SEORANG PEREMPUAN 52 TAHUN DENGAN ASMA BRONKIAL DAN
DYSPEPSIA Disusun oleh : Julianthy Suent !"#$%&$!$ Pembimbing : '() A*(ita+ S,PD Ba-ian Il*u Penya.it Dala* Ru*ah Sa.it U*u* Dae(ah Ku'u/ Pe(i'e 0 Juli 1 $% Se,te*2e( 2"$! LEMBAR PENGESAHAN Laporan kasus SEORANG PEREMPUAN 52 TAHUN DENGAN ASMA BRONKIAL DAN DYSPEPSIA Telah didiskusikan tanggal: Pembimbing: dr Amrita! SpP" Pelapor Mengetahui #ulianth$ Suento drAmrita! SpP" %&'()*+)&), Bagian -lmu Pen$akit "alam Rumah Sakit .mum "aerah /udus I) IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. SH Umur : 55 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Menikah Peniikan : !amat SD Peker"aan : Peagang i pasar Alamat : #limbing $iul %5&%'( $ali)ungu( $uus Dikirim oleh : Poli ' Penyakit alam Nomor *M : +,- ./+ Dira)at i ruang : Melati lantai 0 Masuk bangsal : 00 Juli '%0+ Dikasuskan : 0' Juli '%0+ $eluar bangsal : 0- Juli '%0+ II) ANAMNESIS 3 $2 Juli 2"$! 4 0 Anamnesis se1ara: Autoanamnesa engan penerita 0 $eluhan utama: Sesak na2as 0 3i)ayat penyakit sekarang: Pasien atang berobat ke Poli ' Penyakit Dalam 3SUD $uus( tanggal 00 Juli '%0+( engan keluhan sesak na2as se"ak + hari SM3S. Sesak irasakan saat uuk maupun berbaring. Pasien mengaku sering mengalami sesak saat merasa lelah atau seang alam keaaan emosional. Sesak mulai mun1ul setelah suami meninggal 0% tahun yang lalu. Pasien "uga mengaku sering pilek terutama paa pagi hari. Pasien "uga mengeluh batuk berahak se"ak lama. Dahak ber)arna putih keabuan( arah 456. Pasien "uga merasa pusing an tiak na2su makan serta nyeri perut se"ak operasi histerektomi + tahun yang lalu. Pasien "uga mengeluhkan gatal5gatal i seluruh tubuh se"ak 0 bulan yang lalu( hilang timbul. 3i)ayat makan 78 sehari porsi seikit. 3i)ayat minum 1ukup. $onsumsi al1ohol an merokok isangkal. 3i)ayat konsumsi makanan pemi1u alergi isangkal. 3i)ayat #A# sulit an nyeri karena hemoroi se"ak '% tahun yang lalu. 3i)ayat #A$ alam batas normal. 0 3i)ayat penyakit ahulu: o 3i)ayat hipertensi isangkal o 3i)ayat penyakit "antung isangkal o Ri5ayat ,e(a/i hi/te(e.t*i tahun 2"$" o 3i)ayat iabetes isangkal o 3i)ayat penyakit paru isangkal o 3i)ayat penurunan berat baan isangkal o 3i)ayat penyakit kuning isangkal o 3i)ayat alergi isangkal o Ri5ayat He*(i' 364 3i)ayat penyakit keluarga: o 3i)ayat penyakit tekanan arah tinggi paa keluarga isangkal o 3i)ayat penyakit gin"al paa keluarga isangkal o 3i)ayat Diabetes Melitus paa keluarga isangkal o 3i)ayat penyakit paru paa keluarga isangkal o 3i)ayat penyakit "antung paa keluarga isangkal o Ri5ayat a/*a ,a'a ana. ,e(ta*a 3i)ayat sosial an peker"aan: Pasien seorang peagang i pasar 3i)ayat $ebiasaan : o 3i)ayat konsumsi alkohol( kopi( merokok isangkal 3i)ayat lingkungan : o Pasien tinggal serumah engan ketiga anaknya o 9ingkungan tempat tinggal yang paat III) PEMERIKSAAN 7ISIK 3 $2 Juli 2"$! 4 $eaaan umum : !ampak lemah an sesak $esaaran : *ompos mentis( :*S 05 !ekanan arah : 0'%&/% mmHg Denyut nai : //8&menit( normal 9a"u perna2asan : '- 8&menit( meningkat( na2as kusmaul 456 Suhu : 7-(+ % * #erat baan : -0kg !inggi baan : 05-1m IM! : '5.0 o;er)eight $ulit : anemis456( sianosis456( ikterik456( turgor kulit baik $epala : Meso1hepal( rambut hitam teristribusi merata( tiak muah i1abut Mata : $on"ungti;a anemis 45&56( sklera ikterik 45&56( re2le8 pupil 4<&<6( isokor( iameter 7mm( eema palpebra 45&56 !H! : =torrhea 456( rinorrhea 456( epistaksis 456 Mulut : Sul1us nasolabialis simetris( bibir kering 4<6(sianosis 456 9eher : J>P 5<' 1mH'=( tra1hea i tengah( pembesaran $:# leher 456( pembesaran tiroi 456 Jantung o Inspeksi : I1tus 1oris tiak tampak o Palpasi : I1tus 1oris teraba i I*S > mi1la;i1ularis sinistra( kuat angkat( thrill sistolik&iastolik tiak aa. o Perkusi : #atas atas "antung i I*S II PS9S #atas kanan "antung i I*S > PS9D #atas kiri "antung i I*S > M*9S o Auskultasi : Suara "antung I5II reguler H3 : // 8&mnt( reguler( gallop 456( murmur 456 Paru epan Kanan Ki(i In/,e./i Simetris paa posisi statis an inamis( 3etraksi interkostal 456( Simetris paa posisi statis an inamis 3etraksi interkostal 456 ,en--unaan tt 2antu ,e(na,a/an 3*)/te(n.lei'*a/ti'eu/4 Pal,a/i nyeri tekan 456( stem 2remitus normal( sama kuat engan kiri nyeri tekan 456( stem 2remitus normal( sama kuat engan kanan Pe(.u/i Sonor Sonor Au/.ulta/i suara asar sulit inilai 8hee9in- 364( 3on1hi 456 suara asar sulit inilai 8hee9in- 364( 3on1hi 456 Paru belakang Kanan Ki(i In,e./i Simetris paa posisi statis an inamis. 3etraksi interkostal 456 Simetris paa posisi statis an inamis 3etraksi interkostal 456 Pal,a/i nyeri tekan 456 stem 2remitus normal( sama kuat engan kiri nyeri tekan 456 stem 2remitus normal( sama kuat engan kanan Pe(.u/i Sonor Sonor Au/.ulta/i suara asar sulit inilai 8hee9in- 364+ 3on1hi 456 suara asar sulit inilai 8hee9in- 364( 3on1hi 456 Abomen In/,e./i $ulit #ekas luka tiak tampak Striae tiak tampak Pelebaran ;ena tiak tampak Umbilikus In2lamasi tiak tampak Hernia tiak tampak $ontur abomen Simetris( menatar Peristaltik Di abomen tiak tampak Pulsasi Di epigastrium tiak tampak Au/.ulta/i #ising usus 4<6 Normal( .8&menit #ruit&esiran !iak terengar aanya bruit paa Aorta( A. 3enalis( A. Ilia1a( A. ?emoralis Pe(.u/i Distribusi gas( massa( 1airan timpani i + kuaran abomen Nyeri ketok gin"al 5 Pal,a/i Palpasi super2isial Supel i ke + kuaran abomen Nyeri tekan an nyeri lepas Nye(i te.an 364 ,a'a e,i-a/t(iu* Palpasi paa hepar Hepar tiak teraba Murphy sign 5 Palpasi paa lien 9ien tiak teraba Palpasi paa gin"al #allotement gin"al kanan(kiri tiak teraba Palpasi paa kanung kemih $anung kemih tiak teraba As1ites @kstremitas Su,e(i( In:e(i( Pembesaran kel.lim2e a8iler 5&5 5&5 Pembesaran kel.lim2e inguinal 5&5 5&5 @ema 5&5 ;<; !es reup berpinah& shi2ting ullness 456 !es unulasi& 2lui )a;e 456 Sianosis 5&5 5&5 Pete1hiae 5&5 5&5 Akral Hangat Hangat I=) PEMERIKSAAN LABORATORIUM 3 $$ Juli 2"$! 4 Da(ah (utin Pemeriksaan Nilai Nilai normal $esan 9ekosit 5.' 8 0%A7 &ul +.% B 0'.% Normal @ritrosit +.0+ "t&ul +.% B 5.0 Normal Hemoglobin 0'.- g&9 0' 5 05 Normal Hematokrit +%.% C 7- 5 +. Normal !rombosit '07 8 0%A7&ul 05%5+%% Normal Netro2il 5..- C 5%5.% C Normal 9im2osit '..5 C '55+% C Normal Monosit .., C '5/ C Normal E/in:il 5)# > 2;! > Menin-.at Ba/:il $)2 > ";$ > Menin-.at M*> ,-.- 29 ., B ,, 29 Normal M*H 7%.+ pg '..% B 70.% pg Normal M?H? %$)5 -<'L %%)" 1 %0)" -<'L Menu(un 3DD 0+(% C 0%.% B 05.% C Normal MP> /., 29 -.5 B 00.% 29 Normal PD8 &)! :L $")" 1 $&)" :L Menu(un Ki*ia 'a(ah U(eu* $5)% *-<'L $@ 1 !! *-<'L Menu(un *reatinin %.. mg&9 %.- B 0.7 Meningkat =) PEMERIKSAAN SKIN TEST 364 3 $$ Juli 2"$! 4 =I) PEMERIKSAAN EKG 3 $$ Juli 2"$! 4 0. 3hythm : Irama sinus '. Heart rate : /+ 8&mnt 7. 3egularity : 3eguler +. A8is : Normoa8is 5. P )a;e : Normal -. P3 inter;al : Normal .. E3S 1omple8 E patologis : 456 3 )a;e progression : 4<6 !inggi gelombang 3 i >5 < S i >' F G 75 mm 3 biphasi1 : 456 /. E3S Inter;al : Normal ,. S! segmen : Normal 0%. ! )a;e : Normal Ke/an A N(*al P(2le* $) A/*a B(n.ial Pe(/i/ten Se'an- Ti'a. Te(.nt(l 'en-an E./a/e(2a/i Be(at Initial assessment : Mengamati respon terhaap terapi eksaserbasi Plan iagnostik : o Anamnesis o Pemeriksaan 2isik o Spirometri o Pemeriksaan peak e8piratory 2lo) o Pemeriksaan pulse oksimetri mengetahui saturasi =' Plan terapi : Pemberian =' '9&menit untuk men1apai saturasi =' H ,%C melalui kanul nasal In2us 39 '% tpm Albuterol '(5 mg&+ml larutan saline engan nebuliIer =' 4-5/9&mnt6 setiap '% menit selama 0 "am Methylprenisolon 0-mg '80 Plan monitoring : !!>( SP='( penilaian ulang ge"ala setelah 0 "am terapi a)al plan eukasi : men"elaskan tentang penyakit dan penatalaksanaan serta pentingn$a mengontrol asma P(2le* 2) Di/,e,/ia Initial assessment : Menentukan @tiologi 42ungsional( psikologi( obat5obatan( pan1reas( penyakit sistemik6 Plan iagnostik : o Anamnesis o @noskopi Plan terapi : 9ansopraIole 087% mg Plan Monitoring : $eluhan Sub"ekti2 Plan @ukasi : Men"elaskan tentang per"alanan penyakit dan penatalaksanaan non 1armakologis Mengan2urkan pasien untuk makan tepat 3aktu dan menghidari makanan pedas! asam!kopi! teh dan lainn$a $ang dapat mengiritasi lambung Mengan2urkan untuk makan porsi ke1il tapi sering an renah lemak untuk mengurangi keluhan 1epat kenyang =III) ?ATATAN KEMAJUAN $) Sa2tu+ $2 Juli 2"$! SA sesak 4<6( batuk 4<6( riak putih keabuan(mual( tiak na2su makan OA $eaaan umum : !ampak lemas. $esaaran kompos mentis !!>: !D: 0+%&,% Nai : ,0 Pernapasan: '+ Suhu : 7-(/J* Mata : *A : 5&5 K Sklera ikterik 5&5 Abomen : 2lat( soepel( timpani( #U 4<6( N! 4<6 epigastrium *or : #J I&II regular( murmur 456( gallop 5 Pulmo : simetris( penggunaan otot bantu pernapasan( sonor( S? sama kuat( Suara asar sulit inilai( ronkhi5&5( )heeIing <&< @kstremitas :!iak aa oeem paa keempat ekstremitas( akral hangat EA Asma #ronkial Persisten Seang !iak !erkontrol @ksaserbasi #erat engan 3espon !erapi yang In1omplete( yspepsia 2ungsional PA !atalaksana : In2us e8trose 5C < aminophilin 0-tpm Para1etamol 785%%mg 9ansopraIole 087%mg N Asetilsistein 7 8 '%%mg Methylprenisolon 0-mg 05%5% In". *e2tria8one 08'gr Nebul 78 4;entolin( 2ulmi1ort( bisol;on6 @ukasi : 5Men"elaskan tentang pemeriksaan yang akan ilakukan 5Men"elaskan tentang keaaan pasien 5Mengan"urkan pasien untuk beristirahat 2) Senin+ $! Juli 2"$! SA sesak 4<6( batuk 4<6( riak putih keabuan(mual( tiak na2su makan OA $eaaan umum : !ampak lemas. $esaaran kompos mentis !!>: !D: 07%&,% Nai : // Pernapasan: '- Suhu : 7-(5J* Mata : *A : 5&5 K Sklera ikterik 5&5 Abomen : 2lat( soepel( timpani( #U 4<6( N! 4<6 epigastrium *or : #J I&II regular( murmur 456 ( gallop 456 Pulmo : simetris( sonor( S? sama kuat( SD> <&<( ronkhi5&5( )heeIing <&< @kstremitas :!iak aa oeem paa keempat ekstremitas( akral hangat EA Asma #ronkial Persisten Seang !iak !erkontrol @ksaserbasi #erat engan 3espon !erapi yang In1omplete( yspepsia 2ungsional PA !atalaksana : In2us e8trose 5C < aminophilin 0-ttm Para1etamol 785%%mg 9ansopraIole 087%mg N Asetilsistein 7 8 '%%mg In". Methylprenisolon '8-'(5mg 4hari keua se"ak tanggal 07 Juli '%0+6 In". *e2tria8one 08'gr Nebul 78 4;entolin( 2ulmi1ort( bisol;on6 @ukasi : 5Men"elaskan tentang pemeriksaan yang akan ilakukan 5Men"elaskan tentang keaaan pasien 5Mengan"urkan pasien untuk beristirahat %) Sela/a+ $5 Juli 2"$! SA sesak berkurang( batuk 4<6( riak putih keabuan( mual berkurang( OA $eaaan umum : !ampak lemas. $esaaran kompos mentis !!>: !D: 07%&/% Nai : //8&mnt Pernapasan: 0/8&mnt Suhu : 7-(5J* Mata : *A : 5&5 K Sklera ikterik 5&5 Abomen : 2lat( soepel( timpani( #U 4<6( N! 4<6 epigastrium *or : #J I&II regular( murmur 456( gallop 456 Pulmo : simetris( sonor( S? sama kuat( SD> <&<( ronkhi5&5( )heeIing <&< @kstremitas :!iak aa oeem paa keempat ekstremitas( akral hangat EA Asma #ronkial Persisten Seang !iak !erkontrol tanpa eksaserbasi( yspepsia 2ungsional PA !atalaksana : In2us e8trose 5C < aminophilin 0-ttm Salbutamol 7 8 'mg Para1etamol 785%%mg 9ansopraIole 087%mg N Asetilsistein 7 8 '%%mg Methylprenisolon 0-mg 05%50 In". *e2tria8one 08'gr Nebul 78 4;entolin( 2ulmi1ort( bisol;on6 @ukasi : 5Men"elaskan tentang pemeriksaan yang akan ilakukan 5Men"elaskan tentang keaaan pasien 5Mengan"urkan pasien untuk beristirahat !) Ra2u+ $# Juli 2"$! 3Pa/ien 'i,e(2leh.an ,ulan-4 SA sesak berkurang( batuk 4<6( riak putih keabuan( mual 456 OA $eaaan umum : !ampak lemas. $esaaran kompos mentis !!>: !D: 0+%&,% Nai : /- Pernapasan: '% Suhu : 7-(5J* Mata : *A : 5&5 K Sklera ikterik 5&5 Abomen : 2lat( soepel( timpani( #U 4<6( N! 456 *or : #J I&II regular( murmur 456 ( gallop 456 Pulmo : simetris( sonor( S? sama kuat( SD> <&<( ronkhi5&5( )heeIing <&< @kstremitas :!iak aa oeem paa keempat ekstremitas( akral hangat EA Asma #ronkial Persisten Seang !iak !erkontrol engan 3espon #aik terhaap !erapi @ksaserbasi PA Pengobatan pulang: >entolin MDI 4salbutamol inhaler +8'%%m1g B 0pu22 0%%m1g6 !erapi lain yang apat iberikan o Symbi1ort 0-%&+(5 m1g '8'inhalasi #uesonie 0-%m1g ?ormoterol 2umarate +.5m1g @ukasi : 5Men"elaskan tentang keaaan pasien 5Men"elaskan tentang penggunaan inhaler engan tepat 5Men"elaskan tentang pentingnya mengontrol asma 5Men"elaskan kepaa pasien untuk menghinari 2aktor pen1etus serangan asma yang ierita 5Mengan"urkan pasien untuk kontrol asma se1ara teratur
IX. PEMBAHASAN A) A/*a B(n.ial $) De:ini/i Asma aalah gangguan in2lamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel an elemennya. In2lamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsi2 "alan napas yang menimbulkan ge"ala episoik berulang berupa mengi( sesak napas( aa terasa berat an batuk5batuk terutama malam an atau ini hari. @pisoik tersebut berhubungan engan obstruksi "alan napas yang luas( ber;ariasi an seringkali bersi2at re;ersibel engan atau tanpa pengobatan. 2) Pat:i/il-i #erbagai sel in2lamasi berperan terutama sel mast( eosino2il( sel lim2osit !( makro2ag( neutro2il an sel epitel. !erapat hyperplasia paa sel goblet yang menyumbat saluran na2as engan mu1us. !erapat "uga penumpukan kolagen paa membrane basal( hipertro2i otot polos bron1hial( eema saluran na2as( an akti;asi sel mast. Aanya ?aktor lingkungan an berbagai 2aktor lain berperan sebagai penyebab atau pen1etus in2lamasi saluran napas paa penerita asma. In2lamasi terapat paa berbagai era"at asma baik paa asma intermiten maupun asma persisten. In2lamasi apat itemukan paa berbagai bentuk asma seperti asma alergik( asma nonalergik( asma ker"a an asma yang i1etuskan aspirin IN7LAMASI AKUT Pemi1u yang berbea akan menyebabkan eksaserbasi asma oleh karena in2lamasi saluran napas atau brnkhospasme akut atau keuanya. Sesuatu yang apat memi1u serangan asma ini sangat ber;ariasi antara satu ini;iu engan ini;iu lainnya an arissatu )aktu ke )aktu yang lain. #eberapa hal i antaranya aalah allergen( polusi uara( in2eksi saluran napas( ke1apaian( perubahan 1ua1a( makanan( obat atau ekspresi emosi yang berlebihan. ?aktor lain yang kemungkinan apat menyebabkan eksaserbasi ini aalah rhinitis( sinusitis ba1terial( poliposis( menstruasi( re2luks gastro esophageal an kehamilan. Mekanisem keterbatasan aliran uara yang bersi2at akut ini ber;ariasi sesuai engan rangsangan. Allergen akan memi1u ter"ainya bronkhokonstriksi akibat ari pelepasan ig5@ epenent ari mast sel saluran pernapsan ari meiator( termasuk i antaranya histamine( prostaglanin( leukotrin sehingga akan ter"ai kontraksi otot polos. $eterbatasan aliran uara yang bersi2at akut ini kemungkinan "uga ter"ai oleh karena saluran pernapasan paa pasien asma sangat hiperesponsi2 terhaap berma1am5ma1am "enis rangsangan. Paa kasus asma akut mekanisme yang menyebabkan bronkhokonstriksi teriri ari kombinasi antara pelepasan meiator sel in2lamasi an rangsangan yang bersi2at lokal atau re2leks sara2 pusat. Akibatnya keterbatasan aliran uara timbul oleh karena aanya pembengkakan ining saluran napas engan atau tanpa kontraksi otot polos. Peningkatan permeabilitas an kebo1oran mikro;askular berperan terhaap penebalan an pembengkakan paa sisi luar otot polos saluran pernapasan. Penyempitan saluran pernapasan yang bersi2at progresi2 yang isebabkan oleh in2lamasi saluran pernapasan an atau peningkatan tonus otot polos bronkhioler merupakan ge"ala serangan asma akut an berperan terhaap peningkatan resistensi aliran( hiperin2lasi pulmoner an ketiakseimbangan ;entilasi an per2usi 4>&E6. Apabila tiak ilakukan koreksi terhaap obstruksi saluran pernapsan ini( akan ter"ai gagal napas yang merupakan konsekuensi ari peningkatan ker"a pernapsan( ine2isiensi pertukaran gas an kelelahan otot5otot pernapasan. Interaksi kariopulmoner an ssstem ker"a paru sehubungan engan obstruksi saluran napas. =bstruksi aliran uara merupakan gangguan 2isiologis terpenting paa asma akut. :angguan ini akan menghambat aliran uara selama inspirasi an ekspirasi an apat inilai engan tes 2ungsi paru yang seerhana seperti peak e8piratory 2lo) rate 4P@?36 an ?@>0 42or1e e8piration ;olume6. $etika ter"ai obstruksi aliran uaran saat ekspirasi yang relati;e 1ukup berat akan menyebabkan pertukaran aliran uara yang ke1il untuk men1egah kembalinya tekanan al;eolar terhaap tekanan atmos2er maka akan ter"ai hiperin2lasi inamik. #esarnya hiperin2lasi apat inilai engan er"at penurunan kapasitas 1aangan 2ungsional an ;olume 1aangan. ?enomena ini apat pula terlihat paa 2oto thoraks( yang memperliatkan gambaran ;olume paru yang membesar an ia2ragma yang menatar. Hiperin2lasi inamik terutama berhubungan engan peningkatan akti;itas otot pernapasan( mungkin sangat berpengaruh engan peningkatan kario;askular. Hiperin2lasi paru akan meningktkan a2ter loa paa ;entrikel kanan oleh karena peningkatan e2ek kompresi langsung terhap pembuluh arah paru. Rea./i A/*a Ti,e ?e,at Alergen akan terikat paa Ig@ yang menempel paa sel mast an ter"ai egranulasi sel mast tersebut. Degranulasi tersebut mengeluarkan preformed mediator seperti histamin( protease an newly generated mediator seperti leukotrin( prostaglanin an PA? yang menyebabkan kontraksi otot polos bronkus( sekresi mukus an ;asoilatasi. Rea./i 7a/e La*2at 3eaksi ini timbul antara -5, "am setelah pro;okasi alergen an melibatkan pengerahan serta akti;asi eosino2il( sel ! *D+<( neutro2il an makro2ag. #erbagai sel terlibat an terakti;asi paa in2lamasi kronik. Sel tersebut ialah lim2osit !( eosino2il( makro2ag ( sel mast( sel epitel( 2ibroblast an otot polos bronkus. Li*:/it T 9im2osit ! yang berperan paa asma ialah lim2osit !5*D+< subtipe !h'6. 9im2osit ! ini berperan sebagai orchestra in2lamasi saluran napas engan mengeluarkan sitokin antara lain I957( I95+(I955( I9507 an :M5*S?. Interleukin5+ berperan alam menginuksi !h% ke arah !h' an bersama5sama I9507 menginuksi sel lim2osit # mensintesis Ig@. I957( I95 5 serta :M5*S? berperan paa maturasi( akti;asi serta memperpan"ang ketahanan hiup eosino2il. E,itel Sel epitel yang terakti;asi mengeluarkan a.l 055H@!@( P:@' paa penerita asma. Sel epitel apat mengekspresi membran markers seperti molekul ahesi( enothelin( nitric oxide synthase( sitokin atau khemokin. @pitel paa asma sebagian mengalami sheeding. Mekanisme ter"ainya masih iperebatkan tetapi apat isebabkan oleh eksuasi plasma( eosinophil granule protein( oxygen free-radical( !N?5al2a( mast- cell proteolytic enzym an metaloprotease sel epitel. EOSINO7IL @osino2il "aringan 4tissue eosinophil6 karakteristik untuk asma tetapi tiak spesi2ik. @osino2il yang itemukan paa saluran napas penerita asma aalah alam keaaan terakti;asi. @osino2il berperan sebagai e2ektor an mensintesis se"umlah sitokin antara lain I957( I955( I95 -( :M5*S?( !N?5al2a serta meiator lipi antara lain 9!*+ an PA?. Sebaliknya I957( I955 an :M5*S? meningkatkan maturasi( akti;asi an memperpan"ang ketahanan hiup eosino2il. @osino2il yang menganung granul protein ialah eosinophil cationic protein 4@*P6( major basic protein 4M#P6( eosinophil peroxidase 4@P=6 an eosinophil derived neurotoxin 4@DN6 yang toksik terhaap epitel saluran napas. Sel Ma/t Sel mast mempunyai reseptor Ig@ engan a2initi yang tinggi. Cross-linking reseptor Ig@ engan L2a1torsM paa sel mast mengakti2kan sel mast. !er"ai egranulasi sel mast yang mengeluarkan preformed mediator seperti histamin an protease serta newly generated mediators antara lain prostaglanin D' an leukotrin. Sel mast "uga mengeluarkan sitokin antara lain !N?5al2a( I957( I95+( I955 an :M5*S?. Ma.(:a- Merupakan sel terbanyak iapatkan paa organ pernapasan( baik paa orang normal maupun penerita asma( iapatkan i al;eoli an seluruh per1abangan bronkus. Makro2ag apat menghasilkan berbagai meiator antara lain leukotrin( PA? serta se"umlah sitokin. Selain berperan alam proses in2lamasi( makro2ag "uga berperan paa regulasi airway remodeling. Peran tersebut melalui a.l sekresi growth-promoting factors untuk 2ibroblast( sitokin( PD:? an !:?5 . AIRWAY REMODELING Proses in2lamasi kronik paa asma akan meimbulkan kerusakan "aringan yang se1ara 2isiologis akan iikuti oleh proses penyembuhan 4healing pro1ess6 yang menghasilkan perbaikan 4repair6 an pergantian selsel mati&rusak engan sel5sel yang baru. Proses penyembuhan tersebut melibatkan regenerasi&perbaikan "aringan yang rusak&in"uri engan "enis sel parenkim yang sama an pergantian "aringan yang rusak&in"uri engan "aringan peyambung yang menghasilkan "aringan skar. Paa asma( keua proses tersebut berkontribusi alam proses penyembuhan an in2lamasi yang kemuian akan menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangat kompleks an banyak belum iketahui ikenal engan airway remodeling. Mekanisme tersebut sangat heterogen engan proses yang sangat inamis ari i2erensiasi( migrasi( maturasi( ei2erensiasi sel sebagaimana eposit "aringan penyambung engan iikuti oleh restitusi&pergantian atau perubahan struktur an 2ungsi yang ipahami sebagai 2ibrosis an peningkatan otot polos an kelen"ar mukus. Paa asma terapat saling ketergantungan antara proses in2lamasi an remodeling. In2iltrasi sel5sel in2lamasi terlibat alam proses remoeling( "uga komponen lainnya seperti matriks ekstraselular( membran retikular basal( matriks interstisial( fibrogenic growth factor( protease an inhibitornya( pembuluh arah( otot polos( kelen"ar mukus. Perubahan struktur yang ter"ai : Hipertro2i an hiperplasia otot polos "alan napas Hipertro2i an hiperplasia kelen"ar mukus Penebalan membran reti1ular basal Pembuluh arah meningkat Matriks ekstraselular 2ungsinya meningkat Perubahan struktur parenkim Peningkatan fibrogenic growth factor men"aikan 2ibrosi $onsekuensi klinis airway remodeling aalah peningkatan ge"ala an tana asma seperti hipereakti;iti "alan napas( masalah istensibiliti®angan "alan napas an obstruksi "alan napas. Sehingga pemahaman airway remodeling berman2aat alam mana"emen asma terutama pen1egahan an pengobatan ari proses tersebut. %) 7a.t( Re/i. !) GeBala Klini/+ Dia-n/i/ 'an Statu/ Knt(l A/*a E-B! e4er5ise6indu5ed bron5hospasm7 8E9)! 1or5ed e4pirator$ :olume in ) se5ond7 89;! 1or5ed :ital 5apa5it$7 -;.! intensi:e 5are unit 5) Dia-n/a Ban'in- De)asa Penyakit Paru =bstruksi $ronik #ronkitis $ronik :agal "antung $ongesti2 #atuk kronik akibat lain Dis2ungsi laring =bstruksi mekanis @mboli paru #) Tatala./ana !u"uan penatalaksanaan asma: 0. Menghilangkan an mengenalikan ge"ala asma '. Men1egah eksaserbasi akut 7. Meningkatkan an mempertahankan 2aal paru seoptimal mungkin +. Mengupayakan akti;iti normal termasuk exercise 5. Menghinari e2ek samping obat -. Men1egah ter"ai keterbatasan aliran uara 4air2lo) limitation6 ire;ersibel .. Men1egah kematian karena asma Penatalaksanaan asma berguna untuk mengontrol penyakit. Asma ikatakan terkontrol bila : 0. :e"ala minimal 4sebaiknya tiak aa6( termasuk ge"ala malam '. !iak aa keterbatasan akti;iti termasuk exercise 7. $ebutuhan bronkoilator 4agonis #' ker"a singkat6 minimal 4iealnya tiak iperlukan6 +. >ariasi harian AP@ kurang ari '%C 5. Nilai AP@ normal atau menekati normal -. @2ek samping obat minimal 4tiak aa6 .. !iak aa kun"ungan ke unit arurat ga)at Program penatalaksanaan asma( yang meliputi . komponen : 0. @ukasi '. Menilai an monitor berat asma se1ara berkala 7. Ienti2ikasi an mengenalikan 2aktor pen1etus +. Meren1anakan an memberikan pengobatan "angka pan"ang 5. Menetapkan pengobatan paa serangan akut -. $ontrol se1ara teratur .. Pola hiup sehat PENGOBATAN SESUAI BERAT ASMA PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI B) Di/,e,/ia $) De:ini/i #erasarkan 3oma III ie2inisikan sebagai Aanya satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah makan( 1epat kenyang( nyeri ulu hati( rasa terbakar epigastrium !iak aa bukti kelainan struktural 4termasuk pemeriksaan enoskopi6 yang apat men"elaskan kelaianan tersebut $eluhan ini ter"ai selama 7 bulan alam )aktu - bulan terakhir sebelum iagnosis itegakkan. 2) Etil-i @so2ago5gastro5uoenal o !ukak peptik( gastritis kronis( gastritis NSAID( keganasan =bat5obatan o NSAID( teo2ilin( igitalis( antibiotik Hepato5bilier o Hepatitis( kolelitiasis( kolesistitis( keganasan Pankreas o Pankreatitis( keganasan Penyakit sistemik lain o Diabetes mellitus( penyakit tiroi( gagal gin"al( kehamilan( penyakit "anung koroner :angguan 2ungsional o Dispepsia 2ungsional( I#S %) Pat:i/il-i Pato2isiologi paa ispesia selama ini masih berupa hipotesis. Hipotesis yang ia"ukan berupa Sekresi asam lambung Paa umumnya sekresi asalm lambung baik basal maupun engan stimulasi pentagastrin( rata5rata normal. Diuga akibat peningkatan sensiti;itas mukosa lambung sehingga menimbulkan rasa tiak enak i perut. Helycobacter pylori Peran in2eksi akibat bakteri ini belum sepenuhnya imengerti ataupun iterima. @raikasi bakteri ilakukan hanya "ika memang terbukti aa bakteri an gagal alam pengobatan konser;ati2. Dismotilitas gastrointestinal Stui melaporkan bah)a paa ispepsia ter"ai perlambatan pengosonga lambung( aanya hipomotilitas antrum( gangguan akomoasi lambung )aktu makan( isritmia gaster( an hipersensiti;itas ;iseral. Paa kasus ispepsia engan perlambatan pengososngan lambung berkorelasi engan keluhan mual( muntah an rasa penuh i ulu hati. $asus hipersensiti;itas terhaap istensi lambung biasanya akan mengelh nyeri ulu hati( sena)a( an penurunan berat baan Ambang rangsang persepsi Paa pasien ispepsia ter"ai hipersensiti;itas ;iseral terhaap istensi balon i gaster atau uoenum. Paa stui iapatkan bah)a mereka suah merasa tiak nyaman i perut paa in2lasi balon engan ;olume lebih renah ibaning kontrol. Psikologis Paa stui itemukan aanya penurunan kontraktilitas lambung yang menahului keluhan mual setelah stimulus stres sentral. !) Ga*2a(an Klini/ Dibagi men"ai beberapa subgrup Nyeri ulu hati ominan an isertai nyeri paa malam hari ikategorikan sebagai ispepsia 2ungsional tipe ulkus. $embung( mual 1epat kenyang( merupakan yang paling sering itemukan( ikategorikan sebagai ispepsia 2ungsional tipe ismotilitas !iak aa keluhan yang bersi2at ominan maka ikategorikan sebagai ispepsia non spesi2ik. 5) PenunBan- Dia-n/ti. 9aboratorium 4 gula arah( 2ungsi tiroi( 2ungsi pankreas( ll6 3aiologi 4 barium meal( US:6 @noskopi #) Te(a,i Dietetik Menghinari makannan yang bersi2at merangsang seperti yang peas( asam( tinggi lemak( kopi Makan porsi ke1il tapi sering an renah lemak untuk mengurangi keluhan 1epat kenyang ?armakologis Antasia *ara ker"a : menetralkan asam lambung @2ek samping: sinroma susu alkali( konstipasi 4Al4=H676 an iare 4Mg4=H6' Preparat : alumunium hiroksia( $alsium karbonat( Magnesium hiroksia( Magnesium trisiklat Penyekat H' reseptor Menghambat reseptor H' se1ara selekti2 an re;ersibel @2ek samping : impotensi an ginekomastia paa pemakaian simetiin Preparat : ranitiin( simetiin( 2amotiin( niIatiin Penghambat Pompa Proton Menghambat pompa proton yang irre;ersibel alam 75 + hari @2ek samping : mual muntah(2latulen1e( an iare Preparat : 9anIopraIole( omepraIole Sitoproteksi Dibutuhkan suasana asam untuk mengakti2kan obat @2ek samping : konstipasi Preparat : sukral2at DA?!A3 PUS!A$A 0. =bstruksti Saluran Pernapasan Akut. Dalam : Aru D Suoyo( #ambang Setiyohai( ll. #uku A"ar Ilmu Penyakit Dalam Jili II eisi ke I>. Departmen Penyakit Dalam ?$ UI( '%%-. '. $onsensus PDPI. Peoman Diagnosis Asma an Penatalaksanaan i Inonesia.Jakarta( '%%7 7. Disorers o2 !he Air)ays In: Papadakis MA! M5Phee S# ;urrent Medi5al "iagnosis and treatment! <= nd
edition San 8ransis5o : Lange Medi5al Book>M5Gra36 Hill! =')* +. Dispepsia ?ungsional. Dalam : Aru D Suoyo( #ambang Setiyohai( ll. #uku A"ar Ilmu Penyakit Dalam Jili I eisi ke I>. Departmen Penyakit Dalam ?$ UI( '%%-.