningkatkan keinerja penataan tuang yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten dan masyarakat. &.. Pelakasanaan Penataan #uang adalah uapa pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. &0. Perencanaan %ata #uang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. &'. Pemanfaatan #uang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. +-. Pengendalian Pemanfaatan #uang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. +&. #encana %ata #uang adalah hasil perencanaan tata ruang. ++. Pola Pemanfaatan #uang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran fungsi, serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam. +5. $Bin Pemanfaatan #uang adalah iBin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. +(. /ilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan>atau aspek fungsional. +). Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. +,. Kawasan 4indung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi keletarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. +.. Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. +0. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. +'. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
4

tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 5-. Kawasan 2gropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. 5&. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 5+. Kawasan %ertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan. 55. Kawasan Prioritas adalah kawasan yang diprioritaskan pembangunannya dalam rangka mendorong pertumbuhan wilayah kabupaten ke arah yang direncanakan dan>atau menanggulangi masalah masalah yang mendesak. 5(. Kawasan 2ndalan adalah bagian dari kawasan budidaya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang perkembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya. 5). #uang terbuka hijau adalah adalah areal memanjang>jalur dan>atau mengelompok, yang penggunannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupu yang sengaja ditanam. 5,. Peraturan Conasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok>Bona dalam #encana #inci %ata #uang. 5.. <isi Pembangunan adalah suatu pandangan ke depan yang menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta akan menyatukan komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan kabupaten. 50. ujuan Pembangunan adalah nilai nilai dan kinerja yang mesti dicapai dalam pembangunan wilayah kabupaten dalam rangka mencapai 9isi yang telah ditetapkan. 5'. 7trategi Pengembangan adalah langkah langkah penataan ruang dan pengelolaan wilayah kabupaten yang perlu dilakukan untuk mencapai 9isi pembangunan wilayah yang telah ditetapkan. BAB II TU,UAN, SASARAN, -UNGSI, DAN MAN-AAT TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN T#$#an Pa!a* 2 3&6 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 1 +-+. disusun dengan tujuan untuk mewujudkan: a. ruang wilayah Kabupaten Bombana yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan* b. keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan* c. keterpaduan perencanaan %ata #uang /ilayah "asional, %ata #uang /ilayah Pulau 7ulawesi, dan %ata #uang /ilayah Propinsi 7ulawesi %enggara* d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka "egara Kesatuan #epublik $ndonesia* e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, ruang wilayah Pulau 7ulawesi, ruang wilayah Propinsi 7ulawesi %enggara, dan ruang wilayah Kabupaten Bombana dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang* f. pemanfaatan sumber daya alam Kabupaten Bombana secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat* g. keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah. 3+6 #%#/ Kabupaten Bombana menjadi pedoman untuk: a. penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah*
5

b. c. d. e. f. g.

penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah* pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten* pewujudan keterpadauan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor* penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk in9estasi* penataan ruang kawasan strategis kabupaten* dasar untuk penerbitan periBinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan. Pa!a* .

#encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. disusun dengan tujuan untuk mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pembangunan, dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi in9estasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Sa!a an Pa!a* / #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. disusun dengan sasaran untuk : a. menghasilkan produk hukum tentang penataan ruang wilayah kabupaten* b. mengendalikan pembangunan di wilayah kabupaten baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat* c. menciptakan keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya* d. menyusun rencana dan keterpaduan program program pembangunan di wilayah kabupaten* e. mendorong minat in9estasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah Kabupaten Bombana* f. mengkoordinasikan pembangunan antarwilayah dan antarsektor pembangunan. -#ng!0 Pa!a* 1 Dungsi #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. adalah : a. matra keruangan dari pembangunan daerah* b. pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan* c. dasar kebijakan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten* d. dasar pemberian iBin pemanfaatan ruang* e. alat untuk mewujudkan keseimbangan perkembangan antarwilayah kabupaten dan antarkawasan serta keserasian antarsektor* f. alat untuk mengalokasikan in9estasi yang dilakukan pemerintah, swasta, dan masyarakat* g. alat pengendalian pemanfaatan ruang.

Man2aa" Pa!a* 3 Manfaat #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. adalah : a. kabupaten bombana memiliki salah satu acuan dalam pelaksanaan pembangunannya dalam bentuk #%#/ yang merupakan penjabaran dari kebijakan penataan ruang wilayah pro9insi* b. pemanfaatan ruang Kabupaten Bombana dapat diarahkan dan dikendalikan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatannya sesuai dengan potensi dan kendala yang ada. c. pemanfaatan kawasan budidaya dan pelestarian Kawasan 4indung dapat diserasikan untuk meningkatkan perekonomian wilayah di satu sisi dan keberlanjutan pembangunan di sisi yang lain* d. calon in9estor memiliki dasar untuk menanamkan in9estasinya di Kabupaten Bombana karena dapat memperkirakan prospek pengembangan daerah atas dasar rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten untuk masa +- 3dua puluh6 tahun ke depan* e. menjadi alat untuk mengoptimalkan kerjasama pembangunan dengan wilayah sekitar, dan alat koordinasi pembangunan antarkawasan dan antarsektor pembangunan. BAB III LINGKUP PERENCANAAN Pa!a* 7 3&6 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. memiliki kedalaman sebagai rencana umum 3master plan6. 3+6 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. disusun untuk jangka waktu perencanaan +- 3dua puluh6 tahun. 356 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +--+. sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 akan ditinjau kembali & 3satu6 kali dalam ) 3lima6 tahun. Pa!a* 8 3&6 !alam kondisi strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam yang ditetapkan dengan perundang undangan dan>atau perubahan batas wilayah kabupaten yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang undangan, maka #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana dapat ditinjau kembali lebih dari & 3satu6 kali dalam ) 3lima6 tahun. 3+6 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. + mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bombana seluas +.'+',.& km yang terdiri atas ++ 3dua puluh dua6 wilayah kecamatan. 356 #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana %ahun +--0 +-+. disusun berdasarkan pedoman penyusunan rencana tata ruang kabupaten yang ada.

BAB I4 ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN Pa!a* 5 3&6 2rah pengembangan Kabupaten Bombana memperhatikan : a. kabupaten bombana sebagai bagian dari wilayah Pro9insi 7ulawesi %enggara* b. letak geografis yang berbatasan dengan wilayah Pro9insi 7ulawesi 7elatan dan Pro9insi 7ulawesi %engah dan Perairan 4aut 7ulawesi bagian %enggara*
7

c. keberadaan Kabupaten Bombana sebagai bagian dari K2P:% BUK2#$* d. kondisi fisik dasar, penggunaan lahan dan kecenderungan perkembangannya, daya dukung lahan dan daya dukung lingkungan* e. kecenderungan perkembangan fisik kawasan terbangun, perkembangan pembangunan jaringan jalan, dan perkembangan pembangunan jaringan prasarana wilayah* f. kecenderungan tumbuhnya pusat pusat pelayanan>aktifitas baru* g. kebijakan pembangunan yang ada. 3+6 Perkembangan Kabupaten Bombana diarahkan ke : a. kawasan budidaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi sentra sentra produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan, kehutanan, serta industri kecil dan menengah. b. kawasan yang masih terbatas aksesnya ke pusat pusat aktifitas ekonomi. c. kawasan yang masih terbatas ketersediaan sarana dan prasarana pelayanannya. d. kawasan yang potensial untuk membuka akses ke kabupaten sekitar. Pa!a* +0 Dungsi Utama Kabupaten Bombana ditetapkan sebagai : a. pusat pengembangan dan koneksitas perekonomian yang berada dalam simpul pengembangan ekonomi 7ulawesi %enggara* b. pusat pengembangan kegiatan agrobisnis dan agroindustri. BAB 4 4ISI, KEBI,AKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN Pa!a* ++ 3&6 <isi jangka panjang Kabupaten Bombana adalah E%erwujudnya Kabupaten Bombana 7ebagai 7entra Produksi Unggulan Berbasis 2grobisnis Menuju Masyarakat 7ejahtera @ang Madani 3Maju, 2man, !amai, 2dil, "yaman !an $ndah6 %ahun +-+-F. 3+6 <isi =angka pendek Kabupaten Bombana adalah EMenjadikan Kabupaten Bombana sebagai Pusat Pengembangan dan Koneksitas Perekonomian antar /ilayahF37impul Pengembangan :konomi Menuju 7ultra #aya +-+-6. Pa!a* +2 Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang. Pa!a* S+. 3&6 Kebijakan pengembangan struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal && meliputi : a. peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki* dan b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah yang meliputi jaringan transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kabupaten. 3+6 7trategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a meliputi : a. menjaga keterkaitan antarkawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah sekitarnya* b. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan* c. mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
8

356 7trategi untuk peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf b meliputi : a. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan serta keterpaduan prasarana transportasi darat dan laut* b. mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi terutama di kawasan yang terisolasi* c. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan listrik, yang dikembangkan secara terpadu antara Perusahaan 4istrik "egara dan pemerintah daerah, baik yang bersumber dari energi yang terbarukan maupun tidak terbarukan secara berkelanjutan* d. menigkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan serta keterpaduan sistem jaringan sumber daya air* e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan bahan bakar minyak dan gas* f. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan serta keterpaduan sistem jaringan air limbah* g. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan serta keterpaduan sistem pengelolaan sampah. Pa!a* +/ Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal &+ meliputi: a. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung* b. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya* c. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis daerah. Pa!a* +1 3&6 Kebijakan pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal &( huruf a meliputi: a. pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup* b. pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup* 3+6 7trategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a meliputi: a. menetapan kawasan lindung* b. mewujudkan kawasan lindung dalam wilayah kabupaten minimal 5-G 3tiga puluh persen6 dari luas wilayah kabupaten sesuai dengan kondisi ekosistemnya* c. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan budidaya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah. 356 7trategi untuk pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf b meliputi: a. menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup* b. melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan>atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya* c. melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap Bat, energi, dan>atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya* d. mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan* e. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi mendatang* f. mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya* g. mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana.
9

Pa!a* +3 3&6 Kebijakan pengembangan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal &( huruf b meliputi: a. perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya* b. pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

3+6 7trategi untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a meliputi: a. menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis bagi daerah untuk pemanfaatan sumber daya alam di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten* b. mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya* c. mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan untuk memujudkan ketahanan pangan daerah dan nasional* d. mengembangkan wilayah kepulauan termasuk pulau pulau kecil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat* e. mengembangkan kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di alur laut Kabupaten Bombana untuk meningkatkan perekonomian daerah. 356 7trategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf b meliputi: a. membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana* b. mengembangkan ibukota kabupaten dengan mengoptimalkan pemanfaatan ruang secara 9ertikal dan kompak* c. mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 5-G 3 tiga puluh persen 6 dari luas kawasan perkotaan* d. membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan untuk mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan mempertahankan fungsi kawasan perdesaan di sekitarnya* e. mengembangkan kegiatan budidaya yang dapat mempertahankan keberadaan pulau pulau kecil. Pa!a* +7 3&6 Kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal &( huruf c meliputi: a. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya lokal* b. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian daerah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian regional, nasional, dan internasional* c. Pemanfaatan sumber daya alam dan> atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat*

d. pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya daerah* e. pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung nasional* f. pengembangan kawasan tertinggal perkembangan antarwilyah. untuk mengurangi kesenjangan tingkat

3+6 7trategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
10

356

3(6

3)6

3,6

3.6

sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a meliputi: a. menetapkan kawasan strategis daerah berfungsi lindung* b. mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis daerah yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan* c. membatasi pemanfaatan ruang di kawasan strategis daerah yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan* d. membatasi pengembangan prasarana dan sarana di dalam dan sekitar kawasan strategis daerah yang dapat memicu perkembangan kegiatan budidaya* e. mengembangkan kegiatan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis daerah yang berfungsi sebagai Bona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budidaya terbangun* f. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan sekitar kawasan strategis daerah. 7trategi untuk pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf b meliputi: a. mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama perekonomian wilayah* b. menciptakan iklim in9estasi yang kondusif* c. mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung kawasan* d. mengelola dampak negatif kegiatan budidaya agar tidak menurunkan kualitas lingkungan hidup dan efisiensi kawasan* e. mengintensifkan promosi peluang in9estasi* f. meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi. 7trategi untuk pemanfaatan sumber daya alam dan>atau teknologi tinggi secara optimal sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf c meliputi: a. mengembangkan kegiatan penunjang dan>atau kegiatan turunan dari pemanfaatan sumber daya dan>atau teknologi tinggi* b. meningkatkan keterkaitan pemanfaatan sumber daya dan>atau teknologi tinggi dengan kegiatan penunjang dan>atau turunannya* c. mencegah dampak negatif pemanfaatan sumber daya alam dan>atau teknologi tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat. 7trategi untuk pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf d meliputi: a. meningkatkan kecintaan masyarakat akan nilai budaya daerah sebagai bagian dari budaya nasional dan dunia sebagai cerminan jatidiri bangsa yang berbudi luhur* b. mengembangkan penerapan nilai budaya daerah dalam kehidupan masyarakat* c. melestarikan situs warisan budaya daerah. 7trategi untuk pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf e meliputi: a. melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya* b. meningkatkan kepariwisataan lokal dan nasional* c. mendorong kegiatan penelitian* d. melestarikan keberlanjutan lingkungan hidup. 7trategi untuk pengembangan kawasan tertinggal sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf f meliputi: a. memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan* b. membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dengan pusat pertumbuhan wilayah* c. mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat* d. menigkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan* e. meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.
11

BAB 4I RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN Bag0an Ke!a"# U%#% Pa!a* +8 3&6 #encana struktur ruang wilayah kabupaten meliputi: a. sistem perkotaan yang terkait dengan kawasan perdesaan* b. sistem jaringan prasarana wilayah. 3+6 #encana struktur ruang terdapat dalam !okumen #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana, digambarkan dalam bentuk peta, dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Bag0an Ke&#a Ren6ana S0!"e% Pe )7"aan Yang Te )a0" &engan Ka8a!an Pe &e!aan Pa ag a2 + U%#% Pa!a* +5 3&6 7truktur ruang wilayah kabupaten dikembangkan secara terpadu antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan. 3+6 7truktur pemanfaatan ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 akan didukung oleh Pusat Pusat Pelayanan dan Pusat Pusat Pengembangan /ilayah. 356 Pusat Pusat Pelayanan kabupaten terdiri dari Pusat Pelayanan Pemerintahan, Pusat Pelayanan Perekonomian, dan Pusat Pelayanan 7osial. 3(6 Pusat Pelayanan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 berpusat di Kota #umbia sebagai ibukota kabupaten. 3)6 Pusat Pelayanan Perekonomian sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 dibagi atas beberapa pusat kegiatan, yaitu: a. pusat kegiatan perkebunan, yakni: Kota Boepinang, Kota #akadua, Kota 4antari =aya, Kota Bambaea, dan Kota !ongkala* b. pusat kegiatan pertanian, yakni: 4antari =aya, %oburi, dan %aubonto* c. pusat kegiatan wisata laut di Kota 7ikeli 3Pulau 7agori dan Pulau Motaha6 dan /isata 2lam di %aubonto 32ir Panas %ahiite6* d. pusat kegiatan budaya di %aubonto dan %eomokole* e. pusat kegiatan industri di Kota #umbia dan Kota Boepinang. 3,6 Pusat Pelayanan 7osial sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 dipusatkan di Kota #umbia untuk wilayah daratan serta Kota !ongkala dan Kota %eomokole untuk wilayah Pulau Kabaena. 3.6 Pusat Pusat Pengembangan /ilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dibagi atas , 3enam6 wilayah pengembangan 3/P6. 306 /P $ berpusat di Kota #umbia, mencakup wilayah Kecamatan #arowatu, Kecamatan #umbia, Kecamatan #umbia %engah, Kecamatan Masaloka #aya, dan Kecamatan Mataoleo. 3'6 /P $$ berpusat di Bambaea, mencakup wilayah Kecamatan Poleang %imur, Kecamatan Poleang 7elatan, Kecamatan Poleang %enggara, dan Kecamatan Poleang Utara. 3&-6/P $$$ berpusat di Boepinang, mencakup wilayah Kecamatan Poleang, Kecamatan Poleang Barat, Kecamatan Poleang %engah, dan Kecamatan %ontonunu. 3&&6/P $< berpusat di 4antari =aya, mencakup /ilayah Kecamatan 4antari =aya, Kecamatan #arowatu Utara, dan Kecamatan Mata Usu. 3&+6/P < berpusat di %eomokole, mencakup wilayah Kecamatan Kabaena, Kecamatan
12

Kabaena Barat, Kecamatan Kabaena Utara, dan Kecamatan Kabaena 7elatan. 3&56/P <$ berpusat di !ongkala, mencakup wilayah Kecamatan Kabaena %imur dan Kabaena %engah. Pa!a* 20 3&6 2rahan dan strategi pengembangan Pusat Pusat Pelayanan dan Pusat Pusat Pengembangan /ilayah sebagaimana dimaksud pada pasal 3&06 adalah : a. mengukuhkan #umbia sebagai $bukota Kabupaten Bombana sebagaimana telah ditetapkan di dalam Undang Undang "omor +' %ahun +--5 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten /akatobi, dan Kabupaten Kolaka Utara di Pro9insi 7ulawesi %enggara* b. membangun sarana dan prasarana pelayanan untuk mendukung pengembangan #umbia sebagai $bukota Kabupaten* c. menetapkan , 3enam6 /ilayah Pengembangan 3/P6 Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud dalam pasal &0 ayat 3)6, ayat 3,6, ayat 3.6, ayat 306, ayat 3'6, ayat 3&-6, ayat 3&&6, dan ayat 3&+6* d. membangun sarana dan prasarana pelayanan pada keenam Pusat Pengembangan dengan skala pelayanan Kabupaten Bombana dan sekaligus dapat memberikan pelayanan bagi kabupaten lain yang berbatasan di sekitarnya* dan e. menyusun rencana tata ruang kawasan untuk masing masing /ilayah Pengembangan yang memuat: 3&6 tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah pengembangan* 3+6 rencana struktur ruang* 356 rencana pola ruang* 3(6 arahan pemanfaatan ruang wilayah pengembangan yang berisi indikasi program pembangunan jangka menengah lima tahunan* dan 3)6 ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah pengembangan. 3+6 #encana tata ruang /ilayah Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf e merupakan rencana rinci #%#/ Kabupaten. 356 Pemanfaatan ruang /ilayah Pengembangan merupakan bagian dari pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3(6 Pengendalian pemanfaatan ruang /ilayah Pengembangan merupakan bagian dari pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3)6 2ntar Pusat Pusat Pelayanan dan antar Pusat Pusat Pengembangan diintegrasikan oleh sistem jaringan transportasi. Pa ag a2 2 Ren6ana Pena"aan Ka8a!an Pe )7"aan Pa!a* 2+ 3&6 /ilayah Kabupaten Bombana yang dikategorikan sebagai kawasan perkotaan dalam Peraturan !aerah ini adalah: a. ibu kota kabupaten* b. pusat pusat pelayanan dan pusat pusat pengembangan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal &0. 3+6 #encana tata ruang kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 merupakan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten. 356 Pemanfaatan ruang wilayah perkotaan merupakan bagian dari pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3(6 Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah perkotaan merupakan bagian dari pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Pa!a* 22 3&6 Penataan kawasan perkotaan memperhatikan rencana fungsi Pusat Pusat Pelayanan dan Pusat Pusat Pengembangan /ilayah sebagaimana dimaksud pada Pasal &0. 3+6 Kawasan Perkotaan diharapkan mampu memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. 356 Pemerintah Kabupaten harus mendorong dan membuka peluang bagi pihak swasta
13

untuk menanamkan in9estasinya dalam pengembangan kawasan perkotaan. Pa!a* 2. Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam pasal +- ayat 3&6 harus menyediakan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau. Pa!a* 2/ 3&6 #uang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal ++ terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka pri9at. 3+6 Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota atau perkotaan paling sedikit 5-G 3tiga puluh persen6 dari luas wilayah kota atau perkotaan. 356 Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota atau perkotaan paling sedikit +-G 3dua puluh persen6 dari luas wilayah kota atau perkotaan. Pa!a* 21 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal ++ diatur dengan Peraturan daerah tersendiri. Pa ag a2 . Ren6ana Pena"aan R#ang Ka8a!an Pe &e!aan Pa!a* 23 3&6 Penataan ruang kawasan perdesaan diarahkan untuk: a. pemberdayaan masyarakat perdesaan* b. pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya* c. konser9asi sumber daya alam* d. pelestarian warisan budaya lokal* e. pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk ketahanan pangan* dan f. penjagaan keseimbangan pembangunan perdesaan perkotaan. 3+6 Penataan ruang kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dapat berbentuk Kawasan 2gropolitan. 356 Penetapan kawasan lahan abadi pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf f diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. 3(6 Penetapan dan penataan kawasan agropolitan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. Pa!a* 27 3&6 Penataan #uang kawasan perdesaan akan dilakukan pada tingkat wilayah kecamatan yang merupakan bentuk detail dari Penataan #uang /ilayah Kabupaten. 3+6 #encana %ata #uang kawasan agropolitan merupakan rencana rinci %ata #uang /ilayah Kabupaten. Pa!a* 28 3&6 Penataan ruang kawasan perdesaan diselenggarakan secara terintegrasi dengan kawasan perkotaan sebagai satu kesatuan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3+6 Penataan kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dilakukan melalui peningkatan aksesibilitas kawasan perdesaan ke pusat pertumbuhan wilayah dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan pemerintahan melalui peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan transportasi dan telekomunikasi.

Bag0an Ke"0ga Ren6ana S0!"e% P a!a ana W0*a9a: Ka;#(a"en


14

Pa ag a2 + U%#% Pa!a* 25 3&6 #encana sistem prasarana wilayah disusun untuk mendukung rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3+6 #encana sistem prasarana wilayah merupakan bagian integral dari sistem prasarana wilayah pro9insi dan sistem prasarana wilayah sekitar. 356 #encana sistem prasarana wilayah meliputi : a. rencana sistem jaringan transportasi* b. rencana sistem jaringan sumber daya air* c. rencana sistem jaringan telekomunikasi* d. rencana sistem jaringan energi* e. rencana sistem pengelolaan lingkungan. Pa ag a2 2 Ren6ana S0!"e% ,a 0ngan T an!(7 "a!0 Pa!a* .0 3&6 #encana sistem jaringan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal +' ayat 356 huruf a disusun dalam rangka meningkatkan pelayanan ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan keamanan melalui peningkatan aksesibilitas dan mobilitas antarwilayah kabupaten, antara wilayah Kabupaten Bombana dengan Kabupaten>kota lain dalam wilayah Propinsi 7ulawesi %enggara, maupun antara wilayah Kabupaten Bombana dengan wilayah propinsi lain. 3+6 #encana sistem jaringan transportasi di Kabupaten Bombana mencakup: a. sistem jaringan transportasi darat* b. sistem jaringan transportasi laut* c. sistem jaringan transportasi udara. 356 7istem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf a terdiri atas jaringan jalan nasional, jaringan jalan propinsi, jaringan jalan kabupaten, serta jaringan jalan penyeberangan. 3(6 7istem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf b terdiri atas pelabuhan dan alur pelayaran. 3)6 7istem transportasi udara di Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf c diarahkan untuk mengantisipasi perkembangan wilayah Kepulauan Kabaena. Pa!a* .+ 3&6 =aringan jalan nasional, jaringan jalan propinsi dan jaringan jalan kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5- ayat 356 terdiri atas jaringan jalan arteri, jaringan jalan kolektor, dan jaringan jalan lokal. 3+6 =aringan jalan arteri, jaringan jalan kolektor, dan jaringan jalan lokal dikembangan secara menerus dan berhierarki berdasarkan sistem orientasi pelayanan. 356 =aringan transportasi darat dikembangkan melalui: a. penetapan hierarki jalan berdasarkan fungsi jalan* b. peningkatan jaringan jalan* c. pembangunan jalan dan jembatan* d. penetapan lokasi terminal, pembangunan terminal baru dan pengembangan terminal yang telah ada.

3(6 =aringan jalan arteri dikembangkan untuk menghubungkan wilayah Kabupaten Bombana dengan: a. Kota Kendari sebagai ibukota Propinsi 7ulawesi %enggara dan Pusat Kegiatan
15

"asional 3PK"6* b. %inanggea dan 2ndoolo 3wilayah Kabupaten Konawe 7elatan6* dan c. Pomalaa dan Kota Kolaka 3/ilayah Kabupaten Kolaka6. 3)6 =aringan jalan kolektor dikembangan untuk menghubungkan antarwilayah kecamatan. 3,6 =aringan jalan lokal dikembangan untuk menghubungkan wilayah permukiman dengan pusat pusat pelayanan. Pa!a* .2 3&6 =aringan transportasi penyeberangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5- ayat 356 terdiri atas pelabuhan penyeberangan dan lintas penyeberangan. 3+6 =aringan transportasi penyeberangan di Kabupaten Bombana dikembangkan melalui: a. pemeliharaan dan peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan yang telah ada* b. pembangunan pelabuhan penyeberangan feri di %eluk Pising 3Kecamatan Kabaena Utara6 untuk menghubungkan /ilayah Pengembangan 3/P6 < dengan Kota Bambaea sebagai pusat kegiatan dari /ilayah Pengembangan 3/P6 $$. Pa!a* .. 3&6 =aringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5- ayat 3(6 dikembangkan melalui pengembangan dan pembangunan dermaga dan penetapan alur pelayaran. 3+6 =aringan transportasi laut dikembangkan untuk mendukung: a. kegiatan transportasi pada skala lokal, regional dan nasional* b. kegiatan perdagangan lokal, regional dan nasional* dan c. pertumbuhan ekonomi di daerah yang belum berkembang. 356 =aringan transportasi laut di Kabupaten Bombana meliputi: a. pembangunan pelabuhan di %anjung Paria 3Kecamatan Poleang 7elatan6 untuk melayani angkutan penumpang dan barang dari wilayah Kabupaten Bombana ke Kota Makassar 3Pro9insi 7ulawesi 7elatan6, Kota 7urabaya 3Pro9insi =awa %imur6, dan Bajoe 3Kabupaten Bone, Pro9insi 7ulawesi 7elatan6* b. pengembangan pelabuhan rakyat untuk mendukung kegiatan perdagangan lokal dan regional* dan c. pengembangan Pelabuhan Pendaratan $kan 3PP$6 untuk meningkatkan nilai jual hasil perikanan. 3(6 #encana pengembangan jaringan transportasi laut di Kabupaten Bombana digambarkan dalam bentuk peta yang dimuat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* ./ =aringan transportasi udara di Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat 3)6 dikembangkan melalui pembangunan Bandar Udara Perintis di Pulau Kabaena untuk mendukung pengembangan industri pariwisata dan kegiatan pertambangan yang ada di Kepulauan Kabaena. Pa ag a2 . S0!"e% ,a 0ngan S#%;e Da9a A0 Pa!a* .1 3&6 7istem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal +' ayat 356 huruf b merupakan sistem sumber daya air pada setiap wilayah sungai dan cekungan air tanah, dikelola dan dikembangkan sesuai dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah kabupaten. 3+6 Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 meliputi perlindungan, pendayagunaan, dan konser9asi sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air. 356 Pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 dikembangkan secara terpadu dan bersinergi dengan upaya pelestarian sumber daya hutan, tanah, dan lingkungan hidup.
16

3(6 7istem jaringan sumber daya air yang dikembangkan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 meliputi: a. sistem penyediaan air baku* b. jaringan irigasi* c. jaringan drainase* d. sistem pengendalian banjir.* Pa!a* .3 3&6 7istem penyediaan air baku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5) ayat 3(6 huruf a dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan pengairan, meliputi : a. perlindungan sumber sumber air* b. pembangunan waduk dan atau embung* c. pembangunan dan peningkatan jaringan distribusi air baku. 3+6 =aringan irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5) ayat 3(6 huruf b dikembangkan untuk mendukung kegiatan budidaya pertanian dalam arti luas pada wilayah kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian, perkebunan, dan perikanan darat, meliputi: a. jaringan irigasi tekni* b. jaringan irigasi semi teknis* c. jaringan irigasi nonteknis. 356 =aringan drainase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5) ayat 3(6 huruf c dikembangkan secara berhierarki, meliputi: a. sistem primer* b. sistem sekunder* * c. sistem tersier. 3(6 7istem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5) ayat 3(6 huruf d dikembangkan untuk mencegah terjadinya banjir pada suatu kawasan sesuai dengan banjir rencana, yang meliputi bangunan bangunan pengendali banjir. Pa!a* .7 3&6 Penyediaan air bersih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, ayat 3&6 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih domestik dan nondomestik. 3+6 Pemenuhan air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dikembangkan melalui: a. peningkatan kualitas dan layanan air bersih perpipaan yang memenuhi standar mutu baku air minum, terutama pada kawasan perumahan padat penduduk, kawasan industri, dan kawasan wisata* b. pembangunan hidran umum pada kawasan yang belum atau tidak dapat dilayani oleh jaringan air bersih perpipaan* c. pembangunan dan penyediaan fasilitas fasilitas air bersih lainnya, sesuai dengan kondisi hidrologi dan keadaan sosial masyarakat setempat. 356 ?akupan pelayanan air bersih perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf a dan huruf b meliputi semua wilayah kecamatan dengan tingkat pelayanan sampai akhir tahun perencanaan mencapai 0-G 3delapan puluh persen6. Pa!a* .8 3&6 Kebijakan pemenuhan air bersih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. ayat 3+6 adalah mendorong peranserta masyarakat dan menarik in9estasi swasta dalam bidang layanan air bersih. 3+6 7trategi untuk menarik in9estasi swasta dalam bidang air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 adalah menciptakan iklim in9estasi yang kondusif melalui mekanisme insentif kepada calon in9estor.

Pa ag a2 / S0!"e% ,a 0ngan Te*e)7%#n0)a!0


17

Pa!a* .5 #encana sistem jaringan telekomunikasi disusun untuk meningkatkan kemudahan pelayanan telekomunikasi bagi dunia usaha dan masyarakat. Pa!a* /0 7istem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Bombana merupakan hasil pemaduserasian antara jaringan pelayanan komunikasi yang disiapkan oleh pemerintah dan yang dibangun oleh swasta. Pa!a* /+ Kawasan prioritas pengembangan dan peningkatan pelayanan telekomunikasi Kabupaten adalah: a. pusat pusat pelayanan pemerintahan, ekonomi, dan sosial budaya* b. pusat pusat pengembangan wilayah* c. sub sub pusat pengembangan wilayah* d. kawasan permukiman* e. kawasan industri, perdagangan, dan jasa. Pa ag a2 1 S0!"e% ,a 0ngan Ene g0 Pa!a* /2 (1) 7istem jaringan energi yang dikembangkan di Kabupaten Bombana terdiri atas: a. pelabuhan dan tempat penyimpanan minyak dan gas b. pembangkit tenaga listrik* c. jaringan transmisi tenaga listrik. (2) Kawasan prioritas pengembangan dan peningkatan pelayanan energi adalah: a. pusat pusat pelayanan pemerintahan, ekonomi dan sosial budaya* b. pusat pusat pengembangan wilayah* c. kawasan permukiman* d. kawasan industri, perdagangan, dan jasa. Pa!a* /. Pelabuhan dan tempat penyimpanan minyak dan gas dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas untuk mendukung perekonomian wilayah. Pembangunan pelabuhan dan tempat penyimpanan minyak dan gas ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang gas dan minyak bumi. Pa!a* // (1) Pembangkit tenaga listrik dikembangkan untuk memenuhi penyediaan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan yang mampu mendukung kegiatan perekonomian. (2) Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal (+ ayat 3+6 huruf b dikembangkan melalui penganekaragaman pemanfaatan energi, baik energi terbarukan maupun energi tidak terbarukan, sehingga dicapai optimasi penyediaan energi di wilayah Kabupaten Bombana. (3) Pembangunan dan peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Bombana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten Bombana dan pihak swasta. sistem jaringan

(4) %anggung jawab pemerintah daerah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 356 adalah melalui in9estasi pemerintah daerah kabupaten dalam pembangunan dan>atau peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik, dan penerapan kebijakan yang mendorong minat in9estor swasta dalam pembangunan dan>atau peningkatan kapasitas
18

pembangkit listrik melalui mekanisme insentif. Pa ag a2 3 S0!"e% P a!a ana Penge*7*aan L0ng)#ngan Pa!a* /1 #encana sistem prasarana pengelolaan lingkungan meliputi : a. rencana pengelolaan sampah* b. rencana pengelolaan air limbah. Pa!a* /3 #encana pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal () huruf a meliputi: a. pusat pusat pelayanan pemerintahan, ekonomi, dan sosial budaya* b. pusat pusat pengembangan wilayah* c. kawasan permukiman* d. kawasan industri, perdagangan, dan jasa. Pa!a* /7 #encana pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal () butir b meliputi: a. pusat pusat pelayanan pemerintahan, ekonomi, dan sosial budaya* b. pusat pusat pengembangan wilayahKawasan permukiman Kawasan industri, perdagangan dan jasa.

BAB 4II RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN Bag0an Ke!a"# U%#% Pa!a* /8 Pola pemanfaatan ruang Kabupaten membagi habis wilayah Kabupaten menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pa!a* /5 =angka waktu alokasi peruntukan lahan untuk mendukung rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Bombana sampai akhir tahun perencanaan adalah +--0 +-+.. Bag0an Ke&#a Ka8a!an L0n&#ng Pa!a* 10 Kawasan lindung terdiri atas: kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya*kawasan perlindungan setempat*kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya*kawasan rawan bencana alam*kawasan lindung geologi, dankawasan lindung lainnya. Pa!a* 1+ (1) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdiri atas: a. kawasan hutan lindung* b. kawasan bergambut* c. kawasan resapan air.

19

3+6 Kawasan perlindungan setempat terdiri atas: a. sempadan sungai* b. sempadan pantai* c. kawasan sekitar danau atau waduk* dan d. ruang terbuka hijau kota. 356 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas: a. kawasan suaka alam* b. kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya* c. suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut* d. cagar alam dan cagar alam laut* e. kawasan pantai berhutan bakau* f. taman nasional dan taman nasional laut* g. taman hutan raya* h. taman wisata alam dan taman wisata alam laut* dan i. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan 3(6 Kawasan rawan bencana alam terdiri atas: a. kawasan rawan tanah longsor* b. kawasan rawan gelombang pasang* dan c. kawasan rawan banjir. 3)6 Kawasan lindung geologi terdiri atas: a. kawasan cagar alam geologi* b. kawasan rawan bencana geologi* dan c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. 3,6 Kawasan lindung lainnya terdiri atas: a. cagar biosfer* b. ramsar* c. taman buru* d. kawasan perlindungan plasma nutfah* e. kawasan pengungsian satwa* f. terumbu karang* dan g. kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi. Pa!a* 12 3&6 /ilayah yang dikategorikan sebagai kawasan lindung di Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud dalam Pasal )- meliputi: a. areal seluas +&.&0-,., hektar yang menjadi bagian dari %aman "asional #awa 2opa /atumohai* b. taman wisata buru padang Matausu* c. kawasan taman 8utan #aya di Poleang %imur seluas &-- 3seratus6 hektar* d. kawasan 8utan 4indung sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang undangan* e. kawasan sempadan sungai* f. Kawasan sempadan pantai* g. kawasan sekitar waduk>danau* h. kawasan sekitar mata air* i. ruang terbuka hijau kota* j. kawasan hutan mangro9e seluas '.-(.,.0 hektar yang meliputi Kecamatan 4antari =aya 35..)0,'5 hektar6, Kabaena Utara 3&.-.-,'- hektar6, #arowatu Utara 3.05,,& hektar6, Kabaena Barat 3,.(,)& hektar6, Poleang 3('(,,, hektar6, Kabaena %imur 35..,&& hektar6, Poleang 7elatan 35.(,-( hektar6, Poleang Barat 35,5,(5 hektar6, Poleang %enggara 35)&,(+ hektar6, Kabaena 7elatan 3+,&,0+ hektar6, Kabaena %engah 3+(',0' hektar6, Mataoleo 3&.,,-, hektar6, Poleang %imur 3&5+,0- hektar6, dan Kabaena 3),)' hektar6.

20

kawasan rawa seluas 55,,,5 hektar yang meliputi Kecamatan Kabaena Utara 3&-5,-) hektar6, Mataoleo 300,,+ hektar6, Kabaena Barat 3(.,+5 hektar6, Kabaena %imur 3+),-. hektar6 dan Kabaena 7elatan 3',.- hektar6. l. kawasan terumbu karang. 3+6 4etak dan luasan masing masing kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf j, dan huruf k digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* 1. 3&6 Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal )+ huruf e ditetapkan dengan kriteria: a. daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit ) 3lima6 meter dari kaki tanggul sebelah luar* b. daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit &-- 3seratus6 meter dari tepi sungai* dan c. daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit )- 3lima puluh6 meter dari tepi sungai. 3+6 Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal )+ huruf f ditetapkan dengan kriteria: a. daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit &-- 3seratus6 meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat* atau b. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai. 356 Kawasan sekitar danau atau waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal )+ huruf g ditetapkan dengan kriteria: daratan dengan jarak &-- 3seratus6 meter dari titik pasang air atau waduk tertinggi. 3(6 Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud dalam Pasal )+ huruf h adalah kawasan sempadan mata air, yaitu wilayah dengan jarak paling sedikit +-- 3dua ratus6 meter dari mata air. Bag0an Ke"0ga Ka8a!an B#&0&a9a Pa!a* 1/ Kawasan budidaya Kabupaten Bombana terdiri atas: a. kawasan peruntukan hutan produksi* b. kawasan peruntukan hutan rakyat* c. kawasan peruntukan pertanian* d. kawasan peruntukan perikanan* e. kawasan peruntukan pertambangan* f. kawasan peruntukan industri* g. kawasan peruntukan pariwisata* h. kawasan peruntukan permukiman* dan i. kawasan peruntukan lainnya. Pa!a* 11 3&6 Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas: a. kawasan peruntukan hutan produksi terbatas* b. kawasan peruntukan hutan produksi tetap* dan c. kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikon9ersi. 3+6 Kriteria teknis kawasan peruntukan hutan produksi terbatas, kawasan peruntukan hutan produksi tetap, dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikon9ersi ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kehutanan.

k.

21

356 /ilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan sebagai kawasan hutan produksi terbatas, kawasan hutan produksi tetap, dan kawasan hutan produksi yang dapat dikon9ersi sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 terdapat di Kecamatan Kabaena 7elatan, Kecamatan Kabaena Utara, Kecamatan Kabaena %engah, Kecamatan Mata Usu, Kecamatan Poleang Utara, dan Kecamatan Poleang Barat. 3(6 4etak, jenis, dan luasan masing masing jenis hutan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dan ayat 356 digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* 13 3&6 Kawasan peruntukan hutan rakyat ditetapkan dengan kriteria kawasan yang dapat diusahakan sebagai hutan oleh orang pada lahan yang dibebani hak milik. 3+6 Kebijakan terhadap pengelolaan hutan rakyat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kayu untuk keperluan perumahan, industri , dan kegiatan lainnya secara berkelanjutan. 356 Kebijakan terhadap pengelolaan hutan rakyat diharapkan untuk mencegah terjadinya kerusakan hutan lindung. 3(6 Pemerintah Kabupaten Bombana menetapkan kebijakan yang dapat mendorong masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan rakyat yang mencakup kegiatan pembinaan penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pemanfaatan, pemasaran, dan pengembangannya. Pa!a* 17 3&6 Kawasan peruntukan pertanian ditetapkan dengan kriteria: a. memiliki kesesuaian lahan untuk kawasan pertanian* b. ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan abadi* c. mendukung ketahanan pangan* d. dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat ketersediaan air. 3+6 Kawasan pertanian yang dikembangkan di Kabupaten Bombana dapat dibagi atas kawasan pertanian lahan basah dan kawasan pertanian lahan kering. 356 Kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Bombana meliputi lahan sawah dan lahan tambak yang tersebar di +- 3dua puluh6 kecamatan untuk lahan sawah dan &, 3enam belas6 kecamatan untuk lahan tambak. 3(6 Kawasan pertanian lahan kering di Kabupaten Bombana meliputi lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura, lahan perkebunan, dan lahan untuk peternakan hewan besar. 3)6 4ahan pertanian pangan abadi sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 poin b merupakan kawasan pertanian yang ditetapkan untuk mendukung ketahanan pangan daerah sehingga tidak dapat dialihfungsikan, meliputi wilayah pertanian yang memilki irigasi teknis. 3,6 4etak dan luasan kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* 18 3&6 Kawasan peruntukan perikanan ditetapkan dengan kriteria: a. wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan, budidaya, dan industri pengolahan hasil perikanan* dan > atau b. tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup. 3+6 Kawasan peruntukan perikanan di Kabupaten Bombana meliputi: a. budidaya perikanan tambak yang sangat potensial dikembangkan pada daerah pesisir Kabupaten Bombana, terutama di Kecamatan #arowatu Utara, Kecamatan 4antari =aya, Kecamatan #umbia, dan Kecamatan Poleang*
22

b. perikanan tangkap pada wilayah perairan laut Kabupaten Bombana, baik berupa ikan, udang, kepiting, cumi cumi, dan hasil laut lainnya* c. budidaya perairan meliputi budidaya rumput laut, budidaya kerang, keramba jaring apung, dan sejenisnya. 356 4okasi dan luasan kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf a, huruf b, dan huruf c digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini.

Pa!a* 15 3&6 Kawasan peruntukan pertambangan ditetapkan dengan kriteria: a. memiliki sumber daya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan peta>data geologi* b. merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan pertambangan secara berkelanjutan* dan > atau c. merupakan bagian proses upaya merubah kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil. 3+6 Kriteria teknis kawasan peruntukan pertambangan ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pertambangan. 356 /ilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan sebagai kawasan peruntukan pertambangan digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* 30 3&6 Kawasan peruntukan industri ditetapkan dengan kriteria: a. berupa wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan industri* b. tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup* dan > atau c. tidak mengubah lahan produktif. 3+6 Pengembangan kegiatan industri di kabupaten Bombana diarahkan pada industri lanjutan dari kegiatan perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan. 356 2lokasi kawasan industri di Kabupaten Bombana mencapai luas total (0',)5 hektar yang tersebar di Kecamatan Poleang 7elatan, Kabaena Utara, Kabaena %imur, Kabaena Barat, #umbia, Poleang %imur, Poleang Utara, Mataoleo, Poleang, dan #arowatu Utara. 3(6 4okasi dan luasan kawasanindustri sebagaimana dimaksud pada ayat 356 digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Pa!a* 3+ 3&6 Kawasan peruntukan pariwisata ditetapkan dengan kriteria: a. memiliki objek dengan dengan daya tarik wisata* dan > atau b. mendukung upaya pelestarian budaya, keindahan alam, dan lingkungan. 3+6 Kawasan yang dikembangkan untuk tujuan wisata di Kabupaten Bombana meliputi: a. wisata alam, seperti: ;unung Batu 7angia, ;ua Batuburi yang menyimpan peninggalan raja raja 7uku Moronene* b. wisata budaya, seperti: Perkampungan 7uku Bajo, rumah rumah asli 7uku Moronene di Pulau Kabaena* c. wisata bahari, seperti: Pulau 7agori, Pulau Mataha, dan tempat lainnya yang potensial dikembangkan menjadi tempat wisata bahari. Pa!a* 32 3&6 Kawasan peruntukan permukiman ditetapkan dengan kriteria: a. berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan bencana* b. memiliki akses menuju pusat kegiatan masyarakat di luar kawasan* dan > atau c. memiliki kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas pendukung.
23

3+6 Kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Bombana tersebar di seluruh wilayah kecamatan. 356 7ebaran dan luasan kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 digambarkan dalam bentuk peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. Bag0an Kee%(a" Ka8a!an B#&0&a9a Yang Me%0*0)0 N0*a0 S" a"eg0! Ka;#(a"en Pa!a* 3. 3&6 Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal )( yang memiliki nilai strategis daerah ditetapkan sebagai kawasan andalan. 3+6 Kawasan andalan diharapkan dapat berperan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah sekitarnya serta mendorong pemerataan perkembangan wilayah. Pa!a* 3/ 3&6 Kawasan andalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,5 ayat 3&6 terdiri atas kawasan andalan darat dan kawasan andalan laut. 3+6 Kawasan andalan darat terdiri atas kawasan andalan berkembang dan kawasan andalan prospektif berkembang. Pa!a* 31 3&6 /ilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan sebagai kawasan andalan berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,( ayat 3+6 adalah Kawasan Poleang, Poleang %imur dan sekitarnya. 3+6 /ilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan sebagai kawasan andalan prospektif berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,( ayat 3+6 adalah Kawasan #arowatu Utara, 4antari =aya, dan sekitarnya. 356 /ilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan sebagai kawasan andalan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,( ayat 3&6 adalah Kepulauan Masaloka #aya, Pulau Kabaena, dan wilayah Pesisir Poleang, Poleang Barat, Poleang %imur, Poleang %engah, Poleang 7elatan, dan Poleang %enggara.

BAB 4III KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN Pa!a* 33 Penetapan kawasan strategis kabupaten dilakukan berdasarkan kepentingan: a. pertumbuhan ekonomi* b. sosial dan budaya* c. pendayagunaan sumber daya alam dan>atau teknologi tinggi. Pa!a* 37 3&6 Kawasan strategis Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,, meliputi: a. areal seluas +&.&0-,., hektar yang menjadi bagian dari %aman "asional #awa 2opa /atumohai* b. kawasan Poleang, Poleang %imur, Poleang Barat, Poleang Utara, Poleang 7elatan, Poleang %enggara dan sekitarnya* dan c. kawasan Pulau Kabaena.

24

3+6 Penetapan areal seluas +&.&0-,., hektar wilayah Kabupaten Bombana yang menjadi bagian dari %aman "asional #awa 2opa /atumohai sebagai kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf a didasarkan pada 4ampiran H dari Peraturan Pemerintah "omor +, %ahun +--0 tentang #%#/ "asional, yang menyebutkan %aman "asional #awa 2opa /atumohai sebagai kawasan strategis nasional. 356 Penetapan Poleang, Poleang %imur, Poleang Barat, Poleang Utara, Poleang 7elatan, dan Poleang %enggara sebagai kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 huruf b didasarkan pada pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari Kawasan Pengembangan :konomi %erpadu Buton, Kolaka, dan Kendari 3Kapet BUK2#$6 yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sesuai dengan 4ampiran H dari Peraturan Pemerintah "omor +, %ahun +--0 tentang #%#/ "asional. 3(6 Penetapan Pulau Kabaena sebagai kawasan strategis kabupaten didasarkan pada pertimbangan bahwa kawasan tersebut memiliki potensi mineral logam 3seperti nikel, tembaga, marmer, dan permata6 dan potensi wisata bahari sehingga memiliki potensi ekonomi tinggi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. BAB I< ARAHAN PEMAN-AATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN Bag0an Ke!a"# U%#% Pa!a* 38 3&6 Pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berpedoman pada rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah kabupaten. 3+6 Pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dilaksanakan melalui penyusunan dan pelaksanaan program pemanfaatan ruang berserta perkiraan pendanaannya. 356 Pemanfaatan ruang diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan jangka waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten. 3(6 Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Bombana sebagaimana dimaksud pada ayat 356 disinkronisasikan dengan pelaksanaan ruang wilayah administratif sekitarnya. 3)6 Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 dilaksanakan dengan memperhatikan standar pelayanan minimal dalam penyediaan sarana dan prasarana. Bag0an Ke&#a In&0)a!0 P 7g a% U"a%a Pa!a* 35 Program pemanfaatan ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal )0 ayat 3+6 disusun berdasarkan indikasi program utama menengah 3lima tahunan6 dan jangka panjang 3dua puluh tahun6 yang ditetapkan dalam Bab <$ 4aporan 2khir #e9isi #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. 3!okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--.6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan !aerah ini. $ndikasi program utama pembangunan menengah dan jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 meliputi: a. indikasi kawasan prioritas pembangunan* dan b. indikasi program pembangunan. Kawasan prioritas pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf a terdiri atas: a. kawasan yang dikendalikan perkembangannya* b. kawasan potensial cepat tumbuh* c. kawasan andalan kabupaten* d. kawasan strategis kabupaten. Kawasan yang dikendalikan perkembangannya sebagaimana dimaksud pada ayat 356 huruf a adalah kawasan yang perkebunan dan pertanian yang berada di sekitar kawasan lindung dan>atau daerah resapan air.
25

3&6

3+6

356

3(6

3)6 Kawasan potensial cepat tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat 356 huruf b adalah: a. kawasan pengembangan wilayah di Boepinang* dan b. kawasan pengembangan wilayah di #umbia. 3,6 Kawasan andalan kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 356 huruf c adalah: a. kawasan Poleang Poleang %imur dan sekitarnya* b. kawasan #arowatu Utara 4antari =aya dan sekitarnya* dan c. kepulauan Masaloka dan sekitarnya. 3.6 Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 356 huruf d adalah: a. kawasan Pesisir Poleang Poleang %imur Poleang Barat Poleang Utara Poleang 7elatan Poleang %enggara dan sekitarnya* b. pulau Kabaena dan sekitarnya. 306 $ndikasi program pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 huruf b meliputi: a. program pengembangan struktur pemanfaatan ruang dan pola pemanfaatan ruang* b. program pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya* c. program optimalisasi pengelolaan kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan* d. program pengembangan prasarana wilayah* e. program penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lainnya* dan f. program pengembangan kelembagaan penataan ruang wilayah kabupaten. 3'6 Pendanaan program pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berasal dari 2nggaran Pendapatan dan Belanja "egara 32PB"6, 2nggaran Pendapatan dan Belanja !aerah 32PB!6 Propinsi, 2nggaran Pendapatan dan Belanja !aerah 32PB!6 Kabupaten Bombana, in9estasi swasta, dan>atau kerjasama pendanaan. 3&-6 Kerjasama pendanaan sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Bag0an Ke"0ga Pena"ag#naan Tana:, Pena"ag#naan A0 , Pena"ag#naan U&a a, &an Pena"ag#naan S#%;e Da9a A*a% La0n Pa!a* 70 Pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten dilaksanakan melalui penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lainnya. !alam rangka penatagunaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 diselenggarakan kegiatan penyusunan dan penetapan neraca penatagunaan tanah, neraca penatagunaan sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber daya alam lain meliputi: a. penyajian neraca perubahan penggunan dan pemanfaatan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain pada #%#/ Kabupaten* b. penyajian neraca kesesuaian penggunaan dan pemanfatan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain pada #%#/ Kabupaten* c. penyajian ketersediaan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain dan penetapan prioritas penyediaannya pada #%#/ Kabupaten. Penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain disusun dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi ketersediaannya dalam rangka menjaga keberlangsungan pembangunan dalam jangka panjang. Penatagunaan tanah pada ruang yang direncanakan untuk pembangunan prasarana dan sarana bagi kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dan pemegang hak atas tanah. !alam pemanfaatan ruang pada ruang yang berfungsi lindung, diberikan hak prioritas pertama bagi pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah jika yang bersangkutan akan melepaskan haknya. Ketentuan lebih lanjut mengenai penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri.
26

3&6

3+6

356

3(6

3)6

3,6

BAB < HAK, KEWA,IBAN DAN PERAN MASYARAKAT Pa!a* 7+ !alam kegiatan penataan ruang wilayah kabupaten, setiap orang berhak : a. mengetahui rencana tata ruang* b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang* c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang* d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan #encana %ata #uang /ilayahnya* e. mengajukan tuntutan pembatalan iBin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang* dan f. mengajukan tuntutan ganti kerugian kepada pemerintah dan>atau pemegang iBin apabila ada kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang menimbulkan kerugian. Pa!a* 72 !alam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan* b. memanfaatkan ruang sesuai dengan iBin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang* c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan iBin pemanfaatan ruang* dan d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang undangan dinyatakan sebagai milik umum. Pa!a* 7. 3&6 7etiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal .+, dikenai sanksi administratif. 3+6 sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dapat berupa: a. peringatan tertulis* b. penghentian sementara kegiatan* c. penghentian sementara pelayanan umum* d. penutupan lokasi* e. pencabutan iBin* f. pembatalan iBin* g. pembongkaran bangunan* h. pemulihan fungsi ruang* dan > atau i. denda administratif. Pa!a* 7/ Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal .5 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. Pa!a* 71 3&6 Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh Pemerintah !aerah dengan melibatkan masyarakat. 3+6 Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dilakukan antara lain melalui: a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang* b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang* dan c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Pa!a* 73

27

3&6 Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan penataan ruang dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan. 3+6 !alam hal masyarakat mengajukan gugatan sebagaimana pada ayat 3&6, tergugat dapat membuktikan bahwa tidak terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang. BAB <I PENGAWASAN PENATAAN RUANG Pa!a* 77 3&6 Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal + dan Pasal 5, dilakukan pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. 3+6 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 meliputi tindakan pemantauan, e9aluasi, dan pelaporan. 356 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 dilakukan oleh Pemerintah !aerah Kabupaten. 3(6 Pengawasan Pemerintah !aerah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 356 dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat. 3)6 Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 3(6 dapat dilakukan dengan menyampaikan laporan dan>atau pengaduan kepada Pemerintah !aerah Kabupaten. Pa!a* 78 3&6 Pemantauan dan e9aluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal .. ayat 3+6 dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara peyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan peraturan perundang undangan. 3+6 2pabila hasil pemantauan dan e9aluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 terbukti terjadi penyimpangan administrastif dalam penyelenggaraan penataan ruang, Bupati mengambil langkah penyelesaian sesuai dengan kewenangannya. 356 !alam hal Bupati tidak melaksanakan langkah penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6, ;ubernur mengambil langkah penyelesaian yang tidak dilaksanakan oleh Bupati. 3(6 !alam hal ;ubernur tidak melaksanakan langkah penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat 356, Menteri mengambil langkah penyelesaian yang tidak dilaksanakan oleh ;ubernur. Pa!a* 75 !alam hal penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal .0 ayat 3+6, pihak yang melakukan penyimpangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Pa!a* 80 3&6 Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan ruang wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal + dan Pasal 5, dilakukan pula pengawasan terhadap kinerja fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang dan kinerja pemenuhan 7tandar Pelayanan Minimal Bidang Penataan #uang Kabupaten. 3+6 7tandar pelayanan minimal bidang penataan ruang wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 meliputi aspek pelayanan dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 356 Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal bidang penataan ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 3+6 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri.

Pa!a* 8+
28

3&6 Pengawasan terhadap penataan ruang wilayah Kabupaten dilakukan dengan menggunakan pedoman bidang penataan ruang yang berlaku. 3+6 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 ditujukan pada pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang wilayah Kabupaten. 356 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan terhadap pengaturan, pembinaan, dan pengaturan penataan ruang Kabupaten diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. BAB <II KETENTUAN PENGENDALIAN PEMAN-AATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN Bag0an Ke!a"# U%#% Pa!a* 82 3&6 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 3+6 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan Bonasi* b. ketentuan periBinan* c. ketentuan intensif dan disintensif* dan d. ketentuan pengenaan sanksi. Bag0an Ke&#a Ke"en"#an U%#% Pe a"# an =7na!0 Pa!a* 8. 3&6 Peraturan Bonasi meliputi peraturan Bonasi untuk struktur ruang dan pola ruang, yang terdiri atas: a. peraturan Bonasi sistem perkotaan* b. peraturan Bonasi sistem jaringan transportasi* c. peraturan Bonasi sistem jaringan energi* d. peraturan Bonasi sistem jaringan telekomunikasi* e. peraturan Bonasi sistem jaringan sumber daya air* f. peraturan Bonasi kawasan lindung* dan g. peraturan Bonasi kawasan budidaya. 3+6 Peraturan Bonasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 disusun sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. 356 Peraturan Bonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok>Bona peruntukan. 3(6 Peraturan Bonasi berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada Bona pemanfaatan ruang yang terdiri atas: a. ketentuan amplop ruang 3Koefisien !asar Bangunan 3K!B6, Koefisien 4antai bangunan 3K4B6, Koefisien !asar 8ijau 3K!86, Ketinggian Bangunan, dan ;aris 7empadan6* b. ketentuan penyediaan sarana dan prasarana* dan c. ketentuan lain yang terkait dengan keselamatan penerbangan, pembangunan pemancar telekomunikasi, dan pembangunan jaringan listrik tegangan tinggi* 3)6 Peraturan Bonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap Bona pemanfaatan ruang. 3,6 Peraturan Bonasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. Bag0an Ke"0ga Ke"en"#an Pe 0>0nan
29

Pa!a* 8/ 3&6 Ketentuan periBinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0+ huruf b diatur oleh Pemerintah !aerah Kabupaten menurut kewenangannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. 3+6 $Bin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dibatalkan oleh Pemerintah !aerah Kabupaten menurut kewenangannya sesuai dengan peraturan perundang undangan. 356 $Bin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan dan>atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum. 3(6 $Bin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten dibatalkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. 3)6 %erhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan iBin sebagaimana dimaksud pada ayat 3(6, dapat dimintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi iBin. 3,6 $Bin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang wilayah kabupaten dapat dibatalkan oleh pemerintah daerah kabupaten dengan memberikan ganti kerugian yang layak. 3.6 7etiap pejabat pemerintah daerah yang berwenang menerbitkan iBin pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan iBin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. 306 Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur perolehan iBin sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dan tata cara penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat 3)6 dan ayat 3,6 diatur dengan Peraturan !aerah tersendiri. 3'6 Pemberian iBin pemanfaatan ruang yang berdampak besar dan penting dikoordinasikan dengan Menteri terkait.

Bag0an Kee%(a" Ke"en"#an In!en"02 &an D0!0n!en"02 Pa!a* 81 3&6 !alam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan>atau disinsentif oleh Pemerintah !aerah. 3+6 $nsentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan indikasi arahan peraturan Bonasi yang diatur Peraturan !aerah ini. 356 !isinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, atau dikurangi keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan !aerah ini. Pa!a* 83 3&6 Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dalam pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten dilakukan oleh Pemerintah !aerah Kabupaten kepada masyarakat. 3+6 Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi berwenang sesuai dengan kewenangannya. Pa!a* 87 Pemberian insentif kepada masyarakat diberikan oleh Pemerintah !aerah Kabupaten, antara lain dalam bentuk: a. keringanan pajak, pemberian konpensasi, imbalan, sewa ruang, dan urun saham* b. penyediaan infrastruktur* c. kemudahan prosedur periBinan * d. penghargaan. Pa!a* 88

30

Pengenaan disinsentif kepada masyarakat oleh pemerintah kabupaten, antara lain dalam bentuk: a. pengenaan pajak yang tinggi* b. pembatasan penyediaan infrastruktur* c. penalti. Bag0an Ke*0%a Ke"en"#an San)!0 Pa!a* 85 7anksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0+ ayat 3+6 diberikan kepada masyarakat oleh Pemerintah !aerah Kabupaten apabila ada: a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten* b. pelanggaran ketentuan arahan peraturan Bonasi sistem wilayah Kabupaten* c. pemanfaatan ruang tanpa iBin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan #%#/ Kabupaten* d. pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan iBin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan #%#/ Kabupaten* e. pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan iBin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan #%#/ Kabupaten* f. pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang dalam peraturan perundang undangan dinyatakan sebagai milik umum* g. pemanfaatan ruang dengan iBin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar. Pa!a* 50 3&6 %erhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0' dikenakan sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis* b. penghentian sementara kegiatan* c. penghentian sementara pelayanan umum* d. penutupan lokasi* e. pencabutan iBin* f. pembatalan iBin* g. pembongkaran bangunan* h. pemulihan fungsi ruang* dan > atau i. denda administratif. 3+6 %erhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0' huruf c dikenakan sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis* b. penghentian sementara kegiatan* c. penghentian sementara pelayanan umum. Pa!a* 5+ Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalam Peraturan !aerah tersendiri. BAB <III PENYELESAIAN SENGKETA Pa!a* 52 3&6 Penyelesaian sengketa penataan ruang pada tahap pertama diupayakan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat.

31

3+6 !alam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 tidak diperoleh kesepakatan, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. BAB <I4 KETENTUAN PIDANA Pa!a* 5. 3&6 Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal .&, pasal 0+ ayat 3+6, pasal 0' huruf a, b dan c dipidana dengan pidana kurungan paling lama , 3enam6 bulan atau denda paling banyak #p. )-.---.---., 3lima puluh juta rupiah6. 3+6 %indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 Pasal ini, adalah pelanggaran. BAB <4 KETENTUAN PENYIDIKAN Pa!a* 5/ 3&6 Penyidikan tindak Pidana pelanggaran Peraturan !aerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai "egeri 7ipil 3PP"76 dan Pejabat Polisi "egara #epublik $ndonesia* 3+6 /ewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 adalah : a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti kekurangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana pelanggaran Peraturan !aerah ini. b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana pelanggaran Peraturan !aerah ini. c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana pelanggaran peraturan daerah ini. d. memeriksa buku buku, catatan catatan dan dokumen dokumen lain yang berkenaan dengan daerah ini, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut* e. melakukan pengeledahan untuk mendapatkan bahan bukti serta pembukuan, pencatatan dan dokumen serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut* f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka penyidikan tindak pidana pelanggaran Peraturan daerah ini* g. mengusulkan berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemerintahan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan>atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e* h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana pelanggaran peraturan daerah ini* i. memanggil orang untuk didengar kekurangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi* j. menghentikan penyidikan* k. memerlukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang #encana %ata #uang /ilayah Kabupaten Bombana %ahun +--0 1 +-+. menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 356 !alam melakukan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 3&6 dapat melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait. BAB <4I KETENTUAN PERALIHAN Pa!a* 51 !engan berlakunya Peraturan !aerah ini, maka 7emua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penataan ruang yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan>atau belum diganti dengan Peraturan !aerah ini.

32

Pa!a* 53 3&6 Pada saat rencana tata ruang wilayah ini ditetapkan, semua pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah harus disesuaikan dengan dengan #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 ini melalui kegiatan penyesuaian pemanfaatan ruang. 3+6 Pemanfaatan ruang yang sah menurut rencana tata ruang sebelumnya diberi masa transisi selama 5 3tiga6 tahun untuk penyesuaian. 356 Untuk pemanfaatan ruang yang iBinnya diterbitkan sebelum penetapan rencana tata ruang wilayah 3#%#/6 ini dan dapat dibuktikan bahwa iBin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar, kepada pemegang iBin diberikan penggantian yang layak. BAB <4II KETENTUAN PENUTUP Pa!a* 57 Peraturan daerah ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dokumen #encana %ata #uang /ilayah 3#%>#/6 Kabupaten Bombana @ang ada. Pa!a* 58 3&6 !engan berlakunya Peraturan !aerah ini, maka #e9isi #encana %ata #uang /ilayah Kabupaten !aerah %ingkat $$ Buton %ahun &''. 1 +--. yang memuat wilayah Kabupaten Bombana sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Buton, tidak lagi menjadi acuan dalam penataan ruang wilayah Kabupaten Bombana. 3+6 8al hal yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan !aerah ini ditetapkan oleh Bupati. Pa!a* 55 Peraturan !aerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 2gar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam 4embaran !aerah Kabupaten Bombana. !itetapkan di # u m b i a Pada tanggal, &, 1 . +--0

BUPATI BOMBANA,

T?T?D DR? H? ATIKURAHMAN, MS.


!iundangkan di # u m b i a pada tanggal, +--0

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOMBANA,

D !? H? IDRUS E--ENDY KUBE, M?S0 Pe%;0na U"a%a M#&a, I4@6 N0(? 0+0 072 ..5
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI ' E NOMOR 08? PEN,ELASAN
33

ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2008 2027 $. UMUM

7esuai dengan amanat Pasal +) Undang Undang "omor +, %ahun +--. tentang Penataan #uang, #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana merupakan pedoman penyusunan jangka panjang daerah* penyusunan jangka menengah daerah* pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang* mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor* penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk in9estasi* penataan ruang kawasan strategis kabupaten* dan dasar untuk penerbitan periBinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan. Aleh karena itu, #%#/ Kabupaten Bombana disusun dengan memperhatikan dinamika pembangunan yang berkembang, antara lain tantangan globalisasi* perkembangan ekonomi nasional dan regional* aspirasi Masyarakat Kabupaten Bombana* kondisi fisik dasar, penggunaan lahan, kecenderungan perkembangan, daya dukung lahan, dan daya dukung lingkungan* kecenderungan perkembangan fisik kawasan terbangun, perkembangan pembangunan jaringan jalan, dan perkembangan jaringan prasarana wilayah lainnya* kecenderungan tumbuhnya pusat pusat pelayanan>akti9itas baru* dan kebijakan pembangunan yang ada. Untuk mengantisipasi dinamika pembangunan tersebut, upaya pembangunan daerah Kabupaten Bombana harus ditingkatkan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik agar seluruh pikiran dan sumber daya dapat diarahkan secara berhasil guna dan berdaya guna. 7alah satu hal penting yang dibutuhkan untuk mencapai maksud tersebut adalah peningkatan keterpaduan dan keserasian pembangunan di segala bidang pembangunan, yang secara spasial dirumuskan dalam #%#/ Kabupaten. Penggunaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab, dan sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, dengan memperhatikan sebesar besarnya kemakmuran rakyat, memperkuat struktur ekonomi yang memberikan multiplier effect 3efek pengganda6 yang maksimum terhadap pengembangan industri yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, maupun pertambangan dan jasa, dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. 7ehubungan dengan itu, #%#/ Kabupaten merupakan matra keruangan 3spasial6 bagi pembangunan daerah. #%#/ Kabupaten memadukan dan menyerasikan tataguna tanah, tataguna air, tataguna udara, dan tataguna sumber daya alam lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang harmonis dan dinamis serta ditunjang oleh pengelolaan perkembangan kependudukan yang serasi, dan disusun melalui pendekatan wilayah dengan memperhatikan sifat lingkungan alam dan lingkungan sosial. Untuk itu, penyusunan #%#/ Kabupaten ini didasarkan pada upaya untuk mewujudkan tujuan penataan ruang /ilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta perwujudan keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah, yang diterjemahkan dalam kebijakan dan strategi pembangunan struktur ruang dan pola ruang /ilayah Kabupaten. 7truktur ruang /ilayah Kabupaten mencakup 7istem Pusat Pusat Pelayanan, 7istem Pusat Pusat Pengembangan /ilayah, 7istem =aringan %ransportasi, 7istem =aringan :nergi, 7istem =aringan %elekomunikasi, dan 7istem =aringan 7umber !aya 2ir, dan 7istem Prasarana Pengelolaan 4ingkungan. 7edangkan pola ruang /ilayah Kabupaten mencakup Kawasan 4indung dan Kawasan Budidaya, termasuk Kawasan Perdesaan, Kawasan Perkotaan, dan Kawasan Prioritas Pembangunan 3meliputi kawasan yang dikendalikan perkembangannya, kawasan potensial cepat tumbuh, dan kawasan andalan6. 7elain rencana pengembangan stuktur ruang dan pola ruang, #%#/ Kabupaten ini juga menetapkan kriteria penetapan struktur ruang, pola ruang, kawasan prioritas* arahan
34

pemanfaatan ruang* arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang terdiri atas peraturan Bonasi, periBinan, insentif dan disinsentif, dan sanksi* hak, kewajiban, dan peran masyarakat* pengawasan penataan ruang* ketentuan pidana* ketentuan peralihan* dan ketentuan penutup. 7ecara subtansial, Peraturan !aerah ini merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dengan !okumen #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana yang telah disusun sebelumnya. $$. P2724 !:M$ P2724 Pasal & ?ukup jelas Pasal + 2yat 3&6 8uruf a @ang dimaksud dengan EamanF adalah situasi masyarakat yang dapat menjalankan akti9itas kehidupannya dengan terlindungan dari berbagai ancaman. @ang dimaksud dengan EnyamanF adalah keadaan masyarakat dapat mengartikulasikan nilai sosial budaya dan fungsinya dalam suasana yang tenang dan damai. @ang dimaksud dengan EproduktifF adalah proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing. @ang dimaksud dengan EberkelanjutanF adalah kondisi kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk mengembangkan orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumber daya alam tak terbarukan. 8uruf b ?ukup jelas 8uruf c ?ukup jelas 8uruf d Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi mengandung pengertian bahwa ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. 8uruf e ?ukup jelas 8uruf f 7umber daya alam yang dimaksud mencakup sumber daya alam yang terdapat di ruang darat, laut, udara, dan ruang di dalam bumi. Upaya pemanfaatan sumber daya alam dimaksud meliputi: a. pemanfaatan sumber daya alam yang optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan tatanan lingkungan hidupI b. pengarahan lokasi in9estasi di daerah kabupaten dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan lindung, kawasan budidaya, dan kawasan strategis daerah* c. pengelolaan tataguna tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya* dan d. penetapan kriteria pokok penentuan kawasan budidaya serta kebijakan pengelolaannya. 8uruf g ?ukup jelas.

2yat 3+6
35

#encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten Bombana menjadi pedomaman bagi Pemerintah !aerah untuk menetapkan lokasi kegiatan pembangunan dalam memanfaatkan ruang maupun dalam menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Bombana, serta menjadi dasar dalam pemberian rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang, sekaligus sebagai alat pengengalian pemanfaatan ruang dan tertib administrasi sehingga pemanfaatan ruang dalam pelaksanaan pembangunan selalu sesuai dengan #%#/ Kabupaten Bombana. #%#/ Kabupaten Bombana dan rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah daerah merupakan kebijakan daerah yang daling mengacu. Penyusunan #%#/ Kabupaten mengaacu pada rencana pembangunan jangka panjang dan jangka menengah. !emikian pula sebaliknya. Pasal 5 ?ukup jelas Pasal ( 8uruf a @ang dimaksud dengan Eproduk hukumF adalah bahwa #%#/ merupakan landasan hukum dalam penataan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. 8uruf b ?ukup jelas. 8uruf c ?ukup jelas. 8uruf d ?ukup jelas. 8uruf e ?ukup jelas. 8uruf f ?ukup jelas. Pasal ) 8uruf a ?ukup jelas. 8uruf b #encana rinci tata ruang adalah merupakan rencana lebih detail dari rencana tata ruang. Penyusunan rencana rinci tata ruang harus di dasarkan pada rencana tata ruang yang kedalamannya merupakan rencana umum. 8uruf c !asar kebijakan pokok pemanfaatan ruang merupakan acuan mendasar dalam pemanfaatan ruang. 8uruf d #%#/ merupakan landasan hukum bagi Pemerintah !aerah kabupaten untuk menerbitkan iBin pemanfaatan ruang yang diajukan oleh pemohon. 8uruf e Kebijakan dan 7trategi Penataan #uang /ilayah Kabupaten salah satunya dimaksudkan untuk mewujudkan keseimbangan perkembangan pembangunan wilayah kabupaten dengan wilayah sekitarnya sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. 8uruf f ?ukup jelas 8uruf g #%#/ memuat ketentuan ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada Bona pemanfaatan ruang, sehingga pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang. Pasal , ?ukup jelas.
36

Pasal . 2yat 3&6 #%#/ Kabupaten hanya memuat rencana tata ruang secara umum 3master plan6, sehingga hal hal yang dianggap memerlukan penjabaran yang lebih lanjut masih memerlukan rencana rinci tata ruang dan rencana detail tata ruang. 7ebagai contoh, rencana tata ruang kawasan perkotaan dari Kabupaten Bombana merupakan rencana rinci tata ruang wilayah Kabupaten Bombana. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upaya untuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal serta pelaksanaan pemanfaatan ruang. Peninjauan kembali rencana %ata #uang /ilayah Kabupaten berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai berikut: a. perlu dilakukan re9isi karena adanya perubahan kebijakan dan strategis nasional dan>atau Pro9insi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan>atau terjadi dinamika internal kabupaten yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar* atau b. tidak perlu dilakukan re9isi karena tidak ada perubahan kebijakan dan strategis nasional dan>atau pro9insi dan tidak terjadi dinamika internal kabupaten yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar. Peninjauan kembali dan re9isi dalam waktu kurang dari ) 3lima6 tahun dilakukan apabila strategis pemanfaatan ruang dan struktur ruang wilayah kabupaten menuntut adanya suatu perubahan yang mendasar sebagai akibat dari penjabarab #%#/ "asional dan>atau #%#/ Pro9insi dan dinamika pembangunan di wilayah Kabupaten Bombana. Pasal 0 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 @ang dimaksud dengan Epedoman penyusunan rencana tata ruang yang adaF adalah peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan pedoman penyusunan rencana tata ruang. Penyusunan #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--. disusun dengan berpedoman kepada Undang Undang "omor +, %ahun +--. tentang Penataan #uang dan ketentuan ketentuan teknis lainnya. Pasal ' 2yat 3&6 ?ukup jelas 2yat 3+6 8uruf a @ang dimasud dengan Ekawasan budidaya yang potensial untuk dikembangkanF adalah kawasan budidaya kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam dan>atau sumber daya buatan untuk menjadi penggerak perekonomian wilayah kabupaten.

8uruf b @ang dimaksud dengan Ekawasan yang terbatas aksesnya ke pusat pusat akti9itas ekonomiF adalah kawasan budidaya kabupaten yang memiliki kendala atau keterbatasan sarana transportasi dan>atau
37

informasi ke pusat pertumbuhan wilayah sehingga tidak dapat berkembang sesuai dengan potensinya. 8uruf c @ang dimaksud dengan Ekawasan yang terbatas ketersediaan sarana dan prasarana pelayanannyaF adalah kawasan budidaya kabupaten yang tidak memilki infrastruktur dan sarana pendukungnya dalam jumlah yang memadai agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan>atau tujuan yang ingin dicapai. 8uruf d @ang dimaksud dengan Ekawasan yang potensial untuk membuka akses kabupaten sekitarF adalah kawasan budidaya kabupaten yang terletak di dekat atau berbatasan dengan kabupaten tetangga dan memiliki potensi terjadinya akti9itas atau kegiatan ekonomi dan>atau kegiatan sosial pada kedua wilayah wilayah tersebut. Pasal &8uruf a ?ukup jelas 8uruf b @ang dimaksud dengan EagrobisnisF adalah pendekatan usaha yang bersifat kesisteman dalam bidang pertanian, mulai dari subsistem produksi, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem jasa penunjang. @ang dimaksud dengan EagroindustriF adalah industri berbasis pertanian. Upaya industrialisasi tidak hanya mencakup pengolahan hasil hasil pertanian, tetapi juga terhadap proses budidaya pertaniannya sendiri. Mulai dari rekayasa genetika untuk memperoleh 9irietas paling komersial sampai teknik pengolahan lahan yang efisien, hingga kegiatan pengolahan hasil. 2graoindustri sangat berpihak kepada petani sebagai pelaku utama produksi pertanian. Pasal && ?ukup jelas. Pasal &+ Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten ditetapkan untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah kabupaten. @ang dimaksud dengan Ekebijakan penataan ruang wilayah kabupatenF adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar dalam pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi untuk mencapai tujuan penataan ruang. @ang dimaksud dengan Estrategi penataan ruang wilayah kabupaten adalahF langkah langkah pelaksaanaan kebijakan penataan ruang. Pasal &5 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 8uruf a Keterkaitan antara kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan dapat diwujudkan dalam bentuk pengembangan kawasan agropolitan yang merupakan kawasan perdesaan dengan dominasi pertanian terpadu dan pengembangan desa pusat pertumbuhan yang memiliki keunggulan komparatif dan>atau kompetitif di banding dengan kawasan perdesaan lainnya. 8uruf b ?ukup jelas. 8uruf c
38

?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas Pasal &( ?ukup jelas. Pasal &) 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 8uruf a ?ukup jelas. 8uruf b Undang Undang "omor &' %ahun +--( tentang Kehutanan mensyaratkan penetapan kawasan lindung minimal sebesar 5-G 3tiga puluh persen6 dari luas daerah aliran sungai 3!276 dan>atau kabupaten dengan sebaran yang proporsional guna optimalisasi manfaat lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi masyarakat setempat. 8uruf c ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. Pasal &, 2yat 3&6 8uruf a Keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya mengandung pengertian bahwa kawasan budidaya yang dikembangkankan bersifat saling menunjang satu sama lain, sehingga dapat mewujudkan sinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2gar keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya dapat diwujudkan, diperlukan integrasi rencana pengembangan, sinkronisasi program, dan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan di antara para pemangku kepentingan. 8uruf b ?ukup jelas. 2yat 3+6 8uruf a Kawasan yang memiliki nilai strategis bagi daerah adalah kawasan yang menjadi tempat kegiatan perekonomian yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah, atau menjadi tempat kegiatan pengolahan sumber daya strategis seperti kawasan pertambangan. 8uruf b Kegiatan budidaya unggulan merupakan kegiatan utama yang menjadi penggerak perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya. 2gar kegiatan budidaya unggulan dapat berkembang dengan baik, perlu dikembangkan prasarana dan sarana pendukung seperti jaringan jalan, air bersih, jaringan listrik, dan telekomunikasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut dan di kawasan sekitarnya.
39

8uruf c 7tategi mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan dilaksanakan dengan cara mempertahankan lahan sawah beririgasi teknis dan>atau semiteknis di kawasan yang menjadi sentra produksi pangan daerah. 8uruf d ?ukup jelas. 8uruf e Pengembangan kegiatan pengelolaan sumberdaya kelautan di alur laut Kabupaten Bombana adalah sumber daya kelautan yang terdapat di perairan 7elat %iworo dan %eluk Bone yang merupakan kawasan andalan laut nasional, maupun di perairan 7elat Kabaena untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. 2yat 356 @ang dimaksud dengan Edaya dukung lingkunganF adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain yang ada di dalamnya. @ang dimaksud dengan Edaya tampung lingkunganF adalah kemampuan lingkungan untuk menampung atau menyerap Bat, energi, dan>atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 8uruf a Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi mengalami bencana alam. =enis bencana yang diperkirakan mempunyai potensi cukup besar terjadi wilayah Kabupaten Bombana adalah bencana banjir dan tanah longsor. Potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana termasuk pula ancaman terhadap jiwa manusia. 8uruf b @ang dimaksud dengan Epemanfaatan ruang secara 9ertikalF adalah pemanfaatan ruang secara tegak lurus baik di atas permukaan tanah maupun di dalam bumi dengan batas geometri tertentu yang disesuaikan dengan kondisi geografis tertentu. @ang dimaksud dengan Epemanfaatan ruang secara kompakF adalah pemanfaatan ruang yang mengitegrasikan jaringan prasarana dan sarana dengan kawasan permukiman, yang bertujuan untuk: a. mewujudkan efisiensi dalam pemanfaatan lahan* dan b. meminimalisasi pergerakan manusia. 8uruf c ?ukup jelas. 8uruf d Pembatasan perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan serta mempertahankan fungsi kawasan perdesaan di sekitarnya dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan pembangunan perkotaan perdesaan. 8uruf e @ang dimaksud dengan Emengembangkan kegiatan budidaya yang dapat mempertahankan keberadaan pulau pulau kecilF adalah bahwa pulau pulau kecil yang dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya harus memperhatikan asas kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Pasal &. 2yat 3&6 ?ukup jelas.
40

2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 8aruf a ?ukup jelas. 8uruf b Upaya menciptakan iklim in9estasi yang kondusif dilakukan antara lain dengan mengembangkan mekanisme insentif dam menyederhanakan prosedur periBinan untuk meningkatkan minat dan realisasi in9estasi. 8uruf c ?ukup jelas. 8uruf d ?ukup jelas. 8uruf e ?ukup jelas. 8uruf f ?ukup jelas. 2yat 3(6 8uruf a @ang dimaksud dengan Ekegiatan penunjangF adalah kegiatan yang turut menunjang datau mendukung terselenggaranya suatu kegiatan atau kegiatan utama yang memanfaatkan sumberdaya alam dan>atau teknologi strategis. @ang dimaksud dengan Ekegiatan turunanF adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil atau produk dari kegiatan utama sebagai input produksinya. 8uruf b ?ukup jelas. 8uruf c ?ukup jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. 2yat 3.6 8uruf a ?ukup jelas 8uruf b @ang dimaksud dengan EaksesF adalah alat untuk mencapai sesuatu, baik fisik seperti tempat>lokasi, maupun nonfisik seperti informasi. E2ksesF yang dimaksud dapat berupa infrastruktur transportasi, infrastruktur telekomunikasi, maupun EkebijakanF. @ang dimaksud dengan EaksesibilitasF adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tersebut. Ukuran aksesibilitas bermacam macam. !alam bidang transportasi, aksesibilitas antara dua tempat>lokasi kegiatan yang berbeda dapat diukur dalam waktu tempuh atau biaya perjalanan. 7edangkan dalam hal komunikasi, aksesibilitas diukur dalam ketersediaan jaringan telekomunikasi atau biaya komunikasi antara dua tempat>lokasi yang berbeda. @ang dimaksud dengan Emembuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dengan pusat pertumbuhan wilayahF adalah membangun dan meningkatkan kualitas jaringan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi antara kawasan tertinggal
41

dengan pusat pertumbuhan wilayah. 8uruf c ?ukup jelas. 8uruf d Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan mengandung pengertian bahwa pemerintah menerapkan kebijakan yang memudahkan masyarakat memperoleh bantuan modal>in9estasi dari lembaga keuangan yang ada, baik berupa kemudahan memperoleh informasi, kemudahan prosedur, dan kemudahan persyaratan, termasuk agunan, dalam memperoleh bantuan atau kredit usaha dari lembaga keuangan. 8al ini dimaksudkan untuk membantu para pengusaha mengembangkan skala usaha dan menarik minat calon pengusaha untuk memulai usaha baru. 8uruf e ?ukup jelas. Pasal &0 2yat 3&6 7truktur ruang wilayah kabupaten merupakan gambaran umum sistem perkotaan wilayah kabupaten dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegasikan seluruh wilayah kabupaten, termasuk kawasan perdesaannya, yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai. 7elain jaringan prasarana wilayah yang mengintegrasikan seluruh wilayah kabupaten, juga diperlukan prasarana wilayah yang sifatnya bisa berupa jaringan atau bukan jaringan, yakni prasarana pengelolaan limbah dan sampah. 2yat 3+6 #encana tata ruang wilayah kabupaten digambarkan sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten dan perletakan jaringan prasarana wilayah dalam bentuk peta. Pasal &' 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 @ang dimaksud dengan Epusat pelayananF adalah suatu wilayah dengan luasan tertentu, yang dikonsentrasikan untuk melayani satu atau lebih kegiatan utama atau dominan dari suatu kawasan atau wilayah yang lebih luas, yang dilengkapi dengan prasarana wilayah untuk mendukung fungsinya sebagai pusat pelayanan. Pusat pelayanan dimaksud dapat berupa pusat pelayanan pemerintahan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, pusat pelayanan industri dan jasa, pusat pelayanan perekonomian, dan pusat pelayan lainnya. @ang dimaksud dengan Epusat pengembangan wilayahF adalah suatu wilayah dengan luasan tertentu, yang menjadi konsentrasi kegiatan ekonomi yang memiliki pengaruh wilayah sekitarnya. EPusat pengembangan wilayahF memiliki karakterstik: 3&6 adanya sekelompok kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi pada lokasi tertentu* 3+6 konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis dari seluruh kawasan* 356 dalam kelompok kegiatan ekonomi tersebut terdapat sebuah industri induk yang mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada pusat tersebut. 2yat 356 @ang dimaksud dengan Epusat pelayanan pemerintahanF adalah suatu wilayah dengan luasan tertentu, biasanya merupakan ibukota
42

kabupaten>propinsi, yang dikonsentrasikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten untuk memudahkan pemerintah daerah tersebut memberikan pelayanan publik. @ang dimaksud dengan Epusat pelayanan perekonomianF adalah suatu wilayah dengan luasan tertentu, yang dikonsentrasikan untuk melayani kegiatan ekonomi masyarakat @ang dimaksud dengan Epusat pelayanan sosialF adalah suatu wilayah tertentu yang dikonsentrasikan untuk melayani kegiatan sosial kemasyarakatan. 2yat 3(6 ?ukup jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. 2yat 3.6 @ang dimaksud dengan Ewilayah pengembanganF adalah adalah wujud struktur dan pola ruang wilayah Kabupaten Bombana yang ditetapkan berdasarkan pada: a. luas wilayah dan potensi unggulan setiap wilayah* b. kendala geografis dari setiap wilayah* c. keterkaitan antarwilayah dan intrawilyah* d. akumulasi kegiatan ekonomi dan kecenderungan perkembangannya* e. potensi pengembangan wilayah* dan f. pengaruh eksternal, khususnya perkembangan kegiatan ekonomi. 2yat 3'6 ?ukup jelas. 2yat 3&-6 ?ukup jelas. 2yat 3&&6 ?ukup jelas. 2yat 3&+6 ?ukup jelas. 2yat 3&56 ?ukup jelas. Pasal +?ukup jelas Pasal +& ?ukup jelas Pasal ++ ?ukup jelas Pasal +5 #uang terbuka hijau adalah areal memanjang>jalur dan>atau mengelompok, yang penggunannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupu yang sengaja ditanam. #uang terbuka nonhijau adalah ruang terbuka yang tidak ditumbuhi tanaman. Pasal +( 2yat 3&6 #uang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan
43

dikelola oleh pemerintah daerah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. @ang termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain, adalah hutan kota, taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hujau sepanjang jalan, pantai, dan sungai. @ang termasuk ruang terbuka hijau pri9at antara lain, adalah kebun atau halaman rumah>gedung milik masyarakat>swasta yang ditanami tumbuhan. 2yat 3+6 Proporsi 5-G 3tiga puluh persen6 merupakan umuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan agroklimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. 2yat 356 Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal +-G 3dua puluh persen6 yang disediakan oleh pemerintah daerah dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal dapat lebih dijamin pencapainnya sehingga memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat. $ni juga mengandung arti bahwa minimal &-G 3sepuluh persen6 ruang terbuka hijau harus disediakan oleh masyarakat>swasta. Aleh karena itu, pemerintah daerah harus menerapkan kebijakan yang mendorong masyarakat dan swasta untuk menanam tumbuhan di atas lahan>pekarangan atau di atas bangunan gedung miliknya. Pasal +) ?ukup jelas. Pasal +, 2yat 3&6 8uruf a @ang termasuk upaya pemberdayaan masyarakat desa, antara lain, adalah pengembangan lembaga perekonomian perdesaan untuk meningkatkan produkti9itas kegiatan ekonomi dalam kawasan perdesaan, termasuk kegiatan pertanian, kegiatan perkebunan, dan kegiatan kehutanan. 8uruf b ?ukup jelas. 8uruf c ?ukup jelas. 8uruf d ?ukup jelas. 2yat 3+6 Kawasan agropolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dam hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. Pengembangan kawasan agropolitan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan pertanian, baik yang dibutuhkan sebelum proses produksi, maupun setelah proses produksi. Upaya tersebut dilakukan melalui pengaturan lokasi permukiman penduduk, lokasi kegiatan produksi, lokasi pusat pelayanan, dan perletakan jaringan prsarana. Pendekatan agropolitan dapat pula diterapkan untuk pengembangan kegiatan lain, antara lain, kegiatan yang berbasis kelautan, kehutanan, dam pertambangan.
44

2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. Pasal +. ?ukup jelas Pasal +0 ?ukup jelas. Pasal +' 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan Erencana sistem prasarana wilayahF adalah gambaran sistem prasarana wilayah yang dikehendaki untuk dicapai pada akhir tahun rencana untuk menunjang berjalannya sistem ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat, yang mencakup sistem prasarana yang telah ada dan yang akan dikembangkan. 2yat 3+6 #encana sistem prasarana wilayah kabupaten disusun secara berhierarki menurut fungsi dan besarannya dengan rencana sistem prasarana wilayah propinsi dan nasional. 2yat 356 8uruf a @ang dimaksud dengan Erencana sistem jaringan transportasiF adalah gambaran umum sistem jaringan transportasi wilayah yang dikehendaki untuk dicapai pada akhir tahun rencana untuk mendukung pergerakan dan mobilitas penumpang dan barang, yang mencakup sistem jaringan transportasi yang telah ada dan yang akan dikembangkan. #encana sistem jaringan transportasi merupakan sistem yang memperlihatkan keterkaitan kebutuhan dan pelayanan transportasi antarwilayah dan intrawilayah kabupaten, maupun antara wilayah kabupaten dengan wilayah sekitar, serta keterkaitannya dengan jaringan transportasi regional. Pengembangan sistem jaringan transaportasi wilayah kabupaten dimaksudkan untuk mencipatakan keterkaitan antarpusat perkotaan dan antara pusat perkotaan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah kabupaten, maupun dengan pusat perkotaan lainnya di luar wilayah kabupaten, serta mewujudkan keselarasan keterpaduan antara pusat perkotaan dengan kegiatan ekonomi masyarakat. 8uruf b @ang dimaksud dengan Erencana sistem jaringan sumber daya airF adalah gambaran umum sistem jaringan sumber daya air yang dikehendaki untuk dicapai pada akhir tahun rencana, baik untuk kegiatan domestik, industri, pariwisata, maupun energi dan transportasi, yang mencakup sistem jaringan sumber daya yang telah ada maupun yang akan dikembangkan. #encana sistem jaringan sumber daya air merupakan sistem yang memperlihatkan keterkaitan kebutuhan dengan pengelolaan sumber daya air, yang meliputi air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya tanpa menimbulkan konflik kepentingan. 8uruf c @ang dimaksud dengan Erencana sistem jaringan telekomunikasiF adalah gambaran umum sitem telekomunikasi yang dikehendaki untuk dicapai pada akhir tahun rencana untuk mendukung kegiatan ekonomi,
45

sosial, dan budaya di wilayah kabupaten, yang mencakup sistem jaringan telekomunikasi yang telah ada dan yang akan dikembangkan. 7istem jaringan telekomunikasi merupakan sistem yang memperlihatkan kebutuhan dengan pelayanan telekomunikasi antarwilayah dan intrawilayah kabupaten, maupun antara wilayah kabupaten dengan wilayah sekitar, serta keterkaitannya dengan jaringan telekomunikasi regional dan nasional. 7istem jaringan telekomunikasi yang dikembangkan meliputi jaringan terestrial dan jaringan satelit. Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi kabupaten dimaksudkan untuk meningkatkan arus informasi pada skala kabupaten, skala propinsi, skala nasional dan internasional dalam mendukung pengembangan kawasan andalan kabupaten dan kegiatan berskala nasional dan internasional. 8uruf d @ang dimaksud dengan Erencana sistem jaringan energiF adalah gambaran umum rencana pemenuhan kebutuhan energi yang hendak dicapai pada akhir tahun rencana, yang mencakup jaringan yang telah ada yang akan dikembangkan. #encana sisten jaringan energi merupakan sistem yang memperlihatkan kebutuhan energi dengan ketersediaan dan jangkauan pelayaanan energi, terutama energi listrik, berdasarkan potensi pengembangan melalui penganekaragaman pemanfaatan energi, baik energi terbarukan maupun energi tidak terbarukan, sehingga dicapai optimasi penyediaan energi di wilayah kabupaten maupun regional untuk mendapatkan manfaat sebesar besarnya, serta dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. 8uruf e @ang dimaksud dengan Erencana sistem pengelolaan lingkunganF adalah gambaran umum rencana pengelolaan lingkungan yang hendak dicapai pada akhir tahun rencana, yang meliputi pengelolaan sampah dan limbah, yang mencakup jaringan dan>atau sarana yang telah ada dan yang akan dikembangkan. #encana sistem pengelolaan lingkungan merupakan sistem yang memperlihatkan sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang meliputi pengelolaan sampah dan limbah, mulai dari mekanisme pengangkutan sampah atau limbah dari sumbernya, sampai dengan ke tempat penglohaannya, termasuk pemilihan alat angkut, pemilihan teknologi yang akan digunakan untuk mereduksi limbah atau sampah, dan rencana penempatan fasilitas fasilitasnya, sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan hidup, termasuk gangguan terhadap kesehatan manusia. Pasal 52yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 8uruf a %ranspotasi darat meliputi terdiri atas transportasi jalan raya 3kendaraan bermotor6, transportasi rel 3kereta api6, dan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Berdasarkan tingkat kebutuhan dan kondisi geografis wilayah, jenis transportasi darat yang akan dikembangkan di wilayah Kabupaten Bombana meliputi angkutan jalan raya dan angkutan penyeberangan.

46

8uruf b Pengembangan jaringan transportasi laut di Kabupaten Bombana didasarkan pada kondisi geografis wilayah kabupaten yang terdiri dari beberapa pulau maupun letaknya terhadap wilayah sekitarnya, sehingga transportasi laut di Kabupaten Bombana dianggap memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang pergerakan penumpang dan barang antarwilayah kabupaten, maupun dengan wilayah kabupaten sekitarnya, baik kabupaten dalam wilayah Propinsi 7ulawesi %enggara 3Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kota Bau bau6 maupun di luar propinsi 3Kabupaten Bone, Kota Makassar, Kota 7urabaya6, dalam rangka mendukung berjalannya akti9itas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. 8uruf c Kebutuhan transportasi udara di wilayah Kabupaten Bombana saat ini belum diperlukan, karena dapat dilayani oleh angkutan udara yang ada di Kota Kendari. "amun mengingat potensi tambang dan potensi wisata bahari di Kepulauan Kabaena yang cukup besar dan diperkirakan akan mendorong kegiatan perekonomian yang cukup besar di kawasan itu, maka pengembangan bandar udara perintis di Pulau Kabaena sebagai antisipasi kecenderungan perkembangan kegiatan pertambangan dan pariwisata di kawasan itu dianggap bukan sesuatu yang salah. 2yat 356 @ang dimasud dengan Ejalan nasionalF adalah jenis jalan yang pembinaannya berada pada pemerintah pusat. @ang dimasud dengan Ejalan propinsiF adalah jenis jalan yang pembinaannya berada pada pemerintah daerah propinsi. @ang dimaksud dengan Ejalan kabupatenF adalah jenis jalan yang pembinaannya berada pada pemerintah daerah kabupaten>kota. @ang dimaksud dengan Ejalan penyeberanganF adalah lintasan angkutan peyeberangan. 2yat 3(6 Pelabuhan adalah terminal tempat kapal kapal melakukan kegiatan bongkar muat barang dan>atau penumpang.untuk memudahkan perpindahan barang dan>atau naik turunnya penumpang dari angkutan laut ke angkutan darat, dan sebaliknya. Untuk melayani bongkar muat barang dan>atau naik turun penumpang tersebut, pelabuhan harus menyediakan fasilitias berupa dermaga 3tempat tambat>bersandar kapal6, bangunan>ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan penumpang, gudang, terminal, lapangan penimbunan, na9igasi dan telekomunikasi, peralatan bongkar muat, dan perkantoran. 2lur pelayaran adalah bagian dari perairan, baik yang alami maupun yang buatan, yang dari segi kedalaman, lebar, dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari. 2yat 3)6 ?ukup jelas. Pasal 5& 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan Ejalan arteriF adalah jenis jalan yang melayani angkutan utama yang menghubungkan pusat pusat kegiatan dengan ciri ciri: perjalanan jarak jauh, kecepatan rata rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. @ang dimaksud dengan Ejalan kolektorF adalah jenis jalan yang melayani angkutan cabang dari pedalaman ke pusat kegiatan dengan ciri ciri: perjalanan jarak sedang, kecepatan rata rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

47

@ang dimaksud dengan Ejalan lokalF adalah jenis jalan yang melayani nangkutan setempat, dengan ciri ciri: perjalanan jarak dekat, kecepatan rata rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. 2yat 3+6 EPengembangan jalan secara berhierarkiF mengandung pengertian bahwa susunan jaringan jalan dikembangkan menurut tingkatan jalan, mulai dari jaringan jalan arteri, jaringan jalan kolektor, dan jaringan jalan lokal. Maksudnya adalah bahwa selesih tingkatan pertemuan antarjenis jalan tidak boleh lebih dari satu tingkat. ?ontoh, jaringan jalan lokal tidak boleh langsung menuju jalan arteri, tetapi harus menuju jalan lokal atau menuju jalan kolektor, atau jaringan jalan arteri hanya boleh berpotongan dengan jalan kolektor. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. Pasal 5+ 2yat 3&6 %ransportasi penyeberangan adalah adalah jenis transportasi penumpang dan barang yang menghubungkan + 3dua6 ujung jalan raya yang dipisahkan oleh sungai yang besar atau laut yang tidak begitu jauh untuk membentuk struktur jaringan jalan tersebut secara utuh. =aringan transportasi penyeberangan terdiri atas pelabuhan dan alur pelayaran. 2yat 3+6 ?ukup jelas. Pasal 55 2yat 3&6 !ermaga adalah adalah tempat kapal untuk merapat dan melakukan bongkar muat barang dan>atau menaikturunkan angkutan penumpang. !ermaga harus dilengkapi fasilitas fasilitas pendukung, meliputi: breasthing dolphin, fender, mooring dolphin, jembatan gerak 3mo9able bridge6, trestel, dan jalan penghubung penumpang. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 8uruf a ?ukup jelas. 8uruf b @ang dimaksud dengan Epelabuhan rakyatF adalah pelabuhan yang khusus melayani angkutan barang atau hewan antarpelabuhan dengan menggunakan kapal layar dengan kapasitas paling besar &-m5 3seratus meter kubik6 atau kapal motor dengan kapasitas paling besar 0)- m5 3delapan ratus lima puluh meter kubik6. 8uruf c @ang dimaksud dengan Epelabuhan pendaratan ikanF adalah pelabuhan yang khusus melayani bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan.

48

2yat 3(6 ?ukup jelas. Pasal 5( ?ukup jelas. Pasal 5) ?ukup jelas. Pasal 5, 2yat 3&6 8uruf a ?ukup jelas. 8uruf b /aduk atau dam adalah wadah>tempat menampung kelebihan air sugai atau air hujan dan dapat dialirkan pada saat diperlukan. /aduk dapat berfungsi satu atau lebih, tergantung tujuan pembangunannya. 8uruf c ?ukup jelas. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?upuk jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. Pasal 5. 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan Ekebutuhan air bersih domestikF adalah kebutuhan air bersih untuk masyarakat>penduduk. @ang dimaksud dengan Ekebutuhan air bersih non domestikF adalah kebutuhan air bersih diluar kebutuhan penduduk, misalnya untuk industri, perkantoran, perhotelan, rumah sakit, dan restoran. 2yat 3+6 8uruf a @ang dimaksud dengan Estandar mutu baku air minumF adalah air bersih yang memenuhi standar air minum yang ditetapkan oleh !epartemen Kesehatan #epublik $ndonesia, yang ditetapkan berdasarkan parameter parameter fisik, biologi, dan kimia yang terdapat dalam air yang akan dimanfaatkan untuk air minum. 7tandar baku air bersih untuk proses produksi industri bukan makanan atau minuman tidak harus sama dengan buku mutu baku air minum. 8uruf b 8idran umum adalah bangunan penyimpanan air minum yang dibangun di daerah yang tidak mempunyai jaringan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih bagi penduduk di sekitar bangunan tersebut. 7umber air dari hidran tersebut disuplai dari tangki air.
49

8uruf c. @ang dimaksud dengan Efasilitas air bersih lainnyaF adalah fasilitas air bersih di luar jaringan air bersih perpipaan dan hidran umum, seperti sumur gali, sumur bor, dan penampungan air hujan 3P286. 2yat 356 ?ukup jelas. Pasal 50 ?ukup jelas. Pasal 5' ?ukup jelas. Pasal (?ukup jelas. Pasal (& ?ukup jelas. Pasal (+ ?ukup jelas. Pasal (5 ?ukup jelas. Pasal (( ?ukup jelas. Pasal () ?ukup jelas. Pasal (, ?ukup jelas. Pasal (. ?ukup jelas. Pasal (0 ?ukup jelas. Pasal (' ?ukup jelas. Pasal )Kawasan lindung dapat diterapkan untuk mengatasi dan mengantisipasi ancaman kerusakan lingkungan saat ini dan pada masa yang akan datang akibat kurangnya kemampuan perlindungan wilayah yang ada. Penetapan suatu kawasan fungsi lindung wajib memperhatikan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah 3P(%6 yang ada sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan di bidang pertanahan. Pasal )& 2yat 3&6 8uruf a Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung ditetapkan dengan kriteria:
50

&. Kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan yang jumlah hasil perkalianbobotnya sama dengan &.) 3seratus tujuh puluh lima6 atau lebih* +. Kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng paling sedikit (-G 3empat puluh persen6* atau 5. Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling sedikit +.--3dua ribu6 meter di atas permukaan laut. 8uruf b Kawasan bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk unsur tanahnya sebagian besar berupa sisa sisa bahan organik yang tertimbun dalam jangka waktu yang cukup lama. 8uruf c Kawasan resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan dan sebagai pengontrol tata air permukaan. 2yat 3+6 8uruf a 7empadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai buatan, kanal, dan saluran drainase primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan fungsi sungai. Kawasan dimaksud tidak dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya. 8uruf b 7empadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. 8uruf c ?ukup jelas 8uruf d #uang terbuka hijau kota adalah suatu area memanjang>jalur dan>atau mengelompok di kawasan perkotaan, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. 2yat 356 8uruf a Kawasan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan suaka alam dapat berupa cagar alam 3?26 atau suaka marga satwa 37M6. 8uruf b Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya adalah daratan yang memiliki ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. 8uruf c 7uaka marga satwa merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau keunikan satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap perkembangannya secara alami. 7uaka marga satwa laut merupakan kawasan daratan yang memiliki keanekaragaman atau keunikan satwa di laut. 8uruf d
51

?agar alam merupakan salah bentuk dari jenis suaka alam yang berfungsi untuk melindungi jenis tumbuhan dan satwa tertentu. ?agar alam ditetapkan dengan kriteria tertentu: &. mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistem* +. mewakili formasi biota tertentu dan atau unit unit penyusunnya. 5. mempunyai kondisi alam yang masih asli dan tidak atau belum diganggu oleh manusia, baik biota maupun fisiknya. (. mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami* ). mempunyai ciri khas potensi, dan dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konser9asi* dan atau ,. mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam punah. ?agar alam laut adalah daratan yang memiliki ekosistem khas di laut yang berfungsi melindungi jenis tumbuhan dan satwa tertentu. 8uruf e ?ukup jelas 8uruf f %aman "asional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, yang dikelola dengan sistem Bonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. %aman nasional laut adalah daratan yang memiliki ekosistem asli di perairan laut yang pengelolaan dan tujuannya sama dengan taman nasional. %aman nasional dan taman nasional laut mempunyai beberapa fungsi, diantaranya: &. Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan* +. Melindungi keanekaragaman jenis dan menjadi sumber plasma nutfah* 5. Menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan* (. Menjadi objek wisata 3minat khusus6 dan menunjang pelestarian budaya setempat* ). Merupakan bagian dari pengembangan setempat. !i kawasan taman nasional dan taman nasional laut tidak boleh terjadi perubahan akibat kegiatan eksploitasi dan permukiman penduduk. 8uruf g %aman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. %aman hutan raya memiliki fungsi, antara lain: &. sebagai sumber plasma nutfah flora dan fauna baik yang asli dari suatu kawasan tertentu maupun hasil hasil budidaya>rekayasa genetik. +. sebagai fungsi lindung terhadap suatu ekosistem alam yang pada akhirnya dapat mempunyai dampak posistif. 8uruf h
52

%aman wisata alam adalah suatu kawasan hutan yang diperuntukkan untuk kegiatan pariwisata karena mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa, atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik. %aman wisata alam laut adalah suatu kawasan perairan laut yang ditujukan untuk kegiatan wisata bahari karena mempunyai daya tarik alam. 2yat 3(6 8uruf a ?ukup jelas 8uruf b ?ukup jelas 8uruf c ?ukup jelas 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 8uruf a ?ukup jelas. 8uruf b ?ukup jelas. 8uruf c %aman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. Berburu adalah menangkap dan atau membunuh satwa buru, termasuk mengambil atau memindahkan telur telur atau sarang satwa buru. 7atwa buru adalah satwa liar tertentu yang ditetapkan dapat diburuh sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal & Peraturan Pemerintah "omor &5 %ahun &''(. 8uruf f %erumbu karang adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat yang dihasilkan oleh hewan karang. 8ewan karang adalah hewan tidak bertulang belakang yang termasuk dalam Dilum ?oelentareta atau ?nidaria. Karang merupakan hewan hewan yang pertumbuhannya sangat lambat. 8ewan karang yang cepat pertumbuhannya dapat tumbuh sampai &- 3sepuluh6 centimeter per tahun, sedangkan jenis karang lainnya hanya tumbuh beberapa milimeter per tahun. :kosistem terumbu karang memiliki fungsi antara lain sebagai berikut: &. tempat tinggal, berkembang biak, dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan, dan tumbuhan laut* +. sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi* 5. sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian* (. keindahan terumbu karang sangat potensial untuk wisata bahari. 8uruf g ?ukup jelas. Pasal )+
53

8uruf a %aman "asional #awa 2opa /atumohai 3%"#2/6 merupakan kawasan lindung yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan "omor .),>Kpts &&>'- tanggal &. !esmber &''- seluas &-).&'( hektar, setelah dikurangi 5,, hektar lahan yang dipakai sebagai sawah desa. 7ekitar +&.&0-,., hektar dari kawasan %"#2/ masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bombana. %aman "asional #awa 2opa /atumohai merupakan kesatuan wilayah pengelolaan ekosistem hutan daratan, sa9ana, rawa, dan hutan bakau* tempat perlindungan dan pelestarian berbagai jenis flora dan fauna endemik khas 7ulawesi yang sebagian terancam punah akibat perburuan liar dan kegiatan perambahan hutan dan lahan untuk kegiatan budida. 8uruf b. %aman Buru Padang Mata Usu yang terletak di Kecamatan Mata Usu ditetapkan sebagai kawasan lindung berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan. 8uruf c ?ukup jelas 8uruf d !i wilayah Kabupaten Bombana terdapat kawasan hutan lindung berdasarkan ketetapan dari !epartemen Kehutanan, yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan yang ada, sebagaimana yang digambarkan dalam peta yang terdapat dalam !okumen #%#/ Kabupaten Bombana %ahun +--.. 8uruf e ?ukup jelas. 8uruf f ?ukup jelas. 8uruf g ?ukup jelas. 8uruf h ?ukup jelas. 8uruf i ?ukup jelas. 8uruf j ?ukup jelas. 8uruf k ?ukup jelas. 8uruf l ?ukup jelas. Pasal )5 ?ukup jelas. Pasal )( Kawasan budidaya menggambarkan kegiatan dominan yang berkembang di dalam kawasan tersebut. !engan demikian, masih memungkinkan keberadaan kegiatan budidaya lainnya dalam kawasan tersebut. Peruntukan kawasan budidaya tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan kegiatan termasuk dalam penyediaan prasarana dan sarana penunjang, penanganan dampak lingkungan, penerapan mekanisme insentif, dan sebagainya.
54

