diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Jiwa
Oleh:
Arnoldy Tigor
Matheus Dharma Prathama
TGL
DK
TUJUAN
1.
Gangguan
sensori
persepsi
halusinasi
KRITERIA
EVALUASI
Pasien mampu :
Setelah pertemuan
Mengenai
pasian dapat
halusinasi yang
menyebutkan :
dialaminya
Isi , waktu,
Mengontrol
frekuensi, situasi
halusinasinya
pencetus, perasaan
Mengikuti
Mampu
program
memperagakan cara
pengobatan secara
dalam mengontrol
optimal
halusinasi
Setelah pertemuan
pasien mampu :
Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan
PERENCANAAN
INTERVENSI
SP 1
Bantu pasien dalam mengenal
halusinasi :
- Isi
- Frekuensi
- Situasi pencetus
- Perasaan saat terjadi halusinasi
Latih mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik
halusinasi
- Peragakan cara menghardik
- Minta pasien memperagakan
ulang
- Pantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien
- Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien
SP 2
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
Latih berbicara/ bercakap dengan
orang lain saat halusinasi
Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien
RASIONAL
Mengetahui jenis
halusinasi sehingga klien
dapat membedakan hal
yang nyata atau tidak
Setelah pertemuan
pasien mampu :
Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
Menyebutkan
manfaat dari
Mengetahui dan
mengendalikan halusinasi
Mampu mengontrol setiap
perkembangan halusinasi
SP 3
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan Mengetahui apakah pasien
telah mengerti apa yang
SP 2)
telah dilatih oleh perawat
Latih kegiatan agar halusinasi tidak
sehingga klien dapat
muncul
melakukannya kembali
Tahapannya :
- Jelaskan pentingnya aktivitas Melatih halusinasi tidak
muncul
yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang
biasa dilakukan oleh pasien
- Latih pasien melakukan
aktivitas
- Susun jadwal aktivitas seharihari sesuai dengan aktivitas
yang telah dilatih (dari
bangun pagi sampai tidur
malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
berikan penguatan terhadap perilaku
pasien yang positif
SP 4
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, SP Meningkatkan
pengetahuan klien
2, SP 3)
tentang fungsi obat yang
Tanyakan program pengobatan
diminum agar klien mau
Jelaskan pentingnya penggunaan obat
minum obat secara
pada gangguan jiwa
mandiri dan teratur
Jelaskan akibat bila tidak digunakan
program
pengobatan
Keluarga mampu
merawat pasien di
rumah dan menjadi
sistem pendukung
yang efektif untuk
pasien
Setelah pertemuan
keluarga mampu
menjelaskan tentang
halusinasi
sesuai program
Jelaskan akibat putus obat
Jelaskan cara mendapatkan obat/
berobat
Jelaskan pengobatan (5 B)
Latih pasien minum obat
Masukkan dalam jadwal harian
pasien
SP 1
Identifikasi masalah keluarga dalam
merawat pasien
Jelaskan tentang halusinasi
- Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang dialami
pasien
- Tanda dan gejala halusinasi
- Cara merawat pasien
halusinasi (cara
berkomunikasi pemberian
obat dan pemberian aktivitas
kepada pasien)
- Sumber-sumber pelayanan
kesehatan yang bisa dijangkau
- Bermain peran cara merawat
- Rencana tindak lanjut
keluarga, jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Mengetahui berobat
dengan berkala
Meningkatkan
pengetahuan klien
tentang fungsi obat yang
diminum
Mampu minum obat
secara mandiri
Mengetahui berobat
dengan berkala
Mengetahui apa yang
dirasakan keluarga seperti
kesulitan dalam merawat
pasien
Meningkatkan
pengetahuan keluarga
tentang halusinasi,
perawatan terhadap klien
Setelah pertemuan
keluarga mampu :
Menyelesaikan
kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan
cara merawat
pasien
SP 2
Evaluasi kemampuan keluarga
Latih keluarga merawat pasien
RTL keluarga atau jadwal keluarga
untuk merawat
Setelah pertemuan
SP 3
keluarga mampu :
Evaluasi kemampuan keluarga (SP 2)
Menyebutkan
Latih keluarga merawat pasien
kegiatan yang
RTL keluarga atau jadwal keluarga
sudah dilakukan
untuk merawat pasien
Memperagakan
cara merawat
pasien serta
mampu membuat
RTL
Setelah pertemuan
SP 4
keluarga mampu :
Evaluasi kemampuan keluarga
Menyebutkan
Evaluasi kemampuan pasien
kegiatan yang
RTL keluarga
sudah dilakukan
- Follow Up
Melaksanakan
- Rujukan
Follow Up
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Kondisi klien mulai membaik, mampu mengontrol halusinasinya, dan menghardik
dengan baik. Namun halusinasinya terkadang masih timbul.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Gangguan Persepsi Sensori Pendengaran berhubungan dengan Halusinasi
3. Tujuan
a. Klien dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya
b. Klien dapat menyebutkan manfaat dari program pengobatan
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kembali kegiatan yang lalu (SP 1, SP 2, SP 3)
b. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
c. Menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program atau putus obat
d. Menjelaskan cara minum obat (5 B)
e. Masukkan dalam jadwal harian pasien
5. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
1) Salam terapeutik :
Selamat pagi, Arnold.. Saya bruder Dharma, sesuai dengan janji kemarin,
bruder datang lagi
2) Validasi :
Bagaimana perasaan Arnold hari ini?
3) Kontrak :
Baiklah, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang pengobatan dan
cara minum obat yang benar untuk Arnold. Arnold mau dimana, disini aja
ya? Kurang lebih 20 menit, apakah Arnold setuju?
b. Kerja
1) Kemarin kita sudah belajar bersama tentang apa yang dilakukan jika
halusinasi datang. Apakah Arnold masih ingat? Coba bruder mau lihat
bagaimana cara-caranya?
-
Kalau Arnold sudah tidak halusinasi lagi, obatnya tidak boleh dihentikan
ya.. tapi dikonsultasikan kembali dengan dokter, sebab kalau putus obat,
atau obat habis, Arnold bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat
kembali.
Pastikan obatnya benar. Artinya Arnold harus memastikan bahwa obat nya
itu benar-benar milik Arnold. Baca nama kemasannya. Pastikan obat yang
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.
Arnold juga harus memperhatikan berapa jumlah obat yang sekali minum,
ada 2 ya... dan minimal minum 8 gelas/hari
3) Coba Arnold ulangi apa yang sudah bruder jelaskan!
4) Sekarang sudah jam satu... Ayo Arnold bruder mau lihat, Arnold minum
obat.. (klien minum obat) ya bagusss....
5) Bruder masukkan dalam jadwal kegiatan Arnold ya....
c. Terminasi
1) Evaluasi Subjektif:
Apa yang Arnold rasakan setelah minum obat? (bruder, obatnya seperti
masih ada yang tertinggal di leher...)
2) Evaluasi Objektif:
Bruder lihat Arnold sudah paham cara mempraktekkan minum obat ya....
4) Kontrak
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, Ermawati. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
TIM
Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan