Anda di halaman 1dari 13

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN KE- 11 : PERALATAN PERLINDUNGAN PROSES


Mata Kuliah : Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Dosen Pengampu: Irman Ansari Adlin.

PENGANTAR:

Pada proses industri khususnya kimia banyak peralatan proses yang


dioperasikan dengan tekanan dan temperatur yang medium hingga tinggi.
Dalam pengoperasiannya sering terjadi perobahan kondisi operasional
baik yang disebabkan faktor bahan baku, energi atau kondisi peralatan
lainnya seperti peralatan instrumentasi, electrical ataupun yang lainnya.
Walaupun dalam setiap peralatan proses selalu dirancang alat pengendali
proses (Controller) namun ada kemungkinan terjadi kondisi operasional
uncontrolled (diluar kendali) maka untuk menjaga kondisi peralatan
proses terproteksi maka diperlukan alat pengaman yang sering disebut
dengan pressure safety valve.
Pada modul pertemuan 9 ini kita akan bahas tentang :
a. Safety Device.
b. Istilah (Terminologi) pada Safety Device.
c. Perhitungan Pressure test.

TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
Memahami dan mengerti Pressure relieving Device, Istilah pressure
safety valve
Memahami secara detail rincian dari alat alat safety valve dan
perhitungan pressure test pada tangki
Untuk melindungi Peralatan proses dari kemungkinan terjadi
abnormal yang dapat menyebabkan kerusakan diperlukan suatu alat
pengaman yang disebut: Process Relieving Device yaitu suatu peralatan
instrumentasi yang dipasang pada pipa atau vessel (Tangki, bejana) yang
jika terjadi kelebihan tekanan pada pipa atau vessel tersebut agar pipa
ataupun vessel (bejana) tersebut tidak pecah (Rusak, hancur), selain itu
juga untuk melindungi personnel (orang) yang bekerja pada area proses
tersebut. Maka dapat dikatakan pressure relieving valve dinamakan
sebagai Safety Device

DESKRIPSI MATERI:
Pengertian Safety Device
Sebagaimana telah dijelaskan diatas diatas, safety Device merupakan
alat pengaman terhadap suatu proses agar dalam proses tersebut tidak
akan menyebabkan kecelakaan bencana baik pada personel yang bekerja
maupun pada property proses perusahaan.
Gambar berikut menunjukkan peletakan posis peralatan dan salah satu
bentuk safety device.
a. Posisi peletakan pada peralatan
b. Salah satu jenis safety device

JenisJenis Katup Pengaman Tekanan


Relief Valve termasuk kelompok Pressure Relief Devices yang
merupakan peralatan mekanis yang berfungsi melindungi peralatan pabrik
dari tekanan berlebih (overpressure), dan dirancang untuk membuka
pada saat kondisi darurat atau keadaan abnormal untuk mencegah
meningkatnya tekanan fluida melebihi batas yang ditetapkan. Peralatan ini
juga dirancang untuk mencegah terjadinya kondisi vakum yang berlebihan
dalam suatu peralatan proses.
Tujuan pemasangan Pressure relief devices tidak hanya untuk keamanan
dan keselamatan kerja namun juga untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan, mencegah kehilangan bahan baku atau produk, mengurangi
jumlah down time, dan sebagainya.
Beberapa jenis dan definisi penting tentang katup pengaman tekanan yang
dipakai dalam standar industri pabrik yang berkaitan dengan pressure
relieve device yaitu sebagai berikut:
a. Relief Valve atau Pressure Relief Valve (PRV),
adalah suatu alat otomatis pembuang tekanan yang digerakan olah static
pressure upstream dari valve dan yang membuka valve secara proporsional
terhadap kenaikan tekanan diatas tekanan bukaan. Relief valve digunakan
terutama pada fluida cair seperti air atau minyak. Kapasitas Relief Valves
biasanya pada 10 atau 25 persen dari nilai overpressure tergantung pada
aplikasinya.
b. Safety Valve atau Pressure Safety Valve (PSV), adalah suatu alat
otomatis pembuang tekanan yang digerakkan oleh static pressure upstream
dari valve dengan ciri membuka penuh atau poping. Safety valve digunakan
terutama pada fluida gas atau uap.
c. Safety Relief Valve (SRV), adalah suatu alat otomatik pembuang
tekanan yang cocok untuk dipergunakan baik sebagai safety valve
maupun sebagai relief valve tergantung pada penggunaannya.

Proses Mekanisme kerja Relief valve, dan safety Valve


1. Relief valve
Pressure relief Valve adalah jenis valve (katup) yang digunakan untuk
mengontrol atau membatasi tekanan dalam sistem atau vessel yang
disebabkan proses abnormal, atau kegagalan peralatan instrumen atau
karena kebakaran. Tekanan fluida yang berlebih tersebut dilepaskan
mengalir melalui bagian tambahan dari sistem proses ke lingkungan.
Valve relief dirancang atau diatur untuk membuka pada tekanan set yang
telah ditetapkan untuk melindungi pipa dan peralatan lainnya agar tidak
mengalami tekanan yang melebihi batas desain peralatan tersebut. Ketika
tekanan setting proses terlampaui, katup relief menjadi "jalur yang paling
kecil resistensi". Karena sebagai katup yang dipaksa terbuka dan sebagian
fluida yang dialirkan melalui rute tambahan.
Fluida yang dialihkan (bisa berupa cair, gas atau campuran cairan-gas)
biasanya disalurkan melalui sistem perpipaan yang dikenal sebagai flare
header or relief header, flare gas (Gas Buang) dirancang dengan ditinggikan
sehingga fluida yang keluar biasanya dibakar dan gas pembakaran yang
dihasilkan dilepaskan ke atmosfer. Karena fluida dialihkan pada valve
tersebut maka tekanan di dalam tangki atau peralatan lainnya tidak akan
naik lagi. Setelah mencapai tekanan resetting valve, valve (katup) akan
menutup.
Perbedaan tekanan antara setting pressure dan seat pressure disebut:
blowdown. Blowdown ini biasanya dinyatakan sebagai persentase dari
tekanan yang ditetapkan dan mengacu pada berapa banyak tekanan yang
dibutuhkan untuk menurunkan disc pada dudukan valve (reseats valve).
blowdown dapat bervariasi dari sekitar 2-20%, dan beberapa katup
memiliki blowdowns disesuaikan.
Dalam sistem bertekanan tinggi, direkomendasikan outlet katup
dibuang ke atmosfir ( udara terbuka). Pada sistem di mana outlet
terhubung ke pipa, pembukaan katup akan memberikan tekanan pada
sistem perpipaan katup tersebut. Hal ini berarti bahwa katup tidak akan
kembali pada dudukannya setelah tekanan yang ditetapkan tercapai. Sistem
ini sering disebut "diferensial" dari relief valve digunakan. Ini berarti
bahwa tekanan hanya bekerja pada daerah yang jauh lebih kecil dari daerah
bukaan katup. Jika katup dibuka, tekanan yang harus diturunkan sangat
besar sebelum katup menutup dan juga tekanan outlet katup dapat dengan
mudah menjaga katup terbuka.
Pada beberapa kasus, fungsi relief valve dilakukan dengan memasang
valve bypass untuk mengembalikan discharge (keluaran) semua atau
sebagian fluida dari pompa atau kompressor ke reservoir tangki atau inlet
dari pompa atau kompressor. Sistem ini berfungsi untuk menjaga pompa
ataupun kompressor dari tekanan berlebih. Pada sistem bypass valve ini,
path (jalurnya) dirancang bisa merupakan bagian dari pompa atau
kompressor dan atau eksternal dari peralatan tersebut.
Pada kasus yang lain, Peralatan diproteksi dari tekanan vacuum yang
lebih rendah dari Desain peralatan terpasang. Untuk kasus seperti ini
digunakan vacuum relief valve yang berfungsi untuk membuka valve jika
tekanan proses lebih rendah dari setting low pressure sehingga udara
masuk keperalatan untuk mengontrol tekanan vacuum.

