Penyebab Demam, Nyeri

Kepala dan Ulu Hati, Mual

dan Muntah, dan Cara
Penanganannya

EIRENE MEGAHWATI PAEMBONAN

102012082
B4

IDENTIFIKASI ISTILAH
Compos Mentis = Kesadaran

RUMUSAN MASALAH
Laki-laki usia 35th mengalami demam, nyeri kepala
dan ulu hati, mual dan muntah serta belum BAB
sejak 4 hari yang lalu

HIPOTESIS
Laki-laki usia 35th mengalami demam, nyeri kepala
dan ulu hati, mual dan muntah serta belum BAB
sejak 4 hari yang lalu di diagnosa menderita demam
tifoid

MIND MAP
Anamnesis

Patofisiologis DT

PF & PP

Gejala Klinis DT

DD

Rumusan
Masalah

Preventif &
Komplikasi

WD
Etiologi DT
Epidemiologi DT

Penatalaksanaan
Prognosis DT

ANAMNESIS

Apakah pasien mengalami demam secara bertahap pada

minggu pertama lalu menetap pada minggu kedua?

Jika pasien demam, apakah suhu meningkat terutama di

sore dan malam hari?

Apakah diminggu pertama demam, sakit kepala, mual,

muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau
sulit buang air beberapa hari?

Apakah di minggu kedua demamnya tinggi terus

menerus?

ANAMNESIS

Apakah pasien nafasnya berbau tak sedap, kulit dan rambut

kering, bibir pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor,
ujung dan tepinya kemerahan dan tremor?

Apakah pasien merasa nyeri bila perut di raba, perut

kembung?

Apakah pasien merasakan tubuhnya menggigil?

Apakah pasien merasa denyut jantungnya lemah dan badan

terasa lemah?

Apakah pasien merasakan nyeri otot, ulu hati dan lambung?

PEMERIKSAAN FISIK

Perabaan abdomen pada regio epigastrium

Pemeriksaan suhu

Pemeriksaan frekuensi pernapasan

Pemeriksaan denyut nadi

Pemeriksaan tekanan darah

DD

DBD

Malaria

Leptospirosis

Infeksi Saluran kemih

Pankreatitis

Demam Tifoid

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Rutin (darah)

Uji Widal (antibodi, aglutinin)

Uji Tubex (antibodi anti S.typhi O9)

Uji Typhidot (antibodi IgM dan IgG)

Uji IgM Dipstick (antibodi IgM spesifik S.typhi)

Kultur Darah

WD

Pada pasien memiliki gambaran yang spesifik, yaitu

demam yang sudah cukup lama dan terus menerus

Demam tifoid dapat dipikirkan karena pada pasien ini

dijumpai gejala yang sama seperti gelaja demam tifoid

Penyebab demam pada pasien ini bukan demam

malaria

Penyebab demam pada pasien ini bukanlah demam

berdarah

ETIOLOGI DT

Disebabkan oleh Salmonella typhi

Demam tifoid dan paratifoid merupakan penyakit

infeksi akut usus halus

Demam paratifoid disebabkan oleh organisme yang

termasuk dalam spesies Salmonella enteritidis

Vektor perantaranya adalah makanan yang

terkontaminasi kuman.

EPIDEMIOLOGI DT

Bervariasi ditiap daerah

Pada tahun 1990 (9,2 per 10.000 penduduk)

Tahun 1994 (15,4 per 10.000 penduduk)

Tahun 1981-1986 (35,8%, yaitu dari 19.596 26.606

kasus)

Tahun 1996 sebesar 1,08% dari seluruh kematian di

Indonesia

Tahun 1995 demam tifoid tidak termasuk dalam 10

penyakit dengan mortalitas tertinggi

PATOFISIOLOGIS
S.typhi

Lambung

Sel-sel
Epitel

Usus
Feses

Kandung
Empedu
Hati

Limpa

Sirkulasi
Darah

Lamina
Propia
Plak Peyeri
Ileum Distal
Kelenjar Getah
Bening
Mesenterika

GEJALA KLINIS DT

Minggu pertama ditemukan keluhan dan gejala serupa

dengan penyakit infeksi akut

Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan

meningkat

Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan

terutama pada sore dan malam hari

Minggu kedua gejala menjadi lebih jelas berupa

demam, bradikardia relatif, lidah yang berselaput,
hepatomegali, splenomegali, meteroismus, gangguan
mental

PREVENTIF
Ada 3 strategi pokok untuk memutuskan transmisi
tifoid:

Identifikasi dan eradikasi S.typhi pada pasien tifoid

asimtomatik, karier dan akut

Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi

S.typhi akut maupun karier

Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan

terinfeksi

KOMPLIKASI

Komplikasi intestinal: pendarahan usus, perforasi usus,

ileus paralitik, pankreatitis

Komplikasi ekstra-intestinal :
Komplikasi kardiovaskular: miokarditis
Komplikasi darah: anemia hemolitik
Komplikasi paru: pneumonia
Komplikasi hepatobilier: hepatitis
Komplikasi ginjal: glomerulonefritis
Komplikasi tulang: artritis
Komplikasi neuropsikiatrik/tifoid toksik

PENATALAKSANAAN
Trilogi penatalaksanaan demam tifoid :

Istirahat dan perawatan

untuk mencegah komplikasi dan cepat sembuh

Diet dan terapi penunjang

mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan
secara optimal

Pemberian antimikroba
menghentikan dan mencegah penyebaran kuman
(kloramfenikol, tiamfenikol, kotrimoksazol, Ampisilin dan amoksilin,
sefalosporin)

PROGNOSIS

Tergantung pada usia penderita, status kesehatan

sebelumnya, dan tipe komplikasi

Penderita yang tidak mendapatkan pengobatan

antibiotika dapat meninggal dunia

Pengobatan dengan kloramfenikol berhasil

menurunkan angka kematian

Kekambuhan terjadi pada 10% penderita yang tidak

mendapat pengobatan antibiotika

KESIMPULAN
Demam tifoid merupakan penyakit
yang disebabkan kuman Salmonella
typhi dan ditularkan melalui lalat yang
ada dimakanan dan minuman yang
kemudian terkontaminasi dengan
kuman S.typhi. Gejalanya khas, dan
gejala-gejala klinis penyakit demam
tifoid terlihat pada pasien skenario.
Dengan demikian pasien pada
skenario menderita demam tifoid.