Anda di halaman 1dari 21

BAB I

GAMBARAN UMUM LAPORAN HASIL PENELITIAN


1.1 Latar Belakang
Untuk menyelesaikan suatu bidang studi sering disyaratkan menyusun suatu
karya tulis ilmiah, misalkan untuk menyelesaikan studi S1. Penyusunan karya ilmiah
ini biasa disebut dengan . Penyusunan memerlukan sebuah penelitian (research)
terlebih dahulu. Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Dalam penelitian terdapat rumusan masalah yang di dalamnya terdapat
hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan
kebenarannya melalui suatu penelitian. Dengan adanya hipotesis tersebut, maka data
yang diperlukan akan dikumpulkan dan kemudian diolah dan dianalisis.
Dari hasil pengolahan dan analisis data maka dihasilkan suatu penyelesaian
yang nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah atau. Untuk
menyusun sebuah digunakan format penulisan. Makalah ini berisikan teknik
penyusunan laporan hasil penelitian.
1.2 Pengertian laporan hasil penelitian
Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan
dan penafsiran fakta-fakta.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimana teknik penulisan
atau penyusunan laporan hasil penelitian?.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Sebagai pedoman yang berkaitan dengan penulisan .
2. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian.
3. untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam teknik penulisan laporan.



BAB II
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
2.1 Isi dari Laporan Hasil Penelitian
2.1.1 Sampul
Contoh :

PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN KEDELAI






Oleh
PANDJI SANANT

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011


2.1.2 Halaman judul
Pada dasarnya Halaman judul ini berisi sama persis dengan sampul, namun
terdapat beberapa tambahan di bagian halaman judul seperti di atas lambang ditulis
penjelasan-penjelasan mengenai maksud tugas akhir atau . Halaman judul ini memuat
judul usulan penelitian, jenis usulan, lambang, nama dan nomor pokok mahasiswa,
institusi yang dituju dan waktu pengajuan.
Judul yang dibuat sesingkat singkatnya, namun jelas dan menunjukkan masalah
apa yang akan diteliti .
Jenis laporan.
Lambang yang resmi.
Nama penyusun / penulis
Nama perguruan tinggi
Tahun pembuatan laporan
Contoh :
PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN KEDELAI
USULAN HASIL PENELITIAN





Oleh
PANDJI SANANT

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011



2.1.3 Halaman persetujuan dosen pembimbing
Halaman ini khusus untuk . Pada halaman ini memuat judul penelitian dan
tandatangan dosen pembibing tugas akhir atau .
Contoh :

Judul : PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN KEDELAI
Nama Mahasiswa : PANDJI SANANTA
NRP : 960134 BP
Jurusan : BUDIDAYA PERTANIAN
Menyetujui : Dosen Pembimbing


Pertama, Kedua,


NIP.......................... NIP.............................

Ketua Jurusan, Dekan,


NIP............................... NIP.............................




2.1.4 Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar ditulis pada halaman tersendiri dan sebaiknya tidak lebih dari dua
halaman. Kata pengatar biasanya terdiri dari :
Paragraf 1 : Biasanya berupa penjelasan singkat dalam rangka apa pembuatan
makalah / dan alasan membuat berjudul tersebut.
Paragraf 2 : Berupa penjelasan singkat tentang isi makalah / dan cara
pengerjaannya / teknik analisis / metode kajjian.
Paragraf 3 : Biasanya berupa penyebutan kendala yang dialami selama membuat
makalah / dan cara mengatasinya.
Paragraf 4 : Penyebutan pihak yang membantu dalam pembuatan makalah / dan
pernyataan terimakasih kepada mereka serta kepada tuhan YME.
Paragraf 5 : Harapan penulis semoga makalah / ini dapat bermanfaat bagi
lingkungan / bangsa / dsb.
Contoh :

