Anda di halaman 1dari 26

REFLEKSI PENDIDIKAN KONTEMPORER

INDONESIA:
Sebuah Tinjauan Filsafat, Politik dan Ideologi Pendidikan
Dipresentasikan Pada Rapat Majelis Guru Besar, U!
Pada "ari#Tg$ Senin, %& 'uni %()*
Te+pat$ Ruang Sidang Uta+a Senat U!
,leh
Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Uni-ersitas egeri !og.akarta
0
PENGANTAR
Bis+illaahirroh+aanirrohii+/
0ssala+ualaiku+ 1aroh+atullahi 1abarokatuh
Sela+at pagi dan sala+ sejahtera untuk kita se+ua, a+in/
2etua Majelis Guru Besar U! .ang sa.a hor+ati
Bapak Rektor U! .ang sa.a hor+ati
Bapak Sekretaris dan 0nggota Majelis Guru Besar U! .ang sa.a hor+ati
Perta+a, sa.a +engu3apkan Puji S.ukur ke "adlirat 0llah S4T .ang telah +e+beri
2arunia, "ida.ah dan Rakh+at kepada kita se+ua sehingga kita dapat +elakukan Rapat
Mejelis Guru Besar pada pagi hari ini/
2edua, sa.a ingin +engu3apkan rasa teri+akasih sa.a .ang tak ternilai hargan.a kepada
Bapak 2etua Majelis Guru Besar U! dan seluruh anggota, atas keper3a.aan kepada sa.a
untuk +en.a+paikan Refleksi#0nalisis Politik dan Ideologi Pendidikan baik se3ara oral
+aupun tertulis di hadapan Sidang#Rapat Majelis Guru Besar U!, pada hari ini Senin, %&
'uni %()* pk )(/(( 4IB di Ruang Sidang Uta+a Senat U!/
2etiga, berkaitan dengan Isi Presentasi seperti tersebut di atas, sebagai prolog,
perkenankanlah sa.a ingin +en.a+paikan beberapa hal bah1a$
a5/ Tertunjukn.a sa.a untuk +e.a+paikan Presentasi pada pagi ini adalah bersifat ala+i
6natural5 dari hasil perjalanan akti-itas dan interaksi sa.a sebagai 0nggota Majelis Guru
Besar/
b5 Untuk +en.a+paikan Presentasi pada hari ini, sa.a tidak +e+pun.ai +otif apapun
ke3uali berusaha untuk ikut 6+enurut he+at ka+i5 berpartisipasi aktif +en3ari solusi 2risis
Multi Di+ensi Bangsa Indonesia, se3ara akade+ik, e+piris dan independen/
35 Sebagai+ana di+aklu+i oleh segenap 0nggota Majelis Guru Besar dan ko+unitas#3i-itas
.ang lebih luas di U!, seperti ditunjukkan dengan tra3k7re3ord sa.a, +aka Presentasi sa.a
pada pagi hari ini, ins.a0llah terbebas dari segala kepentingan baik perorangan, kelo+pok
+aupun institusi lainn.a, ke3uali se+ata7+ata untuk +engabdi pada U! dan Pendidikan
asional8 dan bersifat netral sebagai+ana ketentuan sebagai PS/ ,leh karena itu isi
Presentasi se+ata7+ata adalah "ak 9ipta sa.a dan tanggung7ja1ab pribadi sa.a/
d5 Presentasi sa.a pagi hari ini adalah aku+ulasi hasil belajar, perenungan, kegiatan
+engajar, penelitian, kerjasa+a akade+ik, dan pengala+an hidup sesuai dengan latar
belakang dan profesi sa.a bidang Pendidikan 6Mate+atika5, Filsafat 6Il+u5, dan Politik
Pendidikan/ Dengan de+ikian Presentasi sa.a sa+a sekali tidak ber+aksud +enggurui
1
0nggota Majelis Guru Besar, tetapi lebih dapat dipandang sebagai :aporan "asil 2ajian,
untuk selanjutn.a bersifat terbuka dan ikhlas +eneri+a saran dan perbaikan/
e5 Dengan selalu +e+ohon Ridha dari 0llah S4T dan ijin dari Ibu#Bapak se+ua
perkenankanlah sa.a +en.a+paikan Presentasi sa.a se3ara ,ral dilengkapi dengan$ )/ Print
,ut Presentasi 6Makalah5, %/ Po1er Point/
e5 0khirn.a perkenankanah sa.a +e+ohon +aaf jika terdapat kekurangan atau kesalahan
atas Presentasi sa.a dengan tetap selalu +engharap Bi+bingan dan 0rahan dari para Senior
sa.a/
De+ikianlah Pe+buka Presentasi sa.a/
4assala+u;alaiku+ 1arah+atullahi 1abarakatuh
Prof/ Dr/ Marsigit, M/0/
IP/$ )<=>(>)<)<?&(&)((*
REFLEKSI PENDIDIKAN KONTEMPORER INDONESIA:
Sebuah Tinjauan Filsafat, Politik Dan Ideologi Pendidikan
,leh Prof/ Dr/ Marsigit, M/0
@+ail$ +arsigitinaA.ahoo/3o+
2
A. PENDAHULUAN
Uraian sa.a tentang Filsafat, Politik dan Ideologi Pendidikan sebagai upa.a
+erefleksikan kondisi faktual pendidikan dan harapan di 1aktu .ang akan datang, berbasis
pada asu+si bah1a sekiran.a kita +en.etujui suatu tesis bah1a sebagai bangsa kita +asih
belu+ terlepas dari krisis +ultidi+ensi/ Sekiran.a kita se+ua +e+aklu+i bah1a kondisi
faktual kita dala+ berbangsa, bernegara, ber+a.arakat, berpolitik, bergaul dengan bangsa7
bangsa lain, +enunjukan e-idensi bah1a krisis +ultidi+ensi tersebut +asih bersifat laten
dan +endasar/ 2risis +utidi+ensi bangsa ditandai dengan beraga+ konflik dala+ di+ensi
kehidupan8 3entang perenang dan kekisruhan bidang ekono+i, politik, sosial dan buda.a8
dekadensi +oral8 missing link berbagai peristi1a atau kejadian sehingga tidak +a+pidak
beru dijelaskan +engapa suatu peristi1a terjadi dan perilaku 1arga .ang +en3ari solusi
dengan 3ara73ara irasional8 +enonjoln.a pri+ordialis+e, egosektoral dan egosentrisis+e8
sikap dan berpikir parsial, tidak konsisten, klai+ sepihak, +e+entingkan golongan8 buda.a
instant dan hedonis+e8 kebijakan dia+bil tidak berdasarkan data e+piris +elainkan atas
dasar kepentingan sesaat dan golongan8 dan +erajalelan.a kolusi, korupsi dan nepotis+e/
Untuk +a+pu +elihat se3ara jernih segala unsur .ang terkandung di dala+ krisis
+ultidi+ensi tersebut, kita perlu +elakukan kajian se3ara +endasar +eliputi kajian filsafat,
politik dan ideologi khususn.a bidang pendidikan/
Pada kese+patan ini, setidakn.a sa.a ber+aksud +en.a+paikan hasil telaah atau kajian
sa.a perihal pendidikan di Indonesia dengan pendekatan filsafat, politik dan ideologi/ Telaah
filsafat telah +e+beri petunjuk adan.a aliran7aliran pe+ikiran dala+ sejarahn.a8 sedangkan
politik dan ideologi telah +e+berikan konteks, persoalan dan solusi7solusin.a/ Terdapat
benang +erah se3ara filsafati, politik dan ideologis bah1a persoalan +ultidi+ensi bangsa
Indonesia se3ara her+eneutika dapat didekati +enggunakan narasi7narasi besar dunia di satu
sisi, dan di sisi lain dapat didekati +enggunakan dialog ke3erdasan lokal 6lo3al genious5/
Hypothetical analyses +e+berikan petunjuk bah1a keadaan ontologis krisis
+ultidi+ensi .ang diala+i bangsa Indonesia de1asa ini berelasi linear dengan for+a, 1adah,
bentuk atau struktur kehidupan Indonesia se3ara +en.eluruh .ang dapat diga+barkan
sebagai bentuk .ang belu+ berbentuk, for+a .ang belu+ berfor+a, dan struktur .ang belu+
berstruktur/ 2ondisi forma .ang belu+ berfor+a tersebut se3ara kebetulan dan se3ara tidak
3
kebetulan, dipengaruhi oleh di+ensi forma eksternal bersubstansial dala+ 1aktu 6kala5
terbuka 6baik atau buruk5/ Sebagaian forma eksternal bersubstansial +e+pun.ai di+ensi
lebih tinggi sehingga for+a Indonesia .ang belu+ berfor+a tidak +a+pu
+engendalikann.a/
0papun pen.ebabn.a, .ang pasti for+a Indonesia .ang belu+ berfor+a lebih ban.ak
+eni+bulkan ketidakpastian, +erugikan, +ele+ahkan, dan +erongrong jati diri bangsa dari
dala+ diri sendiri/ Sedangkan segenap ko+ponen dan ko+ponen kun3i terlibat dala+
pusaran krisis +ultidi+ensi for+a .ang belu+ berfor+a, sehingga +eraka tidak +a+pu dan
tidak akan +a+pu +engatasi persoalan internal bangsa, jika +ereka tidak +a+pu keluar dari
di+ensi for+a .ang belu+ berfor+a/ Sebagian ko+ponen kun3i +alah terpan3ing untuk
+enga+bil peruntungan pribadi dan kelo+pok dari krisis +ultidi+ensi, dengan 3ara +en3ari
dan +e+perkuat potensi +ultifa3et 6ter+asuk potensi negatif5/ 0lhasil, krisis +ultidi+ensi
