Anda di halaman 1dari 11

1.

Sebutkan perbedaan teks proklamasi asli dan teks proklamasi resmi,mengapa


sayuti melik berani mengubah teks proklamasi?
2. Sebutkan sususan resmi upacara proklamasi dulu dan bandingkan dengan sekarang
3. Jelaskan dengan contoh perbedaan pendapat antara gol.tua dan muda.Apa
4.
5.
6.
7.

alasannya?
Apa makna proklamasi bagi bangsa Indonesia?
Sebutkan proses terbentuknya tentara Indonesia?
Makna proklamasi bagi anda sebagai warga Negara untuk mengisi kemerdekaan?
Sebutkan tokoh yang berperan dalam sekitar proklamasi kemerdekaan?

JAWAB:
1. Perbedaan teks Proklamasi antara Naskah Konsep/Asli dengan Naskah
Outentik/Resmi :
Di dalam teks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu
sebagai berikut :

Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",

Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",

Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",

Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8


tahoen 05",

Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",

Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir.
Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan)
oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh
Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan Proklamasi),

Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada


naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Mohammad Hatta.

Teks naskah Proklamasi Asli adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir.
Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs.
Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, yang isinya
adalah sebagai berikut :

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.

Teks Naskah "Proklamasi Otentik" yang ditempatkan di Monumen Nasional


(Monas).Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal
dengan sebutan naskah "Proklamasi Resmi/Otentik", adalah merupakan hasil ketikan
oleh Mohammad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Sayuti Melik berani merubah teks proklamsi karena Sayuti memberi gagasan,
yakni agar teks proklamasi ditandatangani Bung Karno dan Bung Hatta saja,
atas nama bangsa Indonesia. Usulnya diterima dan Bung Karno pun segera
memerintahkan Sayuti untuk mengetiknya. Ia mengubah kalimat Wakil-wakil
bangsa Indonesia menjadi Atas nama bangsa Indonesia.

2.Susunan acara upacara bendera


Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih Hari____ tanggal____tahun_____
segera dimulai
1. Persiapan (masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya)
2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara (kemudaian pemimpin upacara
mengambil alih pimpinan seluruh barisan upacara)
3. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin pasukan yang
paling kanan
4. Laporan masing-masing pemimpin pasukan kepada pemimpin upacara

ACARA POKOK
1. Pembina upacara memasuki lapangan upacara
2. Penghormatan kepada Pembina upacara
3. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara
4. Pengibaran sang merah putih diiringi dengan lagu Indonesia Raya
5. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina upacara
6. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina upacara diikuti oleh seluruh peserta
upacara
7. Pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
8. Amanat Pembina upacara, barisan diistirahatkan
9. Pembacaan Doa
10. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa upacara telah
selesai
11. Penghormatan umum kepada Pembina upacara

12. Upacara hari senin tanggal.bulan.tahun.telah selesai Pembina upacara


berkenan meninggalkan lapangan upacara
13. Penghormatan kepada pemimpin upacara
14. Pemimpin upacara berkenan meninggalkan lapangan upacara
15. Upacara selesai, barisan dibubarkan
UPACARA BENDERA
MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
.......... , 17 AGUSTUS 20.
1. Masing-masing pleton menyiapkan barisannya.
2. Komandan Upacara memasuki lapangan upacara.
3. Laporan masing-masing pleton kepada Komandan Upacara.
4. Inspektur upacara memasuki lapangan upacara, barisan disiapkan.
5. Penghormatan umum kepada inspektur upacara.
6. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur upacara bahwa upacara
bendera siap dilaksanakan.
7. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.
8. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara.
9. Pembacaan Teks Pancasila oleh Inspektur Upacara.
10. Pembacaan teks pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
11. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Inspektur
Upacara.
12. Menyanyikan lagu Hari Kemerdekaan.
13. Pengarahan dari Inspektur upacara, barisan diistirahatkan.

14. Pembacaan Doa.


15. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur upacara bahwa upacara
bendera telah dilaksanakan.
16. Penghormatan umum kepada inspektur upacara.
17. Inspektur upacara meninggalkan lapangan upacara.
18. Penghormatan kepada komandan upacara dipimpin oleh Komandan

Pleton.

19. Komandan Upacara meninggalkan lapangan upacara.


20.Barisan dibubarkan oleh masing-masing pleton.
3. Perbedaan Pendapat Golongan Tua dengan Golongan Muda
a. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu ( 14 Agustus 1945 ) :
1). Berita penyerahan ditutupi Jepang di Indonesia, tetapi didengar bangsa Indonesia
oleh Syahrir melalui siaran radio USA.
2). Akibatnya di Indonesia terjadi Vacum of Power artinya tidak ada pemerintahan
yang berkuasa ( kekosongan kekuasaan )
3). Peristiwa ini dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk segera memprklamasikan
kemerdekaan.
b. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan menimbulkan perbedaan pendapat antara
Golongan Tua dengan Golongan Muda :
1). Golongan Tua : berpendapat bahwa Proklamasi dilaksanakan melalui sidang PPKI,
alasannya mereka tidak bersedia melepaskan tanggungjawabnya sebagai anggota PPKI
terdiri dari Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Iwa Kusuma Sumantri,
dr.Buntaran, dr.Samsi, Ahmad Soebardjo
2). Golongan Muda : berpendapat bahwa Proklamasi dilaksanakan secepat mungkin
tanpa
siding PPKI, alasannya jika melalui PPKI berarti kemerdekaan Indonesia adalah
hadiah Jepang ( karena PPKI buatan Jepang )
terdiri dari Sutan Syahrir, Chairul Saleh, Sukarni, Sayuti Melik, Darwis,Wikana,
Sudiro, B.M.Diyah.

4. Makna Proklamasi bagi kemerdekaan Indonesia :


1) Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi
keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional
(Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.
2) Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan
bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik
Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
3) Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan.
4) Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat
dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam
tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.
5) Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi
inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di
setiap keadaan.
5. Proses terbentuknya Tentara Negara Indonesia:
Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibentuk melalui perjuangan bangsa
Indonesia untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari ancaman
Belanda yang ingin kembali berkuasa menjajah Indonesia melalui kekerasan senjata.
TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat
(BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat
(TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia
membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat. Usaha
pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan,
sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan
bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara
regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden
Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949, Indonesia
berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).

Sejalan dengan itu maka dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang
merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS
dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS
berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan
kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan
untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan
menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan
tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999
TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan
ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi
Panglima TNI.
6. Makan proklamasi bagi kita adalah ita harus terus terus memupuk rasa bela negara
dan semangat kemerdekaan untuk kita pertahankan hingga sampai kita mati dan kita
juga harus bisa mencontoh dan menghormati jasa-jasa pahlawan tersebut. Contoh :
mengikuti upacara bendera, bangga akan hasil produksi dalam negri, dan
memperkenalkan budaya asli Indonesia ke dunia internasional.
7. Beberapa tokoh yang berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir
di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Bung
Karno sebagai tokoh pada masa perjuangan hingga masa kemerdekaan menjadi
panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang lain. Beberapa peran Bung Karno di
antaranya adalah sebagai berikut.

a.

Bung Karno menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda
bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.

b.

Bung Karno menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama
Bung Hatta.

c.

Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di


jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
2. Drs. Moh. Hatta
Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di
Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 wafat di Jakarta, 14 Maret 1980
pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia
yang pertama. Bung Hatta adalah teman seperjuangan Bung Karno. Beberapa peran
Bung Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.

a.

Bung Hatta menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda
bersama Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo.

b.

Bung Hatta menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama
Bung Karno.
3. Mr. Achmad Soebardjo
Achmad Soebardjo Djojoadisurjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret
1896 wafat 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah Menteri Luar Negeri
Indonesia yang pertama. Mr. Achmad Soebardjo merupakan salah seorang tokoh dari
golongan tua yang berperan dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Adapun peranan Mr. Achmad Soebardjo adalah sebagai berikut.

a.

Mr. Achmad Soebardjo menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana


Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. Laksamana Tadashi Maeda


Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia melanggar perintah
Sekutu yang melarang para pemimpin Indonesia mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Peranannya dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia adalah sebagai berikut.
a.

Laksamana Tadashi Maeda menyediakan rumahnya untuk tempat penyusunan


konsep teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
5. Sukarni
Sukarni (lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 wafat di Jakarta, 7 Mei
1971 pada umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Sukarni Kartodiwirjo, adalah
tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda
dan pejuang yang gigih melawan penjajah. Peran Sukarni antara lain sebagai berikut.

a.

Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung Karno
dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
6. Fatmawati
Fatmawati yang bernama asli Fatimah. Lahir di Bengkulu pada tahun 1923 dan
meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan dimakamkan di TMP Kalibata,
Jakarta. Fatmawati setia menemani Bung Karno selama masa perjuangan. Peranan
Fatmawati dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.

a.

Fatmawati menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan
pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56,
Jakarta.

