PENGANTAR:
TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
Memahami dan mengerti Pressure relieving Device, Istilah pressure
safety valve
Memahami secara detail rincian dari alat alat safety valve dan
perhitungan pressure test pada tangki
Untuk melindungi Peralatan proses dari kemungkinan terjadi
abnormal yang dapat menyebabkan kerusakan diperlukan suatu alat
pengaman yang disebut: Process Relieving Device yaitu suatu peralatan
instrumentasi yang dipasang pada pipa atau vessel (Tangki, bejana) yang
jika terjadi kelebihan tekanan pada pipa atau vessel tersebut agar pipa
ataupun vessel (bejana) tersebut tidak pecah (Rusak, hancur), selain itu
juga untuk melindungi personnel (orang) yang bekerja pada area proses
tersebut. Maka dapat dikatakan pressure relieving valve dinamakan
sebagai Safety Device
DESKRIPSI MATERI:
Pengertian Safety Device
Sebagaimana telah dijelaskan diatas diatas, safety Device merupakan
alat pengaman terhadap suatu proses agar dalam proses tersebut tidak
akan menyebabkan kecelakaan bencana baik pada personel yang bekerja
maupun pada property proses perusahaan.
Gambar berikut menunjukkan peletakan posis peralatan dan salah satu
bentuk safety device.
a. Posisi peletakan pada peralatan
b. Salah satu jenis safety device
2. Safety valve
Safety Valve adalah suatu alat safety yang bekerja secara otomatis yang
digerakkan oleh tekanan pada upstream valve dan akan terbuka dengan
cepat (snap acting). Secara umum prinsip kerjanya hampir sama dengan
relief valve yaitu adanya perobahan tekanan pada proses diluar kendali.
Yang berbeda hanya dari pembukaan valvenya saja. Jika relief perlahan
lahan (proporsional) disesuaikan dengan tekanan yang terjadi sedang safety
valve pembukaan valve terjadi dengan cepat langsung sampai bukaan 60 %
sehingga berdampak menimbulkan suara yang sangat kuat dari tangki atau
bejana proses tersebut.
Sebagaimana disebutkan diatas, kegunaan dari kedua katup ini
adalah untuk mengamankan tekanan yang berlebih terhadap air, uap
ataupun udara.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a) dan (b). Katup ini merupakan
kelengkapan rangkaian perpipaan yang mempunyai peranan penting untuk
menjaga dan mengamankan suatu peralatan maupun rangkaian perpipaan
pada waktu beroperasi. Kedua katup ini digunakan untuk melepaskan
(release) tekanan (pressure) pada suatu sistem agar tidak
membahayakan alat (equipment), personel yang sedang bekerja, dan
untuk kepentingan proses itu sendiri.
Safety valve dan Relieve valve dapat bekerja apabila terjadi tekanan yang
berlebih dalam suatu aliran, dengan sendirinya secara otomatis safety valve
akan membuang tekanan yang berlebih tersebut.
Perbedaan antara safety valve dan pressure relief dapat ditinjau dari 2
hal yaitu
1. Pada penggunaan fluidanya.
a. Safety valve) digunakan untuk fluida gas,
b. Relieve valve digunakan untuk fluida cair.
2. Mekanisme atau cara kerja valve itu sendiri,
a. Relieve valve akan membuka perlahan- lahan apabila terjadi
kelebihan (excess) pressure dan akan menutup kembali apabila
pressure telah kembali normal.
b. Safety valve, akan membuka valve sangat cepat, bisa langsung
bukaan 60% apabila terjadi excess pressure yang besar, dan akan
mengeluar bunyi yang besar, dan akan menutup kembali apabila
pressure telah berada dibawah pressure normal (set point).
Safety valve dan relieve valve selain untuk proses juga digunakan
sebagai pengaman mesin fluida, dimana katup pengaman (safety valve)
melindungi mesin fluida tersebut dari tekanan yang tidak stabil akibat
adanya tekanan yang berlebih pada sistem perpipaan, diantaranya
melindungi pompa, instrument serta peralatan yang berada dalam satu
rangkaian.
Antara kedua valve ini terdapat penggunaan istilah yang seringkali
tertukar satu sama lain. Kadang Relieve valve dianggap Safety valve dan
kadang juga Safety valve dianggap Relieve valve. Namun, sebenarnya
perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu sendiri yang tersebut
diatas.
Selain valve diatas, pada industri banyak juga menggunakan safety device
yang juga merupakan bagian dari type relief valve diantaranya:
a. Rupture disc.
b. Over Pressure.
Yaitu: Tekanan yang melampaui setting pressure pada Pressure
relieving device.
c. BlowDown.
Yaitu: Perbedaan tekanan antara tekanan untuk membuka (set
Pressure) dan tekanan untuk menutup ( resetting pressure) pada
pressure relief device dan dinyatakan dalam persentase dari set
pressure.
d. Maximum allowable working pressure (MAWP)
Yaitu: Kode konstruksi dari suatu vessel (Bejana). MAWP ditentukan
oleh bahan (material), ketebalan, kondisi servis dari peralatan
tersebut.
e. Operating Pressure
Operating pressure dari suatu vessel adalah tekanan yang dinyatakan
Psig yang besarnya beberapa persen dibawah MAWP (umumnya
berkisar 10 ~ 20 %).
f. Back Pressure
Yaitu:Tekanan pada discharge pada pressure relief valve.
g. Accumulation
Yaitu: Penambahan tekanan pada vessel sehingga melampaui MAWP
selama valve melepaskan fluida. Item ini dinyatakan dalam persen
dari tekanan atau dalam Psig.
Daftar Pustaka:
1. Marc Hellemans , The Safety Relief Valve Handbook, Design and Use
of Process safety Valves to ASME and International Codes and
Standards, Elsevier, 2009.
2. Cliffords Matthews, Pressure relief valve, 1st Edition Proffesional
Engineering Publishing Limited London and Bury St Edmunds, 2004