Dra. Marfuah Sri Sanityastuti, M.

Si
A. SYARAT ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE)
Pengetahuan (Knowledge)
Sistematis
Obyektif, dapat dikontrol.
B. SYARAT SOSIOLOGI
Empiris
pengamatan dengan indera dapat dianalisa dengan akal fikiran.
Teoritis
Berdasarkan konsep-konsep yang mengungkapkan pengertian dan
hubugan sebab akibat secara teoritis tentang kehidupan sosial.
Komulatif
Sosiologi dibangun dari teori-teori yang terkumpul dari penemu
pertama berkembang sampai saat ini.
Non-Etis
Sosiologi tidak menilai baik atau buruk terhadap fenomena sosial.

C. OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI
Adalah hubungan antara individu-individu dalam
masyarakat .
D. DEFINISI SOSIOLOGI
August Comte :
Sosiologi berasal dari dua kata yaitu Socius (kawan) dan logos (ilmu)
berarti ilmu tentang berkawan ( masyarakat ).
Peter L. Berger :
Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara masyarakat dan individu.
Max Weber :
Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman
interpretatif mengenai tindakan sosial.
Selo Soemarjan :
Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat yang memperlajari struktur
sosial, proses sosial, perubahan sosial dll.
Roucek & Warren :
Sosiologi adalah ilmu yag mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok.

Ibn Khaldun ( 1347-1406 )
Pemikir muslim abad ke 14, kelahiran Tunisia th 1332.
Ashobiyah sebagai poros utama pemikirannya tentang
ikatan sosial dalam masyarakat
Konflik sosial dalam pemikiran Khaldun adalah konflik
yang fungsional dalam masyarakat
Rasionalitas menurut Khaldun adalah logika
temporalistik-relativistik-materialistik ( mampu
memisahkan antara logika dan agama
Sebagai intelektual muslim yang sekuler
Auguste Comte (1798-1857)
berkebangsaan Perancis, merupakan BAPAK
SOSIOLOGI yang pertama kali memberi nama kajian
tentang social statistics dan social dynamics dengan
kata-kata dari socius dan logos menjadi SOSIOLOGI.
Sebagai social statistics Sosiologi mempelajari
hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Sedangkan sebagai social dynamics
mengkaji bagaimana lembaga-lembaga kemasyarakatan
berkembang sepanjang masa melalui tiga tahap yaitu :
tahap teologi, metafisis dan tahap positif. Hasil karya
yang terkenal : The Positif Phylosophy ( 6 jilid 1830-
1840), Subyective Synthesis (1820)
Karl Mark ( 1818 1882 ).
Berkebangsaan Jerman, Seorang Revolusioner,
senantiasa berfikir untuk mengkritik dan protes
terhadap situasi yang sedang terjadi.
Sangat besar pengaruh filsafat Dialektika Hegel yaitu
Thesis-antithesis-synthesis.
Di Indonesia pemikiran Mark senantiasa
disembunyikan oleh penjajah dan orde baru untuk
kepentingan penguasa agar tidak terjadi gejolak karena
aksi protes dan kritik. Tapi sejak Reformasi pemikiran
mark justru berkembang pesat di Indonesia.
Buku yang terkenal : Communist Manifesto ( 1847 ), Das
Capital ( 1867)
Herbert Spencer (1830 1903)
berkebangsaan Inggris, telah berhasil menguraikan
Sosiologi secara rinci dan sistematis sebagai obyek
kajian adalah keluarga, politik, agama, pengendalian
sosial, industri, asosiasi, masyarakat setempat,
pembagian kerja, lapisan sosial, sosiologi pengetahuan
dan ilmu pengetahuan ditambah penelitian terhadap
kesenian dan keindahan. Bukunya yang terkenal adalah
: Social Statistics (1850), The Principles of Sociology (
1877).

Emile Durkheim (1858-1917)
berkebangsaan Perancis, merupakan Bapak Sosiologi
Modern, telah berhasil membagi Sosiologi secara rinci
menjadi :
a. Sosiologi Umum (individu dan kelompok),
b. Sosiologi Agama,
c. Sosiologi Hukum ( organisasi politik, sosial, perkawinan dan
keluarga),
d. Sosiologi Kejahatan,
e. Sosiologi Ekonomi (kelompok kerja),
f. Demografi (masyarakat perkotaan dan pedesaan),
g. Sosiologi Estetika.
Disamping itu Durkheim mengulas solidaritas dalam
masyarakat bersahaja bersifat mekanis karena sifatnya
yang spontan, sedangkan pada masyarakat komplek
bersifat organis karena terorganisir.
Yang lebih penting lagi Durkheim dapat menunjukkan
bahwa bunuhdiri sebagai fenomena sosiologis bunuhdiri
bervariasi menurut terbaliknya tingkat integrasi kelompok
sosial dimana individu menjadi anggotanya dan hanya
metode sosiologi yang dapat mengobservasi peristiwa
bunuhdiri karena dalam metode tersebut fenomena sosial
merupakan benda dan harus diperlakukan sebagai benda
(dapat diobservasi). Sehingga memungkinkan untuk
memahami sifat dasar yang sesungguhnya yaitu ketiadaan
afeksi dan kehampaan moral yang terkait dengan
kurangnya integrasi sosial. Dengan membuat tipologi
bunuhdiri, Durkheim lebih memperjelas bahwa bunuhdiri
merupakan fenomena sosial bukan hanya menyangkut
psikologis, yaitu bunuhdiri Altruistik karena kuatnya
solidaritas mekanik, bunuhdiri Egoistik karena kuatnya
solidaritas organik, bunuhdiri anomik, karena adanya
kondisi tanpa norma, stress, bunuhdiri Fatalistik, karena
regulasi yang sangat cepat tidak ada otonomi, sudah tidak
bisa berbuat apa-apa. Bukunya yang terkenal adalah : The
Social Division of Labor (1893), The Rules of Sociological
Method (1895), Suicide ( 1897)
Max Weber ( 1864- 1920 )
Berkebangsaan Jerman, Sosiologi sebagai ilmu yang
berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi
sosial serta memahami tindakan/perilaku manusia dan
menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
Dia terkenal dengan method of understanding dan ideal
typus theory, yaitu kontruksi dalam fikiran peneliti
sebagai alat untuk menganalisa gejala-gejala dalam
masyarakat.
Dengan ajaran-ajarannya sangat menyumbang
perkembangan sosiologi misalnya tentang wewenang,
birokrasi, sosiologi agama, organisasi dll
Buku karyanya : Economy and Society (1920 ) The
Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (
diterjemahkan 1930 )
Charles Horton Cooley ( 1864- 1929 )
Berkebangsaan Amerika, mengembangkan sosiologi
khususnya mengenai hubungan timbal-balik dan
hubungan antara individu dan masyarakat.
Perkembanga kehidupan sosial dimulai sejak dilahirkan,
diasuh dalam lingkungan keluarga, primary group
adalah peleburan individu-individu dalam kelompok
sehingga tujuan individu adalah tujuan kelompok.
Dia mengidamkan masyarakat damai sebagaimana
masyarakat bersahaja, dan prihatin terhadap
perkembangan yang terjadi pada masyarakat modern
yang kehilangan norma-norma.
Buku yang terkenal : Human Nature and Social Order (
3 jilid 1902), Social Organization ( 1909 ).

BERFIKIR SOSIOLOGIS
Pemahaman teori-teori lewat buku.
sesuai dengan kebutuhan.
Kejelian mengamati realitas sosial (konteks) secara
sosiologis ( diamati, dipahami, dideskripsikan, dianalisis
dan dilihat kecenderungannya).

Paradigma :
Pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi
subyect matter (pokok persoalan) yang dipelajari suatu
disiplin ilmu.
- Membantu merumuskan :
- Apa yang dipelajari?
- Persoalan apa yang mesti dijawab?
- Bagaimana menjawabnya ?
- Aturan yang diikuti untuk menginterpretasikan dan menjawab
persoalan ?
- Menggolongkan, merumuskan dan menghubungkan
exemplar, teori-teori, metode-metode serta seluruh
pengamatan.
Social Fact Paradigm- Paradigma Fakta Sosial.
Tokoh Email Durkheim.
Subyect matter fakta-fakta sosial :
Struktur sosial jaringan hubungan sosial dimana interaksi
sosial berproses sehingga posisi sosial menjadi berbeda-beda.
Pranata sosial nilai-nilai dan norma-norma sosial
Ciri-ciri Utama :
General bersifat umum
External diluar eksistensi individu.
Coercion memaksa.
Grand Theory
Teori Fungsionalisme Struktural
Teori Konflik
Social Definition Paradigm Paradigma Definisi Sosial :
Tokoh Max Weber.
Subyect Matter Social action ( Tindakan sosial)- Struktur dan
pranata sosial dapat membentuk tindakan manusia yang penuh
makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan pada
timbulnya tindakan orang lain.
Ciri pokok :
Tindakan manusia yag mengandung arti subyektif tindakan
nyata.
Tindakan nyata yang bersifat membatin dan subyektif
Tindakan yang berpengaruh positif- persetujuan secara diam-
diam.
Tindakan yang diarahkan pada seseorang atau sekelompok
orang
Tindakan yang memperhatikan dan terarah kepada orang lain.
Grand Theory :
Teori Interaksionisme Simbolik.

Social Behavior Paradigm
Tokoh B.F. Skinner
Subyect Matter hubungan antara individu dan
lingkungannya ( obyek sosial dan non sosial ),
memprediksi perilaku yang terjadi sebagai hasil
interaksi antara individu. Asumsi bahwa manusia pada
dasarnya merupakan makhluk pengejar keuntungan (
reward).
Grand Theory :
Teori Pertukaran Sosial.

Grand Theory Sociology
TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL
Tokohnya Robert K Merton.
Menekankan pada keteraturan, harmonisasi,
kemapanan, equilibrium.
Konsep-konsep utama adalah fungsi, disfungsi, fungsi
latent, manifest dan keseimbangan.
Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam
sistem sosial fungsional terhadap struktur sosial yang
lain, sebaliknya bila disfungsional maka struktur akan
hilang dengan sendirinya.

Contoh :
Gelandangan lampu merah, fungsional bagi komunitas tersebut
untuk mencari nafkah. Ada struktur lain boss dari gelandangan
tersebut.

