Disusun oleh:
Ina Rahmawati
230110130140
Kelas:
Perikanan B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
diskriminan,
klaster
bertingkat,
dan
jarak
Euclidean
digunakan
untuk
penulis
tersebut
mengatakan,
selain
jarak
geografis
Produksi (Ton)
Upaya (Unit)
CPUE (Ton/Unit)
92,702
253
0,37
83,097
266
0,31
32,933
428
0,08
96,954
511
0,19
Sumber : Ditjen Tangkap-DKP (2004, 2005, 2006, 2007)
Dari Tabel di atas secara umum hasil tangkapan per unit upaya
penangkapan (CPUE) mengalami penurunan. Hal ini dapat mengindikasikan
terjadinya penurunan stok ikan tembang di perairan Teluk Palabuhanratu. Namun
untuk menyimpulkan hal tersebut perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Kondisi
upaya tangkap lebih (overfishing) untuk sumberdaya ikan tembang di Teluk
Palabuhanratu diindikasikan oleh ukuran mata jaring yang digunakan saat ini
menjadi lebih kecil dari sebelumnya yaitu 1,5 inch dimana sebelumnya 1,75 ; 2,0
dan 2,25. Secara umum CPUE selama periode 4 tahun mengalami penurunan, dan
panjang total ikan maksimum menjadi lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, S. Dkk. 2004 Analisis struktur populasi ikan terbang (Hirundichthys
oxycephalus , Bleeker 1852) Laut Flores dan Selat Makassar. Jurusan
Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas Makassar.
Billington, B and Hebert, P.D.N. 1991. Mitochondrial DNA diversity in fishes and
its implications for introductions. Canadian Journal of Fisheries and
Aquatic Sciences. Canada. 48:80-94.
Nessa, M.N., H. Sugondo, I. Andarias, dan A. Rantetondok. 1977. Studi
pendahuluan terhadap perikanan ikan terbang di Selat Makassar. Lontara.
13: 643-669.
Oxenford, H.A. 1994. Movements of flyingfish (Hirundichthys affinis) in the
eastern Caribbean. Bull. mar. Sci. 54: 49-62.
Syakila, S. 2009. Studi dinamika stok ikan tembang (Sardinella fimbriata) di
perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Skripsi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.