Beda Profbus PA dengan Fieldbus

Maaf saya terlambat tidak mengikuti diskusi tentang persamaan dan perbedaan
antara Foundation Fieldbus (FF) dengan Profbus PA yang telah didiskusikan antara
Pak Waskita, Pak Arev, dll Akan tetapi demi untuk saling berbagi informasi!
pengetahuan, saya akan "oba memberikan masukan berdasarkan info yang saya
dapat dari berbagai sumber yang bisa dipertanggung #a$abkan
Persamaan antara Foundation Fieldbus (FF) dengan Profbus PA adalah%
& 'piritnya sama yaitu saving "able ! multidroping feld devi"es
( )ipakai untuk proses kontinyu ("ontinuous pro"ess), bukan untuk proses dis"rete
(on*o+)
Perbedaannya antara lain%
Profbus PA% Field devi"e baru yang berbasis Profbus PA ,tidak bisa, langsung
ditambahkan dalam segment Profbus PA tanpa shut do$n pro"ess! "ontrol system
dan tanpa konfgurasi segment terlebih dahulu
Foundation Fieldbus% Field devi"e baru yang berbasis Foundation Fieldbus ,bisa,
langsung ditambahkan dalam segment Foundation Fieldbus tanpa shut do$n
pro"ess! "ontrol system (plug and play, auto dete"tion)
Profbus PA% Pengalamatan (addressing) Profbus PA memerlukan manual hard$are
dan setting konfgurasi -esalahan dapat mengakibatkan segment Profbus PA tidak
bisa beker#a
Foundation Fieldbus% Pengalamatan (addressing) Foundation Fieldbus se"ara
otomatis, mengurangi kesalahan orang (human error)
Profbus PA% Profbus PA memerlukan gate$ay ke Profbus )P sebelum data dari
Profbus PA sampai ke .ontrol 'ystemnya 'ehingga menambah single point of
failure dan mengurangi un#uk ker#anya 'ehingga menambah biaya, $aktu
engineering, kompleksitas gambar, peker#aan konfgurasi 'ehingga menambah
biaya proyek dan $aktu
Foundation Fieldbus% Foundation Fieldbus ,tanpa, memerlukan gate$ay untuk
sampai ke .ontrol 'ystemnya 'ehingga biaya lebih rendah, $aktu engineering
lebih pendek, minimum single point of failure
Profbus PA% /anya menyediakan pengendalian ("ontrol loop) sentral dari "ontroller
).'nya
Foundation Fieldbus% Menyediakan 0eksibilas yakni bisa pengendalian ("ontrol loop)
sentral di "ontroller ).'nya, dan "ontrol di lapangan ("ontrol loop ter#adi dari
transmitter FF langsung ke .ontrol valve FF dikontrol oleh P1) fun"tion blo"k yang
ada di salah satu dari feld devi"es tsb) 'ehingga un#uk ker#a lebih baik dan kualitas
pengendaliannya lebih baik
Profbus PA% Memerlukan banyak message untuk mengendalikan satu "ontrol loop
dibandingkan Foundation Fieldbus 1ni membatasi #umlah feld devi"es 'e"ara
praktis, satu Profbus PA segment bisa dihubungkan 2 feld devi"es atau kurang
Berdasarkan info dari pemakai, &3 devi"es per segment $aktu tunda untuk "ontrol
loop agak lama dibandingkan Foundation Fieldbus
Foundation Fieldbus% 4idak memerlukan banyak message untuk mengendalikan satu
"ontrol loop, sehingga mengutamakan deterministi" fa"tor 5ebih banyak feld
devi"es yang dihubungkan dalam satu segment Foundation Fieldbus dari pada
Profbus PA
Profbus PA% saat ini belum menyediakan peralatan analyti"al karena "ontrollernya
menghadapi la"k of profle Profle untuk devi"es yang didukung sering la"k of
paramater agar devi"es tsb beker#a dengan baik
Foundation Fieldbus% sudah menyediakan analyti"al berbasis Foundation Fieldbus
Profbus PA% satu alat konfgurasi ,tidak dapat, dipakai untuk mengkonfgurasi
berbagai merek Profbus PA )evi"es /anya bisa mengkonfgurasi berbagai Profle
/anya alat konfgurasi devi"e yang disediakan oleh vendor tsb sa#alah yang bisa
melakukan konfgurasi spesifk parameter devi"enya )engan kata lain, pengguna
harus punya alat konfgurasi dari setiap Profbus PA devi"es yang ada di plant
Foundation Fieldbus% satu alat konfgurasi bisa dipakai untuk berbagai merek
Foundation Fieldbus devi"e
Profbus PA% 6ika anda mempunyai multiple Profbus PA segment yang dihubungkan
pada link bo7es, maka anda harus menghubungkan alat konfgurasinya langsung ke
masing*masing segment untuk melakukan konfgurasi Profbus PA devi"e
Foundation Fieldbus% tidak harus menghubungkan alat konfgurasi ke masing*
masing segment untuk melakukan konfgurasi Foundation Fieldbus devi"e $alaupun
memakai multiple Foundation Fieldbus segment
'alam,
8anang 'uprapto
P4.ontrol 'ystems
$$$pt"s"oid
Bayangkan jika suku suku di Indonesia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah
masing masing !
