anak.
2. Masalah pekerjaan atau pendidikan.
3. Masalah keuangan atau biaya hidup.
4. Perceraian.
5. Kelainan kongenital pada janin.
DEFINISI
Ada banyak kebingungan mengenai definisi
aborsi.
Aborsi spontan (miscarriage) didefinisikan
sebagai hilangnya kehamilan sebelum janin
viabel (25 - 26 mgg kehamilan).
Hilangnya kehamilan sesudah itu disebut
“preterm delivery”, atau dalam hal janin sudah
benar-benar mati disebut “stillbirths”.
Dalam hubungannya dengan terminologi
“induced abortion”, umur (fase) kehamilan
tidak dipersoalkan samasekali !!!
PERSPEKTIF ABORSI
Induced abortion dapat dilihat dari ber-
bagai perspektif, antara lain:
1. Medical Perspectives.
2. Ethical Perspectives.
3. Legal Perspectives.
4. Religious Traditions:
a. Jewish Perspectives.
b. Roman Catholic Perspectives.
c. Protestant Perspectives.
d. Islamic Perspectives.
MEDICAL PERSPEKTIF
Perspektif medis dari aborsi tidak dapat dipisahkan
samasekali dari nilai moralitas.
Oleh sebab itu bagi masyarakat yang peduli
terhadap etika akan mempertanyakan:
1. Apakah medical knowledge memperjelas status
moral fetus sebagai human being?
2. Apakah medical information memperkuat pen-
dapat bahwa aborsi merupakan tindakan yang
aman bagi wanita?
3. Apa kaitan antara early dan late abortion?
4. Apa kaitan antara aborsi dengan public health
serta international perspectives?
MEDICAL KNOWLEDGE
5. Psychological effects:
Kekhawatiran timbulnya psychological
consequences dari induced abortion, meski
hal ini tidak dapat digeneralisasi.
CONTROVERSES
EARLY & LATE ABORTION