Anda di halaman 1dari 6

Sistem Trigonal 1

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008


A. Sistem Trigonal dan Rhombis

B. Tujuan
1. Mengetahui sistem kristal trigonal dan rhombis.
2. Mengetahui macam dan jumlah sumbu simetri dalam sistem kristal
trigonal dan rhombis.
3. Mengetahui bidang simetri dalam sistem kristal trigonal dan rhombis.
4. Mengetahui simbol bidang pada sistem trigonal dan rhombis.
5. Mengetahui contoh mineral sistem trigonal dan rhombis.

C. Alat dan Bahan
1. Kertas blok millimeter.
2. Pensil.
3. Karet penghapus.
4. Penggaris dan busur derajat.
5. Pensil warna.
6. Pena atau spidol.

D. Langkah Kerja
1. Trigonal
a. Membuat sumbu kristal trigonal a, b, c, dan d, dengan aturan:
Sumbu b dan c saling tegak lurus.
Parameter b : c : d = 3 : 6 : 1.
Parameter dikalikan skala pembesaran 1.5, jadi panjang b : c : d
= 4.5 cm : 9 cm : 1.5 cm.
Sumbu d
+
dibuat 40
o
terhadap b
+
.
b. Membuat sumbu a dengan cara membuat garis bantu e sejajar sumbu b
di ujung sumbu d
+
. Membuat garis sejajar sumbu d di ujung sumbu b
-
.
Kemudian membuat sumbu a dimulai dari titik perpotongan antara
garis bantu e dengan garis yang sejajar dengan sumbu d.
c. Membuat garis bidang trigonal dengan perbandingan antara b : c : d =
3 : 6 : 1, sedang panjang pada sumbu a menyesuaikan.
d. Membuat bidang datar yang berbentuk segitiga berdasarkan sumbu a,
b, dan d, kemudian menarik garis yang tegak lurus terhadap sudut sisi
Sistem Rhombis 2

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008
bidang dan sejajar sumbu c sehingga terbentuk bangun ruang sistem
trigonal.
e. Membuat 4 bidang simetri dan membuat 4 sumbu simetri.
f. Mewarnai masing-masing bidang simetri dengan warna yang berbeda.
g. Menentukan simbol bidang.

2. Rhombis
a. Membuat sumbu kristal rhombis a, b, dan c dengan aturan:
Sumbu a, b, dan c saling tegak lurus.
Parameter a : b : c = dibuat sembarang.
Parameter dikalikan skala pembesaran 1.5, jadi panjang b : c : d
= 4.5 cm : 9 cm : 1.5 cm.
Sumbu d
+
dibuat 40
o
terhadap b
+
.
b. Membuat sumbu a dengan cara membuat garis bantu e sejajar sumbu b
di ujung sumbu d
+
. Membuat garis sejajar sumbu d di ujung sumbu b
-
.
Kemudian membuat sumbu a dimulai dari titik perpotongan antara
garis bantu e dengan garis yang sejajar dengan sumbu d.
c. Membuat garis bidang rhombis dengan perbandingan antara b : c : d =
3 : 6 : 1, sedang panjang pada sumbu a menyesuaikan.
d. Membuat bidang datar yang berbentuk segitiga berdasarkan sumbu a,
b, dan d, kemudian menarik garis yang tegak lurus terhadap sudut sisi
bidang dan sejajar sumbu c sehingga terbentuk bangun ruang sistem
rhombis.
e. Membuat 4 bidang simetri.
f. Membuat 4 sumbu simetri.
g. Mewarnai masing-masing bidang simetri dengan warna yang berbeda.
h. Menentukan simbol bidang.

E. Dasar Teori
Mineral adalah bahan alami anorganik yang tersusun dari satu unsur atau
persenyawaan beberapa unsur dengan bentuk dan komposisi yang tetap. Mineral
dapat berbentuk kristal ataupun tidak berbentuk (amorf). Sedangkan kristal adalah
Sistem Rhombis 3

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008
benda padat yang berbentuk polyeder/polyhedral atau bidang banyak yang
berbentuk tertentu dan selalu dibatasi oleh bidang datar (Rusjanto). Dalam
kristalografi terdapat beberapa unsur, antara lain:

a. Sumbu simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, yang
apabila diputar sampai 360
o
akan menunjukkan kenampakan seperti semula.
Dalam sistem kristal ada empat jenis sumbu simetri, yaitu:
Sumbu simetri gyre.
Sumbu simetri gyre
polair.
Sumbu cermin putar
(gyroida).
Sumbu inversi putar.

Dalam kristalografi terdapat macam-macam susunan sumbu yang berbeda-
beda, karena:
Jumlah sumbu.
Sumbu yang dibentuk sumbu.
Satuan (parameter) yang diukurkan pada sumbu-sumbu.

b. Pusat simetri
Pusat simetri adalah titik pertemuan antarsumbu kristal.

c. Bidang simetri
Bidang simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui puisat kristal dan
membelah kristal menjadi dua bagian yang sama besar, di mana bagian satu
merupakan pencerminan dari bagian yang lain.
Bidang sumetri dibedakan menjadi dua, yaitu:
Bidang simetri utama (BSU),
Bidang simetri tambahan (BST).

Unsur-unsur ini merupakan dasar pengelompokan sistem kristal dalam kelas
simetri. Bidang-bidang datar yang licin yang membatasi kristal-kristal disebut
bidang batas kristal; tersusun secara teratur serta memiliki keadaan simetri yang
Sistem Rhombis 4

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008
tertentu. Keadaan simetri inilah yang membedakan antara bentuk kristal
(crystalline) dan pejal (massive/amorf). Sedangkan kristal yang ada di dalam,
jarang memiliki bentuk bidang batas kristal yang licin karena terpengaruh oleh
proses pelapukan.

Susunan bidang mengikuti hukum geometri, yaitu:
Jumlah bidang dari suatu bentuk kristal tetap.
Macam bentuk dari bidang kristal tetap.
Sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.

Sistem kristal trigonal memiliki ketentuan sebagai berikut:
Sumbu a, b, dan d terdapat dalam satu bidang datar dan saling
menyudut 120
o
, sedangkan sumbu c tegak lurus pada sumbu-sumbu a,
b, dan d.
Satuan panjang sumbu adalah a = b = d c.

Sistem kristal rhombis memiliki ketentuan sebagai berikut:
Sumbu a, b, dan d terdapat dalam satu bidang datar dan saling
menyudut 120
o
, sedangkan sumbu c tegak lurus pada sumbu-sumbu a,
b, dan d.
Satuan panjang sumbu adalah a = b = d c.

F. Hasil
Terlampir dalam kertas blok milimeter.

G. Pembahasan
Sistem kristal dalam kristalografi ditentukan oleh adanya titik, garis, dan
bidang. Dalam sistem kristal trigonal terdapat tiga jenis sumbu simetri yang
memiliki ciri dan sifat tertentu. Susunan bidang-bidang yang terdapat dalam
sistem kristal selalu mengikuti hukum geometri. Dalam penggambaran sistem
kristal masing-masing memiliki ketentuanbaik dari sudut, panjang, serta
perbandingan sumbu-sumbunya.
Sistem Rhombis 5

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008

1. Trigonal
Deskripsi:
Sistem kristal : trigonal.
Kelas kristal : Ditrigonal dipiramidal.
Bentuk kristal : trigonal prisma.
Jenis dan jumlah
sumbu simetri : Gyre,
3
3
2
.
Bidang simetri : 4PC, 1 Bidang Simetri Utama dan 3 Bidang
Simetri Tambahan.
Contoh kristal : Benitoit (BaTi (Si
3
O
9
)), Termalin, Amethyst,
Benitoite, Citrine, Corundum, Ruby, Sapphire.

Sistem trigonal dalam gambar merupakan kelas ditrigonal dipiramidal dengan
bentuk trigonal prisma. Bentuk ini memiliki jenis simetri gyre dengan 1 bidang
simetri utama dan 3 bidang simetri tambahan; serta 4 sumbu dengan 1 buah
sumbu bernilai 3 dan sisanya bernilai 2.

2. Rhombis
Deskripsi:
Sistem kristal : rhombis.
Kelas kristal : Dirhombis dipiramidal.
Bentuk kristal : rhombis prisma.
Jenis dan jumlah
sumbu simetri : Gyre, 3
4
.
Bidang simetri : 4PC, 1 Bidang Simetri Utama dan 3 Bidang
Simetri Tambahan.
Contoh kristal : Brookit (TiO2), Markasit (FeS2), Chalkosin
(SrSO
4
), Antimonit (Sb
2
S
3
), Coelestin (SrSO
4
),
Barit (BaSO
4
), Anglesit (PbSO
4
).

Sistem Rhombis 6

Ardhani Aji Saputra/208821417475/Geografi L 2008
Sistem rhombis dalam gambar merupakan kelas dirhombis dipiramidal dengan
bentuk rhombis prisma. Bentuk ini memiliki jenis simetri gyre dengan 1 bidang
simetri utama dan 3 bidang simetri tambahan; serta 4 sumbu dengan 1 buah
sumbu bernilai 3 dan sisanya bernilai 2.

H. Kesimpulan
Dari praktik dan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa sistem kristal
trigonal memiliki sumbu a, b, c, dan d. Sumbu a, b, dan d terletak pada satu
bidang dan saling menyudut 120
o
dan ketiganya tegak lurus terhadap sumbu c.
Elemen simetrinya berjenis Gyre dengan sebuah sumbu simetri bernilai putar 3
dan 3 buah sumbu simetri bernilai putar 2. Sistem ini memiliki 4 bidang simetri.
Susunan sumbunya adalah optis anisotrop.
Dari praktik dan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa sistem kristal
rhombis memiliki sumbu a, b, c, dan d. Sumbu a, b, dan d terletak pada satu
bidang dan saling menyudut 120
o
dan ketiganya tegak lurus terhadap sumbu c.
Elemen simetrinya berjenis Gyre dengan sebuah sumbu simetri bernilai putar 3
dan 3 buah sumbu simetri bernilai putar 2. Sistem ini memiliki 4 bidang simetri.
Susunan sumbunya adalah optis anisotrop.



Gambar 1. Sistem Kristal Trigonal dan Sistem Kristal Rhombis

I. Daftar Pustaka
Isbandi, Joko. 1986. Mineralogi. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Rusjanto, Suwardi. 1991. Mineralogi/Kristalogi. Malang: Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai