Anda di halaman 1dari 29

Bab 1.

Pendahuluan

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Historis
Pemakaian atribut seismik dimulai sekitar akhir 1960-an seiring
dengan meningkatnya aktivitas pencarian anomali daerah terang
(bright-spots). Pada saat itu mulai disadari bahwa data
seismik dapat dimanipulasi displainya untuk mempermudah
interpretasi geologi.
Pada tahun 1960 - 1970an, atribut seismik yang umum
digunakan dalam ekplorasi dan eksploitasi minyak-gas bumi
hanyalah atribut amplitudo. Kesuksesan amplitudo sebagai
indikator langsung hidrokarbon (DHI) memotivasi pencarian
atribut seismik lainnya.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Atribut frekuensi merupakan sasaran penelitian berikutnya


karena disadari bahwa terdapat anomali atenuasi sinyal
seismik yang melalui reservoar gas. Hal ini terdeteksi
sebagai pergeseran ke frekuensi lebih rendah dari reflektorreflektor yang terletak dibawah reservoar. Pergeseran
tersebut sering dikenal dengan sebutan bayangan frekuensi
rendah.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Dalam usaha pencarian zona-zona bayangan tersebut, Balch


(1971) mencoba menjawab tantangan tersebut dengan
menguantifikasi dan mendisplai perubahan frekuensi tersebut
menggunakan sonogram berwarna.
Makalah Balch tersebut tercatat sebagai makalah berwarna
pertama di jurnal Geophysics. Meskipun dalam makalahnya
tersebut Balch hanya menampilkan atribut frekuensi, tapi
disitu juga mulai didiskusikan kemungkinan untuk
mendapatkan atribut lainnya.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Pekerjaan Balch tersebut kemudian ditindak-lanjuti oleh


Nigel Anstey (1972, 1973). Atribut utama yang diteliti oleh
Anstey tersebut adalah kuat refleksi, yang kembali
dikembangkan terutama untuk mendeteksi DHI. Arti penting
dari atribut ini adalah bahwa ia menghilangkan pengaruh
distorsi dari polaritas refleksi dan fasa wavelet dari
amplitudo seismik.
Hal ini mengakibatkan bright-spots lebih mudah terlihat
dan juga memungkinkan pembandingan relatif antar anomali
amplitudo. Selain kuat refleksi tersebut, Anstey juga mulai
mengenalkan atribut polaritas semu, kecepatan interval,
frekuensi interval, frekuensi diferensial dan stak koherensi
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Karena sangat langkanya teknologi pencetakan berwarna


pada tahun 1970-an tersebut, maka hasil penelitian Anstey
tersebut tidak terlalu dikenal luas oleh masyarakat geofisika
dunia. Meskipun begitu makalah-makalah Anstey tersebut
merupakan inspirator utama bagi terbitnya makalah seismik
atribut oleh Taner dan Sheriff (1977) dan Taner dkk. (1979).
Makalah Taner dan Sheriff tersebutlah yang umum dikenal
sebagai makalah pertama yang mempopulerkan kegunaan
atribut seismik dalam eksplorasi hidrokarbon.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Waktu terbitnya makalah Taner dan Sheriff tersebut juga


tepat, yaitu seiring dengan era krisis minyak dunia yang
memacu diterapkannya konsep seismik stratigrafi dan juga
dengan mulai dioperasikannya plotter berwarna generasi
pertama di dunia.
Meskipun makalah tersebut banyak menggunakan ide Anstey
misalnya dalam penurunan atribut kuat refleksi dan polaritas
semu, tapi secara keseluruhan makalah Taner dan Sheriff
tersebut dianggap sangat berperan dalam memperkenalkan ke
masyarakat luas perihal konsep atribut kompleks sesaat.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Konsep seismik stratigrafi mulai dipopulerkan pada tahun 1977


dengan dipublikasikannya AAPG Memoir 26 dimana dalam
memoir tersebut juga terdapat makalah Taner dan Sheriff (1977)
mengenai aplikasi atribut kompleks dalam analisis stratigrafi
tersebut.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa kedua metoda ini muncul
secara bersamaan. Peter Vail dkk. yang mengembangkan
konsep seismik stratigrafi, mengamati bahwa konsep seismik
atribut akan sangat berguna dalam analisis seismik stratigrafi.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Tapi Vail dkk tersebut hanya memahami nilai kegunaan atribut


seismik tersebut dari perspektif geologi. Misalnya mereka
mengenal atribut frekuensi terutama dari fungsinya untuk
memperkirakan ketebalan lapisan; sedangkan manfaatnya
sebagai alat pendeteksi kandungan fludia tidaklah terlalu
dikenal.
Mereka sangat memahami bahwa parameter fasies seismik yang
berguna tidak hanya amplitudo, polaritas dan frekuensi, tapi juga
kontinyuitas dan konfigurasi internal refleksi seperti pola paralel,
divergen dan kaotik.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

Terlihat bahwa terdapat dua kegunaan utama dari konsep


seismik stratigrafi terhadap analisis atribut seismik. Pertama ia
memberikan kontrol saintifik terhadap analisis atrbit seismik dan
kedua ia akan memberikan pondasi dasar bagi identifikasi fasies
seismik melalui atribut seismik.
Pada tahun 1980-an banyak diperkenalkan atribut-atribut baru
yang dikembangkan secara empiris atau dipinjam dari literatur
keteknikan. Banyak diantaranya yang secara matematis
terdefinisikan secara jelas dan populer di disiplin ilmmu lainnya
tapi tidak terlalu bermanfaat di geologi (misalnya frekuensi
dominan pertama atau kompleksitas sinyal Karhunen-Loeve).
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

10

Jelas disadari bahwa pengolahan atribut akan memperjelas


pola seismik yang tidak terlihat jelas sebelumnya pada
penampilan data konvensional. Tapi apakah pola tersebut
memang betul-betul bermanfaat dari segi interpretasi geologi
penampang seismik, itulah yang selalu menjadi problematik.
Hal tersebut kemudian memicu usaha-usaha untuk lebih
memahami atribut seismik. Salah satu contoh adalah dengan
dikembangkannya atribut respon (response attributes) yang
menghubungkan atribut sesaat dengan perata-rataan spektral
Fourier, yang kemudian pada kondisi yang memungkinkan,
dapat digunakan untuk menguantifikasi sifat rata-rata wavelet
seismik (Bodine, 1984).
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

11

Analisis multi-atribut juga mulai dikembangkan pada era ini.


Pada metoda ini, beberapa atribut dengan suatu teknik
dikombinasikan menjadi satu atribut tunggal (Conticini,
1984). Diharapkan dengan cara ini maka arti geologi atribut
seismik bisa semakin diperjelas.
Meskipun banyak usaha-usaha seperti tersebut diatas, pada era
ini berkembang pula keraguan perihal efektivitas atribut untuk
interpretasi geologi.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

12

Lindseth (1982, hal.9.l5) menulis : ...kecuali amplitudo, atribut


seismik lainnya tidak pernah menjadi sangat populer atau dipakai
secara ekstensif dalam interpretasi. Alasan dibelakang ini adalah
kenyataan bahwa sebagian besar atribut seismik tersebut tidak
bisa dihubungkan langsung dengan geologi....
Hatton dkk (1986, hal.25) berpendapat : ...konsep atribut seismik
ini sedikit sulit untuk dipahami secara intuitif....Meskipun atribut
tersebut berfungsi untuk memberikan alternatif dan terkadang
bukti baru dalam interpretasi data seismik tapi pemakaiannya
secara luas akan agak terbatas karena sifatnya yang sering tidak
konsisten...
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

13

Yilmaz (1987, hal.484) menulis : ....frekuensi


sesaat
mempunyai tingkatan variasi yang sangat lebar dan beberapa
diantaranya dapat dihubungkan dengan kondisi stratigrafi.
Meskipun begitu, adalah sangat sulit untuk menginterpretasi
aspek geologi dari semua variasi tersebut...
Robertson dan Fisher (1988) mengatakan Percampuran
antara nilai yang mempunyai arti dan tidak mempunyai arti
merupakan faktor utama yang membuat interpreter frustasi
dalam memahami arti fisis dari angka-angka pada penampang
atribut

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

14

Akhir tahun 1980-an mulai berkembang atribut multidimensional seperti dip-ajimut (Milkereit, 1987) yang
kemudian diikuti oleh atribut kontinyuitas seismik 3D
(Radovich and Oliveros, 1998).
Atribut-atribut baru ini begitu populer sehingga seolah-olah
seperti menambah darah baru bagi popularitas aplikasi
seismik di eksplorasi hidrokarbon. Popularitas yang tinggi dari
atribut baru tersebut tidak terlepas dari kemampuannya yang
bisa memberikan arti lebih jelas dan konsisten dalam
interpretasi geologi data seismik.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

15

Hal tersebut tidaklah terjadi secara kebetulan. Atribut-atribut


baru tersebut secara khusus didesain untuk menguantifikasi
pola seismik yang mempunyai makna geologi penting. Jadi
arti geologilah yang mengontrol definisi atribut tersebut,
bukan arti matematisnya.
Hal ini merupakan perbedaan utama dengan konsep
pengembangan atribut sebelumnya, yang selalu diawali
dengan manipulasi matematis baru kemudian dicari arti
geologinya.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

16

Sejak tahun 1990-an, teknologi atribut seismik berkembang


secara dramatis ke berbagai aspek; mulai dari komputasi atribut
sesaat tras tunggal ke ekstraksi atribut multi-tras pada suatu
lebar jendela tertentu sampai pembuatan volum-volum atribut
seismik.
Penerapannya berkisar dari aplikasi sederhana seperti deteksi
anomali amplitudo sampai ke monitoring pergerakan fluida
terhadap waktu.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

17

Teknologi atribut seismik dapat mengekstrak informasi dari


data seismik yang mula-mula tersembunyi pada displai
normal atau reflektivitas. Hal ini sangat menambah arti
pemanfaatan data seismik dalam bidang utama industri
minyak-gas bumi saat ini, yaitu prediksi, karakterisasi dan
pemonitoran reservoir minyak-gas bumi.

Di masa depan, diduga akan semakin banyak jenis atribut


seismik yang dikembangkan, terutama pada analisis
multiatribut. Kombinasi antara atribut pola stratigrafi dengan
multiatribut ini diduga akan melahirkan metoda analisis fasies
seismik otomatis yangg berperan besar dalam pekerjaan
interpretasi data seismik di masa depan (Barnes, 1999).
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

18

1.2. Definisi
Banyak definisi yang diberikan mengenai seismik atribut.
Barnes (1999) mendefinisikan atribut seismik sebagai sifat
kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang dapat
didisplai pada skala yang sama dengan data orisinil.
Brown (2000) mendefinisikan suatu atribut sebagai
derivatif suatu pengukuran seismik dasar.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

19

Semua atribut horison dan formasi yang tersedia tidaklah


independen satu sama lainnya. Perbedaannya hanya dalam hal
detil analisisnya pada informasi dasar gelombang seismik
terkait dan penampilan hasilnya.
Informasi dasar tersebut adalah waktu, amplitudo, frekuensi
dan atenuasi, yang kemudian digunakan sebagai dasar
klasifikasi atribut oleh Brown (2000, Gambar 1.1.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

20

Gambar 1.1. Klasifikasi Atribut Seismik (Brown, 2000)


