Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif,


sebagaimana dirumuskan dalam buku biru Polri tentang reformasi Polri
maka telah dibuat Grand Strategi Polri 2005 – 2025 sebagai rangkaian
reformasi ditubuh Polri yang meliputi reformasi instrumental, struktural dan
kultural. Periode 2005 – 2025 adalah masa waktu yang panjang dan penuh
perubahan sehingga dibutuhkan strategi yang merespon terhadap
kebutuhan publik yang berevolusi. Tiga tahapan dalam kebutuhan publik
terhadap pelayanan Polri yaitu Tahap I Trust Building (2005 - 2009)
membangun kepercayaan masyarakat, Tahap II Partnership Building (2010
- 2014) membangun kerjasama yang erat dengan berbagai pihak dan
Tahap III Strive for Excellence (2015 - 2025) membangun kemampuan
pelayanan publik yang unggul, mewujudkan good governance, police best
practice, profesionalisme sumber daya manusia, serta implementasi
teknologi guna membangun kapasitas Polri (capacity building). Tahun 2021
merupakan Tahun ke II Renstra Polri 2020-2025 dan merupakan Tahapan
ke III dari Grand Strategi Polri 2005-2025 (Strive for Excellence).
Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo setelah dilantik pada
tanggal 27 Januari 2021 menetapkan 8 Komitmen dan 16 Program
Prioritas yang akan diimplementasikan secara bertahap melalui timeline
penentuan rencana aksi, target, dan implementasi yang dibagi tiga tahap
yaitu tahap pertama 100 hari, tahap kedua 2021-2022, dan tahap ketiga
2023-2024. Program prioritas Kapolri yang disebut “Presisi” yakni Prediktif,
Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan bertujuan untuk menata
kelembagaan, perubahan sistem dan metode organisasi, menjadikan
sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul di era police 4.0,
perubahan teknologi kepolisian modern, peningkatan kinerja pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, peningkatan kinerja penegakan
hukum, serta pemantapan dukungan Polri dalam penanganan Covid-19
yang dijabarkan dalam 4 kebijakan utama Road Map Transfromasi Menuju
Polri Yang Presisi.
Kebijakan Utama Road Map Transformasi menuju Polri yang Presisi
berupa Transformasi Organisasi (Transforming Organization) yang tertuang
dalam program penataan kelembagaan melalui kegiatan penguatan Polsek
dan Polres sebagai lini terdepan pelayanan Polri merupakan salah satu
upaya Polri dalam merestorasi dan meningkatkan kapasitas kinerja
ditingkat Polsek dan Polres. Lebih spesifik kepada kinerja Polsek sebagai
lini terdepan di kewilayahan, maka Kapolsek selaku pemegang kendali
dituntut untuk bekerja lebih optimal. Dalam melaksanakan tugas Kapolsek
harus mengetahui situasi dan kondisi di wilayahnya sehingga memudahkan
dalam menerapkan metode kerja berdasarkan Perkap dan disesuaikan
dengan wilayah kerjanya. Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali
misalnya yang merupakan salah satu wilayah destinasi wisata di provinsi
Bali, dimana dalam pelaksanaan tugas Kapolsek perlu menerapkan konsep
yang dapat mengakomodir tuntutan wilayah sehingga pelaksanaan tugas
dapat berjalan maksimal. Dengan mengedepankan fungsi preventif
diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mendukung pencapaian
tugas sebagai Kapolsek. Fungsi Preventif dikedepankan untuk menetralisir
segala bentuk ganguan kamtibmas melalui inovasi dalam mendukung
terciptanya situasi Kamtibmas yang Kondusif sehingga mampu mendorong
dan memajukan destinasi wisata di wilayah hukum Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali.

2. Dasar

a. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

b. Peraturan Kapolri Nomor : 14 Tahun 2018 tanggal 21 September


2018 tentang revisi perkap 22 Tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah;

c. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan
Kepolisian Sektor.
3. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan


yang akan dibahas dalam naskah ini adalah “Bagaimana upaya yang
dilakukan untuk menuju Optimalisasi Peran Kepala Kepolisian Sektor Guna
Mendukung Transformasi Polri Yang Presisi Dalam Rangka Terwujudnya
Situasi Kamtibmas Yang Kondusif.

4. Identifikasi Persoalan

Berdasarkan Latar belakang dan permasalah yang akan dibahas,


maka dapat diformulasikan indentifikasi Persoalan sebagai berikut :

a. Bagaimana Inovasi untuk mengoptimalkan Peran Kepala Kepolisian


Sektor Guna Mendukung Transformasi Polri Yang Presisi Dalam
Rangka Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang Kondusif ?

b. Kendala apa sajakah yang akan dihadapi pada penerapan Inovasi


untuk mengoptimalkan Peran Kepala Kepolisian Sektor Guna
Mendukung Transformasi Polri Yang Presisi Dalam Rangka
Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang Kondusif ?