Teori Interaksionisme Simbolik
Tokoh John Dewey, Charles Horton Cooley dilanjutkan
Herbert Blumer.
Sifat khas dari interaksi antar manusia adalah adanya
saling menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya.
Tindakan seseorang berdasarkan makna yang diberikan
atas tindakan orang lain.
Asumsi dasarnya adalah bahwa interaksi antar individu
diantarai oleh penggunaan simbol-simbol, interpretasi
dengan saling memahami.
Stimulus- interpretasi- respon
Contoh : Gelandangan lampu merah
Bagi orang yang tidak mau memberi uang receh kepadanya
karena mereka memberi makna orang tidak boleh minta-
minta tapi harus bekerja keras untuk mendapatkan rizki.
Bagi anda yang mau memberi sebagian uang receh karena
anda memberi makna bahwa orang tersebut belum
memperoleh kesempatan mendapatkan pekerjaan atau anda
beranggapan bahwa orang tersebut berhak atas sebagian
rizki anda.


Teori Pertukaran Sosial
Tokohnya George C. Homans
Menekankan pertimbangan untung-rugi bagi interaksi
sosial antara seseorang dengan orang lain.
Manusia tidak mencari keuntungan maksimal tapi
senantiasa igin mendapatkan keuntungan.
Manusia tidak bertindak secara rasional sepenuhnya
tapi cenderung berfikir untung-rugi.
Dalam informasi yang sempit masih mengembangkan
alternatif guna memperhitungkan untung-rugi.
Dalam keterbatasan mereka berkompetisi untuk
mendapatkan keuntungan.
Keuntungan bisa berwujud material maupun non
material
Contoh : Gelandanga lampu merah
Bagi anda yang mau memberi uang receh karena
khawatir mobil anda digores oleh orang-orang tersebut
berarti perilaku anda untuk memperoleh keuntungan

AMELIORATIVE/SOCIAL PROBLEMS/ MASALAH SOSIAL
GEJALA ABNORMAL DALAM MASYARAKAT
MENGURANGI/MENGHILANGKAN

SCIENTIFIC/SOCIETAL PROBLEM/MASALAH MASYARAKAT
ANALISA GEJALA KEHIDUPAN MASYARAKAT
IDENTIFIKASI, OBSERVASI KECENDERUNGAN

TIMBUL KARENA KEGONCANGAN AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL

PENYEBAB KEKURANGAN :
EKONOMI KEMISKINAN, PENGANGGURAN
BIOLOGIS PENYAKIT MENAHUN
PSIKOLOGIS PENYAKIT MENAHUN
KEBUDAYAAN PERCERAIAN, KEJAHATAN, KENAKALAN, KONFLIK

KEPINCANGAN SOSIAL :
WARISAN FISIK PENGURANGAN/PEMBATASAN SUMBER DAYA
ALAM
WARISAN BIOLOGIS PEMBATASAN KELAHIRAN, JUMLAH
PENDUDUK
WARISAN SOSIAL DEPRESI, PENGANGGURAN,PENDIDIKAN,
POLITIK, AGAMA, KESEHATAN DLL
KEBIJAKSANAAN SOSIAL PERENCANAAN YANG MENGALAMI
DISTORSI

KRITERIA TIDAK ADANYA PERSESUAIAN NILAI-NILAI SOSIAL
DENGAN KENYATAAN/TINDAKAN SOSIAL

SUMBER SOSIAL GEJALA APAPUN YANG MENGAKIBATKAN
KEPINCANGAN SOSIAL

PIHAK YANG MENETAPKAN MASYARAKAT YANG MENENTUKAN

MANIFEST SOCIAL PROBLEM- TINDAKAN MENYIMPANG YANG
TIDAK DISUKAI MASYARAKAT

LATENT SOCIAL PROBLEM PENYIMPANGAN YANG DIBIARKAN
MASYARAKAT MIS BERTAPA, SEMEDI

PERHATIAN MASYARAKAT LETAK GEOGRAFIS SEMAKIN JAUH
SEMAKIN TIDAK MENJADI MASALAH
PENYIMPANGAN PRIMER
TEMPORER, DAPAT DIMAKLUMI MASYARAKAT
PELANGGARAN RAMBU-RAMBU, MENUNDA BAYAR PAJAK

PENYIMPANGAN SEKUNDER
MENGANGGU KEHIDUPAN MASYARAKAT
PERKOSAAN, PENODONGAN, PENCURIAN DLL

PENYIMPANGAN INDIVIDUAL
DILAKUKAN SENDIRI DARI PERENCANAAN SAMPAI
PELAKSANAAN

PENYIMPANGAN KELOMPOK
DILAKUKAN BERKELOMPOK SEBAGAI SUBKEBUDAYAAN
YANG TIDAK BISA DITERIMA OLEH KEBUDAYAAN SETEMPAT
GENG/ MAFIA PENJAHAT, PREMANISME
DIFFERENTIAL ASSOCIATION-TEORI PERGAULAN BERBEDA- EDWIN
H SUTHERLAND
PENYIMPANGAN BERSUMBER DARI PERGAULAN
INDIVIDU MENERIMA NORMA DAN NILAI KELOMPOK MENYIMPANG
SEBAGAI NORMA YANG SAH
INDIVIDU DI LINGKUNGAN PSK BERKECENDERUNGAN MENJADI PSK

TEORI LABELLING EDWIN M LEMERT
PENYIMPANGAN KARENA ADANYA JULUKAN, STIGMA,ETIKET NEGATIF
DARI MASYARAKAT
MENGIDENTIFIKASIKAN DIRI SEBAGAI PENYIMPANG

TEORI FUNGSIONAL EMILE DURKHEIM
GEJALA DALAM MASYARAKAT FUNGSIONAL
PENYIMPANGAN UNTUK KESEIMBANGAN DAN MENGEMBANGKAN
SISTEM MORALITAS DAN HUKUM



TEORI KONFLIK KARL MARX
KAPITALISME SEBAGAI SUMBER PENYIMPANGAN
EKPLOITASI, ALIENASI, DISKRIMINASI, HEGEMONI TERHADAP
BURUH MEMICU PENYIMPANGAN
TINDAKAN YANG BERTENTANGAN DENGAN DENGAN KERJA KERAS
SEBAGAI PENYIMPANGAN

TEORI MERTON- ROBERT K. MERTON
STRUKTUR SOSIAL PENYEBAB PENYIMPANGAN
KETIDAK SESUAIAN ANTARA TUJUAN DAN CARA MENCAPAINYA
SEBAGAI PENYIMPANGAN DAN TIMBUL ANOMIE
ANOMIE SITUASI TANPA NORMA KARENA HARAPAN MASYARAKAT
TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN


SOCIETY KAWAN (BERGAUL)-MASYARAKAT
HUBUNGAN MANUSIA INDIVIDU DAN KELOMPOK-
HUBUNGAN SOSIAL-SISTEM SOSIAL

COMMUNITY MASYARAKAT SETEMPAT (GEOGRAFIS)

MAC IVER & PAGE
SISTEM KEBIASAAN- KESATUAN SOSIAL

RALPH LINTON
KELOMPOK KESATUAN YANG JELAS

SELO SUMARJAN
BERSAMA KEBUDAYAAN


KUMPULAN INDIVIDU DALAM
KELUARGA
KELOMPOK
KEGIATAN
KEBIASAAN, TATA CARA
NORMA

MEMBENTUK KESATUAN

SISTEM SOSIAL YANG TERINTEGRASI
KELOMPOK TERATUR
IN GROUP DAN OUT GROUP (SUMNER)
IN GROUP - RASA SIMPATI DEKAT
OUT GROUP ANTAGONISME, ANTIPATI
ETNOSENTRISME (PERLAWANAN)
FANATISME KELOMPOK
PRIMARY GROUP DAN SECONDARY GROUP
(CHARLES HORTON COOLEY)
PRIMARY GROUP KENAL MENGENAL- TUJUAN INDIVIDU
SEBAGAI TUJUAN KELOMPOK- KELUARGA, SEPERMAINAN,
RT
SECONDARY GROUP- BANYAK- TIDAK SALING KENAL-
TIDAK LANGGENG- PENJUAL/PEMBELI, KONTRAK
MENGONTRAK.

GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT (PAGUYUBAN DAN
PATEMBAYAN)(FERDINAND TONNIES)
GEMEINSCHAFT HUBUNGAN BATIN MURNI - ALAMIAH KEKAL
KELUARGA, KEKERABATAN,RT
GESELLSCHAFT IKATAN LAHIR JANGKA PENDEK HUBUNGAN
PERJANJIAN- IKATAN PROFESI, ORGANISASI.

INFORMAL GROUP DAN FORMAL GROUP ( MAX WEBER)
INFORMAL GROUP TIDAK TERORGANISIR, TIDAK BERSTRUKTUR,
KEPENTINGAN DAN PENGALAMAN SAMA- KLIK ( KELOMPOK DALAM
KELOMPOK)
FORMAL GROUP TERORGANISIR BIROKRATIS TERATUR DISIPLIN
STRUKTUR DAN MEKANISME JELAS- ORGANISASI, PEMERINTAHAN

RURAL COMMUNITY DAN URBAN COMMUNITY
RURAL COMMUNITY HUBUNGAN KUAT TIDAK TERSPESIALISASI
HOMOGEN, - MEKANIS
URBAN COMMUNITY BEBAS TERSPESIALISASI HETEROGEN -
ORGANIS

KELOMPOK TIDAK TERATUR
CROWD (KERUMUNAN)
TEMPORER
TIDAK TERORGANISIR
INTERAKSI SPONTAN
TANPA IDENTITAS
TANPA PELAPISAN SOSIAL
SEJAUH MATA MELIHAT DAN TELINGA MENDENGAR
MUDAH TERPENGARUH DAN BUBAR
KELOMPOK ORANG DI TEMPAT-TEMPAT UMUM, TERMINAL,
STASIUN, BANDARA.
PUBLIC/ AUDIENCE
NILAI SOSIAL SAMA
KEPENTINGAN PRIBADI
TIDAK ADA KESATUAN
TERPENCAR
PESERTA KAMPANYE, PENDENGAR, PEMIRSA, PEMBACA


