Anda di halaman 1dari 15

Sh{I

STANDAR NASIONAL INDONESIA


sNI 0r-3173-tss2

UDC:

BUNGKIL JAGUNG

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL. D$N

SNI

STANDAR NASIONAL INDONESIA


sNI 01-31t3-t992

UDC:'

BUNGKIL JAGUI\G

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL - DSN

sNI 0l -3t73-1992

DAFTAR ISI
Halaman

RUANG LINGKUP
DEFINISI
KLASIFIKAS I/PENGGOLONGAN

SYARAT MUTU

CARA PENGAMBILAN CONTOH


CARA UJI
CARA PENGEMASAN

t2

SYARAT PENANDAAN

I2

iii

sNI A13fi3-t992

BUNGKIL JAGUNG

t.

RUANG LINGKUP
Standar ini nreliputi definisi, klasifikasi/penggolongan, syarar mutu,
cara
pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan, syarat penandaan.

DEIIINISI
Bungkil Jagung adalah hasil samping dari proses pengambilan minyak dari lembaga
bi.ji tanaman jagung (Zea mays L).

KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN.

3.

Bungkil jagung digolongkan dalam

I ( satu ) jenis mutu.

SYARAT N,IUTU.

J.

Tabel I

Spesifikasi Persyaratan Mutu

Jcrris Uji

Persyaratan

t.

Kadar air. b/b

7a

maks. l2

t.

Kadar protein. b/b

Vo

min.

Kadar lernak, b/b

Vo

maks. 2,0

4.

Kadar serat. b/b

Vo

maks. 6,0

-5.

Kadar pasir

Vo

maks.

dan silikat,

b/b

dari l2

14

1.0

sNI

5.

Ot-3173-1992

CARA PENGAMBILAN CONTOH.


Contoh diarnbil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah
karung dengan
nraksimum 30 karung dari setiap partai barang. Kemudian dari
tiap karung 6iambil
sebagai contoh maksimum 500 gram dari bagian atas, tengah
dan bawah. Contoh
cotrtoh tersebut diaduVdicampur sehingga merata, kemudian
dibagi empat dan dua
bagian diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa
kali s"ampai mencapai
herat 500 gram. Contoh kemudian dimasukkan kedalam wadah
yang tidak
rnempengaruhi contoh dan diberi label.Untuk pengiriman
secara curah contoh
clianrbil secara si,stimatik sampling sebanyak s60 gram.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang
yang telah
berpengalaman atalr dilatih lebih dahulu dan *.,rpunyai
ikatan l.ngun suatu
badan hukum.

CARA UJI.

6.
6.1

l.

tr.

Penentuan Kadar
I

6.1.2

Air

Prinsip.
Pengurangan berat suatu bahan yang dipanaskan pada suhu 100 .
c - 105"
C, disebabkan karena hilangnya air dan zat-zat menguap lainnya sehingga
kekurangan berat tersebut dianggap sebagai berat air.
Peralatan.

6 I '2' l Oven

dengan penangas listrik, yang mempunyai ventilasi yang efektif sehingga


suhu udara dalam oven dapat dipertahankan pada 105 . c + z c.
"

()'

1.2.2 Cawan logam tahan karat dengan penutup berdiameter 5 cm dan


2,5 - 3,0 cm.

dalarn

tr.l.l.3 Eksikator.
6 1.2.4 Neraca analitik
/)

1.3

tr'

.-l.l

Cara Kerja.
Timbanglah dengan teliti contoh yang telah ditumbuk dalam lumpang dan alu,
sebanyak kira-kira 5 gram.

2 dari 12

sNr

tr

'3'2

0t-3t73-1992

Ternpatkan dalam krus porselen, krus silika atau platina


dan dipanaskan dalam
sebuah oven listrik yang mempunyai pengatur suhu pada
+ I oc
tos "

selama 5 jam.

l'3'3 Dinginkan dalam eksikator sampai mencapai suhu kamar dan timbanglah.
6 I '3'4 Pengeriaan tersebut diatas, yakni pemanasan selama
0,5 jam, pendinginan dan
()

penimbangan, diulangi'beberapa kali (biasanya 3 a kaliisampai p".igurungun


berat antara.2 penimbangan berturut-turut lebih kecil
dari o,oor gram.

t, I J
h.

Penyajian hasil uji.

L-1.I

Kadar Air, persen bobot/bobot


=
M,,

-M,

,.

loo

M,,

di mana :
M,, = berat cuplikan mula_mula, dalam gram.
M, = berat cuplikan setelah clikeringkan, dalam

6.2

Penentuan Kadar protein

6 l.l

prinsip

gram.

Penentuan hasil pengujian yang dinyatakan dalam volume


larutan penitar
terhadap contoh uji.

(r.1.2
rr

l'l' l

Bahan Kimia

Katalisator campuran 80 gram Natrium Sulfat anhydrous dengan


tembaga sulfat yang relah dihaluskan.

gram

6')'2.2

Asam sulf'at pekat (H, so4) dan larutan baku H2s04 0,1 N.
tr'1 2'3 Larutan NaoH 45 o/o (450 gram)
NaoH dilarutkan dalam 1000 ml air suling.
6.2.2.4 Larutan asam borax yang 2 Vo (H. BO1).

rr'l'2'-5

l-arutan indikator, campuran 1 bagian volume dari 0.08 Zo larutan


alkohol

3 dari 12

sNr

96 7o dari merah metil dengan 1 bagian volume dari0,04


cresol hijau.

Vo larutan bromo

6.2.2.6

Magnesiurn oksida, bebas karbonat dan segar serta


masih aktif.

(r.2.-l

Peralatan.

6.2.3.1

Alat Kjeldalh lengkap.

h.2.3.2
5.2.3.3

Erlenmeyer' kapasitas 500 ml sebagai penampung.


Buret automatis 150 ml.

6.2.3.4

Stirer

6.2.:t.5

Piala gelas kapasitas 500 ml.

6.2.4

Cara Kerja

6.2.4.1

Tirnbang dengan teliti 2 gram conroh uji daram labu Kjerdarh.


Tambahkan l0 gram katalisator dan 25 ml H2SO4 pekat.

6.2.4.2

0t-3173-t992

/ pengaduk.

6.1.r1.3

Letakkan tabung Kjeldhal dengan posisi miring pada penangas


listrik dan
dipanaskan sambil digoyang sampai diperoleh larutan jernih
(dektruksi).

6.7.4.4

Dinginkan, lalu rambahkan 200 mr air, tambahkan batu didih (untuk


mencegah
peletupan), dan larutkan NaoH 45 vo sampai larutan
menjadi basa, usahakan
dinding tabung sudah tidak mengandung ururn lagi. Kemudian pasang
alat
destilasi dengan penampung yang berisi tbo m uruir boraks.
Kocok isi dalam
tabung Kjeldhal dengan cara digoyang-goyang
Kemudian destilasikan sampai semua amoniak tertampung
dalam erlenmeyer
yang berisi larutan asam boraks yang telah ditambahkan
0,5 ml indikator.

ri.2.4.5
6.2.4.6

Titar dengan larutan baku Hrso4 0,1 N sampai terjadi perubahan


warna dari
hijau menjadi merah muda.

6.2.4.-7

l-akukan blanko dengan perlakuan yang sama

h.2.5

Cara menyatakan hasil

6.2.5.1

Kadar protein kasar dinyatakan dalam persentase bobot


sebagai berikut :

dari l2

per bobot dihitung

sNI

(V, - v,) x N x 0,014 x 6,25 x

0l-317-l-t992

100 vo

w
di mana :

v: = Bany4knya larutan

baku asam sulfat yang diperlukan untuk menircr


contoh uji (ml).
V, = Diperlukan untuk meniter larutan standar asam sultat yang
N = Nonnalited lor baku H, sOu yang digunakan untuk titrasi.blanko (ml).
W = Berar contoh yang diambil (gram).
6-3

Penentuan Kadar Lemak

6.3.l

Prinsip
Ekstrasi lemak dari bahan, dengan menggunakan pelarut oraganik
non polar
seperti n-heksana atau petroleum benzena 40 _ 60 o
C.

{r.-1.2

Bahan Kimia

6'-i'2'l

n-heksana atau petroleum bezena yang menyuling antara


40o - 60o C, dan
mempunyai bilangan brom kurang dzui satu, untuk kedua pelarut
tersebut
mempunyai penguapan tidak boleh melebihi 0,002
m
9/100
6-3.2.2 Pasir, telah dicuci dengan asam khlorida dan dibakar.

