Anda di halaman 1dari 3

NASKAH PIDATO CERAMAH

BERTEMA MENJADI KELUARGA AL-QUR’AN


“INDAHNYA HIDUP JIKA BERPEDOMANKAN AL-QUR’AN”

Nama : Veby Yolla Amanda


Npm : 1901020096
Kelas : Pai C1 Pagi (V)
Mata Kuliah : Retorika

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzu billaahi min syuruuri


anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdillahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlil falaa
haadiyalahu, asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahulaa syariikalahu, wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rasuuluhu laa nabiyya wa laa rasuula ba’dah. Allahumma shalli wa
sallim wa baarik alaa muhammadin wa alaa aalihi wa ashaabihi ajma’in. Amma ba’duh

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah
Subhanahuwa ta’ala yang telah memberikan  iman lahir dan batin, serta kekuatan kesehatan 
kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan
diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad
Salallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang
jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk
hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.

Langsung saja disini saya akan berceramah yang bertemakan ”Menjadi Keluarga Al-Qur’an”
yang berjudulkan tentang “ Índahnya Hidup Jika Berpedomankan Al-Qur’an”

Sahabat muslim dan muslimah, manusia itu tidak ada artinya tanpa Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah
ruh bagi kita.sama halnya seperti ikan yang membutuhkan air. Tanpa air sekalipun ikan tidak
akan bisa hidup. Sekalipun hidup dalam fasilitas yang mewah, yang serba berlebihan, jika tidak
dibarengi dengan Al-Qur’an maka akan menderita hidupnya, tidak pernah merasakan yang
namanya ketenangan dan kenyamanan didalam hidupnya.

Teman-teman, membaca Al-Qur’an sama halnya berbicara dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
kenapa dikatakan seperti itu? Karna Al-Qur’an adalah kalam Allah, Firman Allah. Karna Al-
qur’an diturunkan untuk umat manusia maka semua yang ada di dalamnya adalah sesuai
kebutuhan manusia. Hidup kita akan sangan ideal, jujur, disiplin, berwawasan, sabar, ikhlas dan
bertanggung jawab jika hidup sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an. Al-Qur’an itu teman-teman, Al-
Qur’an adalah petunjuk bagi manusia untuk membedakan hal yang benar dan hal yang salah. Al-
qur’an adalah cahaya Rabbani selama ada langit dan bumi. Allah Yang Maha Esa adalah tempat
bergantung segalanya.
Dalam Surah Al-Ikhlas : 1-4 yang artinya :

“katakanlah, Dialah Allah yang Maha Esa, Allah tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada apapun yang setara dengan dia”

Tentunya ada alasan-alasan yang menjadi dasar utama mengapa kita hidup bersama Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah segala aturan kehidupan kita, jawaban dan segala masalah. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman terdapat dalam surah Al-Baqarah:186 yang artinya

“Bila hamba-hamba Ku bertanya tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat, Aku mengabulkan
permohonan setiap orang yang berdoa bila berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka
memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, supaya mereka selalu berada kesabaran.(QS:
Al-Baqarah:186)

Teman-teman sekalian, Untuk menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati, tentu kita harus
memosisikan dan memperlakukannya seperti kita memperlakukan sahabat dalam hidup ini. Cara kita
memperlakukan sahabat dalam hidup sering kali menjadikannya sebagai teman curhat, mendengar
nasihatnya, mengikuti petuahnya, dan ingin selalu dekat di sisinya. Bahkan, sering kali kita tidak bisa
dipisahkan dalam jarak dan waktu. Begitu pun ketika Alquran sudah menjadi sahabat sejati dalam
kehidupan kita. Maka, tentu kita akan membuatnya terasa istimewa dalam hidup kita.Banyak cara
untuk bisa mengistimewakan Alquran agar menjadi sahabat sejati dalam hidup. Ini adalah empat cara
yang dapat dilakukan untuk menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati yang istimewa:

Pertama, melafazkannya atau membacanya. Aktivitas membaca Alquran merupakan cara yang paling
awal untuk bisa menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati dalam kehidupan kita. Aktivitas membaca
Alquran dapat dimaknai dengan melakukan rutinitas yang disusun secara sistematis dalam
meluangkan waktu untuk bisa membaca Alquran. Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 

Yang artinya : "Bacalah Alquran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi
syafaat bagi orang-orang yang bersahabat dengannya." (HR Muslim)

Kedua, menghafalkannya. Kegiatan untuk bisa menghafal Alquran adalah langkah kedua yang dapat
menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati yang terpatri dalam hati dan tertera dalam jiwa. Sebagai
sebuah kitab suci yang dijadikan pedoman hidup, ternyata Alquran merupakan satu-satunya kitab suci
yang mudah dihafal di antara kitab samawi lainnya. 

Sebagaimana firman Allah dalam QS al-Qamar (54) ayat 17: 

‫آن ل ِِّلذ ْك ِر َف َه ْل مِنْ ُم َّدك ٍِر‬


َ ْ‫َولَ َق ْد َيسَّرْ َنا ْالقُر‬

"Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang
mengambil pelajaran itu?" 

Ketiga, menadaburinya. Langkah ketiga untuk bisa menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati dalam
kehidupan adalah dengan berusaha untuk memahami dan menadaburinya. Atau sama halnya dengan
berusaha menaknai Isi Kandungan dalam Al-Qur’an.

Keempat, mengamalkannya. Langkah yang harus dipastikan untuk bisa bersahabat dengan Alquran
adalah berusaha untuk mengamalkan setiap ayat yang terkandung di dalamnya. Proses untuk bisa
mengamalkan ini dapat dipahami dengan cara menjadikan setiap aktivitas kita sesuai dengan tuntunan
Alquran, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga yang saya sampaikan tadi bisa kita ambil hikmahnya,
Aamiin. Bila ada kata yang kurang berkenan di hati para teman-teman, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kesalahan datang dari saya
selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah dan dosa. Demikian kiranya dan akhir kata saya
haturkan terima kasih,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Anda mungkin juga menyukai