Anda di halaman 1dari 6

MINERAL DAN MINERALOGI I

A. Definisi Mineral dan Mineralogi


Menurut UU nomor 4 tahun 2009 mineral adalah senyawa anorganik
yang terbentuk di alam , yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, beserta
susunan kristal yang teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik
dalam bentuk lepas ataupun dalam bentuk yang padu. Anorganik yang dimaksud
yaitu atom-atom penyusun juga molekul-molekul dari beberapa unsur kimia,
atom-atom tersebut tersusun secara teratur dalam suatu pola yang memiliki
keteraturan rangkaian atomnya. Unsur pembentuk mineral juga terbagi 2, yaitu
unsur mayor dan unsur minor. Unsur mayor adalah unsur unsur yang
keberadaannya dalam kerak muka bumi ini ada dengan jumlah yang cukup
banyak, contohnya adalah Si, Al, Fe, Mn, Mg, K, Na, Ca. Sedangkan unsur minor
adalah unsur yang keberadaannya dimuka bumi ini lebih sedikit, contoh dari
unsur minor yaitu Cu, Pb, Zn, Cr, Ba, Au, Ag.








Sumber : http://fileq.wordpress.com/2012/03/09/ganesa-mineral-komplit
Gambar 1
Mineral Kuarsa

Mineralogi adalah cabang ilmu dari geologi yang berfokus mengenai
mineral, juga termasuk pada sifat kimia, sifat fisiknya (termasuk optiknya). Selain
itu mineralogi juga mempelajari mengenai pembentukan, keterjadian serta
perubahan mineral, dan kegunaan dari mineral itu sendirI

B. Pembentukan Mineral
Keterjadian terbentuknya mineral ada 6 proses diantaranya :
- Proses Magmatik
Proses magmatik ini dikarenakan mineral yang terbentuk oleh akibat
adanya proses magmatisme, pembentukan mineral karena proses
magmatik ini dikarenakan larutan hidrotermal. Biasanya mineral yang
terbentuk oleh proses ini menghasilkan mineral pembentuk batuan
contohnya adalah kuarsa, feldspar, plagioklas, olivine, piroksen selain itu
juga dapat terbentuk mineral bijih seperti magnetit, khromit dan kasiterit.
- Proses Pegmatisme
Proses pegmatisme ini adalah kelanjutan setelah proses magmatik yang
mana larutan magma yang tersisa atau disebut juga larutan pegmatisme
yang susunannya adalah cairan dan gas yang sudah mengalami
pendinginan dan menurunnya suhu. Contoh mineralnya adalah kuarsa
dan pirit.
- Proses Hidrothermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh
temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang
terbentuk sebelumnya.
- Proses Sedimentasi
Mineral yang terbentuk dengan melalui proses sedimentasi,
pengendapan mineral berat, serta adanya proses penguapan
- Proses Metamorfik
Proses ini membentuk mineral karena proses metamorfisme baik
perubahan susunan kimia maupun pengkristalan kembali mineral. Mineral
yang terbentuk atas hasil proses metamorfik ini contohnya adalah
staulorit, kyanit, dan silimanit.
- Proses Sublimasi
Proses ini membentuk mineral dengan adanya pemadatan dari gas
ataupun uap yang berasal dari magma. Proses sublimasi ini bergantung
pada aktivitas gunung berapi. Salah satu bahan galian yang terbentuk
atas proses sublimasi adalah belerang, adapun contoh mineral yang
terbentuk atas proses ini adalah mineral sulfur.

C. Pengelompokkan Mineral
Begitu banyaknya mineral dimuka bumi dapat digolongkan atas 3 yaitu :
Bersarkan pembentukannya
- Mineral primer : mineral yang pembentukannya dari pembekuan
magma sekaligus pembentuk batuan. Contohnya yaitu felspar, kuars,
biotit, galena dan kalkopirit.
- Mineral sekunder : mineral yang terbentuk akibat adanya proses
transportasi ataupun telah mengalami proses perubahan dari mineral
primer. Contohnya adala khlorit, kaolin, dan smektir.







Sumber : http://fileq.wordpress.com/2012/03/09/ganesa-mineral-komplit
Gambar 2
Mineral Kaolin
Berdasarkan susunan kimianya
Berdasarkan susunan kimianya mineral dibagi atas 5 jenis diantaranya :
- Mineral silikat : mineral yang mengandung gugus silikat atau
mengandung unsur Si dan O serta Al (dapat dikatakan alumosilikat)
- Mineral oksida : mineral yang mengandung unsur oksigen contohnya
kuarsa, kasiterit, magnetit, hematit, kromit
- Mineral sulfida : mineral yang mengandung gugus sulfur seperti pirit,
kalkopirit, sfalerit, serta galena
- Mineral karbonat : mineral yang mengandung unsur atau gugusan
karbonat seperti kalsit, magnesit
- Mineral sulfat : mineral yang mengandung gugusan sulfat.
Berdasarkan fungsinya
- Mineral pembentuk batuan : mineral yang keberadaannya terdapat
dalam batuan dengan jumlah tertentu dan biasanya dapat digunakan
untuk penamaan batuan seperti kuarsa, feldspar, plagioklas, olivine,
biotit
- Mineral bijih : mineral yang dapat dimanfaatkan atau dari mineral
tersebut dapat diekstrak unsur logamnya seperti kalkopirit, galena,
sfalerit, kasiterit, dan magnetit.

Untuk pengamatan tentang mineral ada 3 cara pengamatan yang dapat
dilakukan yaitu megaskopis, mikroskopis, dan analisis laboratorium. Pengamatan
secara megaskopis dapat dilakukan tanpamenggunakan batuan alat seperti
mikroskop namun bisa saja menggunakan loop yang pembesarannya hanya
sampai 25 kali. Lalu ada acara mikroskopis dengan pengenalan menggunakan
mikroskop binokuler, polarisasi, refleksi. Hingga dilakukannya analisis
laboratorium untuk mengetagui mineral berdasarkan cara analisis kimia.
Setiap mineral tentunya memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda antar
mineral satu dengan yang lainnya. Ada beberapa aspek sifat fisik yang dijadikan
pembeda antar mineral yang satu dengan yang lain yaitu :
- Warna
- Kilap
- Gores
- Kekerasan
- Pembelahan
- Bentuk Kristal
- Transparansi
- Kemagnitan
- Berat jenis
- Radioaktivitas

KESIMPULAN


Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam , yang memiliki
sifat fisik dan kimia tertentu, beserta susunan kristal yang teratur atau
gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas ataupun dalam
bentuk yang padu. Mineralogi adalah cabang ilmu dari geologi yang berfokus
mengenai mineral, juga termasuk pada sifat kimia, sifat fisiknya (termasuk
otiknya). Selain itu mineralogi juga mempelajari mengenai pembentukan,
keterjadian serta perubahan mineral, dan kegunaan dari mineral itu sendiri.
Keterbentukan mineral dimuka bumi diketahui ada 6 proses, diantaranya
adalah proses magmatik, proses pegmatisme, proses hydrothermal, proses
sedimentasi, proses metamorfik dan proses sublimasi. Mineral juga digolongkan
berdasarkan pembentukannya, susunan kimianya, serta berdasarkan fungsinya.
Pendeskripsian mineral dapat dilakukan secara megaskopis, mikroskopis,
dan analisis laboratorium. Setiap mineral memliki sifat fisik yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya, sifat fisik ini dilihat dari aspek warna, kilap, gores,
kekerasan, pembelahan, bentuk kristal, transparansi, kemagnetan, berat jenis,
dan radioaktivitas.


DAFTAR PUSTAKA


Anonymous. 2011. Mineral. http://fileq.wordpress.com/2012/03/09/ganesa-
mineral-komplit. Diakses pada 8 Oktober 2014 pukul 01.10 WIB
Andriyana. 2009. Mineralogi. http://id.wikipedia.org/wiki/Mineralogi . Diakses
pada 8 Oktober 2014 01.44 WIB
Syahid, Ahmad. 2012. Mineralogi.
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html . Dikses pada 8
Oktober 2014 pukul 02.05 WIB
Setiyobudi, Prihatin Tri. 2010. Definisi Mineralogi dan Mineral.
http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/definisi-mineralogi-dan-mineral/
Diakses pada 8 Oktober 2014 pukul 02. 27 WIB
Katili, DR. J. K dan DR. P. Marks. 1963. Geologi. Departemen Urusan
Research Nasional : Djakarta

Anda mungkin juga menyukai