PERADABAN MANUSIA DITANDAI OLEH
PERKEMBANGAN MASYARAKAT :
MASYARAKAT NOMAD BERKELOMPOK- HIDUP
BERPINDAH-PINDAH-KETERGANTUNGAN DENGAN
ALAM SANGAT TINGGI
MASYARAKAT AGRARIS- MENETAP-
BERCOCOKTANAM-MEMBUAT ALAT
MASYARAKAT INDUSTRIAL- REVOLUSI HIJAU-
MESINISASI- TEKNOLOGI PERTANIAN-MUNCUL
INDUSTRI/PABRIK
MASYARAKAT INFORMASI- GLOBALISASI-
SEBAGIAN BESAR WAKTUNYA UNTUK KEPERLUAN
INFORMASI
PERKEMBANGAN MASYARAKAT BERDASARKAN MODE
OF PRODUCTION
MASYARAKAT KOMUNAL- EKONOMI KEBERSAMAAN-TIDAK
ADA KEPEMILIKAN- PERSEDIAAN MAKAN CUKUP
MELAKUKAN CEREMONIAL/RITUAL-AGAMA, KEBUDAYAAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SUPER STRUKTUR.
MASYARAKAT FEODAL- ARISTOKRASI-DOMINASI-
PERBUDAKAN-PEMILIK TANAH DAN BUDAK-EKONOMI
POLITIK SEBAGAI SUPER STRUKTUR
MASYARAKAT KAPITALIS-PEMILIK MODAL DAN BURUH-
PERTENTANGAN KELAS-EKSPLOITASI(SURPLUS VALUE)-
ALIENASI-DETERMINISME EKONOMI SEBAGAI SUPER
STRUKTUR
M ASYARAKAT SOSIALIS-KEPEMILIKAN DIPEGANG NEGARA
MELALUI AGEN-PARTAI KOMUNIS- PENGUASA DAN RAKYAT
MASYARAKAT KOMUNIS-TANPA KELAS-PEMBEBASAN DARI
KETERTINDASAN-EMANSIPATORIS-WELFARE STATE- UTOPIA
DERRIDA (1978) METODE INTERPRETASI (DECONSTRUCTION)
BERSIFAT SEWENANG-WENANG SEHINGGA SETIAP ORANG,
KELOMPOK, REZIM BERHAK ATAS INTERPRETASI
JURGEN HABERMAS (1972) ADA KAITAN YANG STRATEGIS
ANTARA PENGETAHUAN MANUSIA (EMPIRIS,
ANALITIS,HISTORIS,HERMENEUTIK,KRITIS) DENGAN
KEPENTINGAN(TEKNIS,PRAKTIS,EMANSIPATORIS) ATAU
SEBALIKNYA. PENGETAHUAN DAPAT BERUPA KONSEP,
KESADARAN UMUM DAN WACANA PUBLIK, KETIGANYA
MERUPAKAN KONTRUKSI SOSIAL
ANTONIO GRAMSCI (1971) INSTITUSI NEGARA (BIROKRASI,
ADMINISTRASI,MILITER) MEMILIKI KAPABILITAS MELAKUKAN
DOMINASI POLITIK SEHINGGA TERCIPTA HEGEMONI
KESADARAN INDIVIDU WARGA NEGARA
HERBERT MARCUSE ( 1964) DESUBLIMASI REPRESIF
MASYARAKAT MERASA PUAS DENGAN WACANA YANG
DIMUNCULKAN MESKIPUN SECARA INTELEKTUAL DAN
KULTURAL MENINDAS.

TALCOTT PARSONS (1902-79) SEBAGAI HOBBESIAN, MANUSIA
SECARA ALAMIAH AKAN SALING MENCAKAR KECUALI
DIKONTROL DAN DIKEKANG SECARA SOSIAL. AGAR
MASYARAKAT BERLANJUT :
ADAPTASI - SISTEM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN
PENCAPAIAN TUJUAN - SISTEM MENENTUKAN TUJUAN AGAR
MASYARAKAT TERARAH
INTEGRASI KEBUTUHAN UNTUK MEMPERTAHANKAN KEPADUAN
SOSIAL
PEMELIHARAAN POLA - SOSIALISASI AGAR NILAI-NILAI
TERPELIHARA
MASYARAKAT MEREPRODUKSI DIRINYA SENDIRI DENGAN
SOSIALISASI YAITU GENERASI YANG BARU LAHIR SETIAP SAAT
DAN SANGAT PERLU DISOSIALISASI, DIDIDIK DAN DIAJARKAN
BAGAIMANA MENJADI BAGIAN DARI MASYARAKAT DAN
MENEMUKAN PERAN. DENGAN MENGADAPTASI PENDAPAT
FREUD BAHWA FUNGSI KELUARGA ADALAH UNTUK
REPRODUKSI MANUSIA DALAM MASYARAKAT

GEORGE SIMMEL (1858-1918)- SEBAGAI MARXIAN-
KONFLIK LEBIH SERING MENJADI BASIS
PERKEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PEREBUTAN
ATAS TANAH, SUMBERDAYA, KEMAKMURAN, ALAT
PRODUKSI, AIR, PERUMAHAN, PENDIDIKAN DLL-
SEJARAH PERTENTANGAN KELAS KEKUASAAN,
POLITIK DAN INSTITUSI SOSIAL BERSIFAT DINAMIS
BUKAN FUNGSIONAL- MASYARAKAT BUKAN SEBUAH
SISTEM TAPI PERTEMPURAN YANG DIMENANGKAN
OLEH ORANG KAYA. DENGAN ITU :
MASYARAKAT BERKEMBANG
INSTITUSI SEBAGAI PENENGAH KONFLIK KELOMPOK
KETERTIBAN SOSIAL RAWAN DAN MUDAH DIRUNTUHKAN
ORANG SALING BERSAING UNTUK BEREBUT SUMBERDAYA
DAN KEMAKMURAN
KONTROL SOSIAL AGAR SEMUA BERJALAN LANCAR
SOSIALISASI MENGAJARKAN ATURAN-ATURAN
ADAPTASI KEBUTUHAN UNTUK MEMPRODUKSI MAKANAN
DAN BAHAN
SISTEM KEPERCAYAAN- AGAMA DAN IDEOLOGI AGAR NILAI-
NILAI YANG DIPEGANG DAPAT DITERUSKAN
KEPEMIMPINAN SESEORANG ATAU KELOMPOK AGAR TUJUAN
TERCAPAI
REPRODUKSI- SEPERANGKAT ATURAN BAGI AKTIVITAS SEKSUAL
DAN MEMBESARKAN ANAK
STRATIFIKASI SOSIAL- ORANG YANG BERMOTIVASI KUAT YANG
MEMIMPIN
KELUARGA- UNTUK MENJAMIN REPRODUKSI
BANYAK TERJADI PADA MASYARAKAT
MAJEMUK :
SEGMENTASI KELOMPOK-KELOMPOK SUB
KEBUDAYAAN YANG BERBEDA
STRUKTUR SOSIAL YANG TERBAGI DALAM
LEMBAGA NON KOMPLEMENTER
KONSENSUS NILAI-NILAI KURAG DIKEMBANGKAN
RELATIF MUDAH KONFLIK
INTEGRASI DIPAKSAKAN DAN KETERGANTUNGAN
EKONOMI
DOMINASI POLITIK

PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL
MASYARAKAT SEBAGAI SEBUAH INTEGRASI DARI ANGGOTA-
ANGGOTANYA ATAS DASAR KESEPAKATAN TERHADAP NILAI-
NILAI SOSIAL TERTENTU
ANGGAPAN DASAR :
MASYARAKAT SEBAGAI SISTEM YANG SALING BERHUBUNGAN
DAN MEMPENGARUHI
SISTEM SOSIAL BERGERAK KEARAH
EQUILIBRIUM/KESEIMBANGAN
BILA TERJADI KONFLIK AKAN TERJADI TAWAR MENAWAR UNTUK
PENYESUAIAN
PERUBAHAN SOSIAL BERSIFAT GRADUAL/TIDAK REVOLUSIONER
PERUBAHAN KARENA PENYESUAIAN PENGARUH EKTERNAL,
INOVASI DAN DEFERENSIASI STRUKTURAL
TUJUAN DAN PRINSIP DASAR SEBAGAI KONTROL SOSIAL
PENDEKATAN KONFLIK
MASYARAKAT SEBAGAI KUMPULAN DARI KELOMPOK-
KELOMPOK KEPENTINGAN, SEHINGGA SERINGKALI TIMBUL
BENTURAN-BENTURAN KEPENTINGAN ANTARA KELOMPOK
SATU DENGAN YANG LAIN
ANGGAPAN DASAR :
SETIAP MASYARAKAT SENANTIASA BERADA DI DALAM PROSES
PERUBAHAN YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR
DALAM MASYARAKAT TERDAPAT KELOMPOK-KELOMPOK
KEPENTINGAN YANG BERBEDA DAN SELALU INGIN MEMENUHI
KEBUTUHANNYA
DALAM PROSES PERUBAHAN SERING TERJADI BENTURAN
KEPENTINGAN SEHINGGA MENIMBULKAN KONFLIK
BENTURAN KEPENTINGAN KARENA ADANYA DISTRIBUSI
OTORITAS KEKUASAAN YANG TERBATAS/TIDAK MERATA
KEKUASAAN HARUS MENDAPAT PENGAKUAN DAN PENGESAHAN DARI
MASYARAKAT AGAR MEMPUNYAI WEWENANG
MASYARAKAT MODERN WEWENANG TERBATAS MENURUT BIDANG,
WAKTU DAN CARA PENGGUNAAN
WEWENANG :
KHARISMATIK KEMAMPUAN BERASAL DARI WAHYU ATAU PULUNG.
TRADISIONAL KEKUASAAN YANG MELEMBAGA DAN MENJIWAI DALAM
WAKTU YANG LAMA
RASIONAL BERDASAR SISTEM HUKUM DENGA KAIDAH-KAIDAH YANG
DIAKUI DAN DIATAATI BERSAMA
RESMI SISTEMATIS, DIPERHITUNGKAN DAN RASIONAL
TIDAK RESMI- SPONTAN, SITUASIONAL TIDAK TERATUR
PRIBADI IKATAN DARAH
TERITORIAL IKATAN WILAYAH
TERBATAS HANYA SATU BIDANG
MENYELURUH TIDAK DIBATASI MIS SETIAP WARGA MEGARA MEMPUNYAI
WEWENANG MENYELURUH UNTUK MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN
NEGARA

MILITER DAN POLISI MENGENDALIKAN KEKERASAN
EKONOMI MENGENDALIKAN TANAH, BURUH,
KEKAYAAN MATERIAL, PRODUKSI
POLITIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
HUKUM MEMPERTAHANKAN, MENGUBAH,
MELANCARKAN INTERAKSI
TRADISI MENJAGA SISTEM KEPERCAYAAN DAN
NILAI-NILAI
IDEOLOGI MENGARAHKAN PANDANGAN HIDUP
DAN INTEGRASI
DIVERSIONARY POWER KEPENTINGAN REKREATIF
RASA TAKUT DENGAN MENYEBARKAN RASA TAKUT
MANUSIA DAPAT DENGAN MUDAH DIPENGARUHI
TUNDUK KARENA TAKUT RESIKO
RASA CINTA TERDAPAT TITIK TEMU YANG
MENDARAH DAGING KARENA RASA CINTA TUNDUK
KARENA UNTUK KESENANGAN BERSAMA
KEPERCAYAAN UNTUK KELANGGENGAN
KEKUASAAN
PEMUJAAN MENGKULTUSKAN PENGUASA SEGALA
TINDAKAN DIANGGAP BENAR
MEMBUAT PERATURAN-PERATURAN BARU
MENGADAKAN SISTEM KEPERCAYAAN LEWAT
AGAMA DAN IDEOLOGI
MELAKSANAKAN ADMINISTRASI DAN BIROKRASI
YANG BAIK
MENGADAKAN KONSOLIDASI HORIZONTAL DAN
VERTIKAL
TIPE KASTA GARIS PEMISAH YANG TEGAS DAN KAKU TIDAK ADA
DEFERENSIASI SOSIAL VERTIKAL. KASTA TERTINGGI
BANGSAWAN(PENGUASA), TENTARA DAN PENDETA, PARA PETANI DAN
PEDAGANG, BURUH DAN BUDAK
TIPE OLIGARKIS GARIS PEMISAH TEGAS TAPI TIDAK KAKU.
KEDUDUKAN KARENA KELAHIRAN ( ASCRIBED STATUS) TAPI ADA
KESEMPATAN BAGI YANG BERPRESTASI DAN PUNYA KEMAMPUAN LAIN (
ACHIEVED STATUS ). LAPISAN PERTAMA BANGSAWAN DAN
CENDEKIAWAN, KAUM INDUSTRI DAN PEDAGANG PALING BAWAH
PETANI DAN BURUH
TIPE DEMOKRASI GARIS PEMISAH SANGAT MOBIL, KEDUDUKAN
BUKAN KARENA KELAHIRAN TAPI PRESTASI ATAU KEBERUNTUNGAN (
MELALUI PARTAI POLITIK ). LAPISAN PALING ATAS PEMIMPIN POLITIK,
PARTAI, ORGANISASI DAN KONGLOMERAT, PEJABAT ADMINISTRASI DAN
AKADEMISI, PETANI, PEKERJA DAN PEDAGANG
KUNCI KEHIDUPAN SOSIAL AKTIVITAS SOSIAL
HUBUNGAN SOSIAL YANG DINAMIS
POSITIF SALING TEGUR, JABAT TANGAN
NEGATIF - BERTENGKAR BERKELAHI
KONTAK 2 ORANG ATAU LEBIH SADAR
KEBERADAAN PIHAK LAIN
IMITASI MENIRU MEMATUHI KAIDAH,
NILAI SOSIAL ATAU MENYIMPANG
SUGESTI PENGOPERAN PANDANGAN YANG
MENERIMA CENDERUNG EMOSI
PERBEDAAN KHARIAMA, OTORITAS DLL
IDENTIFIKASI KEINGINAN SAMA PERLU
TYPE IDEAL (FIGUR) TIDAK DISADARI TAPI
MENGENAL
SIMPATI TERTARIK PIHAK LAIN PROSES
MEMAHAMI DAN KERJASAMA- SALING
PENGERTIAN
KONTAK SOSIAL BERSENTUHAN, TIDAK HANYA
SECARA JASMANIAH
PRIMER - LANGSUNG KETEMU SECARA JASMANIAH
SEKUNDER DENGAN PERANTARA RADIO, TELEPON, SURAT
DLL
KOMUNIKASI PENGOPERAN LAMBANG YANG
MENGANDUNG ARTI SECARA VERBAL DAN NON
VERBAL
OVER LAPPING OF INTEREST KESAMAAN PERHATIAN
FRAME OF REFERENCE KESAMAAN KERANGKA PIKIR
FIELD OF EXPERIENCE KESAMAAN BIDANG PENGALAMAN
PROSES ASOSIATIF
COOPERATION ( KERJASAMA ) PALING UTAMA
ACCOMODATION ( AKOMODASI ) MENUJU KESTABILAN
DENGAN CARA :
COERCION PAKSAAN PERBEDAAN KEKUATAN
COMPROMISE SALING MENGURANGI TUNTUTAN
ARBITRATION KOMPROMI YANG DIMOTORI PIHAK YANG LEBIH
TINGGI DAPAT MEMBUAT KEPUTUSAN
MEDIATION KOMPROMI YANG DIMOTORI OLEH PIHAK LAIN
TAPI HANYA SARAN, BUKAN KEPUTUSAN
CONCILIATION USAHA MEMPERTEMUKAN PIHAK YANG
BERSELISIH
TOLERATION - AKOMODASI YANG KADANG TIDAK DISADARI
STALEMATE AKOMODASI BUNTU
ADJUDICATION PENYELESAIAN DI PENGADILAN

PROSES DISSOSIASIF
COMPETITION PERSAINGAN TANPA KEKERASAN
CONTRAVENTION PERSAINGAN ADANYA
KETIDAK PASTIAN, KEPERCAYAAN, DOKTRIN -
SIKAP MENTAL TERSEMBUNYI YANG DAPAT
MENJADI KEBENCIAN
CONFLIC PERTENTANGAN DENGAN ANCAMAN
ATAU KEKERASAN- PIHAK SATU MENENTANG
PIHAK LAIN KARENA PERBEDAAN
PROSES PERUBAHAN DALAM SUATU SISTEM
SOSIAL YANG DITANDAI DENGAN PERBEDAAN
MUTU MANUSIA DALAM KURUN WAKTU
TERTENTU
PROGRESS PERUBAHAN KEMAJUAN
REGRESS PERUBAHAN KEMUNDURAN
INTERNAL :
SOSIOGENIK INOVASI (PENEMUAN BARU)
SOCIAL MOVEMENT GERAKAN SOSIAL
SOCIAL PLANNING PERENCANAAN SOSIAL
EKSTERNAL :
KEBUDAYAAN LAIN
GLOBALISASI
DIMENSI CULTURAL PERUBAHAN KEBUDAYAAN :
MATERIAL MESIN, KOMPUTER, PAKAIAN DLL
IMMATERIAL NILAI, NORMA, PERATURAN, SISTEM DLL
DIMENSI STRUKTURAL POSISI DAN STATUS MIS :
PERAN, KEKUASAAN, OTORITAS, FUNGSI DLL

PERUBAHAN SOSIAL BISA CEPAT ATAU
LAMBAT
PERUBAHAN TERJADI PADA LEMBAGA ATAU
INSTITUSI MASYARAKAT
PERUBAHAN CEPAT MENGALAMI
DISORGANISASI
PERUBAHAN SOSIAL TIDAK HANYA DIBATASI
BIDANG KEBENDAAN ATAU SPIRITUAL TAPI
SALING BERKAITAN ( TIMBAL BALIK )
RENTETAN PERUBAHAN KECIL YANG TERUS MENERUS
TANPA PERENCANAAN HANYA USAHA MASYARAKAT
UNTUK MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEADAAN,
KEPERLUAN DAN KONDISI BARU
TEORI EVOLUSI :
UNILINEAR OF EVOLUTION- PERUBAHAN MASYARAKAT
TAHAP DEMI TAHAP DARI SEDERHANA KE KOMPLEKS
UNIVERSAL OF EVOLUTION PERUBAHAN MASYARAKAT
TANPA TAHAPAN KARENA MERUPAKAN HASIL
PERKEMBANGAN KELOMPOK DARI HOMOGEN KE
HETEROGEN
MULTILINED OF EVOLUTION MENEKANKAN TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN TERTENTU
ADANYA GERAKAN SOSIAL ( SOCIAL MOVEMENT )
YANG CEPAT
ANGGOTA BERUBAH-UBAH
PEMIMPIN DITENTUKAN OLEH REAKSI INFORMAL
TINDAKAN DILAKUKAN TERUS MENERUS
JENIS PERUBAHAN REFORM (PERBAIKAN ) ATAU
REVOLUTION ( PEROMBAKAN )
ARAH PERUBAHAN PROGRESIF, KONSERVATIF ATAU
REAKSIONER
FAKTOR PENDORONG REVOLUSI KEGAGALAN
INSTITUSIONAL, KERESAHAN, KETIDAK PUASAN DAN
ADANYA ALTERNATIF
PARADIGMA I
Mendominasi, mampu berargumentasi terhadap masalah-
masalah yang timbul
NORMAL SCIENCE
Periode akumulasi ilmu-ilmu sosial.
ANOMALIES
Pertentangan dan penyimpangan karena paradigmaI tidak
mampu berargumentasi terhadap masalah yang timbul.
KRISIS
Konflik memuncak, paradigma I mulai diragukan
validitasnya.
REVOLUSI
Krisis semakin serius muncul paradigma baru.

REAKSI MASSAL PENGANGGURAN, KEJAHATAN,
KENAKALAN, PENGGUSURAN DLL
TINDAKAN MASSAL MOGOK, DEMONSTRASI DLL
PEMANTAPAN FORMAL- PERJUANGAN IDEOLOGI
PERGESERAN KEKUASAAN
KEINGINAN UMUM
ADANYA PEMIMPIN
PEMIMPIN MAMPU MENAMPUNG KEINGINAN DAN HARAPAN
ORIENTASI TUJUAN YANG KONKRIT DENGAN IDEOLOGI
TERTENTU
MOMENTUM TEPAT

INTERNAL : BERTAMBAH ATAU BERKURANG JUMLAH
PENDUDUK, PENEMUAN BARU,
PERTENTANGAN,PEMBERONTAKAN
EKSTERNAL : LINGKUNGAN FISIK, PERANG, KEBUDAYAAN ASING
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN
KONTAK DENGAN BUDAYA ASING
SISTEM PENDIDIKAN MAJU
SIKAP MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN
TOLERANSI, SISTEM LAPISAN TERBUKA
PENDUDUK HETEROGEN
ADANYA KETIDAK PUASAN MASYARAKAT
ORIENTASI KE DEPAN
MENINGKATKAN TARAF HIDUP


FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN
KURANG HUBUNGAN DENGAN BUDAYA LAIN
PERKEMBANGAN ILMU YANG LAMBAT
SIKAP MASYARAKAT MASIH TRADISIONAL
ADANYA KEPENTINGAN INDIVIDUAL
TAKUT KEHILANGAN KEDUDUKAN
PRASANGKA
HAMBATAN IDEOLOGIS
KEBIASAAN
NILAI PASRAH