Anda di halaman 1dari 5

a tentang project saya yang terbaru

Bayangkan jika suku suku di Indonesia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah
masing masing !
Karena itulah dibuat Bahasa Indonesia sebagai bahasa general, bahasa persatuan yang dipahami
oleh setiap suku di Indonesia sehingga mereka bisa berkomunikasi diantaranya.
Begitu juga dengan PLC, meskipun beda brand yang notabene beda protokol tetapi antar PLC
yang sama atau beda brand bisa berkomunikasi dengan protokol standard yang ditetapkan,
misalnya : OPC, Modbus, DeviceNet, Foundation Fieldbus, Profibus, Profinet, dsb.
Tulisan di atas hanya sedikit intermezzo untuk menjelaskan bagaimana pentingnya sebuah
protokol.
Untuk artikel berikut, berdasarkan project saya yang terbaru ; dimana terdapat dua node yang
jaraknya cukup jauh dan antar node tersebut harus bisa berkomunikasi dua arah. Jadi intinya
adalah bagaimana mengkomunikasikan antara dua node / dua station yang jaraknya lumayan
jauh (sekitar 5 km) dengan PLC sebagai master controllernya, dalam hal ini menggunakan
Simatic S7300.
Selain bercerita tentang project, artikel ini juga bercerita tentang bagaimana caranya dua PLC
bisa berkomunikasi dengan menggunakan profibus sebagai protokol.
Arsitektur Sistem :

Fokus di artikel ini adalah lebih ke bagaimana membangun komunikasi antar PLC dengan
profibus sebagai protokolnya.

Menurut yang saya tahu, ada tiga cara komunikasi menggunakan profibus :
- Komunikasi master slave
- Menggunakan DP/DP Coupler
- S7 FMS Connection
Dan untuk artikel kali ini, saya menggunakan cara komunikasi master slave. Mengapa saya
memilih cara ini ? karena menurut saya cara ini lebih simple baik itu dari sisi additional
hardware maupun configuration dan programmingnya.
Tutorial singkat dari saya :
- PLC A dan PLC B harus berada dalam satu project Simatic Manager

- Salah satu PLC harus mengalah menjadi slave, dalam hal ini PLC B sebagai DP slave.
Bisa di set konfigurasinya di hardware config.

- Set konfigurasi local address di sisi PLC B

- Set hardware config di sisi PLC A (Master DP)


Dilakukan dengan menambah object CPU 31x di pre-configured station, setelah itu set partner
address dalam hal ini berarti address di sisi PLC A.
Address di local dan partner itulah yang nantinya digunakan untuk pertukaran data.

- Untuk sisi programming, menggunakan library bawaannya S7, SFC14 dan SFC15

- Programming di kedua sisi PLC A dan PLC B

LADDR untuk PLC A yaitu W#16#32 (hexadecimal), karena tadi saya set address untuk I/O
partner address adalah 50 (decimal), sedangkan untuk PLC B yaitu W#16#64 (hexadecimal)
karena local address yang saya set adalah 100 (decimal).
Untuk PLC A dan PLC B, data yang akan dikirim diletakkan di DB 1 dengan panjang byte yaitu
10. Sedangkan data yang akan diterima diletakkan di DB 2 juga dengan panjang byte yang sama.

Semoga artikel ini bermanfaat dengan adanya artikel ini menambah satu cara lagi untuk
berkomunikasi antar PLC S7, baik itu melalui MPI, Profibus DP, atau dengan Profinet.

Anda mungkin juga menyukai