8al ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penyediaan prasarana dan sarana penunjang kegiatan akan lebih efisien apabila kegiatan yang ditunjangnya memiliki besaran yang memungkinkan tercapainya skala ekonomi dalam penyediaan prasarana dan sarana. Peruntukan kawasan budidaya disesuaikan dengan kebijakan pembangunan yang ada. 8uruf a Kawasan peruntukan hutan produksi dimaksudkan untuk menyediakan komoditas hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk keperluan industri dan bahan bangunan, sekaligus untuk melindungi kawasan hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung dan hutan konser9asi dari kerusakan akibat pengambilan hutan yang tidak terkendali. 8uruf b Kawasan peruntukan hutan rakyat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan hasil hutan. Kawasan hutan rakyat berada pada lahan lahan masyarakat dan dikelola oleh masyarakat. 8uruf c Kawasan peruntukan pertanian selain dimaksudkan untuk mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional, juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan penyediaan lapangan kerja. 8uruf d Kawasan peruntukan perikanan dapat berada di ruang darat, ruang laut, dan di luar kawasan lindung. 8uruf e Kawasan peruntukan pertambangan dimaksudkan untuk mengarahkan agar kegiatan pertambangan dapat berlangsung secara efisien dan produktif tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. 8uruf f Kawasan peruntukan industri dimaksudkan untuk mengarahkan agar kegiatan industri dapat berlangsung secara efisien dan produktif, mendorong pemanfaatan sumber daya setempat, pengendalian dampak lingkungan, dan sebagainya. 8uruf g Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang didominasi oleh fungsi kepariwisataan dapat mencakup sebagian areal dalam kawasan lindung atau kawasan budidaya lainnya dimana terdapat konsentrasi daya tarik dan fasilitas penunjang pariwisata. Kebutuhan pariwisata berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengelolaan objek dan daya tarik wisata yang mencakup: a. Abjek dan daya tarik wisata ciptaan %uhan @ang Maha :sa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna* dan b. Abjek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi, dan tempat hiburan. 8uruf h Kawasan peruntukan permukiman harus dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, serta tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan sehingga fungsi permukiman dapat berdaya guna dan berhasil guna. 8uruf i Kawasan peruntukan lainnya mencakup kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan kawasan pertahanan keamanan. Pasal ))
55

2yat 3&6 Kawasan peruntukan hutan produksi diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan hutan produksi yang dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya* b. meningkatkan fungsi lindung* c. menyangga kawasan lindung terhadap pengembangan budidaya* d. menjaga keseimbangan tata air dan lingkungan* e. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya hutan* f. meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah setempat* g. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional* h. meningkatkan kesempatan kerja terutama untuk masyarakat daerah setempat* i. meningkatkan nilai tambah produksi hasil hutan dan industri yang mengolahnya* j. meningkatkan ekspor* dan > atau k. mendorong perkembangan usaha dan peran masyarakat terutama di daerah setempat. 8uruf a @ang dimaksud dengan Ekawasan peruntukan hutan produksi terbatasF adalah kawasan hutan yang secara ruang digunakan untuk budidaya hutan alam. 8uruf b @ang dimaksud dengan Ekawasan peruntukan hutan produksi tetapF adalah kawasan hutan yang secara ruang digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan tanaman. 8uruf c @ang dimaksud dengan Ekawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikon9ersiF adalah hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi perkembangan transportasi, transmigrasi, permukiman, pertanian, perkebunan, industri, dan lain lain. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. Pasal ), 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan EorangF adalah perseorangan atau korporasi. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. Pasal ). 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan kawasan peruntukan pertanianF mencakup kawasan budiadaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunanan, dan atau > tanaman industri. Penetapan kawasan peruntukan pertanian secara tepat diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan pertanian yang dapat memberikan manfaat
56

berikut: a. memelihara dan meningkatkan ketahanan pangan nasional* b. meningkatkan daya dukung lahan melalui pembukaan lahan baru bagi pertanian tanaman pangan 3padi sawah, padi gogo, palawija, kacang kacangan, dan umbi umbian6, perkebunan, peternakan, hortikultura, dan pendayagunaan in9estasi* c. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonimi sekitarnya* d. meningkatkan upaya pelestarian dan konser9asi sumber daya alam untuk pertanian serta fungsi lindung* e. meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat* f. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional* g. mendorong perkembangan industri hulu dan hilir melalui efek keterkaitan* h. mengendalikan adanya alifungsi lahan dari pertanian ke non pertanian agar keadaan lahan tetap abadi* i. melestarikan nilai sosial budaya dan daya tarik kawasan perdesaan* dan > atau j. mendorong pengembangan sumber energi terbarukan. 2yat 3+6 @ang dimasud dengan Epertanian lahan basahF adalah kegiatan pertanian yang dalam kegiatan atau proses pembudidayaannya memerlukan air yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan pertaniann lainnya. @ang termasuk kegiatan pertanian lahan basah seperti padi sawah, tambak ikan, dan kolam ikan. Karena itu, peruntukan kawasan pertanian lahan basah harus didukung oleh ketersedian air dalam jumlah yang cukup dan tersedia sepanjang tahun seperti waduk, bendungan, atau embung. @ang dimaksud dengan Epertanian lahan keringF adalah kegiatan pertanian yang dalam kegiatan atau proses pembudidayaannya memerlukan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan pertanian lahan basah. @ang termasuk kegiatan pertanian lahan kering seperti padi gogo, tanaman umbi umbian, dan sebagainya. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. Pasal )0 2yat 3&6 Penetapan kawasan peruntukan perikanan secara tepat diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan perikanan yang akan memberikan manfaat berikut: a. meningkatkan produksi perikanan dan mendayagunakan in9estasi* b. menigkatkan perkembangan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonimi sekitarnya* c. menigktkan fungsi lindung* d. meningktkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam* e. meningktkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat* f. meningkatkan pendapatan masyarakat, daerah, dan nasional* g. meningktkan kesempatan kerja* dan > atau h. meningkatkan ekspor.
57

8uruf a /ilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan, budidaya, dan industri pengolahan hasil perikanan mencakup pula pelabuhan perikanan. 8uruf b ?ukup jelas. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. Pasal )' 2yat 3&6 Penetapan kawasan peruntukan pertambangan secara tepat diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan pertambangan yang dapat memberikan manfaat berikut: a. meningkatkan produksi pertambangan dan mendayagunakan in9estasi* b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya* c. tidak mengganggu fungsi lindung* d. memperhatikan upaya pengelolaan kemampuan sumber daya alam* e. meningktkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat* f. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional* dan atau g. meningkatkan ekspor. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. Pasal ,2yat 3&6 Penetapan kawasan peruntukan industri secara tepat diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan industri yang dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. meningkatkan produksi hasil industri dan meningkatkan dayaguna in9estasi di daerah sekitarnya* b. mendorong perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya* c. tidak menggangu fungsi fungsi lindung* d. tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam* e. meningkatkan pendapatan masyarakat* f. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional* g. menciptakan kesempatan kerja* h. meningkatkan ekspor* dan>atau i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya industri dan berdaya saing. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. Pasal ,& ?ukup jelas
58

Pasal ,+ 2yat 3&6 Penetapan kawasan peruntukan permukiman secara tepat diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: a. meningkatkan ketersediaan permukiman dan mendayagunakan sarana dan prasarana permukiman* b. menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni* dan atau c. mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. Pasal ,5 ?ukup jelas. Pasal ,( ?ukup jelas. Pasal ,) ?ukup jelas. Pasal ,, ?ukup jelas. Pasal ,. ?ukup jelas. Pasal ,0 ?ukup jelas. Pasal ,' ?ukup jelas. Pasal .?ukup jelas. Pasal .& 8uruf a Masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang melalui 4embaran !aerah, pengumuman, dan>atau penyebarluasan oleh pemerintah daerah. Pengumuman atau penyebarluasan tersebut dapat diketahui masyarakat, antara lain dari pemasangan peta rencana tata ruang wilayah kabupaten pada tempat umum, kantor kecamatan, kantor kelurahan>desa, Kantor !inas Pekerjanan Umum, Kantor !inas Pertanian, dan atau kantor lain yang memiliki keterkaitan dengan pemanfaatan ruang. 8uruf b Pertambahan nilai ruang dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi, sosial, budaya, dan kualitas lingkungan yang dapat berupa dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, sosial, budaya, dan kualitas lingkungan. 8uruf c @ang dimaksud dengan penggantian yang layak adalah bahwa nilai atau besarnya penggantian tidak menurunkan tingkat kesejahteraan orang yang diberi penggantian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan undangan.

8uruf d ?ukup jelas


59

8uruf e ?ukup jelas 8uruf f ?ukup jelas Pasal .+ 8uruf a Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan dimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untuk memiliki iBin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang. 8uruf b Memanfaatkan ruang sesuai dengan iBin pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untuk melaksanakan pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi ruang yang tercantum dalam iBin pemanfaatan ruang. 8uruf c Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan iBin pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untuk mematuhi ketentuan amplop ruang dan kualitas ruang. 8uruf d Pemberian akses dimaksudkan untuk menjamin agar masyarakat dapat mencapai kawasan yang dinyatakan dalam peraturan perundang undangan sebagai milik umum. Kewajiban memberikan akses dilakukan apabila memenuhi syarat berikut: a. untuk kepentingan masyarakat umum* dan > atau b. tidak ada akses lain menuju kawasan dimaksud. @ang termasuk dalam kawasan yang dinyatakan sebagai milik umum, antara lain adalah sumber air dan pesisir pantai. Pasal .5 8uruf a ?ukup jelas 8uruf b ?ukup jelas 8uruf c Penghentian sementara pelayanan umum dimaksud berupa pemutusan sambungan listrik, saluran air bersih, saluran limbah, san lain lain yang menunjang suatu kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. 8uruf d ?ukup jelas 8uruf e ?ukup jelas 8uruf f ?ukup jelas 8uruf g Pembongkaran dimaksud dapat dilakukan secara sukarela oleh yang bersangkutan atau dilakukan oleh instansi berwenang. 8uruf h ?ukup jelas
60

8uruf i ?ukup jelas Pasal .( ?ukup jelas Pasal .) 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 8uruf a Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang melalui partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang dimaksudkan untuk mendapatkan masukan, kritik, dan saran bagi pemerintah kabupaten sehingga dapat diperoleh produk #encana %ata #uang /ilayah 3#%#/6 Kabupaten sehingga tujuan penataan ruang dapat terwujud. Masukan, kritik, dan saran dapat disampaikan masyarakat baik secara lisan dan atau tertulis kepada Badan Perencanaan Pembangunan !aerah Kabupaten Bombana, !inas Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana, !inas %ata #uang, dan atau kantor yang secara fungsional menangani rencana tata ruang. 8uruf b Peran masyarakat sebagai pelaksana pemanfaatan ruang baik orang perseorangan maupun korporasi, antara lain mencakup kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang. 8uruf c ?ukup jelas Pasal ., 2yat 3&6 Kerugian akibat penyelenggaraan penataan ruang mencakup pula kerugian akibat tidak memperoleh informasi rencana tata ruang yang disebabkan oleh tidak tersedianya informasi tentang rencana tata ruang. 2yat 3+6 ?ukup jelas Pasal .. 2yat 3&6 Pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya peraturan perundang undangan, terselenggaranya upaya pemberdayaan seluruh pemangku kepntingan, dan terjaminnya pelaksanaan penetaan ruang. Kegiatan pengawasan termasuk pula pengawasan melekat dalam unsur unsur struktural pada setiap tingkatan wilayah. 2yat 3+6 %indakan pemantauan, e9aluasi, dan pelaporan terhadap penyelenggaraan penataan ruang merupakan kegiatan mengamati dengan cermat, menilai tingkat pencapaian rencana secara objektif, dan memberikan informasi hasil e9aluasi secara terbuka. 2yat 356 ?ukup jelas 2yat 3(6 ?ukup jelas 2yat 3)6
61

?ukup jelas Pasal .0 2yat 3&6 ?ukup jelas 2yat 3+6 4angkah penyelesaian merupakan tindakan nyata pejabat administrasi, antara lain berupa tindakan administratif untuk menghentikan terjadinya penyimpangan. 2yat 356 ?ukup jelas 2yat 3(6 ?ukup jelas Pasal .' ?ukup jelas. Pasal 02yat 3&6 7tandar pelayanan minimal merupakan hak dan kewajiban penerima dan pemberi layanan yang disusun sebagai alat pemerintah kabupaten untuk menjamin masyarakat memperoleh jenis dan mutu pelayanan dasar secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. 2yat 3+6 ?ukup jelas 2yat 356 =enis pelayanan dalam perencanaan tata ruang wilayah kabupaten, antara lain adalah pelibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten, sedangkan mutu pelayanannya dinyatakan dengan frekuensi pelibantan masyarakat. Pasal 0& ?ukup jelas.

Pasal 0+ 2yat 3&6 Pengendalian pemanfaatan ruang dimaksudkan agar pemanfaatan ruang dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten. 2yat 3+6 8uruf a Peraturan Bonasi merupakan ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur unsur pengendalian yang disusun untuk setiap Bona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang. 8uruf b @ang dimaksud dengan periBinan adalah periBinan yang terkait dengan iBin permanfaatan ruang yang menurut peraturan perundang undangan harus dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang. $Bin dimaksud adalah iBin lokasi>fungsi ruang, amplop ruang, dan kualitas ruang. 8uruf c @ang dimaksud dengan disinsentif dalam pengendalian pemanfaatan ruang adalah suatu mekanisme yang mencegah orang>korporasi melakukan pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
62

@ang dimaksud dengan insentif dalam pengendalian pemanfaatan ruang adalah suatu mekanisme yang mendorong orang atau korporasi menaati ketentuan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan indikasi peraturan Bonasi. Pasal 05 2yat 3&6 Peraturan Bonasi berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada Bona pemanfaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang 3koefisien dasar bangunanan, koefisien lantai bangunan, koefisien dasar ruang hijau, dan garis sempadan bangunan6, penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Ketentuan lain yang dibutuhkan, antara lain adalah ketentuan pemanfaatan ruang yang terkait dengan keselamatan penerbangan, pembangunan pemancar alat telekomunikasi, dan pembangunan jaringan listrik tegangan listrik. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. Pasal 0( 2yat 3&6 ?ukup jelas. 2yat 3+6 ?ukup jelas. 2yat 356 ?ukup jelas. 2yat 3(6 ?ukup jelas. 2yat 3)6 ?ukup jelas. 2yat 3,6 ?ukup jelas. 2yat 3.6 ?ukup jelas. 2yat 306 ?ukup jelas. 2yat 3'6 !ampak besar dan penting dalam pemanfaatan ruang dapat diukur, antara lain dengan kriteria: a. adanya perubahan bentang alam* b. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak pemanfaatan ruang* c. luas wilayah penyebaran dampak* d. intensitas dan lamanya dampak berlangsung* dan e. banyaknya komponen lingkungan hidup dan lingkungan buatan.
63

Pasal 0) ?ukup jelas. Pasal 0, ?ukup jelas. Pasal 0. ?ukup jelas. Pasal 00 ?ukup jelas. Pasal 0' ?ukup jelas. Pasal '?ukup jelas. Pasal '& ?ukup jelas. Pasal '+ 2yat 3&6 @ang dimaksud dengan sengketa penataan ruang adalah perselisihan antarpemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penataan ruang. Upaya penyelesaian sengketa diawali dengan penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat. 2yat 3+6 Penyelesaian sengketa di luar pengadilan disepakati oleh pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan mencakup penyelesaian secara musyawarah mufakat dan alternatif penyelesaian sengketa, antara lain dengan mediasi, konsiliasi, dan negosiasi. Pasal '5 ?ukup jelas. Pasal '( ?ukup jelas. Pasal ') ?ukup jelas. Pasal ', ?ukup jelas. Pasal '. ?ukup jelas. Pasal '0 ?ukup jelas. Pasal ''

64

65

Anda mungkin juga menyukai