KATA PENGANTAR








2.1.6 Tubuh Utama
2.1.6.1 Pendahuluan
Bab ini cukup disajikan dalam satu atau dua halaman, berisi:
(1) Latar Belakang atau permasalahan (dipilih mana yang lebih cocok).latar
Belakang mengapa penelitian dengan judul tertentu perlu dilakukan, atau
permasalahan apa yang ada di lapang atau masyarakat sehingga hal itu perlu
segera dipecahkan melalui penelitian. Jelasnya, dalam sub bab ini berisi uraian
tentang sumber masalah atau darimana suatu permasalahan didapat (di lapang
atau dari pustaka dalam arti melanjutkan penelitian orang lain atau pernyataan
pemerintah).
(2) Tujuan Penelitian. Intinya adalah merumuskan apa-apa yang akan diketahui
atau ditemukan dalam penelitian tersebut. Cara sederhananya adalah dengan
mengajukan pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan
tujuan penelitiannya.
2.1.6.2 Tinjauan Pustaka
Berisi teori-teori yang biasanya dari sumber-sumber (buku, bulletin, jurnal,
tesis, dan laporan hasil penelitian lainnya). Isinya tidak hanya yang relevan dengan
problema yang diteliti tapi juga dari pustaka terbaru. Dan yang lebih penting dapat
memberikan landasan ilmiah tentang masalah penelitian (mengapa perlakuan yang
satu kita hipotesiska atau diduga lebih baik dari pada perlakuan yang sebaliknya)
2.1.6.3 Hipotesis
Dalam hipotesis berisi tentang jawaban sementara terhadap masalah yang kan
diteliti.
2.1.6.4 Bahan dan Metode
Bab ini berisi antara lain tentang:
(1) Tempat dan Waktu pelaksanaan percobaan. Menjelaskan bagaimana kondisi
lingkungan percobaan. Menjelaskan bagaimana kondisi lingkunganpercobaan,
kondisi tanah dan iklim/musimnya.
(2) Alat dan Bahan, yang digunakan dalam percobaan terutama tentang spesifikasi
alat dan bahan tersebut
(3) Metode Percobaan, mencakup rancangan percobaan dan perlakuannya.
(4) Pelaksanaan Percobaan. Dikemukakan prosedur pelaksanaan percobaan secara
terperinci dan lengkap. Penulisannya juga harus singkat dan jelas
2.1.7 Halaman Daftar Pustaka
Contoh:
1. Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP
Malang.
2. Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
3. Hamid, Fuad Abdul.1987. Proses Belajar-Mengajar Bahasa.
4. Nikolas, Syahwin. 1988. Pengantar Linguistik untuk Guru Bahasa. Jakarta: Dirjen
Dikti Depdikbud.
5. Nurhadi. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru.
6. Teeuw, A. 1994. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka
Jaya.
2.1.8 Halaman Untuk Lampiran-Lampiran
Bila penyajian data berupa table, grafik, gambar , dan foto dalam teks dirasa
mengganggu kontinyuitas jalannya penuturan, sebaiknya cantumkan saja pada Bab
lampiran. Table sidik ragam sebetulnya tidak terlalu penting untuk dilampirkan, toh
pembaca tidak akan dapat melakukan koreksi terhadap pembenaran hasil analisis
tersebut bila data (perulangan) tidak ikut dilampirkan. Bila terpaksa dapat dilampirkan
dalam bentuk satu tabel, dengan hanya memuat kolom-kolom : sumber keragaman,
derajat bebas, dan kuadran tengah (KT) untuk setiap perubah yang diamati (missal :
tnggi tanaman, luas daun, diameter batang, hasil gabah, kandungan protein. Dll).
Dengan hanya mencantumkan nilai KT, pembaca dapat menghitung jumlah kuadrat
(JK) dan nilai F hitung.
2.2 Bagian Pelengkap
2.2.1 Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau
pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skrispi, tesis, dan disertasi, oleh
institusi penulis.
2.2.2 Abstrak atau Ringkasan
Abstrak ditulis secara sangat ringkas, cukup dalam satu alinea dan biasanya
tidak lebih dari setengah halaman ketikan. Jarak ketikan satu spasi, atau setengah
jarak antar baris dalam teks. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Abstrak berisi
tujuan percobaan dan hasil percobaan penting.
Ringkasan atau Summary disajikan sedikit lebih lengkap dari pada abstrak.
Tidak hanya berisi tujuan dan hasil-hasil utama percobaan, tetapi juga dapat
dijelaskan metode yang digunaan. Alinea pertama berisi tujuan percobaan yang
biasanya dilanjutkan penjelasan tentang tempat tempat dan waktu dilaksanakan
percobaan. Alinea kedua memuat metode percobaan, berisi penjelasan tentang
perlakuan yang dicoba, rancangan percobaan, ulangan dan metode lain yang penting.
Hasil percobaan disajikan pada alinea ketiga. Keseluruhan ringkasan dianjurkan tidak
lebih dari satu halaman.