for+a .ang belu+ berfor+a diperdala+, diperkuat dan diperluas dengan adan.a interaksi
potensi7potensi negatif ko+ponen kun3i/ Potensi7potensi negatif ko+ponen kun3i telah
+e+berikan pengaruh dan +e+perbesar da.a ontologis krisis +ultidi+ansi bangsa untuk
+enjadi bola liar tak terkendali +enuju subordinat potensi negatif do+inan dunia di ba1ah
pengendalian Power Now/ Sebagian pendidikan telah digunakan potensi negatif dunia untuk
+e+perkokohkan kedudukann.a dengan +e+buka 3abang di tiap7tiap pintu peradaban
bangsa7bangsa dunia/
0nak ke3il bersuka ria, +en.an.i, +enari, +e+ba3a Pantun dan Puisi dengan dekla+asi,
+e+inta dongeng dari orang tua, +enan.a arti dan +aksud dari segala feno+ena apa .ang
dihadapi, kreatif +e+produksi dan +en.usun 3erita, dst/ 0nehn.a, feno+ena kehidupan
anak ke3il 6anak7anak dan 3u3u73u3u kita5 tersebut terkadang 3epat berlalu bahkan kadang7
kadang sangat 3epat berlalu/ Terkadang kege+biraan dan ke3eriaan anak7anak dan 3u3u73u3u
kita, han.a sa+pai di T28 +ungkin sa+pai di SD 2elas ), 2elas %8 tetapi +ulai 2elas &
ti+bul gejala +ereka 3enderung +enjadi pendia+, +urung, sedih bahkan stress/ Di 2elas IB
dan 2elas B, kehidupan +ereka sudah +ulai dihantui 3erita73erita dan nasihat7nasihat
bagai+ana agar jangan sa+pai gagal dala+ +enghadapi U/ Se+ua Guru, 2epala Sekolah,
tak terke3uali 2eluarga, orang tua, kakak, dan fa+ili se+uan.a +engkondisikan bah1a
+engala+i kegagalan +ene+puh U SD adalah kegagalan hidup8 jangankan +en3ari
pekerjaan, sedang +ela+ar gadis saja pasti akan ditan.a 3alon +ertua berapa nilai U n.aC/
4
Dengan keadaan seperti ini, sudah dapat dipastikan bah1a berat rasan.a bagi +ereka anak7
anak dan 3u3u73u3u kita untuk sekedar tersen.u+ sesaat8 +ereka stress, kha1atir, takut dan
+en3ari solusi pergi ke Dukun dan ,rang Pintar untuk +endapat tuah dan aji+at8 +aka para
Dukun dan ,rang Pintarpun laris +e+beri solusi dengan +e+beri Pensil, Pulpen, Buku, air
putih, batu kerikil se+uan.a .ang sudah didoakan dan agar diba1a +engikuti U/ Ritual
dan doa bersa+a diselenggarakan terkadang diikuti histeria dan tangisan para sis1a, bahkan
kesurupan8 sa+pai di sini, hilanglah sudah +asa7+asa kekanakan +ereka/ Mengapa
+engen.a+ pendidikan harus dilalui +elalui 3ara73ara de+ikianC
Se+ua akti-itas sekolah dan +etode pe+belajaran diarahkan untuk sebenar7benar agar di
Sekolah tersebut se+ua sis1a bisa lulus U se+ua dengan hasil .ang setinggi7tinggin.a/
:ulus se+ua dengan hasil tinggi adalah pertaruhan kehor+atan Sekolah beserta 3i-itasn.a,
bahkan juga +enjadi kriteria keberhasilan di 1ila.ah tersebut8 oleh karena itu, se+ua +erasa
penting dan bertanggung ja1ab bagi suksesn.a U ter+asuk Dinas Pendidikan, Bupati
bahkan Gubernur sekalipun/ Berbagai 3ara dilakukan ter+asuk +e+bentuk Ti+ Sukses
untuk U8 feno+enan.a terdapat 3ara73ara .ang +elanggar etik an bahkan kri+inal seperti
2epala Sekolah .ang +e+erjual7belikan Soal U, kebo3oran soal U, guru7guru berbuat
3urang de+i +e+batu +urid dan sekolah agar +eraih sukses U/
asib anak7anak ke3il dan 3u3u73u3u kita belu+ berhenti sa+pai di sini8 +asa anak7anak
begitu 3epat berlalu dikarenakan +ereka sejak u+ur % 6dua5 tahun sudah dikenalkan dan
sudah +a+pu +enggunakan perangkat S+artPhone, Gadget, Iphone, 2o+puter dan Internet8
itu se+ua +erupakan prestis dan la+bang kebanggan serta ukuran ke+ajuan sebuah
keluarga8 +aka tanpa ke3uali se+ua anak7anak dan 3u3u73u3u kita setiap hari +engonsu+si
feno+ena buda.a konte+porer .ang +erangku+ se+ua kehidupan positif7negatif sa+pai
le-el orang de1asa ter+asuk -ideo porno, kejahatan seksual, ga+e kekerasan, dst8 anak7anak
dan 3u3u73u3u kita u+ur & 6tiga5 tahun sudah belajar dan +e+pun.ai Pass1ord untuk
+elindungi akti-itasn.a +engintip dunia gelap dan bejatn.a orang de1asa/ Maka .ang
terjadi adalah keluarga beserta anak7anak +ereka, +as.arakat dan se+ua orang +engala+i
krisis dan disorientasi +ental dan buda.a8 +aka tidaklah heran kita se+akin hari se+akin
+enju+pai feno+ena bersifat +asif$ pele3ehan seksual oleh anak7anak, bull.ing anak di
sekolah, bahkan tindak kri+inal dan pe+bunuhan sudah dapat dilakukan oleh anak7anak/
5
2risis +ultidi+ensi Bangsa tidak han.a pada le-el 4aspada, Tanggap dan Siaga8 tetapi
sudah sa+pai le-el Darurat 2risis Multi Di+ensi Berbangsa, egara dan Mas.arakat/
B. MEMAHAMI FILSAFAT, IDEOLOGI, DAN POLITIK PENDIDIKAN
,bjek ontologis filsafat +eliputi .ang ada dan .ang +ungkin ada/ 'ika .ang ada dan
.ang +ungkin ada bersifat berubah, +aka lahirlah Filsafat "eraklitosianis+e/ 'ika .ang ada
dan .ang +ungkin ada bersifat tetap +aka lahirlah Filsafat Per+enidesianis+e/ 'ika objek
filsafat ada di luar pikiran, +aka lahirlah Filsafat Realis+e atau Relati-is+e/ 'ika objek
filsafat ada di dala+ pikiran +aka lahirlah Filsafat Idealis+e atau 0bsolutis+e/ 'ika su+ber
pengetahuan adalah rasio, +aka lahirlah Filsafat Rasionalis+e/ 'ika su+ber pengetahuan
adalah pengala+an, +aka lahirlah Filsafat @+pirisis+e/ 'ika su+ber pengetahuan adalah
Tuhan +aka lahirlah Filsafat Teologi atau Spiritualis+e/ 'ika su+ber pengetahuan adalah
+ateri +aka lahirlah Filsafat Materialis+e/ 'ika .ang di3ari adalah substansi +aka lahirlah
Filsafat Substansialis+e atau @sensialis+e/ 'ika .ang di3ari adalah .ang ada +aka lahirlah
Filsafat @ksistensialis+e/ 'ika pusatn.a adalah +anusia +aka lahirlah Filsafat "u+anis+e/
Dengan 3ara .ang sa+a sa.a berusaha +engidentifikasi se+ua jenis Filsafat ter+asuk
Filsafat Modern, Filsafat Transendentalis+e, Filsafat Manusia, Filsafat ihilis+e, Filsafat
2apitalis+e, Filsafat Prag+atis+e, Filsafat S3ienti3is+, Filsafat Positi-is+e, dst/
Dala+ perke+bangann.a terdapat pola kesejajaran dan interaksi antara filsafat7filsafat
tersebut/ Se3ara garis besar dapat dibedakan % 6dua5 pola kesejajaran filsafat/ Filsafat
Per+enidesianis+e sejajar dengan Filsafat Idealis+e, Filsafat 0bsolutis+e, Filsafat
For+alis+e, dan Filsafat Rasionalis+e/ Filsafat "eraklitosianis+e sejajar dengan Filsafat
Realis+e, Filsafat Relati-is+e, Filsafat @+pirisis+e dan Filsafat Prag+atis+e/ Filsafat .ang
+engandung ko+ponen tetap sekaligus berubah, +isaln.a Filsafat @sensialis+e, Filsafat
@ksistensialis+e, Filsafat 2antianis+e, Filsafat Modern, Filsafat Pan3asila dan Filsafat
2onte+porer/ Terdapat filsafat .ang pusatn.a saling berseberangan 6anti7tesis5, +isaln.a
pusat7pusat dari filsafat @sensialis+e, Filsafat @ksistensialis+e, Filsafat Materialis+e dan
Filsafat "u+anis+e adalah berseberangan 6anti7tesis5 dengan pusat dari Filsafat
Spiritualis+e/ Terdapat filsafat .ang +erupakan turunan dari filsafat .ang lainn.a, +isaln.a
segala Filsafat .ang didahului dengan eo adalah turunan dari Filsafat .ang diikutin.a/ eo7
6
liberalis+e adalah turunan dari Filsafat :iberalis+e, eo72antianis+e adalah turunan dari
Filsafat 2antianis+e, dst/
Filsafat adalah 1adahn.a pikiran, karena filsafat adalah oleh pikir, sedangkan pikiran
bersifat si+po+atik sintetik7analitik8 artin.a, pikiran se3ara si+to+atik +erepresentasikan
