Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Etilen


Etilen (etena H2C=H2) dengan berat molekul 28,05
merupakan senyawa hidrokarbon olefinik yang paling ringan,
cairan tidak berwarna, gas yang mudah terbakar, berbau manis.
Senyawa ini terdapat dalam gas alam,minyak bumi kotor, atau
deposit bahan bakar fosil lainnya. Namun etilen dapat juga
diperoleh dalam jumlah besar dari berbagai proses thermal dan
katalitik suhu tinggi dengan fraksi – fraksi gas alam dan minyak
bumi sebagai bahan bakunya (Malik, 2012).
Produk turunan lainnya yang dapat dihasilkan etilen
seperti produk-produk antaranya yang berupa Ethylene glycol,
Ethyle benzene, Ethylene dichloride, Ethylene dibromide, Ethyl
alcohol, Vinyl acetate, Ethyl chloride, dan produk hilirnya berupa
Polyethylene. Produk-produk turunan dari etilen ini didapat
dengan mereaksikan etilen dengan bahan kimia lainnya melalui
beberapa jenis reaksi seperti polimerisasi, oksidasi, klorohidrasi,
brominasi, klorinasi, hidrasi, alkilasi dan sebagainya.

2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Etilen


Proses pembuatan etilen selalu mengalami
pengembangan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan etilen
merupakan produk yang penting dalam dunia petrokimia. Bahan
baku yang sering digunakan berasal dari turunan minyak bumi
yang ada didalam negeri.

Universitas Pamulang
3
4

Indonesia hanya memiliki satu perusahaan yang


memproduksi etilen yakni PT. Chandra Asri Petrochemical.
Perusahaan tersebut memproduksi sebanyak 860.000.000
kg/tahun. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa pada tahun
2023, produksi etilen di Indonesia yaitu sebanyak 860.000.000
kg/tahun..
(Chandra Asri Petrochemical, 2016)

2.1.3 Proses-Proses Produksi Etilen


Proses-proses yang digunakan untuk memproduksi
ethylene antara lain:
1. Thermal Cracking
Reaksi perengkahan merupakan reaksi pemecahan
rantai karbon pada suhu yang cukup tinggi. Reaksi dilakukan
dalam reaktor pipa atau langsung di dalam suatu furnace.
Reaksi perengkahan terjadi pada suhu di atas 637 0C tanpa
katalis dan tekanan atmosferis. Setelah keluar dari reaktor,
produk didinginkan secara mendadak dan kemudian
dimurnikan untuk mendapatkan produk dengan kemurnian
yang diinginkan.Pada proses ini pengaturan kondisi operasi,
terutama pengaturan pemberian panas, sangat diperhatikan
dimaksudkan agar pembentukan produk ulang diinginkan
dapat maksimal. Suhu produk keluar sekitar 1800 0F (850
0
C) didinginkan mendadak pada alat penukar panas hingga
suhu di bawah suhu 640 C. Untuk proses pemurnian
produk dilakukan pada suhu rendah.

Reaksi :

4C2H6 2CH4 + C2H4 + C4H10 + H2


Etana Metana Ethylene Butana Hidrogen

Universitas Pamulang
5

2. Dehidrasi Etanol
Dehidrasi adalah suatu proses pelepasan air dari
suatu senyawa (dalam hal ini etanol) dalam reaksi kimia
untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Teknologi ini
dimulai pada abad ke-18, ketika ditemukan bahwa etilen
dapat terbentuk dari etanol dengan cara melewatkannya
melalui alumina atau silika panas. Pada perkembangan
selanjutnya, penelitian hanya ditujukan pada katalis untuk
menghasilkan yield yang lebih tinggi. Mekanisme reaksi
yang terjadi sangat rumit dan belum dapat dimengerti. Tetapi
telah dapat dipostulatkan bahwa etanol yang terdehidrasi
tidak langsung menjadi etilen, tetapi melibatkan eter sebagai
reaktan intermediate dari proses.
C2H5OH C2H4 + H2O
2C2H5OH (C2H5)2O + H2O 2C2H4 + 2H2O
Formasi eter terjadi pada temperatur sekitar 230oC,
sedangkan ethylene dengan kandungan eter minimum terjadi
pada suhu 300 – 400oC. Practical yield proses ini biasanya
sekitar 94-99% dari theoretical yield. Unit purifikasi lebih
lanjut diperlukan guna mendapatkan ethylene dengan tingkat
kemurnian yang diinginkan konsumen.

