1.1 Latar Belakang Untuk menyelesaikan suatu bidang studi sering disyaratkan menyusun suatu karya tulis ilmiah, misalkan untuk menyelesaikan studi S1. Penyusunan karya ilmiah ini biasa disebut dengan . Penyusunan memerlukan sebuah penelitian (research) terlebih dahulu. Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Dalam penelitian terdapat rumusan masalah yang di dalamnya terdapat hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Dengan adanya hipotesis tersebut, maka data yang diperlukan akan dikumpulkan dan kemudian diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan dan analisis data maka dihasilkan suatu penyelesaian yang nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah atau. Untuk menyusun sebuah digunakan format penulisan. Makalah ini berisikan teknik penyusunan laporan hasil penelitian. 1.2 Pengertian laporan hasil penelitian Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 1.3 Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimana teknik penulisan atau penyusunan laporan hasil penelitian?. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu: 1. Sebagai pedoman yang berkaitan dengan penulisan . 2. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian. 3. untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam teknik penulisan laporan.
BAB II PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN 2.1 Isi dari Laporan Hasil Penelitian 2.1.1 Sampul Contoh :
PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI
Oleh PANDJI SANANT
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
2.1.2 Halaman judul Pada dasarnya Halaman judul ini berisi sama persis dengan sampul, namun terdapat beberapa tambahan di bagian halaman judul seperti di atas lambang ditulis penjelasan-penjelasan mengenai maksud tugas akhir atau . Halaman judul ini memuat judul usulan penelitian, jenis usulan, lambang, nama dan nomor pokok mahasiswa, institusi yang dituju dan waktu pengajuan. Judul yang dibuat sesingkat singkatnya, namun jelas dan menunjukkan masalah apa yang akan diteliti . Jenis laporan. Lambang yang resmi. Nama penyusun / penulis Nama perguruan tinggi Tahun pembuatan laporan Contoh : PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI USULAN HASIL PENELITIAN
Oleh PANDJI SANANT
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
2.1.3 Halaman persetujuan dosen pembimbing Halaman ini khusus untuk . Pada halaman ini memuat judul penelitian dan tandatangan dosen pembibing tugas akhir atau . Contoh :
Judul : PENGARUH PANJANG HARI SELAMA PERKECAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI Nama Mahasiswa : PANDJI SANANTA NRP : 960134 BP Jurusan : BUDIDAYA PERTANIAN Menyetujui : Dosen Pembimbing
2.1.4 Halaman Kata Pengantar Kata pengantar ditulis pada halaman tersendiri dan sebaiknya tidak lebih dari dua halaman. Kata pengatar biasanya terdiri dari : Paragraf 1 : Biasanya berupa penjelasan singkat dalam rangka apa pembuatan makalah / dan alasan membuat berjudul tersebut. Paragraf 2 : Berupa penjelasan singkat tentang isi makalah / dan cara pengerjaannya / teknik analisis / metode kajjian. Paragraf 3 : Biasanya berupa penyebutan kendala yang dialami selama membuat makalah / dan cara mengatasinya. Paragraf 4 : Penyebutan pihak yang membantu dalam pembuatan makalah / dan pernyataan terimakasih kepada mereka serta kepada tuhan YME. Paragraf 5 : Harapan penulis semoga makalah / ini dapat bermanfaat bagi lingkungan / bangsa / dsb. Contoh :
KATA PENGANTAR
2.1.6 Tubuh Utama 2.1.6.1 Pendahuluan Bab ini cukup disajikan dalam satu atau dua halaman, berisi: (1) Latar Belakang atau permasalahan (dipilih mana yang lebih cocok).latar Belakang mengapa penelitian dengan judul tertentu perlu dilakukan, atau permasalahan apa yang ada di lapang atau masyarakat sehingga hal itu perlu segera dipecahkan melalui penelitian. Jelasnya, dalam sub bab ini berisi uraian tentang sumber masalah atau darimana suatu permasalahan didapat (di lapang atau dari pustaka dalam arti melanjutkan penelitian orang lain atau pernyataan pemerintah). (2) Tujuan Penelitian. Intinya adalah merumuskan apa-apa yang akan diketahui atau ditemukan dalam penelitian tersebut. Cara sederhananya adalah dengan mengajukan pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan tujuan penelitiannya. 2.1.6.2 Tinjauan Pustaka Berisi teori-teori yang biasanya dari sumber-sumber (buku, bulletin, jurnal, tesis, dan laporan hasil penelitian lainnya). Isinya tidak hanya yang relevan dengan problema yang diteliti tapi juga dari pustaka terbaru. Dan yang lebih penting dapat memberikan landasan ilmiah tentang masalah penelitian (mengapa perlakuan yang satu kita hipotesiska atau diduga lebih baik dari pada perlakuan yang sebaliknya) 2.1.6.3 Hipotesis Dalam hipotesis berisi tentang jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. 2.1.6.4 Bahan dan Metode Bab ini berisi antara lain tentang: (1) Tempat dan Waktu pelaksanaan percobaan. Menjelaskan bagaimana kondisi lingkungan percobaan. Menjelaskan bagaimana kondisi lingkunganpercobaan, kondisi tanah dan iklim/musimnya. (2) Alat dan Bahan, yang digunakan dalam percobaan terutama tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut (3) Metode Percobaan, mencakup rancangan percobaan dan perlakuannya. (4) Pelaksanaan Percobaan. Dikemukakan prosedur pelaksanaan percobaan secara terperinci dan lengkap. Penulisannya juga harus singkat dan jelas 2.1.7 Halaman Daftar Pustaka Contoh: 1. Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang. 2. Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 3. Hamid, Fuad Abdul.1987. Proses Belajar-Mengajar Bahasa. 4. Nikolas, Syahwin. 1988. Pengantar Linguistik untuk Guru Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. 5. Nurhadi. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru. 6. Teeuw, A. 1994. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. 2.1.8 Halaman Untuk Lampiran-Lampiran Bila penyajian data berupa table, grafik, gambar , dan foto dalam teks dirasa mengganggu kontinyuitas jalannya penuturan, sebaiknya cantumkan saja pada Bab lampiran. Table sidik ragam sebetulnya tidak terlalu penting untuk dilampirkan, toh pembaca tidak akan dapat melakukan koreksi terhadap pembenaran hasil analisis tersebut bila data (perulangan) tidak ikut dilampirkan. Bila terpaksa dapat dilampirkan dalam bentuk satu tabel, dengan hanya memuat kolom-kolom : sumber keragaman, derajat bebas, dan kuadran tengah (KT) untuk setiap perubah yang diamati (missal : tnggi tanaman, luas daun, diameter batang, hasil gabah, kandungan protein. Dll). Dengan hanya mencantumkan nilai KT, pembaca dapat menghitung jumlah kuadrat (JK) dan nilai F hitung. 2.2 Bagian Pelengkap 2.2.1 Halaman Pengesahan Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skrispi, tesis, dan disertasi, oleh institusi penulis. 2.2.2 Abstrak atau Ringkasan Abstrak ditulis secara sangat ringkas, cukup dalam satu alinea dan biasanya tidak lebih dari setengah halaman ketikan. Jarak ketikan satu spasi, atau setengah jarak antar baris dalam teks. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Abstrak berisi tujuan percobaan dan hasil percobaan penting. Ringkasan atau Summary disajikan sedikit lebih lengkap dari pada abstrak. Tidak hanya berisi tujuan dan hasil-hasil utama percobaan, tetapi juga dapat dijelaskan metode yang digunaan. Alinea pertama berisi tujuan percobaan yang biasanya dilanjutkan penjelasan tentang tempat tempat dan waktu dilaksanakan percobaan. Alinea kedua memuat metode percobaan, berisi penjelasan tentang perlakuan yang dicoba, rancangan percobaan, ulangan dan metode lain yang penting. Hasil percobaan disajikan pada alinea ketiga. Keseluruhan ringkasan dianjurkan tidak lebih dari satu halaman.
2.2.3 Halaman Riwayat Hidup Contoh: Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
2.2.4 Tubuh Utama 2.2.4.1 Hasil dan Pembahasan Memuat hasil-hasil utama percobaan (misalnya data tentang produksi) dan hasil pengamatan lain yang diperlukan untuk memperkuat hasil utama (misalnya data tentang perumbuhan tanaman, data iklim dan hasil analisis tanah). Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, kalimat, grafik,gambar, atau foto. Di dalam pembuatn laporan ini harus dipilih data mana yang paling penting dan relevan untuk dikemukakan. Juga harus diingat ketentuan di dalam membuat tabel. Bagaina bila ada interaksi dan bagaimana bila tidak ada interaksi. Dalam bab ini sekaligus juga disajikan pembahasan mengapa terjadi hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti memberikan pengaruh nyata, bagaimana penjelasan teorinya dan hasil-hasil penelitian mana yang dapat mendukung hasil penelitian kita itu (dari laporan hasil penelitian sebelumnya, jurnal, bulletin, tesis, dan yang lain). Tetapi pembahasan yang menrik, justru bila data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis percobaan. Misalnya hipotesis bahwa tanaman yang dipupuk N memberikan hasil lebih tinggi dari pada yang tidak dipupuk N, sedangkan hasil percobaan menunjukkan tidak ada perbedaan nyata. Dalam hal ini harus dibahas, engapa demikian? Apa yang menyebabkan hal itu? Contoh lagi, mengapa tidak ada interaksi antara faktor-faktor yang dicoba? Apa yang menyebabkan hal iu terjadi, padahal kit atelah mendua bahwa ada interaksi? 2.2.4.2 Kesimpulan dan Saran 1) Kesimpulan berisi hasil-hasil utama percobaan dalam hubungannya dengan tujuan dan hipotesis, yang telah dirumuskan. Apakah tujuan telah tercapai atau hipotesis telah terbukti kebenarannya. 2) Saran memuat saran-saran untuk percobaan lebih lanjut, apakah perlu diulangi lagi (yaitu bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau dilanjutkan kepada tahap berikutnya bia hipotesis telah terbukti. Hal ini perlu mengingat sedikit sekali percobaan-percobaan yang betul-betul tuntas, dalam arti mampu menjawab perkembangan IPTEK yag ada. 2.3 Tata Cara Penulisan 2.3.1 Pengetikan 1. Jenis Huruf Naskah skripsi diketik dengan huruf standar (Times New Roman) dan ukuran (font size) yang sama, untuk seluruh naskah font size 12, kecuali catatan kaki (font size 10). 2. Jarak Baris Jarak antara baris satu dengan yang lain dibuat spasi ganda atau 2 spasi kecuali kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 5 baris, intisari, catatan kaki dan daftar pustaka menggunakan spasi tunggal atau satu spasi. Khusus untuk kutipan langsung diketik agak menjorok kedalam dengan 7 ketukan. 3. Batas Pengetikan (margin pengetikan) Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut: a. Tepi atas : 4 cm b. Tepi bawah : 3 cm c. Tepi kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm 2.3.3 Pemberian Nomor Halaman Halaman-halaman pada bagian awal diberi nomor terpisah dari nomor halaman bagian isi atau bagian utama . Nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,) untuk membedakan dari nomor halaman bagian isi . Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung. Bagian isi, nomor halaman ditulis dengan angka arab 1,2,3,,6,7,. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas. Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
2.3.4 Tabel dan Gambar 1. Tabel a. Penulisan nomor dan judul tabel diletakan di atas tabel b. Nomor tabel menggunakan angka arab ditempatkan di atas table simetris kiri kanan. Nomor table didahului dengan angka yang menunjukkan table tersebut berada pada bab berapa dan diikuti nomor urut tabel pada bab tersebut (dalam setiap bab nomor tabel dimulai dari nomor 1) c. Judul tabel diketik dengan huruf kapital dibuat simetris kiri kanan, jika judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya lurus dengan baris pertama. d. Kolom-kolom dalam table harus dicantumkan nama kolom dan dijaga agar pemisahan antara kolom yang satu dengan kolom yang lain tegas. e. Jika table terlalu lebar atau kolom terlalu banyak maka dapat ditulis secara horizontal (landscape) dan bagian atas table harus diletakkan disebelah kiri atau memakai kertas dobel kuarto, setelah dijlid kertas dilipat kedalam sehingga tidak melebihi format. f. Tabel yang panjang hendaknya diketik dalam satu halaman tersendiri tidak dijadikan satu dengan naskah. g. Tabel yang menunjukkan hasil analisis diletakkan di dalam naskah, tetapi yang menunjukkan perhitungan diletakkan pada lampiran 2. Gambar Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, foto, lukisan, iklan dan sebagainya. Kelengkapan yang harus ada dalam gambar adalah : a. Penulisan nomor dan judul gambar diletakan di bawah gambar b. Nomor gambar menggunakan angka arab ditempatkan di bawah gambar simetris kiri kanan. Nomor gambar didahului dengan angka yang menunjukkan gambar tersebut berada pada bab berapa diikuti dengan nomor gambar (dalam setiap bab nomor gambar dimulai dari nomor 1) c. Judul gambar ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, aturan penulisan judul sama dengan penulisan table d. Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diusahakan proporsional. 2.3.5 Daftar Pustaka Daftar pustaka yang merupakan salah satu bentuk penyajian dari sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, tata cara penulisannya sampai saat ini memang belum baku namun sebagai pegangan dalam pembuatannya dapat diikuti cara-cara sebagai berikut: A. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku 1. Penulisan nama pengarang dengan urutan : nama keluarga/family (kalau ada) diikuti tanda koma kemudian nama kecil dan diakhiri dengan tanda koma 2. Judul buku dengan diikuti tanda koma, yang ditulis dengan huruf miring atau dengan garis bawah 3. Tempat penerbitannya dengan diikuti tanda titik dua. 4. Nama penerbit diikuti dengan tanda koma dan tahun penerbitan serta cetakan, jilid atau seri yang diakhiri tanda titik. Apabila terdapat pengarang satu dengan yang lainnya sama namun judul bukunya berlainan,maka untuk penulisan nama pengarang berikutnya hanya dengan membubuhkan garis memanjang. Penyusunan daftar pustaka dilakukan menurut alfabet nama pengarang dan telah disusun sesuai aturan penulisan di atas. Contoh penulisan: - Andi Hamzah, SH, Dr, Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya, Jakarta:Gramadia,1984. - ---------------------------------, Korupsi Dalam Pengelolaan Proyek Pembangunan, Jakarta: CV. Akademi Presindo, 1984. - Purbopranoto, Kuntjoro, SH, Prof, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan dan Peradilan Administrasi Negara, Bandung: Alumni, 1978. B. Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan. Apabila di dalam penyusunan daftar pustakan didapati pula bentuk peraturan perundangan, maka penyusunannya dalam kelompok tersendiri diluar kelompok buku. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi para pembaca yang ingin mengetahui segala bentuk landasan hukum yang digunakan dalam penulisan atau yang mendukungnya, penulisannya dengan urutan sebagai berikut: 1. Diawali degan sebutan Indonesia diikuti tanda koma 2. Bentuk peraturannya, nomor dan tahunnya serta diikuti tentang hal yang diaturnya dengan digarisbawahi diikuti tanda koma 3. Lembaran Negara tahun dan nomor Tambahan Lembaran Negara diikuti tanda titik. Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan ini disusun menurut tahunnya, dan diawali dari yang tinggi tingkatnya. Contoh penulisan: - Indonesia, Undang-undang Nomor: 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, LNRI tahun Nomor TLN.RI Nomor:.. - ------------------, Undang-undang Nomor 5 thaun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, LN.RI tahun 1974 Nomor: 38, TLN.RI Nomor: 3037. - ------------------, Peraturan Pemerintah Nomor: 35 tahun 1985 tentang Pelaksanaan UU Nomor: 15 tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggotaanggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat sebagaimana telah Tiga kali diubah terakhir dengan UU Nomor: 1 tahun 1985, LN.RI tahun 1985 Nomor: 50, TLN.RI Nomor: 3301. C. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku tanpa pengarang. Contoh: - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud. 1990. Kurikulum Pendidikan MIPA LPTK Program Strata-1 (S1). Jakarta: Depdikbud. D. Untuk daftar pustaka yang berasal dari jurnal dan/atau majalah ilmiah. Jurnal dan/atau Majalah Ilmiah ditulis dengan urutan: nama penulis, tahun penerbitan jurnal, judul artikel (diketik di antara tanda petik), nama jurnal/majalah ilmiah (diketik miring) lengkap dengan nomor volume dan bulan, tahun penerbitan, dan nomor halaman artikel itu dimuat. Contoh: - Paquette, J.E. 1991. Minority Participation in Secondary Education: A Graned Descriptive Methodology. Educational Evaluation and Policy Analysis. Vol 3 No. 2 Summer 1991. pp.139-157 - Bredderman, T. 1983. Effect of Activitybased Elementary Science on Student Outcomes: A Quantitative Synthesis. Review of Educational Research. Vol.53 No. 4, pp. 5-12 - Darman, Sayogo. 2001. Makna Tersembunyi Metafora. Kata Vol 8 No. 2, hlm. 21- 29 E. Untuk daftar pustaka yang berasal dari skripsi, tesis dan disertasi. Contoh: - Baker, R.G. 1981. The Contribution of Coaching to Transfer of Training: An Extention Study. Doctoral Dissertation, University of Oregon Sunaryo. 1984. Pengembangan Model Pengukuran Produktivitas Perguruan Tinggi di Indonesia. Disertasi Doktor, IKIP Yogyakarta. F. Untuk daftar pustaka yang berasal dari makalah. Contoh: - Joyce, B.R. and Showers, B. 1981. Teacher Training Research: Working Hypothesis for Program Design and Directions for Further Study. Paper presented at the annual meeting of American Educational Research Association, Los Angeles - Kardi, S. 1994. Pelaksanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Guru MIPA di IKIP Surabaya. Makalah disajikan pada Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Denpasar, Bali. G. Untuk daftar pustaka yang berasal dari koran atau majalah. Contoh: - Sastrio, Tri Budhi. 30 Desember 2005. Kecap Nomor Tiga. Kompas, hlm. 14. - Gordimer, Alfred. 2005. Do Babies Sing? Psychology Today, pp. 78-80 H. Untuk daftar pustaka yang berasal dari internet. Rujukan dari internet tetap mengikuti ketentuan seperti rujukan-rujukan lainnya dalam artian nama pengarangnya harus ada, tahun, nama artikel, alamat web, dan tanggal akses dilakukan. Contoh: - Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language. Open Dictionary Wikipedia, (Online), (http://wikpedia.edu/com, accessed on February 12, 2006) - Martodiarjo, Sartono. 2006. Gejolak Harga Minyak Dunia. Dunia Usaha List, (Online), (gnu@ussn.edu, diakses 13 Maret 2006) Rujukan dari internet yang tidak memenuhi kriteria dan elemen seperti yang disebutkan di atas tidak boleh dirujuk karena kurang dapat dipertanggungjawabkan. Ketentuan penulisan kutipan dari internet harus mengikuti ketentuan penulisan kutipan dari buku, dalam artian nama penulis, tahun, dan halaman harus ada. I. Untuk daftar pustaka yang berasal dari karya terjemahan Contoh: - Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language. Open Dictionary Wikipedia, (Online), (http://wikpedia.edu/com, accessed on February 12, 2006) - Martodiarjo, Sartono. 2006. Gejolak Harga Minyak Dunia. Dunia Usaha List, (Online), (gnu@ussn.edu, diakses 13 Maret 2006) 2.3.6 Kutipan Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat penulis. Seorang penulis sebaiknya tidak mengutip terlalu panjang, karena dapat merusak alur tulisan. Sumber kutipan dapat berupa pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, koran, ataupun wawancara. Sedangkan fungsi dari referensi kutipan ini adalah menyusun pembuktian (etika kejujuran) dan menyatakan penghargaan kepada sumber yang telah dikutip oleh penulis (etika hak cipta intelektual). Terdapat dua jenis kutipan: a. Kutipan langsung: Ketika penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap, sesuai dengan teks asli, dan tidak mengadakan perubahan sama sekali. Biasanya disebut catatan tubuh (bodynote) dan menggunakan tanda kurung.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh: 1). Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup. 2). Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan halaman yang dikutip. Contoh: a). Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis Berger. b). Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat. 3). Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh: a). Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan tubuh. Contoh: Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-38). b). Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan. Contoh: Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat. b. Kutipan tidak langsung: Ketika penulis mengambil pendapat orang lain dengan mengambil inti dari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa penulis sendiri. 2.3.7 Foot Note Dilakukan ketika penulis mencantumkan nomor indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut. Penulis harus menggunakan salah satu jenis penulisan referensi tersebut dan konsisten dengan jenis yang dipilih. Apabila tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Begitu pula sebaliknya, jika seorang penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya. Catatan kaki berisi penunjuk sumber kutipan (referensi) dan catatan penjelas. Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki: a) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah tulisan oleh sebuah garis. Pemisahan akan dilakukan otomatis oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian footnote. b) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya. c) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi. d) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu: e) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam. f) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic). g) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik.
Contoh penulisan catatan kaki Contoh penulisan catatan kaki dari buku: Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273. Contoh penulisan catatan kaki dari berita koran/majalah: Judul berita, nama media, tanggal terbit, tahun, halaman. Islam di AS Jadi Agama Kedua, Republika, 10 September, 2002, hal. 6. Contoh penulisan catatan kaki dari pernyataan lisan: Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal pernyataan dilakukan. Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2006.
2.3.8 Riwayat Hidup 2.3.8.1 Definisi Riwayat Hidup atau Biografi Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu biosyang berarti kehidupan dan graphien yang berarti tulis. Sehingga arti biografi menurut bahasa yaitu tulisan tentang kehidupan seseorang. Sehingga jika kita mengartikannya secara sederhana, biografi yaitu sebuah kisah tentang riwayat hidup seseorang. Biasanya, ada penulis yang menulis biografi secara singkat dan ada juga yang panjang. Biografi singkat biasanya hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang serta peran pentingnya, sedangkan biografi panjang biasanya lebih membahas tentang informasi-informasi penting yang dikisahkan secara detail dan ditulis dengan gaya bercerita yang baik. Melalui biografi, kita bisa menemukan hubungan, keterangan, mapupun suatu arti dari tindakan tertentu yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan tentang perilaku hidupnya tersebut. Dalam menulis sebuah biografi tentunya diperlukan bahan-bahan utama serta bahan-bahan pendukung, seperti surat-surat, buku harian, serta kliping koran. 2.3.8.2 Macam-Macam Biografi Berdasarkan sisi penulis Terdapat 2 jenis penulisan biografi menurut sisi penulisnya, yaitu: 1. Autobiografi ; ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya tersebut. 2. Biografi ; ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisannya yang dibagi atas: a. Authorized Biography, yaitu penulisan biografi yang penulisannya atas izin dan sepengetahuan tokoh di dalamnya. b. Unauthorized Biography, yaitu penulisan biografi yang ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya, dan biasanya hal tersebut dikarenakan sang tokoh telah wafat. Berdasarkan isinya a. Biografi Perjalanan Hidup ; berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian yang paling berkesan. b. Biografi Perjalanan Karir ; berupa perjalanan karir dari awal karir hingga akhir karir yang terbaru, ataupun sebagian perjalanan karir dalam pencapaian kesuksesan tertentu. Berdasarkan persoalan yang dibahas a. Biografi Politik Yaitu penulisan tokoh-tokoh dalam negeri melalui sudut pandang politik, dan pengumpulan bahannya biasanya melalui riset. Dan penulisan biografi semacam ini terkadang tidak lepas dari kepentingan penulis maupun sosok tokoh yang ia tulis. b. Intelektual Biografi Disusun melalui riset lengkap dan semua penemuan penulis yang ia tuangkan dalam gaya penulisan yang ilmiah. c. Biografi Jurnalistik atau Biografi Sastra Materi penulisan biografi ini biasanya diperoleh melalui wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis dan bisa menjadi rujukan sebagai pendukung penulisannya. Penulisan biografi melalui metode ini biasanya lebih ringan karena hanya membutuhkan suatu keterampilan dan wawancara. Berdasarkan Penerbitannya a. Buku Sendiri Penerbitan buku seperti ini biasanya dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, dan pemasarannya ditanggung oleh produsen. Biografi semacam ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian publik. b. Buku Subsidi Biaya dalam pembuatan buku sejenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor. Biasanya metode dan pola seperti ini dilakukan karena buku yang diterbitkan tersebut diperkirakan tidak akan laku atau kurang menarik perhatian pasar. Ataupun buku ini dapat dijual dengan harga yang sangat tinggi sehingga sulit untuk dijangkau 2.3.8.3 Penulisan Riwayat Hidup atau Biografi Dalam Laporan Hasil Penelitian Penulisan biografi atau riwayat hidup penulis dalam laporan hasil penelitian biasanya diletakkan pada bagian lampiran dari laporan penelitian tersebut. Sama seperti penulisan biografi dalam sebuah buku yang biasanya diletakkan oleh penulis pada halam terakhir ataupun cover belakang buku. Hal-hal yang harus maupun biasanya tercantum pada biografi atau riwayat hidup penulis yaitu: 1. Nama Penulis; 2. Tanggal Lahir; 3. Pendidikan; 4. Pekerjaan; 5. Prestasi; 6. Karya Tulis yang Pernah Dihasilkan. 2.3.8.4 Permasalahan Autobiografi Dalam sebuah penulisan autobiografi, biasanya terdapat-terdapat permasalahan yang muncul sebagai berikut: Kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta; Tidak dapat dipastikan jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai salah seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak dipublikasikan; Orang sering memasukkan informasi ke dalam autobiografi yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya.
BAB III 3.1 Kesimpulan Untuk menyelesaikan suatu bidang studi sering disyaratkan menyusun suatu karya tulis ilmiah, misalkan untuk menyelesaikan studi S1. Penyusunan karya ilmiah ini biasa disebut dengan . Penyusunan memerlukan sebuah penelitian (research) terlebih dahulu. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Dalam penelitian terdapat rumusan masalah yang di dalamnya terdapat hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Dengan adanya hipotesis tersebut, maka data yang diperlukan akan dikumpulkan dan kemudian diolah dan dianalisis. Dalam pembuatan laporan penelitian segala aspek yang ada diatas harus dicantumkan. 3.2 Pendapat Kelompok Dalam pembuatan laporan hasil penelitian ini sistematikanya harus urut sesuai dengan aturan penulisan hasil laporan penelitian . Dalam penulisan laporan hasil penelitian, kita harus teliti dalam menyusun rangkaian laporan hasil penelitian, agar tidak ada yang terselip. Dalam pembuatan laporan hasil penelitian , kata kata yang digunakan harus berbentuk formal dan baku. Data yang disampaikan dalam laporan hasil penelitian harus valid.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kamarullah, Abd. Wahid, et al. 2008. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian.Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Makassar. 2. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer, AMIKOM. 2007. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi. Yogyakarta. 3. Sugito, Yogi. Metodologi Penelitian Metode Percobaan dan Penulisan Karya Ilmiah. 2009. Malang: Universitas Brawijaya. 4. (http://www.centralartikel.com/2010/10/pengertian-biografi-cara-menulis.html) 5. (http://www.scribd.com/doc/9678463/Daftar-Pustaka-Dan-Catatan-Kaki)