6.3.3

Peralatan

h.:1.3.1 Neraca analisis kapasitas 200 gram, ketelitian


0,000l/gram.

h'-1'3'2 Penggiling mekanis mudah dibersihkan dan dapat menggiling

ampas ranpa

terjadi pemanasan dan tanpa ada perubahan yang berarti dalarn


kadar air,
bahan menguap, dan minyak menjadi bubuk yang
loloS ayakan berdiameter

mm.

6.3.3.3 Ayakan

6'3'3'4

bercliameter lubang

m.

Thimble ekstraksi atau selosong kertas saring dan kapas yang bebas
dari bahanbahan yang larut dalam n-heksana atau petroleum eter.

5 dari

12

sNI

r).1.3.5 Penangas listrik atau penangas


rr"1'3'6 Lumpang dan alu

0t-3173_t9s2

air.

dari porselin, besi/suasa atau sebaiknya


penggiling kecil

rnekanis yang sesuai.


6 .-1.3.7 Oven

listrik dengan pengatur

suhu.

6.3.3.8 Eksikator berisi zat pengering


yang efesien.
6

.1.4

rr

J'4'I

Cara kerja i

Gilingc9n1ohuji,jikaperludidalammekanisyangsebelumnyatelahdibersihkan
dengan baik.
Gunakanlah lebih kurang seperduapuluh
berat contoh uji untuk menyempurnakan
pembersihan penggiling dan buanglah
hasil penggilingan ini, gilinglah sisa
contoh uji' kumpulkanlah hasil penggilingan,
campurkan dengan hati-hati dan
lakukan pengujian tanpa penangguhan.

rr''l'4'2

tr"i'4'3

Timbang + l0 gram hasil


dengan dengan ketelitian 0,001 gram.
-gilingan
Masukan kedalam thimble efs.tratli
dan trituplah thimble dengan penurup
dari
kapas' jika digunakan adalah kertas
,uring bungkuslali trasit gilingan
didalammnya.
Jika contoh uji sangat lembab (air dan
bahan-bahan menguap lebih dari r0
vo)
letakkanlah thimble ekstraksi yang
mudah diisi didalam-oven beberapa lama
dengan suhu tidak melebihi 8b" a,
agar kadar air dan zat menguap berada
o/o.

dibawah

l0

tr

3'4'4

r'

'l''1"5 Masukkan thimble ekstraksi yang berisi contoh


uji kedalam alat ekstraksi.
Ttrangkan.sejumlah

Tirnbang mendekati 0,001 gram labu didih


dari alat ekstraksi yang berisi I atau
2 butir balu didih yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu mendekati
100 "c dan dinginkan kembali putlng
kurang
'
r.rlrnu
f;urn ;;1"- eksikaror
c
hingga suhu kamar.
pelarut yang diperlukan kedalam labu. pasang
tuuu ke alat
ekstfaksi diatas alat pemanut t.t ingga
kecepatan
ekstraksi sekurang-kurangnya
3 tetes setiap

detik.

' -r'-1'(r Ekstraksi berlangsung selama 4 jam, biarkanlah menjadi


dingin kembali.
Keluarkan thimble ekstraksi ctari aiat ekstraksi
dan uapkan diatas penangas air
agar sebagian besar pelarut yang membasahinya
menguap.

6 dari 12

sNI

0t-3173-t992

' -r''l'7

Tuangkan isi thimble kedalam lumpang, tambahkan l0 gram pasir


dan giling
sehalus mungkin (ika digunakan penggiringan kecil).

'1

'l'8

Pindahkan kembali campuran kedalam thimble ekstraksi dan tempatkan


kembali
kedalam alat ekstrakssi.

rr -l

'l'9

''

Lanjutkan lagi ekstraksi selama 2 iatrrmenggunakan labu ekstrasi yang


sama.
h -l'4' 10 Uapkan sebqgian pelarut dari ekstraksi
yang sama dengan cara destilasi pada
penangas air. atau penangas listrik. panaskan pada suhu
100 oc.
l

Biarkan labu eksraksi beberapa menit supaya dingin hingga suhu kamar
dalam
eksikator, kemudian timbang dengan tetetitian sampai 0.001 gram.

"

'1 -1'

ir

'l'-l'12 Ulangi pengeringan terhadap labu ekstraksi contoh uji sampai perbedaan
penimbangan bobot minyak yang diharapkan bertururtuiut kurang
dari 0,001
gram.

Catat bobot labu terakhir. Kerjakan kedua penentuan terhadap


contoh uji yang
sama.

..-1.5

Cara menyatakan hasil

'' 'r'5' l Kadar minyak dinyatakan dalam presentasi bobot per bobot dihitung
berikut

sebagai

Ml

lA0

7,t

M,,

di mana :
M,, = Bobot contoh uji (gram)

Mr

Bobot minyak setelah pengeringan (gram).


Jika dikendaki, kadar minyak dapat dinyatakan atas clasar bahan kering dan
dihitung dengan menggunakan rumus berikut
Kadar minyak,

Vo

(bobot/bobot)

= HX

100

100-u
Jika dikehendaki, kadar minyak dapat dinyatakan atas dasar bahan kering dan
dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

7 dari l2

0l-3t73-1992

Kadar minyak Vo (bobotlbobot)

=.H

100

di mana :
H = Persentasi bobot minyak dalam
bahan yang bersangkutan.
U = Kadar air contoh uji.
6.4
6.J.

Penentuan kadar Serat


t

6.1.2

Prinsip Merode
Metode ini digunakan untuk menentukan
kadar serat dari suatu bahan
berdasarkan pada Indian standard,
IS : 1509 - rgstAppendix E.
Kadar serat adarah prosentase dari bahan yang
tidak rarut dalam asam dan
basa pada kondisi pengujian. Bahan Kimia

n.+.1.1 Asam Sulfat encer, r,25 vo (b/v) yang


dibuatdengan r'rvrsrslA
melarutkan
Soo pekat dalam 100 ml air.

1,25

n'1'2'2 Laruran Narrium Hidroksida (Na oH)


1,25 vo (b/v) yang dibuat

melarurkan 1,25 g Na OH dalam 100 ml


air.
h.+.2.3 Serat almunium Oksida (Ala
O.,)
6

-t.3

g H.,

dengan

Peralatan.

t +.3.1 Oven listrik.


n

'1"3'2 Alat soxhlet

yang terdiri dari kondensor, body ekstraktorkapasitas

labu lemak 250 ml.


'''-+

-1

rl -t"4'

l00ml

serta

Cara kerja

Keringkanlah kira-kira 5 gr cuplikan untuk pengujian


didalam sebuah oven
udara listrik 105 o c + I o c, sampai berarl,"i
tt*b;il"h;engan teliti
kira-kira 2'1 g bahan yang telah dikeringkan itu leoat.am
thimble dan
ekstraklah dengan petroleum eter (titik didih
.
40 sampai 60 c ) selama kira-

;b#

8 dari

12

sNI

0t-3t73_1992

kira I jam dengan menggunakan sebuah alat soxhlet. pindahkanlah


bahan yang
telah bebas lemak tersebut kedalam sebuah labu berkapasitas

I liter.
Ambillah 200 ml asant sulfat encer, tempatkanlah sebuah gelas piala,
didihka'lah.
Ttrangkanlah selttrurl'r asam yang mendidih itu keclalarn labu
yang telah berisi
bahan bebas lemak tersebut diatas, lengkapilah segera
labu itu aengan pendingin
balik yang dialiri air, dan panaskanrah sedem]kian rupa
sehingga isi labu
rnulai mendidih setelah satu menit.
h 4.1.2

'-. J.-1.3

Tirnbang dengan teliti 2,5 g contoh yang sudah dikeringkan


diatas lalu masukkan
kedalanr thimble ekstraksi dan masukkan kedala*
ilu, soxhlet lalu diekstrak
dengan menggunakan pelarut petroleum benzine (bp
a0 - 60" c) selama I jam,
dengan maksud
menghirangkan remak dar-i contoh.
'ntuk
Pindahkan bahan )'ang telah bebas lemak tersebut kedalam
labu bundar kapasitas
I dan tarnbahkan 200 mr asam sulfat encer yang panas, pasang kondensor
pacla labu tadi dan panaskan sedemikian rupa r.tiinggu
isi labu akan mulai
rncndidih setelah pemanasan selama I menit.

n -1.4.4

Goyangkanlah labu agak sering agar tidak ada contoh


yang menempel pada
dinding.labu yan-e tidak terendam asam dan pemanasa dilakukan
selama
30 menit.

1, -1..1.5

An-ekatlah labu
selesai pemanasan lalu contoh disaring dengan
:.,:r,r.h
nrenggunakan kain halus (kira-kira mengandung Ig serar per
lms yung
clitentpatkan diatas sebuah corong penyaring

'r J.-1.('r

Pindahkan residu pada kain kedalam labu

I I dan bilas kain dengan larutan

NaoH, tambahkan larutan NaoH hingga jumlah larutan NaoH

dipergunakan mencapai 200 ml.


.-l1f

'.+.+. /

-i

l.t{

*+g

yang

Pasanglah kondensor pacla labu tadi dan panaskan selama


30 menit tepat.
Angkatlah labu setelah selesai pemanasan lalu disaring dengan menggunakan
kain halus dan dibilas dengan menggunakan air punur.

Pindahkan residu pada kain saringan kedalam cawan Gooch yang


telah berisi
lapisarr tipis Al,o., lalu dicuci dengan air panas dan l5 ml etanolg5
vo. untuk
nrempel'cepat penyaringan gunakanlah vacum pump.

+ lt) Keringkan cawan gooch serta isinya pada oven dengan suhu 105 oc, dinginkan
clalarn desikator: dan ditimbang sampai bobot tetap.

9 dari 12

sNI

h.+.:l.l

tr.-1.5

0t-3t73_t992

Pijarkanlah cawan gooch tersebut pada muffle


furnance dengan suhu 600 "C
sampai semua bahan organik terbakar, lalu
dinginkan dalam desikator dan
timbanglah cawan gooch yang berisi abu.
Cara menyatakan hasil :
Kadar Serat Kasar (Zo) =

100 (wr

w2)

w
di mana

Kadar Serat Kasar dinyatakan dalam persen berat


sefta dihitung atas dasar
kering.
wr = Berat cawan gooch sebelum pengabuan, dalam gram.
Berat cawan gooch setelah pengabuan dalam grl- .
berat cuplikan kering, dalam gram.

wr=

W=
6'5

Penentuan kadar pasir bahan yang mengandung


silika atau bahan mineral

yang tak larut

6.-5.1

h.-s.2

Prinsip Metode.
Kadar pasir, bahan yang mengandung silika atau
bahan yang tak larut dari suatu
bahan adalah abu suatu bahan dari
pengabuun
yurr! tidak larut dalam
lroses
asam kuat.
Bahan Kimia.

{r.-5.2.1 Asam Khlorida pekat (d l,lg).


=
tr.-5.1.1 Asam Khlorida 25 Va vlv
Encerkanlah 25 ml asam khlorida pekat dengan air
hingga volume menjadi
100 ml.

tr.i..l

Pel'alatan:

t' 5.3.1

Tanur

fl.-i. -1.2

Cawan porselen

500' - 600 .

l0 dari

12

t
.$

sNI

0t-3 t 73- 1992

6.5.3.3 Timbangan.
(r

5.4

Cara Kerja.

tr.5.4.1 Pembuatan cuplikan.


Untuk heberapa bahan, penggilingan halus dapat menyebabkan
hilalgnya atau
bertambahnya air, dan hal ini harus diperhitungkan. penggilingan
harus dilakukan
secepat mungkin sambil menghindari sejauh mungkin koitak
dengan udara.
Penggilinghn dalam penggiling laboratorium biasariya
berlangsung lebih
cepar

dari pada rnenggiling dalam lumpang, walaupun yu,rg tl"ruttrlr


ini ;uga
diperkerrankan.
h

'5';|'l

Bila cuplikan clalam keadaan halus dan dapat melalui ayakan dengan
lubanglubang berukuran kira-kira I mm2, campurlah dengan r.-purnu,
dan pindahkan
I bagian yang tidak kurang dari 100 g kedalam wadah yang tidak oapat
berkarat
dan yan-q dilengkapi dengan tutup yang tidak tembus ucrara.
b -5'4'3 Bila cuplikan ini tidak seluruhnya dapat
melalui ayakan dengan lubang-lubang
berukuran kira-kira I mm2 seluruhnya dapat meialui ayakin
dengan lubanglubang berukuran 2 - 3 mm2, campurlah dengan sempurna, dan
selanjutnya
gilinglah melalui ayakan dengan lubang-lubang berukuran I
mm2.
Pindahkanlah bagian yang telah dikerjakan diatas kedalam wadah
yang ridak
dapat berkarat dan yang dilengkapi dengan tutup yang tidak
tembus
udara.

h"5'4'4 Bila cLrplikan berada dalam keadaan yang kasar, seperti potongan-porongan
" cake " pecah, gilinglah dengan seksama sampai seluruinya
iopui melalui

ayakan dengan lubang-lubang berukuran 2 sampai 3 mm2. Campuitah dengan


senlplrrna dan selaniutnya gilinglah satu bagian yang tidak kuiang
dari i00
gr agar dapat melalui ayakan dengan lubang-lubang berukuran kira-kira
I mmr.
Pindahkan bagian yang tersebut diatas kedalam wadah yang tidak
dapat
-udia.
berkarar yang dilengkapi dengan tutup yang tidak tembus
t' i -1.-5 Bila cuplikart itu sangat lembab atau bila penggilingan
dan pencampuran iru
nrr-rngkin mengakibatkan hilangnya atau bertambahnya air, ambillah'cuplikan
segela setelah cara pencampuran pendahuluan seperti diuraikan
dalam 6.5.4.3.
atau setelah cara peng,eilingan dan pencampuran pendahuluan seperti
diuraikan
dalarn 6.5.4.4.

Untuk penentuan air dengan metoda seperti diuraikan dalam 6.5.4.3. Tentukan
.iLrga kadar air dalarn cuplikan yang dibuat terakhir, agar hasil-hasil analisa
utituk air dapat dikoreksi hingga sesuai dengan cuplikan dalam keadaan semula.
I

ll

dari

12

sNI

5'4'6

0l-3173-1992

Apabila karena kondisi fisiknya sukar dilakukan, ambillah


suatu bagian segera
setelah pencampuran pendahuluan seperti diuraikan
dalam pu.ur 6.5.4.3. atau
cara penggilingan dan pencampuran pendahuluan
seperti diuiaikan dalam pasal
6'5'4'4'untuk penentuan air dengan metoda sepeiti diuraikan
dalam pasal
6'5'4'3' Keringkan cuplikan sampai penggilingan cuplikan tersebut
dengan
lumpang dan alu besi atau dengan iata luin-memungkinkan
cuplikan itu
seluruhnya melalui ayakan dengan lubang-lubang berukiran
kira-kira I mm2.
Tentukan juiga kadar air dalam cuplikai yang rerakhir
ini agar hasil-hasil
analisa untul( air dapat dikoreki hingga r.ruui dingan
cuplikan aatam keadaan

semula.

6 5'4'7

Perlakukan clengan cara-cara lain yang sesuai, bahan-bahan


yang tidak dapat
digiling arau melalui ayakan dengan mudah.
Catatan :
Yang dimaksud dengan " air'' ialah air yang dimurnikan
seperti dinyatakan
dalam British Pharmacopie. Semua pereaksi yang akan
digunakan haruslah
berkualitas proanalisa.

5'5'4'8 Timbanglah mendekati 2 sampai 5 gr cuplikan dan


bakarlah

sampai
menghabiskan semua karbon yang ada. Basahilah dengan
asam khlorida p"kut,
kisatkan
kering, pangganglah agar silika taf larut, dan selanjurnya
-hingga
ekstraklah berulang-ulang denganll vo urarn khlorida panas. Saring
dan bilas
bahan yang tidak larut itu, dan timbanglah. Anggaplah kuantitas
yang
diperoleh ini, sebagai pasir dan bahan yung **ngundung silika.

7.

CARA PENGEMASAN.
Bungkil Jagung dikemas dengan goni atau kemesan lain yang sesuai,bersih,
kering
dan kuar dengan berar maksimum 100 kg bersih.

II.

SYARAT PENANDAAN.
Dibagian luar goni (kecuali in bulk) ditulis dengan bahan yang tidak
mudah lunrur,
jelas terbaca antara lain :
- Dibuat di Indonesia.

- Nama barang.
- Nama Perusahaan/eksportir.
- Berat kotor
- Berat bersih.
- Negara tujuan.
l2 darj. 12

Anda mungkin juga menyukai