7. Sayuti Melik
Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut.
a.

Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan


tangan Bung Karno.
Selain tokoh tokoh di atas, juga terdapat para tokoh-tokoh yang ikut
berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh-tokoh tersebut
adalah sebagai berikut.
1.B.M..Diah
Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan
kabar berita Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
2. Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti
Mereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pada
acara proklamasi 17-08-1945. Tri Murti sebagai petugas pengibar pemegang baki
bendera merah putih.
3. Frans S. Mendur
Beliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui gambargambar hasil bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia bersama kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia Press Photo Service).
4. Syahrudin
Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan
berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyisembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.

5. Soewirjo
Beliau adalah Gubernur Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara
proklamasi dan pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pedoman Penulisan Laporan PKL
    Pedoman Penulisan Laporan PKL
    Dokumen4 halaman
    Pedoman Penulisan Laporan PKL
    Mei Risanti Sirait
    Belum ada peringkat
  • Contoh LK Tupar 4
    Contoh LK Tupar 4
    Dokumen11 halaman
    Contoh LK Tupar 4
    Pipit Sila Pricila
    Belum ada peringkat
  • Case BP
    Case BP
    Dokumen21 halaman
    Case BP
    Suryadi VOo
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS Anak
    LAPORAN KASUS Anak
    Dokumen6 halaman
    LAPORAN KASUS Anak
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Limbah B3
    Limbah B3
    Dokumen23 halaman
    Limbah B3
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Kamar Jaga Malam Dokter Insternship
    Kamar Jaga Malam Dokter Insternship
    Dokumen1 halaman
    Kamar Jaga Malam Dokter Insternship
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Geo
    Geo
    Dokumen2 halaman
    Geo
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Malnutrisi
    Malnutrisi
    Dokumen10 halaman
    Malnutrisi
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Lembar Nilai Puskesmas
    Lembar Nilai Puskesmas
    Dokumen1 halaman
    Lembar Nilai Puskesmas
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Interpersonal
    Interpersonal
    Dokumen2 halaman
    Interpersonal
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen27 halaman
    Bab 1
    Enggrajati Moses Silitonga
    100% (1)
  • Media Massa 1
    Media Massa 1
    Dokumen2 halaman
    Media Massa 1
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Buku Pws Bab I Pendahuluan
    Buku Pws Bab I Pendahuluan
    Dokumen5 halaman
    Buku Pws Bab I Pendahuluan
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Skenario D Blok 13
    Skenario D Blok 13
    Dokumen30 halaman
    Skenario D Blok 13
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Cerebral Palsy
    Cerebral Palsy
    Dokumen24 halaman
    Cerebral Palsy
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • KOLESTEATOMA
    KOLESTEATOMA
    Dokumen10 halaman
    KOLESTEATOMA
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • BPH Anatomy
    BPH Anatomy
    Dokumen23 halaman
    BPH Anatomy
    Adelita Yuli Hapsari
    Belum ada peringkat
  • Dali - TDK
    Dali - TDK
    Dokumen217 halaman
    Dali - TDK
    Asri Mukti Nanta
    Belum ada peringkat
  • Abses Retrofaring
    Abses Retrofaring
    Dokumen30 halaman
    Abses Retrofaring
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Glomerulonefritis
    Glomerulonefritis
    Dokumen10 halaman
    Glomerulonefritis
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Limit Dan Turunan Fungsi
    Aplikasi Limit Dan Turunan Fungsi
    Dokumen4 halaman
    Aplikasi Limit Dan Turunan Fungsi
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Pelaksanaan Hari Kedua Program Pengenalan Kampus FK Unsri 2011 Senin, Agustus 2011
    Petunjuk Pelaksanaan Hari Kedua Program Pengenalan Kampus FK Unsri 2011 Senin, Agustus 2011
    Dokumen4 halaman
    Petunjuk Pelaksanaan Hari Kedua Program Pengenalan Kampus FK Unsri 2011 Senin, Agustus 2011
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Cerebral Palsy
    Cerebral Palsy
    Dokumen23 halaman
    Cerebral Palsy
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Palembang
    Palembang
    Dokumen1 halaman
    Palembang
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Clay
    Clay
    Dokumen8 halaman
    Clay
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Varises Esofagus
    Varises Esofagus
    Dokumen5 halaman
    Varises Esofagus
    Enggrajati Moses Silitonga
    100% (1)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat
  • Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
    Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
    Dokumen7 halaman
    Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
    Enggrajati Moses Silitonga
    Belum ada peringkat