Penyakit paru obstruktif penyempitan/sumbatan jalan nafas Penduluan Asma adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan meningkatnya respon dari saluran trakeo-bronkial terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa penyempitan jalan nafas yang luas, dan beratnya serangan dapat berubah- ubah yang bersifat refersibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan. (American Thoracic Society). Konsep asma Obstruksi saluran nafas Episodic Reversible Hiperreaktivitas bronkus Inflamasi kronik Faktor pencetus Faktor pada pasien Aspek genetik Kemungkinan alergi Saluran napas yang memang mudah terangsang Jenis kelamin Ras/etnik Faktor lingkungan 1. Bahan-bahan di dalam ruangan :Tungau debu rumah,Binatang, kecoa 2. Bahan-bahan di luar ruangan :Tepung sari bunga,Jamur 3. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan 4. Obat-obatan tertentu 5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray ) 6. Ekspresi emosi yang berlebihan 7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif 8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan 9. Infeksi saluran napas 10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu. 11. Perubahan cuaca
Konsep patofisiologi Ada dua faktor utama berperan dalam timbulnya serangan asma. Pertama faktor genetik dan yang kedua faktor lingkungan Interaksi kedua faktor tersebut akan mengakibatkan proses inflamasi, berupa terbentuknya mediator-mediator inflamasi termasuk sitokin Semuanya akan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur dan perubahan fungsi saluran nafas (kerusakan epitel saluran nafas, hipersekresi, kongesti / pembuluh darah, edema, bronkokonstriksi, airway remodelling) yang akan memberikan gejala-gejala klinis asma Reaksi bronkial terhadap alergen menunjukkan reaksi asma segera (immediate phase response) dan reaksi asma fase lanjut (late-phase response).
Patofisiologi Paparan alergen Reaksi hipersensitifitas tipe 1 Pelepasan mediator kimiawi Edema laring, peningkatan sekret, kontiksi otot polos bronkus bronkospasme Sesak,batuk berdahak,wheezing Gejala klinik Sesak nafas Batuk berdahak fase inspirasi memendek Fase ekspirasi memanjang akibat adanya obstruksi wheezing Pedoman diagnosis Anamnesis manifestasi klinis + konsep asma Pemeriksaan fisik Nampak sesak sianosis Wheezing, hipersonor Pemeriksaan faal paru menilai berat obstruksi, reversibelitas & variabilitas Pemeriksaan darah peningkatan eosinofil & ig E Pemeriksaan radiologis hiperinflasi Uji kulit/provokasi alergen
Klasifikasi asma Derajat Gejala Gejala malam Faal paru Intermiten Gejala kurang dari 1x/minggu Asimtomatik Kurang dari 2 kali dalam sebulan APE > 80% Mild persistan -Gejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari -Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidur Lebih dari 2 kali dalam sebulan APE >80% Moderate persistan -Setiap hari, -serangan 2 kali/seminggu, bisa berahari-hari. -menggunakan obat setiap hari -Aktivitas & tidur terganggu Lebih 1 kali dalam seminggu APE 60-80% Severe persistan - gejala Kontinyu -Aktivitas terbatas -sering serangan Sering APE <60% Diferensial diagnosa PPOK Emfisema Bronkitis kronis Gagal jantung kiri Emboli paru Prinsip Penatalaksanaan Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu obat pereda (reliever) dan obat pengendali (controller)
Tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Pasien dapat menjalani aktivitas normalnya, termasuk bermain dan berolahraga. 2. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah. 3. Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari. 4. Uji fungsi paru senormal mungkin, tidak ada variasi diurnal yang mencolok. 5. Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak ada serangan. 6. Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin timbul, terutama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.