5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini pada Polsek Negara Polres Jembrana


Polda Bali.

6. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Untuk mengetahui bagaimana inovasi dan kendala apa saja yang
akan dihadapi oleh Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali.

b. Tujuan

1) Dari segi teoretis, diharapkan dapat memberi konstribusi ilmiah


bagi Personil Polri dan Organisasi Polri khususnya Polsek
Negara Polres Jembrana Polda Bali;
2) Dari segi Praktek, diharapkan dapat menjadi referensi, acuan
dan masukan bagi institusi sebagai upaya mengoptimalkan
Peran Kepala Kepolisian Sektor Guna Mendukung
Transformasi Polri Yang Presisi Dalam Rangka Terwujudnya
Situasi Kamtibmas Yang Kondusif.

7. Diagram Alur Pikir

DASAR : PENERAPAN INOVASI KENDALA YANG AKAN


UU. NO.2/2002 TTG KEPOLISIAN; DIHADAPI PADA
TUPOKSI:
PENERAPAN
PERKAP NO. 14 THN 2018 TTG PERUBAHAN PERKAP INOVASI
NO. 22/2010 TTG SOTK TK POLDA;
PERKAP NO. 23 TTG SOTK DI TK POLRES & POLSEK.
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR

“PERAN KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR


GUNA MENDUKUNG TRANSFORMASI POLRI YANG PRESISI DALAM RANGKA TERWUJUDNYA SITUASI KAMTIBM
KONDUSIF”

BERPERAN DAN BERFUNGSINYA


INOVASI UNTUK
MENGOPTIMALKAN PERAN KEPALA
KEPOLISIAN SEKTOR GUNA MENDUKUNG
TRANSFORMASI POLRI YANG PRESISI
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA

SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF.


BAB II
PEMBAHASAN

8. Kondisi Faktual

Berikut gambaran kondisi riil / factual tugas pokok Kepala Kepolisian


Sektor berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan
Kepolisian Sektor, sebagai berikut :

a. Kedudukan
1) Polsek berkedudukan di wilayah kecamatan sesuai dengan
daerah hukum masing-masing;
2) Polsek dikelompokkan dalam Tipologi:
a) Polsek Tipe Metropolitan;
b) Polsek Tipe Urban;
c) .Polsek Tipe Rural; dan
d) Polsek Tipe Prarural.

b. Tugas
1) Polsek bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, pemberian perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas-tugas Polri
lain dalam daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Polsek
menyelenggarakan fungsi:
a) pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat,
dalam bentuk penerimaan dan penanganan
laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan
pertolongan termasuk pengamanan kegiatan
masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan
surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas
tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) penyelenggaraan fungsi intelijen di bidang keamanan
meliputi pengumpulan bahan keterangan/informasi
untuk keperluan deteksi dini (early detection) dan
peringatan dini (early warning), dalam rangka
pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat, serta pelayanan SKCK;
c) penyelenggaraan Turjawali, pengamanan kegiatan
masyarakat dan instansi pemerintah dalam rangka
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
dan penanganan Tipiring serta pengamanan markas;
d) penyelenggaraan Turjawali dan penanganan kecelakaan
lalu lintas guna mewujudkan Kamseltibcarlantas;
e) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f) pemberian bantuan hukum bagi personel Polsek beserta
keluarganya serta penyuluhan hukum pada masyarakat;
g) pemberdayaan peran serta masyarakat melalui Polmas
dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, guna terwujudnya kemitraan serta
membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
h) penyelenggaraan fungsi kepolisian perairan;
i) penyelenggaraan administrasi umum dan
ketatausahaan; dan
j) pengumpulan dan pengolahan data, serta menyajikan
informasi dan dokumentasi kegiatan di lingkungan
Polsek.

c. Susunan Organisasi
1) Susunan organisasi Polsek terdiri dari:
a) unsur pimpinan;
b) unsur pengawas;
c) unsur pelayanan dan pembantu pimpinan;
d) unsur pelaksana tugas pokok; dan
e) unsur pelaksana tugas Kewilayahan.

2) Unsur pimpinan sebagaimana dimaksud terdiri dari:


a) Kepala Polsek (Kapolsek); dan
b) Wakil Kepala Polsek (Wakapolsek).
3) Unsur pengawas yaitu Unit Provos.

