Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Sistem Peredaran Darah tepi

Kelompok E7
Nama
Annisza

NIM
102010201

Melisa

102011340

Irin damayanti

102011347

Yesika Aknaktoty

102012052

Jeffer Shison

102012138

Claudia Jessica

102012269

Ega Farhatu Jannah

102012277

Rahel Tjandrawan

102012286

Nadia Cecilia

102012513

Yudha Adi Pradana

102012436

Stefanus

102012433

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat
Alat yang diperlukan:

1. Sfigmomanometer
2. 2. 2 buah waskom:
- Berisi air panas (42-45 0C)
- Berisi air es
3. Jarum suntik yang steril (suci hama)
4. Mistar
I.
PEREDARAN DARAH VENA
A. Pembuluh darah vena lengan bawah
1. Pilihlah sebagai orang percobaan dengan pembuluh vena lengan bawah yang
terlihat jelas.
2. Perhatikan dengan seksama berbagai pembuluh darah vena di permukaan
lengan bawah bagian voler orang percobaan tersebut
3. Tekanlah salah satu vena di dekat siku dan perhatikanlah vena-vena yang
mengembang
4. Pilihlah di antara beberapa vena yang mengembang itu sebuah vena yang
paling jelas tampak di permukaan dan cobalah mendorong darah di dalamnya
ke arah perifer dengan perlahan-lahan.
5. Hentikan tekana pada vena di dekat siku tadi dan tekanlah sekarang salah satu
vena di dekat pergelangan tangan yang jelas terlihat mengembang
6. Kosongkanlah sebagian vena yang mengembang tersebut dengan cara
mendorong darah di dalmnya ke arah sentral melewati katup dan perhatikanlah
bagian vena yang kosong itu
7. Ulangi pengosongan seperti sub 6 di berbagai bagian pembuluh vena yang lain
di lengan bawah bagian voler orang percobaan tersebut.
8. Buatlah diagram pembuluh vena lengan bawah bagian voler dengan katupkatupnya sesuai dengan pengamatan saudara di atas.
B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena
1. Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara setingi-tingginya dengan sikap
lurus ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah.
2. Sesudah 1 menit, gerakkanlah kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke
suatu tempat setinggi jantung dan bandingkanlah warna kulit kedua telapak
tangan saudara.
3. Ulangilah percobaan itudan bandingkanlah sekarang pengembangan vena
kedua punggung tangan tersebut. Catatlah hasil pengamatan saudara.
C. Waktu pengisian pembuluh darah vena
1. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaan
yang berbaring telentang
2. Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan
pompalah manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di
bawqah tekanan diastolik ( 50-60 mmHg) untuk membendung vena

3. Catatlah lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset
sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung
tangan orang percobaan.
4. Ulangilah sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, gerakanlah otot-otot
lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya
sebanyak 10 atau 20 kali
5. Catatlah lama waktu pengisian vena sampai tapak derajat pengembangan vena
seperti pada sub 3.
D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara gartner)
1. Orang percobaan berbaring terlentang dimeja praktikum

dengan

menggantungkan salah satu lengannya lurus kebawah sehingga vena


dipunggung tangan tersebut terisi dan menggembang.
2. Angkatlah lengan orang percobaan tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan
ke atas sehinggan vena dipunggung lengannya tepat mengosong.
3. Ukurlah jarak ventrikel (dalam cm) antara vena yang mengosong dipunggung
tangan dan katup trikuspidslis jaring. Jarak ini menunjukkan besar tekanan

darah vena punggung tangan dalam cm darah.


Letak katup trikuspidalis jantung :
Pada orang berbaring terlentang kira-kira dipertengahan jarak antara meja dan

sternum
- Pada orang yang berdiri : pada sternum diruang interkostal ke-4
4. Ulangilah sub 1 sampai sub 3 degan kedua tungkai orang percobaan diangkat
setinggi-tingginya
5. Ulangilah sub 1 sampai dengan 3 pada orang percobaan melakukan tindakan
valsalva.
6. Ulangi sub 1 sampai dengan sub 3 pada OP yang sama tetapi pada sikap
berdiri dengan kedua lengan tergantung ke bawah
7. Terangkan hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil berbagai pengukuran
II.

tekann darah vena diatas.


PEREDARAN DARAH KULIT
A. Vasodilatasi akif kapiler
1. Pasanglah manset sfignomanometer pada lengan atas orang percobaan
2. Hentkanlah dengan tiba-tiba aliran darah (lokasi) dalam tangan orang
percobaan tersebut dengan cara memompa manset secepat-cepatnya sampai
150-175 mmHg dan masukkanlah tangan serta setengah bagian bawah
kedalam air panas 45oC selama 3 menit.
3. Perhatikanlah perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.
4. Hentikan oklusi pada lengan orang percobaan tersebut

dengan

menghilangkan tekanan dalam manset


5. Perhatikanlah sekarang perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah
B. Vasodilatasi pasif kapiler

1. Pasaglah manset sfigmomanometer pada lengan yang lain dan pompalah


sampai 50-60 mmHg sehingga terjadi pembendungan (obstruksi)
2. Masukkanlah tangan serta setengah bagian lengan bawah itu kedalam air
panas 45oC selama 3 menit. Kemudian keluarkanlah tangan dan lengan itu
dari air panas dan perhatikanlah perubahan warna bagian kulit yang
dimasukkan ke dala air panas dan yang tidak.
3. Hilangkanlah tekanan didalam maset dan prhatikanlah perubahan warna
kulit.
Tujuan percobaan:

Untuk mengidentifikasi perbedaan struktur antara arteri, vena dan kapiler


Untuk mengidentifiksi arteri, vena besar dan sistem sirkulasi
Untuk mengidentifikasi titik tekanan dan nadi besar dari tubuh.
Sistem peredaran darah mengendalikan gerak kontinyu seluruh cairan tubuh, dengan

fungsi utama mengangkat oksigen dan nutrient ke jaringan dan karbondioksida, serta produk
limbah lain dari jaringan. Sistem peredaran darah juga terlibat dalam pengaturan suhu dan
distribusi molekul, seperti hormon dan sel, contohnya sistem imun (anti body). Sistem
peredaran darah mempunyai dua komponen fungsional yaitu sistem vaskuler darah dan
sistem vaskulir limfe. Sistem vaskuler darah terdiri atas lingkungan pembuluh yang aliran
darahnya dipertahankan oleh jantung dengan memompa secara terus-menerus. Darah dari
jantung diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh arteri, dan kembali ke jantung melalui
pembuluh vena.
1. Sistem arteri
Sistem ini membentuk jalinan menuju kapiler yang merupakan tempat pertukaran gas
dan metabolik antara jaringan dan darah. Fungsi sistem arteri adalah mendistribusikan darah
dari jantung ke kapiler darah di seluruh tubuh. Kerja jantung memompa secara siklik yang
menghasilkan aliran darah dan berdenyut dalam sistem arteri. Pada setiap kontraksi ventrikel
(sistol), darah dipaksa ke dalam sistem arteri sehingga menyebabkan pengembangan dinding
arteri (diastol). Pengembangan dan penciutan ini adalah fungsi jaringan elastis di dalam
dinding arteri. Aliran darah ke berbagai organ dan jaringan dapat diatur dengan mengubah
diameter pembuluh penyebar. Fungsi ini dikerjakan oleh otot polos dinding pembuluh yang
tersusun melingkar dan terutama diatur oleh syaraf simpatis dan hormon medula adrenal.
Dinding pembuluh arteri sesuai dengan struktur umum berlapis tiga dari sistem
sirkulasi, namun ditandai adanya banyak elastin dan otot polos pada dinding yang relatif tebal
bila dibanding diameter lumen. Terdapat tiga jenis pembuluh dalam sistem arteri, yaitu:

a. Arteri elastis, contoh: pembuluh utama, aorta, arteri karotis komuris, arteri subklavia,
arteri pulmoner
b. Arteri muskular, contoh: arteri radialis, arteri femoralis, arteri koronaria, arteri serebralis
c. Arteriol, yaitu arteri yang menuju kapiler
2. Sirkulasi Mikro
Sirkulasi ini merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang berhubungan dengan
petukaran gas, cairan, nutrien, dan limbah metabolik. Pertukaran tersebut terjadi pada kapiler
yaitu pembuluh berdinding tipis yang membentuk jalinan berkesinambungan. Aliran darah
dalam kapiler diatur oleh arteriol dan sfingter prekapiler. Kapiler-kapiler mengalir ke dalam
sederetan pembuluh dengan diameter yang makin besar disebut venul pasca kapiler, venul
penampung dan vvenul mokular kecil yang merupakan komponen vena dari sirkulasi mikro.
3. Sistem Vena
Sistem vena berfungsi sebagai sistem penampung tekanan rendah bagi kembalinya
darah dari jalinan kapiler ke jantung. Aliran darah dari vena berlangsung secara pasif dengan
adanya gradient tekanan ke arah jantung. Pada setiap sirkulasi terjadi tekanan negatif di
dalam dada sehingga mengalir ke dalam atrium kanan jantung. Kembalinya darah vena
tungkai bawah dipermudah dengan berkontraksinya otot rangka menekan vena yang
menampungnya. Selama ini, ekspirasi, gradient tekanan berbalik dan darah cenderung
mengalir ke arah berlawanan. Hal ini dicegah oleh adanya katup pada vena jenis sedang.
Katup ini juga mangatasi masalah aliran balik akibat pengaruh gaya berat, terutama dalam
tungkai bawah. Kegagalan katup adalah dasar terbentuknya vena varikosis.
Struktur sistem vena sesuai dengan susunan umum berlapis tiga seperti yang terdapat
dalam sistem sirkulasi, namun unsur elastis dan muskular tidak begitu mencolok. Sebagian
besar dari volume total darah terdapat dalam sistem vena. Variasi volume darah relatif,
misalnya akibat pelebaran kapiler atau peredaran darah dalam kapasitas sistem vena.
Perubahan ini ditengahi oleh otot polos dalam tunika media yang mengatur diameter lumen
dari venul dan vena maskular.
Hasil Percobaan
A. Pembuluh darah vena lengan bawah
Pada lengan bawah tepatnya di dekat siku, di tekan vena sehingga ada tampak vena
yang mengembang pada orang percobaan. Dan diantara vena yang mengembang itu
dan tampak jelas di permukaan doronglah darah didalmnya ke arah perifer dengan
perlahan-lahan. Kemudian hentikan tekanan pada vena tersebut, kemudian tekanlah
vena di dekat pergelangan tangan yang jelas mengembang. Kosongkan sebagian vena

mengembang tersebut dengan cara mendorong darah di dalamnya ke arah sentral


melewati katup dan diperhatikan bagian vena yang kosong itu.

B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena


Orang percobaan melakukan mengangkat lengan kanan setingi-tinginya dengan sikap
lurus ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah pada
posisi berdiri. Setelah 1 menit, ke dua lengan digerakkan dalam keadaan tetap lurus ke
suatu tempat yang setinggi jantung dan warna kulit yang tampak pada lengan kanan
yang di angkat ke atas tadi bewarna biru atau pucat sedangkan tangan kiri yang
dibiarkan ke bawah lurus tidak berubah warna atau tetap. Dan setelah diulangi
pengembangan vena yang lebih terlihat jelas yaitu pada lengan kiri dibandingkan kana
karena lengan kiri dibiarkan kebawah jadi venanya tidak kosong.
C. Waktu pengisian pembuluh darah vena
Sewaktu orang percobaan berbaring telentang dengan memasang

manset

sfigmomanometer pada lengan kanan atas kemudian lengan kanan ini diangkat
dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung kemudian di pompa mansetnya
dengan cepat sehingga tekanan dalam manset sedikit di bawah tekanan diastolik (
50-60 mmHg) untuk membendung vena. Lama waktu pengisian vena mulai dari akhir
pemompaan manset sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada
punggung tangan orang percobaan yang digunakan yaitu

3menit. Kemudian

diulangi kembali cara diatas setelah melakukan pemompaan, digerakkanlah otot-oto

lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan 10 atau 20 kalidan
waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan vena seperti di atas jauh
lebih cepat, 1menit.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai

  • Retardasi Mental
    Retardasi Mental
    Dokumen24 halaman
    Retardasi Mental
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Cor Pulmonal
    Cor Pulmonal
    Dokumen17 halaman
    Cor Pulmonal
    Jhelly Hariyati
    Belum ada peringkat
  • Putri
    Putri
    Dokumen18 halaman
    Putri
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Amel
    Amel
    Dokumen15 halaman
    Amel
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Adnan
    Adnan
    Dokumen11 halaman
    Adnan
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Malformasi Kongenital Atau Cacat Lahir Adalah Suatu Kelainan Struktural
    Malformasi Kongenital Atau Cacat Lahir Adalah Suatu Kelainan Struktural
    Dokumen32 halaman
    Malformasi Kongenital Atau Cacat Lahir Adalah Suatu Kelainan Struktural
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • SP Tifoid
    SP Tifoid
    Dokumen14 halaman
    SP Tifoid
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Difteri
    Difteri
    Dokumen22 halaman
    Difteri
    Resti Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Elsye
    Elsye
    Dokumen10 halaman
    Elsye
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Adnan
    Adnan
    Dokumen11 halaman
    Adnan
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Depresi Et Causa Ulkus Diabetikum
    Depresi Et Causa Ulkus Diabetikum
    Dokumen17 halaman
    Depresi Et Causa Ulkus Diabetikum
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Putri
    Putri
    Dokumen15 halaman
    Putri
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 22
    PBL Blok 22
    Dokumen18 halaman
    PBL Blok 22
    Prizilia Saimima
    Belum ada peringkat
  • Tomi
    Tomi
    Dokumen19 halaman
    Tomi
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • PBL 21 Mel
    PBL 21 Mel
    Dokumen25 halaman
    PBL 21 Mel
    Melisa Andriana
    Belum ada peringkat
  • PBL 21 Mel
    PBL 21 Mel
    Dokumen25 halaman
    PBL 21 Mel
    Melisa Andriana
    Belum ada peringkat
  • Rahel
    Rahel
    Dokumen14 halaman
    Rahel
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Irin
    Irin
    Dokumen24 halaman
    Irin
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Yudha
    Yudha
    Dokumen23 halaman
    Yudha
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Ketoasidosis Diabetik Pada Anak
    Ketoasidosis Diabetik Pada Anak
    Dokumen20 halaman
    Ketoasidosis Diabetik Pada Anak
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Sindrom Metabolik & Penatalaksanaannya: Lipoprotein (K-HDL), Hiperglikemia, Dan Hipertensi
    Diagnosis Sindrom Metabolik & Penatalaksanaannya: Lipoprotein (K-HDL), Hiperglikemia, Dan Hipertensi
    Dokumen13 halaman
    Diagnosis Sindrom Metabolik & Penatalaksanaannya: Lipoprotein (K-HDL), Hiperglikemia, Dan Hipertensi
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Adnan
    Adnan
    Dokumen13 halaman
    Adnan
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Annisza
    Annisza
    Dokumen10 halaman
    Annisza
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Yudha
    Yudha
    Dokumen23 halaman
    Yudha
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Retardasi Mental
    Retardasi Mental
    Dokumen24 halaman
    Retardasi Mental
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Difteri
    Difteri
    Dokumen22 halaman
    Difteri
    Resti Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Blok 9
    Blok 9
    Dokumen14 halaman
    Blok 9
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Melisa
    Melisa
    Dokumen19 halaman
    Melisa
    egafarhatu
    Belum ada peringkat
  • Blok 12 Rene
    Blok 12 Rene
    Dokumen19 halaman
    Blok 12 Rene
    egafarhatu
    Belum ada peringkat