04124705114 Definisi kerusakan jaringan otak yang menghalangi perkembangan otak normal yang menunjukan kelainan dalam sikap dan pergerakan serta kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis. Gangguan terjadi pada ganglia basal dan serebelum. Prevalensi Di Amerika: >500000 penderita CP Angka kejadian: 1,5-2,5 anak dalam 1000 anak menderita CP Cerebral Palsy: Etiologic Prenatal (70%) Infection, anoxia, toxic, vascular, Rh disease, genetic, congenital malformation of brain Natal (5-10%) Anoxia, traumatic delivery, metabolic Post natal Trauma, infection, toxic CP Spastik (70-80%)
Kekakuan permanen Saat berjalan kedua tungkai lurus kaku Scissor gait CP Atetoid / diskinetik (10-20%) CP Ataksid (5-10%)
Some of the symptoms include difficulty with visual or auditory proecessing, hypotonia and tremors, impairment of motor skills like writing, typing, or using scissors, as well as problems with balance and walking. Cerebral Palsy: Clinical Presentation Remember that motor developmental progression is from.
Head to Toe Curigai CP: Keterlambatan Motorik belum dapat tengkurap dari posisi terlentang sampai umur 8 bulan tidak dapat duduk sampai umur 16 bulan tidak dapat merambat sampai 16 bulan tidak dapat berjalan sampai umur 18 bulan
Penyimpangan Perkembangan Motorik bayi yang merangkak sebelum duduk bayi yang dalam posisi terlentang ditarik kedua tanganya, ia tidak duduk tapi langsung berdiri. Kadang-kadang ditemukan anak yang berjalan dengan ujung jari kaki, terutama 2 tahun pertama, hal ini dapat normal dan dapat abnormal. Dsb.
Manifestasi Klinik Spastisitas Peningkatan tonus otot yang tidak menghilang walaupun penderita tidur. Tonus otot yg berubah Koreo-atetosis Ataksia Gangguan Pendengaran Gangguan Bicara Gangguan Mata
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan kemampuan motorik Pemeriksaan refleks Mengukur lingkar kepala Klasifikasi Perkembangan motorik Gejala Penyakit penyerta Minimal Normal, hanya terganggu secara kualitatif Kelainan tonus sementar Refleks primitif menetap terlalu lama Kelainan postur ringan Gangguan gerak motorik kasar dan halus, misalnya clumpsy Gangguan komunikasi Gangguan belajar spesifik Ringan Berjalan umur 24 bulan Perkembangan refleks primitif abnormal Respon postular terganggu Gangguan motorik seperti tremor Gangguan koordinasi
Sedang Berjalan umur 3 tahun kadang memerlukan bracing. Tidak perlu alat khusus Berbagai kelainan neurologis Refleks primitif menetap Respon postural terlambat Retardasi mental Gangguan belajar dan komunikasi Kejang Berat Tidak bisa berjalan atau berjalan dengan alat bantu, kadang butuh operasi gejala neurologis dominan refleks primitif menetap respon postural tidak muncul
TERAPI Medikamentosa 1. Untuk mengatasi spastisitas a. Diazepam b. Baclofen c. Dantrolene 2. Botulium Toxin (BOTOX) 3. Baclofen Intratekal Rehabilitasi 1. Terapi fisik Latihan kekuatan (strenght training) - Tidak meningkatkan spasitas - Tidak ada efek samping - Memberikan kemajuan perkembangan pada kecepatan berjalan, kekuatan dan aktifitas motorik.
Rehabilitasi 2. Passive Stretching - Membantu memperbaiki kekakuan pada jaringan lunak. - Bisa dilakukan manual oleh para fisioterapi - Bisa menggunakan bantuan alat: splints, casts, tilt table. - Menggunakan pemanasan. Rehabilitasi 3. Penggunaan Penyangga (Bracing) - Biasanya digunakan untuk membantu keterbatasan ektremitas bawah. - Contoh: ankle-foot orthosis - Menghambat progresifitas tapi tidak mencegah progresifitas. Rehabilitasi 4. Terapi Okupasi - Membantu dalam mempelajari aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti memakai baju, menyapu, memegang objek. - Untuk pasien dewasa, terapi bisa difokuskan vocational therapy dan aktivitas dasar seperti belanja dan memasak.