4) Unsur pelayanan dan pembantu pimpinan sebagaimana


dimaksud, terdiri dari:

a) Seksi Umum (Sium);


b) Seksi Hukum (Sikum); dan
c) Seksi Hubungan Masyarakat (Sihumas).

5) Unsur pelaksana tugas pokok sebagaimana dimaksud, terdiri


dari:
a) SPKT;
b) Unit Intelijen Keamanan (Unitintelkam);
c) Unit Reserse Kriminal (Unitreskrim);
d) Unit Pembinaan Masyarakat (Unitbinmas);
e) Unit Samapta Bhayangkara (Unitsabhara);
f) Unit Lalu Lintas (Unitlantas); dan
g) Unit Polisi Perairan (Unitpolair).

6) Unsur pelaksana tugas Kewilayahan sebagaimana dimaksud


yaitu Kepolisian Subsektor (Polsubsektor).

9. Tupoksi

a. Kapolsek merupakan pimpinan Polsek yang berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Kapolres. Kapolsek bertugas :
1) memimpin, membina, mengawasi, mengatur dan
mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polsek dan
unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya termasuk
kegiatan pengamanan markas; dan
2) memberikan saran pertimbangan kepada Kapolres yang
terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
b. Wakapolsek merupakan unsur pimpinan Polsek yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolsek. Wakapolsek
bertugas:
1) membantu Kapolsek dalam melaksanakan tugasnya dengan
mengawasi, mengatur, mengendalikan, dan mengkoordinir
pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polsek;
2) dalam batas kewenangannya memimpin Polsek dalam hal
Kapolsek berhalangan; dan
3) memberikan saran pertimbangan kepada Kapolsek dalam hal
pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok
Polsek.
c. Unit Provos dipimpin oleh Kanit Provos yang bertanggung jawab
kepada Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Kanit Provos bertugas :
1) melaksanakan pembinaan disiplin, pemeliharaan ketertiban,
termasuk pengamanan internal, dalam rangka penegakan
disiplin dan kode etik profesi Polri dan pelayanan pengaduan
masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan
personel Polri;
2) Dalam melaksanakan tugas Unit Provos menyelenggarakan
fungsi:
a) pelayanan pengaduan masyarakat tentang
penyimpangan perilaku dan tindakan personel Polri;
b) penegakan disiplin dan ketertiban personel Polsek;
c) pengamanan internal, dalam rangka penegakan disiplin
dan kode etik profesi Polri;
d) pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap
personel Polsek yang sedang dan telah menjalankan
hukuman disiplin dan kode etik profesi; dan
e) pengusulan rehabilitasi personel Polsek yang telah
melaksanakan hukuman berdasarkan hasil
pengawasan dan penilaian yang dilakukan;
3) Dalam melaksanakan tugas dibantu oleh perwira:
a) Unit Pengamanan Internal (Unitpaminal), yang
bertugas melakukan pengamanan internal dalam
rangka penegakan disiplin dan/atau kode etik profesi
Polri, pengusulan rehabilitasi personel Polsek yang
telah melaksanakan hukuman berdasarkan hasil
pengawasan dan penilaian; dan
b) Unit Provos, yang bertugas melakukan pelayanan
pengaduan masyarakat tentang penyimpangan
perilaku dan tindakan personel Polri, penegakan
disiplin dan ketertiban personel Polsek, serta
pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap
personel Polsek yang sedang dan telah menjalankan
hukuman disiplin dan/atau kode etik profesi Polri.
c) Unit Paminal hanya terdapat pada Polsek Tipe
Metropolitan.
d. Sium dipimpin oleh Kasium yang bertanggung jawab kepada
Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali
Wakapolsek. Kasium Bertugas :
1) Sium bertugas menyelenggarakan perencanaan, pelayanan
administrasi umum, ketatausahaan dan urusan dalam,
pelayanan markas, perawatan tahanan serta pengelolaan
barang bukti di lingkungan Polsek;
2) Dalam melaksanakan tugas Sium menyelenggarakan fungsi:
a) perencanaan kegiatan, pelayanan administrasi umum
serta ketatausahaan dan urusan dalam antara lain
kesekretariatan dan kearsipan di lingkungan Polsek;
b) pelayanan administrasi personel dan sarpras;
c) pelayanan markas antara lain pelayanan fasilitas
kantor, rapat, protokoler untuk upacara, dan urusan
dalam di lingkungan di lingkungan Polsek; dan
d) perawatan tahanan dan pengelolaan barang bukti;
3) Dalam melaksanakan tugas Sium dibantu oleh:
a) Urusan Perencanaan Administrasi (Urrenmin), yang
bertugas melakukan perencanaan kegiatan dan
administrasi personel serta sarpras;
b) Urusan Tata Urusan Dalam (Urtaud), yang bertugas
melakukan pelayanan administrasi umum,
ketatausahaan dan urusan dalam, kearsipan, dan
pelayanan markas di lingkungan Polsek; dan
c) Urusan Tahanan dan Barang Bukti (Urtahti), yang
bertugas melakukan perawatan tahanan dan
pengelolaan barang bukti.
d. Sikum dipimpin oleh Kasikum yang bertanggung jawab kepada
Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali
Wakapolsek. Kasikum Bertugas :
1) Sikum bertugas memberikan pelayanan bantuan hukum,
pendapat dan saran hukum, penyuluhan hukum serta
pembinaan hukum di lingkungan Polsek;
2) Dalam melaksanakan tugas Sikum menyelenggarakan fungsi:
a) pemberian pelayanan bantuan hukum kepada
kesatuan dan personel Polsek beserta keluarganya;
b) pemberian pendapat dan saran hukum; dan
c) penyuluhan hukum kepada personel Polsek dan
masyarakat serta pembinaan hukum di lingkungan
Polsek.
3) Sikum dalam melaksanakan tugas dibantu oleh:
a) Sub Seksi Bantuan Hukum (Subsibankum), yang
bertugas memberikan pelayanan bantuan hukum
kepada kesatuan dan personel Polsek beserta
keluarganya; dan
b) Sub Seksi Penerapan Hukum (Subsirapkum), yang
bertugas memberikan pendapat dan saran hukum,
pembinaan serta penyuluhan hukum.
c) Sikum sebagaimana dimaksud, hanya terdapat pada
Polsek Tipe Metropolitan dan Polsek Tipe Urban.