2.2 Pemilihan Proses


Ada beberapa proses dalam pembuatan etilen yaitu proses
thermal cracking, dan proses dehidrasi etanol. Dari berbagai proses
pembuatan etilen yang ada, dalam pra rencana pembuatan pabrik etilen
ini, proses yang dipilih adalah proses thermal cracking. Pemilihan ini
berdasarkan atas pertimbangan seperti pada tabel 2.2.

Universitas Pamulang
6

Tabel 2.2. Perbandingan Proses Pembuatan Etilen

Proses

Parameter Thermal Dehidrasi


Cracking Etanol

Bahan Refinery Gas Ethanol


Baku
Tekanan 1 atm 1 atm
Temperatur 1000 oK 300-400 oC
Produk Metana Eter
Samping Butana
Hidrogen
Harga bahan - Bahan baku
Kelebihan baku
murah karena dapat diperbarui
merupakan - Suhu operasi
limbah relatif lebih
rendah
Katalis - Alumina
Reaksi Endotermis Endotermis
Konversi 95% 94%
Yield 94 - 99% 94 - 99%

(Sumber: Berdasarkan US Patent No. 0132723 A1 Th. 2008)

Universitas Pamulang
7

2.3 Kebutuhan Etilen di Indonesia

2.3.1 Impor Etilen


Berdasarkan data impor etilen dari Badan Pusat Statistik
(BPS) di Indonesia tertera dalam Tabel 2.3.1 sebagai berikut:
Tabel 2.3.1 Data Impor Etilen di Indonesia

Tahun Volume Impor (Ton)

2012 716.584,951

2013 628.278,390

2014 636.892,106

2015 705.633,378

2016 645.345,537

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2016(www.bps.go.id)

Dari data tersebut dapat digambarkan kedalam grafik


sebegai berikut :

Gambar 2.1. Data Impor Etilen Tahun 2012 hingga 2016

Universitas Pamulang
8

Dari data tersebut didapatkan kebutuhan impor pada


tahun 2023 melalui rata- rata dari data tersebut yaitu
sebanyak 607.935,418 ton/tahun

2.3.2 Ekspor Etilen


Berdasarkan data ekspor etilen dari Badan Pusat Statistik
(BPS) di Indonesia tertera dalam Tabel 2.3.2 sebagai berikut:
Tabel 2.3.2 Data Ekspor Etilen di Indonesia

Tahun Volume Ekspor (Ton)

2012 13.407.24

2013 11.680.104

2014 700.48

2015 19.145.638

2016 114.404.278

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2016(www.bps.go.id)

Dari data tersebut dapat digambarkan kedalam grafik


sebagai berikut:

Gambar 2.2 Data Ekspor Etilen dari tahun 2012 hingga 2016

Universitas Pamulang
9

Dari data tersebut didapatkan kebutuhan ekspor pada


tahun 2023 melalui rata- rata dari data tersebut yaitu
sebanyak 220.381,193 ton/tahun.

2.3.3 Produksi Etilen


Indonesia hanya memiliki satu perusahaan yang
memproduksi etilen yakni PT. Chandra Asri Petrochemical.
Perusahaan tersebut memproduksi sebanyak 860.000.000
kg/tahun. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa pada tahun
2023, produksi etilen di Indonesia yaitu sebanyak 860.000
ton/tahun.
(Chandra Asri Petrochemical, 2013)

2.3.4 Konsumsi Etilen


Etilen dapat digunakan sebagai monomer dari polietilen.
Polietilen yang merupakan bahan dasar dari pembuatan plastik
terbagi menjadi dua macam yaitu Linier Low Density
Polyethylene (LLDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE).
Berdasarkan produksi LLDPE dan HDPE di Indonesia dapat
ditentukan jumlah konsumsi etilen di Indonesia. Data produksi
LLDPE dan HDPE di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.3.4.
Selain digunakan sebagai monomer dari polietilen, etilen
juga digunakan sebagai bahan baku utama dari etilen oksida.
Indonesia memiliki pabrik yang menghasilkan etilen oksida yakni
PT. Polychem Indonesia. Pabrik tersebut memiliki kapasitas
produksi etilen oksida sebanyak 216.000 ton/tahun. Konversi etilen
untuk menjadi etilen oksida yaitu sebesar 15%. Untuk menghasilkan
kapasitas tersebut, dibutuhkan etilen sebanyak 1.440.000 ton/tahun.
100%
Etilen yang dibutuhkan = Konversi x Etilen Oksida yang dihasilkan
100%
Etilen yang dibutuhkan = x 216.000 ton/tahun
15%

Etilen yang dibutuhkan = 1.440.000 ton/tahun

Universitas Pamulang
10

Tabel 2.3.4 Data Konsumsi Etilen di Indonesia Setiap Tahun


Kapasitas Etilen yang digunakan (ton)
PT. Chandra PT. Lotte PT. Polychem
Jenis Total (ton)
Asri Chemical Titan Indonesia
Petrochemical
LLDPE 200.000 200.000 400.000
HDPE 136.000 250.000 386.000
Etilen Oksida 1.440.000 1.440.000
Total (ton) 2.226.000
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
konsumsi etilen di Indonesia yaitu sebanyak 2.226.000 ton/tahun.
(Chandra Asri Petrochemical, 2016)
2.4 Perhitungan Peluang Pasar
Peluang pasar etilen pada tahun 2023 yaitu:
Impor = 607.935,418 ton/tahun
Ekspor = 220.381,193 ton/tahun
Produksi = 860.000 ton/tahun
Konsumsi = 2.226.000 ton/tahun
Peluang Pasar = (Konsumsi + Ekspor) – (Produksi + Impor)
Peluang Pasar = (2.226.000 +220.381,193) – (860.000
+607.935,418)
Peluang Pasar =978.445,775 ton/tahun

2.5 Penentuan Kapasitas


Penentuan kapasitas produksi tidak hanya ditinjau dari peluang
pasar etilen saja, namun juga ditinjau dari kapasitas produksi pabrik
etilen lain. Berikut merupakan data kapasitas produksi etilen dari
pabrik etilen.

Universitas Pamulang
11

Tabel 2.5 Data Kapasitas Produksi Pabrik Etilen yang Sudah Ada

Perusahaan Lokasi Ton/tahun


Formosa Petrochemical Corporation Mailiao, Taiwan 2.935.000
Nova Chemicals Corporation Joffre, Alberta, Canada 2.811.792
Arabian Petrochemical Company Jubail, Saudi Arabia 2.250.000
ExxonMobil Chemical Company Baytown, TX, USA 2.197.000
ChevronPhillips Chemical Company Sweeny, TX, USA 1.865.000
Dow Chemical Company Terneuzen, Netherlands 1.800.000
Ineos Olefins & Polymers Chocolate Bayou, TX, USA 1.752.000
Yanbu Petrochemical Company Yanbu, Saudi Arabia 1.705.000
Equate Petrochemical Company Shuaiba, Kuwait 1.650.000
Braskem Triunfo, Brazil 200.000
Solvay Indupa Santo Andre, Brazil 60.000
Chandra Asri Petrochemical Indonesia 860.000
(Fan et al., 2013)
Jika ditinjau dari data tersebut, kapasitas produksi pabrik
etilen yang ditentukan berdasarkan perkiraan data peluang pasar
terhadap etilen pada tahun 2023 merupakan kapasitas yang termasuk
rentang kapasitas produksi dari Produsen etilen yang sudah ada di
dunia yaitu antara 60.000 sampai 2.935.000 ton/tahun.
Penentuan kapasitas produksi pabrik etilen disesuaikan dengan
Peluang pasar etilen dan kapasitas produksi rata-rata dari produsen
etilen yang sudah ada di dunia. Kapasitas ditentukan dengan cara
sebagai berikut.
Kapasitas pabrik = 11% x Peluang Pasar
Kapasitas pabrik = 11% x 978.445,775 ton/tahun
Kapasitas pabrik = 107.629,035 ton/tahun
Untuk pemilihan Kapasitas Pabrik dipilih 11% dari peluang
pasar pada tahun 2023 yaitu 100.000 ton/tahun.

Universitas Pamulang
12

2.6 Spesifikasi Bahan


Bahan baku dipilih dalam rancangan pabrik pembuatan
Etilen ini adalah Refinery gas yang mempunyai komposisi Metana
66.5% , Etana 33.07% dan propana 0.43%. Bahan baku diperoleh
dari PT. Badak NGL Bontang.

2.7 Kegunaan Produk


Adapun kegunaan produk utama ethylene adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku pembuatan polyethylene
2. Bahan baku pembuatan ethylene glikol
3. Sebagai refrigeran
4. Bahan baku pembuatan ethylene oksida

Sedangkan kegunaan produk samping yang berupa metana dan butana


adalah sebagai bahan bakar.

2.8 Pemilihan Lokasi


Penentuan lokasi pabrik sangat mempengaruhi kegiatan
pabrik, baik pada produksi maupun distribusi produk. Sehingga
dalam penentuan lokasi pabrik harus memberikan perhitungan biaya
produksi dan biaya distribusi yang minimum. Pada dasarnya ada 2
faktor yang menentukan dalam pemilihan lokasi pabrik yaitu:

2.8.1 Faktor Primer


a. Letak pabrik terhadap bahan baku dan daerah pemasaran
b. Tersedianya tenaga kerja
c. Tersedianya utilitas (sumber air dan tenaga listrik)

2.8.2 Faktor Sekunder


a. Harga tanah dan gedung
b. Kemungkinan perluasan pabrik
c. Iklim
d. Komunikasi

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pabrik etilen


ini direncanakan didirikan di Bontang, Kalimantan Timur.

Universitas Pamulang
13

Penetapan ini berdasarkan faktor-faktor pendukung sebagai


berikut:

a. Bahan baku
Bahan baku utama refinery gas dapat diperoleh dari
dalam negeri yaitu dari PT Badak NGL.
b. Pemasaran dan Transportasi
Pemasaran produk etilen yang akan didirikan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, diantaranya akan
dijual ke beberapa pabrik di Indonesia yang menggunakan
etilen sebagai bahan bakunya. Sarana transportasi yang
memadai sangat mendukung bagi kelancaran pemasaran
produk.
Lokasi pabrik yang akan didirikan ini berdekatan
dengan laut sehingga pengiriman produk bisa dengan kapal
laut maupun lewat jalur darat dengan truk sehingga akan lebih
mempermudah keperluan pengiriman produk baik domestik
maupun luar negeri.
c. Utilitas
Perlu diperhatikan sarana – sarana pendukung seperti
tersedianya air, listrik dan sarana lainnya sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan air proses
diambill dari air sumur. Sedangkan unit pengadaan listrik
dipenuhi oleh pembangkit listrik milik pabrik sendiri dan
bahan bakar dapat diambil dari sisa gas proses.
d. Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja untuk pabrik ini dapat dipenuhi
dari daerah Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya dimana
untuk tenaga ahli dan tenaga buruh kasar cukup tersedia. Hal
ini juga sekaligus untuk mengurangi pengangguran di daerah
tersebut.
e. Karakteristik Lokasi

Universitas Pamulang
14

Lokasi pabrik terletak di tepi pantai dalam dan dilindungi


pulaupulau kecil di depannya sehingga pantai menjadi tenang dan
terhindar dari. ombak besar. Ini memungkinkan proses loading
ethylene ke kapal dapat berjalan dengan aman.
f. Kebijakan Pemerintah

Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah Kota Bontang


akan mengembangkan industri maka Pemerintah sebagai
fasilitator akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam
perizinan, pajak, dan lain - lain yang menyangkut teknis
pelaksanaan pendirian suatu pabrik.
g. Buangan Industri
Buangan dari industri ini terlebih dahulu
diperlakukan sedemikian rupa, sehingga dampak yang
ditimbulkan oleh buangan industri ini terhadap lingkungan
sekitar dapat diperkecil seminimal mungkin dan tidak
merugikan serta mengganggu masyarakat sekitar pabrik.

Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai