Anda di halaman 1dari 16

Stfl 0S395&1995

NI
si onal I ndonesi a
5
Standar Na
Mir5rek sereh
,. - .
epoan gtgrloalorsasr Nlasionar
B$ll
r-
Prakata
Standar Nasional Indonesia Minyak sereh disusun berdasarkan Standar Perda-
s P- 5- 1975
gangan dan Standar Industri Indonesia (SII) AA25-1979.
Rev. Maret 1992
dengan memperhatikan kemampuan produsen dan persyaratan konzumen baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Sehubungan dengan hal tersebut standar ini memerlukan
revisi-revisi diwaktu yang akan datang.
sNI 06-3953-1995
IVlinyak sereh
I. Ruang lingkup
Standar ini meliputi ruang lingkup, definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
syarat penandaan dan pengemasan minyak sereh.
Standar ini digunakan sebagai dasar pengujian dan sertifikasi mutu serta pembinaan di
sektor produksi.
Z. Definisi
Minyak sereh adalah minyak yang diperoleh dengan cara penyulingan daun tanaman
An&opogon nqdus de
jong.
Minyak sereh digolongkan dalam satu
jenis
mutu dengan nama
"Jwa
Citronella Oil".
3. Syarat mutu
Tabel I Spesifikasi persyaratan mutu
No. Jenis uji Satuan Persyaratan
1
2
a
J
4
5
6
7
Warna
Bobot
jenis,
20"C/2ffC
Indeks Bias (nDzo)
Total geraniol, bobot/bobot
S itronelal, bobotlbobot
Kelarutan dalam etanol 80 %
Zat asing :
-
Lemak
Alkohol tambahan
-
Minyak pelikan
-
Minvak tementin
;,
%
kuning pucat sampai
kuning kecoklat-coklatan
0,880
-
0,922
1, 466
-
1, 47 5
min. 85
min. 35
I : 2
j erni h
set erusnya
jernih
sampai opalesensi
negatip
negatip
negatip
neqatip
I &ri l{
Si.JI b3953-1995
{- Pengambilan eontoh
{-t Pengambilan contoh merr-akili sctiap drum
Contoh diambil dari setiap drum dengan suafu alat pipa logum pnnjang =
I
"5
cm,
diameter
I 2 crn. Ujung pipa dapat ditutup atau dibuka dengan su:rtr! surnbat bertangfrai
panjang Dengan
jalan
memasukkan alat itu kedalam drum, miryali harus terambil
masuk ke dalam alat itu dari bagian lapisan ales sannpai dengan basah- Contoh diarnbil
emprat kali pada ernpat sudut
]ang
menlilang bsrhadaFan, keempatnla dicampur
menjadi satu dan dikocoL Kemrdian dari rnFrran itu diambil 100 ml untuk di analisa
dan l0O ml lagi sbgai arsip contolr- Contoh untuk pengujian dirna-sukkan ke dalam
botol bersilU kerin,lr dan tidak mempengaruhi contoh- Botol harus ditutup, disegel dan
diberi etiket
-\ang
bertuliskan nomor dnrm loL tanggal pengambilan contoh identitas
pengambil contotr, nama produsen alau eksportir- Trrtup drum harus disegel setelah
pengambitan contoh-
12 Pengambilan contoh merakili lot (malsimum 50 drum)
Petugas pengambil contoh hanrs meryalsikan pengisian drum dari tangki pengduk
Contoh diambil d.rri tiaptiap drrmr
1ang
dipilih se&ua acak berda-sa*an daftar nomor
acak terlampir dan bera*el dari satu tangfri pengaduli, seperti tersebut pada {- l -
Banlalirya drum
)ang
diambil contohrya adalah 30
0"6
dari
jumlah
drum, minimal 5
drum per lot S'etelah pengambilan contoh tutup masing-masing drum hanrs disegel-
Kemudian contoh+ontoh ter:ebut dimmpmr menjadi satu dan dikocok sampai merata-
Selanjuqa diambil l0O ml untuli di analisa dan l0O ml untuk arsip contoh- Hasil
analisa di hnnghan ke dalam satu sertifikat mutulaporan hasil anali-sa
)-ang
mesakili lot
tersebut diatas-
43 Petugas pengembil contoh
Perugas pengambil contoh harus memenuhi qarat
1airu
oftrng
)ang
telah be.FEnglaman
atau dilatih terlebih dahulu dan mempuqai ikatan dengan su.rtu badan hukurn-
5. C-ara uji
5.1 Penettuan bobot
jeois
5.1.1 Prinsip
Metoda ini didasarlian
ditentukan densn berat
suhu tcrscbuL
pada perbandingan antana berat minlak gnda suhu
]ang
air pada rolume air rang sama dcngan rolumc minl-ak pnda
5. t .2 Peralatan
-
lieraca analitik
-
Pcnangas air rang dipcrtahankan gnda suhu 2trC
+
0,"t.
2 &ri l{
sNI 639i3-t995
Piknomaer berkapasita-s 50 rnl, fi rnl dan l0 rnl- Sesuai dengnn rolume minvak
Fng
terssdia
Fng
dilengkapi dengan tErmomter
lang
telah distandarlian-
5.1 J Prmedur/pelaksana:ln pengujian
-
Cuci dan bersihkan pilnometer, kernudian Lrasuh berturut-turut den_ean etanol dan
dietil eter.
Keringkan bagian dalarn pilnorneier tersebut dengpn anr-s udana kering dan sisipkan
tutupn]"-
Biarlian piknometer di dalam lemari tirnbangan selama 30 menit dan timbang (m).
lsi piknometer ftngan air suling
]ang
telah dididihkan
Fada
zuhu
?ffC,
sambil
menghindari adanla gelembuns-eelembung udara
Celupkan piknometer ke dalam penangLs air pada suhu 2fC * OJC selama 30
menit
-
Sisipkan
Fenutupnla
dan keringtan piknometenqa-
Biarlian pil:ncrmeter di dalam lemari timbangan selama 30 meni! kemudian timban_e
dengan isinla (mr)-
Koaongkan pilnometer tersebut, cr.rci &ngan etanol dan distil eter, kemudian
keringkan dengan ans udara kering
-
Isilah pilrrometer dengan contoh mimak dan hindari adarya gelembtrn_e-gelembuns
udara
Celupkan kembali pilnometer ke dalam penangas air pada suhu 2rc * 0.1"C
selama 30 menit Sisipkan tufuprrya dan keringkan piknometer tersebul
Biarkan pilrrometer di dalarn lemari timbangan selama 30 menit dan timbang (m:)-
5.1.{ Penl.ajian hasil uji
20 ITlr
-
m
Bobot
jenis
d
:
20 fit1 m
Ketenangan :
m adalah massa, dalam gfiltr, piknometer kmong
rn1 adalah massa. dalam gnam= pilinometer berisi air pada 2trC-
tn; adalah massa! dalam gnaln, piknometer berisi contoh pada 20eC
-5J Penentuan indeks bias
5.?.1 Prinsip
Itlctoda ini didasertian pnda pcngukuran lanssuns sudut bias minlali
)ang
diprrahankan
pda kordisi suhu
lang
tetap-
i dari I{
s1{t 6i953-t995
5J-2 Bahan kimia
-
A-seton
5:J Peralatan
Retrak-tometer
\\'ater bath
Cahara batriumlampu
sJ.J Proaedur/pelaluianaen pengujian
Alirkan air rnelalui refralilorneter agar alat ini krada pnda suhu dirnarn grernbacaan
akan dilakukan-
Suhu tidak boleh berbeda lebih dari
'i-
lOqC dari suhu referensi dan harus
dipertahankan dengan toleransi : O*TC-
Sebelum minlali di taruh di dalam alat" minlak tersebut hanrs berada pada suhu
lang
sama dengan suhu di mana pengukuran akan dilakulian-
Pembacaan dilaliulian bila suhu sudah stabil-
5J5 Pen5ajian basil uji
t t
Indeks bias n
:
il'
+
0,0G1 (tr
-
t)
D D
Keterangan:
t
n1 adalah pembacaan \ang dilakukan pada suhu penee{aan t1
D
0,0001 adalah factor koreksi untuk indeks bias minrak sereh-
5-3 Penentuan total geraniol
5J.t Prinsip
Asetilasi minl'ak sereh oleh anhidrida aset.rt dengan adanra natrium asetal lsolasi dan
pengerinsn minrak screh
)ang
terasctilasi tersebut- Penenruan bilangan estcr sctelah
asctilasi dan yxnghitungan kadar alkohol bebss dcngan memSxrhatikan bilangan cstcr
minlali scbelum asetilasi-
5J.2 Bahan kimia
Anhidrida asctat 98 sampi 10tr; untuk analis-
Natrium asclal anhidrat, bam. dilcbur d.rn dihaluskan.
larutan
jcnuh
natrium khlorida-
-
l-anrlan natrium karbonat dalam natrium khlorid.a, mcngandung 30 gram nalrium
karhonat anhidrat per litcr, dijcnuhkan dcngan natrium khlorida
-t
dari l{
sNr oci9i3-199i
Itlagnesiurn sullat antaidrat, Retnal. baru- dipijarkan dan dihalu-skan Sebaeai
penganti dagat
juga
digunahan natriurn sullar anhidrar
Kertas lalrnus
Fenolftalein, laruten 3 grarn fenolftalein gxr liter 9-5o,.; (r-,r,)
etanol \ans dinetnatkan
pada l5T-
l-arutan kalium hidroLside- larulan 0-l N dalarn 95o,i
(r
r-) etanol-
l,arutan kaliurn hidroksida laruran 0-5 N datarn 95lo (r-r-J
etanol_
A-sam khlorida 0.5 N-
sJJ Peralatan
Alat asetilasi" termasuk sebuah labu a-setilasi berda*rr bundar dengan leher kaca
a.sah dan berkapasitas 100 cmr, dilengkapi dengan sebuah pipa kaca untuti bertindak
sebagni pErxlingrn reflali-si, panjangr\a paling sedikit I m dan diameter sebelah
dalam paling sedikit l0 rnrn
Gelas uktrr kapasitas l0 m--, dan 5tl c*-'-
Alat pemanas
-\ang
sesuai untuk mendidihkan, tanpa terjadin_ra pemana-\?n setempat
)ang
berlebih-
Corong pemi-sah, b.tk"p"sitas 250 ml_
Alat penl-abunarL
terma-suk labu kaca tahan alkali bertiapa-sitas tgg sampai 200 ml
lang
dapat dilen-ekapi dengan sebuh pipa kaca untuk bertirdak sebagai pendingin
refluks
Fng
panjan-enra paling sedikit I m &rn diamerer sebelah dalam paling
sedikit l0 mrn Pasanglah tabmg penerap karbon dioksida pada pendingin
s.la*a
pendingirum-
Buret berkapasitas sedikisa 20 mt terbagi dalam 0,1 ml-
53.{ Prmedur/pelahsanean
pengujian
Campurlah kira-kira l0 ml anhidrid-: a-setat dan 2 gam natrium a*setat anhidrat
dalam labu dari alat asetilasi_
-
Tamhhkan potongan-Potongan
kecil baru apung alau porselin dan lengkapilah labu
tersebut dengan pendingin
reflaksinla-
Panaskan labu dengan alat pemanas
dan refluk cairan densan hati-hati selama
2
jarn-
Biarlian cairan menjadi dingin, tambahkan 50 ml air suling dan pnnaskan
Fada
suhu
antana {0 5trC mengunakan alat pemaru$
setama | 5 menit o1n6it scring
dikocok-
-
Dinginkan sampai suhu kamaq tanggalkan pipa refluks dan pindahkan
cairan ke
dalam corong pcmisah.
-
Bilaslah labu 2 kali masing-masing
dcngan l0 ml air suling dan tambahkan air
pcncucian ini kc delam isi corong glcmi*eh- Tunggxr sempai oi*n mcmisah dcn-san
scmpurna- kemudian buanglah lapi-san airnra-
-
Cuci lapisan minrafi dcn:nn jalan
mcnsocok hcrrurut-turut dcngan :
o
50 ml larutan natrium khtorida
'
50 ml larutan natrium karbonat'natrium
khlorid.r
5 &ri l{
sNI 6i953-1995
o
50 ml larutan natrium khlorida
.
20 ml air suling-
Kocoklah dengan baik rninlali atsiri
]lang
tera-setila-si ini dengan larutan-lanrtan
jenuh
tersebut kemudian hati-hati dengan air suling sedemikian rupa sehingga bila
perrcucian telah dilakulian dengan baik minl-ali itu netral terhadap kerta-s lakmu-s-
Pindahkan lapisan minlak ke dalam sebuah tabung
lang
kering dan kocoklah
beberapa kali selama 15 menit dengan sedikitnl-a 3 gmm magnesium sulfat
anhidriar Saringlah minlak
lang
su'Jah dikeringkan itu- Ulangi pengocokan
dengan 3 gram magrresiurn sulfat trenkutnla sarnpai minrali yang tErasetila-si ini
bebas dari air-
Di dalam labu dari alat penlabunan, timbanglah sampai ketelitian 0.5 mg minvak
atsiri
lang
terasetilasi sebanlak seperti dalarn label
r--
kemudian tambahkan 5 ml
etanol lalu dinetralkan dengan larutan KOH dalam etanol-
Tambahkan 2 ml air suling dan 0,5 ml larutan fenolftalein dan 35 ml larutan etanol
kalium hidroLsida 0,5 N- Didihkan campuran dalarn pendingin refluks di atas
penangas air selama I
jam-
kemudian dinginkan dengan epat, dengan
menambahkan
?0
ml air sulins d.rn titra-si kelebihan alkali denean larutan
esam
khlorida 0-5 N-
Tabel I Benat mimak untuk menentulian bilanean ester setelah asetilasi-
Bilangan
)ang
diperliiralian
I
Berat minyak (gram)
Dibarrah 50
|
-1,5 -
5,0
50 70
|
3,5
-
{,0
70
g0
|
2,5
-
3,0
9 0 l l 0
|
2 , 0 - 3 , 0
i l O- r { 0 | t - 0 - 2 - 0
t {o
-
l so
I
t : t . 5
1 8 0 - 2 1 0
I
1 " 0 - l = ' )
I " -
2 2 O- 2 E0
I
o g - t . o
5J*5 Penl-ajian hasil uji
Pcn gh itunglan bi I an gan estcr scbc I um aset i t asi
28, 08 (Vr
-
Vr)
Ililanean cxtcr E
=
\\'
6 &ri l{
SI.jl 6395i- | 995
Keterangan :
Vl adalah rolurnc larulan HCL
]ang
digunakan dalam penentuan-
V adalah lolurne larutan HCL 0--i N
)-ang
digunakan dalarn prenentu,an blanko.
W adalah mas*?* dalam gram
dari contoh rang diu-ii
-
Penghitungan bilangan ester setelah a*setila-si
flt.ti-i
{t"r
Yi
Bilansan ester setelah asetilasi A
:
lV
Hrter*ngan :
V1 adalah rolume larutan HCL 0-5 N
]ang
di-eunakan untuk menitrasi blanko
V adalah r-olume lanrtan HCL 0-5 N]-ang digunakan unfuk menetralissi
kelebihan alkali rmtuli hidroli*e
\\' adalah berat minrak setelatr a-setl-lasi \ans disunalian
Pen gh i tun gan presen ta-se al kohol
-al
kolrcl bebas
t\,f (A
-E)
Alkohol bebas (dihitung
sehgai alkohol X):
561
-
O,JIA
Keterangan :
A adalah bilangan ester minrak sc-telah asetilasi
E adalah bilangan ester minlali seb,elum a*setila*si
NI adalah matsa molekuler relatif dari alkohol X seperti dinratakan dalam
Spesifikasi minlak sereh sbagai alkohol
)ang
digunalian dalam penghirungan
kadar alkohol bebas
Nlatakan persentase alkohol kbas *rmpai l:fu desimal-
5.3.6 l-aporan hasil uji
Di dalam laporan pemeriksaan hanrs dicantumkan metoda
lang
digunalian dan hasil
]ang
dilxrolch- taSroran
juga
hanrs msnral,akan kondisi-kondisi pxmcriksaan
lang
tidak
tercantum dalam cara uji ini alau diangEp scbagar tambahan atau sctiap hal
lang
mungkin telah mcm1xngaruhi ha-sil tcrsehul l-agronan prmeriksaan harus mencantumkan
scmua pcrincian
)ang
diprlukan untuk mcngidcntilikasi cuplikan sccam lcngkap.
7 &ri l{
sNI 63953-t995
5-4 Penentuan ladar sitronelal
5-4.1 Prinsip
Pengubahan senla\\a-sen\?sa karbonil rnenjadi olesin oleh reaksi dengan hidrotilamina
lang
dibebaskan karena pen_earuh larutan kaliurn hidroksida pada hidrosilamonium
khlorida" perrentrnn hidroksilamina
Fng
tersisa setelah reaksi tenebut dititrasi dengan
asiun khlorida
5-{-2 Bahan kimia
I-arutan a-sam khlorida 0.5 N-
H idroksil amoni um tlh I orida I arut dal am etanol -
50 gram hidroksilamonium khlorida dilarutkan dalam 100 ml air, lamhhkan kira-
kira 800 ml etanol 9596 (r',v)
*rmpai rolurne 1000 ml- Jadikan pH larutan 3-5
dengan bantuan larutan etanol kaliurn hidrcksida (sampai larutan benrarna hijau bila
cairan dilihat dalam suatu lapisan tipis, atau *empai benrarna merah bila lapisan itu
tebal)- \Varna
jeruk
limau alian diperoleh peda penambatran 0,05 ml a*ram khlorida
ke dalam 20 ml lanrtan benrarna merah pada penambahan 0,05 ml larutan kalium
benrarna meratr pada penambahan 0,05 ml larutan kaliurn hidroLsi& berikutnva
I-arutan ini stabil selama seming.qrr
I^arutan kalium hidroksida 0,5 N dalarn etanol 959'6 (r',v)
Bromfenol biru lanrt dalam etanol-
I-arutkan sambil memana-skan 02 gam bromfenol biru dalam 3 ml kalium
hidroksida 0,1 N dalam etanol 951'0 (v,v)-
Setelah didinginkan, enceikan sampai vofume 100 ml dengan etanol dari kekuatan
lang
sama-
5..f-3 Peralatan
l^abu kaca tahan atkati, kapasitas 100
-
200 ml dengan leher kaca
asah
dilen_ekapi
dengan sumbat kaca asah atau sebuah pipa kaca
)ang
panjangnla paling sedikit I m
diameter l0 mm bcrtindak sebagai pendingin refluks-
-
Pipet kagnsitas 20 ml.
labu erlenmerer kapasitas 200 ml dengan sumbat kaca asah-
-
Buret kapasitas l0 ml-
5.{.{ Prmcdur/pelaksanaan pengujian
Dcngan menegunakan pipet masukkan 20 ml laruhn hidroksilamonium khlorida ke
dalam labu erlcnmerer, tambahkan l0 ml lanrtan kalium hidroksida
lang
diukur
dcn_ean bur(31, cam purltan lah-
-
Tuangkan campunm itu kc d"etam labu
)ang
bcrisi conloh minrak, labu crlcnmcscr
lang
telah kosong disimpn tanFla mcncrrcinra-
Diamkan labu
lang
bcrisi mpucm dan contoh minrak atau didihkan dcngan
rcfluks sclama bcbcrapa saktu dan dinginkan dcngnn ccFnt scbclum grndingin
refluks dipis.rhkan-
I dari l{
sl\il 06-3953-1995
-
Untuk contoh minyak yang berwarna gelap tambahkan bromfenol biru.
-
Tambatrkan larutan asam khlorida yang terdapat dalam buret sampai terjadi warna
kehijau-hijauan, dan pindahkan separuh dari
qrmpuran
reaksi ini ke dalam labu
erlenmeyer yang disimpan semula.
-
Netralkan campuran yang separuh lagt sampai timbul wiuna kuning muda,
pindatrkan kembali ke dalam labu yang satu lagi, campurkanlah dan kembalikan lagi
sepanrh dari larutan ke dalam labu yang kosong itu.
-
Lattjutkan cara ini sampai zuatu saat di mana penambahan tetes asirm khlorida ke
dalam lanrtan yang ada di dalam salah satu dari kedua labu itu tidak lag
menimbulkan perubatran lvarna bila dibandingkan dengan warna larutan yang
terdapat dalam labu kedua.
-
Sebagai alternatif titrasi ini dapat dilakukan dengan metode potentiometris sampai
pH 3, 5.
-
Bersamaan dengan penentuarL lakukanlah pengujian blanko dengan pereaksi-
pereaksi yang sama margikuti cara kerja yang sama pula.
5.4.5 Cara menyatekan hasil
Kadar senyawa-senyawa karbonil, yang dinyatakan sebagai aldehida atau keton tertentu,
dalam presentasi massa, dihitung dengan rumus :
M ( Vo
-
Vr )
20m
Keterangan :
m adalah massa cuplikan yang diperiksa
Vr adalah volume larutan asam khlorida yang digunakan dalam penentuan
Vo adalah volume lanrtan asam khlorida yang digunakan dalam pengujian blanko
M adalatr massa molar relatif dari aldenida atau keton yang dimazukkan ke dalam
standar untuk minyak sereh.
5.4.6 Laporan hasil uji
Didalam laporan pemeriksaan hanrs dicantumkan metoda yang digunakan dan hasil
yang diperoleh. Laporan
juga
harus menyatakan kondisi-kondisi perneriksaan yang tidak
tercantum dalam cara uji ini atau dianggap sebagai tambahan atau setiap hal yang
mungkin telah mempengaruhi hasil tersebut. Laporan pemeriksaan harus mencantumkan
semua perincian yang diperlukan untuk mengidentifikasi cuplikan secara lengkap.
5.5 Penentuan kelarutan dalam ethanol
5.5. I Pri nsi p
Metoda ini didasarkan pada kelarutan minyak dalam ethanol.
9 dari l.t
sNI 06_3953-1995
5.5.2 Bahan kimia
-
Ethanol
Larutan pembanding
(0,5.
4
l*tan perak
nitrat 0,1 N +
50 ml lanrtan
natrium
khlorida
0,0002
N dan di kocok.
Tambahkan
satu irt* asam nitrat encer z5%\.
Lindungi
terhadap
sinar matahari
langsung.
5.5.3 Peralatan
-
Buret
-
Tabung reaksi
-
Gelas ukur tertutup I0 ml atau 25 ml.
5.5.4 Prosedurlpelaksanaan
pengujian
-
Tempatkan
I ml contoh minyak di dalam tabung reaksi.
-
Tambahkan
setetes demi setetes ethanol aari-tetcuatan
yang
sezuai untuk minyak
yang
sedang diuji dan kocoklah
sampai diperoleh
suatu larutan
bening pada
suhu
25"C.
-
Bila larutan
tersebut tidak bening, bandingkan
kekeruhan
yang
terjadi dengan
kekeruhan
larutan pembanding,
sertimelalui
,Iirun yung
silma tebalnya.
-
setelah minyak
tersebut lanri, tambahkan
ethanol 6eniuih,
karena 6eberapa
minyak
tertentu mengendap
pada penambatran
ethanol lebih lanjut.
5.5.5 Penyajian
hasil uji
Kelarutan
dalam X persen (v/v)
ethanol
:
I volume
dalam y volume,
menjadi keruh
dalam z volume.
Bila larutan
tersebut
tidak sepenuhnya
bening, catat apakatr kekeruhan
tersebut
..lebih
besar daripada"
atau
"sama
seperti"
atau
"tebit,
kecil daripada,,
kekeruhan
larutan
pembanding.
5.6 Penentuan
kadar lemak
5.6.1 Prinsip
Minyak-minyak
lemak
tidak larut dalam alcohol
gayo
dan
menghasilkan
busE karena terbentuknya
sabun.
5.6.2 Bahan kimia
-
Lanrtan ethanol ECIzo.
-
Larutan kalium hidroksida
0,5 N.
5.6.3 Peralatan
-
Tabung
-
tabung reaksi
-
Pipet tetes
-
Gelas ukur
minyak yang
tersaponifikasi
l0 dffi l{
s}{I 06-3953-t995
-
Water bath (campuran es dan garam)
5.6.4 Proseduripelaksanaan pengujian
-
Tambahkan l0 taes contoh minyak ke dalam 5 ml ethanol SO0A dalam tabung reaksi.
-
Masukkan tabung reaksi ke dalam campuran es dan garam dengan perbandingan 3 :
I selama 15 menit.
Jika terdapat minyak-minyak lemak, seperti minyak kelapa, minyak kacang dan
minyak-minyak lainnya kesuali minyak
juaL,
akan terjadi kekeruhan karena lemak
yang memadat.
Kedalam 5 ml minyak atsiri dalam tabung reaksi yang lain, tambahkan larutan KOH
dan kocoklah campuran tersebut. Minyak lemak akan tersabunkan dan mengeluarkan
busa karena terbentuknya sabun.
5.6.5 Penyajian hasil uji
Adanya endapan dari minyak-minyak lemak dinyatakan positip.
5.7 Penentuan Alkohol tambahan
5.7.1 Prinsip
Dua pengujian diajukan yaitu uji yodoform dan uji etil benzoat. Uji yodoform akan
menghasilkan reaksi yang positip dengan setiap senyawa yang mengandung gugus keton
atau gugus enol, khuzusnya aseton akan menghasilkan uji yodoform yang positip. Pada
uji etil berzoat, semua alkohol alipatik yang bertitik didih rendah akan menghasilkan
bau-bau seperti buatr. Akan tetapi hanya etil alkohol yang menghasilkan reaksi-reaksi
positip baik dengan uji yodoform maupun dengan uji etil benzoat.
5.7.2 Bahan kimia
-
Natrium zulfat anhidrat
-
Larutan l0Yo natrium hidroksida
-
Larutan yodium
-
Kalium yodida (2
e
kalium yodida dalam 8 ml air suling I g yodium)
-
Berzoyl chlorida
5.7.3 Peralatan
-
Labu Ladenburg berkapasitas 100 ml
-
Kondensor horizontal
-
Tabung-tabung reaksi
-
Gelas piala berkapasitas 250 ml
-
Pembakar Bunsen
-
Penangas air
l l dari l {
s}{I 0G3953
-t995
5.7.4 Prosedurlpelaksanaan pengujian
-
Destilasi 50 ml contoh minyak yang telah dikeringkan sebelumnya dengan natrium
zulfat anhidrat dalam sebuah labu ladenburg.
Tampung dan ukur bagian yang menyuling di bawah 100"C.
-
Encerkan destilat sampai l0 ml dengan air zuling.
-
Uji 5 ml destilat ini secarayodoform dan 5 ml sisanya secara etil benzoat..
.
Uji yodoform
5 ml destilat yang sudah diencerkan itu ditambah l0 tetes larutan NaOH lOYo dan
larutan yodium kalium yodida setetes demi setetes, hingga diperoleh wilna
kuning muda yang permanen (menunjukkan adanya kelebihan yodium).
Biarkan selama 5 menit, bila tidak diperoleh hasil yang positip, panaskan tabung
reaksi pada 60pC selama I menit di dalam air yang terdapat dalam gelas piala dan
biarkan campuran selama 1
jatn.
o
Uji etil beraoat
5 ml destilat yang diencerkan ditambah 5 tetes berzoyl khlorida dan 2 ml larutan
NaOH lDyo, panaskan di atas penangas air.
Adanya bau etil benzoat (bau buah) menunjukkan adanya etil alkohol.
5.7.5 Penyajian hasil uji
Adanya etil alkohol dalam contoh yang diuji dinyatakan sebagai positip atau negatip.
5.8 Penentuan adanya minyak pelikan
5.8.1 Prinsip
Metoda ini didasarkan kepada penentuan indeks bias dari larutan contoh.
5.E.2 Peralatan
-
Gelas ukur
-
Vacum
-
Alat destilasi
-
Refraktometer
-
Ultra thermostatic bath
5.8.3 Prosedur/pelaksanaan pengujian
-
Suling 20 ml contoh dengan vacuum (* 12 mm HS)
-
Catat zuhunya pada tetesan pertama dan terakhir dari destilat (* I ml).
-
Dinginkan destilat tersebut.
-
Tentukan indeks biasnya dengan refraktometer.
5.8.4 Penyejien hasil uji
lndeks bias destilat
<
1,46 dinyatakan adanya pelikar/positip.
Indeks bias destilat
>
1,46 dinyatakan tidak adanya pelikarlnegatip.
12 dari 14
sN:I 06-3953- 1995
5.9 Penentuan minyak terpentin
5.9.1 Bahan
-
Larutan amonia
5.9.2 Peralatan
-
Alat destilasi
-
Termometer
5.9.3 Prosedurlpelaksanaan pengujian
-
Suling contoh minyak yang akan diperiksa, pinen yang berasal minyak terpentin
akan terzuling pada suhu di atas l56oC.
-
Hasil penyulingan ditambahkan amonia dengan perbandingan I : 5.
5..9.4 Penyajian hasil uji
Campuran berwarna putih susu atau berubah menjadi
jelly,
maka contoh yang diperiksa
diduga mengandung terpentin.
6 Syarat penandaan
Pada setiap pengiriman, bagian luar drum harus diberi keterangan dengan cat yang tidak
mudah luntur :
-
Produksi Indonesia
-
Nama barang
-
Nama perusahaan/eksportir
-
Nomor drum
-
Nomor lot
-
Berat bersih
-
Berat kotor
-
Negara tujuan
-
Dan lain-lain keterangan yang diperlukan
7 Pengemasan
Minyak sereh disajikan dalam ujud cairan, dikemas dalam drum ukuran 200 liter, dalam
keadaan baik, bersih, kering, berat maksimum 170 kg dengan
"head
space" sebesar 5
-
l0 persen dari isi drum. Drum minyak sereh dibuat dari:
-
plat timah putih atau aluminium
-
plat besi berlapis timah putih, galvanis atau berenamel atau plat besi yang
didalamnya dilapisi dengan lapisan yang tahan minyak sereh.
13 d:lri l{
s}\f 06-3953-1995
8 Rekomendasi
Tabel 2 Jenis uji dan syarat mutu sebagai rekomendasi
No. Jenis uji Satuan Persyaratan
I
2
J
Bau
Putaran optik
Titik nyala
"
(derajat)
OC
Segar, khas minyak sereh
(0)
-
(-6)
76- 84
Cara uji dengan GLC (Gas Liquid Chromangaphy) dan Spectrophotometer ffia
merah.
l { &ri l .l

Anda mungkin juga menyukai