e. Sihumas dipimpin oleh Kasihumas yang bertanggung jawab kepada


Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali
Wakapolsek. Kasihumas Bertugas :
1) Sihumas bertugas mengumpulkan, mengolah data dan
menyajikan informasi serta dokumentasi yang berkaitan
dengan tugas Polsek;
2) Dalam melaksanakan tugas, Sihumas menyelenggarakan
fungsi:
a) pengumpulan dan pengolahan data serta peliputan dan
dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas Polsek; dan
b) pengelolaan dan penyajian informasi sebagai bahan
publikasi kegiatan Polsek.
3) Dalam melaksanakan tugas, Sihumas dibantu oleh:
a) Sub Seksi Dokumentasi dan Peliputan (Subsidokliput),
yang bertugas mendokumentasikan dan meliput
informasi yang berkaitan dengan tugas Polsek; dan
b) Sub Seksi Publikasi (Subsipublikasi), yang bertugas
melaksanakan pengelolaan informasi dan
mempublikasikan informasi kegiatan yang berkaitan
dengan penyampaian berita di lingkungan Polsek;
c) Sihumas sebagaimana dimaksud hanya terdapat pada
Polsek Tipe Metropolitan, Polsek Tipe Urban dan
Polsek Tipe Rural.

f. SPKT dipimpin oleh Ka SPKT yang bertanggung jawab kepada


Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Ka SPKT bertugas :
1) SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara
terpadu terhadap laporan/pengaduan masyarakat,
memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan
pelayanan informasi;
2) Dalam melaksanakan tugas, SPKT menyelenggarakan fungsi:
a) pelayanan kepolisian kepada masyarakat secara
terpadu, antara lain dalam bentuk Laporan Polisi (LP),
Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP), Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan
(SP2HP), Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan
(SKTLK), Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK), Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP),
dan Surat Izin Keramaian;
b) pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta
pertolongan, antara lain Tindakan Pertama di Tempat
Kejadian Perkara (TPTKP), Turjawali, dan
pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi
pemerintah;
c) pelayanan masyarakat melalui surat dan alat
komunikasi, antara lain telepon, pesan singkat,
faksimile, jejaring sosial (internet);
d) pelayanan informasi yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
e) penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan dan
penyampaian laporan harian kepada Kapolsek.

g. Unitintelkam dipimpin oleh Kanitintelkam yang bertanggung jawab


kepada Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Kanit Intelkam bertugas :
1) Unitintelkam bertugas menyelenggarakan fungsi intelijen di
bidang keamanan meliputi pengumpulan bahan
keterangan/informasi untuk keperluan deteksi dini (early
detection) dan peringatan dini (early warning), dalam rangka
pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta pelayanan perizinan;
2) Dalam melaksanakan tugas Unitintelkam menyelenggarakan
fungsi:
a) pembinaan kegiatan intelijen dalam bidang keamanan
dan produk intelijen di lingkungan Polsek;
b) pelaksanaan kegiatan operasional intelijen keamanan
guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan
peringatan dini (early warning), pengembangan jaringan
informasi melalui pemberdayaan personel pengemban
fungsi intelijen;
c) pengumpulan, penyimpanan, dan pemutakhiran biodata
tokoh formal atau informal organisasi sosial, masyarakat,
politik, dan pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan;
d) pendokumentasian dan penganalisisan terhadap
perkembangan lingkungan serta penyusunan produk
intelijen;
e) penyusunan intel dasar, prakiraan intelijen keamanan,
dan menyajikan hasil analisis setiap perkembangan yang
perlu mendapat perhatian pimpinan; dan
f) pemberian pelayanan dalam bentuk izin keramaian
umum dan kegiatan masyarakat lainnya, penerbitan
SKCK kepada masyarakat yang memerlukan, serta
melakukan pengawasan dan pengamanan atas
pelaksanaannya.
3) Khusus untuk Polsek Tipe Metropolitan, Unitintelkam dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh:
a) Perwira Unit Operasional (Panitopsnal), yang bertugas
melakukan pembinaan kegiatan intelijen dalam bidang
keamanan, dan mengumpulkan, menyimpan, dan
melakukan pemutakhiran biodata tokoh formal atau
informal organisasi sosial, masyarakat, politik, dan
pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan,
pendokumentasian dan penganalisisan terhadap
perkembangan lingkungan serta penyusunan produk
intelijen untuk mendukung kegiatan Polsek, dan
pemberdayaan personel pengemban fungsi intelijen;
b) Perwira Unit Administrasi (Panitmin), yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan administrasi dan
ketatausahaan, memberikan pelayanan dalam bentuk izin
keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya, surat
pemberitahuan kegiatan politik, dan SKCK kepada
masyarakat yang membutuhkan, dan melakukan
pengawasan dan pengamanan atas pelaksanaannya;
dan
c) Sub Unit (Subnit), yang bertugas melaksanakan tugas-
tugas operasional meliputi kegiatan operasional intelijen
dasar guna terselenggaranya deteksi dini (early
detection) dan peringatan dini (early warning),
pengembangan jaringan informasi dan penyusunan
prakiraan intelijen dan menyajikan hasil analisis setiap
perkembangan yang perlu mendapat perhatian pimpinan.

h. Unitreskrim dipimpin oleh Kanitreskrim yang bertanggung jawab


kepada Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Kanit Reskrim bertugas :
1) Unitreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi;
2) Dalam melaksanakan tugas, Unitreskrim menyelenggarakan
fungsi:
a) pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana;
pelayanan dan perlindungan khusus kepada remaja,
anak, dan wanita baik sebagai pelaku maupun korban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b) pengidentifikasian untuk kepentingan penyidikan.
3) Khusus untuk Polsek Tipe Metropolitan, Unitreskrim dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh:
a) Perwira Unit Operasional (Panitopsnal), yang bertugas
melakukan pembinaan pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana, menganalisis kasus beserta
penanganannya;
b) Perwira Unit Administrasi (Panitmin), yang bertugas
melaksanakan kegiatan administrasi penyidikan dan
ketatausahaan;
c) Sub Unit Identifikasi (Subnitident), yang bertugas
melakukan identifikasi untuk kepentingan penyidikan; dan
d) Sub Unit, yang bertugas melakukan penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana di daerah hukum Polsek, dan
memberikan pelayanan dan perlindungan khusus kepada
remaja, anak, dan wanita baik sebagai pelaku maupun
korban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

i. Unitbinmas dipimpin oleh Kasatbinmas yang bertanggung jawab


kepada Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Kanit Binmas bertugas :
1) Unitbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat
meliputi kegiatan pemberdayaan Polmas, ketertiban masyarakat
dan kegiatan koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan
swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat;
2) Dalam melaksanakan tugas, Unitbinmas menyelenggarakan
fungsi:
a) pelaksanaan koordinasi dengan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan
kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan
peraturan perundang-undangan;
b) pembinaan dan penyuluhan di bidang ketertiban
masyarakat terhadap komponen masyarakat antara lain
remaja, pemuda, wanita, dan anak; dan
c) pemberdayaan peran serta masyarakat dalam kegiatan
Polmas yang meliputi pengembangan kemitraan dan
kerja sama antara Polsek dengan masyarakat dan
pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan serta organisasi
non pemerintah.
3) Khusus untuk Polsek Tipe Metropolitan, Unitbinmas dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh:
a) Perwira Unit Operasional (Panitopsnal), yang bertugas
merencanakan dan menyelenggarakan administrasi
kegiatan operasional pembinaan masyarakat;
b) Sub Unit Pembinaan Perpolisian Masyarakat
(Subnitbinpolmas), yang bertugas memberdayakan peran
serta masyarakat dan kegiatan Polmas, yang meliputi
pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polsek
dengan masyarakat dan pemerintah tingkat
kecamatan/kelurahan serta organisasi non pemerintah
dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat;
c) Sub Unit Pembinaan Ketertiban Masyarakat
(Subnitbintibmas), yang bertugas melakukan pembinaan
di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen
masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan
anak; dan
d) Sub Unit Pembinaan Keamanan Swakarsa
(Subnitbinkamsa), yang bertugas melaksanakan
koordinasi dan pembinaan teknis terhadap bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa dalam rangka meningkatkan
kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan
peraturan perundang-undangan.
f. Unitsabhara dipimpin oleh Kanitsabahara yang bertanggung jawab
kepada Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakapolsek. Kanit sabahara bertugas :
1) Unitsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan
pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah,
objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan pengendalian
massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat serta pengamanan markas;
2) Dalam melaksanakan tugas Unitsabhara menyelenggarakan
fungsi:
a) pelaksanaan tugas Turjawali;
b) penyiapan personel dan peralatan untuk kepentingan
tugas patroli, pengamanan unjuk rasa, dan pengendalian
massa;
c) pemeliharaan ketertiban umum berupa penegakan
hukum Tipiring dan pengamanan TPTKP; dan
d) penjagaan dan pengamanan markas.
3) Khusus untuk Polsek Tipe Metropolitan, Unitsabhara dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh:
a) Perwira Unit Operasional (Panitopsnal), yang bertugas
mengendalikan kegiatan Turjawali, penegakan hukum
Tipiring, TPTKP dan pengamanan markas;
b) Perwira Unit Administrasi (Panitmin), yang bertugas
merencanakan dan menyelenggarakan administrasi
umum yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Unitsabhara;
c) Sub Unit Patroli (Subnitpatroli), yang bertugas
melaksanakan kegiatan Turjawali, penegakkan hukum
Tipiring dan TPTKP; dan
d) Sub Unit Pengendalian Massa (Subnitdalmas), yang
bertugas melaksanakan pengamanan unjuk rasa dan
pengendalian massa serta melaksanakan kegiatan
penjagaan dan pengamanan markas.
g. Unitlantas dipimpin oleh Kanitlantas yang bertanggung jawab kepada
Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali
Wakapolsek. Kanit Lantas bertugas :
1) Unitlantas bertugas melaksanakan Turjawali bidang lalu
lintas, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan
hukum di bidang lalu lintas;
2) Dalam melaksanakan tugas, Unitlantas menyelenggarakan
fungsi:
a) pembinaan partisipasi masyarakat di bidang lalu lintas
melalui kerja sama lintas sektoral dan Dikmaslantas;
b) pelaksanaan Turjawali lalu lintas dalam rangka
Kamseltibcarlantas; dan
c) pelaksanaan penindakan pelanggaran serta
penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum.
3) Khusus untuk Polsek Tipe Metropolitan, Unitlantas dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh :
a) Perwira Unit Operasional (Panitopsnal), yang bertugas
melaksanakan dan mengendalikan Dikmaslantas dan
kerja sama di bidang lalu lintas;
b) Perwira Unit Administrasi (Panitmin) yang bertugas
merencanakan dan menyelenggarakan administrasi
umum yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Unitlantas;
c) Sub Unit Kecelakaan (Subnitlaka), yang bertugas
menangani kecelakaan lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum; dan
d) Sub Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan
Patroli (Subnitturjawali), yang bertugas melaksanakan
kegiatan Turjawali dan penindakan terhadap
pelanggaran lalu lintas dalam rangka penegakan
hukum dan Kamseltibcarlantas.

h. Unitpolair dipimpin oleh Kanitpolair yang bertanggung jawab kepada


Kapolsek, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali
Wakapolsek. Kanit Polair bertugas :
1) Unitpolair bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian
perairan, yang meliputi patroli perairan, penegakan hukum di
perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan lainnya;
2) Dalam melaksanakan tugas Unitpolair menyelenggarakan
fungsi:
a) pelaksanaan patroli, pengawalan, penegakan hukum di
wilayah perairan, dan pembinaan masyarakat pantai di
daerah hukum Polsek; dan
b) pelaksanaan transportasi kepolisian di perairan;