Karena itulah dibuat Bahasa Indonesia sebagai bahasa general, bahasa persatuan yang dipahami
oleh setiap suku di Indonesia sehingga mereka bisa berkomunikasi diantaranya.
Begitu juga dengan PLC, meskipun beda brand yang notabene beda protokol tetapi antar PLC
yang sama atau beda brand bisa berkomunikasi dengan protokol standard yang ditetapkan,
misalnya : OPC, odbus, !e"i#e$et, %oundation %ieldbus, Pro&ibus, Pro&inet, dsb.
'ulisan di atas hanya sedikit interme((o untuk menjelaskan bagaimana pentingnya sebuah
protokol.
)ntuk artikel berikut, berdasarkan proje#t saya yang terbaru * dimana terdapat dua node yang
jaraknya #ukup jauh dan antar node tersebut harus bisa berkomunikasi dua arah. +adi intinya
adalah bagaimana mengkomunikasikan antara dua node , dua station yang jaraknya lumayan
jauh -sekitar . km/ dengan PLC sebagai master #ontrollernya, dalam hal ini menggunakan
0imati# 01233.
0elain ber#erita tentang proje#t, artikel ini juga ber#erita tentang bagaimana #aranya dua PLC
bisa berkomunikasi dengan menggunakan pro&ibus sebagai protokol.
4rsitektur 0istem :
%okus di artikel ini adalah lebih ke bagaimana membangun komunikasi antar PLC dengan
pro&ibus sebagai protokolnya.
enurut yang saya tahu, ada tiga #ara komunikasi menggunakan pro&ibus :
5 Komunikasi master sla"e
5 enggunakan !P,!P Coupler
5 01 %0 Conne#tion
!an untuk artikel kali ini, saya menggunakan #ara komunikasi master sla"e. engapa saya
memilih #ara ini 6 karena menurut saya #ara ini lebih simple baik itu dari sisi additional
hard7are maupun #on&iguration dan programmingnya.
'utorial singkat dari saya :
5 PLC 4 dan PLC B harus berada dalam satu proje#t 0imati# anager
5 0alah satu PLC harus mengalah menjadi sla"e, dalam hal ini PLC B sebagai !P sla"e.
Bisa di set kon&igurasinya di hard7are #on&ig.
5 0et kon&igurasi lo#al address di sisi PLC B
5 0et hard7are #on&ig di sisi PLC 4 -aster !P/
!ilakukan dengan menambah obje#t 8CP) 29:; di pre5#on&igured station, setelah itu set partner
address dalam hal ini berarti address di sisi PLC 4.
4ddress di lo#al dan partner itulah yang nantinya digunakan untuk pertukaran data.
5 )ntuk sisi programming, menggunakan library ba7aannya 01, ; 0%C9< dan 0%C9. ;
5 Programming di kedua sisi PLC 4 dan PLC B
L4!!= untuk PLC 4 yaitu >?9@?2A -he:ade#imal/, karena tadi saya set address untuk I,O
partner address adalah .3 -de#imal/, sedangkan untuk PLC B yaitu >?9@?@< -he:ade#imal/
karena lo#al address yang saya set adalah 933 -de#imal/.
)ntuk PLC 4 dan PLC B, data yang akan dikirim diletakkan di !B 9 dengan panjang byte yaitu
93. 0edangkan data yang akan diterima diletakkan di !B A juga dengan panjang byte yang sama.
0emoga artikel ini berman&aat dengan adanya artikel ini menambah satu #ara lagi untuk
berkomunikasi antar PLC 01, baik itu melalui PI, Pro&ibus !P, atau dengan Pro&inet.
!alaman halaman ini kita bahas cara menggabungkan smart instrument dengan bus digital
berupa foundation field bus dengan bus digital tipe pro&ibus dp. 0eringkali dalam usaha
membuat otomasi industri berbasis PLC kita menghadapi masalah integrasi yang terkait dengan
perbedaan bus digital yang dipakai oleh piranti otomasi industri . Bus digital merupakan istilah
yang merujuk ke bus komunikasi guna mendukung komunikasi antar piranti otomasi industri,
misal ke PLC ke PLC. +enis fieldbus yang termasuk dalam kategori bus digital diantaranya
Foundation FieldBus, Fieldbus Profibus !P LO$ >ork )nitel7ay dan sebagainya.
Foundation Fieldbus merupakan standar yang bersi&at open standar . Foundation Fieldbus
seringkali disebut sebagai %% &oundation. 0edangkan profibus DP merupakan Fieldbus digital
yang beri&at propitieri.
Buna menggabungkan smart instrument dengan bus digital yang berbeda misalnya smart
instrument dengan bus digital foundation fieldbus dan smart instrument dengan digital bus
profibus dp maka kita harus terlebih dahulu memperhatikan dahulu tipe PLC sebagai piranti
otomasi industri yang kita pakai.