Anda di halaman 1dari 15

Analisis jurnal dengan

menggunakan metode PICO


1. Problem
Halusinasi pendengaran yang
ditemukan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta
dari dari tahun ke tahun
semakin meningkat dengan
penyebab adanya pengalaman
masa lalu yang tidak
menyenangkan, sering
melamun dan tidak mau
bergaul dengan
orang lain. Pasien halusinasi
biasanya lama dalam hal
mengontrol halusinasi bahkan
setelah pasien pulang pun
masih mengalami halusinasi.
Tindakan yang bisa dilakukan
yaitu membuat startegi
pelaksanaan yang telah
ditetapkan dan juga bisa
menggunakan
TAK (Terpai Aktivitas
Kelompok).
Berdasarkan hasil laporan
Rekam Medik (RM)
Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta, didapatkan data
dari bulan Januari sampai
Februari 2014 tercatat jumlah
pasien rawat inap 403 orang.
Sedangkan jumlah kasus yang
ada pada semua pasien
baik rawat inap maupun rawat
jalan kasus halusinasi
mencapai 5077 kasus,
perilaku
kekerasan 4074 kasus, isolasi
sosial: menarik diri 1617
kasus, harga diri rendah 1087
kasus dan defisit perawatan
diri 1634 kasus, selai itu
Menurut Arif (2006)
mengungkapkan bahwa 99%
pasien yang dirawat di Rumah
Sakit Jiwa adalah pasien
dengan diagnosis medis
skizofrenia. Lebihdari 90%
pasien skizofrenia
mengalami
halusinasi (Yosep, 2011).
Stuart &Laraia (2005)
menyatakan bahwa pasien
dengan
diagnosis medis skizofrenia
sebanyak 70% mengalami
halusinasi pendengaran. Di
Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya tahun 2006,
rata-rata terdapat 150
pasien
skizofrenia perbulan yang
mengalami halusinasi 60%
(90 pasien) (Medical Record
RSJ Menur Surabaya, 2005
dikutip oleh Agusta, 2007).
Dari 90 pasien halusinasi
yang mengalami halusinasi
pendengaran sekitar 50% atau
45 pasien.
2. Intervensi
Bina hubungan saling
percaya, bantu klien
mengenal halusinasi, bantu
klien
dengan mengontrol
halusinasinya, diskusikan
dengan keluarga (ketika
keluarga
berkunjung), beri program
pengobatan kepada klien
secara optimal, dapat
menyebutkan penyebab
menarik diri, dapat
menyebutkan keberuntungan
berhubungan
dengan orang lain, dapat
menyebabkan kerugian
tidak berhubungan dengan
orang
lain, dapat melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap, dapat
mengungkapkan
perasaannya setelah
berhubungan dengan orang
lain, dan juga dapat as
Kelompok).
3. Comparation
(Jurnal halusinasi
pendengaran pada ny L Di
Ruang Srikandi Rumah Sakit
Jiwa
Daerah Surakarta) dengan
intervensi menggunakan
metode bina hubungan
saling
percaya, membantu klien
mengenal halusinasi, bantu
klien dengan mengontrol
halusinasinya, diskusikan
dengan keluarga (ketika
keluarga berkunjung), beri
program
pengobatan kepada klien
secara optimal, dapat
menyebutkan penyebab
menarik diri,
dapat menyebutkan
keberuntungan berhubungan
dengan orang lain, dapat
menyebabkan kerugian tidak
berhubungan dengan orang
lain, dapat melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap, dapat
mengungkapkan
perasaannya setelah
berhubungan dengan orang
lain.
(Jurnal halusinasi
pendengaran Pada
Pasienskizofrenia Di Ruang
Flamboyan
Rumah Sakit Jiwamenur
Surabaya) intervensinya
menggunakan metode TAK.
Stimulasi Persepsi Sesi I,
setelah diberikan TAK pasien
diobservasi lagi mengenai
kemampuan pasien dalam
hal mengenal halusinasi,
jika dari hasil observasi
ada
pasien yang belum mampu
mengenal halusinasi maka
responden tersebut akan
dilatih
oleh peneliti sampai dapat
mengenal halusinasi sesuai
kontrak dengan responden,
agar
responden tersebut dapat
mengikuti sesi selanjutnya.
Sebelum masuk ke sesi II
pasien
akan diobservasi mengenai
kemampuan mengontrol
halusinasi yaitu
menghardik,
selanjutnya pasien diberikan
TAK: Stimulasi Persepsi Sesi
II, setelah diberikan TAK
pasien diobservasi kembali
mengenai kemampuan
mengontrol halusinasi yaitu
menghardik. Pelaksanaan
TAK dilakukan dalam 1 kali
pertemuan setiap sesinya dan
pelaksanaan sesi I dan sesi II
adalah 2 hari.
4. Outcomes
Berdasarkan tabulasi silang
tabel 3 dapat diketahui bahwa
pasien yang mampu
mengontrol halusinasi
sebelum pelaksanaan TAK:
Stimulasi Persepsi Sesi 1-
2
sebanyak 3 orang (33.3%)
dan pasien mampu
mengontrol halusinasi setelah
palaksanaan TAK: Stimulasi
Persepsi Sesi 1-2 sebanyak 8
orang (88.9%). Hasil uji
statistic wilcoxon pengaruh
TAK: Stimulasi Persepsi
terhadap kemampuan
mengontrol halusinasi
pendengaran pada pasien
skizofrenia didapatkan hasil
p=0.025
yang berarti pTAK yang
membuat pengetahuan pasien
semakin bertambah sehingga
membuat kemampuan
mengontrol halusinasi dapat
mengalami peningkatan.
Menurut
penelitian Ayu (2010) apabila
terapi aktivitas kelompok
dilatih secara terus menerus
memiliki pengaruh yang
cukup kuat dalam membantu
dilakukan sela
ANALISIS PICO

1.Problem
dari jurnal yang dibahas terkait defisit perawatan diri yg sudah dilakukan penelitian di RSUD ciamis
ruang mawar yang rata rata pasien didiagnosis stroke disertai hemiperese yg membuat pasien tidak
mampu melakukan perawatan diri akibat adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal dan sistem
saraf
sehingga sangat bergantung terhadap perawat untuk pemenuhan kebutuhan perawatan diri
didapatkan data 9 pasien dengan stroke 7 diantaranya mengalami hemiparese
kebutuhan yang dibantu perawat diantaranya
personal higiene seperti mencuci rambut dan menggosok gigi

2.Intervensi
intervensi keperawatan yg bisa diaplikasikan pada problem diatas diantaranya
- membantu activiti daili living
- membatu personal higiene
- melatih ROM pasif aktif
- membantu mobilisasi pasien/alih baring sesuai jadwal

3.Comparation
jurnal keperawatan gambaran kepuasan keluarga pasien stroke pada pemenuhan personal higiene di
ruang mawar rumah sakit daerah ciamis tahun 2018
dengan metode intervensi pendekatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pasien dengan kasus stroke
disertai hemiparese yang membutuhkan bantuan terutama untuk personal higiene, pemenuhan
nutrisi, pememenuhan kebutuhan mobilisasi , latihan ROM aktif pasif dengan tujuan mencegah
pasien defisit perawatan diri, decubitus, kontraktur dan sebagainya

4.Outcome
harapan dengan mengaplikasikan intervensi pemenuhan kiebutuhan perawatan diri pada pasien
stroke dengan hemiparese pasien mampu terpenuhi kebutuhan personal higiene terutama mencuci
rambut dan menggosok gigi
selain itu juga membantu memenuhi kebutuhan mobilitas serta latihan ROM untuk mencegah
kontraktur ataupun menurunya fungsi otot dan sendi gerak dan juga decubitus

Anda mungkin juga menyukai