Anda di halaman 1dari 17

BIOETANOL

Disusun Oleh :
Mia Widyaningsih (18/430308/PA/18821)
Remi Yulinar (18/430317/PA/18830)
BIOETANOL

Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi gula reduksi,


dan istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan etanol hasil
sintesis. Etanol merupakan senyawa organik yang sudah digunakan
sejak lama untuk berbagai peruntukan misalnya sebagai pelarut dan
reaktan untuk berbagai reaksi.
BEBERAPA SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIK DISAJIKAN DALAM
TABEL 1 (KIRK, 1951)
PABRIK BIOETANOL DI INDONESIA

Pasokan ethanol untuk BBN di Indonesia hanya mencapai 500 kiloliter/bulan


walaupun kita lihat data statistik, Tabel 2.2 menunjukan jumlah pabrik bioethanoldi Indonesia
cukup banyak dan kapasitas produksinya pun tinggi.

Tabel 2. 2 Pabrik bioethanol nasional dan kapasitas produksinya tahun


2008(Pusat Studi Energi UGM)
PROSES TERBENTUKNYA BAHAN BAKU
KARBOHIDRAT (NABATI) MENJADI BIOETHANOL

Gambar 2. 1 Diagram transformasi karbohidrat ke alkohol


BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL

1.) Alkohol dari Bahan Baku Nabati Karbohidrat

Gambar 1.1 Jagung, kentang dan singkong merupakan bahan baku


ethanol nabati

Proses pembuatan alkohol dengan bahan karbohidrat atau nabati


diawali dengan mengkonversikan karbohidrat menjadi gula
(glukosa).
BAHAN BAKU PEMBUATAN
BIOETANOL
2.) Alkohol Dari Bahan Baku Non Nabati atau Gula (glucose)

Proses pembuatan alkohol dari bahan baku nabati gula yaitu proses pembuatan
alkohol yang tidak memerlukan konversi dari karbohidrat menjadi glukosa. Hal
ini disebabkan bahan yang digunakan sudah mengandung glukosa. Adapun
tanaman yang mengandung bahan nabati gula (glukosa) antara lain tebu, tetes
tebu, sweet sorghum, buah-buah manis, air kelapa, dan lain-lain.

Gambar 1.2 Tebu salah satu bahan baku ethanol non nabati
PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL DENG
AN BAHAN UBI KAYU
1. Preparation atau proses persiapan.
Proses pembuatan bioethanol dimulai dengan menghancurkan
bahan baku hingga menjadi bubuk (mencuci, mengupas, memotong) .

2. Hidrolisis
Hidrolisis bertujuan memecah karbohidrat pada bahan baku menjadi glukosa agar
dapat difermentasi menjadi alkohol. Hidrolisis mencakup proses likuifikasi dan
sakarifikasi.

Reaksi kimia yang yang terjadi saat proses hidrolisis dapat dilihat pada reaksi kimia
dibawah ini :
PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL DEN
GAN BAHAN UBI KAYU
3. Fermentasi
Proses fermentasi (Fermentation Process)
bertujuan untuk mengubahglukosa (C6H12O6) menjadi ethanol (C25OH)
dengan bantuan ragi ( yeast) denganrumus reaksi kimia seperti di bawah
ini :

4. Distilasi
proses distilasi bertujuan untuk mendapatkan ethanol murni dengan kadar
air sangat rendah .
(Roehr,2001)
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL SKALA
INDUSTRI
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL SKALA
INDUSTRI
1.) Preparasi
Tahap ini dilakukan pretreatment yaitu berupa
penimbangan, pencucian, pemotongan, pengupasan, dan
penghancuran ubi kayu.

2.) Hidrolisis
Tahap hidrolisis dibagi menjadi 2 yaitu
Proses Perebusan (Boiling Process) dan
Proses Sakarifikasi (Saccharification)
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL SKALA
INDUSTRI
a.) Proses Perebusan (Boiling Process)
Bubur pati ( starch pulp) kemudian dimasak atau dipanaskan
dengan cara merebus menggunakan bejana tertutup (vessel )yang dilengkapi
dengan pemanas elektrik ( heater ) atau steam boiler sebagai media
penukar panas,sehingga pulp tersebut akan menjadi gel. Bahan campuran
kemudian dipanaskanhingga 130 0 C dalam 30 menit, kemudian didinginkan
hingga 95 dandipertahankan selama 1 jam.

b.) Proses sakarifikasi


sakarifikasi dimulai denganmemasukan bahan baku kedalam
bejana bertekanan ( pressure vessel) yangdilengkapi pengaduk, pemanas
dan pendingin. Bahan baku kemudian dicampurdengan air. Dalam proses ini
perlu diperhatikan pH dan Temperatur. TemperaturIdeal proses sakarifikasi
adalah 40 – 60 oC
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL SKALA
INDUSTRI
3.) Proses Fermentasi (Fermentation Process)
Proses fermentasi umumnya sama dengan proses sakarifikasi

perbedaanya adalah proses fermentasi menggunakan ragi dalam proses meru


bah glukosa menjadi etanol dan pengkondisian yang berbeda.

4.) Proses Destilasi ( Distillation Process)


bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada di dalam
alkohol yaitu dengan cara memisahkan alkohol dan air dengan cara
dipanaskan hingga temperatur uap ethanol. Hasil distilasi bioethanol dengan
kadar 70%.

5.) Dehidrasi
dehidrasi bertujuan untuk menghilangkan molekul air yang masih
tercampur dengan etanol sehingga diperoleh etanol murni. Dalam proses
ini terjadi proses retrifikasi I dan retrifikasi II.
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL SKALA
INDUSTRI
 Proses rektifikasi I (rectification process I)
memisahkan alkohol dari air dengan cara menambahkan media katalis
kapur(CaO), sebelum alkohol hasil proses distilasi masuk ke dalam menara rektifikasi
(rectification tower) terlebih dahulu alkohol melalui tangki yang berisi Kapur (CaO3).
 Proses retrifikasi II (rectification process II)
bertujuan sama dengan proses rektifikasi, yang membedakan hanya penggunaan
benzene sebagai katalis pengikat alkohol.

Mula-mula Alkohol hasil dari Proses Rektifikasi yang telahdiembunkan dengan


kondensor Dialirkan ke menara tingkat 1 (tower stage 1)secara bersamaan dialirkan juga
benzene ke dalam menara Rektifikasi II.Alkohol yang masih bercampur air kemudian
dicampur dengan benzene,yang kemudian dipanaskan dengan tempertur yang bebeda, maka
alkohol murni dan benzene akan menguap terlebih dahulu, sedangkan air tertinggal di
dasarmenara.
Kemudian campuran alkohol dan benzene dialirkan ke menara tingkat 2(tower
stage 2) yang dipanaskan dengan temperatur berbeda, maka benzene akanmenguap terlebih
dahulu, sedangkan alkohol tertinggal di dasar menara menjadialkohol murni.
KEUNTUNGAN BIOETANOL
Etanol yang dihasilkan dari proses
fermentasi dapat digunakan dalam berbagai
keperluan antara lain :
1. sebagai pelarut yang bersifat polar
2. desinfektan
3. bahan baku industri kimia ,bahan bakar dan sebagai
bahan minuman (beralkohol)

Pelczer (1988) menyatakan etanol merupakan sumber


energi yang dapat digunakan untuk campuran bahan
bakar konvensional, seperti gasohol.
DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-Dasar


Mikrobiologi, diterjemahkan oleh Hadioetomo, R. S., Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Roehr,M., 2001 , The Biotechnology of Ethanol : Classical
and Future Applications , Wiley-VCH, New York.
Wijaya, K., 2012, Revitalisasi Bahan Bakar Nabati, Pusat
Studi Energi UGM.
Wileys,J, and Sons.,1951, Kirk-Othmer Encyclopedya of
Chemical Technology.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai