PENDAHULUAN
Jaringan industri biasanya menerapkan protokol fieldbus untuk real-time dan kontrol
terdistribusi dapat diandalkan untuk menghubungkan instrumen dan mesin di pabrik,
menciptakan sebuah sistem yang dapat dengan mudah dan andal dikontrol. Dengan
meningkatnya tingkat kompleksitas sistem, sebagian besar Fieldbuses ini berjuang untuk
memenuhi persyaratan platform interoperabilitas dan kinerja sistem. Hal ini mendorong
produsen peralatan terhadap komunikasi berbasis Ethernet yang dapat memberikan kinerja
tinggi, biaya rendah, dan tingkat tinggi interoperabilitas. Banyak standar fieldbus telah
terintegrasi ke dalam protokol Ethernet Industri untuk komunikasi real-time dan konektivitas
industri, sambil menjaga investasi dalam perangkat lunak fieldbus dan peralatan warisan pada
tingkat terendah dari kontrol. Karena pentingnya fieldbus dalam bidang industri masa kini,
akan dibahas dalam makalah ini apa itu fieldbus.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Fieldbus.
2. Mengetahui fitur yang dimiliki oleh Fieldbus.
3. Mengetahui spesifikasi Fieldbus (standart).
4. Mengetahui perbandingan Fieldbus dengan metode Komunikasi Konvensional.
5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Fielbus.
BAB II
PEMBAHASAN
Fieldbus adalah salah satu produk teknologi yang disepakati oleh 300 lebih
manufaktur instrumen. Konsep paling mendasar dari Teknologi Fieldbus adalah
pendistribution fungsi kontrol pada network LAN pada instrumentasi industri. Selain itu,
Fieldbus Fuondation memberikan definisi sebagai berikut: "Fieldbus adalah digital, dua arah,
link komunikasi multi-penurunan antara pengukuran cerdas dan perangkat kontrol". Fieldbus
secara bertahap menggantikan 4 sampai 20 mA sinyal instrumentasi standar yang digunakan
untuk mentransfer pengukuran dan pengendalian data antara ruang kontrol dan lantai pabrik.
Ini adalah salah satu dari beberapa jaringan area lokal yang didedikasikan untuk otomatisasi
industri. Fieldbus juga merupakan nama dari keluarga industri jaringan komputer protokol yang
digunakan untuk kontrol terdistribusi real-time, standar IEC 61158.
Sistem Fieldbus adalah sistem kendali yang menggunakan media komunikasi digital,
serial, dua arah, multidrop, dengan kecepatan transfer data 31.25kbps yang saling
menghubungkan peralatan lnstrument di lapangan seperti sensor, transmitter, aktuator dan
peralatan di level hirarki lebih tinggi seperti DCS. Fieldbus berfungsi seperti layaknya Local
Area Network di hirarki tingkat paling bawah yang mempunyai kemampuan untuk
mendistribusikan applikasi pengendalian diantara peralatan lnstrument di lapangan (misalnya:
Transmitter dengan Control Valve). Selain itu juga dapat mendistribusikan applikasi
pengendalian dari peralatan di hirarki level lebih tinggi (DCS) ke peralatan lnstrument di
lapangan. Lebih jauh lagi, Fieldbus dapat melakukan diagnostik lengkap dan manajemen
asset peralatan Instrument di lapangan sehingga dapat meningkatkan kehandalan kilang
(Plant Availability).
Masing-masing satu pasang kabel utama Fieldbus dari Sistem Utama (HostSystem) ke
lapangan disebut satu "Segment". Masing-masing segment terdiri dari kabel utama yang
disebut "Trunk dan dihubungkan secara paralel dengan kabel "Spur" ke masing-masing
peralatan lnstrument di lapangan seperti Transmitter dan Control Valve. Junction Box
diperlukan sebagai tempat untukmenghubungkan kabel utama "Trunk ke kabel "Spur" secara
parallel menggunakan Wiring Block. Kabel Fieldbus dalam satu segment dapat digunakan
untuk menyuplai listrik keperalatan lnstrument di lapangan dengan menggunakan "Power
Supply" dan "Power Conditioner".
Fieldbuses berbeda menawarkan set berbeda fitur dan kinerja. Sulit untuk membuat
perbandingan umum kinerja fieldbus karena perbedaan mendasar dalam metodologi transfer
data. Dalam tabel perbandingan di bawah itu hanya dicatat jika fieldbus tersebut biasanya
mendukung siklus pembaruan data 1 milidetik atau lebih cepat.
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa Foundation Fieldbus adalah yang paling sesuai
untuk pengendalian proses secara kontinyu dan digunakan oleh vendor-vendor DCS seperti:
Yokogawa, Emerson, ABB, Honeywell, Foxboro, yamatake, dll.
Perbedaan utama antara Sistem Fieldbus dan Sistem Analog Konvension aladalah
dalam hal pengkabelan. Dalam Foundation Fieldbus, daya listrik dan media komunikasi
terdapat dalam kabel yang sama, kecuali beberapa peralatan Instrument yang memerlukan
kabel listrik terpisah karena memerlukan daya yang lebih besar dan tegangan listrik yang
besar. Selain itu, dikarenakan mempunyai konfigurasi berupa jaringan, terdapat pengurangan
modul I/O, Modul Interface I/O dan panel marshalling.
Karena jumlah sensor yang lebih banyak dapat diintegrasikan didalam satu alat FF,
berdampak ke pengurangan jumlah peralatan lapangan dan/atau fitur diagnostik lanjut.
1. Komunikasi
Teknologi Foundation Fieldbus adalah berdasarkan Tag, berarti Host
akanmemeriksadan menetapkan peralatan berdasarkan Tag di dalam database dan
pengalamatan peralatan secara otomatis, sehingga pengurangan jam kerja didalam kegiatan
loop check dapat direalisasikan. Transfer data dalam bentuk digital murni, telah
menghilangkan kebutuhan untuk melakukan perubahan range dan kalibrasi ulang yang
dikarenakan pergeseran nilai (drift). Dikarenakan akurasi yang lebih tinggi dalam
pengendalian proses dapatmengurangi perubahan variabel proses dan mengurangi produk
yang hilang (lebih efisien).
2. Protokol
Foundation Fieldbus dapat menginformasikan data-data dari peralatan lnstrument di
lapangan, seperti Process Variabel, Status, Diagnostik, dll. Kemudian digabungkan dengan
kemampuan Sistem Utama (DCS) untuk mengolah data awal tersebut menjadi informasi
yang diperlukan untuk kehandalan kilang yang lebih tinggi dan mengurangi biaya perawatan.
Diperlukan personil yang terlatih dan mempunyai kemampuan untuk menangani
perkembangan teknologi Fieldbus dan menggali semua kelebihan dari teknologi tersebut.
3. Engineering
Proses desain Sistem Fieldbus hampir sama dengan desain Sistem Analog
Konvensional. Pada desain Sistem Analog Konvensional, lokasi peralatan lnstrument di
lapangan dan informasi susunan kabel (cable schedule) hanya digunakan pada saat desain
panel Marshalling. Desain sistem DCS dilakukan hanya berdasarkan "I/O List" dan prosedur
operasional proses, tidak berkaitan dengan cable schedule, lokasi peralatan lnstrument dan
"Junction Box" dilapangan.
Pada desain Sistem Fieldbus, detail dari kondisi lapangan, contohnya desainsegment,
mempengaruhi desain sistem DCS. Berarti desain, sistem DCS berkaitan erat dengan lokasi
peralatan, detail kabel, seperti detail dari desainsegment. Untuk mempermudah, desain
segment dapat disederhanakan dan apabila dimungkinkan, mengikuti kondisi yang sudah ada.
Apabila melampaui dari aturan-aturan yang ada misalnya jumlah maksimum peralatan FF
dalam satu segment, maka validasi dari desain segment tersebut perlu dilakukan.
Gambar 2.3 Perbedaan Utama antara Sistem Traditional dan Fieldbus
Pada awalnya kedua teknologi fieldbus dirancang mempunyai dua lapisan network
yaitu H1 dan H2, akan tetapi perkembangannya menuju arah yang agak berbeda.
Profibus menamakan network H1 sebagai ProfibusPA, dan lapisan network diatasnya
adalah ProfibusDP dan ProfibusFMS; sedangkan FF masih menggunakan H1 dan
disebut
sebagai FF-H1, dan mempunyai lapisan network diatasnya yaitu FF-HSE
(FOUNDATIONT
Fieldbus High Speed Ethernet), dimana kedua lapisan mempunyai protocol yang
sama (FF-HSE adalah FF-H1 yang di-encapsulate untuk bisa menggunakan Ethernet
dengan IP, TCP dan UDP). Perbedaan mencolok dari kedua protocol tersebut terletak
dimana FF lebih mementingkan factor ‘deterministism’ yang diperlukan untuk aplikasi
Process Control.
FF: satu alat konfigurasi bisa dipakai untuk berbagai merek Foundation
Fieldbus device.