Disusun Oleh :
Kelompok 6 Kelas B
Fauziah Arini
230110130085
M. Aditya
230110130094
Dzaki Rinaldi
230110130102
Satrio Bagas
230110130107
Thesar Maulana
230110130126
Moch. Iqbal F
230110130132
230110130134
Ina Rahmawati
230110130140
Sarimanah
230110130141
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN PERIKANAN
JATINANGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah begitu
banyak
melimpahkan
karunia
dan
rahmat-Nya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa tantangan yang berarti,
Shalawat teriring salam semoga tetap terlimpah curah kepada panutan alam yakni
Nabi besar Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya sampai
kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah dengan segala keterbatasan makalah Inbreeding yang
merupakan salah satu penunjang mata kuliah Biokimia Perairan dapat kami
selesaikan, semoga dengan segal keterbatasan ini mampu menjadi acuan atau
panduan untuk lebih mendalami mata kuliah Biokimia Perairan khususnya dalam
materi Respirasi sel dan energi.
Dalam makalah ini masih terdapat begitu banyak kekurangan karena
pengetahuan kami mengenai materinya pun masih belum terlalu jauh serta
keterbatasan sumber. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebuah sel adalah blok bangunan dasar untuk semua organisme hidup. Sel
dianggap sebagai unit terkecil dari entitas yang hidup dan dapat menciptakan
bentuk kehidupan uniseluler atau kehidupan yang lebih rumit. Sel sangat
membutuhkan ATP untuk memenuhi kebutuhan energi untuk melakukan berbagai
tugas daam tubuh, termasuk menggerakan otot, menjaga organ-organ vital,
pembelahan sel serta replikasi.
Respirasi sel adalah salah satu cara sel memperoleh energi. Ini adalah
fungsi dari metabolisme sel. Respirasi sel mengubah partikel makanan kedalam
air dan karbondioksida. Didalam setiap sel hidup terjadi proses metabolisme.
Salah satu proses
disimilasi karena dalam proses ini energi yang tersimpan ditimbulkan kembali
atau di bongkar untuk menyelenggarakan proses-proses kehidupan.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa itu respirasi sel?
2. Bagaimana respirasi sel pada hewan?
3. Bagaimana tahapan respirasi sel pada hewan?
4. Bagaimana respirasi sel pada tumbuhan?
5. Bagaimana tahapan respirasi sel pada tumbuhan?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa itu respirasi sel.
2. Mengetahui respirasi sel hewan
3. Mengetahui tahapan-tahapan dalam respirasi sel hewan.
4. Mengetahui respirasi sel tumbuhan.
5. Mengetahui tahapan-tahapan dalam respirasi sel tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Respirasi Sel
Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks secara
kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang di gunakan untuk
kegiatan hidup makhluk hidup. Definisi respirasi sel dapat disederhanakan
sebagai suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk
menghasilkan energi. Respirasi sel adalah salah satu contoh dari proses
katabolisme.
Respirasi sel menghasilkan energi dalam bentuk Adenosin trifosfat (ATP)
yang merupakan sumber energi untuk seluruh kegiatan dan aktivitas makhluk
hidup. Bahan baku yang digunakan dalah respirasi sel adalah sejenis gula yang
dikenal dengan istilah gula heksosa. Proses respirasi sel terjadi dalam beberapa
tahap.
2.2
------------------6CO2
+ 6H 2 O+675 kal
2.2.1
1.
Glikolisis
Adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam
Fosforilasi glukosa
Langkah pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat).
Reaksi ini dimungkinkan oleh enzim heksokinase, yang memisahkan satu gugus
fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa,
mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu molekul ATP, yang
merupakan sumber energi tubuh, digunakan dan akan berubah menjadi ADP
(Adenosin difosfat), karena pemisahan satu gugus fosfat. Seluruh reaksi dapat
diringkas sebagai berikut:
Glukosa (C6H12O6) + ATP + Hexokinase Glukosa-6-Phosphate (C6H11O6P1) +
ADP.
2.
Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya
isomer satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Reaksi berjalan sebagai berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)
5.
akan dikonversi menjadi gliseraldehida fosfat oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, langkah keempat dan kelima dari glikolisis
menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.
melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon
ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2 asam fosfogliserat.
Seluruh reaksi diringkas sebagai berikut:
2 molekul asam 3-fosfogliserat (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) 2
molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)
9.
Penghapusan Air
dua molekul asam piruvat dari aksi piruvat kinase enzim pada dua molekul asam
fosfoenolpiruvat dihasilkan pada langkah sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh
transfer atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi ADP (Adenosin
trifosfat). Dengan bantuan enzim transfosforilase fosfogliserat serta ion ion
Mg++ asam 1,3-difosfogliserat kehilangan satu fosfat sehingga berubah menjadi
asam-3- fosfogliserat. Selanjutnya asam-3- fosfogliserat menjadi asam-2fosfogliserat karena pengaruh enzim fosfogliseromutase. Dengan pertolongan
enzim enolase dan ion-ion Mg++,maka asam-2- fosfogliserat melepaskan H2O dan
menjadi asam-2- fosfoenolpiruvat. Perubahan terakhir dalam glikosis adalah
pelepasan satu fosfat dari -2- fosfoenolpiruvat menjadi asam piruvat. Enzim
transfosforilase fosfopiruvat dan ion-ion Mg++ membantu proses ini sedang ADP
meningkat menjadi ATP.
2
Gambar 1. Glikolisis
Sumber : Buku BSE biologi kelas XII
2.
tahap reaksi selesai, maka akan masuk pada tahapan selanjutnya. Demikian juga
pada tahap respirasi aerobik ini. Senyawa hasil dari tahapan glikolisis akan masuk
ke tahapan dekarboksilasi oksidatif, yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui
reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan O2 sebagai penerima elektronnya.
Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum masuk ke
tahapan siklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan
sambungan (junction) antara glikolisis dengan siklus Krebs. Pada tahapan ini,
asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari sitosol diubah menjadi asetil koenzim
A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C)
melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi
CO2 dan molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima
elektron) menjadi NADH + H+. Pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan
mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan
ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH.
3.
Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian
membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat,
karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Tahap-tahap
Siklus Krebs :
a) Tahap I
Enzim sitrat sintase mengkatalisis reaksi kondensasi antara asetil koenzim-A
dengan oksaloasetat menghasilkan sitrat. Reaksi ini merupakan suatu reaksi
kondensasi aldol antara gugua metal dan asetil koenzim-A dan gugus karbonil
dari oksaloasetat dimana terjadi hidrolisis ikatan tioester dan pembentukan
senyawa koenzim-A bebas. Reaksi ini adalah suatu hidrolisis eksergonik yang
menghasilkan energi dan merupakan reaksi pendorong pertama untuk daur krebs.
b) Tahap II
Merupakan pembentukan isositrat dari sitrat melalui cas-akonitat, dikatalisis
secara reversible oleh enzim akonitase. Enzim ini mengkatalisis reaksi reversible
penambahan H2O pada ikatan rangkap cis-akonitat dalam 2 arah, yang satu ke
pembentukan sitrat dan yang lain ke pembentukan isositrat.
c) Tahap III
Oksidasi isositrat menjadi -ketoglutarat berlangsung melalui pembentukan
enyawa
antara
oksalosuksinat
yang
berikatan
dengan
enzim
isositrat
f) Tahap VI
Merupakan reaksi reversible penambahan satu molekul H2O ke ikatan rangkap
fumarat, meghasilkan L-malat, dengan dikatalisis enzim fumarase tanpa koenzim.
Enzim ini bersifat stereoospesifik, bertindak hanya terhadap bentuk Lstereoisomer dari malat. Dalam reaksi ini fumarase mengkatalisis proses
penambahan tras atom H dan gugus OH ke ikatan rangkap fumarat.
g) Reaksi VII (akhir)
L-malat doksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase yang
berikatan dengan NAD. Reaksi ini adalah endergonik tetapi laju rekasinya
berjalan lancer ke kanan. Hal ini dimungkinkan karena reaksi berikutnya, yaitu
reaksi kondensasi oksaloasetat dengan asetil koenzim-A adalah reaksi eksergonik
yang ireversibel.