10. Inovasi

Peran Kepala Kepolisian Sektor Guna Mendukung Transformasi Polri


Yang Presisi Dalam Rangka Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang
Kondusif melalui usulan inovasi dalam upaya meningkatkan kegiatan
preventif untuk menjamin terciptanya keamanan sehingga mampu
mendorong peningkatan destinasi wisata di wilayah hukum Polsek
Negara Polres Jembrana Polda Bali, melalui tahapan sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan
1) Membuat Jukrah ke Subsatker Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali terkait penerapan inovasi dalam
pelaksanaan tugas untuk mendukung terciptanya keamanaan
sehingga mampu mendorong peningkatan destinasi wisata;
2) Usulan inovasi dalam upaya meningkatkan kegiatan preventif
berupa :
a) Peningkatan Deteksi dini (early detection) dan
peringatan dini (early warning) melalui pemberdayaan
jumlah personel pengemban fungsi intelijen;
b) Peningkatan giat Polmas dan Penyuluhan melalui
media cetak dan elektronik yang dikoordinir oleh fungsi
Binmas;
c) Peningkatan Respon Time penanganan kejahatan
melalui Pembuatan Panic Alarm di tempat wisata yang
dikoordinir oleh fungsi Reskrim;
d) Peningkatan Pam Objek Vital melalui pemberdayaan
jumlah personel pengemban fungsi Sabhara;
e) Peningkatan Turjawali dan Kamseltibcarlantas melalui
pemberdayaan jumlah personel pengemban fungsi
Lantas.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Peningkatan Deteksi dini (early detection) dan peringatan dini
(early warning) melalui pemberdayaan jumlah personel
pengemban fungsi intelijen yang dikordinir langsung oleh Kanit
Intelkam Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali utamanya
dilokasi obyek wisata guna menjamin terciptanya Kamtibmas
yang kondusif dalam upaya mendukung peningkatan destinasi
wisata diwilayah hukum Polsek Negara Polres Jembrana Polda
Bali;
2) Peningkatan Giat Polmas dan Penyuluhan melalui media cetak
dan elektronik yang dikoordinir oleh fungsi Binmas yang
dikordinir langsung oleh Kanit Binmas Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali utamanya dilokasi obyek wisata dan titik
rawan gangguan kamtibmas guna menjamin terciptanya
Kamtibmas yang kondusif dalam upaya mendukung peningkatan
destinasi wisata diwilayah hukum Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali;
3) Peningkatan Respon Time penanganan kejahatan melalui
Pembuatan Panic Alarm di tempat wisata yang dikoordinir
langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Negara Polres Jembrana
Polda Bali utamanya dilokasi obyek wisata dan titik rawan
gangguan kamtibmas guna menjamin terciptanya Kamtibmas
yang kondusif dalam upaya mendukung peningkatan destinasi
wisata diwilayah hukum Polsek Negara Polres Jembrana Polda
Bali;
4) Peningkatan Pam Objek Vital melalui pemberdayaan jumlah
personel pengemban fungsi Sabhara yang dikordinir langsung
oleh Kanit Sabhara Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali
utamanya dilokasi obyek wisata dan titik rawan gangguan
kamtibmas guna menjamin terciptanya Kamtibmas yang
kondusif dalam upaya mendukung peningkatan destinasi wisata
diwilayah hukum Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali;
5) Peningkatan Turjawali dan Kamseltibcarlantas melalui
pemberdayaan jumlah personel pengemban fungsi Lantas yang
dikordinir langsung oleh Kanit Lantas Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali utamanya dilokasi obyek wisata dan titik
rawan gangguan kamtibmas guna menjamin terciptanya
Kamtibmas yang kondusif dalam upaya mendukung peningkatan
destinasi wisata diwilayah hukum Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali.

c. Tabel perbandingan tupoksi dengan inovasi

Tabel 1.
Perbandingan tupoksi dengan Inovasi

No tupoksi Inovasi Ket


Peningkatan Deteksi dini
Deteksi dini (early (early detection) dan
detection) dan peringatan peringatan dini (early
1 dini (early warning) melalui warning) melalui
pemberdayaan personel pemberdayaan jumlah
pengemban fungsi intelijen personel pengemban
fungsi intelijen.
Peningkatan giat Polmas
Giat Polmas dan
dan Penyuluhan melalui
Penyuluhan yang
2 media cetak dan elektronik
dikoordinir oleh fungsi
yang dikoordinir oleh fungsi
Binmas
Binmas
Peningkatan Respon Time
Respon Time penanganan penanganan kejahatan
kejahatan di tempat wisata melalui Pembuatan Panic
3
yang dikoordinir oleh Alarm di tempat wisata
fungsi Reskrim yang dikoordinir oleh fungsi
Reskrim
Pam Objek Vital melalui Peningkatan Pam Objek
pemberdayaan personel Vital melalui
4
pengemban fungsi pemberdayaan jumlah
Sabhara personel pengemban
fungsi Sabhara

Turjawali dan Peningkatan Turjawali dan


Kamseltibcarlantas Kamseltibcarlantas melalui
5 melalui pemberdayaan pemberdayaan jumlah
personel pengemban personel pengemban
fungsi Lantas. fungsi Lantas.

Dari penjelasan tabel 1 tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa


inovasi melalui upaya meningkatkan kegiatan preventif untuk
menjamin terciptanya keamanan di wilayah hukum Polsek Negara
Polres Jembrana Polda Bali adalah merupakan upaya dalam
mengoptimalkan Peran Kepala Kepolisian Sektor Guna Mendukung
Transformasi Polri Yang Presisi Dalam Rangka Terwujudnya Situasi
Kamtibmas Yang Kondusif

11. Kendala Yang akan Dihadapi

Beberapa prediksi kendala yang akan dihadapi baik berupa Faktor


Internal maupun Eksternal pada penerapan Usulan inovasi dalam upaya
meningkatkan kegiatan preventif untuk menjamin terciptanya keamanan
sehingga mampu mendorong peningkatan destinasi wisata di wilayah
hukum Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali, sebagai berikut :

a Faktor Internal, antara lain :


1) Kemampuan SDM personil Polsek Negara Polres Jembrana
Polda Bali dalam mendukung penerapan inovasi;
2) Ketersedian dukungan anggaran Polsek Negara Polres
Jembrana Polda Bali dalam mendukung penerapan inovasi;
3) Ketersedian dukungan sarana dan prasarana Polsek Negara
Polres Jembrana Polda Bali dalam mendukung penerapan
inovasi;
4) Metode pelaksanaan Polsek Negara Polres Jembrana Polda Bali
dalam mendukung penerapan inovasi.
b. Faktor Eksternal, antara lain :
a) Banyaknya wisatawan dengan karakter dan budaya yang
berbeda sehingga menjadi tantangan tugas tersendiri dalam
memberikan pelayanan guna mewujudkan situasi kamtibmas
yang kondusif
b) Masuknya Virus Corona di Indonesia sejak awal bulan Maret
2020 sehinga Pemerintah memberlakuan PSBB dan New
Normal di sejumlah Provinsi/ kota termasuk Provinsi Bali
khususnya yang berimbas pada efisiensi dan efektifitas kerja
dimasa pandemi covid-19;
BAB III
PENUTUP

12. Kesimpulan

Bahwa Pelaksanaan inovasi untuk mengoptimalkan Peran Kepala


Kepolisian Sektor Guna Mendukung Transformasi Polri Yang Presisi
Dalam Rangka Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang Kondusif melalui
peningkatan kegiatan preventif sangat dibutuhkan untuk menjamin
terciptanya keamanan sehingga mampu mendorong peningkatan
destinasi wisata di wilayah hukum Polsek Negara Polres Jembrana Polda
Bali.
Kendala yang akan dihadapi berupa faktor internal dan eksternal
dalam pelaksanaan penerapan inovasi untuk mengoptimalkan Peran
Kepala Kepolisian Sektor Guna Mendukung Transformasi Polri Yang
Presisi Dalam Rangka Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang Kondusif
melalui peningkatan kegiatan preventif perlu disikapi dengan bijak untuk
memperoleh solusi yang tepat dan hasil yang maksimal.

13. Saran
Agar pelaksanaan Inovasi untuk mengoptimalkan Peran Kepala
Kepolisian Sektor Guna Mendukung Transformasi Polri Yang Presisi
Dalam Rangka Terwujudnya Situasi Kamtibmas Yang Kondusif melalui
peningkatan kegiatan preventif dapat memperolah hasil yang maksimal,
maka perlu dilakukan pembenahan dengan mempertimbangkan kendala
yang akan dihadapi, sehigga dapat lebih memaksimalkan pencapaian
target di era Police 4,0.
Demikian Karya Ilmiah ini dibuat sebagai bahan masukan kepada
pimpinan untuk mengambil langkah dalam menentukan kebijakan lebih
lanjut.
OPTIMALISASI PERAN KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR
GUNA MENDUKUNG TRANSFORMASI POLRI YANG PRESISI
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF

Karya Ilmiah
Oleh
……………………

JEMBRANA, BALI
2021
25

Anda mungkin juga menyukai