WAKTU
PRESTACK
Velocity

AMPLITUDO

FREKUENSI
PRE-STAK

POSSTACK

JENDELA
HORISON
- Waktu
- Isokron
- Kecenderungan
- Residual
AMPLITUDO
- Kemiringan
- Koherensi
- Azimut
- Kontinyuitas
- Beda
- Kemiripan
- Edge
(Semblace)
- Iluminasi
- Kovarian
- Fasa sesaat
- Beda puncak
- Fasa Kosinus
- Palung
- Koreksi
Kemiringan
Maksimum
- Iluminasi
- Koreksi
Ajimut
maksimum
- Fasa Kosinus
- Rasio SN

PRE-STAK
POS-STAK
- Intersep AVO
- Gradien AVO
- Intersep X Gradien
- Beda Far-Near
- Faktor Fluida

HORISON
- Frekuensi Sesaat
- Frekuensi Respon
- Envelope-Weighted
Frekuensi Sesaat
- Turunan Waktu
Frekuensi

JENDELA

HORISON
- Amplitudo Refleksi
- Amplitudo Komposit
- Impedansi Akustik
- Kuat Refleksi
- Rasio Amplitudo

GROSS
- Total Amplitudo Absolut
- Total Energi
- Absolut rata-rata
- Energi rata-rata
- Gradien Frekuensi Spektral
- Kuat refleksi rata-rata
- Amplitudo rata-rata
- Rata-rata amplitudo puncak
- dll

POS-STAK

ATENUASI
PRE-STAK

JENDELA

POS-STAK
- Faktor Q
sesaat

GROSS
DISTRIBUSI
- Lebar Refleksi
- Gradien frek.
- Panjang busur
sesaat
- Jumlah zero crosing
- Puncak Frekuesi Spektral
- Gradien Frekuensi Spektral
- Frekuensi dominan pertama,
kedua, dst.
- Spektrum bandwith
- Frekuensi sesaat rata-rata
- Frekuensi sesaat Rms

SELEKSI
- Daerah Loop
- Aplitudo maksimum
- Amplitudo negatif terbesar
- Amplitudo absolut maks.
- Beda palung - puncak

DISTRIBUSI
- Half time
- Gradien kuat refleksi
- Gradien pada half-energi
- Rasio positif thd. negatif

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

21

Secara umum, atribut turunan waktu akan cenderung


memberikan informasi perihal struktur, sedangkan atribut
turunan amplitudo lebih cenderung memberikan informasi
perihal stratigrafi dan reservoar.
Peran atribut turunan frekuensi sampai saat ini belum betulbetul dipahami, tapi banyak optimisme bahwa atribut ini akan
menyediakan informasi tambahan yang berguna perihal
reservoar dan stratigrafi.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

22

Atribut atenuasi juga praktis belum dimanfaatkan saat ini,


namun dipercaya bahwa atribut ini dimasa datang akan
berguna untuk lebih memahami informasi mengenai
permeabilitas.
Sebagian besar atribut diturunkan dari data yang terstak-kan
secara normal dan termigrasi, kecuali atribut AVO/AVA
(Amplitude Versus Offset / Amplitude Versus Angle) yang
mengukur data pre-stak sebagai fungsi terhadap sudut datang
gelombang atau besar ofset sumber-penerima.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

23

Atribut pos-stak dapat diekstrak sepanjang satu horison atau


dijumlahkan sepanjang kisaran jendela tertentu (Gambar 1.1);
hal yang terakhir ini berarti memberikan konsep perihal atribut
formasi.
Pada banyak kasus, jendela analisis tersebut merupakan sebuah
interval waktu yang datar dan konstan sehingga secara praktis
displainya berupa suatu sayatan waktu tebal, dan sering dikenal
dengan sebutan sayatan statistika.
Lebar jendela tersebut juga bisa berupa interval waktu konstan
dibawah horison struktur sehingga jendela tersebut praktis
mengikuti sebuah interval reservoar.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

