I. Identitas Pasien
Nama
: Tn. I
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Usia
: 24 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Jakarta
Suku Bangsa
: Batak
Pendidikan terakhir
: SMA
Status pernikahan
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Terapis Bekam
: 4 November 2014
Tempat wawancara
Rawat jalan
: 2011 - 2014
Rawat Inap
: Ayah pasien
Nama (inisial)
: Tn. AT
Pendidikan terakhir
: S1
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
A. Keluhan Utama
Mengamuk dan memukul keluarganya sejak 1 SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Melihat binatang yang tidak bisa dilihat orang lain
Mengganggu lingkungan sekitar
Emosi tidak stabil
Gelisah dan sulit tidur
E. Riwayat Hidup
a. Masa prenatal dan perinatal
Menurut ayah pasien, selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan
sehat, tidak pernah mengalami gangguan kesehatan baik fisik maupun psikis.
Pasien dilahirkan dalam keadaan cukup bulan dan di lahirkan secara normal
dibantu oleh dokter kandungan . Pada saat lahir bayi langsung menangis.
Pasien merupakan anak yang dikehendaki orangtuanya. Tidak pernah ada
sakit kejang atau penyakit lainnya yang bermakna. Tidak ada kecelakaan
yang bermakna, riwayat operasi tidak ada.
b. Masa kanak - kanak ( 0 3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya dan diberikan ASI hingga usia 5
bulan. Tidak ada cacat bawaan yang ditemukan dan menurut ayah pasien
perkembangan fisik pasien cukup baik, pola perkembangan motorik tidak
ada hambatan, seperti kebanyakan anak yang normal. Menurut ayah pasien,
pasien dapat berjalan saat berumur kurang lebih dua tahun dan tidak pernah
ada keterlambatan berbicara. Tidak ada kebiasaan buruk pasien, seperti
membenturkan kepala atau menghisap jari. ayah pasien mengatakan pasien
mulai belajar untuk ke kamar mandi sendiri pada usia 4 tahun. Pasien mulai
masuk TK saat usia 5 tahun. Pasien dapat tumbuh normal, tidak ada riwayat
kejadian trauma kepala dan kecelakaan saat itu, tidak ada riwayat kejang
yang muncul tiba tiba ataupun kejang yang diawali oleh demam. Pada usia
ini pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
c. Masa kanak-kanak pertengahan ( 3 11 tahun)
Menurut penuturan ayah pasien, perkembangan fisik pasien
umumnya baik. Secara keseluruhan pasien adalah anak yang periang dan
3
memiliki banyak teman. Pasien mulai masuk Sekolah Dasar ketika berusia 7
tahun. Semasa sekolah dasar pasien dinilai tidak banyak bertingkah di
sekolah. Menurut ayah pasien, pasien tidak pernah terlibat perkelahian
dengan teman sebayanya di sekolah. Pasien memiliki banyak teman baik
laki- laki maupun perempuan. Prestasi pasien di sekolah mendapatkan juara
kelas dan tidak pernah tinggal kelas. Kemampuan pasien dalam membaca,
berhitung dinilai baik. Pasien menyelesaikan sekolahnya selama enam tahun.
d. Masa remaja
Menurut ayah pasien, pasien merupakan anak yang ceria namun
cenderung menyimpan masalahnya sendiri. Pada akhir SMP pasien sudah
mulai sering marah marah dan berbicara aneh yang tidak dimengerti
oleh orang di sekitarnya. Pasien masuk pesantren saat SMA bisa
melanjutkan sekolah sampai selesai, tetapi sering berdebat dengan para
ustad dan emosi yang tidak stabil karena perbedaan pendapat.
e. Masa dewasa
I.
Riwayat Pendidikan
Pendidian terkahir pasien SMA dan melanjutkan kursus bekam.
II.
Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai terapis bekam.
Pasien sebagai terapis bekam. Pasien bisa mengikuti semua
kegiatan dan mempunyai hubungan baik dengan lingkungan
sekitar tempat dia kursus dan bekerja.
III.
Riwayat perkawinan/berpasangan
Pasien belum menikah
Pasien mempunyai keinginan menikah sejak tahun 2011, dan
pasien mengakui selalu ditolak oleh perempuan yang disukainya.
IV.
Riwayat beragama
Pasien adalah seorang yang beragama islam. Dan pasien
V.
Aktivitas sosial
Pasien belum pernah menikah dan belum memiliki anak.
VI.
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
: Irritable
: Luas
: Sesuai
: Tidak ada
: Ada (melihat binatang yang tidak bisa dilihat
orang lain)
o Taktil
o Olfaktorik
o Gustatorik
o Ilusi
o Depersonalisasi
o Derealisasi
: Tidak Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
D. Gangguan Pikir
i.
ii.
Proses pikir
Blocking
: Tidak Ada
Asosiasi Longgar
: Ada
Inkoherensi
: Tidak Ada
Flight of idea
: Ada
Word Salad
: Tidak Ada
Neologisme
: Tidak Ada
Sirkumstansialitas
: Tidak Ada
Tangensialitas
: Tidak Ada
Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi pikir
Preokupasi : Keagamaan dan Ingin menikah
Gangguan isi pikiran :
Waham Kejar
: Tidak ada
Waham Rujukan
: Tidak ada
Thought Echo
: Tidak ada
Thought Broadcasting
: Tidak ada.
Thought Withdrawal
: Tidak ada.
Thought Insertion
: Tidak ada.
7
Thought Control
: Tidak ada
Delusion Of Passivity
: Tidak ada
: Tidak ada
Obsesi
: Compos mentis
: Baik
pewawancara ajukan).
Daya ingat yang pendek baik (pasien dapat mengingat menu
iii.
F. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial: Baik.
o Pasien bersalaman dengan dokter muda yang mewawancarai dirinya
2. Uji daya nilai : Baik.
8
Status generalis
Keadaan umum
: Tampak sehat
Kesadaran
: Composmentis
Tanda vital
- Tekanan darah
: 120/80 mmhg
- Suhu
: 36,4 c
- Nadi
: 84 x/menit
- Pernafasan
: 20 x/menit
Kepala
: Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut
Thorax
: Paru
: Vesikuler +/+ , Rh-/-, Wh -/Jantung
: S1S2 reguler, Murmur -, gallop Abdomen
: Tidak ada kelainan
Ekstermitas
: Tidak ada kelainan
2. Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal : tidak ada
Mata :
Gerakan baik
: Kelumpuhan tidak ada, nistagmus(-)
Persepsi
: Baik
Bentuk Pupil
: Bentuk bulat (+/+), isokor
Rangsang Cahaya
: Reaksi cahaya (+/+)
Motorik
Tonus
Turgor
Kekuatan
: Baik
: Baik
: Baik
9
V.
: Baik
: Baik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
VI.
Koordinator
Refleksi
RTA
Kesadaran
Mood
Afek
Kesesuaian
Gangguan persepsi
Gangguan isi pikir
Tilikan
Reabilitas
Nilai MMSE
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Terganggu
Kompos Mentis
Perasaan Meluap-luap
Luas
Sesuai
Halusinasi visual
Waham kebesaran
Derajat 2
Dapat dipercaya
28 (Tidak ada gangguan kognitif)
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia Paranoid
o Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi yaitu halusinasi
visual yang berlangsung selama > 5 tahun.
o Di temukan juga gangguan isi pikir berupa waham paranoid (waham
kebesaran).
o Terdapat halusinasi yang terkait dengan waham.
o Onset dimulai pada usia 16 tahun.
VII.
VIII.
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
:
:
:
:
DIAGNOSA
Diagnosa kerja : Skizofrenia Paranoid
RENCANA TERAPI
1. Rencana Psikoterapi :
a. Psikoterapi Suportif
10
kakan isi hatinya agar pasien merasa lega serta keluhannya berkurang.
c. Terapi berorientasi keluarga
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar
keluarga dapat menerima dan tidak dijauhi, dan agar dapat mendukung
kesembuhn pasien.
d. Sosial budaya
Terapi kerja : memafaatkan waktu luang dengan melakukan hobi atau
pekerjaan yang bermanfaat, melibatkan pasien secara aktif dalam
kegiatan terapi aktivitas kelompok di RSJI Klender agar ia dapat
beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungannya secara normal.
Terapi rekreasi : olahraga ringan, berlibur.
e. Religius
Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, seperti shalat, puasa, dan
berdzikir.
2. Rencana Farmakoterapi :
a. Risperidon 2 x 2mg
b. Alprazolam 1 x 0,5mg
IX.
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
Quo Ad Funcitionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Malam
Faktor yang memperberat :
Sering Relaps.
Dukungan dari keluarga dari segi motivasi untuk sembuh sangat baik.
11
Lampiran
Skema Perjalanan Gangguan Penyakit
Berat
Sedang
Ringan
12
2006
Jul 2011
Nov 2013
Nov 2014
Keterangan :
Tahun 2006 : pasien menjadi sering marah marah dan sering berbicara aneh
mengenai wahyu yang pernah dia terima. Menurut keluarga pasien, pasien sering
berhubungan dengan tukang ojek yang di duga keluarga telah meracuni pikiran
pasien. Pasien hanya dibawa kepengobatan alternatif dan diberikan obat herbal.
Juli 2011
: pasien dengan gejala yang sama kambuh lagi hanya saja diikuti
dengan perilaku mondar mandir, susah tidur, banyak bicara, dan mengaku dirinya
sebagai Allah. Pasien sering mendengar bisikan bisikan dan melihat bayangan
aneh dan tidak jelas. Pasien dibawa ke RSIJ Klender dan dirawat.
Nov 2013
: pasien dengan gejala yang sama, marah marah dan mengamuk,
pasien merasa bertanggung jawab terhadap adiknya. Pasien tidak kontrol teratur dan
tidak minum obat secara teratur. Dirawat kembali diRSIJ Klender.
Nov 2014
:pasien dengan gejala yang sama, marah-marag dan mengamuk, dan
melihat binatang yang tidak bisa dilihat orang dan menganggap dirinya bisa
menghilangkan makhluk lain. Dirawat kembali di RSIJ Klender
13