Anda di halaman 1dari 5

Mari kita bermunajah kepada Allah SWT, seraya memuji dan bersyukur

kehadiratNya karena atas rakhmat dan hidayahNya, maka kita pada saat ini masih
dapat berkumpul ditempat yang mubarakah ini untuk menunaikan kewajiban kita
yakni shokat jumat bejamaah.

Salawat dan salam marilah tetap haturkan kepada junjungan kita, nabi
Muhammad SAW, yang teIah menjadi suri tauladan dan panutan dalam segala
aspek kehidupan kita.

Al Quran sebagai kalamullah itulah judul khotbah kita kali ini.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.

Allah berfirman dalam Al Quran :

Artinya : Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Quran ini kepada sebuah


gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut
kepada Allah. Dan perumpamaan perumpamaan itu Kami buat untuk manusia
supaya mereka berpikir (Q.S Al Hasyr 21).

Ayat ini diturunkan untuk menggugah kesadaran manusia tentang dahsyatnya Al


Quran. Kita bayangkan bagaimana gunung yang keras, tuli saja bisa begitu
takutnya kepada Al Quran, lalu bagaimana dengan manusia yang jelas-jelas
dikaruniakan hati, penglihatan dan pendengaran ?

Al Quran sebagai Kalamullah yang kita lihat sepintas lalu, sama dengan kitab kitab
lain namun sebenarnya Allah telah memberikan keistimewaan yang jauh melebihi
kitab lainnya, buatan manusia atau kitab Allah yang sudah dirubah dan
disesuaikan dengan pikiran manusia.
Allah SWT. Ingin menyadarkan manusia, bahwa alquran bisa mengubah hidup,
manusia yang lemah setelah mengimani alquran menjadi kuat, manusia
berakhlak bobrok menjadi mulia, bahkan bangsa yang sebelumnya rendah
menjadi tinggi dan berwibawa, sehingga dikatakan kitab ini dapat mengantarkan
manusia mengubah peradabannya.

Benarlah sabda Rasulullah : Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa


kaum dengan Alquran dan merendahkan yang lainnya dengannya pula. (H.R
Muslim).

Al Quran tak cukup dibaca saja tetapi harus dibarengi dengan memahami
maknanya dan mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan.

Jamaah jumat yang berbahagia.

Suatu hari Aisyah Ra, ditanya para sahabat tentang pribadi Rasulullah SAW, Ia
menjawab dengan kalimat singkat Beliau berkepribadian Qurani.

Sekalipun jawabannya pendek, tapi para sahabat sudah paham, tanpa harus
menanyakan kembali apa maksud dari kepribadian Qurani itu.

Lihatlah bagaimana Al Quran yang telah mengubah diri Rasulullah Saw, dari
seorang Ummi, yang tidak tahu membaca menjadi pribadi yang begitu cerdas dan
intelektual, sehingga menjadi rujukan para sahabat dan umat untuk bertanya.

Akhlak yang baik itulah, yang ditunjukkan oleh Rasulullah dalam kehidupan
sehari-hari beliau. Beliau tunjukkan bagaimana berakhlak terhadap Allah SWt
Sang Pencipta. Sebab berakhlak baik kepada Allah, SWt adalah yang paling pokok
dalam konsep Alquran. Beribadah hanya kepada Allah (tauhid) merupakan ajaran
akhlak yang paling utama dalam islam, itulah sebabnya semua kebaikan menjadi
tidak berarti sama sekali jika seseorang belum bertauhid. Dalam berbagai kisah
kita dapat mengetahui bagaimana ibadah Rasulullah kepada Allah Swt, tidak
jarang beliau beribadah hingga kakinya bengkak, matanya sembab dan
pakaiannya basah karena keringat dan air mata.

Begitupun akhlak yang beliau tujukan kepada sesama manusia, sehingga jelaslah
tergambar bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan dirinya sebagai Alquran
berjalan yang kemana-mana selalu menularkan energi perubahan bagi para
sahabat dan manusia pada umumnya.

Ada hubungan erat dan mesra antara Rasulullah dengan Alquran. Secara
intelektual Alquran memberikan ilmu yang mencerahkan dan secara emosional
alquran memberikan belaian dan obat hati yang menentramkan. Sehingga beliau
selalu menjadikan Alquran menjadi obat hati dan penawar rindu.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Alquran sebagai kalamullah, telah diberikan Allah keistimewaan yang jauh


melebihi kitab-kitab lainnya. Dia gampang dipelajari, disimak, dihayati bahkan
dihafal sekalipun, jangankan bagi orang dewasa, remaja bahkan anak-anakpun
mampu menghafalkannya, apabila kita memang ada keinginan untuk mempelajari
dan menghafalkannya.

Rasanya seperti dongeng ketika kita mendapati kenyataan seorang yang bernama
Sayyid Husain ThabaththabaI yang berumur 5 tahun, sudah hafal seluruh isi Al
Quran dan pernah diuji didepan para huffazh dan akademisi, bisa menjawab
dengan rinci semua ayat alquran bahkan dengan arti dan halaman serta letak
barisnya. Ini hanya merupakan salah satu contoh keistimewaan dan kelebihan Al
Quran.

Tidak akan pernah ada kebaikan pada diri manusia dimuka bumi ini kecuali
mengikuti kehendak penciptanya. Jagat raya dan seisinya bergerak serasi, selaras,
seimbang dan indah karena tunduk pada kehendak pencipta.

Al Quran adalah wujud kehendak Sang Pencipta itu. Jadi tidak ada hidup yang
akan mengantarkan manusia kepada tujuannya kecuali berpedoman kepada Al
Quran.

Hanya alquran saja yang bisa menerangi gelapnya kehidupan jahiliyah. Hanya
Alquran pula yang bisa mengahiri segala kebingungan dalam hidup, sebab
alquran adalah perkataan Allah untuk manusia.
Dengan alquran seseorang bisa berdialog dengan Allah sebagaimana sabda
Rasulullah : Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabbnya, maka hendaklah
ia membaca Alquran. (H.R ad Dailami, Al Baihaqi).

Cuma persoalannya, maukah kita berdialog dengan Allah dengan membaca Al


quran kemudian mengkajinya, mengimani dan mengamalkannya.

Untuk itulah marilah kita menjadikan Alquran sebagai penawar segala persoalan
hidup.

Jamaah Jumat yang berbahagia.

Pernahkan kita berpikir andaikata Al Quran kita perlakukan seperti HP saat ini.

Lihatlah, bagaimana HP yang kita bawa kemanapun kita pergi kita isi ditas
maupun saku. Kita selalu melihat dan membacanya beberapa kali dalam satu hari.
Lihatlah betapa gugupnya kita dan terburu-buru balik pulang saat kita lupa
membawanya, seolah-olah kita tidak bisa hidup tanpanya.

Kita selalu menyempatkan diri untuk membacanya saat kita bepergian maupun
kita berdiam dirumah, kita menjaganya agar tidak sampai jatuh, selalu
mengelapnya agar tidak menempel abu sedikitpun, bahkan kita selalu perduli
agar tidak sampai kena air, tidurpun terkadang harus disamping kita.

Namun realitasnya, sebenarnya kebanyakan kita umat islam masih belum terlalu
memahami Al Quran, belum mengetahui kehebatan dan dahsyatnya Al Quran
serta belum mensyukuri nikmat Al Quran.

Kitab suci ini belum kita jadikan sebagai resep untuk mengatasi segala
permasalahan dalam kehidupan, sehingga masih dianggap sekedar bacaan atau
mungkin saja masih sebatas pajangan yang member tanda bahwa kita sebagai
orang islam. Semoga saja kita bukan termasuk pada golongan orang-orang yang
demikian. Dan akhirnya mari kita berdoa semoga kita termasuk orang-orang yang
mendapat syafaat dari Al Quran sebagaimana hadis nabi sebagai berikut.

Dari Jabir R.a Rasulullah bersabda : Al Quran adalah pemberi syafaat yang
syafaatnya diterima, dan sebagai penuntut yang tuntutannya dibenarkan. Barang
siapa menjadikan AlQuran didepannya, maka ia akan menuntunnya kesurga dan
barang siapa menjadikan Al Quran dibelakangnya maka ia akan
mencampakkannya kedalam neraka (H.R Ibnu Hibban, Hakim).

Anda mungkin juga menyukai