24

Jendela juga bisa berupa interval antara dua horison struktural,


misalnya batas atas dan bawah reservoar. Sepanjang jendela
tersebut, nilai-nilai yang didapatkan bisa dijumlahkan untuk
menghasilkan pengukuran atribut gross, atau diekstrak
beberapa diantaranya saja untuk mendapatkan atribut hasil seleksi
(selection attribute), atau diukur variasinya untuk
mendapatkan atribut distribusi.
Atribut hibrid memberikan kombinasi informasi antara
frekuensi dan amplitudo.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

25

Chien dan Sidney (1997) mendefinisikan atribut seismik sebagai


pengukuran spesifik mengenai sifat geometri, kinematik, dinamik
atau statistikal hasil turunan data seismik. Berdasarkan definisi ini
di Gambar 1.2 dan 1.3 diilustrasikan berbagai macam atribut yang
tersedia dan bagaimana seleksi atribut yang paling efisien bisa
berdasarkan pada kategori kinematika / dinamika gelombang atau
pada kategori geologi reservoarnya.
Atribut-atribut tersebut biasanya dihitung dan diekstrak dari suatu
volum data hasil treking spasial otomatis

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

26

Dari diskusi diatas terlihat bahwa masing-masing atribut


mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa atribut
misalnya lebih sensitif dibanding atribut lainnya terhadap sifat
reservoar tertentu, yang lainnya lebih baik dalam hal
menampilkan informasi bawah permukaan yang mula-mula
tersembunyi, atau bahkan untuk mendeteksi DHI (Direct
Hydrocarbon Indicator).
Tabel 1.1-1.2 memberikan ringkasan perihal bermacam
atribut yang tersedia dan kegunaannya.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

27

Bibliografi
Anstey, N., 1972, Seiscom 72 (Seiscom Limited Internal Report)
Anstey, N., 1973, Seiscom 73 (Seiscom Limited Internal Report)
Barnes, A. E., 1999, Seismic Attributes : past, present and future, SEG 1999 Expanded
Abstracts.
4.
Balch, A.H., 1971, Color sonogram a new dimension in seismic data interpretationn,
Geophysics, 36, 1074-1098.
5.
Bodine, J.H., 1986, Waveform analysis with seismic attributes, Oil and gas Journal, 84, no.23,
59-63.
6.
Brown, A.R., 1996, Seismic attributes and their classification, The Leading Edge (October
1996), SEG, 1090.
7.
Brown, A.R., 2000, Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data, AAPG Memoir 42.
8.
Conticini, F., 1984, Seismic facies quantitative analysis : New tool in stratigraphic
innterpretation, 54th Ann. Internat. Mtg., SEG, Expanded Abstracts, 680-682.
9.
Chen, Q. and Sidney, S., 1997, Seismic attribute technology for reservoir forecasting and
monitoring, The leading Edge, May 1997.
10. Hatton, L., Worthington, M.H., and Makin, J., 1986, Seismic data processing : theory and
practice, Blackwell Scientific Publications.
1.
2.
3.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

28

11. Lindseth, R.O., 1982, Digital processing of geophysical data : a review, SEG.
12. Milkereit, B., 1987, Decomposition and inversion of seismic data an instantaneous
slowness approach, Geophysical Prospecting, 35, 875-894.
13. Radovich, B.J. and Oliveros, R.B., 1998, 3-D sequence interpretation of seismic
instantaneous attributes from the Gorgonn field, The Leading Edge, 17, 1286-1293.
14. Robertson, J.D. and Fisher, D.A., 1988, Complex seismic trace attribbutes, the Leading
Edge, 7, no.6, 22-26.
15. Taner, M.T., Koehler, F., and Sheriff, R.E., 1979, Complex seismic trace analysis :
Geophysics, 44, 1041-1063.
16. Taner, M.T. and Sheriff, R.E., 1977, Application of amplitude, frequency, and other
attributes to stratigraphhic and hydrocarbon exploration, in Payton, CE, ed., Seismic
Stratigraphy Applications to hydrocarbon exploration, AAPG Memoir 26, 301-327.

Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

Bab 1. Pendahuluan

29

Anda mungkin juga menyukai