Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL

DI KECAMATAN PAKEM, KABUPATEN SLEMAN

1. Latar belakang
Kesesuain lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan
untuk suatu penggunaan tertentu. Pada dasarnya kelas kesesuaian lahan suatu
areal tergantung pada jenis penggunaan lahan yang sedang di pertimbangkan.
Evaluasi kesesuaian lahan pada hakikatnya berhubungan dengan evaluasi lahan
untuk suatu penggunaan tertentu (Sitorus, 1985).
Klasifikasi kesesuaian lahan (Land Suitability Classification) adalah
penilaian dan pengelompokan atau proses penilaiandan pengelompokan lahan
dalam arti kesesuain relatif lahan dalam arti kesesuaian absolut lahan bagi suatu
pengguna tertentu (Arsyad, 2010). Pemanfaatan lahan yang ditujukan untuk
mendayagunakan lahan agar lebih efisien. Agar dicapai produksi pertanian yang
tinggi maka penggunaan lahan harus memperhitungkan tingkat kesesuaian lahan
agar dapat memberikan hasil pertanian dan perkebunan sesuai dengan yang
diharapkan.
Kecamatan pakem adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman,
kecamatan ini berada di sebelah utara dari ibu kota Sleman. Kecamatan Pakem
mempunyai luas wilayah 4.384.04 ha yang terdiri dari pemukiman, pertanian dan
sektor wisata. Kecamatan Pakem berada di ketinggian 600 -1000 meter di atas
permukaan laut. Kecamatan Pakem beriklim seperti layaknya daerah dataran
tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi
yang tercatat di Kecamatan Pakem adalah 32 °C dengan suhu terendah 18 °C.
Dengan kondisi iklim yang sejuk dan didukung dengan tanah yang subur,
daerah pakem sangat cocok untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil
tanaman buah-buahan khususnya tanaman buah yang masih jarang ditanam oleh
masyarakat pakem yaitu Tanaman Apel, yang dimana di Indonesia kebutuhan
Apel sangat tinggi akan tetapi dari segi produktifitas Indonesia belum mencukupi
sehingga masih Import dari luar negeri.
2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah daerah penelitian sesuai
untuk budidaya tanaman apel dengan cara membandingkan dengan syarat tumbuh
tanaman apel

3. Metode
Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu dengan cara
mengumpulkan data karakteristik tanah meliputi tekstur tanah, bahan kasar,
kedalaman tanah, pH (Derajat Keasaman), KTK (Kapasitas Tukar Kation), N
total, p2o5, k2o, C-Organik, Kejenuhan Basa, bahaya erosi pada masing-masing
unit lahan penelitian.
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan dan hasil uji laboratorium. Hasil 4
pengukuran di lapangan meliputi kedalaman tanah, bahan kasar dan kemiringan
lereng, sedangkan hasil ujin laboratorium meliputi kandungan pH, kejenuhan
basa, N total, p2o5, k2o, KTK, C-Organik. Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari instansi diluar peneliti.
Pengukuran dilakukan berdasarkan pada pengambilan sampel secara
purposive sampling. Purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel
tanah pada masing-masing unit lahan denngan kakteristik tertentu. Purposive
Sampling didasarkan pada hasil tumpang susuun (overlay) tiga peta, yaitu; peta
jenis tanah, peta penggunaan lahan dan peta kemiringan lereng Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif evaluatif.
Analisis deskriptif evaluatif digunakan untuk mendeskripsikan secara
sistematis mengenai karakteristik lahan di daerah penelitian sesuai parameter
syarat tumbuh tanaman tembakau. Selain itu penelitian mengevaluasi
karakteristik lahan berdasarkan kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan
tanaman budidaya apel di Kecamatan Pakem.

Anda mungkin juga menyukai