2.2.3 Halaman Riwayat Hidup
Contoh:
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan
presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara
langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004.
Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa
Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri
ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

2.2.4 Tubuh Utama
2.2.4.1 Hasil dan Pembahasan
Memuat hasil-hasil utama percobaan (misalnya data tentang produksi)
dan hasil pengamatan lain yang diperlukan untuk memperkuat hasil utama
(misalnya data tentang perumbuhan tanaman, data iklim dan hasil analisis tanah).
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, kalimat, grafik,gambar, atau foto. Di
dalam pembuatn laporan ini harus dipilih data mana yang paling penting dan
relevan untuk dikemukakan. Juga harus diingat ketentuan di dalam membuat tabel.
Bagaina bila ada interaksi dan bagaimana bila tidak ada interaksi.
Dalam bab ini sekaligus juga disajikan pembahasan mengapa terjadi
hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti memberikan pengaruh nyata,
bagaimana penjelasan teorinya dan hasil-hasil penelitian mana yang dapat
mendukung hasil penelitian kita itu (dari laporan hasil penelitian sebelumnya,
jurnal, bulletin, tesis, dan yang lain). Tetapi pembahasan yang menrik, justru bila
data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis percobaan. Misalnya hipotesis
bahwa tanaman yang dipupuk N memberikan hasil lebih tinggi dari pada yang
tidak dipupuk N, sedangkan hasil percobaan menunjukkan tidak ada perbedaan
nyata. Dalam hal ini harus dibahas, engapa demikian? Apa yang menyebabkan hal
itu? Contoh lagi, mengapa tidak ada interaksi antara faktor-faktor yang dicoba?
Apa yang menyebabkan hal iu terjadi, padahal kit atelah mendua bahwa ada
interaksi?
2.2.4.2 Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan berisi hasil-hasil utama percobaan dalam hubungannya dengan
tujuan dan hipotesis, yang telah dirumuskan. Apakah tujuan telah tercapai atau
hipotesis telah terbukti kebenarannya.
2) Saran memuat saran-saran untuk percobaan lebih lanjut, apakah perlu diulangi
lagi (yaitu bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau dilanjutkan kepada
tahap berikutnya bia hipotesis telah terbukti. Hal ini perlu mengingat sedikit
sekali percobaan-percobaan yang betul-betul tuntas, dalam arti mampu
menjawab perkembangan IPTEK yag ada.
2.3 Tata Cara Penulisan
2.3.1 Pengetikan
1. Jenis Huruf
Naskah skripsi diketik dengan huruf standar (Times New Roman) dan ukuran
(font size) yang sama, untuk seluruh naskah font size 12, kecuali catatan kaki (font
size 10).
2. Jarak Baris
Jarak antara baris satu dengan yang lain dibuat spasi ganda atau 2 spasi
kecuali kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 5 baris, intisari, catatan kaki
dan daftar pustaka menggunakan spasi tunggal atau satu spasi. Khusus untuk
kutipan langsung diketik agak menjorok kedalam dengan 7 ketukan.
3. Batas Pengetikan (margin pengetikan)
Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut:
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
2.3.3 Pemberian Nomor Halaman
Halaman-halaman pada bagian awal diberi nomor terpisah dari nomor halaman
bagian isi atau bagian utama . Nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf
kecil (i,ii,iii,iv,) untuk membedakan dari nomor halaman bagian isi . Posisi di
tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar
pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
Bagian isi, nomor halaman ditulis dengan angka arab 1,2,3,,6,7,. Halaman
pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman
untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di
pojok kanan atas.
Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin
dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

2.3.4 Tabel dan Gambar
1. Tabel
a. Penulisan nomor dan judul tabel diletakan di atas tabel
b. Nomor tabel menggunakan angka arab ditempatkan di atas table simetris kiri
kanan. Nomor table didahului dengan angka yang menunjukkan table tersebut
berada pada bab berapa dan diikuti nomor urut tabel pada bab tersebut (dalam
setiap bab nomor tabel dimulai dari nomor 1)
c. Judul tabel diketik dengan huruf kapital dibuat simetris kiri kanan, jika judul
tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya lurus dengan baris
pertama.
d. Kolom-kolom dalam table harus dicantumkan nama kolom dan dijaga agar
pemisahan antara kolom yang satu dengan kolom yang lain tegas.
e. Jika table terlalu lebar atau kolom terlalu banyak maka dapat ditulis secara
horizontal (landscape) dan bagian atas table harus diletakkan disebelah kiri atau
memakai kertas dobel kuarto, setelah dijlid kertas dilipat kedalam sehingga
tidak melebihi format.
f. Tabel yang panjang hendaknya diketik dalam satu halaman tersendiri tidak
dijadikan satu dengan naskah.
g. Tabel yang menunjukkan hasil analisis diletakkan di dalam naskah, tetapi yang
menunjukkan perhitungan diletakkan pada lampiran
2. Gambar
Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, foto, lukisan, iklan dan
sebagainya. Kelengkapan yang harus ada dalam gambar adalah :
a. Penulisan nomor dan judul gambar diletakan di bawah gambar
b. Nomor gambar menggunakan angka arab ditempatkan di bawah gambar simetris
kiri kanan. Nomor gambar didahului dengan angka yang menunjukkan gambar
tersebut berada pada bab berapa diikuti dengan nomor gambar (dalam setiap bab
nomor gambar dimulai dari nomor 1)
c. Judul gambar ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, aturan penulisan
judul sama dengan penulisan table
d. Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diusahakan proporsional.
2.3.5 Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang merupakan salah satu bentuk penyajian dari sumber yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah, tata cara penulisannya sampai saat ini
memang belum baku namun sebagai pegangan dalam pembuatannya dapat diikuti
cara-cara sebagai berikut:
A. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku
1. Penulisan nama pengarang dengan urutan : nama keluarga/family (kalau ada)
diikuti tanda koma kemudian nama kecil dan diakhiri dengan tanda koma
2. Judul buku dengan diikuti tanda koma, yang ditulis dengan huruf miring atau
dengan garis bawah
3. Tempat penerbitannya dengan diikuti tanda titik dua.
4. Nama penerbit diikuti dengan tanda koma dan tahun penerbitan serta cetakan,
jilid atau seri yang diakhiri tanda titik. Apabila terdapat pengarang satu dengan
yang lainnya sama namun judul bukunya berlainan,maka untuk penulisan nama
pengarang berikutnya hanya dengan membubuhkan garis memanjang.
Penyusunan daftar pustaka dilakukan menurut alfabet nama pengarang dan telah
disusun sesuai aturan penulisan di atas.
Contoh penulisan:
- Andi Hamzah, SH, Dr, Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya,
Jakarta:Gramadia,1984. - ---------------------------------, Korupsi Dalam
Pengelolaan Proyek Pembangunan, Jakarta: CV. Akademi Presindo, 1984.
- Purbopranoto, Kuntjoro, SH, Prof, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan
dan Peradilan Administrasi Negara, Bandung: Alumni, 1978.
B. Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan.
Apabila di dalam penyusunan daftar pustakan didapati pula bentuk peraturan
perundangan, maka penyusunannya dalam kelompok tersendiri diluar kelompok
buku. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi para pembaca yang ingin
mengetahui segala bentuk landasan hukum yang digunakan dalam penulisan atau
yang mendukungnya, penulisannya dengan urutan sebagai berikut:
1. Diawali degan sebutan Indonesia diikuti tanda koma
2. Bentuk peraturannya, nomor dan tahunnya serta diikuti tentang hal yang
diaturnya dengan digarisbawahi diikuti tanda koma
3. Lembaran Negara tahun dan nomor Tambahan Lembaran Negara diikuti tanda
titik. Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan ini disusun
menurut tahunnya, dan diawali dari yang tinggi tingkatnya.
Contoh penulisan:
- Indonesia, Undang-undang Nomor: 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman, LNRI tahun Nomor TLN.RI Nomor:..
- ------------------, Undang-undang Nomor 5 thaun 1974 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah, LN.RI tahun 1974 Nomor: 38, TLN.RI Nomor: 3037.
- ------------------, Peraturan Pemerintah Nomor: 35 tahun 1985 tentang
Pelaksanaan UU Nomor: 15 tahun 1969 tentang Pemilihan Umum
Anggotaanggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat sebagaimana
telah Tiga kali diubah terakhir dengan UU Nomor: 1 tahun 1985, LN.RI tahun
1985 Nomor: 50, TLN.RI Nomor: 3301.
C. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku tanpa pengarang.
Contoh:
- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud. 1990. Kurikulum Pendidikan
MIPA LPTK Program Strata-1 (S1). Jakarta: Depdikbud.
D. Untuk daftar pustaka yang berasal dari jurnal dan/atau majalah ilmiah.
Jurnal dan/atau Majalah Ilmiah ditulis dengan urutan: nama penulis, tahun
penerbitan jurnal, judul artikel (diketik di antara tanda petik), nama jurnal/majalah
ilmiah (diketik miring) lengkap dengan nomor volume dan bulan, tahun penerbitan,
dan nomor halaman artikel itu dimuat.
Contoh:
- Paquette, J.E. 1991. Minority Participation in Secondary Education: A Graned
Descriptive Methodology. Educational Evaluation and Policy Analysis. Vol 3
No. 2 Summer 1991. pp.139-157
- Bredderman, T. 1983. Effect of Activitybased Elementary Science on Student
Outcomes: A Quantitative Synthesis. Review of Educational Research. Vol.53
No. 4, pp. 5-12
- Darman, Sayogo. 2001. Makna Tersembunyi Metafora. Kata Vol 8 No. 2, hlm.
21- 29
E. Untuk daftar pustaka yang berasal dari skripsi, tesis dan disertasi.
Contoh:
- Baker, R.G. 1981. The Contribution of Coaching to Transfer of Training: An
Extention Study. Doctoral Dissertation, University of Oregon Sunaryo. 1984.
Pengembangan Model Pengukuran Produktivitas Perguruan Tinggi di
Indonesia. Disertasi Doktor, IKIP Yogyakarta.
F. Untuk daftar pustaka yang berasal dari makalah.
Contoh:
- Joyce, B.R. and Showers, B. 1981. Teacher Training Research: Working
Hypothesis for Program Design and Directions for Further Study. Paper
presented at the annual meeting of American Educational Research Association,
Los Angeles
- Kardi, S. 1994. Pelaksanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Guru
MIPA di IKIP Surabaya. Makalah disajikan pada Seminar Lokakarya
Pendidikan MIPA se-Indonesia, Denpasar, Bali.
G. Untuk daftar pustaka yang berasal dari koran atau majalah.
Contoh:
- Sastrio, Tri Budhi. 30 Desember 2005. Kecap Nomor Tiga. Kompas, hlm. 14.
- Gordimer, Alfred. 2005. Do Babies Sing? Psychology Today, pp. 78-80
H. Untuk daftar pustaka yang berasal dari internet.
Rujukan dari internet tetap mengikuti ketentuan seperti rujukan-rujukan lainnya
dalam artian nama pengarangnya harus ada, tahun, nama artikel, alamat web, dan
tanggal akses dilakukan.
Contoh:
- Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language. Open Dictionary
Wikipedia, (Online), (http://wikpedia.edu/com, accessed on February 12, 2006)
- Martodiarjo, Sartono. 2006. Gejolak Harga Minyak Dunia. Dunia Usaha List,
(Online), (gnu@ussn.edu, diakses 13 Maret 2006)
Rujukan dari internet yang tidak memenuhi kriteria dan elemen seperti yang
disebutkan di atas tidak boleh dirujuk karena kurang dapat
dipertanggungjawabkan. Ketentuan penulisan kutipan dari internet harus mengikuti
ketentuan penulisan kutipan dari buku, dalam artian nama penulis, tahun, dan
halaman harus ada.
I. Untuk daftar pustaka yang berasal dari karya terjemahan
Contoh:
- Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language. Open Dictionary
Wikipedia, (Online), (http://wikpedia.edu/com, accessed on February 12, 2006)
- Martodiarjo, Sartono. 2006. Gejolak Harga Minyak Dunia. Dunia Usaha List,
(Online), (gnu@ussn.edu, diakses 13 Maret 2006)
2.3.6 Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik
yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari
ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dan
berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat penulis. Seorang penulis sebaiknya tidak
mengutip terlalu panjang, karena dapat merusak alur tulisan. Sumber kutipan dapat
berupa pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, koran, ataupun wawancara. Sedangkan
fungsi dari referensi kutipan ini adalah menyusun pembuktian (etika kejujuran) dan
menyatakan penghargaan kepada sumber yang telah dikutip oleh penulis (etika hak
cipta intelektual). Terdapat dua jenis kutipan:
a. Kutipan langsung: Ketika penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap,
sesuai dengan teks asli, dan tidak mengadakan perubahan sama sekali. Biasanya
disebut catatan tubuh (bodynote) dan menggunakan tanda kurung.

Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh:
1). Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung buka dan
kurung tutup.
2). Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan halaman
yang dikutip. Contoh:
a). Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis Berger.
b). Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat.
3). Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:
a). Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung,
ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan
akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan
tubuh. Contoh:
Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen
utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang
berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-38).
b). Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam tanda
kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda
kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan. Contoh:
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di
antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis,
yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat.
b. Kutipan tidak langsung: Ketika penulis mengambil pendapat orang lain dengan
mengambil inti dari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa
penulis sendiri.
2.3.7 Foot Note
Dilakukan ketika penulis mencantumkan nomor indeks di akhir sebuah
kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat
keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut.
Penulis harus menggunakan salah satu jenis penulisan referensi tersebut dan
konsisten dengan jenis yang dipilih. Apabila tulisan menggunakan bodynote, maka
seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote.
Begitu pula sebaliknya, jika seorang penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal
hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan
referensinya. Catatan kaki berisi penunjuk sumber kutipan (referensi) dan catatan
penjelas.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:
a) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah
tulisan oleh sebuah garis. Pemisahan akan dilakukan otomatis oleh program
Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian
footnote.
b) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu.
Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu
seterusnya.
c) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.
d) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah,
hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:
e) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam.
f) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).
g) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik.

Contoh penulisan catatan kaki
Contoh penulisan catatan kaki dari buku: Nama pengarang, judul buku (kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273.
Contoh penulisan catatan kaki dari berita koran/majalah: Judul berita, nama media,
tanggal terbit, tahun, halaman.
Islam di AS Jadi Agama Kedua, Republika, 10 September, 2002, hal. 6.
Contoh penulisan catatan kaki dari pernyataan lisan: Nama narasumber, jenis
pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal pernyataan dilakukan.
Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2006.

2.3.8 Riwayat Hidup
2.3.8.1 Definisi Riwayat Hidup atau Biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu biosyang berarti kehidupan dan
graphien yang berarti tulis. Sehingga arti biografi menurut bahasa yaitu tulisan
tentang kehidupan seseorang. Sehingga jika kita mengartikannya secara sederhana,
biografi yaitu sebuah kisah tentang riwayat hidup seseorang. Biasanya, ada penulis
yang menulis biografi secara singkat dan ada juga yang panjang. Biografi singkat
biasanya hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang serta
peran pentingnya, sedangkan biografi panjang biasanya lebih membahas tentang
informasi-informasi penting yang dikisahkan secara detail dan ditulis dengan gaya
bercerita yang baik. Melalui biografi, kita bisa menemukan hubungan, keterangan,
mapupun suatu arti dari tindakan tertentu yang melingkupi hidup seseorang, serta
penjelasan tentang perilaku hidupnya tersebut. Dalam menulis sebuah biografi
tentunya diperlukan bahan-bahan utama serta bahan-bahan pendukung, seperti
surat-surat, buku harian, serta kliping koran.
2.3.8.2 Macam-Macam Biografi
Berdasarkan sisi penulis
Terdapat 2 jenis penulisan biografi menurut sisi penulisnya, yaitu:
1. Autobiografi ; ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya
tersebut.
2. Biografi ; ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisannya yang
dibagi atas:
a. Authorized Biography, yaitu penulisan biografi yang penulisannya atas izin
dan sepengetahuan tokoh di dalamnya.
b. Unauthorized Biography, yaitu penulisan biografi yang ditulis seseorang
tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya, dan biasanya hal
tersebut dikarenakan sang tokoh telah wafat.
Berdasarkan isinya
a. Biografi Perjalanan Hidup ; berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian
yang paling berkesan.
b. Biografi Perjalanan Karir ; berupa perjalanan karir dari awal karir hingga
akhir karir yang terbaru, ataupun sebagian perjalanan karir dalam pencapaian
kesuksesan tertentu.
Berdasarkan persoalan yang dibahas
a. Biografi Politik
Yaitu penulisan tokoh-tokoh dalam negeri melalui sudut pandang politik, dan
pengumpulan bahannya biasanya melalui riset. Dan penulisan biografi
semacam ini terkadang tidak lepas dari kepentingan penulis maupun sosok
tokoh yang ia tulis.
b. Intelektual Biografi
Disusun melalui riset lengkap dan semua penemuan penulis yang ia tuangkan
dalam gaya penulisan yang ilmiah.
c. Biografi Jurnalistik atau Biografi Sastra
Materi penulisan biografi ini biasanya diperoleh melalui wawancara
terhadap tokoh yang akan ditulis dan bisa menjadi rujukan sebagai
pendukung penulisannya. Penulisan biografi melalui metode ini biasanya
lebih ringan karena hanya membutuhkan suatu keterampilan dan wawancara.
Berdasarkan Penerbitannya
a. Buku Sendiri
Penerbitan buku seperti ini biasanya dilakukan atas inisiatif penerbit dengan
seluruh biaya penulisan, percetakan, dan pemasarannya ditanggung oleh
produsen. Biografi semacam ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh
yang diperkirakan akan menarik perhatian publik.
b. Buku Subsidi
Biaya dalam pembuatan buku sejenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor.
Biasanya metode dan pola seperti ini dilakukan karena buku yang diterbitkan
tersebut diperkirakan tidak akan laku atau kurang menarik perhatian pasar.
Ataupun buku ini dapat dijual dengan harga yang sangat tinggi sehingga sulit
untuk dijangkau
2.3.8.3 Penulisan Riwayat Hidup atau Biografi Dalam Laporan Hasil Penelitian
Penulisan biografi atau riwayat hidup penulis dalam laporan hasil penelitian
biasanya diletakkan pada bagian lampiran dari laporan penelitian tersebut. Sama
seperti penulisan biografi dalam sebuah buku yang biasanya diletakkan oleh
penulis pada halam terakhir ataupun cover belakang buku. Hal-hal yang harus
maupun biasanya tercantum pada biografi atau riwayat hidup penulis yaitu:
1. Nama Penulis;
2. Tanggal Lahir;
3. Pendidikan;
4. Pekerjaan;
5. Prestasi;
6. Karya Tulis yang Pernah Dihasilkan.
2.3.8.4 Permasalahan Autobiografi
Dalam sebuah penulisan autobiografi, biasanya terdapat-terdapat
permasalahan yang muncul sebagai berikut:
Kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka,
dan membuat opini seolah sebagai fakta;
Tidak dapat dipastikan jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai salah
seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri. Pembaca tidak akan dapat
memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun
mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut
tidak layak dipublikasikan;
Orang sering memasukkan informasi ke dalam autobiografi yang belum pernah
diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan
pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset
primer untuk dapat memastikannya.






























BAB III
3.1 Kesimpulan
Untuk menyelesaikan suatu bidang studi sering disyaratkan menyusun suatu karya
tulis ilmiah, misalkan untuk menyelesaikan studi S1. Penyusunan karya ilmiah ini
biasa disebut dengan . Penyusunan memerlukan sebuah penelitian (research) terlebih
dahulu. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah
yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Dalam penelitian terdapat rumusan masalah yang di dalamnya terdapat hipotesis.
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui
suatu penelitian. Dengan adanya hipotesis tersebut, maka data yang diperlukan akan
dikumpulkan dan kemudian diolah dan dianalisis.
Dalam pembuatan laporan penelitian segala aspek yang ada diatas harus dicantumkan.
3.2 Pendapat Kelompok
Dalam pembuatan laporan hasil penelitian ini sistematikanya harus urut sesuai
dengan aturan penulisan hasil laporan penelitian .
Dalam penulisan laporan hasil penelitian, kita harus teliti dalam menyusun
rangkaian laporan hasil penelitian, agar tidak ada yang terselip.
Dalam pembuatan laporan hasil penelitian , kata kata yang digunakan harus
berbentuk formal dan baku.
Data yang disampaikan dalam laporan hasil penelitian harus valid.









DAFTAR PUSTAKA
1. Kamarullah, Abd. Wahid, et al. 2008. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian.Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Makassar.
2. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer, AMIKOM. 2007. Pedoman
Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi. Yogyakarta.
3. Sugito, Yogi. Metodologi Penelitian Metode Percobaan dan Penulisan Karya Ilmiah.
2009. Malang: Universitas Brawijaya.
4. (http://www.centralartikel.com/2010/10/pengertian-biografi-cara-menulis.html)
5. (http://www.scribd.com/doc/9678463/Daftar-Pustaka-Dan-Catatan-Kaki)

Anda mungkin juga menyukai