2. Safety valve
Safety Valve adalah suatu alat safety yang bekerja secara otomatis yang
digerakkan oleh tekanan pada upstream valve dan akan terbuka dengan
cepat (snap acting). Secara umum prinsip kerjanya hampir sama dengan
relief valve yaitu adanya perobahan tekanan pada proses diluar kendali.
Yang berbeda hanya dari pembukaan valvenya saja. Jika relief perlahan
lahan (proporsional) disesuaikan dengan tekanan yang terjadi sedang safety
valve pembukaan valve terjadi dengan cepat langsung sampai bukaan 60 %
sehingga berdampak menimbulkan suara yang sangat kuat dari tangki atau
bejana proses tersebut.
Sebagaimana disebutkan diatas, kegunaan dari kedua katup ini
adalah untuk mengamankan tekanan yang berlebih terhadap air, uap
ataupun udara.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a) dan (b). Katup ini merupakan
kelengkapan rangkaian perpipaan yang mempunyai peranan penting untuk
menjaga dan mengamankan suatu peralatan maupun rangkaian perpipaan
pada waktu beroperasi. Kedua katup ini digunakan untuk melepaskan
(release) tekanan (pressure) pada suatu sistem agar tidak
membahayakan alat (equipment), personel yang sedang bekerja, dan
untuk kepentingan proses itu sendiri.
Safety valve dan Relieve valve dapat bekerja apabila terjadi tekanan yang
berlebih dalam suatu aliran, dengan sendirinya secara otomatis safety valve
akan membuang tekanan yang berlebih tersebut.
Perbedaan antara safety valve dan pressure relief dapat ditinjau dari 2
hal yaitu
1. Pada penggunaan fluidanya.
a. Safety valve) digunakan untuk fluida gas,
b. Relieve valve digunakan untuk fluida cair.
2. Mekanisme atau cara kerja valve itu sendiri,
a. Relieve valve akan membuka perlahan- lahan apabila terjadi
kelebihan (excess) pressure dan akan menutup kembali apabila
pressure telah kembali normal.
b. Safety valve, akan membuka valve sangat cepat, bisa langsung
bukaan 60% apabila terjadi excess pressure yang besar, dan akan
mengeluar bunyi yang besar, dan akan menutup kembali apabila
pressure telah berada dibawah pressure normal (set point).
Safety valve dan relieve valve selain untuk proses juga digunakan
sebagai pengaman mesin fluida, dimana katup pengaman (safety valve)
melindungi mesin fluida tersebut dari tekanan yang tidak stabil akibat
adanya tekanan yang berlebih pada sistem perpipaan, diantaranya
melindungi pompa, instrument serta peralatan yang berada dalam satu
rangkaian.
Antara kedua valve ini terdapat penggunaan istilah yang seringkali
tertukar satu sama lain. Kadang Relieve valve dianggap Safety valve dan
kadang juga Safety valve dianggap Relieve valve. Namun, sebenarnya
perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu sendiri yang tersebut
diatas.

(a) Safety Valve


(b) Relieve valve

Selain valve diatas, pada industri banyak juga menggunakan safety device
yang juga merupakan bagian dari type relief valve diantaranya:
a. Rupture disc.

Rupture disc dirancang untuk pecah apabila terjadi kelebihan tekanan


sebelum peralatanyang lebih berharga rusak/ pecah pada saat terjadi
over pressure. Bahan yang banyak dipakai untuk rupture disc adalah
aluminium, Nikel, dengan ketebalan antara 0,002 ~ 0,06 inchi.
Rupture disc dipakai pada proses dengan pertimbangan sebagai
berikut:
i. Untuk fluida yang sangat kental dimana akumulasi material,
Pembekuan atau penyumbatan dapat mengganggu operasi safety
valve.
ii. Sebagai alat untuk membuang atau melepaskan fluida dalam
jumlah besar pada sat terjadi kebakaran atau kondisi darurat
lainnya sesudah safety valve terbuka.
iii. Sebagai pencegah terjadinya ledakan pada saat rupture disc
pecah maka tekanan akan turun dengan cepat dalam waktu yang
singkat.
iv. Dipasang bersama sama dengan relief valve sebagai back

b. Pilot operated safety valve.

Pilot Operated valve mempunyai keunggulan dibandingkan dengan


safety valve biasa, antara lain yaitu:
i. Kapasitasnya lebih besar untuk ukuran valve yang sama.
ii. Pilot operated valve relief valve mengontrol tekanan yang ada
diatas main piston, main valve akan tertutup karena ada
perbedaan tekanan.
i. Pada saat set pressure tercapai, tekanan diatas main main
piston akan venting melalui pilot valve sehinggaterbuka.

c. Breather safety valve

Dua Katup Ganda

Breather valve terdiri dari 2 katup ganda yaitu:


i. Pressure relief valve
ii. Vacuum relief valve
Pada saat Pengisian ke Tangki (Pump In).
Breather valve sering dijumpai pada storage (Tangki) berfungsi sebagai
alat pernafasan bagi tangki. Pada saat pengisian tangki maka vapour yang
ada pada tangki akan mampet dan bila tidak ada breather valve maka tangki
ini bisa meledak atau pecah.
Fungsi breather valve : valve akan membuang vapour yang ada didalam
tangki ke udara luar (atmosfir).
Pada saat p;engeluaran dari tanki (Pump out)
Pada saat pump out maka akan terjadi vacuum pada tangki yang
mengakibatkan tangki rusak bentuknya (penyok ke dalam).

Istilah Istilah Teknis pada Pressure safety valve.


Ada beberapa istilah atau terminologi terkait dengan katup pengaman
(safety valve) yang harus dipahami karena terkait dengan aplikasi
pengontrolan pada proses. Istilah teknis tersebut yaitu:
a. Set Pressure.
Yaitu: Tekanan yang masuk dimana pressure safety valve (PSV) akan
terbuka apabila setting pressurenya tercapai.

b. Over Pressure.
Yaitu: Tekanan yang melampaui setting pressure pada Pressure
relieving device.
c. BlowDown.
Yaitu: Perbedaan tekanan antara tekanan untuk membuka (set
Pressure) dan tekanan untuk menutup ( resetting pressure) pada
pressure relief device dan dinyatakan dalam persentase dari set
pressure.
d. Maximum allowable working pressure (MAWP)
Yaitu: Kode konstruksi dari suatu vessel (Bejana). MAWP ditentukan
oleh bahan (material), ketebalan, kondisi servis dari peralatan
tersebut.
e. Operating Pressure
Operating pressure dari suatu vessel adalah tekanan yang dinyatakan
Psig yang besarnya beberapa persen dibawah MAWP (umumnya
berkisar 10 ~ 20 %).
f. Back Pressure
Yaitu:Tekanan pada discharge pada pressure relief valve.
g. Accumulation
Yaitu: Penambahan tekanan pada vessel sehingga melampaui MAWP
selama valve melepaskan fluida. Item ini dinyatakan dalam persen
dari tekanan atau dalam Psig.
Daftar Pustaka:
1. Marc Hellemans , The Safety Relief Valve Handbook, Design and Use
of Process safety Valves to ASME and International Codes and
Standards, Elsevier, 2009.
2. Cliffords Matthews, Pressure relief valve, 1st Edition Proffesional
Engineering Publishing Limited London and Bury St Edmunds, 2004

Anda mungkin juga menyukai