Anda di halaman 1dari 6

1. Peranan Ilmu Kimia Dalam Perkembangan Ilmu Lain.

a) Di Bidang Pertanian
1. Ilmu Kimia di perlukan untuk membuat bibit unggul, menentukan keasaman dan
kebasaan tanah, menentukan unsure-unsur hara dalam tanah, serta menentukan
jenis pupuk yang digunakan.
2. Bahan Kimia KMnO
4
digunakan untuk menghambat pematangan buah.
b) Di Bidang Kedokteran
1. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan,
laboratorium, pembuatan alat pencuci darah, pembuatan materi sintesis pengganti
tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
2. Analisis kimia di laboratorium rumah sakit menggunakan bahan-bahan kimia untuk
mengecek infeksi dalam sampel darah.
3. Penggunaan radiosotop untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit. Misalnya,
131
I
digunakan untukmendteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
67
Ga digunakan untuk
memeriksa kerusakan getah bening.
4. Penggunaan zat-zat kimia (reagent) tertentu untuk mendeteksi ada atau tidaknya
virus HIV dalam darah
5. Untuk mengobati kanker, maka berkas sinar dari
60
Co yang berenergi tinggi
diarahkan dengan sangat hati-hati dan dosis tepat ke sel kanker sampai mati.
Dengan demikian, pertumbuhan sel kanker berhenti.

c) Di Bidang Hukum
Ilmu kimia berperan dalam pembuktian Kasus Hukum, contoh:
1. Seseorang mencampur minyak tanah ke bensin lalu diperdagangkan. Untuk
memastikan apakah betul bensinitu tercampur minyak tanah, dilakukan uji
laboratorium.
2. Ditemukan mayat yang terpotong-potong sehingga tidak dapat dikenali. Untuk
memastikan siapa orang yang terbunuh itu, harus diuji DNA-nya.
3. Untuk memastikan seorang pengendara apakah telah meminum alkoho meleihi
batas yang ditentukan atau tidak. Yakni dengan memasukkan suatu alat ke mulut
pengendara untuk melakukan analisis napas.

d) Di Bidang Kesehatan
Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan
obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia
bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

e) Di Bidang Industri
1. Peran Asam Nitrat
Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan
peledak, diantaranya trinitrotoluena atau TNT.
Digunakan pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai contoh platina, emas
dan perak.
HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga,
perunggu dan kuningan.
Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan
perbandingan 3:1, biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas
dan platina. Campuran tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan
proses dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
2. Dalam industry petroleum, produk utama industry tersebut adalh bahan bakar.
Kira-kira 10% dari petroleum yang diproses menghasilan bahan mentah untuk
banyak industry kimia organic modern, terutama karet, plastic, pupuk, bahan
pewarna dan obat-obatan.
3. Dalam industri pangan, ilmu kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan
persediaan pangandengan pengunaan beragam zat sditif dan zat pengawet bgi
industry makanan dan minuman. Benzoat digunakan untuk mengawetkan
minuman ringan, kecap, saos, selai, dan jeli. Propionat digunakan sebagai
pengawet untuk roti dan keju. Sorbet digunakan untuk mengawetkan margarine,
sari buah, dan keju.
4. Dalam industri tekstil, ekstrak tbuh-tumbuhan digunakan untuk mewarnai pakaian
dan kulit kayu digunakan untuk membuat bahan penyamak kulit. Misalmya
temulawak memiliki zat pewarna kurkuminyang apat digunakan sebagai pewarna
kain rayon viskosa.
5. Produksi peralatan-peralatan dari logam, krena proses pemisahan logam,
pemilihan, hingga pengujian logam apkah mutunya baik atau tidak harus dengan
bntuan ilmu kimia.
6. Produksi perkakas maupun mainan yang terbuat dari plastik. Plastik brasal dari
monomer-monomer yang hanya bisa dijelaskn dengan ilmu kimia.

f) Di Bidang Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
1. Dengan Ilmu Kimia diproduksi microchip dari logam silicon dengan mutu tinggi
sehingga computer dapat menyimpan banyak sekali dat dan mengolah data dengan
sangat cepat.
2. Terciptanya PLTN, yaitu suatu sumber energi baru berdaya guna sangat besar yang
pada prinsipnya menggunakan teori pemecahan maupun penggabungan atom.
Sering disebut reaksi fisi maupun reaksi fusi.

g) Di Bidang Fotografi
Penemuan foto berwarna juga tidak terlepas dari peranan kimia dalam membuat zat
warna yang peka terhadap cahaya.

h) Di Bidang Komputasi
Seperti telah kita ketahui di awal bahwa salah sau komponen perangkat keras
(hardware) computer adalah microchip terbuat dari silicon yang tentu saja di perlukan
ilmu kimia untuk membuatnya. Selain itu bagian paling luar computer adalah plastic
yang juga hasil industri kimia.

i) Di Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi
bahan bakar dan minyak pelumas mesin.

j) Di Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi,
paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset
yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-
bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga
dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.

k) Di Bidang Arkeologi
1. Penentuan usia fosil yang biasa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil
penerapan ilmu kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan
radiosotop karbon-14.
2. Menentukan umur suatu benda purbakala melalui teori peluruhan radioaktif.

l) Di bidang Geologi
1. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan
untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam
bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti
tentang bebatuan atau benda-benda alam.
2. Untuk menentukan unsure apa saja yang ada dalam batuan dan berapa kadarna,
harus memakia ilmu kimia. Misalnya untuk melakukan enambangan pada suatu
daerah, terlebih dahuu dilakukan studi geologi. Dari studi geologi ini dapat
diperkirakan logam apa saja yang ada disana. Setelah itu berapa jumlah dan
kadarnya serta lamanya penambangan dilakukan sampai logam yang diinginkan
habis. Semua itu memerlukan ilmu kimia.
m) Di Bidang Biologi
Ilmu kimia bermanfaat untuk mempelajari mekanisme metabolisme dalam sel-sel
hidup, mempelajari peran senyawa-senyawa organik seperti protein, lemak,
karbohidrat dalam tubuh, dan lain-lain.

