0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas analisis perbandingan antara jurnal dan kasus gangguan kejiwaan yang mengalami halusinasi pendengaran. Kedua kasus menerapkan intervensi berupa terapi aktivitas dan pendidikan untuk mengenali, mengontrol, dan menghardik halusinasi, yang menghasilkan perbedaan kemampuan pasien sebelum dan sesudah intervensi.
Dokumen ini membahas analisis perbandingan antara jurnal dan kasus gangguan kejiwaan yang mengalami halusinasi pendengaran. Kedua kasus menerapkan intervensi berupa terapi aktivitas dan pendidikan untuk mengenali, mengontrol, dan menghardik halusinasi, yang menghasilkan perbedaan kemampuan pasien sebelum dan sesudah intervensi.
Dokumen ini membahas analisis perbandingan antara jurnal dan kasus gangguan kejiwaan yang mengalami halusinasi pendengaran. Kedua kasus menerapkan intervensi berupa terapi aktivitas dan pendidikan untuk mengenali, mengontrol, dan menghardik halusinasi, yang menghasilkan perbedaan kemampuan pasien sebelum dan sesudah intervensi.
Dari jurnal yang saya angakt terdapat populasinya
sebanyak : 15 orang dan 3 orang di jadikan responden Sedangkan dari kasus yang saya kelola populasinya sebanyak 1 orang Kemudian problem dari jurnal dan kasus yang saya angakat sama - Sama tentang gangguan jiwa yaitu halusinasi pendengaran Setelah diberikan intervensi kepada klien. Klien mengatakan merasa senang, bahagia karna sudah tau cara mengatasi halusinasi dan klien juga mengatakan suara-suara itu tidak pernah datang lagi. Intervensi dan implementasi yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan antara lain, SP1P terdiri dari yaitu mengidentifikasi jenis halusinasi pasien, mengidentifikasi isi halusinasi pasien, mengidentifikasi waktu halusinasi pasien, mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien, mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien, mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi, mengajarkan pasien menghardik halusinasi, dan menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam kegiatan harian Lanjutan SP2P terdiri dari yaitu mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap- cakap dengan orang lain, dan menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. SP3P terdiri dari yaitu mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan di rumah), dan menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. SP4P terdiri dari yaitu mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur, dan menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. COMPARATION Dari jurnal yang saya angkat terdapat comparation yaiyu: perbedaan kemampuan pasien sebelum dan sesudah di berikan terapi aktifitas. Begitupun dari kasus yang saya kelola terdapat perbedaan kemampuan pasien sebelum dan sesudah di berikan terapi aktivitas. AUTCOME Dari jurnal yang saya angkat : Terdapat perbedaan kemampuan pasien dari sebelum dan sesudah di berikan terapi aktivitas. Begitupun dari kasus yang saya kelola terdapat perbedaan kemampuan pasien dari sebelum pasien mengerti bagaimana cara mengenal halusinasi, bagaimana cara menghardik serta bagaimana cara mengontrol halusinasi. Lanjutan Sesudah di ajarkan : pasien dan keluarga pasien tau bagaimana cara mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap- cakap dengan oran lain TERIMAKASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu