Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Rinda Wira Risma. 105040201111136. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Tebu (Saccharum
Officinarum L.)) Pada Dataran Lahan Kering Kabupaten Rembang Berbasis Sistem Informasi
Geografis. Dibawah bimbingan (1) Prof. Dr. Ir. Soemarno, MS (2) Sativandi Riza, SP. M.Sc dan
(3) Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS.


PENDAHULUAN
Tanaman tebu merupakan sumber bahan
baku utama dalam industri gula. Menurut
data dari Sekertariat Dewan Gula Indonesia
pada MT 2006/2007, jumlah produksi tebu
nasional mencapai 2,48 juta ton sedangkan
konsumsi gula menurut data sucofindo
mencapai 4,641 juta ton, sehingga hingga
tahun 2007 masih terjadi defisit gula
nasional sekitar 2,161 juta ton. Kondisi
defisit gula nasional menyebabkan belum
tercapainya kondisi swasembada gula di
indonesia. Untuk mencapai target
swasembada gula nasional pada tahun 2014,
diperlukan upaya perbaikan kualitas
pertanaman tebu dan peningkatan rendemen.
Upaya ini antara lain dapat dilakukan
dengan optimalisasi sumber daya lahan
untuk pengelolaan tebu (FAO, 1976).
Pemanfaatan lahan sekurang-kurangya harus
didasarkan pada kesesuaian lingkungan
dengan persyaratan tumbuh tebu, sehingga
dapat diterapkan teknologi handal yang tepat
guna (Djaenudin et al, 2003). Kedua
informasi tersebut dapat diketahui melalui
perbandingan (matching) antara kualitas
lahan dengan persyaratan penggunaan lahan
dalam evaluasi kesesuaian lahan untuk
tanaman tebu. Fokus pengembangan lahan
budidaya tanaman tebu berorientasi pada
lahan kering. Kabupaten rembang
merupakan daerah sentra produksi tebu jawa
tengah yang didominasi oleh lahan kering.
Menurut Dinas Perkebunan kabupaten
rembang pada tahun 2013, umumnya
produksi tebu di lahan kering berkisar 50-
70 ton/ ha. Hal ini erat berkaitan dengan
permasalahan lahan kering yang memiliki
karakteristik rendahnya ketersediaan air dan
keragaman geologi tinggi. Upaya
optimalisasi sumber daya lahan untuk
pengelolaan produksi dapat dilakukan
dengan mengetahui faktor pembatas lahan
tanaman tebu. Untuk mengintegrasikan
karakteristik sumber daya lahan dan
kebutuhan tanaman dapat dilakukan dengan
meningkatkan akurasi sistem pertanian
melalui pemetaan sifat-sifat tanah. Sistem
informasi geografis merupakan sistem
berbasis pemetaan yang dapat digunakan
dalam evaluasi kesesuaian lahan terkait
dengan sistem pemetaan dan analisis
keruangan. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
mengevaluasi kesesuaian lahan untuk
tanaman tebu dataran lahan kering di
kabupaten rembang. 2) membandingkan
hasil klasifikasi kesesuaian lahan tanaman
tebu dengan hasil analisis regresi linier
berganda faktor yang mempengaruhi
produksi. Sedangkan hipotesis dalam
penelitian ini adalah 1. Lahan kering dengan
kelerengan 15% memiliki kesesuaian lahan
yang sesuai marginal dengan faktor
pembatas ketersediaan hara. 2. Lahan kering
lereng 15% dengan tingkat sesuai marginal
menghasilkan produksi tebu dan rendemen
yang rendah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan dengan metode
survei untuk pengamatan fisiografis lahan
dan deskripsi morfologi penampang tanah
serta analisis laboratorium karakteristik
lahan tanaman tebu. Pembuatan peta SPL
sebagai satuan unit lahan dilakukan dengan
metode tumpang tindih (overlay) beberapa
peta dasar. Dihasilkan 27 satuan unit lahan
dengan masing-masing diwakili oleh satu
titik pewakil dalam setiap land unit.
Evaluasi kesesuaian lahan tanaman tebu
dilakukan dengan metode mencocokkan
RINGKASAN
Rinda Wira Risma. 105040201111136. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Tebu (Saccharum
Officinarum L.)) Pada Dataran Lahan Kering Kabupaten Rembang Berbasis Sistem Informasi
Geografis. Dibawah bimbingan (1) Prof. Dr. Ir. Soemarno, MS (2) Sativandi Riza, SP. M.Sc dan
(3) Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS.


(matching) data tanah dan fisik lingkungan
dengan tabel persyaratan penggunaan lahan
khusus tanaman tebu dari berbagai
referensi. Proses matching didasarkan pada
metode faktor pembatas dengan landasan
hukum minimum liebig. Sedangkan
pengelolaan data dilakukan menggunakan
analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui faktor pembatas produksi tebu.
Adapun metode pengukuran karakteristik
lahan disajikan dalam Tabel berikut.
















DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai