Anda di halaman 1dari 2

FOTOTOKSISITAS vs FOTOALERGI

Endang Sutedja
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung

ABSTRAK
Kulit dapat bereaksi terhadap sinar matahari karena mengandung kromofor yang
menyerap radiasi UV atau energi elektromagnetik lainnya. Fotosensitivitas adalah reaksi
yang berlebihan terhadap sinar ultraviolet (UV) dari matahari dan sumber cahaya
lainnya. Reaksi ini dapat berupa fototoksik atau fotoalergi. Reaksi fototoksik lebih
sering ditemui daripada reaksi fotoalergi, yang secara klinis mirip dengan sengatan
matahari. Reaksi fotoalergi hanya terjadi pada sebagian kecil individu dan menyerupai
dermatitis kontak alergi pada daerah yang terpapar sinar matahari, namun dapat pula
meluas ke area yang tertutup pakaian. Reaksi fototoksik dan fotoalergi dapat dibedakan
atas dasar patogenesis, karakteristik klinis, diagnosis, dan manajemen. Beberapa obat
yang dapat menyebabkan reaksi fototoksik antara lain psoralen, porfirin, tar batubara,
antibiotik, dan agen antiinflamasi nonsteroid, sedangkan obat-obatan yang mampu
menyebabkan reaksi fotoalergi antar lain antimikroba topikal, bahan pewangi, tabir
surya, agen antiinflamasi nonsteroid, tanaman, dan obat-obatan psikiatri. Riwayat reaksi
fotosensitivitas terhadap suatu zat dan pemeriksaan fisik sangat penting dalam
penegakan diagnostik. Penatalaksanaan pada reaksi ini memerlukan identifikasi dan
penghindaran bahan pencetus dan penggunaan kortikosteroid.

Kata kunci: fotosensitivitas, fototoksik, fotoalergi, sinar ultraviolet

PHOTOTOXICITY VS PHOTOALLERGY
ABSTRACT
The skin can react to sunlight because it contains a chromophore that absorbs UV
radiation or other electromagnetic energy. Photosensitivity is an extreme sensitivity to
ultraviolet (UV) rays from the sun and other light sources. This reaction can be
phototoxic or photoallergic. Phototoxic reactions are more common than photoallergic
reactions and mosty resemble to exaggerated sunburn. Photoallergic reactions appear
only in a minority of individuals and resemble allergic contact dermatitis on sun-
exposed areas, although sometimes may extend into covered areas. Phototoxic and
photoallergic reactions can be distinguished on the basis of pathogenesis, clinical
characteristics, diagnosis, and management. Drugs capable of causing phototoxic
reactions include psoralens, porphyrins, coal tar, antibiotics, and nonsteroidal
antiinflammatory agents. Drugs capable of causing photoallergic reactions include
topical antimicrobial agents, fragrances, sunscreens, nonsteroidal antiinflammatory
agents, plants, and psychiatric medications. Generally, a positive patient’s history of
photosensitivity reactions on substances and the physical examination are great
importance for the diagnostics. The treatment of these reactions includes identification
and avoidance of offending agent and application of corticosteroids.
Keywords:photosensitivity, phototoxic, photoallergy, ultraviolet

Anda mungkin juga menyukai