n) Di Bidang Fisika
Digunakan untuk membantu penemuan material-material baru dalam bidang listrik
(semikonduktor), magnet.

o) Dalam Ilmu Forensik
Para ilmuwan forensic menggunakan bahan kimia untuk memecahkan masalah-
masalah criminal. Bahan kimia yang digunakan antara lain sianoakrilat, perak klorida,
dan ninhidrin.

p) Dalam Dunia Seni
Industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan.
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok antara lain kalsium karbonat, titanium
dioksidapolivinil akrilik, kaolin pigmen, dan air.

2. Artikel Tentang Peran Kimia Dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang
lingkungan hidup, kedokteran, geologi. Biologi dan lain-lain, ataupun untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal
lingkungan hidup dan krisis energi.

1. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal
dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil
terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar
tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk
mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh
sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau
energi matahari
yang terbatas.

2. Teknologi Biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena
kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak
juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit.
Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan
tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan
bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan
dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi,
misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.

3. Artikel Tentang Hakikat Ilmu Kimia
Kimia (dari bahasa Arab: , transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau
bahasa Yunani: , transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom
individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh
struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan
ikatan kimia.
Hakikat Kimia
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
yang semula.

4. Artikel Tentang Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah
proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah
asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir
untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu
metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang
sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan
menuntun proses selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak
zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah
hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan
sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa
masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia
datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data
empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah
masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk
metode ilmiah.
Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol.
Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar
dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat
dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam
keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-
langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau
tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
5. Artikel Tentang Keselamatan Dilaboratorium
Dalam laboratorium kimia sangat banyak bahan-bahan berbahaya. Oleh karena itu harus
berhati-hati dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam laboratorium. Perhatikan label-
label yang tertera pada kemasan zat tersebut (Baca : Rambu lalulintas bahan kimia). Untuk
menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika berada dalam laboratorium, yakni
1. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata dan pakaian.
2. Hindarilah dari menghirup uat atau debu. Untuk mencium gas kibaskas gas
menggunakan tangan sampai bau tercium.
3. Jangan mencicipi atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
4. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatil dan mudah terbakar.
5. Menggunakan kacamata pengaman atau gunakan penutup yang lebih besar untuk
menutupi seluruh wajah.
6. Bagi yang menggunakan lensa kontak berhati-hati agar tidak ada bahan kimia yang
masuk ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat masuk dengan
cepat ke bagian belakang lensa kontak, sehingga tidak mungkin dapat dicuci.
7. Menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Namun perlu diingat kerja
menggunakan sarung tangan akan sedikit menghambat pekerjaan terutama dalam
merangkai alat.
Selama bekerja dilaboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan harus
dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah kontaminasi pada
baju yang digunakan sehari-hari. Baju laboratorium harus dicuci secara teratur dan
berhati bila telah terkontaminasi.
8. Jangan memanaskan, mencampur, menuang atau mengocok bahan kimia dekat
wajah dan tubuh sendiri ataupun orang lain.
9. Jangan mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan filer pipet.
10. Berhati-hati terhadap asam dan basa kuat khusunya bila dipanaskan dan jangan
pernah menambah air ke asam atau basa pekat.
11. Bahan-bahan yang menghasilkan gas yang berbahaya harus ditangani di lemari
asam dan menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan tersebut antara
lain adalah halida fosfor, brom, semua klorida asam, anhidrida asam, asam nitrat
berasap, larutan amonia pekat, cairan amonia, belerang dioksida.
12. Bahan-bahan kimia yang telah di ambil tidak boleh dikembalikan ke dalam botol
stok dan jangan membuang pelarut ke wadah yang telah disediakan terutama
bahan-bahan organik. Untuk bahan-bahan yang lain dibuang sesuai petunjuk
pembimbing.
13. Jangan pernah memanaskan cairan organik meskipun sedikit atau dekat api. Selalu
gunakan penangas air atau penangas minyak atau mantel pemanas listrik. Bila
bekerja dengan eter, petroleum eter dan karbon disulfida diperlukan perhatian
khusus karena bersifat volatil dan mempunyai titik nyala yang rendah, sehingga
harus dipastikan tidak ada nyala api atau sumber api.
14. Jangan memanaskan cairan atau larutan terutama cairan organik ditempat yang
terbuka. Jika ingin dipanaskan harus menggunakan kondensor yang dapat disusun
sebagai refluks atau destilasi. Untuk semua cairan organik jangan pernah
menguapkan ke udara.
15. Jangan pernah memanaskan sistem tertutup karena dapat terjadi ledakan.
16. Beberapa pelarut misalnya eter dan hidrokarbon dapat membentuk peroksida yang
eksplosif secara spontan waktu disimpan. Destilasi pelarut yang mengandung
peroksida sangat berbahaya, sebab residu peroksida dapat meledak dengan hebat
bila dipanaskan. Oleh karena itu pelarut seperti ini tidak boleh diuapkan atau
didestilasi.


DAFTAR PUSTAKA


http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-
langkah-metode-ilmiah.html

http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratorium-
kimia/

http://chemistrysmartchallenge2011.blogspot.com/2011/01/peranan-ilmu-kimia-
dalam-menyelesaikan.html

el-abad.blogspot.com/2013/05/materi-kimia-sma-kelas-10-lengkap.html

http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/02/kimia-kelas-x.html

Anda mungkin juga menyukai