ITS Undergraduat
ITS Undergraduat
ABSTRACT
STUDY OF WATER TREATMENT INSTALLATION
PERFORMANCE FOR PDAM in SURABAYA
(CASE STUDY: PDAM NGAGEL II SURABAYA)
Name
ID Number
Department
Supervisor
PDAM Ngagel II is one the water suppliers in the Surabaya which is responsible fot the water supply. The raw
water or drinking water should meet the standard regulation, with many parameters. Due the increasing steed of clear
water in the society, the PDAM Ngagel II Surabaya pays more attention to the ways of supplying it.
As the efort to increase production, PDAM Ngagel II Surabaya has made several changes, by conducting
performance evaluations on the water treatment. It is important because this evaluation has not been done by PDAM
Ngagel II Surabaya, and it is beneficial to improve the service to the costumer.
PDAM Intalation performance evaluation results showed that performance on the water treatment plant is in
compliance with water quality parameters and performance parameters of water treatment.
On this performance evaluation also found the possibility to increase capacity at the processing of building units
with the calculation of mass balance with quality of parameters turbidity
Key words: PDAM Ngagel II, Performace Water Treetment, Water Production
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
BAB II
METODOLOGI PERENCANAAN
2.1
KERANGKA PENELITIAN
Kerangka penelitian berikut disusun berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang akan
dilakukan untuk mengambarkan segala sesuatu yang berkaitan dalam penelitian ini. Susunan
kerangka penelitian ditunjukan Gambar 2.1
IDE TUGAS AKHIR
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Mingum PDAM Surabaya
(Studi Kasus: PDAM Ngagel II Surabaya)
SURVEI LOKASI
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
DATA PRIMER
- Parameter kualitas air minum
(Kekeruhan, pH, DO, Zat
Organik, sisa Clor pada tiap
influen dan efluen unit
bangunan IPAM
DATA SEKUNDER
- Data eksisting IPAM
- Data proses pengolahan air
minum PDAM Ngagel II
- Gambar denah PDAM Ngagel II
- Ukuran unit bangunan
2.2
SURVEI LOKASI
Survei lokasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dengan memperhatikan data
sekunder perusahaan tersebut seperti analisa parameter kualitas air , laporan monitoring kualitas
efluen dan juga kondisi fisik bangunan IPAM secara langsung. Selain itu juga dengan
memperhatikan data primer yang dapat kita peroleh saat di lapangan, sehingga dapat diperoleh
informasi tentang pokok permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut, sehingga
memudahkan dalam proses pengkajian.
2.4
STUDI LITERATUR
Studi literatur ini dilakukan untuk membantu memahami pokok permasalahan yang terjadi
di lapangan, yang akan dikaji. Pengkajian dilakukan dengan membaca dan melakukan prosedur
penelitian yang benar dan juga memahami konsep pemecahan permasalahan. Selain itu studi
literatur bertujuan untuk membantu mengkaji teori-teori yang terdapat pada ruang lingkup serta
memperoleh prosedur
Sumber studi literatur yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini berasal dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Text book
Jurnal
Kriteria design IPAM PDAM Ngagel II
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Laporan penelitian terdahulu
Internet
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab Analisa dan Pembahasan ini akan diuraikan dan dibahas tentang evaluasi dari
kinerja unit-unit operasi pada Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Ngagel II. Evaluasi kinerja
yang dimaksud adalah membandingkan kondisi eksisting/ kondisi lapangan terhadap kriteria desain
yang ada, kondisi mengenai masalah teknis dan non teknis dari unit-unit operasi yang terdiri atas
bak Prasedimentasi, Predikantir, Accelator dan bak Filtrasi.
Dari hasil evaluasi ini diharapkan dapat diambil kesimpulan mengenai efektifitas kinerja unitunit bangunan pengolahan tersebut.
3.2 ANALISA DATA
3.2.1 ANALISA DATA PRIMER
Pengolahan data primer yang dilakukan adalah dengan cara melakukan analisa laboratorium,
data yang di dapat dari hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi di lapangan.
Setelah diketahui kondisi lapangan, data yang didapat dikaji lebih dalam yang nantinya akan
dibandingkan dengan data sekunder yang tedapat pada PDAM Ngagel II dan juga kriteria desain,
sehingga dapat dilihat hasil kinerja dari setiap unit bangunan pengolahan di PDAM Ngagel II
Surabaya.
Unit-unit bangunan pengolahan air minum yang dianalisa adalah Prasedimentasi, Predikantir,
Accelator, dan Filter. Unit-unit bangunan ini dapat dikatakan unit-unit pengolahan utama, karena
peran dari unit bangunan ini besar. Analisa unit pengolahan ini menggunakan bebrapa parameter
antara lain: pH, DO, Zat Organik, Sisa Chlor, dan juga Kekeruhan.
Hasil analisa dari parameter diatas dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Analisa Data Primer yang Dilakukan di PDAM Ngagel II Surabaya (analisa dimulai
pada jam 10.30 WIB)
NGAGEL II
PARA
METE
R
AIR
BAKU
Turbidi
ty
(NTU)
INLET
OUTLET
FILT
ER
AIR
PRO
DUK
SI
INTA
KE
KA
NAL
PRASEDI
MENTASI
KAN
AL
PREDIC
ANTIR
ACCE
LATO
R
330
275
268
218
95
83
1,9
1,02
pH
7,656
7,67
1
7,671
7,65
3
7,461
7,282
7,35
Sisa
Cl2
(ppm
Cl2)
1,0
DO
(ppm
O2)
6,36
6,89
7,16
7,95
Organi
k (ppm
KMnO
4)
17,1
5
17,55
14,1
9
9,61
7,78
5,34
Suhu
27,6
C
27,7C
27,8
C
27,8C
27,8C
27,5
C
27,5C
8.
Tabel 3.2 Analisa Data Primer yang Dilakukan di PDAM Ngagel II Surabaya (analisa dimulai
pada jam 14.40 WIB setelah hujan)
NGAGEL II
PARA
METE
R
AIR
BAKU
Turbidi
ty
(NTU)
INLET
OUTLET
FILT
ER
AIR
PRO
DUK
SI
INTA
KE
KAN
AL
PRASEDI
MENTASI
KAN
AL
PREDIC
ANTIR
ACC
ELA
TOR
677
468
405
319
125
44
1.00
1.00
pH
7,620
7,61
1
7,646
7,61
4
7,341
7,22
9
7,22
Sisa
Cl2
(ppm
Cl2)
0,57
DO
(ppm
O2)
3,71
3,18
5,3
6,36
Organi
k (ppm
KMnO
4)
19,9
9
12,97
9.00
7,48
Suhu
29,0
C
28,9C
29,0
C
29,0
C
28,9C
28,9
C
28,8C
Pada tabel diatas terlihat perbedaan parameter yang ada pada sampel air baku yang diambil di
waktu yang berbeda, dari analisa parameter diatas dapat dilihat efisiesi removal dari setiap unit
bangunan. (Tabel 3.3)
Unit
Bangunan
Parameter
Kekeruhan
Predicantir
12,63 %
Prasedimentasi 56,42 %
Filter
68,33 %
Accelator
92,77 %
Zat Organik
32,28 %
19,15 %
31,36 %
19,04 %
Hasil Perhitungan
Debit
Kanal
1000
268
268000
218000
19%
1200
321600
Prasedimentasi
1000
218
218000
83000
56.42%
1200
261600
151,2 Ntu
Predikanteur
1000
83
83000
6000
12,63%
1200
99600
116,8 Ntu
Accelator
1000
6000
1900
92,77%
1200
7200
72,5 Ntu
Filter
1000
1.9
1900
1020
68,33%
1200
2280
5,24 Ntu
Air Produksi
1000
1.02
1020
QxC
Q x C out
efisiensi
Q
rencana
Q rencana
*c
Q rencana*C =
(Qrencana*C)out *
efisiensi kinerja (mass
balance)
Kosentrasi
Kekeruhan
1,6 Ntu
Bak prasedimentasi
Beban Permukaan = 0,3 m3/m2 jam dengan debit 1000 liter/detik
Direncanakan Q(debit) yang masuk adalah 1200 liter/detik
Q 1200 liter / det ik
Beban permukaan =
=
As
100 m x 60 m
= 0,72 m3/m2 jam (tidak memenuhi)
Pada perhitungan ini, tidak ada perubahan dimensi bak prasedimentasi, meskipun hasil
perhitungan beban permukaan masih dibawah kriteria desain tetapi dikatakan tidak
memenuhi karena konsentrasi parameter kualitas air (kekeruhan) dari efluen prasedimentasi
masih tinggi. Hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa Instalasi PDAM Ngagel II
Surabaya tidak dapat ditingkatkan kapasitas debitnya.
6. Efluen yang dihasilkan sudah memenuhi parameter yang ada,(analisa kinerja dapat dilihat
di unit bangunan prasedimentasi)
7. Proses pengolahan pada instalasi PDAM Ngagel II dapat dikatakan sudah optimal, karena
beberapa parameter kinerja tiap unit bangunan sudah terpenuhi
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, IPAM PDAM Ngagel II Surabaya sudah efektif,
yang ditunjukkan dari kesesuaian dengan beberapa parameter kinerja unit bangunan.
Efluen/air produksi yang dihasilkan sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan
KEPMENKES NO 907 TAHUN 2002.
2. Berdasarkan hasil evaluasi tiap unit-unit IPAM, diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Pada Unit bangunan prasedimentasi aliran air yang masuk masih terlalu cepat dengan
Nre = 4991 (Tabel 5.3) hal ini dapat menyebabkan terganggunya proses pengendapan
yang seharusnya terjadi.
b. Pada unit predicanteur, terdapat beberapa parameter yang tidak sesuai dengan kriteria
desain yaitu beban permukaan dan Bilangan Reynold, hal ini dikhawatirkan akan
mengganggu proses pengendapan, dan kotoran yang seharusnya mengendap secara
sempurna, akan tergerus kembali.
c. Pada unit Accelator, parameter yang tidak sesuai dengan kriteria desain adalah beban
permukaan yang masih tinggi yaitu 3,18 m/jam
d. Pada hasil perhitungan mass balance Instalasi Pengolahan air Minum PDAM tidak dapat
ditingkatkan debitnya, karena perhitungan beban permukaan tidak sesuai dengan criteria
desain yang ada.
6.1
SARAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja IPAM PDAM Ngagel II, maka dapat diperoleh beberapa
saran sebagai berikut:
Adanya idle capasity karena adanya perbedaan debit air baku dengan dengan debit air
produksi, maka perlu adanya test kolom