filsafat terisolasi oleh ruang dan 1aktun.a/ I++anuel 2ant 6)D>)5 +en.atakan jika engkau
ingin mengetahui dunia, maka tengoklah pikiranmu sendiri, karena dunia itu sama persis
dengan apa yang sedang engkau pikirkan. I+plikasi dari pendapat di atas adalah bah1a
segala +a3a+ Filsafat dan 0liran Filsafat sangat +ungkin bukan di sana, +elainkan dia ada
sangat dekat dengan kita, .aitu pikiran kita sendiri/ Si+to+atik terikat oleh ruang dan 1aktu,
artin.a tahun lalu +ungkin sa.a +enerapkan Filsafat ,toritarianis+e tetapi tahun ini sa.a
sedang +enjalankan Filsafat De+okratisis+e/ 2o+pleksitas pikiran +anusia +e+ungkinkan
sebuah si+to+atik terikat oleh ruang dan 1aktu +erepresentasikan sebuah filsafat do+inan
disertai filsafat7filsafat subordinat lainn.a/ Misaln.a pikiran atau sikap berfilsafat 0bsolutis
tentu disertai sikap berfilsafat For+alis+e dan Idealis+e8 sehingga terko+posisi per1ujudan
Filsafat 0bsolut7For+al7Idealis+e/ 'uga di+ungkinkan adan.a representasi Filsafat Relati-e7
@+piris7Realis+e/ Berubah adalah anti7tesis n.a .ang tetap8 +aka berubah sekaligus tetap
adalah kontradiksi jika terbebas oleh ruang dan 1aktu/ a+un jika tertangkap oleh ruang dan
1aktu, +aka berubah dapat sekaligus .ang tetap/ Misal 2ereta 0pi .ang berubah posisi,
tetaplah ia sebagai 2ereta 0pi/ Dala+ Bhs 'a1a :ngono ya ngono ning aja ngono,
sekaligus disarankan dan tidak disarankan ngono. Dia akan +enjadi benar jika Engono
perta+a diberi +akna .ang berbeda dengan ngono kedua/
Solusi filsafat sering +ereko+endasikan ko+pro+i kontradiktif antar representasi
filsafat/ 0bsolutis+e, For+alis+e, dan Rasionalis+e sejalan dengan pola pikir analitik a
priori/ Sedangkan Realis+e, Relati-is+e dan @+pirisis+e sejalan pola pikir sintetik a
posteriori/ Daripada +e+pertentangkan keduan.a tiada henti, lagi I++anuel 2ant 6)D>)5
+e+beri solusi ko+pro+i untuk +erepresentasikan sintetik a7priori/ Maka +enurut dia,
dunia terangku+ di dala+ proposisi sintetik apriori. Seperti dikatakan E tanpa il+u
6filsafat5 kita +enjadi buta, tanpa pengala+an 6penerapan5 kita +enjadi kosongF/ Dari sini
lahirlah dunia lengkap .ang berher+eneutika terje+ah dan saling +enterje+ahkan antara
teori dan praktek, antara dunia dan akhirat, antara Idealis+e dan Realis+e/
Seseorang atau bangsa .ang sur-i-e adalah orang atau bangsa .ang +a+pu se3ara
dina+is dan kreatif +ene+bus ruang dan 1aktu/ ,rang jahat 6koruptor5 adalah orang .ang
7
tertangkap ruang dan 1aktu buruk !"ala#$ sedangkan orang .ang baik adalah orang .ang
berada di dala+ ruang dan 1aktu .ang baik !%akra#. 2ebaikan diperoleh dengan 3ara
mr!"at keburukan, .aitu +eru1at "ala dengan %akra/ Tradisi Ru1atan adalah
@piste+ologi 'a1a untuk +e+eroleh Il+u 61ah.u#personifikasi5/ Beberapa 3iri uta+a
keburukan adalah sifat Parsialis+e 0bsolut dan sifat Reduksionis+e 0bsolut/ Sifat Tetap dan
Sifat Brubah objek filsafat sekaligus +erupakan potensi baik dan buruk/ Maka se+ua aliran
Filsafat jika itu bersifat @gosentrisis+e +enjadi Potensi Buruk8 dan diperlukan Filsafat
"olisis+e agar diperoleh ko+prehensi-itas .ang +enuju Potensi Baik/ Sa.a +endefinisikan
Ideologi sebagai bentuk operasionalisasi Filsafat/ 2arena Ideologi adalah Filsafat .ang
dioperasionalkan, +aka dia terkait dengan ruang dan 1aktu .ang berupa konteks buda.a dan
sejarah seseorang atau suatu bangsa8 dengan de+ikian Ideologi bersifat plural dan
kontekstual dan +erupakan 3ara untuk +e+eroleh keadaan .ang di Ideal kan/ Dengan
de+ikian kita +engenal ber+a3a+ Ideologi +isaln.a Ideologi 2apitalis+e, Ideologi
Sosialis+e, Ideologi MarGis+e, Ideologi Industri, Ideologi :iberalis+e, Ideologi
Prag+atis+e, Ideologi Utilitarian+e, Ideologi Saintisis+e, Ideologi 2onte+porer, Ideologi
2apitalis, dan Ideologi Pan3asila/ Se+ua ideologi tersebut dapat sekaligus +erefleksikan
filsafatn.a/
Se+entara Politik se3ara ontologis sebagai keadaan atau 3ara .ang dikaitkan dengan
keadaan +as.arakat atau akti-itas +e+engaruhi +as.arakat untuk +e+eroleh 2ekuasaan/
2ekuasaan .ang di peroleh +elalui Politik bisa saja digunakan untuk +e+eroleh Ideal .ang
diharapkan, tetapi tidak jarang +ereka terjebak pada di+ensi .ang lebih rendah seperti
Politik Uang, Politik Praktis atau Politik Transaksional/ Di+ensi ideal dari politik dapat
berupa Politik Pan3asila, Politik De+okrasi, Politik Fasis+e, Politik 2o+unis+e, Politik
,toritarian, Politik Politik :iberal, Politik eo7:iberal, Politik Saintisis+e dan Politik
Sosialis+e/ 'ika kedaulatan diberikan sepenuhn.a ke tangan rak.at, +aka dikenal sebagai
De+okrasi/ Dala+ konteks Indonesia kita +e+un.ai politik ideal sebagai Politik Pan3asila/
Paradig+a atau ku+pulan paradig+a, disadari atau tidak, +erupakan refleksi kontekstual
dari ujung to+bak filsafat, ideologi dan politikn.a .ang +endasari dan +e+pengaruhi arah
kebijakan atau poli3. dala+ kehidupan berbangsa dan ber+as.arakat/ Tho+as 2uhn
+endefinisikan Ideologi dan Politik Saintisis+e sebagai Pergeseran Paradig+a .ang
bergerak tidak linear dan selalu +enghasilkan paradig+a baru dan bersifat kontradiktif/
Menurut 2uhn, suatu Il+u akan terbukti sebagai Il+u jika telah dibuktikan Salah
8
sebagai+ana adan.a/ Diantara paradig+a7paradig+a tersebut dapat bersifat Sepadan atau
Tidak Sepadan/ :ingkup dan di+ensi Paradig+a tentu lebih rendah dari Ideologi dan
Filsafat, dan +ereka dapat +erasuk dan +en.ebar ke dala+ berbagai +a3a+ Il+u/
Pendidikan +erupakan progra+ .ang dikaitkan dengan keadaan atau usaha hidup
seseorang atau kelo+pok orang/ Maka Pendidikan .ang baik adalah Pendidikan .ang
+enja+in hidup akan lebih hidup, dala+ segala aspek dan di+ensin.a/ So3rates
+endefinisikan Pendidikan sebagai 3ara untuk +engetahui apa .ang bisa atau tidak bisa
dilakukan dan apa .ang di+engerti dan tidak di+engerti/ Plato +endefinisikan Pendidikan
sebagai usaha untuk +e1ujudkan +as.arakat ideal seperti .ang diuraikan dala+ bukun.a
Republik/ 'ohn De1e. +endefinisikan Pendidikan sebagai keberlangsungan hidup kelo+pok
sosial tertentu/ Tern.ata dite+ukan bah1a, setiap Filsafat, Ideologi dan Politik +e+un.ai
definisi Pendidikann.a sendiri7sendiri tergantung dari konteks Ideologi dan Politikn.a/ Dari
sisi filsafatn.a, +aka kajian Pendidikan terdiri dari aspek7aspek hakekat ontologis,
episte+ologis dan aksiologis dari unsur7unsurn.a +eliputi Manusia, ilai, Tujuan, Relasi,
Strategi, Model, ,rganisasi dan 0su+si7asu+si Dasarn.a/ Filsafat Pendidikan .ang bersifat
netral dapat didorong oleh kekuatan politik sehingga +elahirkan kebijakan dan arah
pendidikan sesuai dengan karakteristik Makropolitik Pendidikan n.a/ Untuk negara tertentu
seperti Indonesia .ang sedang dilanda krisis +ultidi+ensi, telaah Makropolitik Pendidikan
lebih +enarik dibanding Mikropolitik Pendidikan karena da+pak .ang diti+bulkan oleh
-italitas Makropolitik Pendidikan jauh lebih signifikan, terstruktur, +asif dan siste+ik/
Selain dari itu, dala+ situasi tidak +enentu terkait krisis +ultidi+ensi di Indonesia, -italitas
Makropolitik Pendidikan terbukti telah +enjadi sangat strategis dala+ +enentukan Indonesia
ke depan sperti apa .ang dikehendaki/
Paul @rnest 6)<<=5, +endeskripsikan bah1a Politik Pendidikan berkaitan langsung
dengan Ideologi Pendidikann.a/ Bangsa7bangsa tergolong berideologi Industrial Trainer
3enderung +engi+ple+entasikan Politik Pendidikan Radikal 2anan/ Bangsa7bangsa
tergolong berideologi Te3hnologi3al Prag+ati3i+ 3enderung +engi+ple+entasikan Politik
Pendidikan 2onser-atif/ Bangsa7bangsa tergolong berideologi ,ld "u+anis+ 3enderung
+engi+ple+entasikan perpaduan antara Politik Pendidikan 2onser-atif dan :iberal/
Bangsa7bangsa berideologi Progressi&e 'ducator 3enderung +engi+ple+entasikan Politik
Pendidikan :iberal/ Dan Bangsa7bangsa berideologi Publi3 @du3ator 3enderung
+engi+ple+entasikan Politik Pendidikan De+okrasi/ Utopia Indonesia adalah +enjadi
9
Bangsa .ang De+okratis .aitu De+okrasi Pan3asila8 +aka konsekuensin.a Ideologi
Pendidikan Indonesia adalah +enganut atau +engi+ple+entasikan Ideologi Pendidikan
Publi3 @du3ator/ 2risis +ultidi+ensi Bangsa Indonesia terjadi karena +indset kebangsaan
para pe+i+pin dan penga+bil kebijakan pendidikan +engala+i kega+angan serta tidak
+a+pu +endudukan Ideologi dan Politik Strategis Bangsa Indonesia, +e+erjuangkan dan
+e+erebutkann.a se3ara konsisten dan istiHo+ah di tataran global baik pada sekarang
+aupun .ang akan datang 6=( atau bahkan %(( tahun ke depan5/
#. TESIS, ANTI$TESIS DAN SINTESIS FILSAFAT, IDEOLOGI DAN
POLITIK PENDIDIKAN
Filsafat adalah ke3enderungan/ 2e3enderungan dapat dipaha+i dengan Peno+enologi
Reduksionis+e/ "asiln.a adalah sebuah struktur atau dunia lengkap dengan unsur7unsur dan
pun3ak atau pusatn.a/ Mudah dipaha+i pula bah1a pada akhirn.a kesadaran kita akan
sa+pai pada kesi+pulan bah1a, dengan filsafat kita akan +ene+ukan dunia .ang plural,
artin.a ban.ak Dunia dan setiap .ang ada dan .ang +ungkin ada +erepresentasikan
Dunian.a +asing7+asing/ Filsafat @sensialis+e +engejar kebenaran dari segala esensi .ang
ada8 +aka +udah dipaha+i bah1a hakekat @sensi adalah pusat atau sentraln.a Filsafat
@sensialis+e/ Se+entara Filsafat Spiritualis+e +engejar 2ebenaran 0bsolut .ang di.akini
berada di tangan Tuhan/ Pendidikan Spiritualis+e Mutlak akan bersifat Puritanis+e,
0khiran7tertutup !%losedended# Mutlak/ Maka kita dapat +en.i+pulkan bah1a jika Filsafat
Spiritualis+e adalah tesis, +aka Filsafat @sensialis+e, Filsafat @ksistensialis+e, Filsafat
Materialis+e, dst dapat dipandang sebagai anti7tesis n.a/ Di sinilah se+estin.a 2arakter
Ti+ur atau 2arakter Indonesia berhati7hati dala+ +engklai+ suatu Filsafat justifikasi
pandangann.a/
Pendidikan terdiferensiasi dari Politik, Ideologi dan Filsafatn.a/ Di+ensi pengala+an
hipotesis intuisi +engidentifikasikan bah1a Pendidikan @sensialis+e Mutlak dengan
de+ikian akan bersifat 0nti7Spiritualis+e dengan sifat7sifat ikutan lain .ang dapat
diturunkan bah1a diapun pada akhirn.a bersifat Materialis+e, Realis+e, dan
@ksistensialis+e/ Di sisi lain, Pendidikan @ksistensialis+e +engejar kebenaran kepada .ang
0da dan .ang Mungkin 0da, dan dengan sendirin.a sekaligus sebagai pusatn.a/ 'ika
diekstensikan +aka dengan +udah dapat dipaha+i bah1a Pendidikan @ksistensialis+e pada
akhirn.a juga bersifat 0nti7Spiritualis+e, dengan sifat7sifat ikutan .ang dapat diturunkan
10
sebagai sejalan dengan "u+anis+e,@+pirisis+e, ihilis+e, Reduksionis+e, dan
Resionalis+e/ Dikarenakan bersifat 0nti7Spiritualis+e, +aka Pendidikan @sensialis+e dan
Pendidikan @ksistensialis+e akan +enghasilkan "edonis+e/
Se3ara nor+atif, Realis+e adalah anti7tesis dari Idealis+e8 +aka Pendidikan Realis+e
Mutlak bersifat 0nti7Idealis+e, na+un sejalan dengan Materialis+e, @+pirisis+e dan
@ksistensialis+e/ Rasionalis+e +engejar hakekat kebenaran pada Rasio8 +aka Pendidikan
Rasionalis+e Mutlak berpusat pada Rasio, dan dengan de+ikian dapat dikatakan bah1a dia
adalah juga 0nti7Spiritualis+e, beserta sifat7sifat ikutan .ang dapat diturunkan .aitu
@gosentris, @ksploitasi Bital, Dunia .ang terbelah, dan bersifat :askar Pendidikan/ 0nti7tesis
dia+etris dari Rasionalis+e adalah @+pirisis+e8 +aka Pendidikan @+piris Mutlak +engejar
hakekat kebenaran pada Pengala+an Manusia, dan dengan de+ikian bersifat 0nti7
Spiritualis+e, dengan sifat7sifat ikutan .ang dapat diturunkan bersifat Materialis+e,
@ksploitasi Bital, Saintisis+e Mutlak, "edonis+e, dan Berakhiran Terbuka !(penended#
Mutlak/ Pendidikan Relati-is+e Mutlak +engejar hakekat kebenaran pada !ang Mungkin
0da, dan de+ikian +aka bersifat 0nti7Spiritualis+e dengan sifat ikutan .ang dapat
diturunkan sebagai bersifat Materialis+e, Dunia .ang Parsial, Berakhiran Terbuka 6,pen7
ended5 Mutlak, dan "edonis+e/ Pendidikan Positi-is+e .ang bersifat Saintisis+e Mutlak,
0nti7Spiritualis+e, Pendidikan :askar, 2apitalis+e, Prag+atis+e, Utilitarianis+e,
Materialis+e, :iberalis+e, (penended Mutlak/
'ika kita +enuju hilirn.a Filsafat, kita akan +ene+ukan Pendidikan Berbasis Rasio atau
Berbasis 2ognitif, dengan sifat7sifat ikutan .ang dapat diturunkan sebagai atau berbentuk
9ogniti-e7Based @du3ation, 0nti7Spiritualis+e, Dunia Parsial dan "edonis+e/ Dala+ era
2onte+porer 60FT05, terdapat +ain7set .ang 3ukup kuat dan signifikan bah1a se+ua
penga+bil kebijakan Pendidikan di Indonesia akan +engi+ple+entasikan Pendidikan
Berbasis Pasar, .ang dengan sendirin.a akan +en3ari hakekat kebenaran ada di dala+ Pasar/
Dengan +etode .ang sa+a seperti sudah dilakukan di atas, dapat disi+pulkan bah1a
Pendidikan Berbasis Pasar dengan sendirin.a bersifat 0nti7Spiritualis+e, dengan sifat7sifat
ikutan .ang dapat diturunkan sebagai Reduksionis+e, @ksploitasi Bital, 2o+petisi Mutlak,
@gosentrik, "ege+oni, Dunia Terpotong, Materialis+e, rag+atis+e, "edonis+e, dan
Pendidikan :askar/ Pendidikan 2onseratif Mutlak +e+pun.ai sifat Reduksionis+e,
@ksploitasi Bital, Monokulturis+e, @gosentrik, dan @thi3al 9losed7ended Mutlak 6ilai
Buda.a Tertutup Mutlak5/
11
Dari arasi Besar n.a Dunia 2onte+porer, kita +enju+pai adan.a Pendidikan
:iberalis+e Mutlak dengan sifat 0nti7Spiritualis+e, ,pen7ended Mutlak, 2ebebasan Mutlak,
"eterogono+ous Mutlak, dan 0lienisasi/ Pendidikan 2apitalis+e .ang bersifat 0nti7
Spiritualis+e, @ksploitasi Bital, Materialis+e, Prag+atis+e, "edonis+e, 2apital Mutlak,
2o+petisi Mutlak, Reduksionis+e, Sosialis+e, Dunia Terpotong , 9losed7ended, dan
0lienisasi/ Pendidikan "u+anis+e Mutlak dengan sifat 0nti7Spiritualis+e, "edonis+e,
@gosentris, dan Dunia Terbelah/ Pendidikan 2onstruksi Sosial dengan sifat @ksploitasi Bital,
2olaborasi, "eterogono+ous, @gosentris, dan ,pen7ended/ Pendidikan Prag+atis+e Mutlak
.ang bersifat Praktis 6buda.a instant5, 0nti7Spiritualis+e, "edonis+e, dan 0nti7Idealsi+e/
Pendidikan Sentralistik .ang bersifat Monokultur, @ksploitasi -ital, Pendidikan :askar,
9losed7ended Mutlak, @gosentrik, Reduksionis+e, Dunia Terbelah, Sosialis+e, 2apitalis+e,
De70lienisasi 6Unifor+itasis+e5/ Pendidikan For+alis+e .ang bersifat Top7Do1n,
Sosialis+e, Monokultur, Transenden, Idealis+e, Sentralistik, @ksploitasi Bital, Pendidikan
:askar, @gosentris, dan Dunia Terbelah/ Pendidikan De+okrasi Pan3asila .ang se.og.an.a
bersifat Spirituals+e, Mono7Dualis 6"ablu+inallah7"ablu+inanash5, Terbuka7tertutup,
De+okratis, Publi3 @du3ator, Realis7Idealis+e, Bhineka7Tunggal Ika 6+onokultur7
heterogono+ous5, dan Dunia70khirat 6seutuhn.a5/
D. ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI MIKRO
FILSAFAT DAN MIKRO IDEOLOGI PENDIDIKAN
Berdasarkan uraian terdahulu, kita dapat +e+buat ,ntologi Tabel Mikro Filsafat dan
Mikro Ideologi Pendidikan sebagai berikut 6Marsigit, %()*5$
P%&i&i'a%
Ka(ita)ism
P%&i&i'a%
Sai%tisism
P%&i&i'a%
Sosia)ism
P%&i&i'a%
S(irit!a)ism
P%&i&i'a%
Dmo'rasi
P%&i&i'a%
Ko%tm(orr
I%&o%sia
Fi)safat @sensialis+e
Realis+e
@sistensialis+e
@sensialis+e
Realis+e
@sistensialis+e
@sensialis+e
Realis+e
@sistensialis+e
0bsolutis+e @sensialis+e
Realis+e
@sistensialis+e
@sensialis+e
Realis+e
@sistensialis+e
I&o)ogi 2apitalis+e
:iberalis+e
Prag+atis+e
Utilitarianis+e
Materialis+e
2apitalis+e
:iberalis+e
Prag+atis+e
Utilitarianis+e
Materialis+e
Sosialis+e
2o+unis+e
2o+unis
Funda+en7
talis+e
De+okrasi 2apitalis+e
:iberalis+e
Prag+atis+e
Utilitarianis+e
Materialis+e
Po)iti' De+okrasi7
2apital
62orporasi5
In-estasi
Pasar Bebas
2apital
In-estasi
Pasar bebas
Sosialis
2o+unis
Proteksi7
hege+oni
De+ok7egara
2onser-atif De+okrasi
asionalis+e
De+okrasi7
Transaksional
@gosentris7
Pasar Bebas
Mora) Relatif
"edonis+e
Relatif
"edonis+e
@gosentris
Deontologi
0bsolut
Spiritual
Moral
Deontologi
2risis
Multidi+ensi
12
Sosia) 0lienasi
Multikultur
Global7
siste+ik7
net1orking
0lienasi
Multikultur
Global7
siste+ik7
net1orking
Dealienasi
Monokultur
@galiter
@litis+e
Dealienasi
Monokultur
@galiter
@litis+e
0lienasi
Multikultur
Pri+ordial
2olusi
epotis+e
2orupsi
:o3al7intrinsi37
net1orking
B!&a*a+
Kara'$
tr
Pos Modern
2onte+porer
Pos Modern
2onte+porer
Modern
2lasik
Tradisional
2lasik
Modern
Pos Modern
Pos Modern
2onpe+porer
I)m! Disiplin Disiplin Disiplin 0bsolut 2reatif
Interaktif
Disiplin7
@gosentris
E(ist$
mo)ogi
P%&i&i$
'a%
Pendidikan
:askar
Indoktrinasi
Pendidikan
:askar
Feno+enologi
Pendidikan
:askar
Indoktrinasi
Pendidikan
:askar
Indoktrinasi
Pendidikan Utk
Se+ua
Feno+enologi
Pendidikan
:askar
Indoktrinasi
K!ri'!$
)!m
Sbg Instru+en
egara
Sbg Instru+en
egara
Sbg Instru+en
egara
Sbg
Instru+en
Sebagai
2ebutuhan
Instru+en
@gosentris
T!,!a%
P%&i&i'
a%
In-estasi
Status Huo
In-estasi
Relatif 0bsolut
"ege+oni
@gosentris
Status Huo
Mono7dualis
Status Huo
Pe+bebasan
2ebutuhan
Refor+asi
In-estasi
@gosentris
Status Huo
Tori
M%ga$
,ar
Berbasis Riset
Beha-ioris+e
2no1le7Based
In-estigasi
Beha-ioris+e
2no1le7Based
Transfer of
kno1ledge
Beha-ioris+e
@kspositori
Beha-ioris+e
2onstrukti-is
Interaktif
Trans of kno1/
@kspositori
Beha-ioris+e
Tori
B)a,ar
Modeling
Moti-asi7
@ksternal
@ksplorasi
Moti-asi7
@ksternal
Modeling
Moti-asi7
@ksternal
Modeling
Moti-asi7
spiritual
,tono+i
Moti-asi7intern
2onstrukti-is
Modeling
Moti-asi7
eksternal
Pra%
G!r!
Think Tank
Penga+bang7
terkendali
ThinkTank
Pelaksana
Think Tank
Pelaksana7
terkendali
Model
Pelaksana7
terkendali
Fasilitator
Penge+bang
Think Tank
Pelaksana7
terkendali
K&!&!$
'a%
Sis"a
@+pt. Bessel @+pt. Bessel @+pt. Bessel @+pt. Bessel 0ktor Belajar @+pt. Bessel
Tori
E-a)!asi
@ksternal
Ujian asional
@ksternal
Ujian asional
@ksternal
Ujian asioal
@-aluasi7
Intrinsik
Penilaian7
Berbasis 2elas
PortoFolio
,tentik70ses+
@gosentris7
@ksternal
Ujian asional
S!m.r+
A)at
B)a,ar
I9T I9T Media#0lat
Peraga
Tradisional 2reati-itas
Guru
Paket
Pe+erintah
Ga+bar )$ ,ntologi Mikro Filsafat dan Mikro Ideologi Pendidikan
Pada Ga+bar )/ di atas, terlihat bah1a Politik dan Siste+ Pendidikan asional Indonesia
belu+ +engga+barkan pola dan struktur .ang konsisten, ko+pak dan ko+prehensif8 struktur
.ang de+ikian, se3ara filsafati dikatakan sebagai sebuah struktur .ang belu+ sehat atau tidak
sehat/ Di dala+ pola dan struktur .ang tidak sehat, terdapat ko+ponen satu dengan .ang
lainn.a tidak konsisten dan tidak konfor+is bahkan bertentangan/ Politik Pendidikan tidak
selaras dengan Filsafat dan Ideologi Pendidikan/ I+ple+entasi Politik Pendidikan
13
2onte+porer Indonesia +erepresentasikan Filsafat @sensialis+e, Realis+e, dan
@ksistensialis+e/ Perlu di3atat bah1a representasi Filsafat de+ikian +e+uat ke3enderungan
Sebagai anti7tesis dari Filsafat Spiritualis+e, artin.a dala+ i+ple+entasi Pendidikan
2onte+porer kita ada ke3enderungan atau godaan untuk +enga+bil jarak dengan
Spiritualis+e/ Rongrongan pada le-el Ideologis terjadi +elalui pilar7pilar 2apitalis+e,
:iberalis+e, Prag+atis+e, Utilitarianis+e dan Materialise+8 dala+ +ana, hal de+ikian
sudah +ulai terlihat pada le-el kehidupan ber+as.arakat/
Politik Pendidikan 2onte+porer Indonesia tersandera oleh praktek Politik De+okrasi
Transaksional dan Politik Uang, serta godaan .ang sangat besar karena tidak ada alternatif
lain ke3uali pelan tetapi pasti +enuju @gosentrisitas Pasar Bebas seperti G0TT, 4T,, dan
0FT0/ 2eadaan .ang tidak sehat ini, karena tidak konsisten dan tidak +e+pun.ai 3ukup
Bitalitasn.a untuk +enga+bil peran kendali, +aka gilirann.a Bangsa dan Mas.arakat
Indonesia telah, sedang dan akan terkena dekadensi +oral dengan kondisi kehidupan
+as.arakat .ang +e+prihatinkan ber3irikan Pri+ordialis+e, 2olusi, epotis+e, 2orupsi
serta interaksi dan hubungan .ang +asih bersifat intrinsik dan tidak atau sulit +en3apai
Strong Diter+ination Global et1orking/
I+ple+entasi Pendidikan 2onte+porer Indonesia berbasis Disiplin Il+u @gosentris
dengan @piste+ologi Pendidikan berupa Pendidikan :askar dan Metode Pendidikan +elalui
3ara Indoktrinasi untuk +enuju Mas.arakat Terdealienasi 6Unifor+itas5 sebagai pras.arat
ter1ujudn.a hilirn.a bagi 2arakter 2onte+porer Global 6Po1er o17 6eo52apitalis+e5/
,leh karena ini Politik Pendidikan 2onte+porer Indonesia sejalan dengan Politik Pendidikan
2apitalis+e dan Politik Pendidikan Saintisis+e8 bahkan untuk aspek tertentu bersinggungan
dengan Politik Pendidikan Sosialis+e .aitu pada @piste+ologi Dealienasi 6Unifor+itas5/
Perlu di3atat bah1a ,ntologi Dealienasi +erentang pada kesa+aan sifat +eliputi .ang ada
dan .ang +ungkin ada8 sehingga terdapat 1a3ana bagi diperolehn.a Unifor+itas hak dan
ke1ajiban/
'ika diekstensikan, +aka akan diperoleh Dealienasi Uni-ersal ter+asukdidala+n.a
adalah 2esa+aan "asil, 2esa+aan "asil Ujian 6U5, Standardis+e, 2esa+aan 2eadaan
Sehat, Sakit8 dala+ +as.arakat berideologi 2o+unis dan Sosialis diterapkan Dealisnasi
Uni-ersal 0bsolut sehingga +anusia dianggap sebagai Materi .ang sa+a dala+ segala hal/
Menakutkan kalau diskusi dan pe+ikiran sa+pai +en.inggung 2o+unis+e, karena Bangsa
14
Indonesia telah +engala+i trau+a besar oleh Pe+berontakan G&( S P2I/ Tetapi pilar7pilar
ontologis, episte+ologis dan aksiologis dari filsafat +ene+bus ruang dan 1aktun.a Ideologi
sehingga +a+pu +elihat 2arakter Ma3a+ 0paC, di ManaC, dan Mau 2e+anaC Bangsa
Indonesia ke depan/
Politik Pendidikan 2onte+porer Indonesia +e+andang Pendidikan sebagai In-estasi
61alaupun dapat berse+bun.i di balik ter+inoligi In-estasi Peradaban sekalipun58 dan
+e+andang 2urikulu+ sebagai Instru+en untuk +en3apai Tujuan @gosentris @litis+e
Populis8 oleh karena itu dengan Megaprojek berapapun usaha Ino-asi Pendidikan dan
Pe+belajaran akan selalu kandas dan tidak berhasil +e+ro+osikan Pendidikan Ino-atif,
karena pada hakekatn.a Pendidikan Ino-atif han.a +erupakan Slogan Populis .ang
sebenarn.a disadari +erupakan Dunia :ain .ang tidak +ungkin di3apai/ Maka dala+
I+ple+entasi Politik Pendidikan 2onte+porer Indonesia +asih tetap saja ha+pir se+ua guru
+engajar dengan Paradig+a Beha-ioral, +etode @psositori, Indoktrinasi, 3era+ah, Moti-asi
@ksternal, Sis1a sebagai @+pt. -essel, Guru sebagai satu7satun.a Think Tank, dan
+enerapkan Metode Penilaian Pe+belajaran @ksternal U/ Siste+ Ujian asional tidak
selaras dengan 3ita73ita berkebangsaan Indonesia .ang berde+okrasi Pan3asila/
Guru +enjadi korban kebijakan Populis Prag+atis, tetapi +en.ukurin.a sebagai berkah
karena +ental guru han.a sebagai Pelaksana 2etat dari kebijakan Pe+erintah dala+ Bidang
Pendidikan/ Sebenar7benar guru akan +erasa +enjadi korban jika di+ensi profesionalis+e
+ereka +eningkat +enjadi Penge+bang Pendidikan dengan +enge+bangkan Metode
Pe+belajaran Berbasi 9lass7roo+ Based Researh, sehingga diperoleh le-el profesional
tertinggi .aitu jika Guru sudah +a+pu +e+roduksi Perangkat dan Soft1are Pe+belajaran
dan +en.osialisasikan 6dari guru untuk guru8 guru +enjual guru +e+beri produk berbasis
riset/ 2iran.a +asih di atas langit suatu konsep bah1a 2egiatan Mengajar sebenarn.a adalah
2egiatan Riset/ Sebenar7benar Perangkat Pe+belajaran ter+asuk Teksbook adalah .ang
Terbaik jika dia +erupakan kar.a Guru sendiri/ Tetapi de+i se3ara politis, +aka Pe+erintah
dengan disosialisasikan +elalui Iklan besar7besaran +e+ro+osikan 2urikulu+ %()& dengan
salah satu keungulann.a adalah +eringankan beban ,rang Tua Murid, karena Pe+erintah
+en3etak se+ua Teksbook/
Dengan Politik Pendidikan 2onte+porer .ang de+ikian, +aka sangat +udah dipaha+i
+engapa Indonesia +e+asuki fase 2risis Multi Di+ensi berkepanjangan/ Para Partially
15
)hortterm and populistoriented %ontemporarymoti&ated 'gocentricists akan +e+andang
berbeda persoalan 2risis Muti Di+ensi Bangsa karena Mindset +ereka sejalan dengan
Politik Pendidikan 6eo5 2apitalis/ Bagi +ereka hal de+ikian dapat dianggap suatu berkah
untuk +e+eroleh kese+patan dan kekuasaan Politik Pendidikan sera.a selalu +e+beri
bah1a Bangsa Indonesia baik7baik saja, tidak perlu risau dan tidak ada krisis/ Dealienisasi,
Unifor+itas, dan Standardis+e adalah Ideologi .ang sangat a+puh bagi Para Partially
)hortterm and populistoriented %ontemporarymoti&ated 'gocentricists untuk +e+eroleh
stabilitas se+u, serta +en3apai dan +e+elihara kekuasaan Politik Pendidikan/ a+un
sebetuln.a pada akhirn.a se+ua kerugian ditanggung oleh ob.ek pendidikan +elalui
keadaan krisis dan deontologis .ang dipertan.akan pada akhir periode suatu kekuasaan
Politik Pendidikan/ 9ontoh dari +ereka .ang dirugikan adalah asib Buruh perusahaan .ang
gagal atau bubar, Para Penganggur Terdidik, dsb/ Tak disadari tern.ata bah1a kita telah
+ene+ukan bah1a para Partially )hortterm and populistoriented %ontemporarymoti&ated
'gocentricists tern.ata adalah ksatria7ksatria dan prajurit7prajurit 6eo5 2apitalis+e .ang
telah berhasil +e+buka 2antor 9abang di Indonesia/
Se3ara anthropologis buda.a, sejarah dan politik, feno+ena pola dan struktur Siste+
Pendidikan asional .ang belu+ atau tidak sehat dapat dijelaskan +elalui telaah kedudukan
dan hubungan antara 2arakter Indonesia dengan 2arakter Global 6atau 2onte+porer5,
sebagai+ana diuraikan oleh Marsigit 6%()*5 pada Perjuangan *ewujudkan "arakter
+ndonesia ,i -engah Persaingan .lobal: "ajian /ilosofis dan +deologis, U! Press$
!og.akartaF/ Sebab uta+an.a adalah karena Indonesia .ang belu+ +e+pun.ai karakter
kokoh, berada di +uara atau persi+pangan pergulatan peradaban Dunia .ang begitu sengit8
sehingga +e+osisikan Indonesia bak anak ba1ang .ang selalu kalah dala+ ko+petisi
dengan 2arakter 2onte+porer#Global dala+ se+ua aspek ke3uali +enang dala+ hal ju+lah
penduduk, luas 1ila.ah dan keka.aan su+ber ala+/
E. KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN FILSAFAT, IDEOLOGI DAN POLITIK
PENDIDIKAN INDONESIA /PAN#ASILA0 DI ANTARA BANGSA$BANGSA DI
DUNIA
Se3ara filosofi, 2edudukan +e+pun.ai +akna Ruang, 4aktu, Relasi dan Fungsi/
2edudukan Ideologi dan Politik Pendidikan Indonesia di antara Bangsa7bangsa di Dunia
16
adalah ke arah +ana pola karakterisasi ti+e7line atau perjalanan Ideologi dan Politik
Pendidikan Indonesia +engkristal atau +engakar#+e+buda.a !enculture# ke dala+
fatalitasn.a dan +engarah ke dala+ -italitasn.a/ Buda.a India#'a1a 6Pe1a.angan5
+engga+barkan hubungan dan kedudukan antar Filsafat, Ideologi dan Politik sebagai )esaji
0ajasuya oleh Raja 0+arta untuk +enguji 0kuntabilitas dan :egiti+asi 2ekuasaann.a
dengan +engundang )(( Raja seantero Dunia untuk +engadakan Sesaji .ang ke+udian
dipi+pinn.a/ Setiap Pe+i+pin dianggap pada suatu 1aktu tertentu perlu +engadakan )esaji
0ajasuya. Tetapi .ang terjadi adalah bah1a kondisi Dunia sekarang belu+ sa+pai pada era
)esaji 0ajasuya oleh 0atu 1dil 62arakter Ti+ur#Indonesia5, +elainkan masih berada pada
era )esaji "alarudra, .aitu sesajin.a Prabu 'arasanda 62apitalis+e5 .ang berhasil +ena1an
<> Raja seantero Dunia, tinggal tersisa & 6tiga5 Raja .ang belu+ terta1an, .aitu Raja
!udistira, Raja 2resna, dan Raja Balade1a 62arakter Ti+ur .ang belu+ dapat dikuasai oleh
6eo5 2apitalis+e/
"risis *ulti ,imensi .ang diala+i Bangsa Indonesia sekarang, sesuai keadaan .ang di
2angka kan atau di ra+al oleh Raja 2ediri, Prabu 'a.a Ba.a 6))=> M58 beberapa di antaran.a
berbun.i 60amalan 2ayabaya, http$##id/1ikipedia/org#1iki#Ra+alanI'a.aba.a5$
345. wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil6 sing ora abisa maling digethingi6 sing pinter
duraka dadi kanca6 wong bener sangsaya thengerthenger6 wong salah sangsaya bungah6 akeh
bandha musna tan karuan larine6 akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe6
347. bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret6 sakilan bumi dipajeki6 wong wadon nganggo
panganggo lanang6 iku pertandhane yen bakal nemoni6 wolakwalike 8aman6
349. akeh wong janji ora ditepati6 akeh wong nglanggar sumpahe dhewe6 manungsa padha seneng
ngalap,6 tan anindakake hukuming 1llah6 barang jahat diangkatangkat6 barang suci dibenci6
34:. akeh wong ngutamakake royal6 lali kamanungsane, lali kebecikane6 lali sanak lali kadang6
akeh bapa lali anak6 akeh anak mundhung biyung6 sedulur padha cidra6 keluarga padha curiga6
kanca dadi mungsuh6 manungsa lali asale6
3;<. ukuman ratu ora adil6 akeh pangkat jahat jahil6 kelakuan padha ganjil6 sing apik padha
kepencil6 akarya apik manungsa isin6 luwih utama ngapusi6
+ntuiti&e 0efensial 'mpirical Hypothetical analyses +endasarkan pada analises keadaan,
peristi1a7peristi1a, Sejarah, 2onteks Buda.a, hubungan antar egara, dan analises produk7
produk perundangan pendidikan dan praktik7praktik pendidikan faktual, +enghasilkan
17
Deskripsi Pasti tentang 2etidak7pastian, Deskripsi Pola tentang 2etidak7berpolaan, Deskripsi
For+a tentang Bukan For+a pendidikan Indonesia/ Berikut beberapa langkah justifikasin.a$
1. Po)iti' P%&i&i'a% Pa%2asi)a -rs!s Po)iti' P%&i&i'a% Positi-ism
Politik Pendidikan Pan3asila se+estin.a +enjadikan Pan3asila sebagai su+ber dan
landasan bagi penge+bangan 2urikulu+ di se+ua tingkat pendidikan/ 2arakter Indonesia
se.og.an.a dapat digali dan dike+bangkan dari nilai7nilai luhur .ang terkandung dala+
Pan3asila/

Ga+bar %$ Pan3asila -ersus Positi-e

2arakter Indonesia dapat dike+bangkan +elalui pendidikan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia agar generasi +uda +a+pu +e+eroleh ji1a, se+angat dan nilai7nilai atau
karakter berbasis buda.a Indonesia dan berbasis ilai Spiritualis+e/
Pada perke+bangann.a, Politik Pendidikan Pan3asila +engala+i pasang surut
dan pada akhirn.a tidak begitu jelas ske+a penge+bangannn.a baik dari sisi for+a
+aupun sisi substansin.a/ Feno+ena .ang ada se+akin ta+pak di 3akra1ala, sosok
Politik Pendidikan Positi-is+e .ang u+urn.a lebih tua .aitu sekitar dua abad .ang lalu,
selalu berusaha dan telah berhasil se3ara siste+is +ena1arkan 2arakter 0lternatif bagi
Bangsa Indonesia dan seluruh bangsa di dunia/ Selagi Bangsa Indonesia belu+ jelas dan
+engala+i kegalauan dala+ +e+edo+ani Pan3asila sebagai Politik Pendidikan, Politik
Pendidikan Positi-is+e telah +enabuh Genderang Perang kepada 2arakter Ti+ur dan
2arakter Indonesia dikarenakan nilai .ang dita1arkan adalah dengan 3ara +e+inggirkan
2arakter Spiritual/
18
V
3. Ti"i'rama Po)iti' P%&i&i'a% Positi-ism m%,a&i Po)iti' P%&i&i'a%
Ko%tm(orr
Politik Pendidikan Positi-is+e +enganggap tidak dapat +engandalkan 2arakter
Spiritual untuk +e+bangun dunia .ang lebih +aju, dikarenakan +enganggap sebagian
2arakter Spiritual +e+pun.ai 2arakter Irasional .ang tidak dapat digunakan untuk
+enge+bangkan +etode saintifik/ Sebagai solusi, Politik Pendidikan Positi-is+e
+e+inggir ba1ahkan 2arakter Spiritual dan +enggantikann.a dengan 2arakter
Saintifik/ Feno+ena Politik Pendidikan Positi-is+e sungguh +e+buat takjub se+ua
1arga Dunia dikarenakan prestasi7prestasi real .ang +udah dipaha+i dan dirasakan
+anfaatn.a/ Pergulatan panjang sela+a lebih dari % 6dua5 abad telah +entrasfor+asikan
Politik Pendidikan Positi-is+e +enjadi Politik Pendidikan 2onte+porer, seperti ta+pak
pada Ga+ber &/
Ga+bar &$ Transfor+asi Politik Pendidikan Positi-is+e
+enjadi Politik Pendidikan 2onte+porer
Menghadapi feno+ena dunia .ang dikuasai oleh Power Now, +aka rangkaian perjalanan
e-idensi telah +enunjukkan bah1a Politik Pendidikan Pan3asila dala+ segala aspekn.a
tidak +a+pu berko+petisi dengan Po1er o1 ke3uali satu .aitu 'ati Diri Bangsa/ Tetapi
sa.angn.a bahkan 'ati Diri Bangsa pun sedang dala+ proses selalu dipertan.akan
eksistensin.a/
4. Kara'tristi' Im()m%tasi Po)iti' P%&i&i'a% Pa%2asi)a 5a%g TERKOOPTASI
o)6 Po)iti' P%&i&i'a% Ko%tm(orr /Po"r No"0
Pan3asila sebagai Filsafat dan Ideologi bangsa dan negara Indonesia se3ara ontologis
+erepresentasikan Filsafat Idealis+e karena +erupakan :andasan sekaligus 9ita73ita
19
luhur Bangsa Indonesia/ :ebih lanjut, Filsafat Spiritualis+e ter3er+in dala+ Sila %,
2etuhanan !ang Maha @sa, .ang bersifat sebagai pusat segala kebenaran/ Sila ke %,
2e+anusiaan !ang 0dil Dan Beradab, +erefleksikan 2arakter Ideal 6terbaik5
@piste+ologis Indonesia/ Sila ke &, Persatuan Indonesia, +erupakan pangeja1antahan
episte+ologis Tunggal Ika/ Sila ke *, 2erak.atan !ang Dipi+pin ,leh "ik+at
2ebijaksanaan Dala+ Per+us.a1aratan # Per1akilan, +erepresentasikan Filsafat
De+okrasi 2ontekstual Indonesia/ Sila ke =, 2eadilan Sosial Bagi Seluruh Rak.at
Indonesia, se3ara episte+ologis7aksiologis +erepresentasikan Idealis+e pola dan struktur
relasi ke dala+ dan ke luar di +ana se3ara ontologis, Substansi Bitaln.a ditentukan oleh
perjalanan sejarah Bangsa Indonesia se3ara keseluruhan/ Se3ara idealis, Pan3asila
+enjadi landasan dan arah bagi penge+bangan Politik Pendidikan Pan3asila untuk
+e1ujudkan 2arakter Indonesia .aitu karakter .ang berbasis buda.a dan berkepribadian
Indonesia serta +a+pu berinteraksi dengan ko+unitas global/
Hypothetical e=periencedintuiti&ely analyses +en.i+pulkan bah1a Politik
Pendidikan Pan3asila telah, sedang dan akan selalu terkooptasi oleh Politik Pendidikan
2onte+porer/ Dengan de+ikian +udah dipaha+i bah1a i+ple+entasi Pendidikan
2onte+porer Indonesia bersifat Feudalis+e, Monokultur, Reduksionis+e, @ksploitasi
Bitasl, Dunia Terbelah, @gosentris, Materialis+e, Disorientasi, Positi-istik, Saintisis+e
Mutlak, ,rientasi pasar, Spekulatif, Sentralistik, 2apitalis+e, "edonis+e, Sosialis+e,
0lienasi ,ntologis, dan De70lienasi @piste+ologis/ 2eadaan atau sifat i+ple+entasi
Pendidikan 2one+porer Indonesia .ang de+ikian ter1ujud +elalui fase7fase seperti
ta+pak pada Ga+bar * berikut$
20
Ga+bar *$ Sintak Terbentukn.a 2arakter Indonesia 2onte+porer
2onteks latar belakang Pendidikan 2onte+porer Indonesia bersifat ,ntologis dari
Tribal#Tradisional# Feudal, 2onser-atif , Perebutan 2ekuasaan 6Po1er Disturban3es5,
Disorientasi Mainset, dan Disorganisasi Bital +e+berikan 2arakter Indonesia .ang
:e+ah Bital terhadap @piste+ologisn.a/ 2ondisi :e+ah Bital se3ara ontologis dan
episte+ologis ke+udian dipi3u 6ignite5 oleh Un7stru3tured Moti-e dari pelaku
@gosentrikn.a +aka lahirlah 2risis Multi Di+ensi denga sifat 0lienasi ,ntologis, De7
alienasi @piste+ologs, @galitarian ,ntologis, @litisis+e ,ntologis, dan Standardis+e
,ntologis/ Mainset Pendidikan Indonesia 2onte+porer bersifat dan +enuju karakter
Prag+atis+e, 2apitalis+e, Saintisis+e, Material, :iberalis+e, So3ialis+e,
@galitarianis+e, Standardis+e, @litis+e, Meritokrasi, Pendidikan :askar 6Para+iliter5/
Dengan +ainset de+ikian +aka Pendidikan Indonesia 2onte+porer +ena+pilkan 4ajah
Persoalan Bangsa bersifat epotis+e, 2orupsi, 2olusi, Da.a Saing Rendah, Da.a
Diter+inasi Rendah, Disorientasi 2arakter, Inkonsistensi 2arakter, Monokultur,
Unifor+itas, ,rientasi Si+bol 6U , ,SM da ,li+piade Internasional5, Pelanggaran
"ak 0sasi Manusia, Pele3ehan Seksual, Buda.a Instant, dan 2ebijakan Parsial 6terputus5/
Dengan 1ajah i+ple+entasi Pendidikan 2onte+porer Indonesia tersebut di atas,
telah dan akan +enghasilkan +anusia Indonesia sebagai pribadi .ang berkarakter
Terbelah, Berkonteks Dunia Terbelah, Bersifat Materialis, Buda.a Instant, Do+inan pada
Dunia1i.ah, Saintis+e 0bsolut 6Riset tanpa batas dan 0nti7Spiritualis+e5, "edonis+e,
Pribadi Plin7plan, dan Tergoda Spiritualis+en.a, 2orupsi, 2ri+inal, Politik Uang,
Buda.a#2esenian Palsu, Tuntunan +enjadi Tontonan, dan Tontonan +enjadi Tuntunan/
F. SOLUSI 5ANG DITA7ARKAN
M%im.a%g bah1a de1asa ini Bangsa Indonesia sedang +engala+i 2risis Multi
Di+ensi se3ara laten, +asif, dan terstruktur dala+ berbagai aspek kehidupan Berbangsa,
Bernegara dan Ber+as.arakat8 serta +eni+bang berbagai pengertian Filsafat, Ideologi, Dan
Politik Pendidikan8 dan mm(r6ati'a% hasil analisis sa.a tentang berbagai Tesis, 0nti7
Tesis Dan Sintesis .ang ada di dala+ Filsafat, Ideologi Dan Politik Pendidikan8 serta
+e+perhatikan hasil analisis terhadap ,ntologi Mikro Filsafat dan Mikro Ideologi
Pendidikan serta analisis kedudukan dan hubungan Filsafat, Ideologi dan Politik Pendidikan
21
Indonesia 6Pan3asila5 di antara bangsa7bangsa di dunia, +aka dengan selalu berusaha
bersikap IstoHa+ah, Tu+a;ninah, dan Ta1akal, bersa+a ini sa.a, sebagai salah satu anggota
Majelis Guru Besar U! .ang Mulia, perkenankanlah M@G0'U20 2onsep Politik
Pendidikan Indonesia dengan na+a $FP@DIDI20 D@M,2R0SI P090SI:0F, sebagai
S,:USI untuk +engatasi 2risis Multi Di+ensi Bangsa Indonesia/ 0dapun 3iri73iri
Pendidikan De+okrasi Pan3asila .ang sa.a ajukan dapat disi+ak seperti tertera di dala+
Ga+bar =/, berikut$
PENDIDIKAN DEMOKRASI PAN#ASILA
Fi)safat Pan3asila
I&o)ogi Pan3asila
Po)iti' De+okrasi UUD *= 0+ande+en
Mora) Pan3asila
Sosia) Bhineka J Tunggal Ika
B!&a*a+Kara'tr 'ati Diri Indonesia
Ha'i'at I)m! Saintifik7Spiritualis+e
E(istmo)ogi
P%&i&i'a%
Me+bangun hidup seutuhn.a berlandaskan Pan3asila,
dengan +engedepankan 2arakter Indonesia .ang$
Bernurani
0dil
Beradab
'ujur
9endekia
Mandiri
2erjasa+a
K!ri'!)!m "er+enitika "idup berlandaskan Pan3asila
T!,!a%
P%&i&i'a%
Me+eroleh hidup sela+at, sejahtera seutuhn.a lahir7
bathin serta dunia7akhirat
Tori M%ga,ar Ing garso Sung Tuladha
Ing Mad.a Mangun 2arsa
Tut 4uri "anda.ani
Tori B)a,ar Me+bangun Il+u#"idup dengan sikap Tu+a;ninah,
IstiHa+ah, dan Ta1akal untuk +e+eroleh Il+u .ang
0+aliah dan 0+al .ang Il+iah/
Pra% G!r! Ing garso Sung Tuladha
Ing Mad.a Mangun 2arsa
22
Tut 4uri "anda.ani
K&!&!'a% Sis"a Ing garso Tu+a;ninah
Ing Mad.a IstiHa+ah
Tut 4uri dengan Ta1akal
Tori E-a)!asi Refleksi "idup
S!m.r+A)at
B)a,ar
0la+ Se+esta 9iptaan Tuhan
Ga+bar =$ Politik Pendidikan De+okrasi Pan3asila
G. PENUTUP
,bjekti-itas sudut pandang suatu konsep dipengaruhi oleh hakikat konsep, pendekatan
atau +etode serta nilai atau -alue .ang +en.ertain.a/ Berdasarkan hasil kajian .ang
dilakukan, +aka Pendidikan De+okrasi Pan3asila dipandang sebagai bentuk konsep Politik
Pendidikan .ang lebih berbasis pada kekuatan 'ati Diri bangsa, na+un tetap +e+pun.ai
-italitas .ang tinggi untuk berinteraksi dengan +as.arakat Global/ Sebagai suatu konsep,
Pendidikan De+okrasi Pan3asila +e+pun.ai For+a dan Substansi .ang +engakar pada
sejarah buda.a bangsa/ Pola tata kehidupan ke+as.arakatan Bangsa Indonesia .ang
+e+pun.ai sejarah panjang +erupakan konteks bagi For+a dan Substansin.a, serta
+enentukan sikap#3ara pandang sebagai sebuah episte+ologi .ang +e+berikan su+ber7
su+ber , +a3a+ dan pe+benaran pengetahuan dan pengala+an Bangsa Indonesia/
Untuk +engatasi 2risis Multi Di+ensi, tiada jalan lain bagi Bangsa Indonesia untuk
+e1ujudkan Politik dan Ideologi Pendidikan berdasar Filsafat Pan3asila dan De+okrasi
UUD *= 0+ande+en, agar diperoleh sikap +oral berjati diri Indonesia .ang sesuai butir7
butir Pan3asila dan struktur ke+as.arakatan Bhineka7Tunggal Ika untuk +e+bangun hidup
+anusia Indonesia seutuhn.a dengan 3ara dan untuk +e+eroleh karakter bernurani, adil,
beradab, jujur, +andiri dan +a+pu bekerjasa+a baik pada tataran lokal, nasional, +aupun
internasional/ Untuk itu, Siste+ Pendidikan asional dike+bangkan agar +a+pu
+enge+bangkan hakikat keil+uan sebagai Saintifik7Spiritualis+e .ang didukung dengan
2urikulu+ .ang +a+pu +e1adahi her+enitika hidup seutuhn.a berdasarkan Pan3asila/
Tujuan Pendidikan hendakn.a diarahkan untuk +e+eroleh hidup sela+at, sejahtera lahir7
batin dan dunia7akhirat, .ang dapat di3apai +elaui fasilitasi guru sesuai prinsip#ajaran 2i
"ajar De1antara$ ing ngarsa sung tuladha, ing +ad.a +angun, dan tut 1uri handa.ani/
23
Siste+ Pendidikan hendakn.a +a+pu +e+beri kedudukan atau +e+posisikan sis1a
sebagai subjek didik .ang diharapkan bersifat tu+a;ninah, istiHa+ah dan ta1akal dala+
+e+bangun sikap, pengetahuan, ketra+pilan dan pengala+ann.a dengan +e+anfaatkan
segenap ala+ se+esta 3iptaan Tuhan sebagai su+ber belajarn.a/ Metode Pe+belajaran
hendakn.a bersifat kritis, fleksibel, dinanis berdasarkan atau +e+anfaatkan hasil7hasil
penelitian baik jangka pendek +aupun jangka panjang/ Penilaian pen3apaian belajar
hendakn.a berubah dari konsep +engukur +enuju konsep ases+en untuk +en3atat atau
+erefleksikan hidupn.a/
DAFTAR PUSTAKA
Aristotle (384-322 BC)." The Internet Encyclopedia of Philosophy (On-line). Available http:
/ / www. utm. edu/ research/ iep/ a/ aristotl. htm.
@rnest, P/, )<<), -he Philosophy of *athematics 'ducation, :ondon$ The Fal+er Press/
Kant, I., 1931, -he %riti>ue of 2udgment !tr. 2.?ernard#, New York: The
MaC!""an
Co#an$.
Kant, I., 1992, -heoretical Philosophy 37;;377< !tr. ?y ,a&id @alford#,
Ca%r!&'e: Ca%r!&'e (n!)er*!t$ +re**
K"e!n, +.,., 1998, 'pistemology In -. Cra!' .-&./, 0o1t"e&'e -n2$2"o#e&!a o3
+h!"o*o#h$.4on&on:0o1t"e&'e.0etr!e)e& 2004
Ahttp:BBwww.rep.routledge.com
BarticleBP<;:C
Ma$er, 5., 1951, 1 History of *odern Philosophy, Ca"!3orn!a: 6er!2an 7ook
Co#an$
Marsigit, %()&, Urgensi Pe+ikiran Dala+ Pendidikan 2arakter Untuk Me+bentuk 2arakter,
Makalah dipresentasikan pada Se+inar dan :okakar.a 2urikulu+ Fakultas 0ga+a
2arakter dan Pe+ikiran UP0B Medan
Marsigit, %()&, -antangan ,an Harapan "urikulum D<3E ?agi Pendidikan *atematika,
Makalah dipresentasikan pada Se+inar asional Mate+atika dan Pendidikan
Mate+atika, Uni-ersitas PGRI !og.akarta/
Marsigit, %()&, "arakter +slam ,alam )ejarah Pergulatan *emperebutkan "ekuasaan,
/ilsafat, +deologi, +lmu!*atematika#, ,an Pendidikan, Makalah Dipresentasikan pada
2uliah U+u+ 6Studiu+ Generale5 untuk Mahasis1a Baru Tahun 0kade+ik pada
'urusan Pendidikan Mate+atika, FIT2 UI S.arif "ida.atullah 'akarta
Marsigit, %()&, Pergulatan *emperebutkan /ilsafat, +deologi ,an Paradigma: )ebuah
"esadaran untuk Fembaga Pendidikan "e +slaman dalam rangka ikut *embangun
"arakter ?angsa !*elalui ""N+ dan "urikulum D<3EG#, Makalah di+aksudkan
sebagai Pengantar Presentasi pada 2egiatan Se+inar dan 4orkshop dengan Te+a
Me+bangun 2arakter Bangsa dengan Pendidikan Melalui 2urikulu+ %()& .ang
diselenggarakan oleh Fakultas Tarbi.ah dan 2eguruan, Uni-ersitas egeri Sultan
24
S.arif 2asi+ Riau
Marsigit, %()&, Nilai )trategis "urikulum D<3E Hntuk *embangun "arakter !+slami#
?angsa
)erta -antangan ,an Harapan ?agi Pendidikan *atematika ,i +ndonesia, Makalah
dipresentasikan pada Se+inar asional dan 4orkshop Pendidikan Mate+atika I0I
S.ekh urjati 9irebon
M3:aren, P/, %((*, 9riti3al Theor. in @du3ation$ Po1er, Politi3s and :iberation, Graduate
S3hool of @du3ation and Infor+ation Studies$ :os 0ngeles
+err$, 0.7., 1912, Present Philosophical -endencies: 1 %ritical )ur&ey of
Naturalism +dealism Pragmatism and 0ealism -ogether with a )ynopsis of the
Pilosophy of @illiam 2ames, New York: 4on'an* 8reen an& Co.
Sunan Giri ke7&, ))=> M, 0amalan 2ayabaya, 2itab Musasar, http$ ##id/ 1ikipedia/org#
1iki#Ra+alanI'a.aba.a 6Unduh %()*5
25

Anda mungkin juga menyukai