4.
elektron
terjadi
pada
membran
dalam
mitokondria.
molekul
berenergi,
ATP,
dari
ADP
dan
Pi.
lintasan
yang
ada
adalah
kompleks
V.
ATP
NADH
FADH
Glikolisis
Dekarboksilasi oksidatif -
Daur
Total
10
Krebs 2
38
fermentasi asam laktat pada otot, dan fermentasi alkohol yang dilakukan oleh
jamur Sacharromyces (ragi).
1.
rantai transpor elektron karena tak ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir.
Akibatnya asam piruvat direduksi karena menerima H dari NADH yang terbentuk
saat glikolisis, dan terbentuklah asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada
otot. Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang
direspirasi.
CH3.CO.COOH + NADH > CH3.CHOH.COOH + NAD + E
(asam piruvat)
(asam laktat)
Fermentasi alkohol
Pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi asetaldehid yang
kemudian menerima H dari NADH sehingga terbentuk etanol. Reaksi ini juga
menghasilkan 2 ATP.
CH3.CO.COOH > CH3.CHO + NADH > C2H50H + NAD + E
(asam piruvat)
(asetaldehid)
(etanol)
Kloroplas
Gambar 7. Kloroplas
Sumber : dd-sulaiman.blogspot.com
Kloroplas merupakan organel yang hanya didapati pada tumbuhan hijau. Organel
ini memiliki membran rangkap dua, yaitu membran luar dan membran dalam.
Membran dalam memiliki bentuk perluasan yang disebut lamela. Pada lamela
terdapat modifikasi membran yang menyerupai tumpukan koin yang disebut
grana. Setiap grana disusun oleh thilakoid. Pada thilakoid tersebut terdapat
pigmen fotosintetik. Semua ruang bagian dalam kloroplas berisi cairan yang
disebut stroma.
3.2
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Reaksi penghasil
glukosa :
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Pada
respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan
yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan
melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil,
tempat terjadinya proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh
kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Gambar 8. Fotosintesis
Sumber : http://4.bp.blogspot.com
3.3
Proses fotosintesis
Reaksi Terang
Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat
ATP.Dari
keterangan di atas dapat diketahui ada tiga bahan yang dihasilkan saat reaksi
terang, yaitu: NADPH, ATP, dan O2. Dua yang pertama digunakan sebagai bahan
untuk terlaksananya reaksi gelap.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam
fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada
bagian kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan
NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara
bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat
diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan
Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom
karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat
kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini
yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap
dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Bagan Reaksi Gelap, klik disini untuk bagan yang lebih besarPada fase
fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah
menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat
(APG/PGA). Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus
fosfat, dan membentuk 1,3-bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk
ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang
kemudian
berubah
fosfogliseraldehid
menjadi
(PGAL)
NADP+,
yang
dan
beratom
3C.
terbentuklah
Selanjutnya,
12
molekul
molekul
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks secara
kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang di gunakan untuk
kegiatan hidup makhluk hidup. Definisi respirasi sel dapat disederhanakan
sebagai suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk
menghasilkan energi
Respirasi sel pada hewan berlangsung di dalam mitokondria melalui
proses glikolisis ,yakni proses pengubahan atom C6 menjadi C3 .Dilanjutkan
dengan proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi
senyawa C2 dan C1 (CO2).Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi
senyawa C1(CO2).Pada setiap tingkatan ini dihasilkan energi berupa ATP
(Adenosine Tri Phospat) dan Hidrogen . Hidrogen yang berenergi bergabung
dengan akseptor hidrogen untuk dibawa ke transport electron, energinya di
lepaskan dan hidrogen diterima oleh O2 menjadi H2O.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
3.2
Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Respirasi dan energi guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA